Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AGAMA ISLAM
Tugas & Fungsi Manusia sebagai Hamba dan Khalifah
Dosen Pengampu :Achyar Hamid.,S.Ag.,MH

KELOMPOK 4 :
1.Darmawan (2210026)
2.Suci Sagita Ramadhani Fadly (2210015)
3.Nur Ainun (2210059)
4.Nurjannah S (2210031)
5.Siti Zulsasleya (2210063)
6.Senniati (2210021)
7.Alya (2210091)
8.Imelda Nurfadhila Rahmania (22110003)

STIK TAMALATEA MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berisi tentang tugas dan fungsi manusia sebagai
hamba dan khalifah.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dengan tujuan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami tentang mata kuliah tersebut.
Terlepas dari semua itu, Kamimenyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan segala kekurangan dalam makalah ini kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang tugas dan fungsi manusia
sebagai hamba dan khalifah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Makassar, 01 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN

A. 1.1 Latar Belakang ........................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ..................................................................1

1.4 Tujuan Penulisan .....................................................................2

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran ................................3

2.2 Kedudukan Manusia ...............................................................4

2.3 Konsep Manusia Sebagai Khalifa Dan Hamba Allah ...........5

2.4 Peranan Dan Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifa .....6

BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..............................................................................10

3.2 Saran ........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta.
Manusia hakikatnya adalah makhluk ciptaan Alaah SWT. Pada diri manusia terdapat
perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Dalam pandangan Islam
sebagai makhluk ciptaan Allah SWT manusia memiliki tugas tertentu dalam
menjalankan kehidupannya di dunia ini. Untuk menjalankan tugasnya manusia
dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah SWT. Akal dan pikiran tersebut yang akan
menuntun manusia dalam menjalankan perannya. Dalam hidup di dunia, manusia
diberi tugas kekhalifahan, itu tugas kepemimpinan, wakil Allah dimuka bumi, serta
pengelolaan dan pemeliharaan alam.
Dalam kehidupan ini kita tahu bahwa manusia adalah ciptaan Allah SWT
yangpaling sempurna karena memiliki akal, nafsu, panca indra yang baik, fisik
yangbaik, dan lain-lain. Dan manusia tidak begitu saja ada dimuka bumi ini selain
Allah yang menciptakan kita, tetapi ada proses dimana kita berada dimuka bumi ini,
melalui ibu kita yang melahirkan kita dan dengan keagungan Allah SWT kita keluar
dari rahim ibu. Pada dasarnya kita tidak menghiraukan apa dan bagaimana kita ada
dimuka bumi ini, tetapi sebagai orang yang beriman untuk lebih menempatkan lagi
keimanan kita kepada Allah SWT, maka alangkah baiknya kita tahu asal usul kejadian
manusia. Khususnya kita seorang muslim yang tidak mau menodai dengan
pemahaman-pemahaman kafir, dimana kita dilahirkan kemuka bumi ini, prosesnya
ada didalam Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana proses penciptaan manusia dalam islam ?

2) Bagaimana kedudukan manusia dimuka bumi menurut islam ?

3) Bagaimana konsep manusia sebagai khalifah dan hamba Allah ?

4) Bagaimana peranan dan fungsi manusia sebagai khalifah dan hamba Allah ?

5) Apa tugas manusia menurut islam ?

6) Bagaimana fungsi dan peran manusia menurut Al-Qur’an?

