Anda di halaman 1dari 8

6 Penyebab Doa Tak Dikabulkan

Nama : Muhammad Aziz Mahyuti


NIM : 0104222149
Prodi : Manajemen Dakwah – D
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Alhamdulillaahi robbil'aalamiin, wassholaatu wassalaamu 'alaa asyroofil anbiyaa-i wal


mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa'ala alihi washahbihi aj'ma'iin, wa man
tabi'ahum biihsanin, ilaa yaumiddin. Amma ba’du.

Para jamaah, kaum muslimin dan muslimat, masyarakat yang saya hormati, marilah kita
mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah SWT, yang mana berkat limpahan rahmat dan
karunia serta nikmatnya, maupun itu nikmat iman, nikmat islam, nikmat kesempatan dan juga
nikmat kesehatan, sehingga dengan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT tersebut kita dapat
berhadir di majelis ta’lim yang berbahagia ini.

Tak pula shalawat bertangkaikan salam kita hadiahkan kepada baginda kita nabi
Muhammad SAW, mudah-mudahan dengan apa yang kita shalawatkan kepada baginda dapat
mendapatkan syafaat serta limpahan rahmatnya di dunia dan di akhirat nanti, amiin ya rabbal
alamin.

Jamaah yang dirahmati Allah SWT, disini saya akan menyampaikan ceramah singkat
mengenai doa, Doa bisa membuat semua orang menjadi lebih tenang, dan semua orang berharap
bahwa doa akan dikabulkan oleh Allah. Tetapi ada kemungkinan doa tidak dikabulkan, karena
salah melakukan doa.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi no.
2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)

Dalam sabda tersebut, artinya doa merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan
semua umat. Dengan berdoa, maka manusia dapat berkomunikasi secara langsung dengan Allah
SWT. Sehingga akan diberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan.

Ada 10 hal yang mana 10 hal ini membuat doa kita tidak dikabulkan oleh Allah SWT.
Apa saja itu? Nah di majelis ta’lim yang berbahagia ini, kita akan membahas 10 hal penyebab
doa kita tak sampai kepada Allah SWT.

1
Yang pertama, Banyaknya dosa yang kita perbuat

Jamaah yang saya hormati, Allah sudah menegaskan kepada kita agar kita menghindari
dari segala kemungkaran, kesesatan, kemaksiatan dan segala bentuk yang perbuatan yang
bertentangan dari hukum Allah.

Tanpa disadari, ada banyak dosa yang masih terselip dalam diri kita saat berdoa. Bahkan
ada beberapa kata-kata yang dipanjatkan dalam doa, tetapi mengandung dosa yang terselip. Agar
kita terhidar dari namanya kemaksiatan, ada beberapa tips supaya kita terhidar akan hal itu, 1.
Sering-seringla beristighfar kepada Allah SWT, 2. Senantiasa menuntut ilmu, contohnya disaat
ini di majelis ta’lim yang berbahagia ini khususnya, lalu 3. Memperbanyak ibadah, 4.
Memanfaatkan waktu dengan hal yang bermanfaat.

Lalu ada satu tips penting yang sangat relate terhadap jamaah sekalian, khususnya untuk
para mahasiswa disini yang mungkin telah mengalami akan hal ini yaitu, bertemanlah dengan
orang-orang yang shaleh.

Baik dan buruknya kita juga ditentukan dengan orang-orang di lingkungan pergaulan.
Seseorang akan memiliki perilaku yang mirip dengan 5 orang yang sering menghabiskan waktu
bersamanya. Agar kita senantiasa jauh dari maksiat, serta memiliki karakter dan perilaku yang
baik, perbanyak bergaul dengan orang-orang yang baik dan sholeh. Orang-orang yang sholeh
akan membuatmu lebih bersemangat melakukan perbuatan baik, serta tidak akan mau mendekati
perbuatan maksiat.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, yang berbunyi

Artinya:

“sehingga Allah akan mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, orang-
orang musyrik, laki-laki dan perempuan; dan Allah akan menerima tobat orang-orang mukmin
laki-laki dan perempuan. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S Al-Ahzab:73)

Dari ayat yang saya bacakan tadi dan arti yang saya jelaskan dapat disimpulkan bahwa,
Allah SWT akan mengazab kaum laki-laki serta kaum perempuan yang berbuat maksiat kepada
Allah SWT. Namun, karena Allah maha pengampun dan maha penyayang, Allah masih memberi
kita jalan dan cara untuk menuju pintu tobat.

