Disusun Oleh :
Asisten Laboratorium :
Sutri (A1C321028)
Menurut [3] bahwa gaya gesek merupakan suatu gaya yang selajar dengan bidang
tetapi berlawanan arah dengan arah pergeseran benda sehingga mengakibatkan
terjadinya hambatan. Gaya gesek sendiri dipengaruhi oleh nilai dari koefisien
gaya gesek suatu permukaan benda. Gaya gesek statis dibagi menjadi dua jenis,
yaitu gaya gesek statis merupakan suatu gaya geser yang terjadi psda dua
permukaan yang diam satu sama lainnya. Contohnya pada permukaan suatu benda
yang diam dengan lantai. Sadangkan gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek
yang timbul pada dua permukaan yang mengalami pergerakan atau pergeseran.
- ke tengah lagi
W = m.g
Gambar . 9aya gesek yang bekerja Pada balok yang ditari deng- Bold katro Pada
bidang miring.
Gaya gesek selalu bekerja pada permukaan benda yang Saling bersentuhan baik
benda datar ataupun licin. Gaya gasek terbagi menjadi dua, antara lain gaya gerek
statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gerek Statis adalah gaya yang bekerja saat
benda diam belum bergerak hingga Saat banda diam baik bergerak hingga saat
benda akan bergerak, sedangkan gaya gesek kinetis adalah gaya yang terjadi saat
benda mulai bergerak [4].
Menurut [5] bahwa gesekan dengan persamaan : Coulomb dapat ditdistan dimana
gaya gesekan F sabanding lurus dengan gaya normal Tx vaitu FK = MN. Coava
gesekan berlawanan dengan arah ge raran clan tidak dipengaruhi oleh recepatan
Seria tuas Perm- ukaan kontak. Teori gesekan Coulomb Hdak memberikan se.
Cara Spesifit besaran gaya gesek Pada kecepatan not. GaND gesek dapat memiliki
diantara -Fe clan +Te tergantung bagaimana nilai fungsi clan didefinisikan.
Menurut [6] bahwa setiap benda yang bergerak selalu dipengaruhi oleh gaya
gesekan, gaya gesekan Selalu bekerja dalam arah sebagai berikut.
Gava gesekan biasanya terjadi antara dua Permaraan be nda yang bersentuhan
baik terhadap udara, air atau dua Permukaan Pada ketika sebuah benda bergerak
atau diam. Cava geseran juga selaw berjadi antara Permukaan banda dengan
bidang kasar daram Stara mitroskopis (ked). Gaya. gesekan bekerja berlawanan
arah. namun pada kasus tertentu seperti Pada saat kita berjalan gaya gesekan
Searah dengan gerak badan kita.
Geseran adalah suatu fenomena yang terjadi Pada su- atu Permukaan kontak yang
bergerak raatit satu sama lain. Pada komponen mekanis, gesekan terjadi Pada
sistem transmisi bantaian. ketup, rem. dan roda. Secara umum, dekan dapat
dinyatakan sebagai gaya reaksi yang dihasiran with Permukaan yang bertontak
dimana ia tergantung kepada geo- Metri dan rekasaran Permukaan kontak. Sifat
fist dan maca.
√
❑
1
Ketidakpastian pengukuran : ∆X = n ∑ X i −∑¿ ¿ ¿¿
2
n ❑
∆X
KR = X
TK = 100% - KR
VIII. Hasil dan Pembahasan
8.1 Hasil
8.1.1 Mengukur suhu ruangan
NO SUHU RUANGAN (C°)
1 28°C
2 28°C
3 28°C
8.2 Pembahasan
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur).
Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti panas dan meter
yang berarti mengukur. Ada empat skala pada termometer yang telah kita ketahui
dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Celsius, Fahrenheit, Reamur,
dan Kelvin. Satuan-satuan ini dapat dikonversi antara satu dengan yang lainnya,
misal dari Celsius ke Fahrenheit, Reamur ke Kelvin, dan sebagainya. Termometer
air raksa adalah termometer yang terbuat dari air raksa yang ditempatkan didalam
tabung kaca, tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat tempratur dapat dibaca
sesuai panjang air raksa didalam gelas, di luar tabung kaca sudah ada angka untuk
membaca temperatur tersebut.
