Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ISLAM DAN MANUSIA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam dan sains Yang Diampu Oleh
Bapak Badrus Sholeh M.pd

Disusun oleh kelompok 7:


1. Dewi Kurniatul Jannah : 22381042011
2. Rofiqotun Naila Karim : 22381042014
3. Via Arini : 22381042016

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa
selesai pada waktunya.
Penulis berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan
mahasiswa dan pembaca. Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil penulis
susun ini bisa dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya.
Sebelumnya penulis meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat
yang kurang berkenan. Serta tidak lupa penulis juga berharap adanya masukan serta kritikan
yang membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi.

Pamekasan, 27 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Munasabah Al-Quran ............................................................................. 2
B. Cara Mengetahui Munasabah Al-Quran .................................................................. 3
C. Manfaat Meyakini Munasabah Al-Quran ................................................................ 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 9
B. Saran ........................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah manusia dan agama tidak pernah lepas dari perkara, agama diciptakan
karna ada manusia, sedang manusia sangat membutuhkan agama sebagai tuntunannya,
oleh sebab itu keduanya memiliki pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan
datang,
Agama sangat berperan itu sebagai sarana menjamin kelapangan dada dan
membutuhkan ketenangan hati bagi para pemeliknya. Agama dapat memelihara manusia
dari penyimpangan, kerusakan dan menjauhkan tingkah laku negative yang merugikan diri
sendiri maupun orang lain. Bahkan agama membuat hati manusia menjadi tentram, jernih
dan suci. Di samping itu agama juga sebagai benteng pertahanan generasi muslim dalam
berbagai aliran yang tidak sesuai dengan tataran kehidupan.
Agama juga berperan penting dalam pembinaan aqidah dan akhlak mulia yang
dapat menjadikan individu-individu yang moral serta bertaqwa di masyarakat hingga
menjadi teladan yang baik dengan insan yang bermanfaat bagi orang lain karena
kesahajaannya.1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana manusia dalam perspektif islam ?
2. Sebutkan apa saja tugas Manusia ?
3. Bagaimana hubungan manusia dengan agama ?
4. Apa saja fungsi agama bagi manusia ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui manudia dalam persepektif islam.
2. Untuk mengetahui tugas-tugas manusia.
3. Untuk mengetahui hubungan manusia dengan agama.
4. Untuk mengetahui fungsi agama bagi manusia.

1
Sari, E. L. (2019). Pendekatan Dalam Studi Islam. Academia, 19.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manusia dalam Persepektif Islam
Dalam al-qur’an Allah SWT menciptakan manusia dari saripati yang berasal dari
tanah;
Firman Allah:
‫ ثم خلقنا النطفة‬.‫ ثم جعلنه نطفة في قرار مكين‬.‫ولقد خلقنا االنسن من سللة من طين‬
‫علقة فخلقنا العلقة مضغة فخلقنا المضغة عظما فكسونا العظم لحما ثم اءنشاءنه خلقا‬
‫ ثم انكم يوم القيمة تبعثون‬.‫ ثم انكم بعد ذلك لميتون‬.‫ فتبارك هللا احسن الخلقين‬.‫اخرا‬.
Artinya;
Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam segumpal darah
itu kami jadikan segumpal daging,dan segumpal daging itu kami jadikan tulang
belulang,lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan
dia mahluk yang (berbentuk) lain. Maka maha suci Allah,pencipta yang paling baik.
Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati. Kemudian,
sesungguhnya kamu sekalian akan di bangkitkan (dari kubur) dihari kiamat. (QS. Al-
mukminun 12-16).(Depag.2003)
Dalam pandangan islam, manusia didefinisikan sebagai makhluk, mukallaf,
mukarrom, muhkoyyar, dan mukjizat. Manusia adalah makluk yang mempumyai nilai-
nilai fitrih dan sifat-sifat insaniyah seperti dhoif ‘lemah’ (an nisa’:28) jahilan ‘bodoh’(al
ahzab:72), fakir’ketergantungan atau memerlukan’ (fathir:15) kafura’ sangat mengingkari
nikmat (al isra’:67), syukur (al insan:3) serta fujur dan taqwa (as syam:8).
Manusia adalah makhluk tuhan yang dimuliakan oleh allah dari makluk ciptaannya
yang lainnya, dengan segala keistimewaan yang ada pada manusia, seperti akal manusia
yang mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk. Allah swt menciptakan
manusia dengan sebaik baiknya ciptaan, dan menundukkan alam semesta baginya agar dia
dapat memakmurkan dan memelihara kemudian melestarikan keberlangsungan hidup
dialam semesta.2

