Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT. karena
berkat rahmat dan karunia Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini . Makalah ini
menjelaskan tentang tanggungjawab manusia sebagai hamba Allah dan khalifah Allah.

Tiada kesempurnaan di muka bumi ini. Oleh karena itu, saya dengan senang hati akan
menerima segala saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Gorontalo, 12 Maret 2013

Hilda Manjaliku
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Tanggungjawab Manusia Sebagai Hamba Allah 3
B. Tanggungjawab Manusia Sebagai Khalifah Allah 4
BAB III PENUTUP 6
A. Kesimpulan 6
DAFTAR PUSTAKA
 
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu makhluk yang mulia dan
terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang amat baik, sesudah
itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh sujud (memberi hormat) kepadanya.
Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan dan kemauan, dijadikan khalifah (penguasa) di
bumi dan menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala apa yang ada di langit dan di bumi,
semuanya bekerja untuk kepentingan manusia, dan kepadanya di berikan nikmat lahir dan
batin.
Al-Qur'an memberi keterangan tentang manusia dari banyak seginya, Dari ayat-ayat
Al-Qur’an, dapat disimpulkan bahwa manusia adalah makhluk fungsional yang bertanggung
jawab, pada surat al-Mu'minun ayat 115 Allah bertanya kepada manusia sebagai berikut :
"Apakah kamu mengira bahwa kami menciptakan kamu sia-sia, dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami?"
Dari ayat ini, menurut Ahmad Azhar Basyir, terdapat tiga penegasan Allah yaitu [1]
manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, [2] manusia diciptakan tidak sia-sia, tetapi berfungsi,
dan [3] manusia akhirnya akan dikembalikan kepada Tuhan, untuk
mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang dilakukan pada waktu hidup di dunia ini,
dan perbuatan itu tidak lain adalah realisasi daripada fungsi manusia itu sendiri.
Agama islam sebagai agama yang paling baik tidak pernah menggolongkan manusia
kedalam kelompok binatang. Hal ini berlaku selama manusia itu mempergunakan akal pikiran
dan semua karunia Allah SWT dalam hal-hal yang diridhoi-Nya. Namun, jika manusia tidak
mempergunakan semua karunia itu dengan benar, maka derajad manusia akan turun, bahkan
jauh lebih rendah dari seekor binatang. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-
A’raf ayat 179.
B. Rumusan masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang manusia dalam pandangan islam, maka
diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah tanggungjawab manusia sebagai Hamba Allah?
2. Apakah tanggungjawab manusia sebagai Khalifah Allah

C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas MK agama Islam dan
menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah.

D. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penulis
dan pembaca tentang tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah dan khalifah Allah dan
untuk membuat kita lebih memahami islam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tanggungjawab Manusia Sebagai Hamba Dan Khalifah Allah


1. Tanggungjawab manusia sebagai Hamba Allah
a. Mengabdikan diri kepada Allah Swt dengan beriman dan bertaqwa yaitu
melakukan amal saleh, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-Nya.
b. Melaksanakan amanah Allah Swt untuk memelihara dan mengawal agama Allah
serta ajaran Allah.
c. Melaksanakan amar makruf nahi mungkar yaitu sebagai khalifah Allah
bertanggung jawab menyebarkan Islam, meninggikan kalimah Allah dan supaya
manusia menjadi orang Islam.
d. Menjaga kesucian agama, dengan menegakkan Islam dengan berdakwah,
melaksanakan syariat Islam yang telah ditetapkan agama.
e. Bertanggung jawab menjauhi dan memelihara diri dan keluarga dari adzab neraka.
f.Tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan
alam. Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat Allah untuk
mewujudkan kemakmuran di muka bumi. karena segala kemakmuran dan
kelimpahan kekayaan alam yang ada di muka bumi ini adalah kenikmatan untuk
manusia dan makhluk hidup yang lainnya. seperti firman-Nya dalam Surat Al-
Azhab ayat 72:

“Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggung jawab amanah Kami kepada langit
dan bumi serta gunung-gunung untuk memikul, maka mereka enggan memikulnya dan
bimbang tidak dapat menyempurnakannya karena tidak ada pada meereka persediaan untuk
memikulnya dan pada ketika itu manusia dengan persediaan yang ada padanya sanggup
memikulnya. Ingatlah sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan
kezaliman dan suka pula membuat perkara yang tidak patut untuk dikerjakan. Kekuasaan
yang diberikan kepada manusia bersifat memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa
yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya. Sebagai khalifah, manusia diberi
wewenang berupa kebebasan memilih dan menentukan, sehingga kebebasannya melahirkan
kreatifitas yang dinamis.
Kekuasaan manusia sebagai hamba Allah dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan
yang digariskan. Ketentuan tersebut berada dalam hukum-hukum Allah baik yang tertulis
dalam Al-Quran maupun yang tersirat dalam kandungan alam. Seorang manusia yang
melanggar batas tersebut akan diminati pertanggungjwabang terhadap kewenangannya.       

