Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TUGAS

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SUSUN OLEH

YUNI RACHMAWATI

NIM 181102667

UNIVERSITAS 45

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAGEMEN
 LATAR BELAKANG

Salah satu istilah yang sering salah dimengerti orang tentang kedudukan hukum-hukum
Allah yang ditetapkan-Nya bagi manusia adalah tentang dikotomi ‘hablumminallah’ dan
‘hablumminannas’, bahwa ketika mereka menyebut ‘hablumminallah’ itu berarti suatu
perbuatan yang semata-mata berhubungan dengan peribadatan kepada Allah berupa
shalat, puasa dan haji, sebaliknya kalau menyangkut ‘hablumminannas’ artinya suatu
perbuatan yang terkait dengan sesama manusia, misalnya soal berbuat baik, hukum
pidana dan perdata, aturan kesopanan berpakaian dan bertingkah-laku, hidup bertetangga,
sampai kepada aturan bernegara dan bermasyarakat secara umum.

Salah kaprah berikutnya soal kedua istilah ini adalah, tata-cara ‘hablumminallah’ sudah diatur
secara baku dan tidak boleh dirobah baik bentuknya maupun waktunya, misalnya aturan shalat
wajib 5 kali sehari semalam dengan rakaat yang tetap dan waktu yang tetap, puasa wajib harus
di bulan ramadhan mulai dari terbit fajar sampai matahari terbenam. Sebaliknya urusan
‘hablumminannas’ merupakan tata-cara yang terkait tempat dan konteksnya, termasuk harus
berpedoman kepada budaya setempat. Maka tata-cara hidup bertetangga di Arab berbeda
dengan di Indonesia, bahkan ada yang berani menafsirkan aturan hukum pidana dan perdatanya
juga bisa berubah-ubah sesuai nilai-nilai yang dianut pada tempat dan waktu tertentu. Lalu
diambil kesimpulan hukuman potong tangan bagi si pencuri atau qishash untuk si pembunuh
hanya sesuai diterapkan pada konteks jaman dahulu, sedangkan saat sekarang yang sudah
menganut nilai-nilai HAM, aturan tersebut sudah tidak tepat diberlakukan. Memakai jilbab
merupakan cara yang cocok dipakai dijaman Arab jahiliyah karena kedudukan wanita yang
rentan dengan bahaya hegomoni kaum laki-laki, sedangkan jaman sekarang tidak diperlukan lagi
karena adanya paham kesetaraan gender.
 PEMBAHASAN

Pengertian hablum minallah


Hablum minallah menurut bahasa berarti hubungan dengan Allah. Namun dalam
pengertian syariah makna hablum minallah sebagaimana yang dijelaskan di dalam tafsir At-
Thabari, Al-Baghawi, dan tafsir Ibnu Katsir adalah "Perjanjian dari Allah, maksudnya adalah
masuk Islam atau beriman dengan Islam sebagai jaminan keselamatan bagi mereka di dunia dan
di akhirat" Sehingga dapat kita pahami bahwa untuk membangun hubungan kita kepada Allah,
kita mempunyai kewajiban untuk menunaikan hak-hak Allah, dan apakah hak-hak Allah itu?
Hak-hak Allah ialah mentauhidkan dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain serta
menjalankan syariat Allah. Misalnya: sholat, puasa dan sebagainya
Secara harfiah, kata ibadah dapat berarti menyembah atau beramal baik. Secara istilah,
ibadah dapat diartikan sebagai beramal baik kepada Allah SWT dan kepada seluruh makhluk-
Nya agar memperoleh ridho dari Allah SWT. Allah SWT berfirman : “Tidaklah Aku ciptakan jin
dan manusia, kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku.” Firman Allah tersebut menyatakan
bahwa seluruh umat manusia wajib beribadah kepada-Nya. Allah SWT telah menetapkan
bentuk-bentuk ibadah yang bermacam-macam kepada manusia. Hal ini dimaksudkan agar
manusia tidak merasa jemu dalam menunaikan ibadah dan dalam pembagiannya terdapat
penyucian bagi sisi-sisi yang beraneka macam dan sudut-sudut yang berbeda dari tabiat
kemanusiaan dan sesuai dengan segala perangai dan tingkatan yang ada di dalamnya. Ibadah
merupakan manifestasi atau perwujudan langsung dari pengamalan aqidah, syariat, dan akhlak.