2
Al-Tadzkiyyah: jurnal Pendidikan islam, volume 7, Mei 2016

2
B. Macam-macam tugas manusia
Dalam perjalanan hidup dan kehiupannya, manusia sebagai makhluk allah pada
dasarnya mengemban amanah atau tugas-tugas kewajiban dan tanggung jawab yang
dibebankan oleh allah kepadanya agar dipenuhi, dipelihara dan dijaga dengan sebaik-
baiknya.Beberapa ahli tafsir berpendapat bahwa tugas hidup manusia yang merupakan
amanah dari allah pada intinya ada 2 macam yaitu:
1. Tugas manusia sebagai Abdullah(hamba allah) merupakan realisasi dari pengemban
Amanah yaitu memelihhara beban atau tugas-tugas kewajiban dari allah yang harus di
patuhi.tugas hidup manusia juga bisa dapat di pahami dari firman allah dalam Q.s. Adz-
Dzariyat ayat 56:

ِ ‫نس إِ َّال ِليَ ْعبُد‬


‫ُون‬ ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ٱ ْل ِجنَّ َو‬
َ ‫ٱْل‬

Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepadaku”
Pada dasarnya manusia itu terdiri dari subtansi dua hal yaitu jasad atau materi dan
roh ataupun juga immateri. Jasad manusia berasal dari alam materi ( saripati yang
berasal dari tanah), sehingga eksistensinya mesti tunduk kepada aturan-aturan atau
hukum Allah yang berlaku di alam materi (Sunna-tullah). Sedangkan roh-roh manusia,
sejak berada di alam arwah, sudah mengambil kesaksian di hadapan Tuhannya, bahwa
mereka mengakui Allah sebagai Tuhannya dan bersedia tunduk dan patuh kepadaNya
sebagai mana telah dijelaskan dalam (Q.S. al-A’raf: 172). Karena itulah, kalau manusia
mau konsisten terhadap eksistensi dirinya atau naturnya, maka salah satu tugas hidup
yang harus dilaksana­kannya adalah ’abdullah (hamba Allah yang senantiasa tunduk
dan patuh kepada aturan dan KehendakNya serta hanya mengabdi kepadaNya).
2. Tugas manusia sebagai khalifah
Kata khalifah berasal dari kata “khalf” (menggantikan atau mengganti) atau kata
“khalaf” (orang yang datang kemudian).3 Sedagkan arti khalifah adalah menggantikan
yang lain, atau karena kematian orang yang diganti, atau karena kelemahan atau tidak
berfungsinya yang diganti. Misalnya abu bakar ditunjuk oleh ummat islam sebagai
khalifah pengganti Nabi saw, yakni penerus dari perjuangan beliau dan pemimpin
ummat islam yang menggantikan nabi saw setelah beiau wafat.Tugas manusia sebagai
kholifah allah di muka bumi antara lain menyangkut tugas mewujudkna kemakmuran

