Anda di halaman 1dari 18

Makalah Hakikat Manusia

Disusun Oleh :

1. Gumelar Restu Pratiwi (0221057661)


2. Ladiva Bunga Safitri ( 0221057681)
3. Shinta Dewi Nazarina (0221057691)
Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Pekalongan
Tahun 2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayat, dan anugerah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu dan benar.

Selain untuk memenuhi nilai tugas semester, tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk
menjelaskan tentang hakikat manusia dalam islam.

Penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada orangtua penulis masing-masing atas
bantuan dan dukungannya dalam mengerjakan makalah ini. Terima kasih juga kepada rekan-
rekan lainnya yang tak mungkin penulis ucapkan satu per satu karena telah menghibur dan
membangkitkan semangat penulis dalam menyelesaikan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan dan menjelaskan pembaca
tentang hakikat manusia dalam islam.

Pekalongan, 19 September 2021


Daftar Isi

Bab 1 Pendahuluan

Bab 2 Pembahasan

Bab 3 Penutup
Bab 1

Pendahuluan

1.1 LATAR BELAKANG

Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Manusia hakihatnya
adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Pada diri manusia terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan
dan sifat kemakhlukan. Dalam pandangan Islam, sebagai makhluk ciptaan Allah SWT manusia
memiliki tugas tertentu dalam menjalankan kehidupannya di dunia ini. Untuk menjalankan
tugasnya manusia dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah SWT. Akal dan pikiran tersebut yang
akan menuntun manusia dalam menjalankan perannya. Dalam hidup di dunia, manusia diberi
tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan
pemeliharaan alam.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas timbul beberapa masalah, diantaranya:

1. Apa pengertian  manusia dalam islam?


2. Bagaimana penciptaan manusia dalam islam?
3. Apa persamaan dan perbedaan manusia dengan makhluk lain?
4. Apakah tujuan penciptaan manusia?
5. Apa fungsi dan peranan manusia dalam islam?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari topic ini adalah:

1. Menjelaskan perbedaan pandangan Al-quran dengan pendapat ulama islam tentang


konsep manusia.
2. Memahami tujuan penciptaan manusia.
3. Menjelaskan hakikat manusia menurut pandangan islam.
Bab 2 Pembahasan

HAKIKAT MANUSIA MENURUT ISLAM

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah makhluk paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang,
dan lain-lainnya.

2.1       Pengertian manusia menurut para ahli


NICOLAUS D. 1 & A. SUDIARJA 2
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi
tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang


ABINENO J. I 3
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus
dalam tubuh yang fana”

Pengertian manusia menurut agama islam

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-naas, al-
abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk
yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah.
Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam.

Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling
mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani
kehidupan di dunia dan akhirat.

Allah selaku pencipta alam semesta dan manusia telah memberikan informasi lewat wahyu Al-
quran dan realita faktual yang tampak pada diri manusia. Informasi itu diberi- Nya melalui ayat-
ayat tersebar tidak bertumpuk pada satu ayat atau satu surat. Hal ini dilakukan-Nya agar manusia
berusaha mencari, meneliti,memikirkan, dan menganalisanya. Tidak menerima mentah demikian
saja. Untuk mampu memutuskannya, diperlukan suatu peneliti Alquran dan sunnah rasul secara
analitis dan mendalam.

1
Nicolaus adalah sejarawan Suriah dari Damaskus, Suriah, yang lahir sekitar tahun 64 SM. dan
berkenalan dengan Oktavianus, Herodes Agung, dan Yosefus.

2
A Sudiarja adalah dosen di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarka

3
Seorang Pendeta dari Gereja Masehi Injili di Timor,pernah menjabat sebagai Dosen Di Sekolah Tinggi
Teologi Jakarta.
Hasil peneliti Alquran yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpuannya bahwa manusia terdiri
dari unsur-unsur: jasad, ruh,  nafs, qalb, fikr, dan aqal. 