Berikut bagian-bagian termometer serta fungsinya :
1. Tabung gelas merupakan badan termometer yang di dalamnya berisi
komponen utama termometer seperti pipa kapiler dan juga skala termometer.
2. Pipa kaca (pipa kapiler) merupakan tabung sempit berisi zat cair dalam hal ini
raksa. Fungsi dari pipa kapiler ini adalah tempat terjadinya pemuaian raksa.
Ketika raksa memuai (bertambah volume) maka raksa akan naik ke atas pipa
kapiler, sebaliknya jika raksa menyusut, maka akan turun ke bawah.
3. Skala merupakan bagian termometer berupa garis-garis berisi angka. Fungsi
dari skala ini adalah untuk menunjuk derajat suhu suatu benda. Semakin besar
angka yang ditunjukkan pada skala maka semakin besar pula suhu benda
tersebut, begitupun sebaliknya.
4. Zat cair pengisi termometer (raksa) merupakan bagian yang paling penting,
karena berfungsi sebagai komponen untuk mengindikasikan derajat suhu suatu
benda. Ketika suhu benda tinggi (panas), maka raksa akan memuai.
Sebaliknya, apabila suhu benda rendah (dingin), maka raksa akan menyusut.
5. Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa sebuah termometer badan.
Lekukan ini berfungsi supaya zat cair yang telah memuai tidak mudah turun
kembali. Jadi, sebelum termometer badan digunakan, kita harus mengibas-
ngibaskan termometer tersebut terlebih dahulu supaya raksa turun.
6. Tandon (reservoir) merupakan bagian paling bawah pada termometer yang
berfungsi sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya
dengan termometer. Ketika terjadi kontak (sentuhan) antara tandon dengan
benda, maka akan terjadi perpindahan kalor secara konduksi, akibatnya, suhu
tandon akan berubah mengikuti suhu benda dan zat cair di dalam pipa kapiler
akan memuai atau menyusut sesuai derajat suhu benda.
VIII.2.1 Mengukur suhu ruangan
Praktikum kali ini akan mengukur suhu ruangan, dimana menggunakan
alat yaitu alat ukur termometer air raksa. Untuk mengukur suhu ruangan pada
awalnya buka terlebih dahulu alat ukur termometer kemudian dilakukan
pengukuran suhu ruangan dengan waktu 1 menit, setelah sudah 1 menit kemudian
dilihat skala yang ditunjukan oleh zat cair yang ada ditermometer dan untuk
mengembalikan suhunya tunggu selama 1 menit.
Dengan begitu didapatkan hasil pengukuran suhu ruangan pada
percobaaan pertama 28°C. Kemudian didapatkan hasil pengukuran suhu ruangan
pada percobaan kedua menjadi naik yaitu 28°C. Dan pada percobaan ketiga
didapatkan hasil pengukuran suhu ruangannya tetap yaitu 28°C. Pada pengukuran
suhu ruangan dari percobaan petama sampai ketiga tidak terdapat perbedaan. Hal
tersebut dapat dikarenakan teori kesalahan dari sudut pandang praktikan yaitu
pada saat melakukan pengukuran praktikan yang memegang alat ukur termometer
bergerak atau goyang-goyang dan juga pada saat sebelum melakukan percobaan
praktikan memegang tabung gas pada termometer sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi hasil pengukurannya.
VIII.2.2 Mengukur suhu air dingin
Selanjutnya akan mengukur suhu air dingin, dimana menggunakan alat
dan bahan yaitu alat ukur termometer air raksa, es batu dan gelas ukur. Untuk
mengukur suhu air dingin, setelah suhu pada termometer sudah kembali atau
normal, lakukan pengukuran pada air dingin dengan memasukkan termometer
kedalam gelas ukur dengan termometer tidak menyentuh dasar gelas ukur.
Kemudian ditunggu selama 1 menit, setelah sudah 1 menit lihat skala yang
ditunjukkan oleh zat cair yang ada ditermometer dan untuk mengembalikan
suhunya atau menormalkan suhu ditunggu kembali selama 1 menit.