1
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui proses penciptaan manusia dalam islam

2) Untuk mengetahui kedudukan manusia dimuka bumi menurut islam

3) Untuk mengetahui konsep manusia sebagai khalifah dan hamba Allah

4) Untuk mengetahui peranan dan fungsi manusia sebagai khalifah dan hamba

Allah

5) Untuk mengetahui tugas manusia menurut islam

6) Untuk mengetahui fungsi dan peran manusia menurut Al-Qur’an

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penciptaan Manusia Menurut Al-Quran


Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT.
Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan
tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa
manusia berasal dari tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti :
- Turab
- Thien
- Shal-shal
- Sualalah
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam
unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa manusia
diciptakan dari tanah umumnya dipahami secara lahiriah. Hal ini menimbulkan
pendapat bahwa manusia benar-benar dari tanah, dengan asumsi karena Allah
berkuasa m,aka segala sesuatu dapat terjadi.
Ada dua komponen penting yang menjadi dasar permulaan kehidupan. Yaitu bahan
genetic dan selaput sel. Dua komponen tersebut bermula dari tanah liat yang dikenali
sebagai mommorillonite clay. Sedangkan bahan genetik yang dimaksud adalah DNA.
DNA merupakan sebagian organic yang merupakan unsur terpenting dalam tanah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam
unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses
selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci.
Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di
dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang
sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan
pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk
manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT.

3
B.Kedudukan Manusia
Dalam Al-Qur'an, manusia dipandang sebagai berikut:pertama, Tuhan memilih
manusia sebagai wakil-Nya (khalifah) di bumi, yang berarti bahwa Dia memberi
manusia kekuatan untuk menguasai bumi, tetapi dengan syarat bahwa mereka tetap
taat pada Tuhan, menjadi hamba Tuhan (‘abd Allah). Kedua, sebagai hamba dan
khalifah-Nya, manusia menjadi pasif, tunduk pada kehendak Tuhan, di satu sisi, dan
aktif sebagai agen Tuhan serta melakukan kehendak Tuhan di dunia. di sisi lain,
Manusia dipilih Tuhan sebagai wakil-Nya (khalifah Allah) sekaligus hamba-Nya
(‘abd Allah). Sebagai seorang hamba, manusia harus tunduk total pada Tuhan dan
menerima secara sempurna semua yang dikehendaki-Nya. Sebagai wakil-Nya,
manusia harus aktif di dunia untuk menjalankan kehendak Tuhan di muka bumi.
Menjadi manusia seutuhnya adalah menerima dengan kepasrahan total pada apa yang
berasal dari Tuhan dan memperlakukan makhluk ciptaan-Nya sebagai media perantara
utama berupa karunia untuk terciptanya keteraturan.
Konsekuensi konsep hamba dan wakil Tuhan adalah bahwa derajat laki-laki dan
perempuan bukan terletak pada diri mereka sendiri, tetapi dilihat dari segi kepasrahan
dan kepatuhan mereka kepada Tuhan. Derajat manusia dinilai dari segi derajat
pengabdiannya terhadap Tuhan. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia untuk
dapat mengetahui dan menguasai alam adalah sah dengan syarat: mereka mengenali
sifat teomorfis mereka dan konsisten dalam kepatuhan dan kepasrahan kepada Tuhan.
Konsep Islam tentang manusia (insan) sebagai anthropos yang mencakup laki-laki
dan perempuan dapat diringkaskan sebagai perkawinan kedua kualitas tersebut dalam
diri manusia. Manusia diberikan kehendak bebas. Akibatnya, manusia dapat
memberontak terhadap kodrat primordialnya dan menjadi aktif melawan surga serta
pasif pada kodrat rendahnya sendiri dan dunia indrawi. Dengan begitu, tak semua
manusia menjadi hamba dan wakil Tuhan. Kesempurnaan mode pasif dan aktif
tersebut dimiliki para nabi dan orang-orang suci. Walaupun demikian, semua manusia
memiliki martabat (dignity) dan hidup mereka adalah sakral karena kodrat primordial
mereka, yang mana seluruh anak turunan Adam dan Hawa mempunyainya pada
kedalaman diri mereka.
Mengapa manusia harus tunduk pasrah dan patuh pada kehendak-Nya? Seluruh
pandangan filosofis, teologis, dan sufistis dalam sejarah Islam bersepakat bahwa
Tuhan adalah pencipta manusia. Tuhan sebagai penyebab ontologis eksistensi
manusia. Karena itu, manusia memiliki utang kepada Tuhan dan hak-hak kita
diturunkan sebagai pemenuhan tanggung jawab manusia terhadap-Nya dan kepatuhan
pada kehendak-Nya.
Relasi manusia dengan Tuhan dimulai dari pertanyaan: apa yang Tuhan inginkan
dari manusia? Berdasarkan Al-Qur'an, kita dapat menyimpulkan jawaban dari
pertanyaan di atas adalah ‘ibadah (worship). ‘Ibadah berarti melayani (service).
Menyembah Tuhan berarti juga melayani-Nya. Banyak tafsir dari istilah ‘ibadah,
mulai dari tindakan ibadah biasa sampai mencintai dan mengetahui Tuhan.

