Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

“GESEKAN PADA BIDANG DATAR DAN GESEKAN PADA BIDANG


MIRING’’

Disusun Oleh :

Nama : Linda Helmalia Putri Hsb


NIM : A1C322063
Kelas : Reguler A
Kelompok :3

Asisten Laboratorium :
Sutri (A1C321028)

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
I. Judul : Gesekan Pada Bidang Datar dan Gesekan
Pada BIdang Miring
II. Hari, Tanggal : Sabtu, 19 November 2022
III. Tujuan :
Adapun tujuan dari praktikum Gesekan Pada Bidang Datar dan Gesekan Pada
Bidang Miring adalah sebagai berikut :
Adapun tujuan dari Practicum Gesekan Pada Bidang Da- tar dan Boesetan Pada
Bidang Miring adalah sebagai berikut:
3.1 Kegiatan I Gesekan Pada Bidang Datar
1. Menentukan koefisien gesekan statis (US) dan koefisen gesekan kinetis
(UK) dengan menggunakan bidang datar
2. Menentukan Percepatan Pada gerak benda pada bidang datar
3.2 Kegiatan II Gesekan Pada Bidang Miring
1. Menentukan koefisien gesekan statis (US) dan koefisien geseran Kinetis
(ME) dengan menggunakan bidang miring.
2. Menentukan percepatan Pada gerak benda pada bidang miring.

IV. Landasan Teori


Gaya gesek adalah gaya yang disebabkan karena adanya gaya yang berarah
melawan garak benda acibat sentuhan antara dua benda. Secara mikroskopis, gaya
gesek disebabkan deri interaksi melalui terbangunnya gaya ikat antara molekul-
molekul yang berada dipermukaan suatu benda dengan molekul-molekul yang
berada dipermukaan suatu benda dengan molekul-molekul pada permukaan benda
yang lain ketika keduanya saling bersentuhan [1].
Menurut [2] bahwa gerak benda pada bidang miring di bawah pengarah medan
gravitasi dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu untuk bidang miring
licin dan bidang miring kasar.
a. Bidang miring licin, benda yang bergerak dari puncak bidang miring tanpa
kecepatan awal, seluruh energi potensial benda akan berubah menjadi
energi kinetik saat benda sampai diujung bawah benda.
b. Bidang miring kasar, benda akan mengalami gaya gesek dengan arah
berlawanan gerak benda. Energi potensial yang dimiliki benda ketika
berada di puncak bidang miring akan berkurang setelah menuruni bidang
miring. Sebagian energi potensial benda menjadi energi kinetik dan
sebagian lagi terserap oleh bidang miring untuk melawan usaha yang
ditimbulkan oleh gaya gesek.

Menurut [3] bahwa gaya gesek merupakan suatu gaya yang selajar dengan bidang
tetapi berlawanan arah dengan arah pergeseran benda sehingga mengakibatkan
terjadinya hambatan. Gaya gesek sendiri dipengaruhi oleh nilai dari koefisien
gaya gesek suatu permukaan benda. Gaya gesek statis dibagi menjadi dua jenis,
yaitu gaya gesek statis merupakan suatu gaya geser yang terjadi psda dua
permukaan yang diam satu sama lainnya. Contohnya pada permukaan suatu benda
yang diam dengan lantai. Sadangkan gaya gesek kinetis merupakan gaya gesek
yang timbul pada dua permukaan yang mengalami pergerakan atau pergeseran.

Med sin ear

- ke tengah lagi

W = m.g

Gambar . 9aya gesek yang bekerja Pada balok yang ditari deng- Bold katro Pada
bidang miring.