Dengan begitu didapatkan hasil pengukuran suhu air dingin pada
percobaaan pertama 7°C. Kemudian didapatkan hasil pengukuran suhu air dingin
pada percobaan kedua yaitu 7°C. Dan pada percobaan ketiga didapatkan hasil
pengukuran suhu air dinginnya tetap yaitu 7°C. Pada pengukuran suhu air dingin
dari percobaan petama sampai ketiga tidak terdapat perbedaan mengapa tidak
terdapat perbedaan atau hasil pengukurannya selalu sama mungkin dikarenakan
teori kesalahan dari sudut pandang praktikan yaitu pada saat melakukan
pengukuran praktikan yang memegang alat ukur termometer bergerak atau
goyang-goyang dan juga pada saat pengukuran air dingin terdapat air yang sedang
dipanaskan di dekat air dingin yang sedang di ukur sehinggga hal tersebut dapat
mepengaruhi hasil pengukurannya.
8.2.3 Mengukur suhu air panas
Selanjutnya akan mengukur suhu air panas, dimana menggunakan alat dan
bahan yaitu alat ukur termometer air raksa, air secukupnya, gelas ukur, kasa, kaki
tiga, bunsen dan korek api. Untuk mengukur suhu air panas, dipanaskan terlebih
dahulu airnya dengan menggunakan bunsen sampai mendidih. Setelah suhu pada
termometer sudah kembali atau normal dan airnya sudah mendidih, lakukan
pengukuran pada air panas dengan memasukkan termometer ke dalam gelas ukur
dengan termometer tidak menyentuh dasar gelas ukur. Kemudian ditunggu selama
1 menit, setelah sudah 1 menit lihat skala yang ditunjukkan oleh zat cair yang ada
ditermometer dan untuk mengembalikan suhunya atau menormalkan suhu
ditunggu kembali selama 1 menit.
Dengan begitu didapatkan hasil pengukuran suhu air panas pada
percobaaan pertama 77°C. Kemudian didapatkan hasil pengukuran suhu air panas
pada percobaan kedua yaitu 76°C. Dan pada percobaan ketiga didapatkan hasil
pengukuran suhu air panasnya tetap yaitu 77°C. Pada pengukuran suhu air dingin
dari pe rcobaan petama sampai ketiga terdapat perbedaan pada percobaan kedua
mengapa demikian? dikarenakan teori kesalahan dari sudut pandang praktikan
yaitu pada saat melakukan pengukuran praktikan yang memegang alat ukur
termometer bergerak atau goyang-goyang dan juga pada saat pengukuran air
panas api pada bunsen langsung dimatikan sehinggga hal tersebut dapat
mepengaruhi hasil pengukurannya.
IX. Kesimpulan
Termometer air raksa adalah termometer yang terbuat dari air raksa yang
ditempatkan didalam tabung kaca, tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat
tempratur dapat dibaca.
9.1 Mengetahui cara penggunaan alat pengukuran Termometer yang
digunakan dalam praktikum fisika serta fungsinya
Cara penggunaan alat ukur termometer pada pengukuran suhu ruangan,
buka terlebih dahulu alat ukur termometer kemudian dilakukan pengukuran suhu
ruangan dengan waktu 1 menit, setelah sudah 1 menit kemudian dilihat skala yang
ditunjukan oleh zat cair yang ada ditermometer dan untuk mengembalikan
suhunya tunggu selama 1 menit. Untuk pengukuran air dingin, setelah suhu pada
termometer sudah kembali atau normal, lakukan pengukuran pada air dingin
dengan memasukkan termometer kedalam gelas ukur dengan termometer tidak
menyentuh dasar gelas ukur. Kemudian ditunggu selama 1 menit, setelah sudah 1
menit lihat skala yang ditunjukkan oleh zat cair yang ada ditermometer dan untuk
mengembalikan suhunya atau menormalkan suhu ditunggu kembali selama 1
menit. Untuk mengukur suhu air panas, dipanaskan terlebih dahulu airnya dengan
menggunakan bunsen sampai mendidih. Setelah suhu pada termometer sudah
kembali atau normal dan airnya sudah mendidih, lakukan pengukuran pada air
panas dengan memasukkan termometer ke dalam gelas ukur dengan termometer
tidak menyentuh dasar gelas ukur. Kemudian ditunggu selama 1 menit, setelah
sudah 1 menit lihat skala yang ditunjukkan oleh zat cair yang ada ditermometer
dan untuk mengembalikan suhunya atau menormalkan suhu ditunggu kembali
selama 1 menit.