Tanggung jawab ada yang bersifat perseorangan dan ada yang bersifat masyarakat. Di
akhirat nanti, tiap-tiap diri akan menerima catatan/ kitab amalan dan hasil tanggung jawabnya
masing-masing. Begitu juga dengan tanggung jawab masyarakat, pada umumnya ada
saksinya di dunia. Seperti yang tertulis dalam Firman Allah dalam Surat Al-Anfaal ayat 25:

َ َ ‫صةً ۖ َوا ْعلَ ُموا َأنَّ هَّللا‬


ِ ‫ش ِدي ُد ا ْل ِعقَا‬
‫ب‬ َّ ‫ظلَ ُموا ِم ْن ُك ْم َخا‬ ِ ‫َواتَّقُوا فِ ْتنَةً اَل ت‬
َ َ‫ُصيبَنَّ الَّ ِذين‬

“Dan peliharalah dirimu daripada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang
yang alim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.”

2. Tanggungjawab manusia sebagai Khalifah Allah

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan harus
dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia di muka bumi
adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Allah di muka bumi, serta
pengelolaan dan pemeliharaan alam.

Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat Allah untuk
mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat
kreatif, yang memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi
untuk kepentingan hidupnya.

Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang berupa kebebasan memilih dan


menentukan, sehingga kebebasannya melahirkan kreatifitas yang dinamis. Kebebasan
manusia sebagai khalifah bertumpu pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang
dimiliki tidak menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang.

Kekuasaan manusia sebagai wakil Allah dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-
ketentuan yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu hukum-hukum Allah baik yang
tertulis dalam kitab suci (al-Qur’an), maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta
(al-kaun). Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah wakil yang
mengingkari kedudukan dan peranannya, serta mengkhianati kepercayaan yang diwakilinya.
Oleh karena itu, ia diminta pertanggungjawaban terhadap penggunaan kewenangannya di
hadapan yang diwakilinya, sebagaimana firman Allah dalam QS 35 (Faathir : 39) yang
artinya adalah :

ِ ‫ُه َو الَّ ِذي َج َعلَ ُك ْم َخاَل ِئفَ فِي اَأْل ْر‬


‫ ُد‬R‫ا ۖ َواَل يَ ِزي‬Rً‫ َد َربِّ ِه ْم ِإاَّل َم ْقت‬R‫ ُر ُه ْم ِع ْن‬R‫ض ۚ فَ َمنْ َكفَ َر فَ َعلَ ْي ِه ُك ْف ُرهُ ۖ َواَل يَ ِزي ُد ا ْل َكافِ ِرينَ ُك ْف‬
َ ‫ا ْل َكافِ ِرينَ ُك ْف ُر ُه ْم ِإاَّل َخ‬ 
‫سا ًرا‬

“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah dimuka bumi. Barang siapa yang
kafir, maka (akibat) kekafiran orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lainhanyalah
akan menambah kerugian mereka belaka”.

Kedudukan manusia di muka bumi sebagai khalifah dan juga sebagai hamba Allah,
bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan suatu kesatuan yang padu dan tak
terpisahkan. Kekhalifan adalah realisasi dari pengabdian kepada Allah yang menciptakannya.

Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian
rupa. Apabila terjadi ketidakseimbangan maka akan lahir sifat-sifat tertentu yang
menyebabkan derajat manusia meluncur jatuh ketingkat yang paling rendah, seperti fiman-
Nya dalam QS (at-tiin: 4) yang artinya “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Di dalam Al Quran sudah begitu lengkap semua hal mengenai fungsi, peran dan
tanggung jawab manusia. Oleh karena itu manusia wajib membaca dan memahami Al Quran
agar dapat memahami apa fungsi, peran dan tanggung jawabnya sebagai manusia sehingga
dapat menjalani kehidupan dengan penuh makna.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fungsi utama manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi ini dan perannya sebagai
khalifah sebagaimana yang ditetapkan Allah SWT mencakup tiga poin yaitu belajar,
mengajarkan ilmu, dan membudayakan ilmu. Tenggung jawab manusia sebagai khalifah yang
berarti wakil Allah adalah mewujudkan kemakmuran di muka bumi, mengelola dan
memelihara bumi. 
Sebenarnya Al Quran sudah membahas semua hal mengenai fungsi, peran dan
tanggung jawab manusia. Oleh karena itu manusia wajib membaca dan memahami Al Quran
agar dapat memahami apa fungsi, peran dan tanggung jawabnya sebagai manusia, sehingga
dapat menjalani kehidupan dengan penuh makna.
DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. PT RajaGrafindo Persada : Jakarta.


Shihab, M. Quraish. 2007. Wawasan Al-Quran. PT Mizan Pustaka : Bandung.
http://pembahasan-hakikat-manusia-dalam-islam-/110525022733-/phpapp02.
http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/10/31/mengetahui-bagaimana-proses-penciptaan-
manusia/

Anda mungkin juga menyukai