4
C. Konsep Manusia Sebagai Khalifah Dan Hamba Allah

1. Tanggung jawab manusia sebagai hamba


Allah SWT dengan kehendak kebijaksanaanNya telah menciptakan
makhluk-makhluk yang di tempatkan di alam penciptaanNya. Manusia diantara
makhlukAllah dan menjadi hamba Allah SWT. Sebagai hamba
Allahtanggungjawab manusia adalah amat luas di dalam kehidupannya,
meliputisemua keadaan dan tugas yang ditentukan kepadanya.
Tanggungjawab manusia secara umum digambarkan oleh
RasulullahSAW di dalam hadis berikut. Dari Ibnu Umar RA katanya, Saya
mendengarRasulullah SAW bersabda yang bermaksud :
”Semua orang dari engkau sekalian adalah pengembala
dandipertanggungjawabkan terhadap apa yang digembalainya.Seorang laki-
lakiadalah pengembala dalam keluarganya dan akan ditanya tentang
pengembalaannya. Seorang isteri adalah pengembala di rumah suaminya
danakan ditanya tentang pengembalaannya.Seorang khadam juga
pengembaladalam harta tuannya dan akan ditanya tentang pengembalaannya.
Maka semua orang dari kamu sekalian adalah pengembala dan akan
ditanyatentang pengembalaannya.”(Muttafaq ‘alaih)
Allah mencipta manusia ada tujuan-tujuannya yang tertentu. Manusia
diciptakan untuk dikembalikan semula kepada Allah dan setiap manusia
akanditanya setiap usaha dan amal yang dilakukan selama ia hidup di
dunia.Apabila pengakuan terhadap kenyataan dan hakikat wujudnya hari
pembalasan telah dibuat maka tugas yang diwajibkan atas dirinya
perludilaksanakan.

2. Manusia Sebagai Khalifah Allah


Antara anugerah utama Allah kepada manusia ialah pemilihanmanusia
untuk menjadi khalifah atau wakilNya di bumi. Dengan ini manusia
berkewajibanmenegakkan kebenaran, kebaikan, mewujudkan
kedamaian,menghapuskan kemungkaran serta penyelewengan dan
penyimpangan dari jalan Allah. Dengan firman Allah SWT yang artinya :
“Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
Malaikat:Sesungguhnya Aku jadikan di bumi seorang Khalifah.Berkata
Malaikat: Adakah Engkau hendak jadikan di muka bumi ini orang yang
melakukankerusakan dan menumpahkan darah, sedangkan kami sentiasa
bertasbih danbertaqdis dengan memuji Engkau? Jawab Allah: Aku lebih
mengetahui apa yang kamu tidak ketahui.” (QS.Al -Baqarah:30)
Di kalangan makhluk ciptaan Allah, manusia telah dipilih oleh
Allahmelaksanakan tanggungjawab tersebut. Ini sudah tentu karena
manusiamerupakan makhluk yang paling istimewa.

