Anda di halaman 1dari 77

LAPORAN HASIL OBSERVASI FILSAFAT PENDIDIKAN

“MENGANALISIS DIMENSI MANUSIA SEBAGAI PELAKU PENDIDIKAN”

Disusun Oleh :

Gheriyah Rohima Nur Fatimah (A1C321047)

Rike Nurvermadi (A1C321049)

Herdi Juan Saputra (A1C321050)

Rosa Arsela (A1C321051)

Dosen Pengampu :
Dwi Agus Kurniawan, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Puji Syukur senantiasa penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan strategi
belajar mengajar fisika. Karena atas izin-Nya lah batas waktu yang disediakan tidak
terlampaui, hingga sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam pelaksanaannya penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan dan kemudahan baik berupa saran maupun bentuk bantuan yang
lainnya. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

a. Bapak Dwi Agus Kurniawan, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu.


b. Teman-teman
c. Para pihak yang telah membantu pembuatan laporan ini

Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikannya. Penulis harap laporan ini dapat
berguna kelak dikemudian hari. Didalam laporan ini banyak sekali pembahasan tentang
“Menganalisis Dimensi Manusia sebagai Pelaku Pendidikan”, namun penulis sadar bahwa
laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dan untuk perbaikan laporan ini. Jika ada sesuatu yang
kurang berkenan penulis mohon maaf.

Demikian sepatah dua patah dari penulis. Atas perhatiannya penulis ucapkan
terimakasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jambi,21 Oktober 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada beberapa istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada manusia, seperti Alinsan
yang berarti orang yang memiliki hati nurani, Albasyar, yang berarti orang yang dibentuk
secara lahiriah. AnNas, yang berarti orang pada umumnya (orang), dan juga Bani Adam,
yang berarti cucu Nabi Adam. Semua istilah tersebut menunjukkan bahwa manusia adalah
makhluk yang unik dan kompleks serta makhluk yang sempurna dibandingkan dengan
makhluk Tuhan lainnya. Salah satu kesempurnaan tersebut adalah pengembangan potensi
manusia sebagai bekal yang harus ditopang manusia sejak lahir, termasuk dimensi yang
bersifat religius. Potensi manusia adalah benih kemungkinan menjadi pribadi yang mampu
memanusiakan manusia itu sendiri. Orang yang dapat memanusiakan kemanusiaannya adalah
orang yang memiliki ciri-ciri yang secara mendasar berbeda dengan hewan dan makhluk
ciptaan Allah lainnya. Ciri-ciri manusia yang membedakannya dari hewan dan makhluk
Tuhan lainnya terbentuk dari kumpulan seragam yang disebut dimensi kemanusiaan. Disebut
dimensi kemanusiaan karena sifat dan sikap tersebut pada hakikatnya hanya dimiliki oleh
manusia dan tidak terdapat pada hewan dan makhluk Tuhan lainnya.

Sifat manusia adalah makhluk sosial. Orang merasa perlu untuk berinteraksi dan
berkumpul untuk mencapai minat dan tujuan yang sama. Sosiabilitas adalah upaya untuk
beradaptasi dengan lingkungan sosial. Kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan
sosial mempengaruhi proses kehidupan selanjutnya. Sikap sosial yang baik dapat
menciptakan kerukunan, kenyamanan dan kedamaian dalam negara. Sikap sosial yang baik
juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, jiwa sosial pada anak
harus diajarkan dan dipupuk sejak dini. Sumber daya manusia adalah aset nasional dan
digunakan sebagai modal dasar untuk mencapai pembangunan nasional. Untuk menggali dan
mengembangkan potensi tersebut, diperlukan layanan, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah
upaya untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku.
Oleh karena itu, proses pendidikan harus dilaksanakan dengan benar, karena merupakan
dasar peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembentukan karakter manusia.

Pendidikan juga memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat. UU RI No.


20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 ayat 1 (Made Pidarta, 2007:1011)
memuat “Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses belajar agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya secara aktif.
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia serta kemampuan yang diperlukan oleh masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan sebagai hati nurani yang sistematis, sistematis selalu dimulai dari
beberapa landasan dan mengamati beberapa landasan dan melihat beberapa asas-asas khusus.
Landasan dan asas ini sangat penting karena pendidikan adalah tiang penyangga
pembangunan manusia dan masyarakat suatu bangsa. Kajian terhadap berbagai landasan
pendidikan akan memberikan gambaran yang benar tentang pendidikan. Dengan informasi
dan pendidikan yang tepat, dan penerapan yang benar. prinsip pendidikan, Anda akan dapat
memberikan peluang yang lebih baik untuk merancang dan melaksanakan program
pendidikan dengan informasi yang sesuai. Sehingga akan memberikan perspektif yang lebih
luas terhadap pendidikan, baik dalam aspek konseptual maupun operasional tentang landasan
dan asas pendidikan tersebut selalu diarahkan pula pada upaya dan permasalahan
penerapannya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penuisan makalah ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana pengaitan pembelajaran dengan penciptaan manusia menurut


al quran di sekolah tersebut.
2. Mengetahui bagaimana pemahaman tahapan tugas perkembangan manusia di sekolah
tersebut.
3. Mengetahui bagaimana pemahaman dimensi manudia sebagai human educandum di
sekolah dan dikaitkan dengan pembelajaran fisika.
4. Memahami bagaimana pemahaman manusia sebagai subjek pendidikan di sekolah
tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Penciptaan Manusia Menurut Al Quran

Ada orientalisme tentang penciptaan manusia, yang dikacaukan dengan sejumlah


rumusan berbeda tentang penciptaan manusia dalam Al-Qur'an. Ada ayat yang mengatakan
bahwa manusia itu terbuat dari tanah liat, keramik, inti bumi, inti air yang hina, air yang
tumpah, dan benih yang menggelegak. Jika kita perhatikan lebih dekat, kita dapat melihat
bahwa manusia diturunkan dari dua jenis, yaitu padat dan cair. Benda padat berupa tanah
(turab), tanah yang sudah mengandung air (halus), tanah liat (hama`) dan gerabah (shalshal).
Benda Cair Berbentuk Sperma.

1) Penciptaan manusia dari tanah


 surat Ali Imran: 59

ٍ ‫اِ َّن َمثَ َل ِعي ْٰسى ِع ْن َد هّٰللا ِ َك َمثَ ِل ٰا َد َم ۗ خَ لَقَهٗ ِم ْن تُ َرا‬


َ َ‫ب ثُ َّم ق‬
ُ‫ال لَهٗ ُك ْن فَيَ ُكوْ ن‬

“Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) ‘Isa bagi Allah, seperti (penciptaan) Adam. Dia
menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah
sesuatu itu”.

Pada ayat tersebut, Allah SWT menyatakan kepada nabi Muhammad Saw bahwa
penciptaan nabi Isa a.s. sama dengan penciptaan nabi Adam a.s yaitu sama-sama dari tanah.
Penciptaan nabi Isa a.s memang dari unsur sel telur yang berasal dari ibunya. Tetapi perlu
diingat bahwa sel telur itu berasal dari darah, sedangkan darah dari makanan, dan makanan
tumbuh dari tanah. Maka, nabi isa a.s juga berasal dari tanah. (Salman Harun 2016).

 Surat al-Kahfi: 37

ۗ ‫طفَ ٍة ثُ َّم َس ٰ ّوىكَ َر ُجاًل‬


ْ ُّ‫ب ثُ َّم ِم ْن ن‬ َ َ‫اور ٗ ُٓه اَ َكفَرْ تَ بِالَّ ِذيْ خَ لَق‬
ٍ ‫ك ِم ْن تُ َرا‬ َ ٗ‫قَا َل لَه‬
ِ ‫صا ِحبُهٗ َوهُ َو يُ َح‬

“Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap dengannya, Apakah


engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau dari tanah, kemudian dari setetes
air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang laki-laki yang sempurna?”

Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad Saw untuk menceritakan kepada kaum
muslimin tentang kisah seorang yang sombong, pemilik pertanian yang hasilnya melimpah
ruah. Orang tersebut telah ditegur oleh kawannya dan diingatkan bahwa dia diciptakan dari
tanah dan pasti akan kembali kepadanya. Tetapi ia terus saja membangkang. Dia baru sadar
setelah seluruh kekayaannya sirna.

 Surat al-Hajj: 5

َ‫طفَ ٍة ثُ َّم ِم ْن َعلَقَ ٍة ثُ َّم ِم ْن ُّمضْ َغ ٍة ُّمخَ لَّقَ ٍة َّو َغي ِْر ُمخَ لَّقَ ٍة لِّنُبَيِّن‬ ْ ُّ‫ب ثُ َّم ِم ْن ن‬ ٍ ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِ ْن ُك ْنتُ ْم فِ ْي َر ْي‬
ِ ‫ب ِّمنَ ْالبَ ْع‬
ٍ ‫ث فَاِنَّا خَ لَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن تُ َرا‬
‫’وا اَ ُش’ َّد ُك ۚ ْم َو ِم ْن ُك ْم َّم ْن يُّتَ’ َو ٰفّى َو ِم ْن ُك ْم َّم ْن ي َُّر ُّد اِ ٰلٓى اَرْ َذ ِل‬
ْٓ ’‫لَ ُك ۗ ْم َونُقِرُّ فِى ااْل َرْ َح ِام َما نَ َش ۤا ُء اِ ٰلٓى اَ َج ٍل ُّم َس ّمًى ثُ َّم نُ ْخ ِر ُج ُك ْم ِط ْفاًل ثُ َّم لِتَ ْبلُ ُغ‬
‫ْج‬ ْ ‫ت َواَ ۢ ْنبَت‬
ٍ ۢ ْ‫َت ِم ْن ُكلِّ زَ و‬
ٍ ‫ج بَ ِهي‬ ْ َ‫ت َو َرب‬ َ ْ‫ْال ُع ُم ِر لِ َك ْياَل يَ ْعلَ َم ِم ۢ ْن بَ ْع ِ’د ِع ْل ٍم َش ْيـ ًۗٔا َوتَ َرى ااْل َر‬
ْ ‫ض هَا ِم َدةً فَا ِ َذٓا اَ ْنزَ ْلنَا َعلَ ْيهَا ْال َم ۤا َء ا ْهتَ َّز‬

“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) Kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar
Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu
ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat
tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu
lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah
bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang
indah”.

Dalam ayat ini Allah menyapa Manusia dan menerangkan bahwa mereka diciptakan
dari tanah, kemudian berproses dari zigot sampai janin. Lalu Manusia lahir menjadi kanak-
kanak dan dewasa. Ada yang kemudian meninggal dan ada pula yang diberi usia lanjut.

2) Penciptaan manusia dari thin

Menurut Al-Asfahani, kata thin bermakna tanah yang sudah bercampur air atau tanah
basah.

 surat al-An’am: 2

ٓ ٰ َ‫ه َُو الَّ ِذيْ خَ لَقَ ُك ْم ِّم ْن ِط ْي ٍن ثُ َّم ق‬


َ‫ضى اَ َجاًل َۗواَ َج ٌل ُّم َس ّمًى ِع ْند َٗه ثُ َّم اَ ْنتُ ْم تَ ْمتَرُوْ ن‬

“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu),
dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih
meragukannya”.
 surat al-‘Araf: 12

‫ار َّوخَ لَ ْقتَهٗ ِم ْن ِطي ٍْن‬ ۚ ۠ َ َ‫ك اَاَّل تَ ْس ُج َد اِ ْذ اَمرْ تُكَ ۗق‬
ٍ َّ‫ال اَنَا خَ ْي ٌر ِّم ْنهُ خَ لَ ْقتَنِ ْي ِم ْن ن‬ َ َ ‫قَا َل َما َمنَ َع‬

(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada
Adam) ketika Aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau
ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

 surat as-Sajadah: 7

َ ‫ي اَحْ َسنَ ُك َّل َش ْي ٍء َخلَقَهٗ َوبَ َداَ خَ ْل‬


ِ ‫ق ااْل ِ ْن َس‬
‫ان ِم ْن ِطي ٍْن‬ ْٓ ‫الَّ ِذ‬

“Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan
manusia dari tanah”.

 surat ash-Shaffat: 11

ٍ ‫فَا ْستَ ْفتِ ِه ْم اَهُ ْم اَ َش ُّد َخ ْلقًا اَ ْم َّم ْن خَ لَ ْقنَا ۗاِنَّا َخلَ ْق ٰنهُ ْم ِّم ْن ِطي ٍْن اَّل ِز‬
‫ب‬

“Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): ‘Apakah mereka yang lebih kukuh
kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?’ Sesungguhnya Kami telah
menciptakan mereka dari tanah liat”.

 surat Shad: 71 dan 76


ۤ
ٌ ۢ ِ‫ال َربُّكَ ِل ْل َم ٰل ِٕى َك ِة اِنِّ ْي خَ ال‬
‫ق بَ َشرًا ِّم ْن ِطي ٍْن‬ َ َ‫اِ ْذ ق‬

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan


menciptakan manusia dari tanah”.

‫ار َّوخَ لَ ْقتَهٗ ِم ْن ِطي ٍْن‬ ۠


ٍ َّ‫قَا َل اَنَا َخ ْي ٌر ِّم ْنهُ خَ لَ ْقتَنِ ْي ِم ْن ن‬

“(Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api,
sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

3) Penciptaan manusia dari shalshal

Shalshal adalah tembikar kering yang berongga yang dibuat dari tanah. Sehingga
mengeluarkan bunyi bila ditiup atau diayunkan. Benda itu menurut Al-Qur’an dibuat dari
hama’ yaitu tanah liat yang sedikit berbau. Tanah itu dibentuk (Masnun) menjadi shalshal
tersebut. Kata tersebut diulang tiga kali didalam Al-Qur’an.
 surat al-Hijr: 26, 28 dan 33

‫ال ِّم ْن َح َما ٍ َّم ْسنُوْ ۚ ٍن‬


ٍ ‫ص‬َ ‫ص ْل‬
َ ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن َسانَ ِم ْن‬

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur
hitam yang diberi bentuk”.
ۤ
‫ال ِّم ْن َح َما ٍ َّم ْسنُوْ ۚ ٍن‬
ٍ ‫ص‬َ ‫ص ْل‬ ٌۢ ِ‫ال َربُّكَ لِ ْل َم ٰل ِٕى َك ِة اِنِّ ْي خَ ال‬
َ ‫ق بَ َشرًا ِّم ْن‬ َ َ‫َواِ ْذ ق‬

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.

َ ‫ص ْل‬
‫صا ٍل ِّم ْن َح َما ٍ َّم ْسنُوْ ٍن‬ َ ‫قَا َل لَ ْم اَ ُك ْن اِّل َ ْس ُج َد لِبَ َش ٍر خَ لَ ْقتَهٗ ِم ْن‬

“Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”

Isyarat tentang proses penciptaan manusia melalui satu tahapan ‘alaqah lebih jauh
dijabarkan dalam Q.S Al-Mu’minun ayat 12-14:

‫ض’ َغةً فَخَ لَ ْقنَ’’ا‬ْ ‫طفَ’ةَ َعلَقَ’ةً فَ َخلَ ْقنَ’’ا ْال َعلَقَ’ةَ ُم‬ ْ ُّ‫ار َّم ِك ْي ٍن ۖ ثُ َّم خَ لَ ْقنَ’’ا الن‬
ٍ ‫طفَ’ةً فِ ْي قَ’ َر‬ْ ُ‫َولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ااْل ِ ْن َس’انَ ِم ْن ُس’ ٰللَ ٍة ِّم ْن ِط ْي ٍن ۚ ثُ َّم َج َع ْل ٰن’ هُ ن‬
َ‫ك هّٰللا ُ اَحْ َسنُ ْالخَالِقِ ْي ۗن‬
َ ‫ْال ُمضْ َغةَ ِع ٰظ ًما فَ َك َسوْ نَا ْال ِع ٰظ َم لَحْ ًما ثُ َّم اَ ْن َشْأ ٰنهُ خَ ْلقًا ٰاخ ۗ ََر فَتَبَا َر‬

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim).
Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk
yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik”.

Dalam ayat diatas jelas terlihat bagaimana proses penciptaan manusia dimulai dari
tahap sulalah (saripati makanan) kemudian nutfah (sperma) lalu terjadi konsepsi
(pembuahan) dan masuk kedalam rahim (menjadi embrio) kemudian berkembang
membentuk ‘alaqah kemudian berproses menjadi mudhghah, ‘izaman (tumbuh tulang
belulangnya) kemudian tulang-tulang itu dibungkus dengan daging.

Setelah terbentuk manusia yang utuh, kemudian Allah SWT meniupkan (nafakha)
kepadanya ruh nya kemudian jadilah ia makhluk yang unik (khalqan Akhar). Disebut
demikian karena manusia memiliki substansi psikis yang berasal dari substansi tuhan sama
sekali tidak dimiliki makhluk-makhluk lain.

Al-Qur’an menggunakan beberapa istilah dalam penyebutan manusia yaitu meliputi


al-basyar, al-Ins, al-Insan, an-Nas, al-Unas, Bani Adam, an-Nafs, al-Anfus dan an-Nufus.

a) Al-basyar

Secara bahasa, berarti fisik manusia. Makna ini disimpulkan dari berbagai uraian
tentang al-basyar. Menurut Abu al-Husain Ahmad Ibnu Faris Ibn Zakariya dalam Mu’jam al-
Maqayis fi al-Lugah. Ia menjelaskan bahwa semua kata yang huruf-huruf asalnya terdiri dari
ba, syin dan ra’ berarti sesuatu yang tampak jelas dan biasanya cantik dan indah. Dengan
demikian, bahwa manusia yang dijelaskan oleh al-basyar menekankan pada gejala umum
yang melekat pada fisik manusia yang secara umum relatif sama antara semua manusia.

Allah Swt, memakai konsep al-basyar dalam Al-Qur’an sebanyak 37 kali. Salah
satunya dalam surat al-Kahfi ayat 110.

َ ‫ي اَنَّ َمٓا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلهٌ وَّا ِح ۚ ٌد فَ َم ْن َكانَ يَرْ ُج’’وْ ا لِقَ’ ۤ’ا َء َرب ِّٖه فَ ْليَ ْع َم’’لْ َع َماًل‬
‫ص’الِحًا َّواَل ي ُْش’ ِر ْك بِ ِعبَ’’ا َد ِة َرب ٖ ِّٓه‬ َّ َ‫قُلْ اِنَّ َمٓا اَن َ۠ا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰ ٓحى اِل‬
‫اَ َحدًا‬

“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu,
yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha
Esa.” Maka barang siapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia
mengerjakan kebajikan dan janganlah dia menyekutukan dengan sesuatu pun dalam
beribadah kepada Tuhannya”.

b) Al-Insan, al-Ins, an-Nas dan al-Unas

Kata al-Insan menurut Ibnu Mansur, mempunyai tiga asal kata. Pertama, berasal dari
kata anasa yang berarti abara yaitu melihat, ‘alima yaitu mengetahui dan istilah “an” yang
berarti meminta izin. Kedua, berasal dari kata nasiya yang berarti lupa. Ketiga berasal dari
kata an-nus yang berarti jinak lawan dari kata al-wakhsyah yang berarti buas.

Menurut Ibnu Zakariya, semua kata yang asalnya dari huruf Alif , nun dan sin
mempunyai makna asli jinak, harmonis dan tampak dengan jelas. Dari kedua uraian tersebut
memiliki inti yang sama bahwa manusia yang diistilahkan dengan al-Insan tampak pada ciri-
ciri khasnya yaitu jinak, tampak jelas kulitnya juga potensial untuk memelihara atau
melanggar aturan sehingga ia dapat menjadi makhluk yang harmonis atau kacau.

Kata al-Insan disebutkan didalam Al-Qur’an sebanyak 65 kali, diantaranya surat al-
Alaq ayat 5:

‫عَلَّ َم ااْل ِ ْن َسانَ َما لَ ْم يَ ْعلَ ۗ ْم‬

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

Kata al-Ins selalu bergandengan dengan kata al-jinn karena kata tersebut selalu jadi
perbandingan.

Al-Ins dengan al-jinn adalah makhluk yang diciptakan Allah agar senantiasa
mengabdikan dirinya (beribadah) kepada Allah sepanjang hidupnya.

Al-Ins dan al-jinn juga makhluk pembangkang, sehingga mendapat tantangan dari
Allah agar mereka bekerjasama untuk membuat semacam Al-Qur’an dan menjelajahi lapisan-
lapisan langit.

Kata an-Nas didalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak 240 kali, sebagaimana dalam
surat az-Zumar ayat 27:

َ‫اس فِ ْي ٰه َذا ْالقُرْ ٰا ِن ِم ْن ُك ِّل َمثَ ٍل لَّ َعلَّهُ ْم يَتَ َذ َّكرُوْ ۚن‬
ِ َّ‫ض َر ْبنَا لِلن‬
َ ‫َولَقَ ْد‬

Dan sungguh, telah Kami buatkan dalam Al-Qur’an ini segala macam perumpamaan bagi
manusia agar mereka mendapatkan pelajaran.

Konsep an-Nas merujuk pada manusia sebagai makhluk sosial atau secara kolektif.

Dengan demikian, dalam hubungannya dengan penjelasan tentang manusia, dapat


dipahami bahwa manusia adalah makhluk yang berkelompok dan ia akan selalu membentuk
kelompoknya sesuai dengan ciri-ciri dan persamaannya. Seperti persamaan biologis,
kebutuhan, kepentingan, suku, bangsa dan lainnya. Memang dalam kehidupan sehari-hari
manusia selalu berhubungan dengan Kelompok. Mulai dari kelompok, suku, etnis, wilayah,
sosial politik, agama dan sebagainya.

c) Bani Adam
Secara bahasa, Bani adalah bentuk jamak dari kata ibnun yang berarti anak. Bentuk
dasarnya adalah banun atau banin. Tetapi karena berada pada posisi muaf (diterangkan),
huruf wawu dan nun pada kata banun tersebut harus dihilangkan. Sehingga menjadi kata
bani.

Penggunaan kata bani Adam dalam konteks ini sangat tepat bahwa semua manusia
tanpa kecuali telah diberi bekal potensial fitrah keagamaan yaitu mengesakan tuhan. Manusia
juga adalah makhluk yang diberikan kelebihan yang dapat menguasai daratan dan lautan.
Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat Al-Isra: 70.

