Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, dan segala kelancaran kepada penulis, sehingga
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Manusia Sebagai Khalifah” ini.
Shalawat dan salam tidak lupa pula penulis hanturkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah merubah zaman kebodohan menjadi zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan. Tidak lupa pula terima kasih yang sebesar-besarnya penulis
ucapkan kepada seluruh anggota yang telah membantu dan ikut bekerja sama dalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik isi maupun
penyajiannya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran ke arah yang positif dan
tentunya untuk penulisan yang lebih baik pada masa yang akan datang. Dan sekiranya
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya kepada pembaca.
Lhokseumawe,
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar Belakang ..............................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................
C. Tujuan Penulisan ........................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan wujud yang
lengkap yakni jasmani dan rohani, di samping itu juga diberi sesuatu yang paling
membedakan terhadap makhluk lain. Manusia diberikan akal dan hati untuk dapat
memahami ilmu yang diturunkan oleh Allah SWT, baik itu ilmu tentang tauhid,
akhlak, dan lain sebagainya.
Manusia juga mengemban fungsi dan tugas hidup yang berkaitan dengan
tanggung jawab. Jadi manusia itu diciptakan dengan fungsi dan tugas yang pada
akhirnya akan dipertanggungjawabkan. Didalam makalah ini, kami akan menjelaskan
tentang ulasan manusia secara lengkap mulai dari penciptaannya hingga tugas dan
tanggung jawab manusia sebagai khalifah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai khalifah?
2. Apa saja ayat dalam Al-Quran yang membahas tentang manusia sebagai hamba
dan khalifah?
3. Apa sajakah peranan manusia sebagai khalifah?
4. Bagaimana bentuk pemerintahan khalifah?
5. Bagaimanakah sifat atau tingkah laku manusia sebagai khalifah?
6. Apa sajakah fungsi hidup dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah?
3
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
kehidupan yang menjadi tugas dan misi manusia saat di dunia untuk memimpin,
memanfaatkan, dan menampilkan banyak kebaikan-kebaikan.
Wujud kebaikan ada 2, yang pertama, kebaikan spiritual dalam wujud ibadah
ritual, yang kedua adalah kebaikan sosial dalam wujud interaksi dengan makhluk.
Kebaikan ritual diukur berdasarkan taqwa kepada Allah SWT, dan kebaikan sosial
diukur berdasarkan taqwa dengan sesama makhluk. Makanya ketika disebutkan kata
taqwa sebanyak 115 kali, dibagi dua bagian, ada yang behubungan dengan taqwa
kepada Allah SWT dan ada yang berhubungan dengan makhluk.
Selain itu, manusia ditunjuk oleh Allah SWT sebagai pengganti Allah SWT
dalam mengolah bumi sekaligus memakmurkannya. Manusia diberi tugas dan
tanggung jawab untuk menggali potensi-potensi yang terdapat di bumi, mengolahnya,
dan menggunakannya sebagai saran untuk beribadah kepada Allah SWT. (Thoyar,
2011:5)
Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang
melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya
makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (QS.
Al-Mu’minun [23]: 12-14).
6
Adapun kesimpulan dari ayat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Penegasan Allah SWT bahwa manusia makhluk yang asal kejadiannya dari
sari pati tanah.
Bagaimana pandangan ilmu pengetahuan tentang asal kejadian
manusia itu? Menurut ilmu biologi, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan
asal kejadiannya adalah dari tanah. Hal ini telah dibuktikan dari makhluk
hidup tersebut. Hasil penelitian abu bekas bakaran makhluk hidup diketahui
bahwa unsur-unsur aslinya adalah oksigen (O), hidrogen (H), zat belerang (S),
zat arang (C), kalium (K), natrium (Na), Yudium (Y), asam arang (CO2), air
(H2O) dan zat lainnya sebagai pelengkap.
b. Informasi dari Allah SWT tentang proses kejadian manusia ketika masih
berada dalam kandungan.
Proses kejadian manusia ketika masih berada dalam kandungan adalah sebagai
berikut:
Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam tubuh
manusia sebagai muthfah (air yang berisi spermatozoa atau disebut
sperma), yang kemudia ditumbuhkan kedalam qarar (rahim atau
kandungan).