Penerapan Hablum Minallah


Mendengar kata ibadah,pikiran kita tentu langsung tertuju pada hal-hal seperti shalat,
zakat, puasa, dan haji. Ibadah seperti ini merupakan manifestasi dari keyakinan (aqidah) kita
kepada kekuasaan Allah SWT, sehingga ibadah ini dapat juga dikatakan sebagai suatu hubungan
vertikal antara manusia dengan Allah SWT atau hablum minallah.
1. Syahadat, Sebagai seorang muslim dan muslimah, kita wajib mengucapkan syahadat.
Syahaddat artinya kesaksian, menyakini bahwa tiadak ada tuhan kecuali Allah SWT dan nabi
Muhammad utusan Allah Swt.
2. Sholat, Sebagai hamba Allah kita wajib mengerjakan sholat 5 waktu dengan tepat. Syukur -
syukur kita mau menambahi sholat kita dengan sholat sunnah.
3. Puasa, Sebagai seorang muslim kita juga wajib puasa dibulan ramadhan, kalau kita mampu
kita bisa menambahinya dengan puasa sunnah yang lainnya, seperti puasa sunnah senin dan
kamis
4. Zakat, Zakat hukumnya wajib bagi seorang muslim yang mampu ketika bulan syawal, tidak
hanya bulan syawal saja, zakat juga bisa dilakukan ketika kita sedang banyak rezeki.
5. Haji, Siapa sih yang tidak ingin berangkat haji? Sebagai seorang muslim dan muslimah tentu
ingin sekali berangkat haji dan berziarah dimakamnya Rasulullah SAW. Naik haji hukumnya
wajib bagi yang mampu.
6. Beriman dengan Allah SWT dan menyembah-Nya dengan melaksanakan sholat fardhu lima
waktu dan beramal sholih sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya Muhammad SAW.
Tidak akan terjalin hubungan yang baik dengan Allah SWT, apabila kita tidak mau beriman
dengan Allah SWT, tidak mau beramal sholih sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya,
dan juga tidak mau melaksanakan sholat fardhu lima waktu.
7. Tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun juga syirik.
Menyekutukan Allah (syirik) adalah perbuatan dosa yang amat besar dan sangat dimurkai
Allah. Menyembah selain Allah, mengakui adanya tuhan yang lain selain Allah, maka itu
adalah syirik, sedangkan orang yang melakukan perbuatan syirik disebut musyrik.
8. Tidak mengatakan hal yang bathil (salah) tentang Allah.
Mengatakan hal yang bathil tentang Allah contohnya ialah perkataan orang-orang nasrani
(kristen) bahwa Allah mempunyai anak, orang Yahudi mengatakan bahwa Allah faqir
(Sangat miskin), sub-haanallaah, bahkan sebenarnya kepunyaan Allah SWT yaitu seluruh
langit dan bumi beserta seluruh isinya, bahkan nyawa dan kehidupan manusia ini pun adalah
milik Allah SWT.
9. Tidak berprasangka buruk kepada Allah. Yakinilah olehmu bahwa Allah Maha Baik, Allah
Maha Adil, Allah Maha Pengasih, Allah Maha Penyayang, Allah Maha Bijaksana, Allah
Maha Dekat, Maha Mengabulkan Doa, Maha Memberi Rezeki. Sub-haanallaah, Allah tidak
akan pernah menzolimi (menganiaya) makhluknya.
10. Mengenali Allah dengan pengenalan yang benar. Ma'rifatullaah agar tumbuh rasa cinta
kepada Allah ialah Mahabbatullaah.Untuk mengenal Allah dengan benar jalannya adalah
dengan rajin membaca, mempelajari dan memahami Al-Qur’an kitab allah, dan jangan
sekali-kali mengenali Allah dengan cara membabi-buta mengikuti faham orang-orang yang
sesat dan mengatakan hal-hal yang tidak benar tentang Allah, serta bertentangan dengan Al-
Qur’an kitab allah. Anjuran : hafalkan olehmu asmaa-ul husnaa dan fahami maknanya,
setelah itu berdzikirlah dengan as maa-ul husna itu dengan penuh penghayatan dan rasa cinta
serta rindu kepada allah, insya Allah, akan bermanfaat bagimu di dunia dan akhirat.
11. Meyakini dan merasakan bahwa Allah sangatlah dekat dengan kita dan sangat menyayangi
kita.
12. Bersyukur atas seluruh nikmat Allah SWT dan bersabar atas cobaan Allah SWT atas diri
kita. Bukti bahwa kita bersyukur dan bersabar atas ketentuan Allah SWT atas diri kita ialah
kesungguhan dan kecintaan kita untuk selalu dapat melaksanakan sholat fardhu lima waktu
hingga akhir hayat kita, baik dalam keaadaan susah maupun senang, baik dalam keadaan
lapang maupun sempit, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
13. Yakin dan Tawakkal kepada Allah yang maha baik, serta bergantung dan berharap
sepenuhnya hanya kepada Allah. Hasbunallaah wani'mal wakiil, ni'mal maulaa wani'man
nashiir (Cukuplah Allah bagi kami, Allah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong).
14. Berakhlak mulia. Tidak akan terjalin hubungan yang baik dengan Allah dan sesama manusia
bila kita berakhlak buruk.
15. Meninggalkan semua perbuatan dosa dan maksiat, dan juga meninggalkan hal-hal yang dapat
menjauhkan kita dari keridhoan Allah dan melalaikan kita dari dzikrullaah (mengingat dan
menyebut Allah dalam rangka taat kepada Allah).
16. Hilangkan sifat sombong, tomak (rakus).Hasad (iri hati) dan sifat-sifat tercela lainnya. Iblis
dilaknat oleh Allah karena sombong, Nabi Adam dikeluarkan dari syurga karena rakus, Qobil
membunuh saudaranya Habil karena iri hati (hasad). Sifat-sifat yang buruk akan
menghantarkan kita kepada perbuatan-perbuatan dosa yang dimurkai oleh Allah SWT.
17. Selalu bertobat dan memohon ampunan Allah SWT (istighfar).
Orang yang berdosa bertobat agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT, menerima amal
ibadahnya dan meridhoinya.
18. Mendawamkan wudhu dan membiasakan diri kita untuk selalu dalam keadaan suci dari hadas
kecil dan besar. "Sungguh allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri".
19. Memperbanyak dzikrullah, bahkan selaludzikrullah dalam setiap keadaan, baik dalam
keadaaan duduk, berdiri maupun berbaring.
20. Selalu bermunajat, berdo'a, dan memohon pertolongan kepada Allah dalam setiap urusan
kita.
21. Bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah yang wajib dan bersungguh-sungguh pula
di dalam melaksanakan ibadah yang sunnah untuktaqorrub ilallaah (Mendekatkan diri pada
ALLAH).
22. Setelah menjaga sholat fardhu lima waktu, jagalah pula sholat-sholat sunnah, seperti sholat
tahajjud, witir, duha, tasbih,hajat dan lain-lain.
23. Mengikuti dan mencintai rosuulullah muhammad saw sebagai bukti kecintaan kita kepada
allah, dengan cara melaksanakan sunnah-sunnah Rosulullah SAW dalam kehidupan kita
sehari-hari. Semakin banyak Sunnah Rosulullah SAW yang kita laksanakan maka semakin
baik pula keimanan dan kecintaan kita kepada Allah SWT
24. Selalu berniat ikhlas karena Allah dalam setiap amal ibadah kita.
25. Mengakui kelemahan, kebodohan dan kekurangan diri kita di dalam melaksanakan semua
perintah Allah dan menjauhi semua larangan Allah.
26. Merasa takut dan malu kepada allah yang maha baik.
27. Berdo'alah kepada Allah. Semoga Allah melimpahkan semua kebaikannya kepada kita,di
mana dengan kebaikan-Nya itu kita dibimbing untuk melakukan hal-hal yang terbaik dan
diridhoi oleh Allah SWT. Hanya kepada Allah kita menyembah dan menghambakan diri,
hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Hablum Minannas
Pengertian Hablum minannas