A. Jasad

Jasad merupakan bentuk lahiriah manusia, yang dalam Alquran dinyatakan diciptakan dari tanah.
Penciptaan dari tanah diungkapkan lebih lanjut melalui proses yang dimulai dari sari pati
makanan, disimpan dalam tubuh sampai sebagiannya menjadi sperma atau ovum (sel telur), yang
keluar dari tulang sulbi (laki-laki) dan tulang depan (saraib) perempuan (a-Thariq: 5-7).

B. Ruh

Ruh adalah daya (sejenis makhluk/ciptaan) yang ditiupkan Allah kepada janin dalam kandungan
(Surat Al-Hijr 29, Surat As-Sajadah 9, dan surat Shaad 27) ketika janin berumur 4 bulan 10 hari.
Walaupun dalam istilah bahasa dikenal adanya istilah ruhani, kata ini lebih mengarah pada aspek
kejiwaan, yang dalam istilah Al-Qur’an disebut nafs.

Dalam diri manusia, ruh berfungsi untuk :

1. Membawa dan menerima wahyu (Surat As-Syuara 193)

2. Menguatkan iman (Surat Al-Mujadalah 22)

Dari ayat ini dapat dipahami bahwa manusia pada dasarnya sudah siap menerima beban perintah-
perintah Allah dan sebagai orang yang dibekali dengan ruh, seharusnya ia elalu meningkatkan
keimanannya terhadap Allah. Hal itu berarti mereka yang tidak ada usaha untuk menganalisa
wahyu Allah serta tidak pula ada usaha untuk menguatkan keimanannya setiap saat berarti dia
mengkhianati ruh yang ada dalam dirinya.

C.Nafs4

Para ahli menyatakan manusia itu pasti akan mati. Tetapi Al-Qur’an menginformasikan bahwa
yang mati itu nafsnya. Hal ini diungkapkan pada Surat Al-Anbiya ayat 35 dan Surat Al-Ankabut
ayat 57, Surat Ali-Imran ayat 185. Hadist menginformasikan bahwa ruh manusia menuju alam
barzah sementara jasad mengalami proses pembusukan, menjelang ia bersenyawa kembali secara
sempurna dengan tanah.

4
Nafs berasal dari bahasa Arab,merupakan satu kata yang memiliki banyak makna dan dipahami
sesuai dengan penggunaannya. Kata nafs terdapat dalam Al-Qur’an dengan makna yang berbeda.
Alquran menjelaskan bahwa, nafs terdiri dari 3 jenis:

1. Nafs Al-amarah (Surat Yusuf ayat 53), ayat ini secara tegas memberikan pengertian bahwa
nafs amarah itu mendorong ke arah kejahatan.

2. Nafs Al-lawwamah (Surat Al-Qiyamah ayat 1-3 dan ayat 20-21) dari penjelasan ayat tersebut
terlihat bahwa yang dimaksud dengan nafs lawwamah ini adalah jiwa yang condong kepada
dunia dan tak acuh dengan akhirat.

3. Nafs Al-Muthmainnah (Surat Al-Fajr ayat 27-30). Nafs muthmainnah ini adalah jiwa yang
mengarah ke jalan Allah untuk mencari ketenangan dan kesenangan sehingga hidup berbahagia
bersama Allah.

    Penciptaan manusia

Hal ini merupakan prinsip pertama dari perkembangan yang dapat dipahami dalam al-quran,
ketika menyatakan bahwa allah maha pencipta. Dengan kata lain, kehidupan manusia memiliki
pola dalam tahapan-tahapan tertentu yang termasuk tahapan dari perubahan samapi kematian.

(Q.S Nuh 13-14) menyatakan bahwa manusia diciptakan dan ditentukan untuk perkembangan
dalam tahapan. Ayat ini dalam pengertian bahwa manusia diciptakan dari nutfah (tetesan),
kemudian diubah menjadi alaqah (segumpal pendarahan), kemudian menjadi mudhgah
(segumpal darah), dan seterusnya.

(Q.S al-insyqaq 19) dalam pengertian surat ini bahwa manusia tumbuh dari satu keadaan lain
sedemikian rupa, menjadi kanak-kanak setelah bayi, menjadi tua setelah muda dan kuat.

12. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari  tanah.13. Kemudian kami jadikan saripati5 itu air mani (yang disimpan) dalam tempat
yang kokoh (rahim).14. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal
darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.15.
Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.(QS. Al-
Mu’minuun 23 : 12-15). “
 

5
Saripati tanah yang dimaksud adalah suatu zat yang berasal dari bahan makakan (baik
tumbuhan maupun hewan) yang bersumber dari tanah, yang kemudian dicerna menjadi darah,
kemudia diproses hingga akhirnya menjadi sperma.
Dari ayat diatas ini diketahui bahwa perkembangan embrio terjadi secara bertahap. Tahapan-
tahapan yang digambarkan dua ayat ini sama persis dengan temuan ilmu pengetahuan modern.
Dalam surat assajadah   ayat 7-9 yang berbunyi:

‫﴾ ثُ َّم َسوَّاهُ َونَفَخَ فِي ِه ِمن‬٨﴿ ‫ين‬


ٍ ‫﴾ ثُ َّم َج َع َل نَ ْسلَهُ ِمن ُساَل لَ ٍة ِّمن َّما ٍء َّم ِه‬٧﴿ ‫ان ِمن ِطي ٍن‬ َ ‫ َوبَدَأَ َخ ْل‬  ُۖ‫الَّ ِذي أَحْ َسنَ ُك َّل َش ْي ٍء َخلَقَه‬
ِ ‫ق اإْل ِ ن َس‬
ُ ْ ‫اًل‬ َ ْ َ ‫أْل‬
٩﴿ َ‫قلِي َّما تَشكرُون‬  َۚ‫صا َر َوا فئِ َدة‬ َ ‫ َو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َواأْل َ ْب‬  ۖ‫وح ِه‬
ِ ُّ‫﴾ر‬

Artinya : Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang
hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh)nya roh
(ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi)
kamu sedikit sekali bersyukur.(Q.S assajadah 7-9)Dari ayat al-quran diatas, dapatlah ditarik
kesimpulan bahwa manusia diciptakan oleh Allah dari tanah. Tanah yang diinjak-injak sehari-
hari, tanah yang dijadikan tempat bercocok tanam,tanah yang kering dan yang basah, tanah yang
dijadikan tempat hidup bagi cacing-cacing, tanah yang dijadikan sebagai bahan baku membuat
genting,bata merah untuk membuat bangunan tempat tinggal, itulah bahan baku untuk kejadian
seorang anak manusian dan tiap-tiap manusia tanpa terkecuali. Di mulai dari apa yang dimakan
sehari-hari, misalnya nasi,gandum,jagung,sayur-mayur dan buah-buahan hingga daging, segala
makanan yang dikonsumsi manusia itu tumbuh dan mengambil sari makanan dari tanah.

Dengan makanan itu segala kebutuhan tubuh dapat tercukupi, makanan masuk ke dalam sisitem
pencernaan, kemudian makanan ini menjadi dua bagian, yaitu sari makanan dan sisa makanan
yang akhirnya dibuang oleh tubuh. Sedangkan sari makanan tadi diproses lebih lanjut sehingga
sebagian menjadi darah, hormon, air susu, lemak dan lain-lainnya termasuk air mani( bagi laki-
laki) yang tersimpan dalam tulang sulbi dan ovum ( sel telur) bagi perempuan  yang tersimpan
dalam tulang dada.

Dan kehendak ilahi berpadulah satu dengan zat mani pada perempuan yang merupakan telur
yang sangat kecil. Perpaduan keduanya itulah  yang dinamakan nutfah, kian lama kian
besarlah nutfah6 itu, dalam empat puluh hari.Dan dalam masa 40 hari mani yang telah berpadu,
berangsur menjadi darah segumpal. Untuk melihat contoh peralihan berangsur kejadian itu,
dapatlah kita memecahkan telur ayam yang sedang dierami induknya. Tempatnya aman dan
terjamin, panas seimbang dengan dingin, di dalam rahim bunda kandung, itulah “qararin makin”,
tempat yang terjamin dan terpelihara.Lepas 40 hari dalam bentuk segumpal air mani berpadu dan
bertukar rupa menjadi segumpal darah. Ketika ibu telah hamil setengah bukan. Penggeligaan itu
sangat berpengaruh atas badan si ibu,pendingin,pemarah, berubah-ubah perangai, kadang-kadang
tak enak makan. Dan setelah 40 hari berubah darah, dia berangsur membeku terus hingga jadi
segumpal daging, membeku terus hingga berubah sifatnya menjadi tulang. Dikelilingi tulang itu
masih ada persendian air yang kelaknya menjadi daging untuk menyelimuti tulang-tulang itu.

