Alhamduillahirobbil 'alamin, segala puji dan syukur marilah bersama-sama kita panjatkan
kehadirat Allah subhanahu wata'ala atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita
bisa berkumpul di tempat ini bersama-sama. Berkumpul dalam sebuah kondisi yang kita idam-
idamkan, yaitu berada dalam keadaan bertakwa kepada Allah.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw. Dialah panutan
ummat muslim sedunia, suri tauladan, panutan yang patur dicontoh oleh setiap muslim tanpa
memandang suku, ras dan golongan. Beliau juga panutan bagi setiap muslim dimana saja ia
berada, dan patut untuk diteladani perilakunya kapan saja.
Menjadi manusia yang pandai bersyukur. Bersyukur atas nikmat rejeki, nikmat kesehatan, nikmat
hidup, nikmat berupa ketenangan jiwa, nikmat atas pemanfaatan alam lingkungan, dan lain
sebagainya. Sudahkah kita berusaha untuk menjadi hamba yang pandai bersyukur?
Kita ambil contoh kecil saja. Allah karuniakan kepada kita sepasang mata. Dengan mata itu, kita
bisa melihat indahnya dunia ini. Dengan mata itu pula kita bisa membaca, berjalan tanpa salah
arah dan berbagai hal lainnya. Nikmat Allah itu memang baru akan terasa begitu besar dan
bernilainya, ketika nikmat itu telah hilang dari diri kita.
Nah, hari ini Allah memberikan nikmat berupa kedua mata ini kepada kita secara gratis. Tanpa
harus membeli atau menyewa. Semua itu Allah berikan secara cuma-cuma. Hanya saja,
kebanyakan manusia itu memang lalai. Mata digunakan untuk melihat kemaksiatan dan
kemungkaran.
Itu baru satu contoh kecil nikmat Allah yang ada pada manusia. Padahal, selain mata, masih
banyak sekali nikmat Allah yang ada pada tubuh kita. Belum lagi nikmat-nikmat lain yang Allah
berikan kepada manusia.
Untuk itu, dalam kesempatan yang baik ini, marilah kita instrospeksi diri kita masing-masing.
Sudahkah kita bersuyukur kepada Allah? Mata digunakan melihat hal-hal yang bermanfaat,
mulut digunakan untuk mengagungkan asma Allah, nasehat menasehati manusia agar
senantiasa taat kepada Allah. Telinga digunakan untuk mendengarkan ayat-ayat suci Al Quran
dan hal-hal lain yang bermanfaat. begitu juga dengan tangan kita, kaki kita, tubuh kita dan lain
sebagainya.
Sekian pidato singkat tentang mensyukuri nikmat Allah ini kami sampaikan. Yang benar
datangnya dari Allah dan yang salah maka itu datangnya dari diri kami pribadi dan juga bisikan
syetan yang selalu menggoda. Billahitaufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokaatuh.
Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil’alamiin wassolaatu wassalaamu ‘ala sayidinaa
Muhammad wa’ala yang teraalihii wasohbihii azmain, ammaa ba’du.
Dewan juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Alloh SW. Pertama dan yang
paling utama, marilah kita panjatkan puji syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan
kita nikmat.
Solawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa umatnya dari jaman jahiliyyah hingga ke jaman yang penuh ilmu
pengetahuan ilmiah.
Pada kesempatan kali ini ijinkanlah saya menyampaikan tausiyah yang berjudul
“MENSYUKURI NIKMAT ALLOH SWT”.
Para hamba alloh dan kekasih rosululloh yang berbahagia.
Alloh SWT telah memberikan kita nikmat yang sungguh banyak, nikmat yang tidak terhitung
jumlahnya, sehingga apabila semua orang pintar, semua orang pandai, semua orang
cerdas, semuanya dikumpulkan untuk menghitung nikmat alloh niscaya tidak akan bisa,
tidak akan sanggup menghitung nikmat alloh yang sangat banyak. Sebagaimana firmannya
yang berbunyi : WAIN TAUDDUU NI’MATILLAAHI LATUHSUHAA. Artinya : “Dan jika kamu
hitung nikmat Alloh SWT niscaya takkan sanggup menghitungnya”
Maka dari itu, Ayo! Kita sama-sama mensyukuri nikmat Alloh, karena apabila kita bersyukur
atas segala nikmatnya, niscaya Alloh akan menambah nikmatnya. Dan apabila kita kufur
terhadap nikmat Alloh, maka kita akan mendapatkan adzab yang sangat pedih.
Dewan juri yang terhormat, serta hadirin yang dimuliakan oleh Alloh SWT.
Maka dari itu, marilah kita angkat tangan kita tinggi-tinggi, kita tundukkan kepala kita, kita
tundukkan hati kita, kita berdo’a kepada Alloh ilahi Robbi.
Astagfirulloh aladzimi, alhamdulillahi robbil’alamin, Allohumma solli’alaa sayyidinaa
muhammad.
Ya Alloh ..... Ya Rohman ..... Ya Rohim ....
Jadikanlah kami, hamba yang selalu bersyukur atas segala nikmatmu. Jadikanlah kami
hamba yang bertaqwa dan taat kepada perintahmu ya robbi.
Ya Alloh .... Ya Ghoffar ..... Ya Tawwab ......
Ampunillah dosa-dosa kami dan dosa ayah ibu kami, sayangilah mereka sebagaimana
mereka menyayangiku di waktu kecil.
Robbanaa atinaa piddunyaa hasanah, wafil akhiroti hasanah, wakinaa adzaabannar,
Walhamdulillahi robbil ‘alamiin.
Sahabat-sahabatku yang berbahagia!
Setelah saya menyampaikan pidato tadi, saya dapat menggarisbawahi dan menarik
kesimpulan : “Bahwa kita wajib bersyukur kepada Alloh dengan menjalankan segala
perintahnya dan menjauhi larangannya”.
Dewan juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan pleh Alloh SWT.
Mungkin ini saja yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan dan
saya akhiri dengan sebuah pantun :