ِ ‫ت َوفَض َّْل ٰنهُ ْم ع َٰلى َكثِي ٍْر ِّم َّم ْن خَ لَ ْقنَا تَ ْف‬
‫ض ْياًل‬ ِ ‫َولَقَ ْد َك َّر ْمنَا بَنِ ْٓي ٰا َد َم َو َح َم ْل ٰنهُ ْم فِى ْالبَ ِّر َو ْالبَحْ ِر َو َرزَ ْق ٰنهُ ْم ِّمنَ الطَّي ِّٰب‬

“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak-cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat
dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di
atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna”.

Dari keseluruhan ayat yang menggunakan kata bani Adam dapat dipahami bahwa
manusia adalah makhluk yang memiliki kelebihan dan keistimewaan dibanding makhluk
lainnya. Keistimewaan itu meliputi fitrah keagamaan, peradaban, dan kemampuan
memanfaatkan alam.

Dengan kata lain, manusia adalah makhluk yang berada dalam relasi (Habl), dengan Tuhan
(Habl min Allah), relasi dengan sesama manusia (Habl min An-Nas) dan relasi dengan alam (
Habl min alam).

2. Tahapan Tugas Perkembangan Manusia

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas yang harus dipenuhi individu
dalam fase atau bagian kehidupan tertentu; Dan jika berhasil, mereka akan bahagia,
sebaliknya jika gagal, orang tua atau masyarakat akan mengecewakan dan mencela mereka,
dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Menurut Havighurst, sumber
dari tugas perkembangan tersebut adalah: kematangan fisik, persyaratan sosial atau budaya,
serta nilai dan tuntutan individu.

Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai
usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
1. Masa bayi dan anak-anak
Belajar berjalan Belajar mekan makanan padat Belajar berbicara Belajar
mengendalikan pembuangan kotoran tubuh Mencapai stabilitas fisiologik
Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan sosial Belajar kontak
perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain Belajar mengetahui mana
yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati
2. Masa Anak Sekolah
Belajar ketangkasan fisik untuk bermain Pembentukan sikap yang sehat terhadap
diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh Belajar bergaul yang
bersahabat dengan anak-anak sebaya Belajar peranan jenis kelamin
Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan
kehidupan sehari-hari Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai
Belajar membebaskan ketergantungan diri Mengembangkan sikap sehat terhadap
kelompok dan lembga-lembaga
3. Masa Remaja
Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif Menerima
peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita Menginginkan dan mencapai
perilaku social yang bertanggung jawab social Mencapai kemandirian emosional
dari orang tua dan orang dewasa lainnya Belajar bergaul dengan kelompok anak-
anak wanita dan anak-anak laki-laki Perkembangan skala nilai Secara sadar
mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat Persiapan mandiri secara
ekonomi Pemilihan dan latihan jabatan Mempersiapkan perkawinan dan
keluarga
4. Masa Dewasa Awal
Mulai bekerja Memilih pasangan hidup Belajar hidup dengan suami/istri Mulai
membentuk keluarga Mengasuh anak Mengelola/mengemudikan rumah tangga
Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara Menemukan kelompok
sosial yang menyenangkan
5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya
Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis
Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu Membantu
anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
berbahagia Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam
karir pekerjaan Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang
dewasa Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh.
3. Dimensi Manusia Sebagai Human Educandum

Manusia sebagai human educandum berarti secara bahasa bahwa manusia adalah
hewan yang terdidik dan harus dididik. Dari pengertian ini secara tidak langsung timbul
perbedaan antara manusia dan hewan, yaitu bahwa manusia adalah dan dapat dididik. Tidak
semua manusia itu sama. Manusia terlahir sebagai makhluk tak berdaya yang tidak memiliki
naluri untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Namun, manusia dapat dibesarkan dalam
proses pembelajaran yang membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan
lingkungannya, atau yang disebut pendidikan. Inilah yang membedakan manusia dengan
hewan, pada umumnya hewan tidak dapat diternakkan, hanya dapat dilatih dengan
memberikan tekanan, yaitu melatih sesuatu yang statis/tidak berubah.
Pada dasarnya terdapat dua alasan dasar mengapa manusia itu harus dididik/mendidik.
Alasan pertama adalah dasar biologis dan alasan kedua adalah dasar sosio-antropologis.
Dasar biologis mengemukakan bahwa manusia lahir dengan kondisi yang tidak dilengkapi
dengan insting sempurna untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, manusia perlu
masa belajar yang panjang sebagai persiapan bersaing dalam lingkungan, serta pendidikan itu
dimulai ketika manusia sudah mencapai penyesuaian jasmani.
Dasar biologis ini memberikan implikasi manusia memerlukan bantuan manusia dewasa
untuk memberikan perlindungan dan perawatan sebagai masa persiapan pendidikan, serta
manusia dewasa yang tidak berhasil dididik perlu melakukan reedukasi. Dasar sosio-
antropologis mengemukakan bahwa peradaban tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan
dimiliki oleh setiap anggota masyarakat. Dasar ini memberikan implikasi terhadapa
keharusan dalam pendidikan, yaitu diperlukan transformasi dari organisme biologis ke
organisme berbudaya, diperlukan juga transmisi dan internalisasi budaya.
Alasan Manusia Harus Dididik 
Bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya dan tidak dikaruniai naluri
yang sempurna untuk beradaptasi dengan lingkungan, perlu waktu lama untuk belajar dan
awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai adaptasi fisik. Oleh karena itu, anak
manusia menerima bantuan, perlindungan dan perawatan dan membutuhkan pendidikan
ulang atau pendidikan ulang. Berangkat dari aspek sosio-antropologis bahwa peradaban tidak
terjadi dengan sendirinya dan masyarakat menginginkan adanya kehidupan. Implikasinya,
pendidikan merupakan personalisasi peran sosial budaya dalam konteks transmisi budaya,
internalisasi budaya untuk transformasi organisme biologis menjadi organisme budidaya.
Kami yakin bahwa sejarah perkembangan masyarakat dimulai dari keluarga Adam dan Hawa
sebagai unit sosial terkecil di muka bumi ini. Dalam keluarga proses pendidikan kemanusiaan
telah dimulai, walaupun secara terbatas sesuai dengan kebutuhan hidup.Dasar minimal usaha
mempertahankan hidup manusia terletak pada tiga orientasi hubungan manusia, yaitu 
a. Hubungan manusia dengan Tuhan YME 
b. Hubungan manusia dengan sesama manusia. 
c. Hubungan manusia dengan alam sekitar.
Dari prinsip hubungan inilah, kemudian manusia mengembangkan proses
pertumbuhan kebudayaan, proses inilah yang mendorong manusia ke arah kemajuan hidup
sejalan dengan tuntutan zaman. Untuk sampai kepada kebutuhan tersebut, diperlukan satu
pendidikan yang dapat mengembangkan kehidupan manusia dalam dimensi daya cipta, rasa
dan karsa masyarakat beserta anggota anggotanmya. Ketiga daya tersebut, kakan menjadi
motivasi bagi manusia untuk saling berpacu, sehingga keberadaannya pendidikan akan
menjadi semakin penting, bahkan pendidikan merupakan kunci utama kemajuan hidup umat
manusia dalam segala aspek. 
Pandangan Pendidikan Tentang Manusia sebagai Animal Educandum ialah
pandangan Pendidikan tentang Hakekat manusia sebagai makhluk yang secara biologis fisik
atau jasmaniah tidak jauh beda dengan hewan, tetapi dapat membedakan dirinya dengan
hewan dengan melakukan usaha yang bersifat pendidikan. Berdasarkan pandangan tersebut,
manusia akan berasumsi pada ketentuan ketentuan berikut yaitu Keharusan Pendidikan :
Mengapa Manusia Harus Di Didik / Mendidik ? 
Manusia adalah subjek pendidikan dan sekaligus pula sebagai objek pendidikan,
subagai subjek pendidikan manusia (khususnya manusi dewasa) bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pendidikan secara moral berkewajiban atas perkembangan pribadi anak
anak mereka, generasi penerus, manusia dewasa yang berfungsi sebagai pendidik
bertanggung jawab untk melaksanakan misi pendidikan sesuai dengan tujuan dan nilai nilai
yang dikehendaki manusia dimana pendidikan berlangsung. Sebagai objek pendidikan,
manusia (khususnya anak) merupakan sasaran pembinaan dalam melaksanakan pendidikan,
yang pada hakekatnya ia memilki pribadi yang sama seperti manusia dewasa, namun Karena
kodratnya belum berkembang (Sadullah, 2001: 80).
Proses pendidikan merupakan interaksi pluralistis antara manusia dengan manusia,
dengan lingkungan alamiah, social dan cultural akan sangat ditentukan oleh aspek
manusianya. Kedudukan manusi sebagai subjek dalam masyarakat dan di alam semesta ini
memiliki tanggung jawab besar dalam mengemban amanat untuk membina dan
mengembangkan manusia sesamanya. Memelihara lingkungan hidup bersama lebih jauh
manuis bertanggung jawab atas martabat kemanusiaanya. Ada beberapa alasan yang menjadi
dasar mengapa manusia harus dididik dan memperoleh pendidikan, yaitu : 
 Manusia dilahirkan dalam kedaan tidak berdaya, manusia begitu lahir ke dunia perlu
mendapatkan uluran orang lain untuk dapat melangsungkan hidup dan kehidupanya. 
 Manusia lahir tidak langsung dewasa, untuk sampai pada kedewasaan yang
merupakan tujuan pendidikan dalam arti khusus memerlukan waktu lama. Pada
manusia primitif mungkin proses pencapaian kedewasaaan tersebut akan lebih pendek
dibandingkan dengan manusia modern dewasa ini, pada manuisia primitif cukup
dengan mencapai kedewasaan secara konvensional, dimana apabila seseorang sudah
memiliki ketrampilan untuk hidup khususnya untuk hidup berkeluarga, seperti dapat
berburu, dapat bercocok tanam, mengenal norma norma, atau norma norma hidup
bermasyarakat, sudah dapat dikatakan dewasa, dilihat dari segi usia misalnya, usia 12-
15 tahun pada masyarakat primitif sudah melangsungkan hidup berkeluarga, pada
masyarakat modern tuntutan kedewasaan lebih komplek, sesuai dengan makin
kompleknya ilmu pengetahuan dan teknologi, dan juga makin kompleknya system
nilai. 
 Manusia pada hakekatnya adalah makhluk social, ia tidak akan berprilaku manusia
seandainya tidak hidup bersama dengan manusia lainnya. Lain halnya dengan hewan,
dimanapun hewan dibesarkan akan tetap memiliki perilaku hewan, seekor kucing
yang dibesarkan dalam lingkungan anjing akan tetap berprilaku kucing, tidak akan
berperilaku anjing. Karena setiap jenis hewan sudah dilengkapi dengan insting
tertentu yang pasti dan seragam, yang berbeda antara jenis hewan yang satu dengan
yang lainnya.
Dari asumsi-asumsi tersebut diatas , maka dapat diketahui bahwa manusia merupakan
makhluk yang harus dididik dan mendidik. Pendidikan akan dapat membantu manusia untuk
merealisasikan dirinya, memanusiakan manusia. Pendidikan akan berusaha membantu
manusia untuk menyingkapkan dan menemui rahasia alam, mengembangkan  fitrah manusia
yang merupakan potensi untuk berkembang, mengarahkan kecenderungan dan
membimbingnya demi kebaikan dirinya dan masyarakat. Pada akhirnya dengan pertolongan
dan bimbingan tadi, manusia akan menjadi manusia yang sebenarnya, manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 
Manusia sebagai Makhluk yang Dapat Dididik 
Memperhatikan situasi manusia seperti itu, muncul pertanyaan pada kita tentang apa
sebenarnya manusia itu. Langeveld ( Sadulloh, 2010) merumuskan manusia sebagai “animal
educandum”, manusia yang perlu dididik, agar ia dapat melaksanakan kehidupannya sebagai
manusia, agar ia dapat melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri. Secara implisit,
rumusan ini mencakup pula pandangan bahwa manusia itu adalah “hewan” yang dididik.
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan, kegiatan yang khas, kegiatan yang istimewa.
Keistimewaannya terletak diantaranya dalam hal, bahwa yang menjadi obyek kegiatannya
adalah tidak begitu saja “menerima” apa yang dididikkan kepadanya; suatu kegiatan yang
keberhasilannya tercapai tidak semata-mata karena kegiatan itu sendiri, melainkan dengan
kerjasama antara pendidik dengan obyek yang dididik. Mungkin timbul pertanyaan
bagaimana pendidikan dapat berlangsung, bagaimana anak dapat dididik,dan bagaiamana
arah pendidikan itu sendiri.
Dalam menentukan batas batas pendidikan manusia akan mengalami persoalan,
mereka akan menemui   beberapa pertanyaan tentang kapan pendidikan dimulai dan bila
mana pendidikan akan berakhir. Pernah kita temukan satu istilah dalam bahasa inggris yang
menyataka “Long live education” yang artinya  “pendidikan seumur hidup” Dari pernyataan
pernyatan tersebut tergambarkan jelas bahwa pendidikan akan dimulai segera setelah anak
lahir dan akan berlangsung terus sampai manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu
menerima pengaruh pengaruh, oleh karena itu pendidikan akan berlangsung seumur hidup.
Namun dalam mengalami proses pendidikan menusia akan mendapatkan pendidikan
dimana akan terdapat pembatasan nyata dari proses pendidikan dalam jangka waktu tertentu
(Daradjat, 2000:48 ). 
a. Kapan pendidikan itu dimulai ?
Pendidikan dimulai dengan pemeliharaan yang merupakan persiapan ke arah pendidikan
nyata, yaitu pada minggu dan bulan pertama seorang anak dilahirkan, sedangkan pendidikan
yang sesungguhnya baru terjadi kemudian. Pendidikan dalam bentuk pemeliharaan adalah
bersifat murni, sebab pada pendidikan murni diperlukan adanya kesadaran mental dari si
terdidik. Dari segi psikologis usia 3 – 4 tahun dikenal sebagai masa berkembang, atau masa
krisis, dari segi pendidikan justru pada masa itu terbuka peluang ketidakpatuhan yang
sekaligus merupkan landasan untuk menegakkan kepatuhan yang sesungguhnya. Disini
pulalah mulai terbuka penyelenggaraan pendidikan artinya sentuhan sentuhan pendidikan
untuk menumbuhkembangkan motivasi anak dalam perilakunya ke arah tujuan pendidikan. 
b. Bilamana pendidikan itu berakhir ?
Sebagaimana sulitnya menetapkan kapan sesungguhnya pendidikan anak berlangsung untuk
pertama kalinya, begitu pulalah sulitnya menentuka kapan pendidikan itu berlangsung untuk
terakhir kalinya. Sehubungan dengan itu, perlu suatu kehati hatian kalau juga ingin
mengatakan bahwa sepanjang tatanan yang berlaku, proses pendidikan itu mempunyai titik
akhir yang bersifat alamiah. Titik akhir bersifat prinsipel  dan tercapai bila seseorang manusia
muda itu dapat berdiri sendiri dan secara mantap mengembangkan serta melaksanakan
rencana sesuai pandanagan hidupnya.pada kondisi yang disebutkan di atas pendidikan sudah
tidak menjadi masalah lagi, ia telah dapat mendidik dirinya sendiri, tetapi tidaklah dapat
disangkal bahwa mungkin juga diperlukan untuk tetap menerima ajaran dalam bidang bidang
tertentu dalam memajukan kehidupanya, bantuan pendidikan yang demikian itu disebut
pembentukan manusia dewasa”.

Inti dari kegiatan pendidikan adalah pemberian bantuan kepada anak dalam rangka mencapai
kedewasaannya. Pemberian bantuan itu mengimplikasikan : 

a. Bahwa yang dibantu adalah seseorang yang memiliki aktivitas. Aktivitas yang
direalisasikannya, hendaknya tidak bertentangan dengan proses dan arah kegiatan
yang bersangkutan. Jadi aktivitas dan kreativitas anak didik yang sejalan dengan
proses dan arah pendidikan denan kata lain kerjasama antara pendidik dan anak didik
dimana pendidik memperkuat kedudukan anak manusia sebagai makhluk yang dapat
dididik. 
b. Pencapaian kemandirian harus dimulai dengan menerima realita tentang
ketergantungan anak mencakup kemampuan untuk beridentifikasi, bekerja sama dan
meniru pendidiknya. 
c. Tidak semua orang mampu melaksanakan kehidupan sebagai orang dewasa yang
berarti terdapat peralihan dari status bayi, aanak, sampai deawa itu tidak berlangsung
dengan sendirinya. Artinya manusia mendapat pengaruh-pengaru dari luar. 
d. Manusia adalah makhluk yang dapat dididik berdasar pada empat pandangan dasar
antropologis yaitu : 
1) Prinsip Individualitas 
2) Prinsip Sosialitas 
3) Prinsip Moralitas 
4) Prinsip Uniksitas 

4. Manusia Sebagai Subjek Pendidikan

Kajian tentang manusia sejak zaman dahulu sampai zaman sekarang belum juga
berakhir dan tidak akan berakhir. Manusia merupakan makhluk yang sangat unik dengan
segala kesempurnaannya. Manusia dapat dikaji dari berbagai sudut pandang, baik secara
historis, antropologi, sosiologi dan lain sebagainya. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk
yang spesial dari pada makhluk-makhluk ciptaan Allah yang lain.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah, ayat 30:


ُ‫ك َونُقَدِّس‬
َ ‫ك ال ِّد َما َء َونَحْ نُ نُ َسبِّ ُح بِ َح ْم ِد‬ ُ ِ‫ض خَ لِيفَةً قَالُوا َأتَجْ َع ُل فِيهَا َم ْن يُ ْف ِس ُد فِيهَا َويَ ْسف‬
ِ ْ‫ك لِ ْل َماَل ِئ َك ِة ِإنِّي َجا ِع ٌل فِي اَأْلر‬
َ ُّ‫وَِإ ْذ قَا َل َرب‬
)30( َ‫ك قَا َل ِإنِّي َأ ْعلَ ُم َما اَل تَ ْعلَ ُمون‬ َ َ‫ل‬

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku


hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.” Manusia dalam kajian kali ini lebih difokuskan kepada subjek pendidikan,
bahwa dalam dunia pendidikan manusialah yang banyak berperan. Karena dilakukannya
pendidikan itu tidak lain diperuntukan bagi manusia, agar tidak timbul kerusakan di bumi ini.
Dalam pendidikan bahwa manusia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai pendidik dan
peserta didik.

Menurut Al-Aziz, pendidik adalah orang yang bertanggungjawab dalam


menginternalisasikan nilai-nilai religius dan berupaya menciptakan individu yang memiliki
pola pikir ilmiah dan pribadi yang sempurna. Masing-masing definisi tersebut,
mengisyaratkan bahwa peran, tugas dan tanggungjawab sebagai seorang pendidik tidaklah
gampang, karena dalam diri anak didik harus terjadi perkembangan baik secara afektif,
kognitif maupun psikomotor. Dalam setiap individu terdidik harus terdapat perubahan ke arah
yang lebih baik. Jika dalam ajaran Islam anak didik harus mampu menginternalisasikan
ajaran-ajaran dalam dirinya, sehingga mampu menjadi pribadi yang bertaqwa dan
berakhlakul karimah yang akan bahagia baik di dunia dan di akhirat.
Sedangkan anak didik (peserta didik) adalah makhluk yang sedang berada dalam
proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing. Mereka
memerlukan bimbingan dan pengarahan yang konsisten menuju ke arah titik optimal
kemampuan fitrahnya. Pengertian tersebut berbeda apabila anak didik (peserta didik) sudah
bukan lagi anak-anak, maka usaha untuk menumbuhkembangkannya sesuai kebutuhan
peserta didik, tentu saja hal ini tidak bisa diperlakukan sebagaimana perlakuan pendidik
kepada peserta didik (anak didik) yang masih anak-anak. Maka dalam hal ini dibutuhkan
pendidik yang benar-benar dewasa dalam sikap maupun kemampuannya.

Dalam pandangan modern, anak didik tidak hanya dianggap sebagai obyek atau
sasaran pendidikan, melainkan juga harus diperlakukan sebagai subyek pendidikan, dengan
cara melibatkan mereka dalam memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar.
Dengan demikian bahwa peserta didik adalah orang yang memerlukan pengetahuan, ilmu,
bimbingan dan pengarahan. Islam berpandangan bahwa hakikat ilmu berasal dari Allah,
sedangkan proses memperolehnya dilakukan melalui belajar kepada guru. Karena ilmu itu
berasal dari Allah, maka membawa konsekuensi perlunya seorang peserta didik mendekatkan
diri kepada Allah atau menghiasi diri dengan akhlak yang mulai yang disukai Allah, dan
sedapat mungkin menjauhi perbuatan yang tidak disukai Allah. Bertolak dari hal itu, sehingga
muncul suatu aturan normatif tentang perlunya kesucian jiwa sebagai seorang yang menuntut
ilmu, karena ia sedang mengharapkan ilmu yang merupakan anugerah Allah. Ini
menunjukkan pentingnya akhlak dalam proses pendidikan, di samping pendidikan sendiri
adalah upaya untuk membina manusia agar menjadi manusia yang berakhlakul karimah dan
bermanfaat bagi seluruh alam.