Gaya gesek selalu bekerja pada permukaan benda yang Saling bersentuhan baik
benda datar ataupun licin. Gaya gasek terbagi menjadi dua, antara lain gaya gerek
statis dan gaya gesek kinetis. Gaya gerek Statis adalah gaya yang bekerja saat
benda diam belum bergerak hingga Saat banda diam baik bergerak hingga saat
benda akan bergerak, sedangkan gaya gesek kinetis adalah gaya yang terjadi saat
benda mulai bergerak [4].
Menurut [5] bahwa gesekan dengan persamaan : Coulomb dapat ditdistan dimana
gaya gesekan F sabanding lurus dengan gaya normal Tx vaitu FK = MN. Coava
gesekan berlawanan dengan arah ge raran clan tidak dipengaruhi oleh recepatan
Seria tuas Perm- ukaan kontak. Teori gesekan Coulomb Hdak memberikan se.
Cara Spesifit besaran gaya gesek Pada kecepatan not. GaND gesek dapat memiliki
diantara -Fe clan +Te tergantung bagaimana nilai fungsi clan didefinisikan.

Gambar 2. Moder gesekan Coulomb. Bold

Menurut [6] bahwa setiap benda yang bergerak selalu dipengaruhi oleh gaya
gesekan, gaya gesekan Selalu bekerja dalam arah sebagai berikut.

a. Dalam arah gravitasi

b. Berlawanan dengan arah gravitasi C. balam arah gerak benda

d. Berlawanan dengan arah gerak bonda

Gava gesekan biasanya terjadi antara dua Permaraan be nda yang bersentuhan
baik terhadap udara, air atau dua Permukaan Pada ketika sebuah benda bergerak
atau diam. Cava geseran juga selaw berjadi antara Permukaan banda dengan
bidang kasar daram Stara mitroskopis (ked). Gaya. gesekan bekerja berlawanan
arah. namun pada kasus tertentu seperti Pada saat kita berjalan gaya gesekan
Searah dengan gerak badan kita.

Geseran adalah suatu fenomena yang terjadi Pada su- atu Permukaan kontak yang
bergerak raatit satu sama lain. Pada komponen mekanis, gesekan terjadi Pada
sistem transmisi bantaian. ketup, rem. dan roda. Secara umum, dekan dapat
dinyatakan sebagai gaya reaksi yang dihasiran with Permukaan yang bertontak
dimana ia tergantung kepada geo- Metri dan rekasaran Permukaan kontak. Sifat
fist dan maca.

1. Dapat mengetahui cara penggunaan alat pengukuran Termometer yang


digunakan dalam pratikum fisika serta fungsinya.
2. Dapat memahami teori kesalahan dalam melakukan pratikum pengukuran