3
Andi Abdul Hamzah, "eksistensi manusia dan tugas pokok dalam tinjauan pendidikan Islam," jurnal UIN

3
di muka bumi (Q.S Hud:61), mewujudkan keselamatan dan kebahagian hidup di muka
bumi (Q.s al-maidah:16), dengan cara beriman dan berama soleh (Q.s al-rad:29),bekerja
sama dalam menegakkan kebenaran dan kesabaran (Q.s al-Ashr:1-3). Karena itu tugas
kekholifahan merupkan tugas suci dan amanah dari allah sejak manusia pertman hingga
manusia pada akhir zaman yang akan datang, dan merupakan perwujudan dari
pelaksanaan pengabdian kepadaNya ( Abdullah) .
C. Hubungan Manusia Dan Agama
Hubungan Manusia dengan Agama
1. Fitrah terhadap Agama
Sering ditemukannya beraneka macam ritual keagamaan dalam masyarakat
semenjak dahulu hingga sekarang ini membuktikan bahwa kehidupan di bawah
keyakinan adalah tabiat hidup pada manusia. Tabiat ini ada sejak manusia dilahirkan
sehingga hampir tak ada pertentangan di dalamnya, dari yang baru tumbuh dewasa
dalam sebuah sistem kehidupan. Agama-agama dengan corak yang berbeda-beda telah
berkembang dalam masyarakat tersebut. Susunan alam dan jagat raya yang sedemikian
rupa mengagumkan itu telah menggiring manusia kepada keberadaan Sang Pencipta
yang Maha Sempurna.
Manusia membutuhkan Tuhan untuk disembah, penyembahan yang dilakukan
manusia kepada sang maha Pencipta merupakan bagian dari karekteristik penciptaan
itu sendiri sebagaimana penciptaan satelit mengorbit pada planetnya.4 Dalam hal ini
Allah SWT berfirman didalm (Q.s: An-Nuur,24:41).
2. Pencarian Manusia terhadap Agama
Kesempurnaan akal senantiasa menuntut manusia untuk berpikir. Oleh sebabnya,
pencarian ummat manusia terhadap kebenaran ajaran agama yang dianutnya tidak
pernah lepas dari muka bumi ini. Penyimpangan pemahaman ajaran agama dalam
konteks perjalanan sejarah kehidupan manusia pada akhirnya dapat diketahui oleh
terpenuhinya kepuasan berpikir manusia yang hidup kemudian. Nabi Ibrahim a.s.
dikisahkan sangat tidak puas menyaksikan manusia-manusia pada saat itu
mempertuhankan benda-benda mati di alam ini seperti patung, matahari, bulan, dan
bintang. Demikian pula Nabi Muhammad SAW, pada akhirnya memerlukan tahannus
karena jiwanya tidak dapat menerima aturan hidup yang dikembangkan oleh

4
Al- Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7 , Mei 2016

4
masyarakat Quraisy di Mekkah yang mengaku masih menyembah TuhanIbrahim. Allah
berfiman dalam (Q.s: Ad-Dhuhaa,93:7).

‫َو َو َجدَكَ ضا ََٓالًّ فَ َهدَي‬

Artinya:” Dan dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung,lalu dia memberikan
petunjuk”.
Seiring dengan sifat-sifat mendasar yang ada pada diri manusia itu Al-qur’an
Sebagian besar ayat ayat menentang kemampuan berfikir madusia untuk menemukan
kebenaran yang sejati sebagaimana yang di bawa ajaran islam. Keteruran alam dan
sejarah bangsa-bangsa terdahulu menjadi objek yang dianjurkan untuk dipikirkan.
Perbandingan ajaran antar berbagai agama pun ditengahkan Al-qur;an dalam rangka
mengokohkan pengambilan pendapat manusia.
Akibat dari adanya proses berpikir ini, baik itu merupakan sebuah kemajuan atau
kemunduran, maka terjadilah sebuah perpindahan (transformasi) agama dalam
kehidupan umat manusia.5 Ketika seseorang merasa gelisah dengan jalan yang
dilaluinya dan kemudian ia menemukan sebuah titik pencerahan, maka niscaya ia akan
memasuki dunia yang jauh lebih memuaskan akal dan jiwanya itu. Ketenangan
merupakan modal dasar dalam upaya mengarungi kehidupan pribadi. Padahal
masyarakat itu adalah kumpulan pribadi-pribadi. Masyarakat yang tenang, dan bangsa
damai yang sejuk sesungguhnya tercipta dari masyarakat yang menjalanai
kehidupannya. Allah berfirman dalam (Q.s: Ar-Ra’d,13:27-28).6
3. Agama sumber Ketenangan Jiwa manusia
Adapun manusia merupakan makhluk yang memiliki ruh, ia juga membutuhkan
ketenangan-ketenangan yang bersifat ruhaniah, yakni ketenangan Ketenangan ruhaniah
mempunyai kontribusi yang sangat penting terhadap kebahagiaan hidup manusia, baik
secara lahiriah maupun batiniah. Kebahagiaan hidup itu tidak akan bisa didapatkan jika
manusia tidak memperoleh ketenangan hakiki. Bahkan fisik manusia itu bisa hancur
jika ketidaktenangan manusia mencapai titik yang paling memprihatinkan.Nabi
Muhammad saw bersabda:

5
Al- Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7 , Mei 2016
6
Imam syafe’I, (2014)

5
‫أالوانّ في الجسد مصعة إذاصلحثت صلح الجسد كلّه واذا فس ت تفسد الجسد كله‬
)‫االوهيالقلب (رواه البخاري ومسلم‬