A. Hasil Temuan Study Kasus


1. Penciptaan Manusia Menurut Alquran

SMA Hasil Wawancara


SMAN Untuk mengingatkan murid terhadap Allah yang menciptakan Ibu Surya
SURULANGU menjelaskan bahwa sebelum memulai pelajaran mereka melakukan doa
N terlebih dahulu untuk mengingat adanya Tuhan YME dalam kehidupan.
Kemudian tujuan penciptaan manusia dalam pendidikan adalah agar
manusia itu lebih mengenal dunia lebih luas lagi sehingga ia semakin
giat untuk belajar untuk mengetahui apapun di dalam pembelajaran ilmu
fisika. Berkaitan dengan hakikat manusia, beliau menyatakan Karena
manusia diciptakan itu untuk menjadi khalifah di bumi sehingga dengan
begitu dia mempunyai masa depan yang lebih baik dengan pendidikan.
Ibu Surya juga selalu mengingatkan bahwa manusia yang diciptakan
sebagai pemimpin harus selalu belajar untuk mendapatkan ilmu. Untuk
pembelajaran konsep fisika dikaitkan dengan alquran ibu surya juga
mengaitkannya namun tidak dalam semua materi, contohnya dalam
materi pembentukan tata surya.
SMAN 7 Untuk mengingatkan murid terhadap Allah yang menciptakan Ibu Maya
SAROLANGU melakukannya saat sada materi yang berhubungan dengan manusia
N sebagai makhluk pasti disampaikan, tapi tidak semua pelajaran.
Kemudian tujuan penciptaan manusia dalam pendidikan adalah manusia
itu dalam pendidikan itu sangat penting dan menerapkankan hal tersebut
selalu dalam proses pembelajaran. Berkaitan dengan hakikat manusia,
beliau menyatakan dalam proses belajar mengaitkan hubungan antara
konsep fisika dengan materinya, namun tidak semua materi. Maya
tipikal guru yang tidak selalu mengingatkan masalah tujuan manusia
diciptakan dalam semua materi, namun seandainya di awal pembelajaran
itu lancar-lancar saja biasanya jarang sekali mengingatkan ibu membuat
perkembangan dalam mengembangkan proses belajar setiap harinya.
Untuk pembelajaran konsep fisika dikaitkan dengan alquran ibu maya
sering melakukannya walaupun tidak disemua materi pembelajaran.
SMAN 6 Untuk mengingatkan murid terhadap Allah yang menciptakan Ibu
MERANGIN Wahda melakukannya saat di sela-sela pelajaran nanti akan diberikan
pengertian seperti saat di sela-sela pelajaran ada siswa yang
mengganggu kawannya nanti akan dijelaskan yang jelas kita didunia ini.
Kemudian tujuan penciptaan manusia dalam pendidikan adalah Tujuan
manusia hanya satu yaitu kita berbaik berbuat baik kepada sesama untuk
mencapai akhirat seperti itu jadi saat mengajar sesuai dengan ajarannya
dan sesuai dengan arah yang lurus agar nantinya pelajaran yang
diberikan itu akan meninggalkan jejak yang baik. Berkaitan dengan
hakikat manusia, beliau menyatakan dalam proses belajar selalu
berusaha mengikuti anjuran Rasululloh. Ibu Wahda tida terlalu sering
mengingatkan tujuan manusia diciptakan saat pembelajaran karena
dalam pembelajaran praktek hal ini cukup sulit untuk
diimplementasikan. Untuk pembelajaran konsep fisika dikaitkan dengan
alquran ibu wahda tidak pernah mengaitkan keduanya.
SMA N 1 Untuk mengingatkan murid terhadap Allah yang menciptakan Bapak
MERANGIN Parno mengawali pembelajaran dengan berdoa. Kemudian tujuan
penciptaan manusia dalam pendidikan adalah menurut bapak Parno
dimana Manusia itu diciptakan oleh Allah itu kan sebagai khalifah ya di
bumi jadi untuk manusia itu diciptakan untuk beribadah kepada Allah
jadi semua tingkah laku yang dilakukan oleh semua manusia itu harus
berdasarkan tujuan untuk ibadah. Bapak Parno selalu menerapkan
hakikat manusia dalam pembelajaran, dimana hal ini akan selalu
mengingatkan manusia kepada sang pencipta.untuk mengingatkan siswa
terhadap tujuan manusia diciptakan juga sering dilakukan oleh bapak
parno walaupun memang tidak disemua pembelajaran namun sering
dilakukan. Dan berkaitan dengan konsep fisika yang dikaitkan dengan
alquran bapak parno mengaitkannya karena menurut beliau firman-
firman Allah yang dituangkan dalam Alquran itu sebagai dasar dalam
ilmu IPA jadi manusia sebagai ciptaan Allah harus di berikan contoh-
contoh yang relevan.

2. Tugas Perkembangan Manusia

SMA Hasil Wawancara


SMAN Perubahan yang sangat signifikan terhadap proses pembelajaran menurut
SURULANGUN Beliau terjadi, karena pemahaman materi tingkat SMA itu lebih tinggi
dibandingkan dengan SMP maka jelas ada perbedaan antara anak SMP
dengan SMA. Pemberian pesan kepada murid tetrhadap tugas yang
harus dilakukan ketika menjadi seorang siswa juga dilakukan untuk
mengingatkan kembali anak itu bahwa ada tugas yang harus
dilaksanakan setelah proses pembelajarannya. Dalam membuat
perkembangan dalam mengembangkan proses pembelajaran setiap
harinya dilakukan dengan cara memberikan pembelajaran yang lebih
menarik dari hari ke hari pertemuan. Siswa telah melaksanakan tugas
menjadi seorang siswa dengan baik beliau mengatakan Iya, dilihat dari
semangat mereka untuk mengumpulkan tugas yang diberikan
keaktifannya dalam belajar mengerjakan soal-soal latihan Dan maju ke
depan itu untuk mengerjakan soal yang saya berikan. Perkembangan
mempengaruhi proses pembelajaran juga ibu Surya menjawab Iya kalau
dia tidak ada perkembangan berarti tidak ada kemajuan dalam
pembelajaran itu.
SMAN 7 Perubahan yang sangat signifikan terhadap proses pembelajaran menurut
SAROLANGUN Beliau Perubahan mulaimuncul ke kelas 11 sampai kelas 12. Untuk
kelas 10 mungkin masih seperti anak SMP. Pemberian pesan kepada
murid terhadap tugas yang harus dilakukan ketika menjadi seorang
siswa juga dilakukan saat bertemu dikelas, pada saat anak diingatkan
untuk mengumpulkan tugas, namun siswa tidak mengumpulkan. Namun
termasuk yang jarang mengingatkan. Dalam membuat perkembangan
dalam mengembangkan proses pembelajaran setiap harinya dilakukan
dengan dilihat dari proses dari awal, dilihat perkembangan siswa dan
diulang minggu depannya lagi. Siswa telah melaksanakan tugas menjadi
seorang siswa dengan baik beliau mengatakan Tidak semua, dimana
banyak yang masih atau tidak melaksanakan tugasnya sebagai siswa.
Namun hal tersebut menunjukkan keheterogenan siswa dikelas.
Perkembangan mempengaruhi proses pembelajaran juga ibu Maya Fase
perkembangan terlihat jelas. Dimana suatu kelas terkadang ada kasus
yang membuat pembelajaran tidak tercapai semua akan tergantung dari
situasi kelasnya.
SMAN 6 Perubahan yang sangat signifikan terhadap proses pembelajaran menurut
MERANGIN Beliauterjadi perubahan, karena seperti misalnya anak yang dari SMP
bandel Badung pemalas itu saat masuk ke SMA kadang mereka berubah
seperti pola belajar pola berfikir pola pertemanan yang mereka lakukan,
semacam pola pendewasaan siswa. Pemberian pesan kepada murid
terhadap tugas yang harus dilakukan ketika menjadi seorang siswa tidak
dilakukan, hanya saja selalu mengingatkan akan hal-hal baik dalam
belajar. Dalam membuat perkembangan dalam mengembangkan proses
pembelajaran setiap harinya dilakukan dengan menanyakan untuk
pelajaran atau materi pertemuan sebelumnya apakah sudah memahami
semua atau masih ada yang harus dijelaskan lagi. Siswa telah
melaksanakan tugas menjadi seorang siswa dengan baik beliau
mengatakan Tidak semua, namun Sebagian ada yang sudah mengikuti
dengan baik dan Sebagian ada yang sudah mencukupi namun memang
harus tetap dipantau. Perkembangan mempengaruhi proses
pembelajaran juga ibu Wahda hal tersebut tergantung guru ya dimana
jika guru tersebut bisa merangkul muridnya dengan baik maka pastinya
murid-murid tersebut akan mengikuti.
SMA N 1 Perubahan yang sangat signifikan terhadap proses pembelajaran menurut
MERANGIN Beliau terjadi perubahan, karena anak SMA masih dalam tingkatan
remaja dan masuk masa masa pubertas jadi pola berpikirnya sudah mulai
secara kritis. Pemberian pesan kepada murid terhadap tugas yang harus
dilakukan ketika menjadi seorang siswa selalu di ingatkan dengan
diawali dengan kita memberi tugas yang harus dikerjakan supaya di
rumah juga belajar kembali Jadi pas saat di rumah waktunya Tidak
terbuang sia-sia. Dalam membuat perkembangan dalam
mengembangkan proses pembelajaran setiap harinya dilakukan Dengan
cara mengambil kesimpulan kesimpulan dari pembelajaran yang
terdahulu jadi untuk pembelajaran terdahulu yang bagus kita teruskan
kemudian yang tidak bagus kita revisi. Siswa telah melaksanakan tugas
menjadi seorang siswa dengan baik beliau mengatakan sebagian besar
tapi ada 1 atau 2 yang tidak melaksanakannya dengan baik jika
dipresentasikan maka ada sekitar 95% yang sudah menyelesaikan
pelajaran dengan baik. Perkembangan mempengaruhi proses
pembelajaran juga bapak parno hal tersebut Untuk beberapa siswa
mungkin hal ini cukup menjadi penghalang atau pengganggu karena
memang mereka masih dalam fase pubertas maka ada beberapa siswa
yang terganggu akan masa tersebut Namun untuk keseluruhan hanya
sedikit saja yang merasa terganggu.
3. Dimensi Manusia Sebagai Human Educandum

SMA Hasil Wawancara


SMAN Cara membangun interaksi belajar yang baik dengan siswa di kelas yang
SURULANGUN dilakukan guru adalah dengan Menemui anak dari perorangan dengan
berinteraksi, dengan menunjuk anak untuk menjawab soal baik dibangku
atau maju kedepan. Cara mengatasi siswa yang pemalas di kelas adalah
dengan menanyakan Alasannya kenapa malas, mendatangi orang tuanya,
mengetahui latar belakang dalam kehidupannya sehingga tidak tahu Apa
penyebab kemalasan tadi. Siapakah yang aktif menjelaskan materi atau
murid yang harus aktif belajar mandiri, dimana ibu Surya berpendapat
bahwa Guru aktif siswa juga aktif sehingga adanya Interaksi yang baik
antara guru dan siswa bagaimana cara mengatasi siswa yang sulit
mengerti pelajaran yang disampaikan kepada siswa materi pelajaran
yang belum dipahami oleh siswa Cara mengatasi siswa yang sulit
mengerti pelajaran yang disampaikan di kelas dilakukan dengan
menanyakan kepada siswa manakah pelajaran yang belum dipahami,
kemudian akan dijelaskan ulang untuk materi yang belum dipahami.
Siswa terhadap pembelajaran yang ibu berikan di respon dengan baik
ibu Surya menjelaskan bahwa siswanya merespon dengan sangat baik.
SMAN 7 Cara membangun interaksi belajar yang baik dengan siswa di kelas yang
SAROLANGUN dilakukan guru adalah dengan Dengan menggunakan bahasa ibu atau
bahasa daerah agar mereka lebih mudah mengerti. Cara mengatasi siswa
yang pemalas di kelas adalah dengan pendekatan dulu ditanya dulu
karena itu punya pengalaman maupun anak yang ternyata anak itu punya
punya masalah itu pun sebenarnya bukan salah mereka mereka yang
terpengaruh karena kedekatannya ya tergantung kepada permasalahan
yang ada yang yang yang memang memang dianya yang seperti itu ada
Memang kenapa di situ harganya ada permasalahan tersebut. Siapakah
yang aktif menjelaskan materi atau murid yang harus aktif belajar
mandiri, dimana ibu Surya berpendapat bahwa Guru aktif siswa juga
aktif namun Harus dipancing terlebih dahulu agar nantinya ada
ketertarikan dan kemauan anak mau menjelaskan sehingga 50:50
keaktifannya Cara mengatasi siswa yang sulit mengerti pelajaran yang
disampaikan di kelas dilakukan dengan Mendekati anak, untuk
pemahaman materi dan kemudian dijelaskan ulang pribadi terhadap
anak. Siswa terhadap pembelajaran yang ibu berikan di respon dengan
baik ibu Maya ada sebagian, tergantung dari siswanya. Ada yang
reponsif ada yang tidak respon sama sekali.
SMAN 6 Cara membangun interaksi belajar yang baik dengan siswa di kelas yang
MERANGIN dilakukan guru adalah dengan membangun kemistri dengan murid,
dimana saat pertama atau pertemuan Kedua pasti akan ada keseganan
karena memang nsmun dengan membaca terlebih dahulu Bagaimana
karakter siswa atau bagaimana siswa-siswa yang akan di hadapi dan
nantinya akan diketahui bagaimana siswa tersebut dan bagaimana
caranya untuk bisa masuk terhadap siswa tersebut. Kemudian
dilanjutkan dengan interaksi karena diketahui bahwa karakter anak
berbeda-beda bahkan karakter kelas seperti kelas A dan kelas B saja
sudah berbeda jadi harus disesuaikan dengan cara menanggapinya. Cara
mengatasi siswa yang pemalas di kelas adalah dengan memberikan
motivasi yang lebih agar nantinya dia menyadari bahwa siswa tersebut
memiliki keahlian dan tidak bermalas-malasan lagi sehingga Jika ada
yang malas akan diberikan dorongan seperti itu, guru akan membiarkan
kesempatan untuk tetap menulis materi atau memberikan jawaban dari
soal-soal yang diberikan dan nantinya akan tetap dipantau dan apabila
dia merasa kesulitan atau ada yang tidak dipahami maka dia harus
bertanya sehingga di pantau dan dampingi cara mengerjakannya agar
anak tersebut juga tidak merasa ragu dengan jawaban yang diberikan
karena memang ada beberapa anak yang merasa ragu dengan jawaban
yang telah diberikan kepada guru atau telah ditulis sehingga perlu
diberikan pembenaran akan jawaban yang mereka berikan. Sehingga
nantinya bisa memberikan Daya juang anak dan tidak menjadi anak
yang malas lagi dan akan berubah menjadi anak yang lebih semangat
dalam belajar. Siapakah yang aktif menjelaskan materi atau murid yang
harus aktif belajar mandiri, dimana ibu Surya berpendapat bahwa lebih
memilih untuk siswa yang lebih aktif apalagi dalam praktek karena saat
praktek maka akan diberikan tujuan dari perlakuan yang diberikan,
Urutan atau proses praktek yang dilakukan yang kemudian siswa lah
yang akan lebih aktif dan melakukan praktek tersebut dan selanjutnya
saat dalam pembelajaran dikelas akan diberikan materi yang berkaitan
dengan contoh soal saja Kemudian anak atau murid lah yang harus
mengembangkan agar mereka juga bisa Lebih memahami dengan materi
yang diberikan karena mereka mencari sendiri dan dengan daya paham
mereka masing-masing Sehingga nantinya mereka juga bisa
mengerjakan contoh soal yang diberikan ataupun soal-soal lainnya. Cara
mengatasi siswa yang sulit mengerti pelajaran yang disampaikan di
kelas dilakukan dengan di datangi mereka satu persatu kemudian dilihat
bagaimana cara mereka bekerja diPantau mereka memahami pelajaran
sampai mana atau mereka mampu sampai mana kemudian baru
diArahkan hingga nantinya mereka bisa mengerjakan dan memahami
materi tersebut. Siswa terhadap pembelajaran yang ibu berikan di respon
dengan baik ibu Wahda mengatakan bahwa anak muridnya semangat
dalam pembelajaran.
SMA N 1 Cara membangun interaksi belajar yang baik dengan siswa di kelas yang
MERANGIN dilakukan guru adalah Dengan cara menanyakan materi-materi yang
tidak dimengerti dan tidak dipahami oleh siswa Kemudian untuk siswa
yang sudah tahu berarti menanyakan atau mereka yang ditunjuk untuk
menanyakan materi yang telah diberikan. Cara mengatasi siswa yang
pemalas di kelas bapak Parno mengatakan bahwa Untuk siswa memang
lebih jumlah siswa dari seluruh siswa Paling gak ada 1 atau 2 berapa
yang malas ya walaupun itu memang wajar Namun kita terus-menerus
untuk memberikan motivasi seperti untuk terus belajar atau diskusi
dengan temannya dan belajar lebih giat lagi.. Siapakah yang aktif
menjelaskan materi atau murid yang harus aktif belajar mandiri, dimana
ibu Surya berpendapat bahwa Dalam pembelajaran kita atau guru dan
murid itu harus saling aktif jadi para siswa itu aktif bertanya dan para
guru itu aktif memberikan jawaban serta menjelaskan materi-materi
yang belum dimengerti Sehingga nantinya tujuan dari pembelajaran
tercapai. Cara mengatasi siswa yang sulit mengerti pelajaran yang
disampaikan di kelas dilakukan dengan Dilakukan dengan metode
pemberian tugas untuk dikerjakan dirumah kemudian Belajar bersama
teman untuk nantinya bisa lebih menerima penjelasan dari temannya
tersebut. Siswa terhadap pembelajaran yang ibu berikan di respon
dengan baik Bapak Parno menjelaskan bahwa Iya karena memang hanya
sebagian kecil yang merespon atau tidak merespon dengan baik biasanya
yang merupakan orang atau siswa yang kurang memahami matematika
itu yang terkadang tidak merespon dengan baik dan berbeda dengan
orang yang memiliki kemampuan menghitung lebih baik maka akan
merespon dengan baik apalagi saat dilakukan praktikum.

4. Manusia Sebagai Subjek Pendidikan

SMA Hasil Wawancara


SMAN Penyampaian mengenai penting adanya subjek pendidikan (guru dan
SURULANGUN murid) Biasanya tidak secara tersurat, namun hanya tersirat dalam
pembelajaran atau tidak dijeaskan secara langsung. Dimana sebagian
siswa mengerti mereka sebagai subjek pendidikan namun ada juga
sebagian yang tidak mengerti. Cara menyampaikan kepada siswa
tentang pentingnya sebuah pendidikan dilakukan dengan
menjelaskan .Siswa harus bisa memahami semua pelajaran yang
diajarkan disekolah dan menurut semua pelajaran sekolah karena dari
pelajaran tertentu nanti akan kelihatan siswa tersebut akan menyenangi
dan memahami pelajaran yang sangat dipahami karena tujuannya nanti
setelah tamat dari SMA ia akan fokus ke pelajaran tertentu yang dia
paham Tadi maka setelah kuliah memilih bisa didapatkan di sekolah.
Dimana proses pembelajaran hanya bisa didapatkan disekolah menurut
Ibu Surya pelajaran itu yang terpenting itu dari rumah dan tindak
lanjutan dari rumah ke sekolah itu antara di rumah dengan yang
diperoleh sehingga akan membentuk karakter dan pemahaman siswa itu
lebih baik.
SMAN 7 Penyampaian mengenai penting adanya subjek pendidikan (guru dan
SAROLANGUN murid) Biasanya tidak secara tersurat, namun hanya tersirat dalam
pembelajaran atau tidak dijeaskan secara langsung. Dimana sebagian
siswa mengerti mereka sebagai subjek pendidikan namun ada juga
sebagian yang tidak mengerti . Cara menyampaikan kepada siswa
tentang pentingnya sebuah pendidikan dilakukan dengan menjelaskan
Untuk kelas 12 dan setelah sudah besar biasanya itu lebih seperti ini
karena mereka mau melanjutkan atau yang tidak tidak melanjutkan
pendidikan biasanya di kehidupan sehari-hari kamu sepenuhnya
sekolahnya seperti ini pendidikan itu perlu nih untuk kamu tidak
menjadi siapa-siapa tapi setidaknya menjadi ibu rumah tangga menjadi
menjadi kepala suatu pendidikan untuk masa anak-anak di sekolah
pelajaran-pelajaran itu bukan hanya kenangan. Siswa harus bisa
memahami semua pelajaran yang diajarkan disekolah dan menurut Ibu
Maya mengingat mungkin hanya 1 2 anak yang di yang suka di hafalan
mereka lebih lebih banyak pikiran itu datang ke sekolah itu untuk belajar
aja di rumah tidak. Dimana proses pembelajaran hanya bisa didapatkan
disekolah menurut Ibu Maya dijelaskan kayak fisika itu kan contohnya
dalam kehidupan sehari-hari jadi terkadang Ingatkah kamu tahu nggak
kalau ada tukang tukang rumah mereka itu anak SD belajar tentang titik
berat kemudian kamu tahu ada tukang yang buat rumah biar dia siku-
sikunya pythagoras artinya apa mereka belajar itu dari pengalaman kerja
di situ kalau ada materi yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari dari
situ masuk ke siswa ternyata pendidikan di sekolah di rumah ketika kita
berkawan.
SMAN 6 Penyampaian mengenai penting adanya subjek pendidikan (guru dan
MERANGIN murid) Ibu Wahda Ada beberapa yang bisa dikaitkan seperti hukum
Archimedes yang bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
Contohnya seperti pada kapal selam ada ikan. Cara menyampaikan
kepada siswa tentang pentingnya sebuah pendidikan dilakukan dengan
diberikan motivasi-motivasi bahwa mereka atau murid-murid di usia
seperti mereka ini harus mendapatkan pendidikan karena pendidikan itu
kan tidak hanya dari sekolah atau tidak hanya dari guru, siswa dapat dari
teman sebaya bisa dari permainan dan berbagai hal lainnya seperti itu
Jadi harus memahami kalau para siswa membutuhkan pendidikan
tersebut.. Siswa harus bisa memahami semua pelajaran yang diajarkan
disekolah dan menurut Ibu Wahda Kalau untuk memahami siswa tidak
dituntut untuk memahami semua pelajaran tapi minimal mengikuti
semua pelajaran dengan baik jadi karena memang semua orang tidak
tidak bisa memahami semua pelajaran mungkin hanya ada sebagian tapi
anak-anak tersebut minimal harus bisa memahami salah satu pelajaran
kan yang mereka kuasai agar nantinya mereka selesai SMA ini
mengetahui mereka akan lanjut kemana. Dimana proses pembelajaran
hanya bisa didapatkan disekolah menurut bapak Parno tidak benar,
pendidikan itu bisa didapat dari masyarakat dari keluarga dan dari lain-
lainnya, Karena sekolah itu kan hanya fasilitator.
SMA N 1 Penyampaian mengenai penting adanya subjek pendidikan (guru dan
murid) Bapak Parno selalu menyampaikan bahwa pendidikan itu penting
MERANGIN
sekali contohnya pendidikan di negara-negara maju itu pendidikannya
sangat berkembang sekali dan berbeda dengan negara-negara yang
berkembang pendidikannya masih kurang teknologinya kurang
memadai. Siswa mengerti bahwa mereka adalah subjek pendidikan,
dimana siswa menyadari bahwa dia adalah seorang siswa sehingga dia
belajar dan terbukti dengan adanya tugas-tugas yang diberikan oleh guru
itu setidaknya dikerjakan dengan semampunya. Cara menyampaikan
kepada siswa tentang pentingnya sebuah pendidikan dilakukan dengan
memotivasi dengan kehidupan sehari-hari dan contohnya misalnya saat
nantinya kalian berkuliah atau melanjutkan sekolah dan menjadi orang
yang berpendidikan tinggi akan sesuai. Siswa harus bisa memahami
semua pelajaran yang diajarkan disekolah dan menurut bapak Parno
Idealnya memang begitu seluruh pelajaran yang diberikan harus
dipahami tetapi kita juga menyadari bahwa siswa juga memiliki
keterbatasan seperti keterbatasan-keterbatasan hitungan atau hafalan jadi
ya tidak apa-apa untuk tidak dipahami semua namun setidaknya harus
ada satu pelajaran yang benar-benar dikuasai. Dimana proses
pembelajaran hanya bisa didapatkan disekolah menurut bapak Parno
tidak benar, karena di sekolah itu kan hanya pendidikan formal, dan
pendidikan untuk non formal itu bisa dilaksanakan di luar sekolah
seperti bimbingan atau pun belajar dengan teman-teman atau keluarga.