Oleh karenanya jamaah, marilah kita terus intropeksi diri dan terus bermuhasabah agar
jalan kita untuk beribadah kepada Allah dan doa kita kepada Allah diterima di sisinya. Amiin ya
rabbal Alamin.
2
Lalu yang Kedua, Menggunakan Barang dan Mengonsumsi Makanan Haram

Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam


besabda: “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya
Allah Ta’ala memerintahkan kepada kaum mukminin seperti yang Dia perintahkan kepada para
rasul.

Maka Allah SWT berfirman.

Artinya : “Wahai
para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al-Mu’minun:51)

Dari keterangan hadis dan Al-Quran tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa, kita umat
muslim harus memakan dan mengerjakan hal yang baik sesuai dengan firman tersebut.

Allah SWT tidak suka dan benci dengan orang yang dengan bebas mennggunakan serta
memakai hal-hal yang dilarang oleh Allah.

Dan Allah Ta’ala berfirman,

"Wahai
orang-orang yang beriman, makanlah dari rizki yang baik yang Kami berikan kepada kamu"
(Q.S Al-Baqarah:172)

Kemudian Rasulullah menyebutkan orang yang lama bepergian; "rambutnya kusut,


berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, ‘Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,’
sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan diberi kecukupan
dengan yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan?” Hadits ini shahîh, diriwayatkan oleh:
Muslim, No. 1015.

Selain doanya ditolak, orang yang mengonsumsi makanan haram juga akan dimasukkan
ke dalam api neraka. mungkin akan terkesan menjustifikasi ketika ada pernyataan orang yang
suka makan-minum dari barang yang haram, maka neraka bakal jadi balasannya di akhirat kelak.

Tapi, ini bukan vonis yang gegabah, melainkan putusan hukum yang potensi eksekusinya
sangat besar dan hampir pasti. Dalam sebuah sabdanya, Nabi Muhammad SAW juga
menyatakan daging tubuh manusia yang tumbuh berkembang dari makanan haram, maka siksa
neraka layak dan pantas diberikan padanya sebagai hukuman.

3
Kemudian Ketiga, Tidak pernah bersyukur

Dari awal mulainya ceramah ini kita sudah mengucapkan alhamdulillah sejak awal. Maka
oleh karenanya bersyukurlah kita karena telah mengucapkan kalimat tahmit tersebut, dengan
mengucapkan kalimat tersebut artinya kita telah mengakui dan menikmati segala karunia dan
limpahan kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Namun, bagaimana dengan orang tak mau bersyukur?

Allah selalu memberikan kenikmatan dan mencukupi semua kebutuhan umatnya. Namun
sebagai manusia, sering kali kita lupa bersyukur atas nikmat Allah, sehingga membuat doa tidak
terkabulkan. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi saw bersabda, “Barang siapa yang tidak
mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (H.R
Ahmad,4/278)

Dapat kita ketahui bahwa manusia itu dipenuhi dengan hawa nafsu dan ketidakpuasan.
Ini merupakan salah satu sifat mutlak dan karakteristik yang telah diberikan oleh Allah,
sebanding dengan itu janganlah kita terpengaruh terhadap ketidakpuasan dan hawa nafsu.

Jangan sampai ketidakpuasan mengontrol kita, melainkan kita yang mengontrol dan
mempengaruhi ketidakpuasan. Ada salah satu contoh tak bersyukurnya seorang manusia yang
tak pernah merasa puas, Seorang pejalan kaki ingin mempunyai sepeda karena dia lelah setiap
hari terus berjalan kaki, ketika keinginannya telah tercapai mempunyai sepeda, dia ingin sepeda
motor, sepeda motornya tercapai dia ingin mobil, mobilnya tercapai dia ingin pesawat,
pesawatnya tercapai dia ingin seluruh penjuru bumi ia kuasai.

Nah dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa manusia tidak bisa mengontrol
ketidakpuasannya, ketidakpuasan dapat dikontrol ketika dia menumbuhkan sifat Qana’ah
kedalam kehidupan sehari-hari

Apa itu Qana’ah? Qanaah adalah merasa cukup dengan apa yang telah Ia punya dan yang
telah dia capai. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim yang berbunyi,

Artinya:
Abdullah bin Amru bin Ash r.a. berkata: Bersabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya beruntung
orang yang masuk Islam dan rezekinya cukup dan merasa cukup dengan apa-apa yang telah
Allah berikan kepadanya.” (H.R. Muslim)  

4
Oleh karenanya marilah kita menanamkan sifat Qana’ah kepada diri kita, agar doa kita
akan selalu terkabul oleh Allah SWT.

Lalu Keempat, Membicarakan aib orang lain.

Pernahkan jamaah bergosip dan membicarakan aib orang lain? Jika pernah, sebaiknya
berhenti melakukan perbuatan dosa ini. Karena menyebabkan doa tidak terkabul. Alla SWT
pernah bersabda bahwa: 

“Hai orang–orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya


sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kalian mencari–cari kesalahan orang lain,
serta janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. sukakah salah seorang diantara
kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati ? tentulah kalian merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha penerima tobat lagi Maha
penyayang.” (Q.S Al Hujurat : 12)

Dalam ayat di atas terkandung isyarat bahwa kehormatan manusia itu sebagaimana
dagingnya. Jika daging manusia saja diharamkan untuk dimakan, begitu pula dengan
kehormatannya dilarang untuk dilanggar. Ayat ini menjelaskan agar seseorang menjauhi
perbuatan ghibah. Ayat ini menjelaskan bahwa ghibah adalah perbuatan yang teramat jelek.
Begitu tercelanya pula orang yang melakukan ghibah.

Jika kita sudah tahu demikian tercelanya membicarakan aib saudara kita –tanpa ada
maslahat-, maka sudah semestinya kita menjauhkan diri dari perbuatan tersebut. Aib kita
sebenarnya lebih banyak karena itulah yang kita ketahui. Dibanding Aib orang lain, sungguh kita
tidak mengetahui seluk beluk dirinya.

Yang harus kita ingat agar kita tidak membicarakan aib orang lain adalah mungkin saja
ini ujian yang Allah SWT berikan kepada orang itu sehingga Allah SWT tampakan kesalahan
dan aib orang tersebut agar bisa menjadi ujian juga bagi kita dengan harapan kita dapat
mengambil pelajaran dari apa yang tampak dari aib itu. Dengan demikian kita semestinya
menutup aib tersebut sehingga Allah SWT akan memberi jaminan bahwa aib kita akan ditutup
pula baik di dunia maupun di akhirat dan doa pun akan terkabul.

5
Kemudian yang Kelima, adalah Sombong

Sombong atau takabbur adalah masalah yang sangat serius. Sebab kesombongan inilah
yang menyebabkan setan terusir dari surga dan kemudian dikutuk oleh Allah selamanya.
Hadirnya rasa sombong sangat halus sekali. Banyak orang telah merasa tawadhu (rendah hati)
padahal dirinya di mata orang lain sedang menunjukkan sikap takabburnya. Tentang sikap
takabbur ini Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: Tidak akan masuk surga siapa yang di dalam hatinya ada kesombongan walau
seberat debu. (HR Muslim).

Allah benar-benar mengharamkan surga untuk dimasuki orang-orang takabbur. Takabbur


hanya layak bagi Allah yang memang memiliki keagungan sempurna. Sedang seluruh makhluk
hanya sekadar menerima kemurahan dari-Nya.

