Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH : MANUSIA, AGAMA, DAN ISLAM

Mata Kuliah: Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengajar: Darjatul Alyah, S.SY

Disusun Oleh:

Kelompok 1:

 Eko FitriYanto

 Artia

 Novitasari

 Ramina Khoerunnisa

 Dwi Putri

Manajemen Akuntansi
Manajemen Bisnis

STIE DEWANTARA

Tahun 2017

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang membahas tentang “MANUSIA, AGAMA
DAN ISLAM “ dengan lancar. Karena berkat dan karunia-Nyalah makalah ini dapat disusun
dan diselesaikan tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan kami pada
khususnya, kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu kami sebagai penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan penulisan makalah ini.

Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Cibinong, 3 Oktober 2017

Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………….......................……….....i
DAFTAR ISI ……………………………………..……....................……......…….ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………....………...............................………………….. 1


1.2. Rumusan Masalah.……………….………………................................…………….. 1
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan…….....……….……................................…............... 2
1.4. Metode Penulisan………………….………………........................………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

Pembahasan……..………..……………………………………………………………… 3

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan…...……………………….………...........................…………………... 9
3.2. Daftar Pusaka ...……………………………………………………………………... 9
ii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Manusia
hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Pada diri manusia terdapat perpaduan antara
sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan.

Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari
penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan agama
akan membuat hati manusia menjadi jernih halus dan suci. Disamping itu, agama juga
merupakan benteng pertahanan bagi generasi muda muslim dalam menghadapi berbagai
aliran sesat.

Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang melaksanakan
hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi.
Manusia, Agama dan Islam merupakan masalah yang sangat penting, karena
ketiganya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan datang, yang
tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nila-nilai spiritual yang sesuai dengan
agama-agama samawi (agama yang datang dari langit atau agama wahyu).

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dan hakikat manusia dalam Al-Qur’an ?
2. Bagaimana penciptaan manusia dan apa tujuan penciptaan manusia ?
3. Mengapa manusia perlu memeluk agama ?
4. Mengapa islam meupakan agama yang sesuai dengan fitrah kemanusiaan ?
5. Apakah islam sebagai agama yang lurus ? 

1.3 TUJUAN

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Materi PAI dan
menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis
dan pembaca tentang manusia dalam pandangan Islam dan untuk membuat kita lebih
memahami Agama Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah S.W.T, .

1.4 METODE PENULISAN

Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini.
Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain
seperti perangkat media massa yang diambil dari internet.
2

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN HAKIKAT MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-insaan, al-
naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka, senang, jinak, ramah,
atau makhluk yang sering lupa. Al-naas berarti manusia (jama’). Al-abd berarti manusia
sebagai hamba Allah. Bani adam berarti anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi
Adam. Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk
yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran
dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

1.    Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

2.    Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
mengatur dan mengontrol dirinya serta mampu menentukan nasibnya.

3.    Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
selesai (tuntas) selama hidupnya.

4.    Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan
dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati

5.    Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan
potensi yang tak terbatas

6.    Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat.

7.    Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia
tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.

8.    Makhluk yang berfikir. Berfikir adalah bertanya, bertanya berarti mencari jawaban,
mencari jwaban berarti mencari kebenaran.

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah makhluk paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis,
Binatang, dan lain-lainnya.
Al-Qur’an memandang manusia sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan
sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa. Al-Quran justru memuliakan manusia sebagai
makhluk surgawi yang sedang dalam perjalanan menuju suatu kehidupan spiritual yang suci
dan abadi di negeri akhirat, meski dia harus melewati rintangan dan cobaan dengan beban
dosa saat melakukan kesalahan di dalam hidupnya di dunia ini.

2.2 PROSES PENCIPTAAN DAN TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA

Hal ini merupakan prinsip pertama dari perkembangan yang dapat dipahami dalam al-
quran, ketika menyatakan bahwa allah maha pencipta. Dengan kata lain, kehidupan manusia
memiliki pola dalam tahapan-tahapan tertentu yang termasuk tahapan dari perubahan sampai
kematian. Dalam surat al’mu’minun ayat 12-15 Allah S.W.T berfirman