B. Hasil Observasi

SMA HASIL OBSERVASI


SMAN Perubahan yang sangat signifikan terhadap proses pembelajaran
SURULANGUN menurut Beliau terjadi, karena pemahaman materi tingkat SMA itu
lebih tinggi dibandingkan dengan SMP maka jelas ada perbedaan
antara anak SMP dengan SMA. Pemberian pesan kepada murid
tetrhadap tugas yang harus dilakukan ketika menjadi seorang siswa
juga dilakukan untuk mengingatkan kembali anak itu bahwa ada tugas
yang harus dilaksanakan setelah proses pembelajarannya. Siswa telah
melaksanakan tugas menjadi seorang siswa dengan baik beliau
mengatakan Iya, dilihat dari semangat mereka untuk mengumpulkan
tugas yang diberikan keaktifannya dalam belajar mengerjakan soal-
soal latihan Dan maju ke depan itu untuk mengerjakan soal yang saya
berikan. Cara membangun interaksi belajar yang baik dengan siswa
di kelas yang dilakukan guru adalah dengan Menemui anak dari
perorangan dengan berinteraksi, dengan menunjuk anak untuk
menjawab soal baik dibangku atau maju kedepan.
Guru aktif siswa juga aktif sehingga adanya Interaksi yang baik antara
guru dan siswa bagaimana cara mengatasi siswa yang sulit mengerti
pelajaran yang disampaikan kepada siswa materi pelajaran yang
belum dipahami oleh siswa Cara mengatasi siswa yang sulit mengerti
pelajaran yang disampaikan di kelas dilakukan dengan menanyakan
kepada siswa manakah pelajaran yang belum dipahami, kemudian
akan dijelaskan ulang untuk materi yang belum dipahami. Dimana
sebagian siswa mengerti mereka sebagai subjek pendidikan namun
ada juga sebagian yang tidak mengerti. Dimana proses pembelajaran
hanya bisa didapatkan disekolah menurut Ibu Surya pelajaran itu yang
terpenting itu dari rumah dan tindak lanjutan dari rumah ke sekolah itu
antara di rumah dengan yang diperoleh sehingga akan membentuk
karakter dan pemahaman siswa itu lebih baik.
SMAN 7 Untuk mengingatkan murid terhadap Allah yang menciptakan Ibu
SAROLANGUN Maya melakukannya saat sada materi yang berhubungan dengan
manusia sebagai makhluk pasti disampaikan, tapi tidak semua
pelajaran. Maya tipikal guru yang tidak selalu mengingatkan masalah
tujuan manusia diciptakan dalam semua materi, namun seandainya di
awal pembelajaran itu lancar-lancar saja biasanya jarang sekali
mengingatkan ibu membuat perkembangan dalam mengembangkan
proses belajar setiap harinya. Pemberian pesan kepada murid
terhadap tugas yang harus dilakukan ketika menjadi seorang siswa
juga dilakukan saat bertemu dikelas, pada saat anak diingatkan untuk
mengumpulkan tugas, namun siswa tidak mengumpulkan. Cara
membangun interaksi belajar yang baik dengan siswa di kelas yang
dilakukan guru adalah dengan Dengan menggunakan bahasa ibu atau
bahasa daerah agar mereka lebih mudah mengerti.
Siapakah yang aktif menjelaskan materi atau murid yang harus aktif
belajar mandiri, dimana ibu Surya berpendapat bahwa Guru aktif
siswa juga aktif namun Harus dipancing terlebih dahulu agar nantinya
ada ketertarikan dan kemauan anak mau menjelaskan sehingga 50:50
keaktifannya Cara mengatasi siswa yang sulit mengerti pelajaran yang
disampaikan di kelas dilakukan dengan Mendekati anak, untuk
pemahaman materi dan kemudian dijelaskan ulang pribadi terhadap
anak. Dimana sebagian siswa mengerti mereka sebagai subjek
pendidikan namun ada juga sebagian yang tidak mengerti . Cara
menyampaikan kepada siswa tentang pentingnya sebuah pendidikan
dilakukan dengan menjelaskan Untuk kelas 12 dan setelah sudah besar
biasanya itu lebih seperti ini karena mereka mau melanjutkan atau
yang tidak tidak melanjutkan pendidikan biasanya di kehidupan
sehari-hari kamu sepenuhnya sekolahnya seperti ini pendidikan itu
perlu nih untuk kamu tidak menjadi siapa-siapa tapi setidaknya
menjadi ibu rumah tangga menjadi menjadi kepala suatu pendidikan
untuk masa anak-anak di sekolah pelajaran-pelajaran itu bukan hanya
kenangan. Siswa harus bisa memahami semua pelajaran yang
diajarkan disekolah dan menurut Ibu Maya mengingat mungkin hanya
1 2 anak yang di yang suka di hafalan mereka lebih lebih banyak
pikiran itu datang ke sekolah itu untuk belajar aja di rumah tidak.
Dimana proses pembelajaran hanya bisa didapatkan disekolah
menurut Ibu Maya dijelaskan kayak fisika itu kan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari jadi terkadang Ingatkah kamu tahu nggak kalau
ada tukang tukang rumah mereka itu anak SD belajar tentang titik
berat kemudian kamu tahu ada tukang yang buat rumah biar dia siku-
sikunya pythagoras artinya apa mereka belajar itu dari pengalaman
kerja di situ kalau ada materi yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-
hari dari situ masuk ke siswa ternyata pendidikan di sekolah di rumah
ketika kita berkawan.
SMAN 6 Kemudian tujuan penciptaan manusia dalam pendidikan adalah
MERANGIN Tujuan manusia hanya satu yaitu kita berbaik berbuat baik kepada
sesama untuk mencapai akhirat seperti itu jadi saat mengajar sesuai
dengan ajarannya dan sesuai dengan arah yang lurus agar nantinya
pelajaran yang diberikan itu akan meninggalkan jejak yang baik.
Pemberian pesan kepada murid terhadap tugas yang harus dilakukan
ketika menjadi seorang siswa tidak dilakukan, hanya saja selalu
mengingatkan akan hal-hal baik dalam belajar. Perkembangan
mempengaruhi proses pembelajaran juga ibu Wahda hal tersebut
tergantung guru ya dimana jika guru tersebut bisa merangkul
muridnya dengan baik maka pastinya murid-murid tersebut akan
mengikuti. Cara membangun interaksi belajar yang baik dengan
siswa di kelas yang dilakukan guru adalah dengan membangun
kemistri dengan murid, dimana saat pertama atau pertemuan Kedua
pasti akan ada keseganan karena memang nsmun dengan membaca
terlebih dahulu Bagaimana karakter siswa atau bagaimana siswa-siswa
yang akan di hadapi dan nantinya akan diketahui bagaimana siswa
tersebut dan bagaimana caranya untuk bisa masuk terhadap siswa
tersebut.
Cara mengatasi siswa yang pemalas di kelas adalah dengan
memberikan motivasi yang lebih agar nantinya dia menyadari bahwa
siswa tersebut memiliki keahlian dan tidak bermalas-malasan lagi
sehingga Jika ada yang malas akan diberikan dorongan seperti itu,
guru akan membiarkan kesempatan untuk tetap menulis materi atau
memberikan jawaban dari soal-soal yang diberikan dan nantinya akan
tetap dipantau dan apabila dia merasa kesulitan atau ada yang tidak
dipahami maka dia harus bertanya sehingga di pantau dan dampingi
cara mengerjakannya agar anak tersebut juga tidak merasa ragu
dengan jawaban yang diberikan karena memang ada beberapa anak
yang merasa ragu dengan jawaban yang telah diberikan kepada guru
atau telah ditulis sehingga perlu diberikan pembenaran akan jawaban
yang mereka berikan. Siapakah yang aktif menjelaskan materi atau
murid yang harus aktif belajar mandiri, dimana ibu Surya berpendapat
bahwa lebih memilih untuk siswa yang lebih aktif apalagi dalam
praktek karena saat praktek maka akan diberikan tujuan dari perlakuan
yang diberikan, Urutan atau proses praktek yang dilakukan yang
kemudian siswa lah yang akan lebih aktif dan melakukan praktek
tersebut dan selanjutnya saat dalam pembelajaran dikelas akan
diberikan materi yang berkaitan dengan contoh soal saja Kemudian
anak atau murid lah yang harus mengembangkan agar mereka juga
bisa Lebih memahami dengan materi yang diberikan karena mereka
mencari sendiri dan dengan daya paham mereka masing-masing
Sehingga nantinya mereka juga bisa mengerjakan contoh soal yang
diberikan ataupun soal-soal lainnya. Cara menyampaikan kepada
siswa tentang pentingnya sebuah pendidikan dilakukan dengan
diberikan motivasi-motivasi bahwa mereka atau murid-murid di usia
seperti mereka ini harus mendapatkan pendidikan karena pendidikan
itu kan tidak hanya dari sekolah atau tidak hanya dari guru, siswa
dapat dari teman sebaya bisa dari permainan dan berbagai hal lainnya
seperti itu Jadi harus memahami kalau para siswa membutuhkan
pendidikan tersebut. Siswa harus bisa memahami semua pelajaran
yang diajarkan disekolah dan menurut Ibu Wahda Kalau untuk
memahami siswa tidak dituntut untuk memahami semua pelajaran tapi
minimal mengikuti semua pelajaran dengan baik jadi karena memang
semua orang tidak tidak bisa memahami semua pelajaran mungkin
hanya ada sebagian tapi anak-anak tersebut minimal harus bisa
memahami salah satu pelajaran kan yang mereka kuasai agar nantinya
mereka selesai SMA ini mengetahui mereka akan lanjut kemana.
SMA N 1 Pemberian pesan kepada murid terhadap tugas yang harus dilakukan
MERANGIN ketika menjadi seorang siswa selalu di ingatkan dengan diawali
dengan kita memberi tugas yang harus dikerjakan supaya di rumah
juga belajar kembali Jadi pas saat di rumah waktunya Tidak terbuang
sia-sia. Perkembangan mempengaruhi proses pembelajaran juga
bapak parno hal tersebut Untuk beberapa siswa mungkin hal ini cukup
menjadi penghalang atau pengganggu karena memang mereka masih
dalam fase pubertas maka ada beberapa siswa yang terganggu akan
masa tersebut Namun untuk keseluruhan hanya sedikit saja yang
merasa terganggu. Cara membangun interaksi belajar yang baik
dengan siswa di kelas yang dilakukan guru adalah Dengan cara
menanyakan materi-materi yang tidak dimengerti dan tidak dipahami
oleh siswa Kemudian untuk siswa yang sudah tahu berarti
menanyakan atau mereka yang ditunjuk untuk menanyakan materi
yang telah diberikan. Cara mengatasi siswa yang sulit mengerti
pelajaran yang disampaikan di kelas dilakukan dengan Dilakukan
dengan metode pemberian tugas untuk dikerjakan dirumah kemudian
Belajar bersama teman untuk nantinya bisa lebih menerima penjelasan
dari temannya tersebut.
Siswa terhadap pembelajaran yang ibu berikan di respon dengan baik
Bapak Parno menjelaskan bahwa Iya karena memang hanya sebagian
kecil yang merespon atau tidak merespon dengan baik biasanya yang
merupakan orang atau siswa yang kurang memahami matematika itu
yang terkadang tidak merespon dengan baik dan berbeda dengan
orang yang memiliki kemampuan menghitung lebih baik maka akan
merespon dengan baik apalagi saat dilakukan praktikum. Siswa
mengerti bahwa mereka adalah subjek pendidikan, dimana siswa
menyadari bahwa dia adalah seorang siswa sehingga dia belajar dan
terbukti dengan adanya tugas-tugas yang diberikan oleh guru itu
setidaknya dikerjakan dengan semampunya. Siswa harus bisa
memahami semua pelajaran yang diajarkan disekolah dan menurut
bapak Parno Idealnya memang begitu seluruh pelajaran yang
diberikan harus dipahami tetapi kita juga menyadari bahwa siswa juga
memiliki keterbatasan seperti keterbatasan-keterbatasan hitungan atau
hafalan jadi ya tidak apa-apa untuk tidak dipahami semua namun
setidaknya harus ada satu pelajaran yang benar-benar dikuasai.

C. Pembahasan
1. Penciptaan Manusia Menurut Al Quran
Proses pembuahan sehubungan dengan kelahiran anak manusia tampaknya telah
dijelaskan dalam Al-Qur'an. Jauh sebelum teknologi atau ilmu pengetahuan saat ini
mengungkapkan proses pembuahan, Al-Qur'an sudah menyebutkan tahapan prosesnya. Al-
Qur'an, yang diturunkan 1400 tahun yang lalu, mengungkapkan banyak informasi yang baru-
baru ini ditemukan oleh para ilmuwan melalui penelitian. Fenomena atau peristiwa terkini,
yang kemudian bertepatan dengan Al-Qur'an, menunjukkan kebesaran Allah dan bahwa
kitab suci umat Islam ini, yang berasal dari Sang Pencipta, adalah benar. Dalam buku
berjudul Sains Berdasarkan Al-Qur'an karya Ridwan Abdullah Sani, terungkap bahwa
informasi tentang orang-orang keturunan Nabi Adam diciptakan dari inti tanah.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu zat (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan dia sebutir benih (yang disimpan) di tempat yang tetap
(rahim)”, bunyi Surah AlMu'minun ayat 1213. Ketika ayat tersebut membaca Dalam teks
bahasa Arab (Al-Quran), ia menemukan kata sulalah, yang dapat diartikan sebagai esensi atau
esensi. Nah, kata Nuthfah memiliki banyak arti, bisa berarti setetes air atau ukuran kecil dari
sesuatu yang bisa basah. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes biji
yang ingin kami cicipi (dengan perintah dan larangan), oleh karena itu Kami biarkan dia
mendengar dan melihat,” demikian Surah AlInsan, ayat 2. Nuthfah yang tersimpan di dalam
rahim melalui proses seperti yang dijelaskan dalam ayat 14 Surat AlMu`minun. “Kemudian
kita ubah bijinya menjadi gumpalan darah, lalu kita ubah massanya menjadi massa daging,
dan kami ubah massa daging menjadi tulang, lalu kami bungkus tulangnya menjadi daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk lain (berbentuk). Maha Suci Allah, sebaik-baik
Pencipta”, jelas ayat 14 Surat AlMu`minun. Perkembangan embrio manusia menjadi janin
dalam kandungan membutuhkan waktu 8 minggu atau 56 hari setelah pembuahan sel telur.
Setelah 8 minggu, struktur utama janin mulai terbentuk.

Al-Qur'an menyatakan bahwa embrio yang menempel adalah gumpalan darah yang
lengket atau alaq. Kata alaq atau alaqah berasal dari kata alaqa, yang berarti sesuatu yang
beku, tergantung atau melekat. Surah Al-Alaq pertama diturunkan kepada Rasulullah melalui
malaikat Jibril dan menyatakan bahwa orang-orang Alaq diciptakan. Urgensinya adalah
untuk mengajarkan orang pengetahuan yang mereka tidak tahu pada saat itu. Perintah
membaca yang diikuti dengan informasi pengetahuan menunjukkan bahwa manusia harus
belajar tentang dirinya sendiri dan bagaimana ia diciptakan. “Bacalah (sebutkan) nama
Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah”, kata Surah Al
Alaq, ayat 12.
2. Tahapan Tugas Perkembangan Manusia

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas yang harus dilakukan individu
dalam fase atau bagian kehidupan tertentu; Dan jika mereka berhasil, mereka akan bahagia,
sebaliknya, jika gagal, orang tua atau masyarakat mereka akan mengecewakan dan mencela
mereka, dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Menurut Havighurst,
sumber tugas perkembangan tersebut adalah: kematangan fisik, persyaratan sosial atau
budaya, serta nilai dan tuntutan individu.

Havighurst memberikan pembagian tugas perkembangan untuk setiap fase dari bayi sampai
usia tua sebagai berikut:

1. Bayi dan balita

 Belajar berjalan
 Makan makanan padat
 Belajar berbicara
 Belajar mengendalikan pembuangan limbah
 Mencapai stabilitas fisiologis
 Mengembangkan pemahaman sederhana tentang realitas fisik dan sosial
 Merasakan kontak dengan orang tua, keluarga dan orang lain
 Mempelajari apa yang benar dan apa yang salah dan mengembangkan kesadaran

2. Anak sekolah

 Belajar menjadi gesit secara fisik dengan bermain


 Mengembangkan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang
sedang tumbuh
 Belajar bersahabat dengan anak-anak seusia
 Belajar peran gender
 Mengembangkan keterampilan dasar membaca, menulis, dan berhitung
 Mengembangkan pemahaman yang diperlukan kebutuhan hidup sehari-hari
 Mengembangkan kesadaran moral dan skala nilai
 Belajar mandiri
 Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga
3. Pemuda

 Menerima kondisi fisik dan menggunakannya secara efektif


 Peran gender sebagai laki-laki/perempuan
 Menginginkan dan mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial
 Kemandirian emosional dari orang tua dan orang lain Menjangkau orang dewasa
 Belajar bergaul dengan kelompok anak perempuan dan laki-laki
 Mengembangkan nilai
 Menyadari mengembangkan pandangan dunia yang lebih tepat
 Mempersiapkan diri untuk ekonomi I Autoemp leo
 Seleksi dan pelatihan untuk kantor
 Persiapan pernikahan dan keluarga

4. Dewasa awal

 Memasuki karir
 Memilih pasangan hidup
 Belajar hidup bersama pasangan
 Membentuk keluarga
 Membesarkan anak
 Mengelola/mengendalikan rumah tangga
 Menerima / mengasumsikan kewarganegaraan
 Orang yang menyenangkan menemukan kelompok sosial

5. Usia dewasa pertengahan / pertengahan

 Menerima dan beradaptasi dengan perubahan fisik dan fisiologis


 Menghubungkan dengan pasangan hidupnya sebagai individu
 Membantu remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia
 Mencapai dan mempertahankan hasil profesional yang memuaskan
 Mengembangkan kegiatan rekreasi untuk orang dewasa
 Mengambil tanggung jawab sosial dan sipil penuh.
3. Dimensi Manusia Sebagai Human Educandum
Manusia sebagai human educandum secara harfiah berarti bahwa manusia adalah
binatang yang dapat dan harus dididik. Dari pengertian ini secara tidak langsung dapat
disimpulkan bahwa ada perbedaan antara manusia dan hewan, yaitu bahwa manusia adalah
dan dapat dididik. Tidak semua manusia itu sama. Manusia terlahir sebagai makhluk tak
berdaya yang tidak memiliki naluri untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Namun,
manusia dapat dibesarkan dalam proses pembelajaran yang membutuhkan waktu lama untuk
beradaptasi dengan lingkungannya, atau yang disebut pendidikan. Inilah yang membedakan
manusia dengan hewan, pada umumnya hewan tidak dapat diternakkan, hanya dilatih dengan
memberikan tekanan, yaitu melatihnya untuk melakukan sesuatu yang statis/tidak berubah.

Pada dasarnya ada dua alasan dasar mengapa orang membutuhkan pendidikan. Alasan
pertama adalah dasar biologis dan alasan kedua adalah dasar sosio-antropologis. Dasar
biologis menunjukkan bahwa manusia dilahirkan dengan kondisi yang tidak diberkahi dengan
insting sempurna untuk beradaptasi dengan lingkungannya, manusia membutuhkan periode
pembelajaran yang lama untuk mempersiapkan persaingan di lingkungan, dan Pendidikan
dimulai ketika orang tersebut telah beradaptasi secara fisik.

Dasar biologis ini mengandung pengertian bahwa dalam persiapan pendidikan, manusia
membutuhkan bantuan manusia dewasa untuk memberikan perlindungan dan perawatan, dan
bahwa manusia dewasa yang belum memperoleh pendidikan yang berhasil harus dididik
kembali. Basis sosio-antropologis menunjukkan bahwa peradaban tidak muncul dengan
sendirinya, tetapi milik semua anggota masyarakat. Dasar ini berimplikasi pada kebutuhan
dalam pendidikan, yaitu kebutuhan untuk mengubah organisme biologis menjadi organisme
budidaya, transmisi dan internalisasi budaya juga diperlukan.

4. Manusia Sebagai Subjek Pendidikan

Penjelajahan manusia dari zaman dahulu hingga saat ini belum selesai dan tidak akan
berakhir. Manusia adalah makhluk yang unik dengan segala kesempurnaannya. Manusia
dapat dipelajari dari berbagai sudut, baik historis maupun antropologis, sosiologis, dll. Pada
hakikatnya manusia adalah makhluk istimewa dari makhluk lain yang diciptakan oleh Allah
SWT. Menurut Al-Aziz, pendidik adalah orang yang bertanggung jawab untuk
menginternalisasi nilai-nilai agama dan berusaha menciptakan individu yang memiliki pola
pikir ilmiah dan pribadi yang sempurna. Masing-masing definisi tersebut menyiratkan bahwa
peran, tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik tidaklah sederhana karena harus ada
perkembangan afektif, kognitif, dan psikomotorik pada diri siswa. Harus ada perubahan ke
arah yang lebih baik pada setiap orang terpelajar. Dalam ajaran Islam, santri harus mampu
menginternalisasikan ajaran tersebut ke dalam dirinya agar menjadi manusia yang bertakwa
dan berakhlak mulia yang bahagia dunia dan akhirat.

Sedangkan anak didik (siswa) adalah makhluk yang menurut kodratnya masing-
masing sedang dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Mereka membutuhkan
bimbingan dan arahan yang konstan untuk mengoptimalkan kemampuan alami mereka.
Pengertian ini berbeda ketika murid (siswa) bukan lagi anak-anak, maka upaya
pengembangannya sesuai dengan kebutuhan murid, tentunya hal ini tidak bisa diperlakukan
sebagaimana pendidik memperlakukan murid (siswa) yang masih anak-anak. . Dalam hal ini
dibutuhkan pendidik yang benar-benar matang dalam sikap dan keterampilannya.