Allah SWT menjadikan nuthfah sebagai ‘alaqah yang berbentuk
gumpalan darah
Dari ‘alaqah, Allah SWT menjadikannya sebagai mudghah yaitu
segumpal daging menyerupai daging hancur yang sudah dikunyah.
Dari mudghah, Allah SWT menjadikannya sebagai idzam yaitu tulang
atau rangka.
Kemudian tulang atau rangka itu dibalut oleh daging.
Setelah itu, Allah SWT menjadikan daging itu sebagai makhluk dalam
bentuk lain yaitu dalam bentuk manusia yang telah berkepala,
berbadan, bertangan, dan berkaki.
Artinya: Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak
menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan dalah di sana. Sedangkan
7
kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 30)(Thoyar,
2011: 3)
8
ُض فِى َخ ِليفَةُ َجعَ ْل َٰنَ َكُ إِنَّا َٰيَ َد ُاوۥ ُد ُ ِ ٱح ُكم ْٱْل َ ْر ُِ ل بِ ْٱل َح
ُ ِ َّق ٱلن
ْ َاس بَيْنَُ ف َُ تَتَّبِ ُعِ َو
َُٰ ك ْٱل َه َو
ى َُ َّضلِ ُل َعن فَي ُِ س ِبي َُِّ ن
َ ُۚٱّلل َُّ ضلُّونَُ ٱلَّذِينَُ ِإ
ِ ل َعن َي ُِ س ِبي َُِّ لَ ُه ُْم
َ ٱّلل
ُشدِيدُ َع َذاب
َ سواُ ِب َما
ُ َب َي ْو َُم ن َ ْٱل ِح
ُِ سا
Artinya: “(Allah SWT berfirman) Wahai Daud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan
khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil
dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan
Allah.”
Pada ayat ini disebutkan bahwa Allah SWT menjadikan Nabi Daus AS sebagai
khalifah di bumi dengan arti menjadi penguasa di kalangan Bani Israel. Saat di antara kaum
Bani Israel terdapat perselisihan, Nabi Daud selaku penguasa diperintahkan untuk
memberikan keputusan dengan adil. Selaku penguasa, seorang khalifah ditintut untuk
senantiasa berbuat adil kepada masyarakatnya. Ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa
akan memberikan akibat buruk bagi korbannya dan masyarakat umum. (Thoyar, 2011: 5)
9
Khalifah memiliki fungsi untuk melindungi bumi dan seisinya, yang terkandung atas
lima pokok kehidupan yaitu, agama (aqidah), jiwa manusia, harta kekayaan, akal pikiran, dan
keturunan (kehormatan). Tugas yang ketiga ini sangat berat diembannya, dan apabila dapat
dilaksanakan, jika seorang khalifah tersebut dapat menunjukkan suatu kebenaran dan dapat
menegakkan di tengah-tengah kehidupan umat manusia. Serta dapat menunjukkan kepada
umat manusia, bahwa kebathilan adalah kebathilan dan dapat mengajak seluruh umat
manusia untuk menumbangkannya bersama demi mencapai tujuan bersama seperti yang
diharapkan
10
Sebelum kalian menerapkan perilaku sebagai khalifah di bumi terlebih dahuli kita
harus membiasakan diri untuk membaca Al-Quran setiap hari. Adapun tingkah laku manusia
yang di bahas dala Al-Quran adalah sebagai berikut:
Selalu sadar diri bahwa kita diciptakan dari sesuatu yang hina menjadi bentuk yang
sebaik-baiknya.
Senantiasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan kita sebaik-baik
bentuk.
Senantiasa mengakui kebesaran Allah SWT yang telah menganugerahi kita
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
Senantiasa mendiskusikan segala sesuatu dengan hati yang tenang dan kendalikan
amarah.
Senantiasa menerima dan mensyukuri kekurangan serta kelebihan yang telah
diberikan.
Selalu beribadah hanya kepada Allah SWT baik dalam artian sempit manupun luas.
Selalu bisa menjaga amanah dengan baik dan menjalankannya dengan jujur dan
penuh rasa tanggung jawab.
Menjaga kedamaian dan ketentraman hidup umat beragama.
Senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara untuk kesejahteraan
yang lebih menyeluruh kepada seluruh masyarakat.
11
Selain memiliki tugas untuk melindungi, menjaga, merawat, dan mengelola bumi,
seorang khalifah juga mempunyai fungsi hidup yang lain dan tanggung jawab yang di emban
pada saat menjadi khalifa
Fungsi Hidup Manusia sebagai Khalifah
Jika kita merenungkan tentang keberadaan manusia di bumi ini dengan segala macam
pencapaiannya, pertanyaan yang muncul, kemanakah kita setelah ini. Apakah keberadaan
manusia dibumi serta apa yang dihasilkan akan menghilang begitu saja. Kesadaran akan
eksistensi (dari mana dan akan kemana) akan membawa manusia pada sisi terdalam pada
wujud manusia itu sendiri. Sepanjang sejarah manusia, sudah banyak orang yang mencoba
mencari formulasi yang mereka ciptakan berdasarkan pemahaman yang tidak utuh terhadap
manusia, karena mereka sebenarnya tidak mengetahui hakikat dirinya.
Di atas telah disinggung bahwa keberadaan manusia di dunia bukanlah secara
kebetulan. Bukan pula sebagai denda lagi dan selesai tanpa tanggung jawab, sebagaimana
paham materialisme. Islam memberikan garis dasar yang jelas tentang maksud penetapan
manusia sebagai khalifah. Di dunia ini, khalifah mengemban fungsi dan tugas sebagai
khalifah. Banyak tanggung jawab yang akan di emban dan harus dilaksanakan sesuai dengan
aturan yang ditetapkan dan digariskan oleh Allah SWT dan prosedur yang diatur dalam
pemerintahan dan Undang-Undang.
Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah
12
BAB III
KESIMPULAN
13
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Allah SWT yang paling mulia dan diciptakan
dalam bentuk yang amat baik serta diberikan akal pikiran dan firasat hati yang luar biasa
untuk beribadah kepada Allah SWT. Di dalam Al-Qur’an,diceritakan seluk beluk penciptaan
manusia, baik itu proses maupun tujuan diciptakannya.
Salah satunya adalah menjadi khalifah di muka bumi. Kata khalifahyang memiliki
beberapa arti, pertama adalah sesuatu yang datang belakangan atau yang generasi
kemudian.Yang artinya setiap manusia yang dilahirkan akan saling menggantikan, yang awal
(salaf) akan digantikan dengan generasi selanjutnya (khalaf) sampai dengan hari kiamat,
orang yang meninggal akan digantikan dengan setelahnya, oleh karena itu disebut dengan
khalifah.
Yang kedua, kata khalifah juga berarti pemimpin atau penguasa, sedangkan bentuk
kekuasaannya disebut khilafah yang berarti kepemimpinan. Yang ketiga, khalifah berarti
sesuatu yang mengandung manfaat dan bermanfaat, serta menciptakan kebaikan. Jadi dapat
disimpulkan, khalifah adalah pesan pesan kehidupan yang menjadi tugas dan misi manusia
saat di dunia untuk memimpin, memanfaatkan, dan menampilkan banyak kebaikan-kebaikan.
Selain itu, manusia ditunjuk oleh Allah SWT sebagai pengganti Allah SWT dalam
mengolah bumi sekaligus memakmurkannya. Manusia diberi tugas dan tanggung jawab
untuk menggali potensi-potensi yang terdapat di bumi, mengolahnya, dan menggunakannya
sebagai saran untuk beribadah kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
14
http://blog.unnes.ac.id/malikhatundayyanah/2015/11/24/tugas-manusia-sebagai-khalifah-di-
muka-bumi.
https://www.dakwahbinsani.com/2018/05/prosespenciptaan-manusia-sesuai-surah.html?m=1.
http://www.sigabah.com/beta/konsep-manusia-sebagai-khalifah.
Rosidin, Mutarom Faisal, dkk. (2014). Buku Siswa Al-Qur’an Hadis. Jakarta: Kementrian
Agama.
Thoyar Husni. (2011). Pendidikan Agama Islam untuk SMA. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan.
15