Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KELOMPOK III

ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH :

1. RENGGA PERMANA PUTRA ( 17 1000 5531 013 )


2. JULIA WARISKA ( 17 1000 5531 014 )

Fakultas Ekonomi
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
UNIVERSITAS TAMAN SISWA PADANG
Tahun Ajaran 2017/2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr Wb

Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayah sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas untuk membuat makalah Pendidikan Agama Islam
yang berjudul ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN. Tujuan Makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari mempunyai banyak


kekurangan oleh sebab itu bantuan dan dorongan telah kami terima dari
semua pihak. Oleh karena itu tiada lupa kami dengan kerendahan hati
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Jhoni Zulhendra, S.HI, MA selaku dosen mata kuliah Pendidikan


Agama Islam.
2. Teman-teman kami yang telah membantu penyususan makalah ini.

Kami mohon maaf jika terdapat kekurangsempurnaan dalam


penyusunan laporan praktikum ini,hal ini karena keterbatasan kami. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca semua.

Amin.

Wassalamuaalaikum Wr Wb.

Padang, 22 September
2017

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan Pembelajaran............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................. 3
A. Karakteristik dan Klasifikasi Ilmu Dalam Islam .................................................................. 3
B. Kewajiban Menuntut Ilmu ................................................................................................... 6
C. Studi Kasus Islam Dalam Konteks Bidang studi Geografi ................................................ 11
BAB III PENUTUP......................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 17

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan Al-Quran secara ilmu


kebahasaan berakar dari kata qaraa yaqrau quranan yang bererti bacan atau yang
dibaca. Secara luas Al-Quran didefenisikan sebagai sebuah kitab yang berisi
himpunan kalam Allah, suatu mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW. melalui perantaraan malikat Jbril, ditulis dalam mushaf yang kemurniannya
senantiasa terpelihara, dan membacanya merupakan amal ibadah
Agama Islam berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Islam menjadi pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna,
damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama Islam bagi
kehidupan manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Ilmu pengetahuan Agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia. Akhlak mulia menyangkut
etika, budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan Agama.
Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman
nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan.Peningkatan potensi spiritual tersebut
pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia
yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Allah SWT.
Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan
kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada
Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang
jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan
produktif, baik personal maupun social.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaiman klasifikasi, karakteristik dan ilmu Islam?


2. Apakah pentingnya ilmu, menuntut ilmu, dan memanfaatkan sains bagi
umat Islam?

C. Tujuan Pembelajaran

1. Mempelajari klasifikasi, karakteristik dan ilmu Islam


2. Mempelajari pentingnya ilmu, menuntut ilmu,dan memanfaatkan Sains
bagi umat Islam

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Karakteristik dan Klasifikasi Ilmu Dalam Islam

1. Sumber dan Metode Ilmu


Kehidupan agama Islam di panggung sejarah peradaban manusia
memeiliki arti tersendiri, termasuk dalam bidang ilmu pengetahuan. Islam
memberi warna khas corak peradaban yang diwarisi Romawi Yunani yang
pernah Berjaya selama satu millennium sebelumnya. Walaupun pada
awalnya karakteristik ini tidak mudah bekerja, karena pengaruh peradaban
helenisme yang begitu kuat namun dalam waktu yang tidak begitu panjang
akhirnya kaum muslimin dapat memainkan sendiri peran peradabannya
yang unik selama beberapa abad. Ilmu dalam Islam berdasarkan paham
keterpaduan yang merupakan inti wahu Allah SWT. Sebagaimana seni
Islam murni melahairkan bentuk plastis yang dapat membuat semua orang
merenungkan keesaan Illahi, begitu pula dengan semua ilmu yang pantas
disebut bersifat Islam menunjukan kesatua padua alam. Tujuan dari semua
ilmu dikembangkan berdasarkan islam ialah untuk menunjukan kesatu
paduan dan saling berhubungan dari segala yang ada. Dengan merenungkan
kesatupaduan alam, orang dapat menuju kearah keagungan dan keesaan
Illahi.
Lahirnya islam membawa manusia kepada sumber-sumber
pengetahuan lain dengan tujuan baru, yakni lahirnya tradisi intelek induktif.






Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri,
hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
.(QS: Fus Silat Ayat: 53)

3
Al-Quran menganggap anfus (ego) dan afak (dunia) sebagai
sumber pengetahuan. Tuhan menampakan tanda-tandaNya dalam
pengalaman batin dan juga dalam pengalaman lahir. Ilmu dalam islam
memiliki kapasitas yang sangat luas karna ditimbang dari berbagai sisi
pengalaman ini. Pengalaman batin merupakan pengembaraan manusia
terhadap seluruh potensi jiwa dan inteleknya dan atmosfernya telah dipenuhi
oleh nuansa wahyu Illahi. Sedangkan Al-quran membimbing pengalaman
lahir manusia kea rah objek alam dan sejarah.
2. Keterbatasan Ilmu
Manusia di beri anugerah oleh Allah dengan alat-alat
kognitifyang alami terpasang pada dirinya. Dengan alat ini manusia
mengadakan observasi, eksperimentasi, rasionalisasi.






Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.(QS: An-Nahl Ayat: 78)

Buktinya, alam telah bergerak bermilyar-milyar tahun yang lalu,


tetapi baru seribu tahun manusia mendeteksi keteraturan demi keteraturanya
dan baru satu abad manusia mengenal secara global berbagai hukum yang
mengaturnya. Kenyataan ini tergambar dalam ayat :



Maka Aku bersumpah: Demi segala (yang nyata) yang
kamu melihatnya, .(QS: Surah Al Haaqqah. Ayat 038)

4
Dalam kaitan ini sangat wajar jika sejarah ilmu pengetahuan
manusia tidak akan pernah berakhir.

3. Klasifikasi ilmu

Upaya pengklasifikasi ilmu telah berlansung selama berabad-abad


oleh ilmuan muslim. Beberapa tipe klasifikasi telah dihasilkan dengan
berbagai aspek peninjauan dan penghayatan terhadap ilmu-ilmu yang
berkembang. Pada dasarnya ilmu itu dibagi atas dua bagian besar yakni :
a. Ilmu-ilmu tanziliyah
Ilmu-ilmu yang dikembangkan akal manusia terkait dengan nilai-nilai
yang diturunkan oleh Allah baik dalam kitabNya maupun hadis-hadis
Rasulullah saw.
b. Ilmu-ilmu Kauniyah
Ilmu-ilmu yang dikempangkan akal manusia karena interaksnya dengan
alam.

Antara ilmu Tanziliyah dengan ilmu Kauniyah tidak bias dipisahkan


karena keduanya saling melengkapi bagi kehidupan manusia. Bagi
tanziliyah ilmu berfungsi menuntun jalan kehidupan manusia,
sedangkan ilmu kauniyah menjadi sarana menusia dalam memakmurkan
alam ini. Kadangkala ayat-ayat Alquran atau teks-teks hadist
memberikan ransangan bagi manusia untuk lebih menekuni ilmu-ilmu
kauniyah. Sebaliknya ilmu-ilmu kauniyah dapat memperkuat bukti-
bukti keagungan dan kebesaran ayat-ayat Allah.

5
B. Kewajiban Menuntut Ilmu
1. Penghargaan terhadap Ilmu
Penghargaan Islam terhadap ilmu peringatan sangat tinggi sekali karena
sesungguhnya hal ini merupakan cerminan penghargaan bagi kemanusiaan
itu sendiri. Penghargaan ini dapat dinlihat dari beberapa aspek .

Pertama, turunya wahyu pertama kepada Rasulullah saw :








Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang


Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan mu lah Yang Maha
Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan
kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (QS: Surah Al Ala. Ayat 1-5)

Kedua , banyaknya ayat Alquran yang memerintahkan mmanusia untuk


menggunakan akal, pikiran dan pemahaman ini menandakan bahwa
manusia yang tidak memfungsikan kemampuan terbesar pada dirinya itu adalah
manusia yang tidak berharga.





Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan)
kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu
sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka
tidaklah kamu berpikir? (QS: Surat Al-Baqarah Ayat 44)

6
Ketiga, Allah swt. Memandang rendah orang-orang yang tidak mau
menggunakan potensi akalnya sehingga mereka di sederajatkan dengan
binatang bahkan lebih rendah lagi.

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka


Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai
mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai
telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai. (QS: Surat Al-Baqarah Ayat 44)

Keempat, Allah memandang lebih tinggi derajat orang yang berilmu


dibandingkan dengan orang-orang yang bodoh.






(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung)
ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam
dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab)
akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang

7
dapat menerima pelajaran. . (QS: Surat Al-Baqarah Ayat
44)
Kelima, Allah akan meminta pertanggung jawaban orang-orang yang
melakukan sesuatu tidak berdasarkan ilmu.






Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya. (QS: Surat Al-Isra'
Ayat 36)

Keenam pemahaman terhadap ajaran agama harus berdasarkan ilmu.

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah


(sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan
bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-
laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu
berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS: Surat
Muhammad Ayat 19)

Ketujuh, dalam menentukan orang-orang pilihan yang akan memimpin


manusia dimuka bumi ini Allah melihat dari sisi keilmuanya.

8





Nabi mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi
rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut
memerintah kami, padahal kami lebih berhak
mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang
diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi
(mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih
rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh
yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas
pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. (QS: Surat Al-
Baqarah Ayat 247)

Kedelapan, Allah menganjurkan kepada seseorang yang beriman unutk


senantiasa berdoa bagi pertambhan keluasan ilmunya.

Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya,


dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an
sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan
katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan".(QS: Surat Ta Ha Ayat 114)

9
2. Perintah menuntut Ilmu
Menuntut ilmu adalah bagian yang penting dari pengalaman ajaran Islam.
Ilmu menunjukan seseorang pada jalan kehidupan yang memberikan
keyakinan.Ilmujuga di perlukan bagi pembangunan masyarakat karena
pemanfaatnyan dapat meningkatkan kemapuan produksi dalam berbagai
sector kehidupan. Oleh karena itu dalam Islam terdapat kewajiban untuk
menuntut ilmu baik secara pribadi maupun kelompok.






Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka
katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan
selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia
adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung" (QS:
Surat At-Taubah Ayat 129)

Rasulullah bersabda :

Barang siapa menjalani suatu jalanuntuk menuntut ilmu, maka di


anugerahi Allah kepadanya jalan ke surga.( hadis riwayat muslim)
Menuntut ilmu itunwajib atas tiap-tiap muslim. (hadis riwayat Ibnu Majah)

10
C. Studi Kasus Islam Dalam Konteks Bidang studi Geografi
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang menggambarkan segala sesuatu
yang ada di permukaan bumi ini. Akan tetapi banyak sekali istilah-istilah yang
dikeluarkan oleh para ahli Geografi seperti Hartshorne, Bintarto, Alexander,
Yeates dan lain sebagainya. Akan tetapi kalau kita simpulkan bahwa pada
intinya ilmu geografi terpusat pada gejala geosfer dalam kaitan hubungan
persebaran dan interaksi keruangan. Sebenarnya geografi sudah kita bahas
sewaktu SD ketika pelajaran IPS, akan tetapi lebih diperdalam saat SMP dan
SMA. Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang ayat-ayat Al-Quran
yang berkaitan tentang ilmu geografi,

1. Al-Quran menjelaskan tentang proses terbentuknya alam semesta dan tata


surya,

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman? (Q.S. Al-Anbiyaa : 30)

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa."
Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati." (Q.S. Fushshilat : 11)

2. Al-Quran membahas tentang bintang

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-


bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan
Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (Q.S. Al- Mulk
: 5)