6
Nutfah berart tetesan air yang sangat kecil atau sejumlah kecil air.
Persamaan dan perbedaan manusia dengan makluk lain

Manusia tidak berbeda dengan binatang dalam kaitan dengan fugsi tubuh dan fisiologisnya.
Fungsi kebinatangan di temukan oleh naluri, pola-pola tingkah laku yang khas, yang pada
gilirannya ditentukan oleh struktur susunan syaraf bawaan. Semakin tinggi tingkat
perkembangan binatang, semakin fleksibel pola tindakannya. Pada primata (bangsa monyet)
yang lebih tinggi dapat di temukan intelegensi7, yaitu penggunaan pikiran guna mencapai tujuan
yang diinginkan, sehinnag memungkinkan binatang melampaui pola kelakuan yang telah di
gariskan secara naluri. Namun setinggi-tingginya perkembangan binatang, elemen-elemen dasar
ekstensinya yang tertentu masih tetap sama.

Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan
tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan di dukung oleh pengetahuan dan kesadaran.
Perbedaan di antara keduanya terletak pada dimensi pengtahuan, kesadaran, dan tingkat tujuan.
Di sinilah letak kelebihan dan keunggulan yang di banding dengan makhluk lain.

Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya,yaitu memiliki tujuan. Ia
berjuan untuk meraih tujuannya dengan di dukung oleh pengetahuan dan kesadaran.

Manusia sebagai salah satu makhluk yang hidup di muka bumi merupakan makhluk yang
memiliki karakter yang paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang.
Letak perbedaaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk yang lain adalah dalam
kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memilikinya,
sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.

Di banding makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan. Kelebihan itu membedakan


manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan menusia adalah kemampuan untuk bergerak di
darat, di laut maupun di udara. Sedan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas.
Walaupun ada binatang yang dapat hidup di darat dan di air, namun tetap saja mempunyai
kterbatasan dan tidak bisa melampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lain
di i surat al-Isra ayat 70.

Di samping itu manusia memiliki akal dan hati sehingga dapat memahami ilmu yang diturunkan
Allah, berupa al-Quran. Dengan ilmu manusia mampu berbudaya. Allah menciptakan manusia
dalam keadaan sebaik-baiknya. Oleh karena itu ilmunya manusia di lebihkan dari makhluk
lainnya.

7
Intelegensi atau kecerdasan diartikan dalam berbagai dimensi oleh para ahli. Donald
Stener,seorang psikolog meneyebut intelegensi sebagai suatu kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan yang sudah ada untuk memecahkan berbagai masalah.
Manusian memiliki karakter yang khas, bahkan di bandingkan makhluk lain yang paling mirip
sekalipun. Kekhasan inilah yang menurut al-Quran menyebabkan adanya konsekuensi
kemanusiaan di antaranya kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Diantara karakteristik
manusia adalah:

1. Aspek kreasi
Apapun yang ada pada tubuh manusia sudah di rakit dalam suatu tatanan yang terbaik dan
sempurna. Hal ini bisa di bandingkan dengan makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin
banyak kesamaannya, tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan sinpanse, demikian
pula organ-organ lainnya.

2. Aspek ilmu

Hanya manusia yang punya kesempatan memahami lebih jauh hakekat alam semesta di
sekelilingnya. Pengatahuan hewan hanya berbatas pasa naluri dasar yang tidak bisa di
kembangkan melalui pendidikan dan pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan
peradaban yang terus berkembang.

3. Aspek kehendak

Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan bisa mengadakan pilihan dalam hidup. Makhluk
lain hidup dalam suatu pola yang telah baku dan tak akan pernah berubah. Para malaikat yang
mulia tak akan pernah menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.

4.  Pengarahan akhlak

Manusia adalah makhluk yang dapat di bentuk akhlaknya. Ada manusia yang sebelulmnya baik,
tetapi karena pengaruh lingkungan tertentu dapat menjadi penjahat. Demikian pula sebaliknya.
Oleh karena itu lembaga pendidikan diperlukan untuk mengarahkan kehidupan generasi yang
akan datang.Jika manusia hidup dengan ilmu selain ilmu Allah, maka manusia tidak bermartabat
lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan dengan binatang. Seperti dalam surat al-
Araaf, 129 dan at-Tin, 4.

      Tujuan penciptaan manusia

Tujuan penciptaan manusia adalah untuk penyembahan Allah. Pengertian penyembahan kepada
Allah tidak boleh diartikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek ritual yang
tercermin salam solat saja. Penyembahan berarti ketundukan manusia pada hukum Allah dalam
menjalankan kehidupan di muka bumi, baik ibadah ritual yang menyangkut hubungan vertical
(manusia dengan Tuhan) maupun ibadah sosial yang menyangkut horizontal ( manusia dengan
alam semesta dan manusia).
Penyembahan manusia pada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap
terwujudnya sebuah kehidupan dengan tatanan yang adil dan baik. Oleh karena itu penyembahan
harus dilakukan secara sukarela, karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun pada manusia
termasuk pada ritual-ritual penyembahannya. Dalam hal ini Allah berfirman:

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyambah-Ku. Aku
tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki  supaya mereka
member aku makan. Sesungguhnya Allah, Dialah maha pemberi Rezeki yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kokoh. (az-Zaariyaat, 51:56-58).

  Dan mereka telah di perintahkan kecuali supaya mereka menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan degnan dekimikian itulah agama yang
lurus. (Bayinnah, 98:5)

Penyembahan yang sempurna dari seseorang manusia akan menjadikan  dirinya sebagai khalifah
Allah di muka bumi dalam mengelola kehidupan alam semesta. Keseimbangan alam dapat
terjaga dengan hukum-hukum alam yang kokoh. Keseimbangan pada kehidupan manusia tidak
sekedar akan menghancurkan bagian-bagian alam semesta yang lain, inilah tujuan penciptaan
manusia di tengah-tengah alam.

Fungsi dan peranan manusia dalam islam

Berpedoman kepada QS Al Baqoroh 30-36, maka peran yang dilakukan adalah sebagai pelaku
ajaran Allah dan sekaligus pelopor dalam membudayakan ajaran Allah. Untuk menjadi pelaku
ajaran Allah, apalagi menjadi pelopor pembudayaan ajaran Allah, seseorang dituntut memulai
dari diri dan keluarganya, baru setelah itu kepada orang lain.

Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah,
diantaranya adalah :

1. Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54) ; Belajar yang dinyatakan pada ayat
pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.
2.            Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39) ; Khalifah yang telah diajarkan ilmu Allah
maka wajib untuk mengajarkannya kepada manusia lain.Yang dimaksud dengan ilmu Allah
adalah Al Quran dan juga Al Bayan
3.            Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 ) ; Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk
disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar
membudaya. Seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW.

 
Tanggung jawab manusia sebagai Hamba Allah

          Kewajiban manusia kepada khaliknya adalah bagian dari rangkaian hak dan kewajiban
manusia dalam hidupnya sebagai suatu wujud dan yang maujud. Didalam hidupnya manusia
tidak lepas dari adanya hubungan dan ketergantungan. Adanya hubungan ini menyebabkan
adanya hak dan kewajiban. Hubungan manusia dengan allah adalah hubungan makhluk dengan
khaliknya. Dalam masalah ketergantungan, hidup manusia selalu mempunyai ketergantungan
kepada yang lain. Dan tumpuan serta ketergantungan adalah ketergantungan kepada yang maha
kuasa, yang maha perkasa, yang maha bijaksana, yang maha sempurna, ialah allah
rabbul’alamin, Allah Tuhan yang Maha Esa.

Kebahagian manusia di dunia dan akhirat, tergantung kepada izin dan ridho allah. Dan untuk itu
Allah memberikan ketentuan-ketentuan agar manusia dapat mencapainya. Maka untuk
mencapainya kebahagian dunia dan akhirat itu dengan sendirinya kita harus mengikuti
ketentuan-ketentuan dari allah SWT. Apa yang telah kita terima dari allah SWT. Sungguh ak
dapat dihitung dan tak dapat dinilai dengan materi banyaknya. Dan kalau kita mau menghitung-
hitung nikmat dari Allah, kita tidak dapat menghitungnya, karena terlalu amat sangat banyaknya.
Secara moral manusiawi manusia mempunyai kewajiban Allah sebagai khaliknya, yang telah
memberi kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya.

Jadi berdasarkan hadits AL-Lu’lu uwal kewajiban manusia kepada Allah pada garis besar
besarnya ada 2 :

1) mentauhidkan-Nya yakni tidak memusyrik-Nya kepada sesuatu pun.

2) beribadat kepada-Nya

Orang yang demikian ini mempunyai hak untuk tidak disiksa oleh Allah, bahkan akan diberi
pahala dengan pahala yang berlipat ganda, dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat
bahkan dengan ganda yang tak terduga banyaknya oleh manusia. Dalam al-quran kewajiban ini
diformulasikan dengan :

1) iman.

2) amal saleh

c. Kepada diri sendiri : menempati janji apabila ia berjanji, sabar delam kesempitan, penderitaan
dan peperangan.

Kesemuanya itu adalah dalam rangka ibadah kepada allah memenuhi manusia terhadap khalik.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan berbagai aspek yang telah kami bahas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa
hakekat manusia dalam pandangan islam yaitu sebagai khalifah di bumi ini. Yang mampu
merubah bumi ini kearah yang lebih baik. Hal yang menjadikan manusia sebagai khalifah adalah
karena manusia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki makhluk lainnya, seperti akal dan
perasaan. Selain itu manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang paling baik, ciptaan Allah yang
paling sempurna.

SARAN

Sebagai civitas akademik yang berpendidikan, sebaikya mahasiswa memahami pengertian


hakikat manusia dan dapat menerapkan hakikat manusia di dunia pendidikan.

Daftar pustaka 

Djatnika, Rachmat. 1996. Sistem Ethika Islam. Jakarta: pustaka panjimas.

Hasan, Aliah B purwakania . 2006 . Psikologi Perkembangan Islam . Jakarta: Rajagrafindo


persada.

Husnan, Djaelan, dkk. 2009. Islam Integral Membangun Kepribadian Islami. Jakarta:


Universitas Negeri Jakarta.

Rachmat, Noor. 2009. Islam dan Pembentukan Akhlak Mulia. Depok: Ulinnuha press.

http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html
http://limubermanfaat.blogspot.com/2011/01/fungsi-dan-peran-manusia.html
http://monggominarak.blogspot.com/2011/12/proses-kejadian-manusia-dalam.html
http://www.scribd.com/doc/48595986/6/Tanggung-Jawab-Manusia-sebagai-Hamba-dan-
Khalifah-Allah
http://everandmore.blogspot.com/2011/09/hakikat-manusia-dan-dimensi-dimensinya.html

http://www.scribd.com/doc/38588449/PENGANTAR-ILMU-PENDIDIKAN#download
Sesi tanya jawab

1. Niken Prabandari Dewi Puspa (0221057731)

Bagaimana pandangan Islam tentang Fitrah?

Jawaban:

- Ladiva Bunga Safitri (0221057681)

Menurut pandangan Islam setiap manusia lahir di muka bumi ini dalam keadaan Fitrah yakni asal
kejadian yang Suci dan murni. Manusia terlahir dalam keadaan bersih tanpa mempunyai dosa,
walaupun orang tua yang melahirkan mungkin telah berbuat dosa.