Artinya:”Ketahuilah bahwa di dalam jasad manusia itu ada segumpal daging. Jika
sengumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh jasadnya.jika segumpal daging
itu rusak, maka akan rusaklah seluruh jasadnya, ketahuilah bahwa ia adalah hati.”
(HR.Bukhari dan Muslim).
Namun ketenangan hakiki itu tidak akan bisa didapatnya tanpa diri manusia itu
sendiri mengenal pemilik ruh, yaitu Allah SWT. Manusia tidak mungkin mampu
mengenal Allah SWT tanpa Agama. Bahkan manusia tidak akan pernah tahu untuk apa
ia diciptakan dan kemana pertanggungjawabanya.
4. Agama sebagai petunjuk tata sosial
Sesungguhnya aku diutus (Nabi Muhammad) untuk menyempurnakan akhlak.
Orang yang bertanggung jawab dalam pendidikan akhlak adalah orangtua pada
pendidikan informal, guru atau ustad pada pendidikan formal dan lain sebagainya.
Pendidikan akhlak sangat penting karena menyangkut perilaku dan sikap yang harus di
tampilkan oleh seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari baik personal maupun
sosial (keluarga, sekolah, kantor, dan masyarakat yang lebih luas). Akhlak yang terpuji
merupakan hal sangat penting harus dimiliki oleh setiap umat muslim (sebab maju atau
mundurnya suatu bangsa atau Negara itu sangat tergantung kepada akhlak tersebut).
Untuk mencapai maksud tersebut maka perluadanya kerja sama yang sinergis dari
berbagai pihak dalammenumbuhkembangkan akhlak mulia dan menghancur leburkan
faktor-faktor penyebab timbulnya akhlak yang buruk.7
D. Fungsi Agama bagi Manusia
1. Agama memberikan kedamaian mental (mental peace).
Menurut pendapat ini, kehidupan manusia sangat tak menentu. Manusia bergumul
untuk tetap hidup di tengah-tengah ketidakpastian, ketidakamanan, dan bahaya-bahaya.
Kadang-kadang ia merasa tak berdaya maka agama lah yang memberikan penghiburan
dan dorongan dalam masa-masa krisis tersebut.

7
Al- Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7 , Mei 2016

6
Agama memberi tempat perlindungan yang benar bagi manusia maka manusia
memeroleh kedamaian mental dan dukungan emosional. Agama memberi dorongan
kepada manusia untuk menghadapi kehidupan dan masalah-masalahnya.
2. Agama menanamkan kebajikan-kebajikan sosial.
Agama mempromosikan kebajikan-kebajikan sosial yang utama,
misalnya,kebenaran, kejujuran, sikap nirkekerasan, pelayanan, cintakasih, disiplin, dsb.
Seorang pengikut agama tertentu menginternalisasi kebajikan-kebajikan ini dan
menjadi warga masyarakat yang berdisiplin.
3. Agama meningkatkan solidaritas sosial.
Agama membangkitkan semangat persaudaraan/persaudarian. Durkheim
berpendapat bahwa agama memperkuat solidaritas sosial. Ahli lain menunjukkan
bahwa agama mempunyai kekuatan mengintegrasikan dalam masyarakat manusia. Hal
ini benar karena orang beragama mempunyai kepercayaan yang sama, sentimen yang
sama, ibadah yang sama, berpartisipasi dalam ritual bersama dan seterusnya merupakan
faktor-faktorperekat yang penting yang memperkuat kesatuan dan solidaritas.
4. Agama adalah agen sosialisasi dan kontrol sosial.
Dikatakan oleh Parson bahwa agama adalah salah satu agen paling penting untuk
sosialisasi dan kontrol sosial. Agama mempunyai peranan penting dalam
mengatur/mengorganisasikan dan mengarahkan kehidupan sosial. Agama juga
menolong menjaga norma-norma sosial dan kontrol sosial. Ia mensosialisasikan
individu dan melakukan kontrol baik terhadap individu maupun kelompok dengan
berbagai cara. Organisasi seperti gereja, masjid, dan sejenisnya juga mengontrol
perilaku dari individu pada tingkat yang berbeda-beda.
5. Agama meningkatkan kesejahteraan.
Agama mengajarkan kepada umatnya agar melayani masyarakat serta
meningkatkan kesejahteraan masayarakat.8 Ia mengajarkan bahwa pelayanan kepada
sesama manusia adalah juga pelayanan kepada Tuhan. Karena itulah manusia
menggunakan uangnya untuk memberi makan kepada yang miskin dan yang
membutuhkan.
Agama-agama tertentu seperti Hindu, Islam dan Kristen, dan lain-lainnya, memberi
tekanan kepada tujuan memberi kepada yang miskin dan peminta-minta. Agama

8
Muhaimin, Studi Islam Dalam Ragam Dimensi & Pendekatan. Jakarta:Kencana,2005

7
mengembangkan sikap filantropis manusia dan dengan demikian mendorong ide
saling menolong dan bekerjasama. Karena dipengaruhi oleh kepercayaan agamawi,
berbagai organisasi agamawi melibatkan diri dalam berbagai aktivitas
menyejahterakan orang lain.Mungkin saja tidak semua orang beragama sependapat
dengan hal ini, tetapi hampir pasti bahwa ada ajaran seperti ini ada dalam berbagai
agama.
6. Agama memberikan rekreasi kepada manusia.
Apa maksud dari fungsi ini? Agama memainkan peranan yang mempesona atau
mengagumkan dalam memberikan rekreasi kepada umat. Misalnya, dalam ritus
agamawi maupun festival-festival/perayaan agamawi yang diselenggarakan oleh
berbagai agama memberikan kelegaan atau kebebasan kepada umatnya dari berbagai
tekanan mental. Hal ini juga terjadi bilamanaada kuliah atau khotbah-khotbah agamawi
atau konser musik agamawi yang diiringi oleh lagu-lagu pujian, memberikan lebih
banyak kesenangan kepada umat dan menyediakan rekreasi abadi kepada umat.
7. Agama berfungsi memperkuat rasa percaya diri.
Agama dianggap sebagai cara efektif untuk mengukuhkan atau memperkuat rasa
percaya diri. Ada kepercayaan-kepercayaan tertentu seperti “kerja sebagai ibadah”,
“tanggungjawab atau tugas adalah bersifat ilahi,” dan lain-lain ajaran yang ada dalam
berbagai agama memberi penguatan kepada individuindividu dan sekaligus
memperkuat rasa percaya diri.
8. Agama juga mempunyai pengaruh kepada ekonomi serta sistem politik.
Max Weber misalnya mempunyai tesis yang membuktikan hubungan antara etika
Protestan dan perkembangan kapitalisme. Begitu pula ada yang kita kenal dengan
ekonomi syariah. Contoh bahwa agama memengaruhi sistem politik misalnya sangat
banyak, baik pada zaman dulu maupun pada zaman modern ini. Ada negara yang
didasarkan pada agama (negara agama), bahkan dalam negara-negara modern dan
demokratis, pengaruh agama tak terhindarkan dalam dunia politik.9

9
Muhaimin, Studi Islam Dalam Ragam Dimensi & Pendekatan. Jakarta:Kencana,2005

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Manusia adalah makhluk tuhan yang dimuliakan oleh
Allah dari makluk ciptaannya yang lainnya, dengan segala keistimewaan yang ada pada
manusia, seperti akal manusia yang mampu membedakan antara yang baik dan yang
buruk. Allah swt menciptakan manusia dengan sebaik baiknya ciptaan, dan menundukkan
alam semesta baginya agar dia dapat memakmurkan dan memelihara kemudian
melestarikan keberlangsungan hidup dialam semesta.manusia sebagai makhluk allah pada
dasarnya mengemban amanah atau tugas-tugas kewajiban dan tanggung jawab yang
dibebankan oleh allah kepadanya agar dipenuhi, dipelihara dan dijaga dengan sebaik-
baiknya yaitu sebagai Andun (hamba) dan Khalifah (menggantikan yang lain). Manusia
dengan agama mempunyai hubungan yang memang sudah terikat. agama juga banyak
berfungsi bagi kehidupan manusia.

B. Saran
Demikian pembahasan dari makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan didalam makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan
sangat berguna bagi penulisan makalah selanjutnya, semoga makalah ini dapat berguna,
khususnya bagi kami dan mahasiswa pada umumnya untuk dapat memperluas
pengetahuan bagi pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Tadzkiyyah: jurnal Pendidikan islam, volume 7, Mei 2016


Andi Abdul Hamzah, "eksistensi manusia dan tugas pokok dalam tinjauan pendidikan Islam,"
jurnal UIN
Muhaimin, Studi Islam Dalam Ragam Dimensi & Pendekatan. Jakarta:Kencana,2005
Sari, E. L. (2019). Pendekatan Dalam Studi Islam. Academia, 19.

10

Anda mungkin juga menyukai