Anda di halaman 1dari 4

Nama: Ahmad Naufal Muzaky

NPM: 22012010162

Kelas: G725

Konsep Manusia Sebagai Hamba dan Khalifah Allah di Muka Bumi

Dalam kehidupanya manusia diberikan dua macam beban atau amanah oleh Allah,
yaitu pertama manusia sebagai hamba Allah dan kedua manusia sebagai khalifah di bumi.
Pemberian amanah kepada manusia tentunya bukalah pilihan yang sembarangan, amanah itu
diberikan karena manusia dibekali dengan akal dan pikiran yang dipercaya dapat
menggunakanya untuk kemaslahatan bagi kehidupan dibumi. Berikut ini adalah pemaparan
opini saya tentang “Konsep Manusia Sebagai Hamba dan Khalifah Allah di Muka Bumi”.

A. Konsep Manusia Sebagai Hamba Allah

Definisi Hamba Allah

Manusia diciptaan Allah tak lain adalah untuk beribadah kepada Allah atau untuk
menghamba kepada Allah. Hamba dalam pengertian KBBI adalah budak, sedangkan dalam
bahasa Arab, hamba Allah disebut Abdullah ('Abd Allah). Hamba ('abid) artinya orang yang
mengabdi atau orang yang beribadah --dari akar kata 'abada-ya'budu-'abidHamba dalam arti
sempit merupakan budak belian yang mana majikan bebas melakukan apapun unuk budak
tersebut karena ia adalah miliknya. Allah memerintahkan manusia untuk menyembahnya
karena manusia sebagai hamba Allah memiliki konsep awal penciptaannya yang berasal dari
tanah dan manusia memiliki diberikan akal untuk mengetahui siapa penciptanya dan siapa
yang patut disembah. Akal yang digunakan secara mendalam akan melahirkan buah pikir
bahwa manusia adalah mahluk yang lemah dan serba kurang sehingga ia membutuhkan pada
selain dirinya. Firman Allah dalam Q.S. Adz-Dzariyat ayat 56: “Dan aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”1.

Pada hakikatnya tanda penghambaan manusia saat lisanya mengatakan sami’naa wa


atha’naa (kami mendengar dan taat) lalu ia menjalanya dengan amal dan perbuatan. Bentuk
menghamba manusia kepada Allah berupa menjalankan segala perintahnya dan menjauhi
segala laranganya. Sebagai hamba maka harus tunduk, taat dan mengabdi kepada Allah. Jika

1
Risalah Islam,”Pengertian Hamba Allah”, Diakses Dari
https://www.risalahislam.com/2017/08/pengertian-hamba-allah.html , Diakses tanggal 24
Oktober 2022.
seorang hamba ingkar maka tentunya ia akan mendapatkan hukuman dari pemiliknya. Seperti
halnya manusia yang ingkar kepada Allah makan ada hukuman baginya berupa mendapatkan
dosa dan ancaman neraka. Sanksi yang diterima hamba jika melakukan pengingkaran
kewajiban dan larangan bisa langsung diberikan maupun diberi kesempatan untuk bertaubat
karena seperti yang kita ketahui bahwasanya Allah maha pengasih dan maha penyayang.

Bentuk perintah Allah kepada hambanya seperti sholat 5 waktu, berdoa, membayar
zakat, dan berpuasa wajib. Sedangkan larangan Allah dapat berupa larangan untuk
menghilangkan nyawa seseorang tanpa sebab, berzina, mabuk-mabukan, dan masih banyak
lagi. Jika manusia mengingkari perintah dan larangan itu maka hukumanlah yang akan
menanti. Sebenarnya masih banyak perintah dan larangan Allah dan masih banyak pula
bentuk menghamba kepada Allah, bahkn apapun yang kita lakukan jika itu baik dan niat atas
nama Allah maka hal tersebut juga benuk penghambaan, karena segala sesuatu yang
dilakukan atas nama Allah jika itu baik maka hal tersebut dihitung sebagai ibadah.

Implikasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa bentuk penghambaan manusia ada banyak
macamnya, sebagai makhluk social yang hidup bermasyarakat bentuk penghambaan kita
dapat berupa menyebarkan dan mengajarkan kebaikan kepada khalayak dengan terus
berdakwah dimanapun dan kapanpun, membantu sesama atas niat karena Allah, sholat
berjamaah di Masjid, mengikuti pengajian dan ikut kegiatan bakti social atas niat murni dan
tulus karena Allah SWT.

Dalam kehidupan bermasayrakat yang tinggal disuatu negara bentuk penghambaan


kita kurang lebih sama seperti yang sudah dijelaskan di atas, hanya saja di lingkup bernegara
ini lebih luas. Bentuk penghambaan kitab isa berupa ikut berkontribusi dalam pemerataan
Pendidikan dengan mengikuti kegiatan mengajar untuk anak jalanan, ikut berkontribusi
dalam mengentas kemiskinan dengan membayar zakat, bersedekah, dan membayar pajak atas
niat karena Allah, serta ikut berkontribusi dalam pemerataan pembangunan ekonomi sesuai
bidang yang kita tekuni dengan maksimal atas nama Allah.
B. konsep manusia sebagai khalifah allah di muka bumi

Dalam Q.S Al Baqarah ayat 30 disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia untuk
menjadi Khalifah di bumi. Maksud dari khalifah yaitu sebagai pengelola dan perawat bumi.
Manusia disebut sebagai khalifah di bumi yang memiliki tugas untuk memimpin atau menjadi
wakil seluruh makhluk hidup dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di bumi.