Hablum minannas adalah perjanjian dari kaum Mukminin dalam bentuk jaminan keamanan
bagi orang kafir dzimmi dengan membayar upeti bagi kaum Mukminin melalui
pemerintahnya untuk hidup sebagai warga negara Islam dari kalangan minoritas non
Muslim. Atau dengan bahasa lain ialah dalam berinteraksi dengan sesama manusia, maka
jaminan yang bisa dipercaya hanyalah dari kaum muslimin yang dibimbing oleh Syari'at
Allah
Dengan demikian, akhlaqul karimah dibangun di atas kerangka hubungan dengan Allah
melalui perjanjian yang diatur dalam Syari'at-Nya berkenaan dengan kewajiban
menunaikan hak-hak Allah Ta'ala dan juga kerangka hubungan dengan sesama manusia
melalui kewajiban menunaikan hak-hak sesama manusia baik yang muslim maupun yang
kafir. Dari kerangka inilah kemudian diuraikan kriteria akhlaqul karimah. Hak-hak Allah
itu ialah mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain-Nya. Yaitu
menunaikan tauhidullah dan menjauhi syirik, mentaati Rasul-Nya dan menjauhi bid'ah
(penyimpangan dari ajarannya). Dan inilah sesungguhnya prinsip utama bagi akhlaqul
karimah, yang kemudian dari prinsip ini akhlaq Rasulullah SAW dipuji dan disanjung oleh
Allah Ta'ala dalam firman-Nya: “Dan sesungguhnya engkau (hai Muhammad) di atas
akhlaq yang agung.” (QS Al-Qalam : 49).