IV. Landasan Teori


Menurut [1] alat ukur adalah suatu instrumen yang digunakan untuk
membandingkan suatu parameter dengan suatu standar. Untuk penggunaan alat
ukur dimensi seperti jangka sorong dan mikrometer sekrup yang keduanya
mempunyai fungsi hampir sama yaitu mengukur ketebalan, panjang, diameter
luar/dalam dan kedalaman objek.
Penguasaan sebuah pengukuran merupakan kemampuan dalam
membandingkan nilai besaran yang sedang kita ukur dengan besaran lain yang
sejenis yang dipakai sebagai acuan. Dalam proses pengukuran, misalnya
ketidakpastian pengukuran, hasil pengukuran dan angka penting merupakan
beberapa hal yang termasuk dalam suatu proses pengukuran [2].
Menurut [3] pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan
besaran lain yang telah ditetapkan sebagai standar pengukuran. Alat bantu dan
proses pengukuran disebut alat ukur. Alat ukur dalam kehidupan sehari-hari
sangat banyak, misalnya alat ukur panjang (mistar, jangka sorong, mikrometer
sekrup), alat ukur waktu, alat ukur suhu dan sebagainya.
[4] Berpendapat bahwa pengukuran dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung. Pengukuran langsung adalah suatu pengukuran dengan
membandingkan langsung besaran yang diukur dengan besaran acuan. Contoh
untuk pengukuran langsung adalah mengukur suatu dimensi menggunakan alat
ukur jangka sorong atau mikrometer sekrup. Melalui alat tersebut, dapat langsung
diketahui nilai ukur dimensi. Pengukuran tidak langsung adalah pengukuran suatu
besaran dengan cara tidak langsung membandingkannya dengan besaran acuan,
melainkan dengan besaran lainnya.
Menurut [5] kalibrasi pada alat ukur adalah kegiatan untuk menentukan
suatu kebenaran konvensional nilai penunjukan pada sebuah alat ukur dan bahan
ukur dengan menggunakan cara yaitu membandingkan nya terhadap standar ukur
yang mampu di telusuri (traceable) ke standar nasional untuk satuan suatu ukuran.
Menurut [6] suhu adalah suatu besaran fisika yang sangat penting dan
mempengaruhi pengukuran dan besaran-besaran fisis yang diukur, hampir semua
besaran sangat bergantung dari keadaan suhunya. Semua laboratorium yang ada di
dalam laboratorium terpadu dan dapat dipastikan menggunakan penunjukan alat
ukur thermometer.
Menurut [5] termometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur
suhu dan alat yang digunakan untuk mengetahui nilai satuan panas suatu benda.
Dalam kehidupan kita sehari-hari dibutuhkan untuk mengetahui suhu ruangan.
Perkembangan teknologi, saat ini memasuki revolusi industri 4.0 alat pengukur
suhu sudah menggunakan suatu media proteksi dengan sinar infrared, yang
banyak memiliki kelemahan. Suhu merupakan suatu besaran yang menunjukkan
derajat panas dari suatu benda, benda yang panas akan menunjukkan suhu yang
tinggi dibandingkan benda yang lebih dingin.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur) ataupun perubahan suhu. Salah satu jenis termometer adalah
termometer ruang. Termometer ruang adalah termometer yang berfungsi untuk
mengukur suhu pada suatu ruangan, baik ruang penyimpanan maupun suhu
kamar. Pengukuran suhu ruang merupakan salah satu bagian terpenting dalam
berbagai bidang kehidupan. Contohnya bidang perternakan dan pertanian, yaitu
dalam mengukur suhu penetasan telur dan pembibitan tanaman. Dalam hal ini
dibutuhkan suhu yang optimal [8].
Menurut [9] termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur) ataupun perubahan suhu. Termometer bermerkuri merupakan
termometer yang mengandung air raksa. Baik termometer klinis maupun
termometer laboratorium yang mengandung merkuri, sudah dilarang pemerintah
untuk digunakan. Ada berbagai macam jenis termometer, namun disini akan
dijelaskan lebih fokus kepada termometer air raksa atau termometer merkuri.
Termometer air raksa termasuk paling banyak digunakan. Mudah didapat,
harganya murah dan pengukurannya akurat. Penggunaan air raksa sebagai bahan
utama termometer karena koefisien muai air raksa terbilang konstan sehingga
perubahan volume akibat kenaikan atau penurunan suhu hampir selalu sama.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu
(temperatur). Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti
panas dan meter yang berarti mengukur. Ada empat skala pada termometer yang
telah kita ketahui dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Celsius,
Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Satuan-satuan ini dapat dikonversi antara satu
dengan yang lainnya, misal dari Celsius ke Fahrenheit, Reamur ke Kelvin, dan
sebagainya [10].
Termometer air raksa adalah termometer yang terbuat dari air raksa yang
ditempatkan didalam tabung kaca, tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat
tempratur dapat dibaca sesuai panjang air raksa didalam gelas, di luar tabung kaca
sudah ada angka untuk membaca temperatur tersebut [11].
Menurut [12] Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah
bagian sistem yang seringkali dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu sistem
elektronika, maupun dalam industri.Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai
suhu adalah bagian sistem yang seringkali dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu
sistem elektronika, maupun dalam industri. Pengukuran, pemantauan dan
tampilan nilai suhu adalah bagian sistem yang seringkali dibutuhkan di
lingkungan, dalam suatu sistem elektronika, maupun dalam industri. Temperatur
merupakan informasi yang sangat penting dalam menentukan kondisi cuaca pada
sebuah daerah. Banyak hal yang bergantung pada kondisi temperatur atau cuaca
pada daerah tersebut.
Menurut [13] termometer air raksa biasanya dapat digunakan untuk
mengukur temperatur dalam kisaran maksimum 600°F (315°C), dan dapat
ditingkatkan menjadi maksimum 1000°F (538°C). Ketika kalibrasi termometer
jenis ini, termometer dikenakan salah satu dari tiga lingkungan pengukuran.
1. Untuk termometer perendaman lengkap (complete immersion), seluruh
termometer ditenggelamkan dalam lingkungan temperatur kalibrasi atau dalam
cairan.
2. Untuk termometer perendaman total (total immersion), thermometer
ditenggelamkan dalam lingkungan temperatur kalibrasi sampai ke tingkat
cairan dalam kapiler.
3. Untuk termometer perendaman sebagian (partial immersion), thermometer
dicelupkan ke level yang telah ditentukan dalam lingkungan kalibrasi.
Menurut [14] berikut ini adalah penetapan titik tetap pada berbagai skala
termometer.
1. Termometer Celcius. Ditemukan oleh astronom Swedia bernama Andres
Celsius. Titik tetap bawahnya 0 dan titik tetap atasnya 100. Di antara titik
tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.
2. Termometer Reamur. Titik tetap bawahnya 0 dan titik tetap atasnya 80. Di
antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.
3. Termometer Fahrenheit. Ditemukan oleh seorang ahli fisika Jerman bernama
Gabriel Fahrenheit. Titik tetap bawah 32 dan titik tetap atas 212. Suhu es yang
dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0°F. Di antara titik tetap bawah
dan titik tetap atas dibagi 180 skala.
4. Termometer Kelvin. Termometer Kelvin ditemukan oleh seorang ahli fisika
berkebangsaan Inggris bernama Lord Kelvin. Pada termometer Kelvin, titik
terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil
yang dimiliki benda ketika energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin
menetapkan suhu es melebur pada angka 273 dan suhu air mendidih pada
angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin
dibagi 100 skala.
Menurut [15] untuk pengukuran temperatur yang paling akurat,
termometer digunak an harus direndam dengan cara yang sama seperti ketika
kalibrasi. Pengukuran temperatur menggunakan termometer fluida dalam kaca
dapat memberikan ketidakpastian serendah 0,01°C dalam kondisi dikontrol
dengan sangat hati-hati. Namun, variabel luar seperti tekanan dan perubahan
volume dalam bola tabung dari waktu ke waktu dapat menyebabkan banyak error
dalam kalibrasi skala thermometer.
Menurut [16] ada beberapa jenis termometer yang dapat digunakan untuk
menilai suhu tubuh, antara lain:
1. Thermometer telinga. Thermometer telinga berbentuk kerucut kecil. Suhu
tubuh umumnya bisa terlihat di layar digital hanya dalam hitungan detik.
2. Thermometer raksa. Jenis termometer konvensional yang terbuat dari kaca dan
air raksa. Termometer ini paling murah dan mudah ditemukan,tetapi tidak
aman digunakan karena bisa pecah dan mengeluarkan air raksa yang beracun.
3. Thermometer elektronik. Termometer elektronik terbuat dari plastik dan
ujungnya menyerupai pensil. Selain dapat digunakan di berbagai area tubuh,
seperti ketiak, mulut, atau rektum (anus), jenis termometer ini juga mudah
digunakan dan dibaca.
4. Thermometer dahi. Termometer dahi menggunakan suhu kulit untuk
menentukan suhu tubuh. Termometer ini memiliki bentuk yang tipis dan
penggunaannya hanya dengan ditempel di dahi.
5. Thermometer arteri temporal. Termometer ini hampir serupa dengan
termometer dahi yang digunakan di bagian dahi untuk mengukur suhu tubuh.
Menurut [17] termometer air raksa adalah alat ukur yang paling umum dan
paling banyak digunakan untuk mengukur suhu tubuh. cara pakai termometer ini
adalah dengan diselipkan ke ketiak atau dalam mulut. Butiran air raksa akan
bergerak naik ke ruang kosong dalam sebuah tabung.
Menurut [18] peralatan spesifik yang digunakan untuk mengukur suhu
tubuh adalah termometer. Termometer yang digunakan untuk menentukan suhu
tubuh adalah air raksa kaca dan elektronik. Termometer air raksa kaca atau biasa
disebut termometer manual yang paling dikenal ini telah digunakan sejak abad ke-
15.
V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
1. Termometer
5.2 Bahan
1. Es batu
2. Air secukupnya
3. Gelas ukur
4. Kasa, kaki tiga, Bunsen, dan korek api
VI. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada praktikum pengukuran Termometer yaitu
sebagai berikut :
1. Dipersiapkan termometer dan zat cair yang akan digunakan ( bersuhu rendah,
bersuhu ruangan, dan bersuhu tinggi).
2. Diperhatikan termometer tersebut apakah masih bagus atau tidak, dengan cara
melihat skala pada termometer tersebut.
3. Dimasukkan termometer ke dalam zat cair.
4. Dilihat skala pada termometer tersebut.
5. Dilakukan pengukuran masing-masing 3 kali pengukuran dengan suhu zat cair
yang berbeda-beda.

VII. Analisis Data


7.1 Mengukur suhu ruangan, air dingin dan air panas
X1+ X2+ X3
Rata-rata pengukuran : X = n



1
Ketidakpastian pengukuran : ∆X = n ∑ X i −∑¿ ¿ ¿¿
2
n ❑

Hasil pengukuran X = ( X ± ∆X)


∆X
KM = X

∆X
KR = X

TK = 100% - KR
VIII. Hasil dan Pembahasan
8.1 Hasil
8.1.1 Mengukur suhu ruangan
NO SUHU RUANGAN (C°)
1 28°C
2 28°C
3 28°C

8.1.2 Mengukur suhu air panas


NO SUHU AIR PANAS (C°)
1 77°C
2 76°C
3 77°C
8.1.3 Mengukur suhu air dingin
NO SUHU AIR DINGIN (C°)
1 7°C
2 7°C
3 7°C

8.2 Pembahasan
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur).
Istilah termometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti panas dan meter
yang berarti mengukur. Ada empat skala pada termometer yang telah kita ketahui
dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: Celsius, Fahrenheit, Reamur,
dan Kelvin. Satuan-satuan ini dapat dikonversi antara satu dengan yang lainnya,
misal dari Celsius ke Fahrenheit, Reamur ke Kelvin, dan sebagainya. Termometer
air raksa adalah termometer yang terbuat dari air raksa yang ditempatkan didalam
tabung kaca, tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat tempratur dapat dibaca
sesuai panjang air raksa didalam gelas, di luar tabung kaca sudah ada angka untuk
membaca temperatur tersebut.
Berikut bagian-bagian termometer serta fungsinya :
1. Tabung gelas merupakan badan termometer yang di dalamnya berisi
komponen utama termometer seperti pipa kapiler dan juga skala termometer.
2. Pipa kaca (pipa kapiler) merupakan tabung sempit berisi zat cair dalam hal ini
raksa. Fungsi dari pipa kapiler ini adalah tempat terjadinya pemuaian raksa.
Ketika raksa memuai (bertambah volume) maka raksa akan naik ke atas pipa
kapiler, sebaliknya jika raksa menyusut, maka akan turun ke bawah.
3. Skala merupakan bagian termometer berupa garis-garis berisi angka. Fungsi
dari skala ini adalah untuk menunjuk derajat suhu suatu benda. Semakin besar
angka yang ditunjukkan pada skala maka semakin besar pula suhu benda
tersebut, begitupun sebaliknya.
4. Zat cair pengisi termometer (raksa) merupakan bagian yang paling penting,
karena berfungsi sebagai komponen untuk mengindikasikan derajat suhu suatu
benda. Ketika suhu benda tinggi (panas), maka raksa akan memuai.
Sebaliknya, apabila suhu benda rendah (dingin), maka raksa akan menyusut.
5. Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa sebuah termometer badan.
Lekukan ini berfungsi supaya zat cair yang telah memuai tidak mudah turun
kembali. Jadi, sebelum termometer badan digunakan, kita harus mengibas-
ngibaskan termometer tersebut terlebih dahulu supaya raksa turun.
6. Tandon (reservoir) merupakan bagian paling bawah pada termometer yang
berfungsi sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya
dengan termometer. Ketika terjadi kontak (sentuhan) antara tandon dengan
benda, maka akan terjadi perpindahan kalor secara konduksi, akibatnya, suhu
tandon akan berubah mengikuti suhu benda dan zat cair di dalam pipa kapiler
akan memuai atau menyusut sesuai derajat suhu benda.
VIII.2.1 Mengukur suhu ruangan
Praktikum kali ini akan mengukur suhu ruangan, dimana menggunakan
alat yaitu alat ukur termometer air raksa. Untuk mengukur suhu ruangan pada
awalnya buka terlebih dahulu alat ukur termometer kemudian dilakukan
pengukuran suhu ruangan dengan waktu 1 menit, setelah sudah 1 menit kemudian
dilihat skala yang ditunjukan oleh zat cair yang ada ditermometer dan untuk
mengembalikan suhunya tunggu selama 1 menit.
Dengan begitu didapatkan hasil pengukuran suhu ruangan pada
percobaaan pertama 28°C. Kemudian didapatkan hasil pengukuran suhu ruangan
pada percobaan kedua menjadi naik yaitu 28°C. Dan pada percobaan ketiga
didapatkan hasil pengukuran suhu ruangannya tetap yaitu 28°C. Pada pengukuran
suhu ruangan dari percobaan petama sampai ketiga tidak terdapat perbedaan. Hal
tersebut dapat dikarenakan teori kesalahan dari sudut pandang praktikan yaitu
pada saat melakukan pengukuran praktikan yang memegang alat ukur termometer
bergerak atau goyang-goyang dan juga pada saat sebelum melakukan percobaan
praktikan memegang tabung gas pada termometer sehingga hal tersebut dapat
mempengaruhi hasil pengukurannya.
VIII.2.2 Mengukur suhu air dingin
Selanjutnya akan mengukur suhu air dingin, dimana menggunakan alat
dan bahan yaitu alat ukur termometer air raksa, es batu dan gelas ukur. Untuk
mengukur suhu air dingin, setelah suhu pada termometer sudah kembali atau
normal, lakukan pengukuran pada air dingin dengan memasukkan termometer
kedalam gelas ukur dengan termometer tidak menyentuh dasar gelas ukur.
Kemudian ditunggu selama 1 menit, setelah sudah 1 menit lihat skala yang
ditunjukkan oleh zat cair yang ada ditermometer dan untuk mengembalikan
suhunya atau menormalkan suhu ditunggu kembali selama 1 menit.
Dengan begitu didapatkan hasil pengukuran suhu air dingin pada
percobaaan pertama 7°C. Kemudian didapatkan hasil pengukuran suhu air dingin
pada percobaan kedua yaitu 7°C. Dan pada percobaan ketiga didapatkan hasil
pengukuran suhu air dinginnya tetap yaitu 7°C. Pada pengukuran suhu air dingin
dari percobaan petama sampai ketiga tidak terdapat perbedaan mengapa tidak
terdapat perbedaan atau hasil pengukurannya selalu sama mungkin dikarenakan
teori kesalahan dari sudut pandang praktikan yaitu pada saat melakukan
pengukuran praktikan yang memegang alat ukur termometer bergerak atau
goyang-goyang dan juga pada saat pengukuran air dingin terdapat air yang sedang
dipanaskan di dekat air dingin yang sedang di ukur sehinggga hal tersebut dapat
mepengaruhi hasil pengukurannya.
8.2.3 Mengukur suhu air panas
Selanjutnya akan mengukur suhu air panas, dimana menggunakan alat dan
bahan yaitu alat ukur termometer air raksa, air secukupnya, gelas ukur, kasa, kaki
tiga, bunsen dan korek api. Untuk mengukur suhu air panas, dipanaskan terlebih
dahulu airnya dengan menggunakan bunsen sampai mendidih. Setelah suhu pada
termometer sudah kembali atau normal dan airnya sudah mendidih, lakukan
pengukuran pada air panas dengan memasukkan termometer ke dalam gelas ukur
dengan termometer tidak menyentuh dasar gelas ukur. Kemudian ditunggu selama
1 menit, setelah sudah 1 menit lihat skala yang ditunjukkan oleh zat cair yang ada
ditermometer dan untuk mengembalikan suhunya atau menormalkan suhu
ditunggu kembali selama 1 menit.
Dengan begitu didapatkan hasil pengukuran suhu air panas pada
percobaaan pertama 77°C. Kemudian didapatkan hasil pengukuran suhu air panas
pada percobaan kedua yaitu 76°C. Dan pada percobaan ketiga didapatkan hasil
pengukuran suhu air panasnya tetap yaitu 77°C. Pada pengukuran suhu air dingin
dari pe rcobaan petama sampai ketiga terdapat perbedaan pada percobaan kedua
mengapa demikian? dikarenakan teori kesalahan dari sudut pandang praktikan
yaitu pada saat melakukan pengukuran praktikan yang memegang alat ukur
termometer bergerak atau goyang-goyang dan juga pada saat pengukuran air
panas api pada bunsen langsung dimatikan sehinggga hal tersebut dapat
mepengaruhi hasil pengukurannya.