Dari perspektif saat ini, siswa tidak hanya dilihat sebagai objek atau tujuan
pendidikan, tetapi juga harus diperlakukan sebagai subjek pendidikan dalam arti mereka
berpartisipasi dalam memecahkan masalah dalam proses belajar mengajar. Jadi mahasiswa
adalah orang-orang yang membutuhkan ilmu, wawasan, kepemimpinan dan bimbingan. Islam
berpandangan bahwa hakikat ilmu itu datangnya dari Allah, sedangkan proses perolehannya
melalui belajar dari guru. Karena ilmu itu datangnya dari Tuhan, maka konsekuensinya
adalah siswa mendekati Tuhan atau menghiasi dirinya dengan akhlak yang diridhai Tuhan
dan menjauhi perbuatan yang tidak disukai Tuhan. Bertolak dari hal tersebut, muncul aturan
normatif tentang perlunya kesucian jiwa sebagai pencari ilmu, karena mengharapkan ilmu
yang merupakan karunia dari Allah. Hal ini menunjukkan pentingnya moralitas dalam proses
pendidikan, selain pendidikan itu sendiri, merupakan upaya untuk mempromosikan bahwa
manusia adalah orang-orang dengan adat istiadat yang baik dan bermanfaat bagi seluruh
dunia.

5. Kesimpulan Hasil Studi Kasus SMAN SURULANGUN

Menurutnya, ada perubahan yang sangat signifikan dalam proses pembelajaran


karena pemahaman materi lebih tinggi di tingkat menengah daripada di tingkat menengah,
sehingga ada perbedaan yang mencolok antara siswa sekolah menengah dan menengah.
Pemberian nasehat kepada siswa tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan ketika menjadi
siswa juga dilakukan untuk mengingatkan mereka bahwa ada tugas-tugas yang harus
diselesaikan setelah proses pembelajaran. Siswa melakukannya dengan baik dalam tugas
menjadi siswa. Dia menjawab ya, berdasarkan semangatnya mengumpulkan pekerjaan
rumah, mengingat aktivitasnya dalam belajar memecahkan soal-soal praktis dan mengerjakan
soal-soal yang saya ajukan kepadanya.

Cara guru membangun interaksi belajar yang baik dengan siswa di kelas adalah
dengan mengenal anak secara individu dengan cara berinteraksi dengan meminta anak
menjawab pertanyaan baik di bangku maupun di depan. Guru aktif, siswa juga aktif sehingga
terjadi interaksi yang baik antara guru dan siswa, cara menghadapi siswa yang kesulitan
memahami pelajaran yang disampaikan kepada siswa, topik yang tidak dipahami siswa.
pelajaran apa yang tidak dipahami dijelaskan lagi oleh materi yang disalahpahami. Dimana
sebagian siswa mengerti mereka sebagai subjek pendidikan namun ada juga sebagian yang
tidak mengerti. Dimana proses pembelajaran hanya bisa didapatkan disekolah menurut Ibu
Surya pelajaran itu yang terpenting itu dari rumah dan tindak lanjutan dari rumah ke sekolah
itu antara di rumah dengan yang diperoleh sehingga akan membentuk karakter dan
pemahaman siswa itu lebih baik.

6. Kesimpulan Hasil Studi Kasus SMA N 7 SAROLANGUN

Untuk mengingatkan siswa tentang Tuhan yang menciptaka guru melakukannya ketika
ia menyadari bahwa perlu untuk memberikan materi yang berkaitan dengan manusia sebagai
makhluk, tetapi tidak semua pelajaran. Beberapa guru adalah tipikal guru yang tidak selalu
mengingatkan Anda tentang tujuan menciptakan manusia dalam semua materi, tetapi ketika
pembelajaran berjalan dengan baik pada awalnya, dia biasanya jarang mengingatkan Anda
bahwa Anda mengalami kemajuan setiap kali pembelajaran berkembang.

Pesan kepada siswa tentang tugas yang harus diselesaikan sebagai siswa juga terjadi
selama pertemuan kelas ketika anak-anak diingatkan untuk mengambil tugas, tetapi siswa
tidak mengambilnya. Guru menciptakan interaksi belajar yang baik dengan siswa di kelas
menggunakan bahasa asli atau lokal untuk memfasilitasi pemahaman mereka. Siapa saja yang
aktif dalam menjelaskan materi atau siswa yang harus aktif belajar mandiri dimana gurunya
aktif, siswanya juga aktif, tapi harus diprovokasi dulu agar nanti ada minat dan kemauan anak
oleh Apakah Anda ingin menjelaskan bahwa itu adalah 50:50 aktif. Cara mengatasi siswa
yang kesulitan memahami pelajaran, apa yang diajarkan di kelas dilakukan dengan cara
mendekati anak, memahami materi, kemudian secara pribadi menyerahkannya kepada anak.
dijelaskan lagi. Beberapa siswa melihat mereka sebagai mata pelajaran, tetapi ada juga
beberapa yang tidak memahaminya.
Untuk membantu siswa memahami pentingnya suatu pendidikan, dijelaskan bahwa
pada kelas 12 dan menurut usia mereka lebih seperti itu karena mereka ingin melanjutkan
pendidikan atau tidak, umumnya dalam kehidupan sehari-hari, Anda berpendidikan tinggi,
pendidikan Perlu bagi Anda, jika Anda bukan sembarang orang tetapi setidaknya seorang ibu
rumah tangga sebagai direktur pendidikan anak usia dini di sekolah, pelajaran ini bukan
hanya kenangan. Siswa harus dapat memahami semua pelajaran yang diajarkan di sekolah
dan, menurut Ibu Maya, mengingat mungkin hanya 12 anak yang paling suka menghafal
yang membawa pikirannya ke sekolah untuk belajar di rumah atau tidak. Dimana proses
belajar hanya bisa diajarkan di sekolah, menurut Bu Maya dijelaskan seperti fisika, misalnya
dalam kehidupan sehari-hari, jadi tahukah Anda bahwa kadang-kadang, Anda tidak tahu
kapan ada tukang di rumah? Mereka adalah anak SD yang belajar tentang gravitasi,
Pythagoras artinya apa yang mereka pelajari dari pengalaman kerja disana, jika ada materi
yang merambah dari sana hingga kehidupan sehari-hari yang merambah para siswa, ternyata
pendidikan itu ada di rumah ketika kita berteman.

7. Kesimpulan Hasil Studi Kasus SMA N 6 MERANGIN

Jadi, tujuan penciptaan manusia dalam pendidikan adalah bahwa hanya ada satu tujuan
manusia, yaitu bahwa kita harus baik, berbuat baik kepada orang lain, untuk mencapai
kehidupan setelah kematian, jika kita mengikuti ajarannya dan lurus ke satu arah, mengajar .
agar pelajaran yang diberikan nantinya akan meninggalkan nilai yang baik. Memberi siswa
pesan tentang tugas yang harus mereka lakukan ketika mereka masih menjadi siswa belum
selesai, hanya saja itu selalu mengingatkan mereka akan hal-hal baik tentang belajar.

Perkembangan mempengaruhi proses belajar seperti Bu Wahda, tergantung gurunya, ya


kalau gurunya bisa memeluk muridnya dengan baik, pasti muridnya akan mengikuti. Cara
membangun interaksi belajar yang baik dengan siswa di kelas yang dipimpin oleh guru
adalah dengan membangun chemistry dengan siswa dimana pasti akan ada keengganan pada
pertemuan pertama atau kedua karena itu tapi ketika membaca pertama, apa itu ?? Karakter
siswa atau bagaimana siswa mengatasinya maka akan diketahui seperti apa siswa tersebut dan
bagaimana cara memasuki siswa tersebut.

Mengatasi siswa malas di kelas adalah untuk memberikan motivasi lebih agar nantinya
mereka dapat menyadari bahwa siswa tersebut memiliki pengetahuan khusus dan tidak lagi
malas. Jika ada yang malas akan didorong agar guru memberikan kesempatan untuk
melanjutkan menulis materi atau menjawab pertanyaan yang diberikan dan mereka akan terus
memantau dan jika ada yang sulit atau ada yang kurang dipahami. Sebaiknya anda bertanya
agar dapat memantau dan mendampingi agar anak tidak ragu dengan jawaban yang
diberikan, karena pada kenyataannya ada beberapa anak yang ragu dengan jawaban yang
diberikan kepada guru atau yang ditulis sedemikian rupa. cara mereka dengan jawaban yang
mereka berikan perlu dibenarkan.

Yang aktif menjelaskan materi atau siswa yang harus aktif belajar mandiri, berpendapat
lebih memilih siswa yang lebih aktif dalam praktek karena tujuan perlakuan, proses atau
praktek prosesnya adalah latihan Communiqués yang siswa melaksanakan maka mereka akan
lebih aktif dan akan mengerjakan latihan-latihan dan selama pembelajaran di kelas akan
menerima materi tentang contoh soal, maka anak atau siswalah yang harus berkembang untuk
lebih memahami materi yang diberikan karena mereka mencari sendiri dan dengan
pengertian sehingga nantinya dapat mengerjakan contoh soal atau soal lain yang diberikan.
Untuk menyampaikan pentingnya suatu pendidikan kepada siswa, mereka diberikan motivasi
bahwa mereka atau siswa seusianya harus menerima pendidikan, karena pendidikan tidak
hanya datang dari sekolah atau tidak hanya dari guru, siswa dapat berasal dari teman
sekelasnya, itu bisa dari game dan lain-lain, yang lain seperti itu, jadi kalian harus mengerti
bahwa siswa membutuhkan pendidikan ini. Siswa harus dapat memahami semua pelajaran
yang diajarkan di sekolah dan sebagian, tetapi minimal anak-anak harus dapat memahami
setiap mata pelajaran yang mereka kuasai sehingga mereka tahu ke mana mereka akan pergi
selanjutnya Dari sekolah menengah. kelulusan.

8. Kesimpulan hasil Studi Kasus SMA N 1 MERANGIN

Memberi pesan kepada siswa yang harus dilakukan ketika mereka menjadi siswa
selalu menjadi pengingat bahwa kita memulai dengan tugas-tugas yang harus diselesaikan
agar mereka dapat kembali belajar di rumah. Perkembangan juga berdampak pada proses
pembelajaran, Pak Parno. Bagi sebagian siswa hal ini dapat menjadi kendala atau gangguan
karena masih dalam masa pubertas, sehingga ada sebagian siswa yang merasa terganggu
pada saat ini. . Namun umumnya hanya sedikit yang merasa terganggu. Cara guru
membangun interaksi belajar yang baik dengan siswa di kelas adalah dengan menanyakan
materi yang belum dipahami dan belum dipahami siswa.

Siswa yang kesulitan memahami pelajaran di kelas dapat berprestasi dengan


memberikan pekerjaan rumah dan kemudian belajar bersama teman sehingga nantinya dapat
menerima penjelasan dari temannya. Siswa merespon dengan baik pembelajaran yang Pak
Parno katakan: Ya, karena hanya sebagian kecil dari mereka merespon baik atau buruk,
umumnya orang atau siswa yang tidak mengerti matematika, kadang-kadang mereka tidak
merespon dengan baik dan berbeda dengan orang yang mereka kenal. tidak mengerti
matematika; jika mereka memiliki keterampilan berhitung yang lebih baik, mereka akan
merespon dengan baik, terutama jika mereka melakukan magang.

Siswa mengerti bahwa mereka adalah subjek pendidikan, dimana siswa menyadari
bahwa dia adalah seorang siswa sehingga dia belajar dan terbukti dengan adanya tugastugas
yang diberikan oleh guru itu setidaknya dikerjakan dengan semampunya. Siswa harus bisa
memahami semua pelajaran yang diajarkan disekolah dan menurut bapak Parno Idealnya
memang begitu seluruh pelajaran yang diberikan harus dipahami tetapi kita juga menyadari
bahwa siswa juga memiliki keterbatasan seperti keterbatasanketerbatasan hitungan atau
hafalan jadi ya tidak apaapa untuk tidak dipahami semua namun setidaknya harus ada satu
pelajaran yang benarbenar dikuasai.

D.
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

Dari wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Penciptaan manusia menurut al quran menurut para guru selalu dilakukan dengan
mengawali pembelajaran dengan doa, dan mengetahui tujuan penciptaan manusia
dalam pendidikan adalah dengan ilmu yang diperoleh maka akan bisa menjadi
pemimpin yang baik. Dan pembelajaran yang menerapkan hakikat manusia diterapkan
dibeberapa pembelajaran dimana manusia merupakan makhluk yang perlu menapat
pendidikan, serta keterkaitan konsep fisika dengan al quran dikaitkan bahwa firman
dalam al quran merupakan landasan ilmu di dunia.
2. Tahapan tugas perkembangan manusia diawali dengan adanya perubahan yang
signifikan antara fase SMP ke SMA yang cukup mempengaruhi pembelajaran siswa.
3. Dimensi manusia sebagai human educandum untuk siswa dibangun dengan interaksi
yang baik antara guru dengan siswa, dan hal ini akan bisa membangkitkan semangat
siswa dan menghilangkan sifat pemalas siswa dan menjadikan siswa lebih mengerti
pejelasan yang disampaikan, semakin baik interaksi maka akan semakin baik respn
yang diberikan siswa.
4. Manusia sebagai subjek pendidikan merupakan hal yang penting untuk diketahui
siswa agar nantinya bisa mengetahui bagaimana pendidikan yang harus didapatkan
oleh siswa dan akhirnya bisa mendapatkan pemahaman yang baik untuk semua
pembelajaran dari sekolah dan diluar sekolah.

2. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini, para pembaca bisa mengetahui tentang
penciptaan manusia menurut al quran, tahapan tugas perkembangan manusia, dimensi
manusia sebagai human educandum dan manusia sebagai subjek pendidikan. Terlebih
khusus lagi kepada calon guru semoga bisa menjadi ahan pembelajaran yang baik dan
bisa diterapkan nanti saat sudah menjadi guru.
Daftar Pustaka

Aan Nurjanah, Ali Sudin, Atep Sujana, “Literasi Sains dalam Pembelajaran PBL(Penelitian
Preexperimental terhadap siswa kelompok atas, tengah, dan bawah SDN Waringin II
dan SDN Palasah I di Kecamatan Palasah Kabupaten Majalengka pada Materi
Energi Panas)”Jurnal Pena Ilmiah Vol 2, No 1, (Program Studi PGSD UPI Kampus
Sumedang, 2017), hh. 581- 590.
Adawiyah, Rabiatul. 2016. “Integrasi Sains dan Agama dalam Pembelajaran Kurikulum PAI
(Perspektif Islam dan Barat serta Implementasinya)”. AlBanjari. 15(1): 99-124.
Adinata, I Wayan., Nengah Maharta, I Dewa Putu Nyeneng. “Pengembangan Komik
Pembelajaran Fisika Berbasis Desain Grafis.” Jurnal Pembelajaran Fisika Vol. 3 No.
5 (2015).
Aditama, Rizky dan Setyo Admoko. 2016. “Pengembangan Buku Ajar IPATerintegrasi Ayat-
Ayat Alquran pada Materi Pergerakan Matahari, Bumidan Bulan untuk Kelas VIII
SMP/MTS”. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF). 5(2):89-93.
Aningtyas, A., Mimien Henie Irawati, & Hadi Suwono, “Pengaruh Model Pembelajaran
Connect Extend Challenge Melalui Peta Konsep Terhadap Penalaran Saintifik Siswa
Biologi”, Jurnal Pendidikan Sains, Vol. 3, No.1, ISSN: 2338-9117, Universitas
Negeri Malang, 2015:17-21
Ardianto, Didit & Bibin Rubini, “Literasi Sains dan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran IPA
Terpadu Tipe SHARED”, USEJ (Unnes Science Education Journal) prodi
Pendidikan IPA, Progrma Pascasarjana Universitas Pakuan, Bogor, (Volume 5, No.
1, p-ISSN: 2252-6617, 2016: 1167-1174.
Arslan, H. O, Cigdemoglu, C, & Moseley, C. 2012. A Three-Tier Diagnostic Test to Assess
Pre-Service Teachers’ Misconceptions about Global Warming, Greenhouse Effect,
Ozone Layer Depletion, and Acid Rain. International Journal of Science Education.
Asmuniv. Pendekatan Terpadu Pendidikan STEM Dalam Upaya Mempersiapkan Sumber
Daya Manusia Indonesia Yang Memiliki Pengetahuan Interdisipliner Untuk
Menyongsong Kebutuhan Bidang Karir Pekerjaan Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). Jurnal. Widyaiswara PPPPTKVEDC Malang, 2015:1-9.
Bahri, Syaiful, dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Edisi revisi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bahtiar, Achmad. 2017. “Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Penerapan
Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Kompetensi Dasar Menyebutkan Ayat Alquran
yang Berkaitan dengan Qada dan Qadar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kelas IX-5 SMP Negeri 1 Namorambe Semester Genap TP. 2012/2013”. Jurnal
ANSIRU. 1(2): 74-87.
Basyarahil, Aziz Salim, (1996), Masalah-Masalah Agama. Jakarta: Gema Insani.
Braithwaite, D. W. & Robert L. G. “Effects of Variation and Prior Knowledge on Abstract
Concept Learning”, Journal Cognition and Instruction, 33(3), ISSN: 0737-0008,
DOI: 10.1080/07370008.2015.1057215, (Carnegie Mellon University & Indiana
University, 2015:226-256 .
Budiman, A. A., “Aplikasi Mobile Augmented Reality berbasis android sebagai media
pembelajaran”, Jurnal teknik dan ilmu komputer, Vol. 21, No. 6, Universitas Darma
Persada, Jakarta, 2017:60-72.
Cao, Z., Yu Wang, Dianqing Li, “Quantification of Prior Knowledge in Geotechnical Site
Characterization”, ELSEVIER Journal Engineering Geology, DOI: 10. 1016.
Department of Architecture and Civil Engineering, City University of Hong Kong,
Tat Chee Avenue, Kowloon, Hong Kong, 2015:107-116.
Capraro, R. M., Capraro, M. M., Morgan, J. R., & Slough, S. W., “STEM ProjectBased
Learning: An Integrated Science, Technology, Engineering, and Mathematics
(STEM) Approach”, International Journal of Environmental & Science Education,
5(4), http://doi.org/10.1007/978-94- 6209-143-6 (Turki, 2013).
Corebima, Aloysius Duran, dkk. 2018. “Increasing Islamic Junior High School Students
Learning Outcomes through Integration of Science Learning and Islamic Values”.
International Journal of Instruction. 11(4): 841-854.
Departemen Agama RI, (2003) al quran dan terjemahannya, Jakarta: Jamunu.
El Khuluqo, Ihsana. 2017. Belajar dan Pembelajaran; Konsep Dsar, Metode dan Aplikasi
Nilai-Nilai Spiritualitas dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Esack, Farid, (2000), Membebaskan yang Tertindas: Al-Quran, Liberalisme, Pluralisme,
Mizan.
Fariyani, Qisthi, Rusilowati Ani dan Sugianto.2015. Pengembangan Four-Tier Diagnostic
Test Untuk Mengungkap Miskonsepsi Fisika Siswa SMA Kelas X. Journal of
Innovative Science Education.
Fitriah, Lutfiyanti. 2017. Diagnosis Miskonsepsi Siswa Pada Materi Kalor Dengan
Menggunakan Three-Tier Essay dan Open–Ended Test Items. Berkala Ilmiah
Pendidikan Fisika Vol 5 No 2.
Galant, D. J. Science, Technolgy, Engineering, Mathematics (STEM) Education. Journal
STEM, Ohio State University, 2015:1-8 .
Hakim, A.,Liliasari, &adarohman, A. 2012. Student Concept Understanding of Natural
Products Chemistry in Primary and Secondary Metabolites Using the Data
Collecting Technique of Modified CRI. International Online Journal of Educational
Sciences. Hasan, S,Bagayoko D dan Kelley,E L. 1999. Misconceptions and the
Certainty of Response Index (CRI). Physics Education Research American Journal
Of Physics.
Handayani, V. T. “Pengaruh Pengetahuan Awal, Kedisiplinan Belajar, Dan Iklim
Komunikasi Kelas Terhadap Hasil Belajar Produktif Akuntansi Siswa SMK”. Jurnal
Ekonomi Pendidikan dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 1. SMK Negeri 3
Bangkalan, 2015:91-102 .
Hawton, Hector, 2003. Filsafat yang Menghibur, Terj. Supriyanto Abdullah, Yogyakarta:
Ikon Teralitera,
Herawati. 2018. “Pembelajaran IPA Berbasis Alquran dengan Pendekatan Active Learning”.
Journal of Education Science. 4(2): 8-16.
Huda, Miftahul. 2015. Penelitian Tindakan Kelas: Teori dan Praktik, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Indrawaty, Y, M. Ichwan, dan Wahyu Putra, “Media Pembelajaran Interaktif Pengenalan
Anatomi Manusia Menggunakan Metode Augmented Reality (AR)”, Jurnal
Informatika, Jurusan teknik infformatika institut Teknologi Nasional Bandung,
Bandung, 2016, h. 11-22.
Iskandar, Syahrullah. 2016. “Studi Al-Quran dan Integrasi Keilmuan: Studi Kasus UIN
Sunan Gunung Djati Bandung”. Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya. 1(1): 86-
93.
Jubaedah, Dkk. 2017. Pengembangan Tes Diagnostik Berformat Four-Tier Untuk
Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Topik Usaha Dan Energi.Bandung. P-
ISSN:2339-0654.
Kadir, Abdul, dkk. 2014. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Madkour, Ibrahim, (1993), Filsafat Islam Metode dan Penerapan, Bagian I. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Miftah Faridl, (2005), Pokok-pokok Ajaran Islam, Pustaka Bandung.
Muspiroh, Novianti. 2013. “Integrasi Nilai Islam dalam Pembelajaran IPA (Perspektif
Pendidikan Islam)”. Integrasi Nilai Islam. 28(3): 484 498.
Nurmawati, Agustina Ganik. 2017. Peran Cognitive Behabour Theraphy (CBT) Dalam
Mengurangi Perlaku Bermasalah Siswa Sekolah Menengah Pertama. Universitas
Katolik Widya Mandala Madiun. ISBN : 978-602- 361-0608-6.
Nursarifa Zahra, Kamaluddin dan Muslimin. 2015.Identifikasi Miskonsepsi Fisika Pada
Siswa SMAN Di Kota Palu. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako. Vol. 3.
O. Kattsoff, Louis, 2004. Pengantar Filsafat, Terj. Soejono Soemargono, Yogyakarta:
Penerbit Tiara Wacana Yogya,
Pesman, H, dan Eryilmaz, A. 2010. Development of a Three-Tier Test to Assess Misconcept
S. Praja, Juhaya, 2008. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika, Jakarta: Kencana,
Sholihat, Fitri Nurul,Samsudin, Achmad dan Nugraha, Muhammad Gina.2017. Identifikasi
Miskonsepsi dan Penyebab Miskonsepsi Siswa Menggunakan Four-Tier Diagnostic
Test Pada Sub Materi Fluida Dinamik : Azas Kontinuitas. Bandung. P-ISSN 2461-
0933.
Suhartono, Suparlan, 2008. Filsafat Pendidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
Suprihatiningrum, Jamil dkk., 2008. Makalah Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi Ilmu,
Prodi Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta,
Syahidin. 2009. Menulusuri Metode Pendidikan dalam Al-Quran. Bandung: Alfabeta.
Tafsir, Ahmad. 1991. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Wafiyah, Nurul. 2012. Identifikasi Miskonsepsi Siswa dan Faktor-Faktor Penyebab Pada
Materi Permutasi dan Kombinasi di SMA Negeri 1 Anyar. Universitas Islam
Terpadu. Vol. II No. 2.
Wardhani, A, dan Ningsih, R. 2012. Pengembangan Tes Diagnostik Berbasis Komputer
menggunakan Program PHP-MySQL Pada materi Pokok Kesetimbangan kiMIPA
Sma Kelas XI. Unesa Journal of Chemical Education. Vol. 1, No.1.
Wardana, Rendy Wikrama. 2015. Kajian Konsepsi alternatif Dalam Pembelajaran Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Fisika II. Universitas Pendidikan Indonesia, ISBN :
978-602-14671-1-4.
Agenchale, R (2004). The Meaning of Scientific Literacy. International Journal of
Environmental & Science Education Vol. 4, No. 3.
Dewi, P. S., & Rochintaniawati, D. (2016). Kemampuan Proses Sains Siswa Melalui
Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada tema Global Warming.
Jurnal UIN Jakarta Vol. 8 No. 1.
Lampiran

Lembar wawancara

Ibu Surya Kamila

SMAN SURULANGUN

Pertanyaan Jawaban
Bagaimana cara Bapak/Ibu sebelum memulai pelajaran kita berdoa dulu untuk
mengingatkan murid tehadap Allah mengingat bahwa adanya Tuhan Yang Maha Esa di
yang telah menciptakan mereka ? dalam
Menurut pendapat Bapak/Ibu agar manusia itu lebih mengenal dunia lebih luas lagi
apakah tujuan penciptaan manusia sehingga ia semakin giat untuk belajar untuk
dalam pendidikan ? mengetahui apapun di dalam pembelajaran ilmu fisika
Apakah dalam proses pembelajaran Karena manusia diciptakan itu untuk menjadi khalifah
Bapak/Ibu menerapkan hakikat di bumi sehingga dengan begitu dia mempunyai masa
musia? depan yang lebih baik dengan pendidikan
Apakah setiap sebelum memulai Iya, manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin.
Sehingga harus berilu jadi harus belajar.
proses pembelajaran Bapak/Ibu
selalu memberitahu/mengingatklan
siswa terhadap tujuan manusia
diciptakan?
Apakah Bapak/Ibu sering Iya, contohnya dalam penciptaan tata surya.
mengaitkan hubungan antara
konsep fisika dengan alqur’an ?
Menurut Bapak/Ibu apakah karena pemahaman materi tingkat SMA itu lebih tinggi
perkembangan sikap/cara pikir dibandingkan dengan SMP maka jelas ada perbedaan
siswa SMP dan SMA memiliki antara anak SMP dengan SMA
perubahan yang sangat signifikan
terhadap proses pembelajaran ?
Saat membuka pelajaran, dalam untuk mengingatkan kembali anak itu bahwa ada tugas
pembelajaran, atau menutup proses yang harus dilaksanakan setelah proses
pembelajaran apakah Bapak/Ibu pembelajarannya
ada memberikan pesan kepada
murid tetrhadap tugas yang harus
dilakukan ketika menjadi seorang
siswa ?
Bagaimana cara Bapak/Ibu dengan cara memberikan pembelajaran yang lebih
membuat perkembangan dalam menarik dari hari ke hari pertemuan
mengembangkan proses
pembelajaran setiap harinya ?
Apakah siswa Bapak/Ibu telah Iya, dilihat dari semangat mereka untuk mengumpulkan
melaksanakan tugas menjadi tugas yang diberikan keaktifannya dalam belajar
seorang siswa dengan baik ? mengerjakan soal-soal latihan Dan maju ke depan itu
untuk mengerjakan soal yang saya berikan
Apakah perkembangan siswa Iya kalau dia tidak ada perkembangan berarti tidak ada
Bapak/Ibu dapat mempengaruhi kemajuan dalam pembelajaran itu
proses pembelajaran?
Bagaimana cara Bapak/Ibu Menemui anak dari perorangan dengan berinteraksi,
membangun interaksi belajar yang dengan menunjuk anak untuk menjawab soal baik
baik dengan siswa di kelas? dibangku atau maju kedepan.
Bagaimana cara Bapak/ Ibu menanyakan Alasannya kenapa dia malas orang tuanya
mengatasi siswa yang pemalas di mengetahui latar belakang dalam kehidupannya
kelas ? sehingga tidak tahu Apa penyebab kemalasan dari tadi
apakah dalam proses pembelajaran Guru aktif siswa juga aktif sehingga adanya Interaksi
Bapak/Ibu yang aktif menjelaskan yang baik antara guru dan siswa bagaimana cara
materi atau murid yang harus aktif mengatasi siswa yang sulit mengerti pelajaran yang
belajar mandiri ? disampaikan kepada siswa materi pelajaran yang belum
dipahami oleh siswa
Bagaimana cara Bapak/Ibu Saya akan menanyakan kepada siswa manakah
mengatasi siswa yang sulit pelajaran yang belum dipahami, kemudian akan
mengerti pelajaran yang dijelaskan ulang untuk materi yang belum dipahami.
disampaikan di kelas?
Apakah sikap/prilaku siswa Iya, sangat baik.
terhadap pembelajaran yang ibu
berikan di respon baik ?
Apaka dalam proses Tidak ditanyakan
membuka/menutup proses
pembelajaran Bapak/Ibu ada
menyampaikan mengenai penting
adanya subjek pendidikan (guru
dan murid)?
Apakah siswa Bapak/Ibu mengerti Tidak ditanyakan
bahwa mereka adalah subjek
pendidikan?
Bagamana cara Bapak/Ibu Tidak ditanyakan
menyampaikan kepada siswa
tentang pentingnya sebuah
pendidikan
Menurut pendapat Bapak/Ibu semua pelajaran sekolah karena dari pelajaran tertentu
apakah siswa harus bisa memahami
nanti akan kelihatan siswa tersebut akan menyenangi
semua pelajaran yang diajarkan
disekolah ? dan memahami pelajaran yang sangat dipahami karena
tujuannya nanti setelah tamat dari SMA ia akan fokus
ke pelajaran tertentu yang dia paham Tadi maka dia
setelah kuliah memilih bisa didapatkan di sekolah
Menurut Bapak/Ibu apakah proses pelajaran itu yang terpenting itu dari rumah dan tindak
pembelajaran hanya bisa lanjutan dari rumah ke sekolah itu antara di rumah
didapatkan disekolah ? dengan yang diperoleh sehingga akan membentuk
karakter dan pemahaman siswa itu lebih baik

Ibu Maya Desmelia

SMAN 7 SAROLANGUN

Pertanyaan Jawaban
Bagaimana cara Bapak/Ibu Biasanya kalau seandainya materinya Ada yang
mengingatkan murid tehadap
berhubungan dengan manusia sebagai makhluk pasti
Allah yang telah menciptakan
mereka ? disampaikan, tapi tidak semua pelajaran
Menurut pendapat Bapak/Ibu manusia itu dalam pendidikan itu yang jelasnya ya penting
apakah tujuan penciptaan dan menerapkan terus dalam proses pembelajaran
manusia dalam pendidikan ?
Apakah dalam proses dalam proses belajar mengaitkan hubungan antara konsep
pembelajaran Bapak/Ibu fisika dengan materinya yang tidak semua materi yang
menerapkan hakikat musia? bisa gimana Tapi kalau seandainya di awal pembelajaran
itu lancar-lancar saja biasanya jarang sekali mengingatkan
ibu membuat perkembangan dalam mengembangkan
proses belajar setiap harinya jadi perkembangannya itu
biasa dilihat dari proses pembelajaran awal hari ini kita
belajar ini Perkembangan siswanya minggu depan seperti
ini kenapa anaknya seperti masih ada dalam
perkembangan itu
Apakah setiap sebelum Tidak selalu
memulai proses pembelajaran
Bapak/Ibu selalu
memberitahu/mengingatklan
siswa terhadap tujuan manusia
diciptakan?
Apakah Bapak/Ibu sering Iya sering, namun tidak semua materi.
mengaitkan hubungan antara
konsep fisika dengan alqur’an ?
Menurut Bapak/Ibu apakah Perubahan mulaimuncul ke kelas 11 sampai kelas 12.
perkembangan sikap/cara pikir Untuk kelas 10 mungkin masih seperti anak SMP
siswa SMP dan SMA memiliki
perubahan yang sangat
signifikan terhadap proses
pembelajaran ?
Saat membuka pelajaran, dalam Diingatkan bertemu dikelas, saat anak diingatkan untuk
pembelajaran, atau menutup mengumpulkan tugas, namun siswa tidak mengumpulkan.
proses pembelajaran apakah Namun termasuk yang jarang mengingatkan ya
Bapak/Ibu ada memberikan
pesan kepada murid tetrhadap
tugas yang harus dilakukan
ketika menjadi seorang siswa ?
Bagaimana cara Bapak/Ibu Perkembangan dilihat dari proses dari awal, dilihat
membuat perkembangan dalam
perkembangan siswa dan diulang minggu depannya lagi
mengembangkan proses
pembelajaran setiap harinya ?
Apakah siswa Bapak/Ibu telah Tidak semua, dimana banyak yang masih atau tidak
melaksanakan tugas menjadi
melaksanakan tugasnya sebagai siswa. Namun hal tersebut
seorang siswa dengan baik ?
menunjukkan keheterogenan siswa dikelas.
Apakah perkembangan siswa Fase perkembangan juga terlihat jelas. Dimana suatu kelas
Bapak/Ibu dapat mempengaruhi terkadang ada kasusu yang membuat pembelajaran tidak
proses pembelajaran? tercapai. Jadi ya tergantung situasi kelas.
Bagaimana cara Bapak/Ibu Dengan menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerah agar
membangun interaksi belajar mereka lebih mudah mengerti.
yang baik dengan siswa di
kelas?
Bagaimana cara Bapak/ Ibu biasanya pendekatan dulu-dulu ditanya dulu karena itu
mengatasi siswa yang pemalas punya pengalaman maupun anak yang ternyata anak itu
di kelas ? punya punya masalah itu pun sebenarnya bukan salah
mereka mereka yang terpengaruh karena kedekatannya ya
tergantung kepada permasalahan yang ada yang yang yang
memang memang dianya yang seperti itu ada Memang
kenapa di situ harganya ada permasalahan tersebut
menjelaskan materi atau murid yang harus memahami
materi tersebut kalau di sini karena memang mereka Aku
jarang sekali yang membaca buku sebelum belajar jadi
memang harus dipancing dulu setelah kita pancing
pertanyaan biasanya Mau Tapi kalau seandainya mereka
yang minta ya baca ini kemudian sampaikan ke ibu apa
saja yang kamu baca akan tidak akan tercapai memang
harus seperti itu.
apakah dalam proses Harus dipancing terlebih dahulu agar nantinya ada
pembelajaran Bapak/Ibu yang ketertarikan dan kemauan anak mau menjelaskan sehingga
aktif menjelaskan materi atau 50:50 keaktifannya.
murid yang harus aktif belajar
mandiri ?
Bagaimana cara Bapak/Ibu Mendekati keanak, untuk pemahaman materi dan
mengatasi siswa yang sulit kemudian dijelaskan ulang pribadi terhadap anak.
mengerti pelajaran yang
disampaikan di kelas?
Apakah sikap/prilaku siswa Ya ada sebagian, ya tergantung lah dari siswanya. Ada
terhadap pembelajaran yang ibu yang reponsif ada yang tidak respon sama sekali.
berikan di respon baik ?
Apaka dalam proses Biasanya tidak secara tersurat, namun hanya tersirat dalam
membuka/menutup proses pembelajaran atau tidak dijeaskan secara langsung.
pembelajaran Bapak/Ibu ada
menyampaikan mengenai
penting adanya subjek
pendidikan (guru dan murid)?
Apakah siswa Bapak/Ibu Sebagian ada yang mengerti, dimana ada sebagian yang
mengerti bahwa mereka adalah saat guru tidak memberi maka mereka tidak mencari
subjek pendidikan? namun ada yang mencari terlebih dahulu sebelum guru
memberikan.
Bagamana cara Bapak/Ibu Untuk kelas 12 dan setelah sudah besar biasanya itu lebih
menyampaikan kepada siswa seperti ini karena mereka mau melanjutkan atau yang tidak
tentang pentingnya sebuah tidak melanjutkan pendidikan biasanya di kehidupan
pendidikan sehari-hari kamu sepenuhnya sekolahnya seperti ini
pendidikan itu perlu nih untuk kamu tidak menjadi siapa-
siapa tapi setidaknya menjadi ibu rumah tangga menjadi
menjadi kepala suatu pendidikan untuk masa anak-anak di
sekolah pelajaran-pelajaran itu bukan hanya kenangan.
Menurut pendapat Bapak/Ibu mengingat mungkin hanya 1 2 anak yang di yang suka di
apakah siswa harus bisa
hafalan mereka lebih lebih banyak pikiran itu datang ke
memahami semua pelajaran
yang diajarkan disekolah ? sekolah itu untuk belajar aja di rumah tidak
Menurut Bapak/Ibu apakah nah itu tadi di awal dijelaskan kayak fisika itu kan
proses pembelajaran hanya bisa contohnya dalam kehidupan sehari-hari jadi terkadang
didapatkan disekolah ? Ingatkah kamu tahu nggak kalau ada tukang tukang rumah
mereka itu anak SD belajar tentang titik berat kemudian
kamu tahu ada tukang yang buat rumah biar dia siku-
sikunya pythagoras artinya apa mereka belajar itu dari
pengalaman kerja di situ kalau ada materi yang dikaitkan
dalam kehidupan sehari-hari dari situ masuk ke siswa
ternyata pendidikan di sekolah di rumah ketika kita
berkawan.

Ibu Wahda Salamah

SMAN 6 MERANGIN

Pertanyaan Jawaban
Bagaimana cara Bapak/Ibu kalau kita di sela-sela pelajaran nanti akan diberikan
mengingatkan murid tehadap
pengertian seperti saat di sela-sela pelajaran ada siswa
Allah yang telah menciptakan
mereka ? yang mengganggu kawannya nanti akan dijelaskan yang
jelas kita didunia ini
Menurut pendapat Bapak/Ibu Tujuan kita kan hanya satu ya yaitu kita berbaik berbuat
apakah tujuan penciptaan baik kepada sesama untuk mencapai akhirat seperti itu jadi
manusia dalam pendidikan ? saat kita mengajar Ya kita mengajar sesuai dengan
ajarannya dan sesuai dengan arah yang lurus agar nantinya
pelajaran yang diberikan itu akan meninggalkan jejak yang
baik.
Apakah dalam proses Kalau saya sih jika dihubungkan dengan hal tersebut Ya
pembelajaran Bapak/Ibu saya sih bukan manusia yang sempurna ya cuma ya saya
menerapkan hakikat musia? tetap mengikuti atau melaksanakan anjuran yang diberikan
oleh junjungan kita ya Rasulullah jadi saat posisi anak-
anak sedang rusuh itu tidak saya anggap sebagai sebuah
gangguan namun saya hanya diam nanti akan ada beberapa
anak nggak tau salah satu anak yang sadar dan kemudian
anak-anak itulah yang akan menenangkan diri mereka
sendiri karena kesadaran mereka akan diamnya saya
seperti itu.
Apakah setiap sebelum Nggak sih karena dalam praktek hal tersebut cukup
memulai proses pembelajaran bertolak belakang ya jadi seperti urutan pada umumnya
Bapak/Ibu selalu saja jadi mahasiswa masuk nanti absen berdoa dan
memberitahu/mengingatklan menanyakan untuk materi-materi sebelumnya Apakah sulit
siswa terhadap tujuan manusia dimengerti atau akan ada yang ditinjau kembali dan
diciptakan? kemudian Ya lanjut ke materi selanjutnya saja
Apakah Bapak/Ibu sering Tidak selama ini ngajar tidak.
mengaitkan hubungan antara
konsep fisika dengan alqur’an ?
Menurut Bapak/Ibu apakah Iya sepertinya berubah ya karena seperti misalnya anak
perkembangan sikap/cara pikir yang dari SMP itu bandel Badung pemalas itu saat masuk
siswa SMP dan SMA memiliki ke SMA kadang mereka berubah ya seperti pola belajar
perubahan yang sangat pola berfikir pola pertemanan yang mereka lakukan ya
signifikan terhadap proses semacam pola pendewasaan siswa saja.
pembelajaran ?
Saat membuka pelajaran, dalam Tidak ada sih ya paling cuma kalau udah selesai pelajaran
pembelajaran, atau menutup menutup Ya udah langsung keluar seperti itu.
proses pembelajaran apakah
Bapak/Ibu ada memberikan
pesan kepada murid tetrhadap
tugas yang harus dilakukan
ketika menjadi seorang siswa ?
Bagaimana cara Bapak/Ibu Ya dengan menanyakan untu pelajaran atau materi
membuat perkembangan dalam
mengembangkan proses pertemuan sebelumnya apakah sudah memahami semua
pembelajaran setiap harinya ?
atau masih ada yang harus dijelaskan lagi.
Apakah siswa Bapak/Ibu telah Ya Sebagian ada yang sudah mengikuti dengan baik ya
melaksanakan tugas menjadi
Sebagian ada yang sudah mencukupi lah namun memang
seorang siswa dengan baik ?
harus tetap dipantau.
Apakah perkembangan siswa Hal tersebut tentunya tergantung guru ya dimana jika guru
Bapak/Ibu dapat mempengaruhi tersebut bisa merangkul muridnya dengan baik maka
proses pembelajaran? pastinya murid-murid tersebut akan mengikuti.
Bagaimana cara Bapak/Ibu Bangun kemistri ya saat pertama atau pertemuan pertama
membangun interaksi belajar atau Kedua pasti akan ada keseganan karena memang Kan
yang baik dengan siswa di saya tipikal orang yang akan membaca terlebih dahulu
kelas? Bagaimana karakter siswa atau bagaimana siswa-siswa
yang akan saya hadapi dan nantinya saat saya sudah
membaca maka saya akan mengetahui bagaimana siswa
tersebut dan bagaimana cara saya untuk bisa masuk
terhadap siswa tersebutKemudian dilanjutkan dengan
interaksi karena memang kita semua tahu karakter anak
kan beda-beda bahkan karakter kelas seperti kelas A dan
kelas B saja sudah berbeda jadi ya disesuaikan dengan cara
menanggapinya.
Bagaimana cara Bapak/ Ibu Saat ada siswa yang malas ya akan saya berikan motivasi
mengatasi siswa yang pemalas yang lebih agar nantinya dia menyadari bahwa siswa
di kelas ? tersebut memiliki keahlian dan tidak bermalas-malasan
lagi sehingga Jika ada yang malas ya akan saya berikan
dorongan seperti itu saya akan membiarkan dia atau
memberikan kesempatan dia untuk tetap menulis materi
atau memberikan jawaban jawaban dari soal-soal yang
diberikan dan nantinya akan tetap dipantau dan apabila dia
merasa kesulitan atau ada yang tidak dipahami maka dia
harus bertanya sehingga saya pantau dan saya dampingi
cara mengerjakannya nya agar anak tersebut juga tidak
merasa ragu dengan jawaban yang diberikan karena
memang ada beberapa anak yang merasa ragu dengan
jawaban yang telah diberikan kepada guru atau telah
ditulis sehingga perlu diberikan pembenaran akan jawaban
yang mereka berikan Sehingga nantinya bisa memberikan
Daya juang anak dan tidak menjadi anak yang malas lagi
dan akan berubah menjadi anak yang lebih semangat
dalam belajar.

apakah dalam proses Kalau saya sendiri saya lebih memilih untuk siswa yang
pembelajaran Bapak/Ibu yang lebih aktif apalagi dalam praktik ya karena saat praktek
aktif menjelaskan materi atau maka saya akan memberikan tujuan dari perlakuan yang
murid yang harus aktif belajar diberikan Urutan atau proses praktek yang dilakukan yang
mandiri ? kemudian siswa lah yang akan lebih aktif dan melakukan
praktek tersebut dan selanjutnya saat dalam pembelajaran
dikelas Ya saya akan memberikan materi yang berkaitan
dengan contoh soal saja Kemudian anak atau murid lah
yang harus mengembangkan agar mereka juga bisa Lebih
memahami dengan materi yang diberikan karena mereka
mencari sendiri dan dengan daya paham mereka masing-
masing Sehingga nantinya mereka juga bisa mengerjakan
contoh soal yang diberikan ataupun soal-soal lainnya
Bagaimana cara Bapak/Ibu Iya itu kita datangi mereka 1 1 kemudian kita lihat
mengatasi siswa yang sulit bagaimana cara mereka bekerja kita Pantau mereka
mengerti pelajaran yang memahami pelajaran sampai mana atau mereka mampu
disampaikan di kelas? sampai mana kemudian baru kita Arahkan hingga nantinya
mereka bisa mengerjakan dan memahami materi tersebut.
Apakah sikap/prilaku siswa Ya alhamdulillah sih mereka semangat
terhadap pembelajaran yang ibu
berikan di respon baik ?
Apaka dalam proses Ada beberapa yang bisa dikaitkan seperti hukum
membuka/menutup proses Archimedes yang bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-
pembelajaran Bapak/Ibu ada hari Contohnya seperti pada kapal selam ada ikan.
menyampaikan mengenai
penting adanya subjek
pendidikan (guru dan murid)?
Apakah siswa Bapak/Ibu Ya jadi saya selalu memberikan penjelasan-penjelasan
mengerti bahwa mereka adalah bahwa anak itu harus harus mendapatkan pendidikan anak
subjek pendidikan? itu penting untuk mendapatkan pendidikan bukan hanya di
bidang akademik juga harus di bidang non-akademik pula
Bagamana cara Bapak/Ibu Saya diberikan motivasi-motivasi bahwa mereka atau
menyampaikan kepada siswa murid-murid di usia seperti mereka ini harus mendapatkan
tentang pentingnya sebuah pendidikan karena pendidikan itu kan tidak hanya dari
pendidikan sekolah ya atau tidak hanya dari guru ya bisa-bisa mereka
dapat dari teman sebaya bisa dari permainan dan berbagai
hal lainnya seperti itu Jadi mereka harus memahami kalau
mereka membutuhkan pendidikan tersebut.
Menurut pendapat Bapak/Ibu Kalau untuk memahami mereka tidak dituntut untuk
apakah siswa harus bisa
memahami semua pelajaran sih tapi ya minimal mereka
memahami semua pelajaran
yang diajarkan disekolah ? mengikuti semua pelajaran dengan baik jadi jadi karena
memang semua orang kan tidak tidak bisa memahami
semua pelajaran Ya mungkin hanya ada sebagian tapi
anak-anak tersebut minimal harus bisa memahami salah
satu pelajaran kan yang mereka kuasai agar nantinya
mereka selesai SMA ini mengetahui mereka akan lanjut
kemana
Menurut Bapak/Ibu apakah Oh tidak pendidikan itu kan bisa didapat dari masyarakat
proses pembelajaran hanya bisa dari keluarga dan dari lain-lainnya ya kan Karena sekolah
didapatkan disekolah ? itu kan hanya fasilitator.