Penyakit takabbur memang benar-benar seperti bau busuk yang tidak dapat ditutup-tutupi
dan disembunyikan. Orang yang mengidap penyakit ini demikian mudah dilihat oleh mata
telanjang orang awam sekalipun dan dapat dirasakan oleh hati siapapun.

Mulai dari ujung rambut, lirikan mata, tarikan nafas, senyum sinis, tutur kata, jumlah
kata, nada suara, bahkan senandungnya pun benar-benar menunjukkan keangkuhan. Begitupun
cara berjalan, duduk, menerima tamu, berpakaian, gerak-gerik tangan bahkan hingga ke jari-jari
kaki. Semuanya menunjukkan gambaran orang yang benar-benar buruk perangainya.

Sebagian orang ada yang merasa dirinya paling mulia, baik, salih, dekat pada Allah,
dikabul doanya, berkah urusannya, dan lainnya. Ketika ada kebaikan lalu kita laporkan padanya,
dia berkata: Oh, siapa dulu dong yang mendoakannya? Dan ketika kita datang padanya dengan
keluhan berupa musibah, dia berkata: Ah, itu sih tidak aneh, saya pernah mengalaminya lebih
parah dari itu.

Ini adalah gambaran kesombongan. Orang merasa diri lebih dekat pada Allah, lalu
memandang orang lain dengan pandangan yang merendahkan. Perilaku seperti ini jika diteruskan
akan merugikan pelakunya. Hakikatnya, semua kebaikan dan keburukan terjadi karena izin
Allah.

6
Marilah kita berhati-hati dari bahaya kesombongan ini. Jika penyakit ini datang pada kita,
kita akan sengsara dan doa kita pun akan sulit diijabah oleh Allah SWT.

Lalu yang terakhir Keenam, Tidak Menyebut Nama-Nama Allah Saat Berdoa

Berdoa merupakan bentuk komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam agama
Islam, berdoa sambil menyebut nama Allah dalam 99 Asmaul Husna merupakan suatu
keisitimewaan. Hal ini diperjelas dalam keterangan hadist. Oleh karena itu, mengenai lafall
Asmaul Husna kita sebagai umat muslim harus mengetahui apa arti dari nama Allah yang telah
ia sebutkan.

Allah SWT memiliki 99 nama yang dikenal dengan Asmaul Husna. Agar doa kita mudah
dikabulkan, sebaiknya sebut nama-nama Allah saat berdoa, seperti “Ya Allah Ya Rahman” atau
“Ya Allah Ya Rahim”. Firman Allah dalam surah Al Araf 180 bersabda :

Artinya:

"Allah SWT, mempunyai asmaul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan


menyebut Asmaul Husna itu.” (Q.S Al-A’raf: 180)

Dalam sebuah hadist, Rasullah SAW juga pernah menjelaskan bahwa orang yang
membaca doa dengan menyematkan Asmaul Husna di dalamnya akan lebih cepat diperkenankan
atau dikabulkan oleh Allah doa orang tersebut. Dari Anas bin Malik RA berkata :

"Nabi SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid ada seorang lelaki melakukan salat dan
dia berdoa dan dalam doanya dia mengucapkan: 'Ya Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah
kecuali Allah, Engkaulah ya Allah Dzat yang memberi kenikmatan, Engkaulah Dzat yang
menciptakan langit dan bumu, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan,”

Maka Nabi SAW bersabda, 'Tahukah kamu sekalian, orang itu berdoa dengan apa? Dia
menyebut nama Allah yang Agung di dalam doanya. Yang apabila namaNya disebut, Allah pasti
mengabulkan doanya, dan apabila mohon sesuatu denganNya pasti diberi,'" (HR Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Maka jamaah yang saya hormati marilah kita berdoa dengan baik agar doa yang ucapkan
dan apa yang kita inginkan dapat terkabul dengan cepat sesuai harapan.

7
Jadi sebagai umat muslim yang taat maka, hindari 6 hal ini agar ibadah kita sholat kita
doa kita diterima oleh Allah SWT.

Akhirul Kalam,..

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Anda mungkin juga menyukai