11
3. Al-Quran membahas tentang matahari

dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang


Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Yaasiin : 38)

4. Al-Quran membahas tentang planet bumi

Yang menjadikan bumi untuk kamu sebagai tempat menetap dan Dia membuat
jalan-jalan di atas bumi untuk kamu supaya kamu mendapat petunjuk. (Q.S.
Az-Zukhruf : 10)

5. Al-Quran membahas tentang peredaran benda-benda langit

Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus
menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam
dan siang. (Q.S. Ibrahim : 33)

Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Q.S. Al-
Anbiyaa : 33)

6. Al-Quran membahas tentang tanah

Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin


Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh
merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi
orang-orang yang bersyukur. (Q.S. Al-Araaf : 58)

7. Al-Quran membahas tentang batuan

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras
lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-

12
sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu
keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur
jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari
apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 74)

8. Al-Quran membahas tentang gempa

Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang
bergelimpangan di tempat tinggal mereka. (Q.S. Al-Araaf : 78)

9. Al-Quran membahas tentang musim

(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.
(Q.S. Quraisy : 2)

pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.
Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya
mereka selalu ingat. (Q.S. Ibrahim : 25)

10. Al-Quran membahas tentang angin

Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan


angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu
sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-
Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn
kamu bersyukur. (Q.S. Ar-Ruum : 46)

11. Al-Quran membahas tentang awan

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian


mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya

13
bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya
dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-
Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir
menghilangkan penglihatan. (Q.S. An-Nuur : 43)

12. Al-Quran membahas tentang hujan

Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan
Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-
celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang
dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (Q.S. Ar-Ruum : 48)

13. Al-Quran membahas tentang sungai

Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang
menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-
gunung untuk (mengkokohkan)nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua
laut? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya)
kebanyakan dari mereka tidak mengetahui. (Q.S. An-Naml : 61)

14. Al-Quran membahas tentang laut

Dan tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan
yang lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat
memakan daging yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang
dapat kamu memakainya, dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal
berlayar membelah laut supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya
kamu bersyukur. (Q.S. Faathir : 12)

14
15. Al-Quran membahas tentang gelombang air

Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat


memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari
ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang." Dan
gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu
termasuk orang-orang yang ditenggelamkan. (Q.S. Huud : 43)

16. Al-Quran membahas tentang gunung

Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi
itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu
jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. (Q.S. Al-Anbiyaa :
31)

Itulah berbagai ayat Al-Quran yang membahas tentang ilmu geografi. Sudah
seharusnya kita mengambil berbagai hikmah dan pelajaran di Al-Quran.
Ayat-ayat di atas juga semakin membuktikan kebenaran Al-Quran yang
semakin lama terus saja terbukti. Maka terbuktilah firman Allah Subhanahu
Wa Taala.

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di


segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka
bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya
Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Q.S. Fushshilat : 53)

15
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan Agama Islam dimaksudkan untuk peningkatan potensi
spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia.Akhlak mulia menyangkut etika,
budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan Agama. Peningkatan
potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan.Peningkatan potensi spiritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Allah SWT.

B. Saran
1. Supaya kaum muslimin untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuan tidak
cukup hanya mempelajarinya.
2. Ilmu pengetahuan seharusnya dapat dimanfaatkan dengan baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad Daud, Prof. S.H., Pendidikan Agama Islam, Jakarta, PT Raja
Grafindo Perkasa, 1998

Departement Agama Islam, Direktorat Pembina Perguruan Tinggi Islam., Buku


Teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum, Jakarta,
PT Bulan Bintang, 2000

Liputan Alquran Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Ilmu Geografi 10 Mei 2013


[Online] ( http://www.liputanalquran.com/2016/05/ayat-ayat-al-quran-
tentang-ilmu-geografi.html, di akses tanggal 22 september 2017)

Index Surat Al-Qur'an Tafsir Alquran Beserta Makna [online]


(https://tafsirq.com/index, di akses 25 September 2017)

17

Anda mungkin juga menyukai