IX. Kesimpulan
Termometer air raksa adalah termometer yang terbuat dari air raksa yang
ditempatkan didalam tabung kaca, tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat
tempratur dapat dibaca.
9.1 Mengetahui cara penggunaan alat pengukuran Termometer yang
digunakan dalam praktikum fisika serta fungsinya
Cara penggunaan alat ukur termometer pada pengukuran suhu ruangan,
buka terlebih dahulu alat ukur termometer kemudian dilakukan pengukuran suhu
ruangan dengan waktu 1 menit, setelah sudah 1 menit kemudian dilihat skala yang
ditunjukan oleh zat cair yang ada ditermometer dan untuk mengembalikan
suhunya tunggu selama 1 menit. Untuk pengukuran air dingin, setelah suhu pada
termometer sudah kembali atau normal, lakukan pengukuran pada air dingin
dengan memasukkan termometer kedalam gelas ukur dengan termometer tidak
menyentuh dasar gelas ukur. Kemudian ditunggu selama 1 menit, setelah sudah 1
menit lihat skala yang ditunjukkan oleh zat cair yang ada ditermometer dan untuk
mengembalikan suhunya atau menormalkan suhu ditunggu kembali selama 1
menit. Untuk mengukur suhu air panas, dipanaskan terlebih dahulu airnya dengan
menggunakan bunsen sampai mendidih. Setelah suhu pada termometer sudah
kembali atau normal dan airnya sudah mendidih, lakukan pengukuran pada air
panas dengan memasukkan termometer ke dalam gelas ukur dengan termometer
tidak menyentuh dasar gelas ukur. Kemudian ditunggu selama 1 menit, setelah
sudah 1 menit lihat skala yang ditunjukkan oleh zat cair yang ada ditermometer
dan untuk mengembalikan suhunya atau menormalkan suhu ditunggu kembali
selama 1 menit.

IX.2 Memahami teori kesalahan dalam melakukan praktikum


pengukuran
Teori kesalahan dapat berasal dari alat ukur itu sendiri dan dari praktikan
pada saat melakukan pengukuran praktikan yang memegang alat ukur termometer
bergerak atau goyang-goyang sehinggga hal tersebut dapat mepengaruhi hasil
pengukurannya.
Daftar Pustaka