Bapak Drs. Parno

SMAN 1 MERANGIN

Pertanyaan Jawaban
Bagaimana cara Bapak/Ibu mereka sebelum mengawali pembelajaran kita harus
mengingatkan murid tehadap
diawali dengan berdoa terlebih dahulu.
Allah yang telah menciptakan
mereka ?
Menurut pendapat Bapak/Ibu Manusia itu diciptakan oleh Allah itu kan sebagai khalifah
apakah tujuan penciptaan ya di bumi jadi untuk manusia itu diciptakan untuk
manusia dalam pendidikan ? beribadah kepada Allah jadi semua tingkah laku yang
dilakukan oleh semua manusia itu harus berdasarkan
tujuan untuk ibadah.
Apakah dalam proses Iya karena Kita diciptakan sebagai makhluk ciptaan Allah
pembelajaran Bapak/Ibu jadi mengingat hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan
menerapkan hakikat musia?
Apakah setiap sebelum Sering namun tidak seluruh pelajaran atau pokok bahasan
memulai proses pembelajaran selalu mengingatkan karena dikaitkan dengan materi yang
Bapak/Ibu selalu akan kita sampaikan jadi Jadi kadang-kadang tapi sering.
memberitahu/mengingatklan
siswa terhadap tujuan manusia
diciptakan?
Apakah Bapak/Ibu sering Iya karena firman-firman Allah yang dituangkan dalam
mengaitkan hubungan antara
Alquran itu sebagai dasar dalam ilmu IPA jadi manusia
konsep fisika dengan alqur’an ?
sebagai ciptaan Allah harus di berikan contoh-contoh yang
relevan.
Menurut Bapak/Ibu apakah Iya karena anak SMA masih dalam tingkatan remaja dan
perkembangan sikap/cara pikir masuk masa masa pubertas jadi pola berpikirnya sudah
siswa SMP dan SMA memiliki mulai secara kritis
perubahan yang sangat
signifikan terhadap proses
pembelajaran ?
Saat membuka pelajaran, dalam Iya kita selalu ingatkan dengan diawali dengan kita
pembelajaran, atau menutup memberi tugas yang harus dikerjakan supaya di rumah
proses pembelajaran apakah juga belajar kembali Jadi pas saat di rumah waktunya
Bapak/Ibu ada memberikan Tidak terbuang sia-sia
pesan kepada murid tetrhadap
tugas yang harus dilakukan
ketika menjadi seorang siswa ?
Bagaimana cara Bapak/Ibu Dengan cara mengambil kesimpulan kesimpulan dari
membuat perkembangan dalam
pembelajaran yang terdahulu jadi untuk pembelajaran
mengembangkan proses
pembelajaran setiap harinya ? terdahulu yang bagus kita teruskan kemudian yang tidak
bagus kita revisi
Apakah siswa Bapak/Ibu telah Iya sebagian besar tapi ada 1 2 yang tidak
melaksanakan tugas menjadi
melaksanakannya dengan baik jika dipresentasikan maka
seorang siswa dengan baik ?
ada sekitar 95% yang sudah menyelesaikan pelajaran
dengan baik.
Apakah perkembangan siswa Untuk beberapa siswa mungkin hal ini cukup menjadi
Bapak/Ibu dapat mempengaruhi penghalang atau pengganggu karena memang mereka
proses pembelajaran? masih dalam fase pubertas maka ada beberapa siswa yang
terganggu akan masa tersebut Namun untuk keseluruhan
hanya sedikit saja yang merasa terganggu.
Bagaimana cara Bapak/Ibu Dengan cara menanyakan materi-materi yang tidak
membangun interaksi belajar dimengerti dan tidak dipahami oleh siswa Kemudian untuk
yang baik dengan siswa di siswa yang sudah tahu berarti menanyakan atau mereka
kelas? yang ditunjuk untuk menanyakan materi yang telah
diberikan
Bagaimana cara Bapak/ Ibu Untuk siswa memang lebih jumlah siswa dari seluruh
mengatasi siswa yang pemalas siswa Paling gak ada 1 atau 2 berapa yang malas ya
di kelas ? walaupun itu memang wajar Namun kita terus-menerus
untuk memberikan motivasi seperti untuk terus belajar
atau diskusi dengan temannya dan belajar lebih giat lagi.
apakah dalam proses Dalam pembelajaran kita atau guru dan murid itu harus
pembelajaran Bapak/Ibu yang saling aktif jadi para siswa itu aktif bertanya dan para guru
aktif menjelaskan materi atau itu aktif memberikan jawaban serta menjelaskan materi-
murid yang harus aktif belajar materi yang belum dimengerti Sehingga nantinya tujuan
mandiri ? dari pembelajaran tercapai.
Bagaimana cara Bapak/Ibu Dilakukan dengan metode pemberian tugas untuk
mengatasi siswa yang sulit dikerjakan dirumah kemudian Belajar bersama teman
mengerti pelajaran yang untuk nantinya bisa lebih menerima penjelasan dari
disampaikan di kelas? temannya tersebut.
Apakah sikap/prilaku siswa Iya karena memang hanya sebagian kecil yang merespon
terhadap pembelajaran yang ibu atau tidak merespon dengan baik biasanya yang
berikan di respon baik ? merupakan orang atau siswa yang kurang memahami
matematika itu yang terkadang tidak merespon dengan
baik dan berbeda dengan orang yang memiliki kemampuan
menghitung lebih baik maka akan merespon dengan baik
apalagi saat dilakukan praktikum.
Apaka dalam proses Iya selalu menyampaikan bahwa pendidikan itu penting
membuka/menutup proses sekali contohnya pendidikan di negara-negara maju itu
pembelajaran Bapak/Ibu ada pendidikannya sangat berkembang sekali dan berbeda
menyampaikan mengenai dengan negara-negara yang berkembang pendidikannya
penting adanya subjek masih kurang teknologinya kurang memadai
pendidikan (guru dan murid)?
Apakah siswa Bapak/Ibu Iya dia menyadari bahwa dia adalah seorang siswa
mengerti bahwa mereka adalah sehingga dia belajar dan terbukti dengan adanya tugas-
subjek pendidikan? tugas yang diberikan oleh guru itu setidaknya dikerjakan
dengan semampunya.
Bagamana cara Bapak/Ibu Kita memotivasi dengan kehidupan sehari-hari dan
menyampaikan kepada siswa contohnya misalnya saat nantinya kalian berkuliah atau
tentang pentingnya sebuah melanjutkan sekolah dan menjadi orang yang
pendidikan berpendidikan tinggi akan sesuai
Menurut pendapat Bapak/Ibu Idealnya memang begitu seluruh pelajaran yang diberikan
apakah siswa harus bisa
harus dipahami tetapi kita juga menyadari bahwa siswa
memahami semua pelajaran
yang diajarkan disekolah ? juga memiliki keterbatasan seperti keterbatasan-
keterbatasan hitungan atau hafalan jadi ya tidak apa-apa
untuk tidak dipahami semua namun setidaknya harus ada
satu pelajaran yang benar-benar dikuasai.
Menurut Bapak/Ibu apakah Oh tidak, kan Ya di sekolah itu kan hanya pendidikan
proses pembelajaran hanya bisa formal ya Nah pendidikan untuk non formal itu bisa
didapatkan disekolah ? dilaksanakan di luar sekolah seperti bimbingan atau pun
belajar dengan teman-teman atau keluarga.

Lampiran hasil observasi

Ibu Surya

N Tida
Penilaian Ya Keterangan
o k
Pembuka Pelajaran
√ Dilaksanakan
a. Dapat menarik interaksi siswa dengan baik

b. Mengingatkan murid terhadap sang pencipta √ Dilaksanakan

c. Mengingatkan murid terhadap tujuan dan tugas


1 √ Dilaksanakan
mereka menjadi seorang siwa

d. Menyampaikan pentingnya pendidikan bagi


√ Dilaksanakan
seorang manusia
e. Mengevaluasi materi sebelumnya sebelum
√ Dilaksanakan
memasuki materi selanjutnya
Proses Pembelajaran
√ Dilaksanakan
a. Dapat mengembangkan materi ajar dengan baik
b. Mengaitkan konsep materi ajar dengan kehidupan
√ Tidak Dilaksanakan
sehari-hari
c. Penyampaian materi ajar tidak monoton dan
2 √ Dilaksanakan
membosankan
d. Penjelasan materi ajar semuanya bersumber dari
√ Dilaksanakan
guru

e. Mengajak siswa untuk aktif dalam berdiskusi √ Dilaksanakan


mengenai materi yang diajarkan

Kemampuan Munutup Pembelajaran


√ Dilaksanakan
a. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
b. Memberikan imformasi materi ajar untuk
√ Dilaksanakan
pertemuan selanjutnya
c. Memberikan tugas terhadap materi yang telah
3 √ Dilaksanakan
disampaikan atau materi ajar selanjutnya
d. Dapat menyimpulkan materi yang diajarkan dengan
√ Dilaksanakan
baik
e. Memotivasi siswa untuk terus berkembang dalam
√ Dilaksanakan
setiap pertemuan pembelajaran

Ibu Maya

N Tida
Penilaian Ya Keterangan
o k
Pembuka Pelajaran
√ Dilaksanakan
f. Dapat menarik interaksi siswa dengan baik

g. Mengingatkan murid terhadap sang pencipta √ Tidak Dilaksanakan

h. Mengingatkan murid terhadap tujuan dan tugas


1 √ Tidak Dilaksanakan
mereka menjadi seorang siwa

i. Menyampaikan pentingnya pendidikan bagi


√ Tidak Dilaksanakan
seorang manusia
j. Mengevaluasi materi sebelumnya sebelum
√ Dilaksanakan
memasuki materi selanjutnya
Proses Pembelajaran
√ Dilaksanakan
f. Dapat mengembangkan materi ajar dengan baik
g. Mengaitkan konsep materi ajar dengan kehidupan
√ Dilaksanakan
sehari-hari
h. Penyampaian materi ajar tidak monoton dan
√ Dilaksanakan
2 membosankan
i. Penjelasan materi ajar semuanya bersumber dari
√ Tidak Dilaksanakan
guru
j. Mengajak siswa untuk aktif dalam berdiskusi
mengenai materi yang diajarkan √ Dilaksanakan

Kemampuan Munutup Pembelajaran


√ Dilaksanakan
f. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
3
g. Memberikan imformasi materi ajar untuk
√ Dilaksanakan
pertemuan selanjutnya
h. Memberikan tugas terhadap materi yang telah
√ Dilaksanakan
disampaikan atau materi ajar selanjutnya
i. Dapat menyimpulkan materi yang diajarkan dengan
√ Dilaksanakan
baik
j. Memotivasi siswa untuk terus berkembang dalam
√ Dilaksanakan
setiap pertemuan pembelajaran

Ibu Wahda

N Tida
Penilaian Ya Keterangan
o k
Pembuka Pelajaran
√ Dilaksanakan
k. Dapat menarik interaksi siswa dengan baik

l. Mengingatkan murid terhadap sang pencipta √ Tidak Dilaksanakan

m. Mengingatkan murid terhadap tujuan dan tugas


1 √ Tidak Dilaksanakan
mereka menjadi seorang siwa

n. Menyampaikan pentingnya pendidikan bagi


√ Tidak Dilaksanakan
seorang manusia
o. Mengevaluasi materi sebelumnya sebelum
√ Dilaksanakan
memasuki materi selanjutnya
Proses Pembelajaran
√ Dilaksanakan
k. Dapat mengembangkan materi ajar dengan baik
l. Mengaitkan konsep materi ajar dengan kehidupan
√ Dilaksanakan
sehari-hari
m. Penyampaian materi ajar tidak monoton dan
√ Dilaksanakan
2 membosankan
n. Penjelasan materi ajar semuanya bersumber dari
√ Tidak Dilaksanakan
guru
o. Mengajak siswa untuk aktif dalam berdiskusi
mengenai materi yang diajarkan √ Tidak Dilaksanakan

Kemampuan Munutup Pembelajaran


√ Dilaksanakan
k. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
l. Memberikan imformasi materi ajar untuk
3 √ Dilaksanakan
pertemuan selanjutnya
m. Memberikan tugas terhadap materi yang telah
√ Tidak Dilaksanakan
disampaikan atau materi ajar selanjutnya
n. Dapat menyimpulkan materi yang diajarkan dengan
√ Dilaksanakan
baik
o. Memotivasi siswa untuk terus berkembang dalam
√ Dilaksanakan
setiap pertemuan pembelajaran

Bapak Parno

N Tida
Penilaian Ya Keterangan
o k
Pembuka Pelajaran
√ Dilaksanakan
p. Dapat menarik interaksi siswa dengan baik

q. Mengingatkan murid terhadap sang pencipta √ Dilaksanakan

r. Mengingatkan murid terhadap tujuan dan tugas


1 √ Tidak Dilaksanakan
mereka menjadi seorang siwa

s. Menyampaikan pentingnya pendidikan bagi


√ Tidak Dilaksanakan
seorang manusia
t. Mengevaluasi materi sebelumnya sebelum
√ Dilaksanakan
memasuki materi selanjutnya
Proses Pembelajaran
√ Dilaksanakan
p. Dapat mengembangkan materi ajar dengan baik
q. Mengaitkan konsep materi ajar dengan kehidupan
√ Dilaksanakan
sehari-hari
r. Penyampaian materi ajar tidak monoton dan
√ Dilaksanakan
2 membosankan
s. Penjelasan materi ajar semuanya bersumber dari
√ Dilaksanakan
guru
t. Mengajak siswa untuk aktif dalam berdiskusi
mengenai materi yang diajarkan √ Dilaksanakan

Kemampuan Munutup Pembelajaran


√ Dilaksanakan
p. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya
q. Memberikan imformasi materi ajar untuk
√ Dilaksanakan
pertemuan selanjutnya
r. Memberikan tugas terhadap materi yang telah
3 √ Dilaksanakan
disampaikan atau materi ajar selanjutnya
s. Dapat menyimpulkan materi yang diajarkan dengan
√ Dilaksanakan
baik
t. Memotivasi siswa untuk terus berkembang dalam
√ Tidak Dilaksanakan
setiap pertemuan pembelajaran
Transkip Wawancara

Ibu Surya Kamila

SMAN SURULANGUN

Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu mengingatkan murid tehadap Allah yang


telah menciptakan mereka ?
Guru sebelum memulai pelajaran kita berdoa dulu untuk mengingat bahwa
adanya Tuhan Yang Maha Esa di dalam
Mahasiswa Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah tujuan penciptaan manusia
dalam pendidikan ?
Guru agar manusia itu lebih mengenal dunia lebih luas lagi sehingga ia
semakin giat untuk belajar untuk mengetahui apapun di dalam
pembelajaran ilmu fisika
Mahasiswa Apakah dalam proses pembelajaran Bapak/Ibu menerapkan hakikat
musia?
Guru Karena manusia diciptakan itu untuk menjadi khalifah di bumi
sehingga dengan begitu dia mempunyai masa depan yang lebih baik
dengan pendidikan
Mahasiswa Apakah setiap sebelum memulai proses pembelajaran Bapak/Ibu
selalu memberitahu/mengingatklan siswa terhadap tujuan manusia
diciptakan?
Guru Iya, manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin. Sehingga harus
berilu jadi harus belajar.
Mahasiswa Apakah Bapak/Ibu sering mengaitkan hubungan antara konsep fisika
dengan alqur’an ?
Guru Iya, contohnya dalam penciptaan tata surya.
Mahasiswa Menurut Bapak/Ibu apakah perkembangan sikap/cara pikir siswa
SMP dan SMA memiliki perubahan yang sangat signifikan terhadap
proses pembelajaran ?
Guru karena pemahaman materi tingkat SMA itu lebih tinggi dibandingkan
dengan SMP maka jelas ada perbedaan antara anak SMP dengan SMA
Mahasiswa Saat membuka pelajaran, dalam pembelajaran, atau menutup proses
pembelajaran apakah Bapak/Ibu ada memberikan pesan kepada murid
tetrhadap tugas yang harus dilakukan ketika menjadi seorang siswa ?
Guru untuk mengingatkan kembali anak itu bahwa ada tugas yang harus
dilaksanakan setelah proses pembelajarannya
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu membuat perkembangan dalam
mengembangkan proses pembelajaran setiap harinya ?
Guru dengan cara memberikan pembelajaran yang lebih menarik dari hari
ke hari pertemuan
Mahasiswa Apakah siswa Bapak/Ibu telah melaksanakan tugas menjadi seorang
siswa dengan baik ?
Guru Iya, dilihat dari semangat mereka untuk mengumpulkan tugas yang
diberikan keaktifannya dalam belajar mengerjakan soal-soal latihan
Dan maju ke depan itu untuk mengerjakan soal yang saya berikan
Mahasiswa Apakah perkembangan siswa Bapak/Ibu dapat mempengaruhi proses
pembelajaran?
Guru Iya kalau dia tidak ada perkembangan berarti tidak ada kemajuan
dalam pembelajaran itu
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu membangun interaksi belajar yang baik
dengan siswa di kelas?
Guru Menemui anak dari perorangan dengan berinteraksi, dengan menunjuk
anak untuk menjawab soal baik dibangku atau maju kedepan.
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/ Ibu mengatasi siswa yang pemalas di kelas ?
Guru menanyakan Alasannya kenapa dia malas orang tuanya mengetahui
latar belakang dalam kehidupannya sehingga tidak tahu Apa penyebab
kemalasan dari tadi
Mahasiswa apakah dalam proses pembelajaran Bapak/Ibu yang aktif menjelaskan
materi atau murid yang harus aktif belajar mandiri ?
Mahasiswa Guru aktif siswa juga aktif sehingga adanya Interaksi yang baik antara
guru dan siswa bagaimana cara mengatasi siswa yang sulit mengerti
pelajaran yang disampaikan kepada siswa materi pelajaran yang
belum dipahami oleh siswa
Guru Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi siswa yang sulit mengerti
pelajaran yang disampaikan di kelas?
Mahasiswa Saya akan menanyakan kepada siswa manakah pelajaran yang belum
dipahami, kemudian akan dijelaskan ulang untuk materi yang belum
dipahami.
Guru Apakah sikap/prilaku siswa terhadap pembelajaran yang ibu berikan
di respon baik ?
Mahasiswa Iya, sangat baik.
Guru Apaka dalam proses membuka/menutup proses pembelajaran
Bapak/Ibu ada menyampaikan mengenai penting adanya subjek
pendidikan (guru dan murid)?
Mahasiswa Tidak ditanyakan
Guru Apakah siswa Bapak/Ibu mengerti bahwa mereka adalah subjek
pendidikan?
Mahasiswa Tidak ditanyakan
Guru Bagamana cara Bapak/Ibu menyampaikan kepada siswa tentang
pentingnya sebuah pendidikan
Mahasiswa Tidak ditanyakan
Guru Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah siswa harus bisa memahami
semua pelajaran yang diajarkan disekolah ?
Mahasiswa semua pelajaran sekolah karena dari pelajaran tertentu nanti akan
kelihatan siswa tersebut akan menyenangi dan memahami pelajaran
yang sangat dipahami karena tujuannya nanti setelah tamat dari SMA
ia akan fokus ke pelajaran tertentu yang dia paham Tadi maka dia
setelah kuliah memilih bisa didapatkan di sekolah
Guru Menurut Bapak/Ibu apakah proses pembelajaran hanya bisa
didapatkan disekolah ?
Mahasiswa pelajaran itu yang terpenting itu dari rumah dan tindak lanjutan dari
rumah ke sekolah itu antara di rumah dengan yang diperoleh sehingga
akan membentuk karakter dan pemahaman siswa itu lebih baik

Ibu Maya Desmelia

SMAN 7 SAROLANGUN

Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu mengingatkan murid tehadap Allah yang


telah menciptakan mereka ?
Guru Biasanya kalau seandainya materinya Ada yang berhubungan dengan
manusia sebagai makhluk pasti disampaikan, tapi tidak semua
pelajaran
Mahasiswa Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah tujuan penciptaan manusia
dalam pendidikan ?
Guru manusia itu dalam pendidikan itu yang jelasnya ya penting dan
menerapkan terus dalam proses pembelajaran
Mahasiswa Apakah dalam proses pembelajaran Bapak/Ibu menerapkan hakikat
musia?
Guru dalam proses belajar mengaitkan hubungan antara konsep fisika
dengan materinya yang tidak semua materi yang jadi
perkembangannya itu biasa dilihat dari proses pembelajaran awal hari
ini kita belajar ini Perkembangan siswanya minggu depan seperti ini
kenapa anaknya seperti masih ada dalam perkembangan itu
Mahasiswa Apakah setiap sebelum memulai proses pembelajaran Bapak/Ibu
selalu memberitahu/mengingatklan siswa terhadap tujuan manusia
diciptakan?
Guru bisa gimana Tapi kalau seandainya di awal pembelajaran itu lancar-
lancar saja biasanya jarang sekali mengingatkan ibu membuat
perkembangan dalam mengembangkan proses belajar setiap harinya
Mahasiswa Apakah Bapak/Ibu sering mengaitkan hubungan antara konsep fisika
dengan alqur’an ?
Guru Iya sering, namun tidak semua materi.
Mahasiswa Menurut Bapak/Ibu apakah perkembangan sikap/cara pikir siswa
SMP dan SMA memiliki perubahan yang sangat signifikan terhadap
proses pembelajaran ?
Guru Perubahan mulaimuncul ke kelas 11 sampai kelas 12. Untuk kelas 10
mungkin masih seperti anak SMP
Mahasiswa Saat membuka pelajaran, dalam pembelajaran, atau menutup proses
pembelajaran apakah Bapak/Ibu ada memberikan pesan kepada murid
tetrhadap tugas yang harus dilakukan ketika menjadi seorang siswa ?
Guru Diingatkan bertemu dikelas, saat anak diingatkan untuk
mengumpulkan tugas, namun siswa tidak mengumpulkan. Namun
termasuk yang jarang mengingatkan ya
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu membuat perkembangan dalam
mengembangkan proses pembelajaran setiap harinya ?
Guru Perkembangan dilihat dari proses dari awal, dilihat perkembangan
siswa dan diulang minggu depannya lagi
Mahasiswa Apakah siswa Bapak/Ibu telah melaksanakan tugas menjadi seorang
siswa dengan baik ?
Guru Tidak semua, dimana banyak yang masih atau tidak melaksanakan
tugasnya sebagai siswa. Namun hal tersebut menunjukkan
keheterogenan siswa dikelas.
Mahasiswa Apakah perkembangan siswa Bapak/Ibu dapat mempengaruhi proses
pembelajaran?
Guru Fase perkembangan juga terlihat jelas. Dimana suatu kelas terkadang
ada kasusu yang membuat pembelajaran tidak tercapai. Jadi ya
tergantung situasi kelas.
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu membangun interaksi belajar yang baik
dengan siswa di kelas?
Guru Dengan menggunakan bahasa ibu atau bahasa daerah agar mereka
lebih mudah mengerti.
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/ Ibu mengatasi siswa yang pemalas di kelas ?
Guru biasanya pendekatan dulu-dulu ditanya dulu karena itu punya
pengalaman maupun anak yang ternyata anak itu punya punya
masalah itu pun sebenarnya bukan salah mereka mereka yang
terpengaruh karena kedekatannya ya tergantung kepada permasalahan
yang ada yang yang yang memang memang dianya yang seperti itu
ada Memang kenapa di situ harganya ada permasalahan tersebut
menjelaskan materi atau murid yang harus memahami materi tersebut
kalau di sini karena memang mereka Aku jarang sekali yang membaca
buku sebelum belajar jadi memang harus dipancing dulu setelah kita
pancing pertanyaan biasanya Mau Tapi kalau seandainya mereka yang
minta ya baca ini kemudian sampaikan ke ibu apa saja yang kamu
baca akan tidak akan tercapai memang harus seperti itu.
Mahasiswa apakah dalam proses pembelajaran Bapak/Ibu yang aktif menjelaskan
materi atau murid yang harus aktif belajar mandiri ?
Guru Harus dipancing terlebih dahulu agar nantinya ada ketertarikan dan
kemauan anak mau menjelaskan sehingga 50:50 keaktifannya.
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi siswa yang sulit mengerti
pelajaran yang disampaikan di kelas?
Guru Mendekati keanak, untuk pemahaman materi dan kemudian dijelaskan
ulang pribadi terhadap anak.
Mahasiswa Apakah sikap/prilaku siswa terhadap pembelajaran yang ibu berikan
di respon baik ?
Guru Ya ada sebagian, ya tergantung lah dari siswanya. Ada yang reponsif
ada yang tidak respon sama sekali.
Mahasiswa Apaka dalam proses membuka/menutup proses pembelajaran
Bapak/Ibu ada menyampaikan mengenai penting adanya subjek
pendidikan (guru dan murid)?
Guru Biasanya tidak secara tersurat, namun hanya tersirat dalam
pembelajaran atau tidak dijeaskan secara langsung.
Mahasiswa Apakah siswa Bapak/Ibu mengerti bahwa mereka adalah subjek
pendidikan?
Guru Sebagian ada yang mengerti, dimana ada sebagian yang saat guru
tidak memberi maka mereka tidak mencari namun ada yang mencari
terlebih dahulu sebelum guru memberikan.
Mahasiswa Bagamana cara Bapak/Ibu menyampaikan kepada siswa tentang
pentingnya sebuah pendidikan
Guru Untuk kelas 12 dan setelah sudah besar biasanya itu lebih seperti ini
karena mereka mau melanjutkan atau yang tidak tidak melanjutkan
pendidikan biasanya di kehidupan sehari-hari kamu sepenuhnya
sekolahnya seperti ini pendidikan itu perlu nih untuk kamu tidak
menjadi siapa-siapa tapi setidaknya menjadi ibu rumah tangga
menjadi menjadi kepala suatu pendidikan untuk masa anak-anak di
sekolah pelajaran-pelajaran itu bukan hanya kenangan.
Mahasiswa Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah siswa harus bisa memahami
semua pelajaran yang diajarkan disekolah ?
Guru mengingat mungkin hanya 1 2 anak yang di yang suka di hafalan
mereka lebih lebih banyak pikiran itu datang ke sekolah itu untuk
belajar aja di rumah tidak
Mahasiswa Menurut Bapak/Ibu apakah proses pembelajaran hanya bisa
didapatkan disekolah ?
Guru nah itu tadi di awal dijelaskan kayak fisika itu kan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari jadi terkadang Ingatkah kamu tahu nggak kalau
ada tukang tukang rumah mereka itu anak SD belajar tentang titik
berat kemudian kamu tahu ada tukang yang buat rumah biar dia siku-
sikunya pythagoras artinya apa mereka belajar itu dari pengalaman
kerja di situ kalau ada materi yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-
hari dari situ masuk ke siswa ternyata pendidikan di sekolah di rumah
ketika kita berkawan.

Ibu Wahda Salamah

SMAN 6 MERANGIN

Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu mengingatkan murid tehadap Allah yang


telah menciptakan mereka ?
Guru kalau kita di sela-sela pelajaran nanti akan diberikan pengertian
seperti saat di sela-sela pelajaran ada siswa yang mengganggu
kawannya nanti akan dijelaskan yang jelas kita didunia ini
Mahasiswa Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah tujuan penciptaan manusia
dalam pendidikan ?
Guru Tujuan kita kan hanya satu ya yaitu kita berbaik berbuat baik kepada
sesama untuk mencapai akhirat seperti itu jadi saat kita mengajar Ya
kita mengajar sesuai dengan ajarannya dan sesuai dengan arah yang
lurus agar nantinya pelajaran yang diberikan itu akan meninggalkan
jejak yang baik.
Mahasiswa Apakah dalam proses pembelajaran Bapak/Ibu menerapkan hakikat
musia?
Guru Kalau saya sih jika dihubungkan dengan hal tersebut Ya saya sih
bukan manusia yang sempurna ya cuma ya saya tetap mengikuti atau
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh junjungan kita ya
Rasulullah jadi saat posisi anak-anak sedang rusuh itu tidak saya
anggap sebagai sebuah gangguan namun saya hanya diam nanti akan
ada beberapa anak nggak tau salah satu anak yang sadar dan kemudian
anak-anak itulah yang akan menenangkan diri mereka sendiri karena
kesadaran mereka akan diamnya saya seperti itu.
Mahasiswa Apakah setiap sebelum memulai proses pembelajaran Bapak/Ibu
selalu memberitahu/mengingatklan siswa terhadap tujuan manusia
diciptakan?
Guru Nggak sih karena dalam praktek hal tersebut cukup bertolak belakang
ya jadi seperti urutan pada umumnya saja jadi mahasiswa masuk nanti
absen berdoa dan menanyakan untuk materi-materi sebelumnya
Apakah sulit dimengerti atau akan ada yang ditinjau kembali dan
kemudian Ya lanjut ke materi selanjutnya saja
Mahasiswa Apakah Bapak/Ibu sering mengaitkan hubungan antara konsep fisika
dengan alqur’an ?
Guru Tidak selama ini ngajar tidak.
Mahasiswa Menurut Bapak/Ibu apakah perkembangan sikap/cara pikir siswa
SMP dan SMA memiliki perubahan yang sangat signifikan terhadap
proses pembelajaran ?
Guru Iya sepertinya berubah ya karena seperti misalnya anak yang dari
SMP itu bandel Badung pemalas itu saat masuk ke SMA kadang
mereka berubah ya seperti pola belajar pola berfikir pola pertemanan
yang mereka lakukan ya semacam pola pendewasaan siswa saja.
Mahasiswa Saat membuka pelajaran, dalam pembelajaran, atau menutup proses
pembelajaran apakah Bapak/Ibu ada memberikan pesan kepada murid
tetrhadap tugas yang harus dilakukan ketika menjadi seorang siswa ?
Guru Tidak ada sih ya paling cuma kalau udah selesai pelajaran menutup
Ya udah langsung keluar seperti itu.
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu membuat perkembangan dalam
mengembangkan proses pembelajaran setiap harinya ?
Guru Ya dengan menanyakan untu pelajaran atau materi pertemuan
sebelumnya apakah sudah memahami semua atau masih ada yang
harus dijelaskan lagi.
Mahasiswa Apakah siswa Bapak/Ibu telah melaksanakan tugas menjadi seorang
siswa dengan baik ?
Guru Ya Sebagian ada yang sudah mengikuti dengan baik ya Sebagian ada
yang sudah mencukupi lah namun memang harus tetap dipantau.
Mahasiswa Apakah perkembangan siswa Bapak/Ibu dapat mempengaruhi proses
pembelajaran?
Guru Hal tersebut tentunya tergantung guru ya dimana jika guru tersebut
bisa merangkul muridnya dengan baik maka pastinya murid-murid
tersebut akan mengikuti.
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu membangun interaksi belajar yang baik
dengan siswa di kelas?
Guru Bangun kemistri ya saat pertama atau pertemuan pertama atau Kedua
pasti akan ada keseganan karena memang Kan saya tipikal orang yang
akan membaca terlebih dahulu Bagaimana karakter siswa atau
bagaimana siswa-siswa yang akan saya hadapi dan nantinya saat saya
sudah membaca maka saya akan mengetahui bagaimana siswa
tersebut dan bagaimana cara saya untuk bisa masuk terhadap siswa
tersebutKemudian dilanjutkan dengan interaksi karena memang kita
semua tahu karakter anak kan beda-beda bahkan karakter kelas seperti
kelas A dan kelas B saja sudah berbeda jadi ya disesuaikan dengan
cara menanggapinya.
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/ Ibu mengatasi siswa yang pemalas di kelas ?
Guru Saat ada siswa yang malas ya akan saya berikan motivasi yang lebih
agar nantinya dia menyadari bahwa siswa tersebut memiliki keahlian
dan tidak bermalas-malasan lagi sehingga Jika ada yang malas ya
akan saya berikan dorongan seperti itu saya akan membiarkan dia atau
memberikan kesempatan dia untuk tetap menulis materi atau
memberikan jawaban jawaban dari soal-soal yang diberikan dan
nantinya akan tetap dipantau dan apabila dia merasa kesulitan atau ada
yang tidak dipahami maka dia harus bertanya sehingga saya pantau
dan saya dampingi cara mengerjakannya nya agar anak tersebut juga
tidak merasa ragu dengan jawaban yang diberikan karena memang ada
beberapa anak yang merasa ragu dengan jawaban yang telah diberikan
kepada guru atau telah ditulis sehingga perlu diberikan pembenaran
akan jawaban yang mereka berikan Sehingga nantinya bisa
memberikan Daya juang anak dan tidak menjadi anak yang malas lagi
dan akan berubah menjadi anak yang lebih semangat dalam belajar.
Mahasiswa apakah dalam proses pembelajaran Bapak/Ibu yang aktif menjelaskan
materi atau murid yang harus aktif belajar mandiri ?
Guru Kalau saya sendiri saya lebih memilih untuk siswa yang lebih aktif
apalagi dalam praktik ya karena saat praktek maka saya akan
memberikan tujuan dari perlakuan yang diberikan Urutan atau proses
praktek yang dilakukan yang kemudian siswa lah yang akan lebih
aktif dan melakukan praktek tersebut dan selanjutnya saat dalam
pembelajaran dikelas Ya saya akan memberikan materi yang berkaitan
dengan contoh soal saja Kemudian anak atau murid lah yang harus
mengembangkan agar mereka juga bisa Lebih memahami dengan
materi yang diberikan karena mereka mencari sendiri dan dengan daya
paham mereka masing-masing Sehingga nantinya mereka juga bisa
mengerjakan contoh soal yang diberikan ataupun soal-soal lainnya
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi siswa yang sulit mengerti
pelajaran yang disampaikan di kelas?
Guru Iya itu kita datangi mereka 1 1 kemudian kita lihat bagaimana cara
mereka bekerja kita Pantau mereka memahami pelajaran sampai mana
atau mereka mampu sampai mana kemudian baru kita Arahkan hingga
nantinya mereka bisa mengerjakan dan memahami materi tersebut.
Mahasiswa Apakah sikap/prilaku siswa terhadap pembelajaran yang ibu berikan
di respon baik ?
Guru Ya alhamdulillah sih mereka semangat
Mahasiswa Apaka dalam proses membuka/menutup proses pembelajaran
Bapak/Ibu ada menyampaikan mengenai penting adanya subjek
pendidikan (guru dan murid)?
Guru Ada beberapa yang bisa dikaitkan seperti hukum Archimedes yang
bisa dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari Contohnya seperti pada
kapal selam ada ikan.
Mahasiswa Apakah siswa Bapak/Ibu mengerti bahwa mereka adalah subjek
pendidikan?
Guru Ya jadi saya selalu memberikan penjelasan-penjelasan bahwa anak itu
harus harus mendapatkan pendidikan anak itu penting untuk
mendapatkan pendidikan bukan hanya di bidang akademik juga harus
di bidang non-akademik pula
Mahasiswa Bagamana cara Bapak/Ibu menyampaikan kepada siswa tentang
pentingnya sebuah pendidikan
Guru Saya diberikan motivasi-motivasi bahwa mereka atau murid-murid di
usia seperti mereka ini harus mendapatkan pendidikan karena
pendidikan itu kan tidak hanya dari sekolah ya atau tidak hanya dari
guru ya bisa-bisa mereka dapat dari teman sebaya bisa dari permainan
dan berbagai hal lainnya seperti itu Jadi mereka harus memahami
kalau mereka membutuhkan pendidikan tersebut.
Mahasiswa Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah siswa harus bisa memahami
semua pelajaran yang diajarkan disekolah ?
Guru Kalau untuk memahami mereka tidak dituntut untuk memahami
semua pelajaran sih tapi ya minimal mereka mengikuti semua
pelajaran dengan baik jadi jadi karena memang semua orang kan tidak
tidak bisa memahami semua pelajaran Ya mungkin hanya ada
sebagian tapi anak-anak tersebut minimal harus bisa memahami salah
satu pelajaran kan yang mereka kuasai agar nantinya mereka selesai
SMA ini mengetahui mereka akan lanjut kemana
Mahasiswa Menurut Bapak/Ibu apakah proses pembelajaran hanya bisa
didapatkan disekolah ?
Guru Oh tidak pendidikan itu kan bisa didapat dari masyarakat dari
keluarga dan dari lain-lainnya ya kan Karena sekolah itu kan hanya
fasilitator.

Bapak Drs. Parno

SMAN 1 MERANGIN

Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu mengingatkan murid tehadap Allah yang


telah menciptakan mereka ?
Guru mereka sebelum mengawali pembelajaran kita harus diawali dengan
berdoa terlebih dahulu.
Mahasiswa Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah tujuan penciptaan manusia
dalam pendidikan ?
Guru Manusia itu diciptakan oleh Allah itu kan sebagai khalifah ya di bumi
jadi untuk manusia itu diciptakan untuk beribadah kepada Allah jadi
semua tingkah laku yang dilakukan oleh semua manusia itu harus
berdasarkan tujuan untuk ibadah.
Mahasiswa Apakah dalam proses pembelajaran Bapak/Ibu menerapkan hakikat
musia?
Guru Iya karena Kita diciptakan sebagai makhluk ciptaan Allah jadi
mengingat hakikat manusia sebagai makhluk Tuhan
Mahasiswa Apakah setiap sebelum memulai proses pembelajaran Bapak/Ibu
selalu memberitahu/mengingatklan siswa terhadap tujuan manusia
diciptakan?
Guru Sering namun tidak seluruh pelajaran atau pokok bahasan selalu
mengingatkan karena dikaitkan dengan materi yang akan kita
sampaikan jadi Jadi kadang-kadang tapi sering.
Mahasiswa Apakah Bapak/Ibu sering mengaitkan hubungan antara konsep fisika
dengan alqur’an ?
Guru Iya karena firman-firman Allah yang dituangkan dalam Alquran itu
sebagai dasar dalam ilmu IPA jadi manusia sebagai ciptaan Allah
harus di berikan contoh-contoh yang relevan.
Mahasiswa Menurut Bapak/Ibu apakah perkembangan sikap/cara pikir siswa
SMP dan SMA memiliki perubahan yang sangat signifikan terhadap
proses pembelajaran ?
Guru Iya karena anak SMA masih dalam tingkatan remaja dan masuk masa
masa pubertas jadi pola berpikirnya sudah mulai secara kritis
Mahasiswa Saat membuka pelajaran, dalam pembelajaran, atau menutup proses
pembelajaran apakah Bapak/Ibu ada memberikan pesan kepada murid
tetrhadap tugas yang harus dilakukan ketika menjadi seorang siswa ?
Guru Iya kita selalu ingatkan dengan diawali dengan kita memberi tugas
yang harus dikerjakan supaya di rumah juga belajar kembali Jadi pas
saat di rumah waktunya Tidak terbuang sia-sia
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu membuat perkembangan dalam
mengembangkan proses pembelajaran setiap harinya ?
Guru Dengan cara mengambil kesimpulan kesimpulan dari pembelajaran
yang terdahulu jadi untuk pembelajaran terdahulu yang bagus kita
teruskan kemudian yang tidak bagus kita revisi
Mahasiswa Apakah siswa Bapak/Ibu telah melaksanakan tugas menjadi seorang
siswa dengan baik ?
Guru Iya sebagian besar tapi ada 1 2 yang tidak melaksanakannya dengan
baik jika dipresentasikan maka ada sekitar 95% yang sudah
menyelesaikan pelajaran dengan baik.
Mahasiswa Apakah perkembangan siswa Bapak/Ibu dapat mempengaruhi proses
pembelajaran?
Guru Untuk beberapa siswa mungkin hal ini cukup menjadi penghalang
atau pengganggu karena memang mereka masih dalam fase pubertas
maka ada beberapa siswa yang terganggu akan masa tersebut Namun
untuk keseluruhan hanya sedikit saja yang merasa terganggu.
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu membangun interaksi belajar yang baik
dengan siswa di kelas?
Guru Dengan cara menanyakan materi-materi yang tidak dimengerti dan
tidak dipahami oleh siswa Kemudian untuk siswa yang sudah tahu
berarti menanyakan atau mereka yang ditunjuk untuk menanyakan
materi yang telah diberikan
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/ Ibu mengatasi siswa yang pemalas di kelas ?
Guru Untuk siswa memang lebih jumlah siswa dari seluruh siswa Paling
gak ada 1 atau 2 berapa yang malas ya walaupun itu memang wajar
Namun kita terus-menerus untuk memberikan motivasi seperti untuk
terus belajar atau diskusi dengan temannya dan belajar lebih giat lagi.
Mahasiswa apakah dalam proses pembelajaran Bapak/Ibu yang aktif menjelaskan
materi atau murid yang harus aktif belajar mandiri ?
Guru Dalam pembelajaran kita atau guru dan murid itu harus saling aktif
jadi para siswa itu aktif bertanya dan para guru itu aktif memberikan
jawaban serta menjelaskan materi-materi yang belum dimengerti
Sehingga nantinya tujuan dari pembelajaran tercapai.
Mahasiswa Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi siswa yang sulit mengerti
pelajaran yang disampaikan di kelas?
Guru Dilakukan dengan metode pemberian tugas untuk dikerjakan dirumah
kemudian Belajar bersama teman untuk nantinya bisa lebih menerima
penjelasan dari temannya tersebut.
Mahasiswa Apakah sikap/prilaku siswa terhadap pembelajaran yang ibu berikan
di respon baik ?
Guru Iya karena memang hanya sebagian kecil yang merespon atau tidak
merespon dengan baik biasanya yang merupakan orang atau siswa
yang kurang memahami matematika itu yang terkadang tidak
merespon dengan baik dan berbeda dengan orang yang memiliki
kemampuan menghitung lebih baik maka akan merespon dengan baik
apalagi saat dilakukan praktikum.
Mahasiswa Apaka dalam proses membuka/menutup proses pembelajaran
Bapak/Ibu ada menyampaikan mengenai penting adanya subjek
pendidikan (guru dan murid)?
Guru Iya selalu menyampaikan bahwa pendidikan itu penting sekali
contohnya pendidikan di negara-negara maju itu pendidikannya sangat
berkembang sekali dan berbeda dengan negara-negara yang
berkembang pendidikannya masih kurang teknologinya kurang
memadai
Mahasiswa Apakah siswa Bapak/Ibu mengerti bahwa mereka adalah subjek
pendidikan?
Guru Iya dia menyadari bahwa dia adalah seorang siswa sehingga dia
belajar dan terbukti dengan adanya tugas-tugas yang diberikan oleh
guru itu setidaknya dikerjakan dengan semampunya.
Mahasiswa Bagamana cara Bapak/Ibu menyampaikan kepada siswa tentang
pentingnya sebuah pendidikan
Guru Kita memotivasi dengan kehidupan sehari-hari dan contohnya
misalnya saat nantinya kalian berkuliah atau melanjutkan sekolah dan
menjadi orang yang berpendidikan tinggi akan sesuai
Mahasiswa Menurut pendapat Bapak/Ibu apakah siswa harus bisa memahami
semua pelajaran yang diajarkan disekolah ?
Guru Idealnya memang begitu seluruh pelajaran yang diberikan harus
dipahami tetapi kita juga menyadari bahwa siswa juga memiliki
keterbatasan seperti keterbatasan-keterbatasan hitungan atau hafalan
jadi ya tidak apa-apa untuk tidak dipahami semua namun setidaknya
harus ada satu pelajaran yang benar-benar dikuasai.
Mahasiswa Menurut Bapak/Ibu apakah proses pembelajaran hanya bisa
didapatkan disekolah ?
Guru Oh tidak, kan Ya di sekolah itu kan hanya pendidikan formal ya Nah
pendidikan untuk non formal itu bisa dilaksanakan di luar sekolah
seperti bimbingan atau pun belajar dengan teman-teman atau keluarga.

Anda mungkin juga menyukai