Cara menjalin hubungan dengan Manusia

Manusia dalam kegiatan sehari hari tidak lepas dari interaksi sesama manusia, baik yang
positif dan negatif. Disini saya mencoba berbagi cara bagaimana cara menjalin hubungan
yang baik dengan teman ataupun dengan orang yang belum kita kenal.
Berikut cara cara untuk menjaga sebuah hubungan pertemanan :
1. Hormatilah teman, teman biasanya sebaya dengan kita, bahkan ada yang lebih tua dari
kita, oleh karenanya sudah sepantasnya kita menghormati yang lebih tua.
2. Tidak bercanda keterlaluan. Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil mugkin tidak
masalah, tetapi kalau sudah diluar batas, maka hubungan itu bisa langsung retak.
3. Sesekali kumpul. Biasanya jika ada waktu senggang ajak teman teman kita untuk
hangout bareng ke mall untuk makan ataupun sekadar jalan jalan, ini berfungsi untuk
mengakrabkan diri kita. Jangan terlalu sering karena akan merasa jenuh.
4. Bantu, bantulah teman jika mengalami kesulitan, ingat membantu dalam yang postif.
Jangan sesekali membantu teman jika berbuat salah apalagi melanggar hukum.
5. Ibadah berjamaah, selain mendapatkan pahala yang berlipat, beribadah dengan teman
akan semakin akrab dengan teman.
6. Saling mengingatkan, itu perlu karena sifat dasar manusia adalah pelupa.
7. Berbagi, saling memberi jika mempunya rejeki lebih.

 KESIMPULAN
Harta dan Tahta hanyalah titipan dari Allah SWT. Banyak manusia setelah mereka kaya
atau mempunyai jabatan yang tinggi dia lupa kepada sang penciptanya, Allah SWT.
Padahal semua itu hanyalah titipan yang diberikan Allah SWT. Kita harus banyak –
banyak bersyukur atas pemberian Allah swt, dengan cara meningkatkan ibadah kita
seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan lain – lain.
 DAFTAR PUSTAKA
o http://ziyad-id.blogspot.co.id/2013/10/hablum-minallah-wa-hablum-
minannas.html
o http://abi-ghifari.blogspot.co.id/2010/03/implementasi-ibadah-dan-muamalah-
dalam.html
o http://majelispenulis.blogspot.co.id/2013/01/hablum-minallah-wa-hablum-
minannas.html
o http://himsya-2115r1075-septialutfi-agama.blogspot.com/2015/10/makalah-
tentang-hablum-minallah_35.html
o http://abujannah-jalantaqwa.blogspot.com/2011/09/menjalin-hubungan-yang-
baik-dengan.html
o http://azzarera122-wisatailmu.blogspot.com/2012/03/membina-hubungan-baik-
dengan-allah.html
o http://mossdefcommunity.blogspot.com/2010/02/pengertian-hablum-minallah-
dan-hablum.html

Anda mungkin juga menyukai