5
B. Peranan dan Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah dan Hamba
Allah
Tanggungjawab manusia sebagai hamba dan khalifah kepada Allah
secarakhususnya meliputi perkara-perkara yang berkaitan dengan
kehidupan.Tanggungjawab tersebut bolehlah dirumuskan seperti berikut:
1. Mengabdikan diri kepada Allah menerusi beriman kepada Allah danmelakukan
amal soleh dalam bentuk yang sempurna.
2. Sebagai hamba, manusia perlu melaksanakan amanah Allah, memelihara serta
mengawal agama Allah serta ajaran Allah SWT.
3. Ke arah melaksanakan amanah sebagai khalifah Allah ini, manusia hendaklah
menyedari dan memahami bahawa kewajipan berdakwah dengan menyebarkan
dan memperluaskan ajaran Islam ke arah menegakkan syiar islam serta
meninggikan kalimah Allah di atas muka bumi ini, dengan berperanan
menegakkan amar makruf serta mencegah kemungkaran.
Firman Allah Ta’ala yang artinya :
“Dan hendaklah adadi antara kamu satu puak yang menyeru(berdakwah)
kepada kebajikan (mengembangkan Islam). Dan menyuruhberbuat segala
perkara yang baik, serta melarang daripada segala yang salah (buruk dan keji).
Dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang yang berjaya. (QS. Ali
Imran: 104)”

Apabila tugas menyeru kepada Islam dilakukan secara meluas


danmenyeluruh dan dapat memberi kesadaran dan keinsafan niscaya akan
dapatmewujudkan manusia yang faham akan tanggungjawab dan menjadi
manusiayang bertanggungjawab.

4. Sebagai khalifah Allah,yang dimaksudkan dengan wakil Allah,


wajiblahmanusia menjaga agama dengan melaksanakan dua perkara:
a. Menegakkan Islam. Dengan berdakwah kepada manusia seperti
yangdilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat RA dan
membuktikankebaikan ajaran Islam dan hukumnya di samping
mempertahankanagamanya dari ancaman musuh.
b. Melaksanakan Islam. Dengan mengamalkan perintahNya danmeninggalkan
laranganNya, dalam semua urusan termasuk juga urusankemasyarakatan
dan kenegaraan

1. Tugas Manusia Di Bumi

Dalam perjalanan hidup dan kehidupannya, manusia sebagai makhluk Allah pada
dasarnya mengemban amanah atau tugas-tugas kewajiban dan tanggungjawab yang
dibebankanoleh Allah kepadanya agar dipenuhi, dijaga dan dipelihara dengan sebaik-
baiknya.Al-Maraghy,ketika menafsirkanQ.S. An-Nisa’(4:58)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

6
ٰۤ
َّٰ ‫ن يهأ ْ ُم ُر ُك َّْم‬
َّ‫ّللاه اِن‬ َّْ ‫اله ت ُ هؤدُّوا ا ه‬ َِّ ‫ْن هحك ْهمت ُ َّْم ذها هواِ َّۙ ا ه ْه ِل هها ا ِٰلى ٰم ٰن‬
َّْ ‫ت‬ َّ‫س النا بهي ه‬ َّ ِ ‫ن‬ َّْ ‫اِنَّ َّۙ لْعه ْد َِّل بِا تهحْ ُك ُم ْوا ا ه‬
َّٰ ‫ّللاه اِنَّ َّۙ بِهَّ يه ِع ُظ ُك َّْم نِ ِعما‬
‫ّللاه‬ َّٰ ‫ن كها‬ َّ‫س ِم ْيعًاَّ ه‬
‫صي ًْرا ه‬ ِ ‫به‬

innalloha ya-murukum ang tu-addul-amaanaati ilaaa ahlihaa wa izaa hakamtum


bainan-naasi ang tahkumuu bil-'adl, innalloha ni'immaa ya'izhukum bih,
innalloha kaana samii'am bashiiroo

"Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya
kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi
pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat."
Ia mengemukakan bahwa amanahtersebut ada bermacam-macam bentuknya, yaitu,
Amanah hamba terhadap Tuhannya, yakni sesuatu yang harus dipelihara dan dijaga
oleh manusia,yang berupa mengikuti segala perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya,serta menggunakan alat-alat potensialnya dan anggota badannya dalam
berbagai aktivitas yang bisa menimbulkan kemanfaatan baginya dan
dapatmendekatkan diri kepada Tuhannya, sehingga bila manusia melanggarnya, maka
berarti dia berkhianat kepada Tuhannya, Amanah hamba terhadap sesama manusia,
yakni mengembalikan barang-barang titipan kepada pemiliknya dan tidak mau
menipu, serta menjaga rahasia seseorang yang tidak pantas dipublikasikan.
danAmanah manusia terhadap dirinya, yakni berusaha melakukan hal-hal yang lebih
baik dan lebih bermanfaat bagi dirinya untuk kepentingan agama dan dunianya, tidak
melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya baik untuk kepentingan akhirat
maupun dunianya, serta berusaha menjaga dan memelihara kesehatan dirinya.Di
dalam al-Qur’an dinyatakan bahwa manusia termasuk makhluk yang siap dan mampu
mengemban amanah tersebut ketika ditawari oleh Allah, sebaliknya makhluk yang
lain justru enggan menerimanya atau tidak siap dan tidak mampu mengemban amanah
tersebut, sebagaimana firmanNya dalam Q.S. al-Ahzab (33:72)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

‫ضنها اِنَّا‬ َّْ ‫علهى نهةهَّ هما‬


ْ ‫اله ع ههر‬ َّ ِ ‫ْن فهَّا ه َِّل ْل ِجبها هوا ْر‬
َِّ ‫ض َّْله هوا الس ٰم ٰو‬
‫ت ه‬ ‫ن ْن ه‬
َّْ ‫سا ا ه‬
َّ‫ن بهي ه‬ َُّ َّۙ َّ‫ن كها اِنه‬َّ‫هظلُ ْو ًما ه‬
‫حْم ْلنه هها هج ُه ْو ًَّل‬ِ ‫ن هوَّا ه ي‬ َّ‫شفه ْق ه‬ ْ ‫ال هح همله هها هَّو ِمنْ هها‬
َِّْ
innaa 'arodhnal-amaanata 'alas-samaawaati wal-ardhi wal-jibaali fa abaina ay
yahmilnahaa wa asyfaqna min-haa wa hamalahal-ingsaan, innahuu kaana
zholuumang jahuulaa
"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-
gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir
tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh,"
dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat dhalim dan
bodoh.”

7
2. Tugas Manusia Sebagai Abdullah (hamba Allah)
Tugas hidup manusia sebagai ‘Abdullah merupakan realisasi dari mengemban
amanah dalam arti: memelihara beban/tugas-tugas kewajiban dari Allah yang harus
dipatuhi, kalimat La ilaaha illa Allah atau kalimat tauhid, dan atau ma’rifah
kepadaNya. Sedangkan Khalifah Allah merupakan realisasi dari mengemban amanah
dalam arti: memelihara, memanfaatkan, atau mengoptimalkan penggunaan segala
anggota badan, alat-alat potensial (termasuk indera, akal dan qalbu) atau potensi-
potensi dasar manusia, guna menegakkan keadilan, kemakmuran dan kebahagiaan
hidup.
Tugas hidup manusia sebagai ’abdullah bisa difahami dari firman Allah dalam Q.S.
Az-Zariyat ayat 56:
َُّ ‫س ۡال ِجنَّ هخله ۡق‬
‫ت هو هما‬ َّ‫ال ۡن ه‬
ِ ۡ ‫ن اِلَّ هو‬
َِّ ‫ِل هي ۡع ُبد ُۡو‬
Wa maa khalaqtul jinna wal insa illaa liya'buduun
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-
Ku."
3. Tugas Manusia Sebagai Khalifah Allah

Tugas hidup manusia juga sebagai khalifah Allah di muka bumi. Hal ini dapat
dipahami dari firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah ayat 30 :

ْ‫ك قها هَّل هو ِإ َّذ‬


َّ‫ض فِي هجا ِعلَّ ِإنِي ِل ْل هم هَلئِ هك َِّة هربُّ ه‬ َّ ِ ‫ن فِي هها أهتهجْ عه َُّل قهالُوا َّۙ هخ ِليفه َّةً ْاْل ه ْر‬ ِ ‫فِي هها يُ ْف‬
َّْ ‫س َُّد هم‬
َُّ ‫س ِف‬
‫ك‬ ْ ‫الد هما هَّء هويه‬ ِ ‫ن‬ َُّ ْ‫ح هونهح‬َُّ ‫ِك نُسه ِب‬ َُّ ‫ك هونُقهد‬
َّ‫ِس ِب هح ْمد ه‬ ‫ه‬ ‫ه‬
َّ‫ن هَّل هما أ ْعله َُّم إِنِي قالهَّ َّۙ له ه‬ َّ‫ت ه ْعله ُمو ه‬
Artinya:"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya
Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

B. Fungsi Dan Peran Manusia

Di dalam Al Qur’an disebutkan fungsi dan peranan yang diberikan Allah kepada
manusia, yaitu:Menjadi abdi Allah. Secara sederhana hal ini berarti hanya bersedia
mengabdi kepada Allah dan tidak mau mengabdi kepada selain AllahMenjadi saksi
Allah. Sebelum lahir ke dunia ini, manusia bersaksi kepada Allah bahwa hanya Dialah
Tuhannya.Menjadi Khalifah Allah, yaitu perwakilan Allah untuk berbuat sesuai
dengan misi yang telah ditentukan Allah sebelum manusia dilahirkan yaitu untuk
memakmurkan bumi. Khalifah yang dimaksud Allah bukanlah suatu jabatan sebagai
Raja atau Presiden tetapi yang dimaksud sebagai kholifah di sini adalah seorang

8
pemimpin Islam yang mampu memakmurkan alam dengan syariah-syariah yang telah
diajarkan Rosulullah kepada umat manusia.
Dengan berpedoman pada QS Al Baqarah ayat 30-36, maka status dasar manusia
adalah sebagai khalifah (makhluk penerus ajaran Allah)

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang
memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia
yang telah diberikan Allah Swt.
Eksistensi manusia di dunia adalah sebagai tanda kekuasaan Allah Swt terhadap
hamba-hamba-Nya, bahwa dialah yang menciptakan, menghidupkan dan menjaga
kehidupan manusia. Dengan demikian, tujuan diciptakan manusia dalam konteks
hubungan manusia dengan Allah Swt adalah dengan mengimani Allah Swt dan
memikirkan ciptaan-Nya untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah
Swt. Sedangkan dalam konteks hubungan manusia dengan manusia, serta manusia
dengan alam adalah untuk berbuat amal, yaitu perbuatan baik dan tidak melakukan
kejahatan terhadap sesama manusia, serta tidak merusak alam.
Manusia dipercaya Allah untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini.Dia pernah
memberi amanat kepada bumi tapi bumi tak sanggup untuk memikulnya,begitu juga
dengan gunung.Dan akhirnya manusialah yang dipercaya unutuk mengemban amanat
itu.Sebagai wakil Allah di bumi ini,manusia salah satu tugas manusia adalah untuk
mennjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini.Serta menjalin hubungan dengan
Allah,dengan sesama manusia,dan dengan lingkungan kehidupannya.
Kepemimpinan adalah suatu amanah yang diberikan Allah yang suatu ketika nanti
harus kita pertanggungjawabkan.
B. Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan tugas. Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Herman dan Rysta Yuniarti.2011. Hakikat ManusiaMenurut Islam.


http://ithaokeh.blogspot.com/2011/10/makalah-agama-tentang-hakikat-manusia.html

https://pasca.uin-malang.ac.id/tugas-manusia-di-bumi/

https://www.beritasatu.com/news/767771/menjadi-khalifah-dan-hamba-allah

https://www.scribd.com/document/403607366/MANUSIA-SEBAGAI-HAMBA-ALLAH-DAN-KHALIFAH-
docx

diakses pada tanggal 01 November 2022

11

Anda mungkin juga menyukai