2. Wasilatul Huda (0221057931)

Bagaimana proses terciptanya manusia yang tercantum dalam Al-Quran

Jawaban:

- Shinta Dewi Nazarina (0221057691)

Al-Qur’an menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua tahapan yang berbeda, yaitu:

Pertama, disebut dengan tahapan primordial. Manusia pertama, Adam a.s. diciptakan dari al-tin
(tanah), al-turob (tanah debu), min shal (tanah liat), min hamain masnun (tanah lumpur hitam
yang busuk) yang dibentuk Allah dengan seindah-indahnya, kemudian Allah meniupkan ruh
dari-Nya ke dalamA diri (manusia) tersebut (Q.S, Al An’aam (6):2, Al Hijr (15):26,28,29, Al
Mu’minuun (23):12, Al Ruum (30):20, Ar Rahman (55):4).

Kedua, disebut dengan tahapan biologi. Penciptaan manusia selanjutnya adalah melalui proses
biologi yang dapat dipahami secara sains-empirik. Di dalam proses ini, manusia diciptakan dari
inti sari tanah yang dijadikan air mani (nuthfah) yang tersimpan dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian nuthfah itu dijadikan darah beku (‘alaqah) yang menggantung dalam rahim.
Darah beku tersebut kemudian dijadikan-Nya segumpal daging (mudghah) dan kemudian dibalut
dengan tulang belulang lalu kepadanya ditiupkan ruh (Q.S, Al Mu’minuun (23):12-14). Hadits
yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa ruh dihembuskan Allah swt. ke
dalam janin setelah ia mengalami perkembangan 40 hari nuthfah, 40 hari ‘alaqah dan 40 hari
mudghah.
3. M Faza Rosyada (0221057621)

Bagaimana apabila perilaku manusia menyimpang dari ajaran agama Islam?

Jawaban :

- Ladiva bunga Safitri (0221057681)

Apabila perilaku manusia menyimpang dari ajaran agama Islam, maka harus dilakukan
penanaman nilai agama, mengadakan sosialisasi atau Penyuluhan, dan mempunyai kepribadian
yang kaku dan kuat.

4. M Izul Arob (0221057701)


Jika Allah tidak butuh manusia untuk menyembahNya,lantas untuk apa Allah menciptakan
manusia?

Jawaban:

-Shinta Dewi Nazarina (0221057691)

Menurut saya, Tuhan memang tidak butuh disembah dan juga tidak meminta atau
memerintahkan manusia untuk menyembah-Nya. Sebab, dengan meminta atau memerintahkan
manusia untuk menyembah diri-Nya maka Tuhan sudah memosisikan diri sebagai entitas yang
ingin dihargai dan dimuliakan. Mengingat yang menciptakan dan mengendalikan alam semesta
ini, terlebih manusia, adalah Tuhan sendiri, maka terlalu naïf rasanya jika Tuhan ingin
dimuliakan oleh makhluk yang sepenuhnya bisa Dia kendalikan—hidup dan matinya. Yang lebih
logis adalah Tuhanlah yang seharusnya memulikan makhluk ciptaan-Nya. Sebab, hanya Dialah
yang tahu tujuan diciptakannya alam semesta dan manusia.

5. Nora Qotrunnada (0221057921)

Bagaimana tanggung jawab kepada Allah SWT?

Jawaban:

-Shinta Dewi Nazarina (0221057691)

Sebelum tanggung jawab pertama pasti Ikrar dengan syahadat baru kita mendapatkan
tanggungannya

1. Mengabdikan diri kepada Allah swt dengan beriman dan melakukan amal soleh mengikut
syariat yang ditetapakan oleh agama.

2. Melaksanakan amanah Allah swt memelihara dan mengawal agama Allah


3. Melaksanakan amar makruf, nahi mungkar, yaitu sebagai khalifah Allah swt bertanggung
jawab menyebarkan Islam.

4. Menjaga kesucian agama, dengan menegakkan Islam dengan berdakwah dan melaksanakan
syariat Islam yang telah ditetapkan agama.

5. Bertanggung jawab menjauh dan memelihara diri dan keluarga dari azab neraka

6. Ajeng Ayu Cahyaning Tias(0221057771)

Jelaskan arti makna wujud dan mau jut dari rangkaian hak dan kewajiban manusia?