ٍ ِ‫س اَل لَ ٍة مِنْ ط‬


(12). 12 :‫ين‬ َ ‫ َولَ َق دْ َخلَ ْق َنا اإْل ِ ْن‬. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan
ُ ْ‫س انَ مِن‬
manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. (13). 13 ‫ِين‬ ٍ ‫ ُث َّم َج َع ْل َن اهُ ُن ْط َف ًة فِي َق َر‬.
ٍ ‫ار َمك‬
Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim) (14). ُ‫ش أْ َناه‬
َ ‫س ْو َنا ا ْل ِع َظ ا َم لَ ْح ًما ُث َّم أَ ْن‬
َ ‫ض َغ َة ِع َظا ًما َف َك‬
ْ ‫ض َغ ًة َف َخلَ ْق َنا ا ْل ُم‬
ْ ‫ُث َّم َخلَ ْق َنا ال ُّن ْط َف َة َعلَ َق ًة َف َخلَ ْق َنا ا ْل َعلَ َق َة ُم‬
َ ‫ار َك هَّللا ُ أَ ْح‬
14 . َ‫سنُ ا ْل َخالِقِين‬ َ ‫آخ َر ۚ َف َت َب‬
َ ‫ َخ ْل ًقا‬. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami
jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik. (15). 15 َ‫ ُث َّم إِ َّن ُك ْم َب ْع َد ٰ َذلِ َك لَ َم ِّي ُتون‬. Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian
benar-benar akan mati. (QS. Al- Mu’minuun 23 : 12-15).

Dari ayat diatas diketahui bahwa perkembangan embrio terjadi secara bertahap.
Tahapan-tahapan yang digambarkan dua ayat ini sama persis dengan temuan ilmu
pengetahuan modern.

Tujuan penciptaan manusia adalah untuk penyembahan Allah. Pengertian


penyembahan kepada Allah tidak boleh diartikan secara sempit, dengan hanya
membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam sholat saja. Penyembahan berarti
ketundukan manusia pada hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik
ibadah ritual yang menyangkut hubungan vertical (manusia dengan Tuhan) maupun ibadah
sosial yang menyangkut horizontal ( manusia dengan alam semesta dan manusia).

Penyembahan manusia pada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap


terwujudnya sebuah kehidupan dengan tatanan yang adil dan baik. Oleh karena itu
penyembahan harus dilakukan secara sukarela, karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun
pada manusia termasuk pada ritual-ritual penyembahannya. Dalam hal ini Allah berfirman:

َ ‫( َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َواإْل ِ ْن‬Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
ِ ‫س إِاَّل لِ َي ْع ُب د‬
(56). ‫ُون‬
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.) (57). ‫ون‬ ِ ‫َما أ ُ ِري ُد ِم ْن ُه ْم مِنْ ِر ْز ٍق َو َما أ ُ ِري ُد أَنْ ُي ْط ِع ُم‬
(Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki
supaya mereka memberi Aku makan.) (58). ُ‫إِنَّ هَّللا َ ُه َو ال َّر َّزاقُ ُذو ا ْلقُ َّو ِة ا ْل َمتِين‬
(Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat
Kokoh.) (az-Zaariyaat, 51:56-58)

2.3 SEBAB-SEBAB MANUSIA PERLU MEMELUK AGAMA

Agama menurut bahasa sansekerta, agama berarti tidak kacau (a=tidak gama=kacau)
dengan kata lain, agama merupakan tuntunan hidup yang dapat membebaskan manusia dari
kekacauan. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah system yang mengatur
tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan nya.
Adapun menurut kamus Oxford Agama berarti sebuah kepercayaan pada kendali di luar
kekuasaan manusia, sebuah tuhan pribadi atau tuhan-tuhan yg patut disembah.

Istilah lain bagi agama ini yang berasal dari bahasa arab, yaitu addiin yang berarti:
hukum, perhitungan, kerajaan, kekuasaan, tuntutan, keputusan dan pembalasan. Kesemuanya
itu memberikan gambaran bahwa “addiin” merupakan pengabdian dan penyerahan, mutlak
dari seorang hamba kepada Tuhan penciptanya dengan upacara dan tingkah laku tertentu,
sebagai manifestasi ketaat anter sebut