[1] E. Astuti, E. Mahendra, I. Solihat, E. H. Sutopo, A. D. Setyowati,


Pelatihan Pembacaan Alat Ukur Dimensi Jangka Sorong dan Mikrometer
Sekrup untuk Pengukuran Teknik di SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang Barat
Kota Tanggerang Selatan, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, vol. 1,
no. 2, 2021.
[2] S. Wahyuni dan R. Nasution, Pengaruh Penguasaan Terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa Pada Materi Besaran dan Satuan, Jumal Education
and Development, e-ISSN:2614 6061, vol. 7, no. 4, 2019.
[3] E. Astuti, E. Mahendra, I. Solihat, E. H. Sutopo, A. D. Setyowati,
Pelatihan Pembacaan Alat Ukur Dimensi Jangka Sorong dan Mikrometer
Sekrup untuk Pengukuran Teknik di SMK Sasmita Jaya 2 Pamulang Barat
Kota Tanggerang Selatan, Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, vol. 1,
no. 2, 2021.
[4] Aminur, L. Hasanudin, B. Sudia, R. R. Sisworo, N. Endriatno, C.
Yurnidasha, Pengenalan dan Bimbingan Teknis Penggunaan Alat-alat
Ukur Keteknikan di SMK Negeri 2 Kendari, Indonesian Jurnal of
Cummunity Servicey, vol. 1, 2022.
[5] M. Muchid, Rancangan Alat Ukur Bantu Conepaer Speaker Mengunakan
JIG ID Pengganti Jangka Sorong, Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sistem, vol. 12,
no. 2, 2018.
[6] W. I. Gunawan, Rancang Bangun Waterbath dengan Sistim Pengontrol
Suhu Dinamis untuk Media Kalibrasi Termometer Batang Sebagai Upaya
Meninggkatkan Daya Dukung Laboratorium Berbasis ISO/IEC 17025,
Integrated Lab Journal, ISSN:2339-090, vol. 6, no. 1, 2018.
[7] F. Azharul, Rahmawati, Choiruddin, Wilarso, Rancang Bangun Alat
Kalibrasi Pengukuran Suhu Berbasis Digital Temperatur Controller,
Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika, ISSN:1087-3336, vol. 8, no. 2,
2021.
[8] H. Fadilah dan Helma, Penaksiran Suhu Ruangaan Pada Termometer
dengan Menggunakan Inverse Regression, UNP Journal Math,
ISSN:977235516589, vol. 3, no. 1, 2020.
[9] H. Tresnadi, T. Prayogo, S. Lusiani, S. Zikri, Tinjauan Pendahuluan
Perkembangan Penghapusan Peralatan Bermerkuri, Jurnal Rekayasa
Pertambangan, vol.1, no. 1, 2021.
[10] E. Prihandono, Min-Min Solution Sebagai Metode Konversi Skala
Termometer, Jurnal Pendidikan Fisika, p-ISSN:2337-5973, e-
ISSN:24424838, vol. 9, no. 2, 2021 .
[11] A. Alvarizi, M. Faqih, I. Harianda, Rancang Bangun Pemanas Air Energi
Surya Menggunakan Tabung Vakum, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Polmed,
vol. 2, no. 1, 2021.
[12] S. Sarah, F. N. A. Sholikhah, U. Faizah, M. Himah, Termometer Digital
Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Dengan Output Tampilan Display
Digital, Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 2019.
[13] M. Rizal, Pengukuran Teknik Dasar dan Aplikasi, ISBN:9786232641190,
2020.
[14] Tim Grasindo, Rangkap (Pengukuran Terlengkap) Teori dan Rumus
Matematika, ISBN:9786023754311, 2018.
[15] M. Rizal, Pengukuran Teknik Dasar dan Aplikasi, ISBN:9786232641190,
2020.
[16] D. Sinthania, H. Yessi, Hayati, A. Lufianti, Y. Suryati, O. S. Ningsih, S.
Budi, R. D. Syahfitri, W. R. Agustin, E. Galih, M. L. I. Widyyati, Waluyo,
R. F. Djamanmona, I. N. Sari, M. J. Manik, Theresia, Ilmu Dasar
Keperawatan 1, ISBN:978-623-88036-1-3, 2021.
[17] E. Yuliani, Keterampilan Dasar Manusia, ISBN:678-623-98674-4-73,
2021.
[18] K. Amri, Perbedaan Hasil Pengukuran Suhu Tubuh Menggunakan
Termometer Manual Melalui Aksila Dengan Oral Pada Pasien Tipoid Di
Ruang Rawat Inap RSUD Budhi Asih, Jurnal Keperawatan dan
Kesehatan Penerbangan, E-ISSN:2798-6950, vol. 1, no. 2, 2022.

Anda mungkin juga menyukai