Jawaban:

- Gumelar Restu Prawiti (0221057661)

Pendapat dan itikat Hamzah dan Syamsuddin di atas ditentang keras oleh Nuruddin. Ia
berpendapat dan ber iktikad bahwa apabila wujud Allah Ta’ala berada dalam kandungan wujud
alam semesta seisinya, maka segala barang yang Cemar dan najis pun adalah Allah ta’ala.
Pendapat dan sikap yang demikian ini tidak dapat diterima oleh akal pikiran.

7. Muhammad Daniel Arrachman (0221057611)

Berikan contoh tanggung jawab manusia sebagai Khalifah terhadap keluarga?

Jawaban :

- Shinta Dewi Nazarina (0221057691)

Manusia sebagai Khalifah berkewajiban untuk menciptakan kedamayan, melakukan perbaikan,


dan tidak membuat kerusakan, baik untuk dirinya maupun untuk makhluk yang lain.

8. Erfi Saherfi (0221057641)

Apa konsep Islam tentang hakekat manusia dan hubungannya dengan pendidikan Islam?

Jawaban:

- Ladiva Bunga Safitri (0221057681)

Hakekat manusia dalam konsep Islam adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT,
memiliki berbagai potensi untuk tumbuh berkembang menuju kepada kesempurnaan. Adapun
implikasi konsep Islam tentang hakekat manusia dan hubungannya dengan pendidikan Islam
adalah: Pertama, Sistem pendidikan Islam harus dibangun di atas konsep kesatuan antara
qalbiyah dan aqliyah untuk dapat menghasilkan manusia intelektual dan berakhlak. Kedua,
pendidikan Islam harus berupaya mengembangkan potensi yang dimiliki manusia secara
maksimal, sehingga dapat diwujudkan bermuatan hard skill dan soft skill. Ketiga, pendidikan
Islam harus dijadikan sarana yang kondusif bagi proses transformasi ilmu pengetahuan dan
budaya Islami. Keempat, konsep hakekat manusia dan fungsi penciptaannya dalam alam semesta
harus sepenuhnya diakomodasikan dalam perumusan teori-teori pendidikan Islam melalui
pendekatan kewahyuan, empirik keilmuan dan rasional filosofis. Kelima, proses internalisasi
nilai-nilai Islam kedalam pribadi seseorang harus dapat dipadukan melalui peran individu
maupun orang lain (guru/dosen).

9. Dwi Tenar Septyanto (0221058601)

Proses terciptanya manusia menurut Alqur’an, terus bagaimana pendapat kelompok ada tentang
proses pengkloningan manusia?

Jawaban:

-Ladiva Bunga Safitri (0221057681)

Proses kloning dapat mengakibatkan ukuran Plasenta sangat besar yang pada akhirnya mengarah
pada aliran darah bagi Janine dan juga tingkat kematian yang sangat tinggi dan resiko
pengembangan abnormal dari proses kloning inilah yang menjadikan alasan bahwa mengkloning
manusia sangat tidak Etis. 
BIOGRAFI :

1. Nama : Gumelar Restu Pratiwi


NIM : 0221057661
Alamat : Dk. Kasingan Ds. Botolambat RT.10 RW.03 Kec. Kandeman
Kab.Batang
TTL : Batang, 23 Maret 2003
Asal Sekolah : SMA N 2 Batang
Hobi : Traveling, nonton film
Kata Mutiara : Tulus, kata sederhana, tapi maknanya melebihi cinta

2. Nama : Ladiva Bunga Safitri


NIM : 0221057681
Alamat : Kec. Ulujami Kab. Pemalang
TTL : Pemalang, 6 September 2003
Asal Sekolah : SMA N 1 ULUJAMI
Hobi : Streaming MV
Kata Mutiara : When i understand my enemy well enough to defeat him i also
think i love him

3. Nama : Shinta Dewi Nazarina


NIM : 0221057691
Alamat : Ds. Jatirejo Kec. Ampelgading Kab. Pemalang
TTL : Pemalang, 11 Maret 2004
Asal Sekolah : SMA N 1 PERTARUKAN
Hobi : Maraton drakor
Kata Mutiara : Salah satu perlindungan dari kecewaan adalah memili kesibukan

Anda mungkin juga menyukai