Manusia perlu memeluk agama sebab di samping manusia memiliki berbagai


kesempurnaan, manusia juga memiliki kekurangan. Hal ini antara lain di gunakan oleh kata
Al-Nafs menurut Quraish Shihab. Bahwa dalam pandangan Al-Qur’an Nafs di ciptakan Allah
dalam keadaan sempurna yang berfungsi menampung serta mendorong manusia berbuat
kebaikan dan keburukan, dan karena itu sisi dalam manusia inilah yang oleh Al-Qur’an
dianjurkan untuk di beri perhatian lebih besar. Sebagai mana firman Allah SWT Yang

َ ‫“ َفأ َ ْل َه َم َها فُج‬Demi jiwa serta penyempurnaan


ٍ ‫) َو َن ْف‬7( ‫ُور َها َو َت ْق َوا َها‬
artinya: (8)‫س َو َما َس َّوا َها‬
ciptaan(Nya), maka dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketaqwaannya”.
(QS.Asy-Syams:7-8).

Faktor lain yang menyebabkan manusia memerlukan agama adalah karena manusia
dalam kehidupanya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari luar
maupun yang datang dari dalam. Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan
bisikan setan. Sedangkan yang datang dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upaya yang
di lakukan manusia. Contohnya berbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obat terlarang dan lain
sebagainya yang di buat dengan sengaja. Allah berfirman dalam Al-Qur’an SuratAl-Anfal: 36

َّ‫صدُّو الَّذِينَ إِن‬ َ ‫يل هَّللا ِ َف‬


ُ ‫س ُي ْنفِقُو َن َها ُث َّم َت ُكونُ َعلَ ْي ِه ْم َك َف ُروا ُي ْنفِقُونَ أَ ْم َوالَ ُه ْم لِ َي‬ ِ ِ‫سب‬
َ ْ‫َعن‬

‫ َوا َّلذِينَ َك َف ُروا إِلَى َج َه َّن َم ُي ْغلَ ُبونَ ُث َّم‬  َ‫ش ُرون‬
َ ‫َح ْس َر ًة ُي ْح‬
sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi “
(orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakan harta itu, kemudian mereka akan
menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahannamlah
orang-orang kafir itu akan dikumpulkan”. (QS.Al-Anfal:36)

2.4 ISLAM SEBAGAI AGAMA YANG SESUAI DENGAN FITRAH KEMANUSIAAN

Islam secara etimologis (lughawy) berasal dari tiga akar kata salam yang artinya damai
atau kedamaian, salamah yang artinya keselamatan, aslama yang artinya berserah diri atau
tunduk patuh. Sementara agama Islam dapat di definisikan sebagai suatu system ajaran
ketuhanan yang berasal dari Allah swt, yang diturunkan kepada ummat manusia dengan
wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad saw. Sebagai pedoman hidup manusia di dunia
yang berisi peraturan perintah dan larangan agar manusia memperoleh kebahagaian di dunia
dan di akhirat kelak.

Islam adalah suatu system ajaran ketuhanan yang berasal dari Allah SWT, di turunkan
kepada ummat manusia dengan wahyu melalui perantaraan Nabi Muhammad saw. Sebagai
agama yang datang dari Tuhan yang menciptakan manusia sudah tentu ajaran Islam akan
selaras dengan fitrah kejadian manusia. Fitrah dalam arti tabiat alami manusia. Manusia lahir
dengan membawa tabi’at (perwatakan) yang berbeda- beda.

Watak tersebut dapat berupa jiwa pada anak atau hati sanubari yang dapat mengantarkan
untuk sampai pada ma’rifatullah. Sebelum usia baligh, anak belum bisa membedakan antara
iman dan kafir, karena wujud fitrah terdapat dalam qalb yang dapat mengantarkan pada
pengenalan nilai kebenaran tanpa terhalang apa pun.

·        Ibnu Taimiyah membagi fitrah dalam dua macam:


a) Fitrah Al Munazalah
Fitrah luar yang masuk dalam diri manusia. Fitrah ini dalam bentuk petunjuk al qur’an
dan sunnah yang digunakan sebagai kendali dan pembimbing bagi Fitrah Al Gharizahah.
b) Fitrah Al Gharizah
Fitrah intren dalam diri manusia yang memberi daya akal yang berguna untuk
mengembangkan potensi dasar manusia.

Kesesuaian Islam dengan fitrah manusia juga dapat terlihat pada beberapa fakta berikut:
Pertama: adanya gharîzah at-tadayyun (naluri beragama) pada diri setiap manusia sehingga
ia bisa merasakan dirinya lemah dan ringkih. Ia membutuhkan Zat Yang Maha Agung, yang
berhak untuk disembah dan dimintai pertolongan. Karenanya, manusia membutuhkan agama
yang menuntun dirinya melakukan penyembahan (‘ibâdah) terhadap Tuhannya dengan benar.
Kedua: dengan akal yang diberikan Allah Swt. pada diri setiap manusia, ia mampu
memastikan adanya Tuhan, Pencipta alam semesta. Sebab, keberadaan alam semesta yang
lemah, terbatas, serba kurang, dan saling membutuhkan pasti merupakan makhluk. Hal itu
memastikan adanya al-Khâliq yang menciptakannya
2.5 ISLAM SEBAGAI AGAMA YANG LURUS ,.

Islam adalah satu-satunya hidayah diniyyah Untuk membimbing manusia dalam meniti dan
menata kehidupan, Allah menurunkan agamanya sebagai pedoman yang harus dijadikan
referensi dalam menetapkan setiap keputusan, dengan jaminan ia akan terbebas dari segala
kebingungan dan kesesatan. Firman Allah yang terjemahannya:
َ ‫طو ْا ِم ْن َها َجمِيعا ً َفإِمَّا َيأْ ِت َي َّن ُكم ِّم ِّني ه ًُدى َف َمن َت ِب َع ُهد‬
َ ‫َاي َفالَ َخ ْوفٌ َعلَي ِْه ْم َوالَ ُه ْم َيحْ َز ُن‬
  ‫ون‬ ُ ‫“ قُ ْل َنا اهْ ِب‬Nanti akan Aku
berikan kepadamu petunjuk (dalam menempuh kehidupan). Barang siapa yang mengikuti
petunjuk-Ku tersebut, niscaya mereka tidak akan di timpa rasa khawatir dan takut (dalam
kehidupan) dan tidak akan bersedih hati”.(Q.SAl-Baqarah:38).

Dan Allah swt. Menegaskan bahwa satu-satunya hidayah yang benar yang Ia ridhoi itu

َ ‫ااختَلَفَ الَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِكت‬


adalah agama islam.  ‫ا بَ ْينَهُ ْم َو َمن‬WWً‫َاب إِالَّ ِمن بَ ْع ِد َما َجآ َءهُ ُم ْال ِع ْل ُم بَ ْغي‬ ْ ‫ال ِّدينَ ِعن َد هللاِ ْا ِإل ْسالَ ُم َو َم‬

ِ ‫ت هللاِ فَإ ِ َّن هللاَ َس ِري ُع ْال ِح َسا‬


‫ب إِ َّن‬ ِ ‫“ يَ ْكفُرْ بِئَايَا‬Sesungguhnya agama yang diterima disisi Allah hanyalah
ISLAM.“ (Q.S. Ali Imran(3);19)
Agama islam, dapat berperan dan berfungsi bagi manusia yang dapat dikembangkan oleh
setiap individu, sebagai berikut:
1. Pemberi makna bagi perbuatan manusia.
2. Alat control bagi perasaan dan emosi.
3. Pengendali bagi hawa nafsu yang terus berkembang.
4. Pemberi reinfor cement (dorongan penguat) terhadap kecenderungan berbuat baik pada
manusia.
5.Penyeimbang bagi kondisi psikis yang berkembang
8
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk ciptaan Allah S.W.T,. pada diri manusia
terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Penciptaan manusia
sebagai makhluk sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia adalah untuk penyembahan
kepada Allah S.W.T,. Agama sangat di perlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup
sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Agama Islam
adalah agama yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami
ayat-ayat kauniyah (Sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat qur’aniyah
yang terdapat dalam Al-Qur’an, menyeimbangkan antara dunia dan akherat. Dengan ilmu
kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna,
dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.

3.2. DAFTAR PUSAKA


 https://aristasefree.wordpress.com

 http://khaarkha.blogspot.co.id

 http://jundialfarisi.blogspot.co.id

 Tim Dosen Pendidikan Agama Islam UPI, 2009, Islam Tuntunan dan Pedoman
Hidup, Value Press, Bandung
 http://www.google.com
 http://www.anakciremai.com
 http://www.sarjoni.wordpress.com
 http://wbumuadz.wordpress.com/2007/05/05/pendidikan-anak-dalam-islam/

Anda mungkin juga menyukai