Definisi Khalifah

Menurut KBBI khalifah berarti wakil (pengganti) Nabi Muhammad saw. setelah Nabi
wafat (dalam urusan negara dan agama) yang melaksanakan syariat (hukum) Islam dalam
kehidupan negara. Artinya khalifah ialah seseorang yang menggantikan Nabi Muhammad
saw. menjadi pemimpin negara dan agama dan yang menegakkan syariat Islam setelah beliau
wafat. Hal tersebut merupakan definisi khalifah dalam arti sempit. Setelah Rosulullah wafat
Abu Bakar Ash Siddiq yang menggantikan sebagai pemimpin.

Menurut bahasa khalifah berasal dari Bahasa Arab “Khalf” yang artinya
menggantikan, dan kata khalaf artinya orang yang datang kemudian. Sedangkan menurut
istilah khalifah dibagi menjadi dua konteks yaitu khalifah sebagai gelar yang menggantikan
kepemimpinan Rosulullah setelah beliau wafat dan manusia secara keseluruhan sebagai
pengemban amanah dari Allah untuk merawat bumi,

Khalifah yang menggantikan Rosulullah setelah beliau wafat disebut dengan


Khulafaur Rasyidin yang terdiri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin
'Affan dan Ali bin Abi Thalib. Mereka adalah sahabat dekat Rosulullah semasa hidupnya
yang memimpin sepeninggalan Rosulullah kurang lebih 30 tahun. Khulafaur Rasyidin itulah
yang merupakan contoh dari pengertian Khalifah pada konteks pertama. Sedangkan contoh
pada konteks kedua adalah manusia itu sendiri secara keseluruhan yang diberikan amanah
oleh Allah SWT untuk menegakkan ketetapan-ketetapanya dan mempertanggung jawabkan
atas segala sesuatu yang diperbuatnya di bumi.

Khalifah memiliki tugas yang kurang lebih yaitu menuntut ilmu, menjaga dan
memelihara diri, menghiasi diri dengan akhlak mulia, membentuk rumah tangga yang baik
karena akan menjadi salah satu ibadah yang disenangi oleh Allah SWT, membentuk atau
menjaga persatuan dan kesatuan umat (negara), tolong menolong sesama manusia dalam hal
kebaikan serta ketaqwaan, bertanggung jawab terhadap amar ma’ruf nahi munkar, bersikap
baik terhadap orang yang masuk dalam golongan lemah seperti fakir miskin dan anak yatim
piatu, menjaga kelestaraian alam, artinya menggunakan alam sesuai kebutuhan dan juga
membudidayakannya.2

Allah memilih manusia sebagai khalifah tentunya ada maksudnya tersendiri, yaitu
sebagai ujian sekaligus memberikan penghormatan. Mengapa Allah memilih manusia sebagai
khalifah di bumi tentunya karena manusia dibekali oleh akal yang membedakan manusia
dengan makhluk bumi yang lainya. Sebagai khalifah yang diberi Amanah oleh Allah
harusnya kita sadar bahwa Allah mempercayakan bumi kepada manusia supaya tetap terjaga
atas ketetapan-ketetapanya. Tapi lambat laun manusia akan menghianati amanah itu sendiri,
seperti halnya sekarang bumi sudah mengalami banyak kerusakan yang diakibatkan oleh ulah
tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pembakaran hutan, pencemaran, dan
pelanggaran hak asasi dimana-mana, hal tersebut apakah menandakan manusia menjaga
amanah Allah?.

Implikasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat dan Bernegara

Kita yang merasa sebagai khalifah di bumi harus sadar bahwa kita diberi amanah oleh
Allah, Allah sendiri lah yang memberikan amanah kepada kita maka mari kita jaga amanah
itu dengan menjadi pemimpin yang bijaksana, merawat bumi supaya tetap lestari,
menjalankan dan menegakkan syariat Islam serta saling tolong-menolong, juga menjaga bumi
suapaya tetap seimbang.

Sebagai makhluk social yang hidup dalam masyarakat kita dapat mengimplikasikan
tugas khalifah kita dalam kehidupan sehari hari seperti saling tolong-menolong sesama umat
manusia, menjaga lingkungan sekitar suapaya tetap bersih, mengikuti kegiatan gotong royong
warga, menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan, dan bersilaturahmi dengan tetangga,
teman, dan saudara kita untuk mempererat tali persaudaraan.

Sebagai masayarakat yang tinggal di suatu negara kita dapat mengimplementasiakan


tugas kita sebagai khalifah dengan cara menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, menjaga
persatuan dan kesatuan, menaati hukum yang ada dalam perundang-undangan, mematuhi tata
tertip yang ada, membayar pajak pada negara, ikut membangun bangsa sesuai dengan bidang
kita masing-masing, dan ikut berkontribusi dalam upaya pembangunan ekonomi serta
keamanan dan pertahan Republik Indonesia.

2
Taman Zakat,”Apa Pengertian Khalifah yang Sebenarnya”,Diakses dari
https://tamanzakat.org/pengertian-khalifah/ , Pada Tanggal 24 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai