Anda di halaman 1dari 14

Teks Pidato Tentang Mensyukuri Nikmat Allah

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Selamat pagi dan salam semangat untuk kita semua,

Yang saya hormati, Bapak/Ibu

Bismillahirrahmanirrahiim.

Pertama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberi nikmat iman, islam dan ihsan.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya hingga
akhir zaman.

Alhamdulillah, saat ini kita masih diberikan nikmat iman dan kesehatan sehingga
kita dapat berkumpul di pagi hari yang cerah ini untuk mendengarkan pidato.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato tentang rasa syukur
terhadap nikmat Allah SWT.

Bersyukur adalah sikap yang menyiratkan ungkapan terima kasih atas segala
kenikmatan dalam keadaan bagaimanapun, baik pada diri kita sebagai manusia
ataupun semua makhluk yang telah diberikan dari kasih sayang oleh Allah SWT
semata. 

Semua yang kita miliki baik sandang, pangan, dan papan adalah titipan nikmat
dari Allah SWT yang sewaktu-waktu bisa direnggut kembali sesuai kehendak-
Nya. 

Jika kita diberikan kesempatan menikmati karunia yang sudah ditentukan


takarannya masing-masing oleh Allah SWT, tentu kita harus mampu
memanfaatkannya untuk beribadah kepada Allah.

Sungguh, karena segala nikmat yang diberikan akan diminta pertanggung


jawaban di akhirat kelak.

Apakah semua kenikmatan itu digunakan untuk kebaikan atau malah menyimpang dari
jalan Allah SWT?
Hadirin yang dirahmati Allah;

Adapun kita sekarang berbicara tentang lawan dari syukur yaitu kufur nikmat.
Kufur adalah keadaan ketika manusia mengingkari bahwa seluruh nikmat yang
diperoleh adalah dari Allah SWT.

Selain itu, menggunakan nikmat tersebut untuk durhaka atau bahkan


membuatnya tidak takut bermaksiat pada Allah SWT.

Misalnya, sikap serakah yang tak pernah merasa puas atau cukup dengan
nikmat yang sudah dicapai sehingga menghalalkan segala cara yang ditempuh
demi memenuhi hawa nafsu. 

Serakah adalah salah satu dari penyakit hati jika seseorang kurang bersyukur
dan tidak menikmati kebahagiaan yang telah diberikan, pada akhirnya membuat
pikiran dan hati menjadi jauh dari kebahagiaan serta ketenangan.

Dampak buruk lainnya jika kita tidak menanamkan rasa syukur yaitu timbulnya
penyakit hati berupa rasa iri dengki terhadap kenikmatan yang diterima orang
lain.

Padahalsejatinya Allah Maha Kaya dan Allah Maha Adil. Sudah tak terhitung
betapa banyaknya nikmat yang telah diberikan kepada setiap makhluk-Nya,
tanpa terkecuali dengan porsi yang sudah adil pengaturannya.

Maka dari itu, kita diperingatkan untuk selalu bersyukur sebagaimana Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

‫َفا ْذ ُكر ُْو ِن ۤيْ اَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْشکُر ُْوا لِيْ َواَل َت ْكفُر ُْو ِن‬
Bacaan Latin:

Fadzkuruunii adzkurkum wasykuruulii walaa takfuruun.

Artinya:

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah


kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al Baqarah ayat 152)

Hadirin yang dirahmati Allah, 

Cara agar selalu menjadi hamba Allah SWT yang senantiasa bersyukur dalam
setiap keadaan dapat diwujudkan dengan cara bersyukur secara lisan, seperti
senantiasa memuji dan mengucapkan bacaan Alhamdulillah (segala puji milik
Allah), bertutur kata baik kepada sesama, atau meminta maaf bila melakukan
kesalahan.

Selanjutnya kita dapat mensyukuri nikmat Allah dengan perbuatan dalam bentuk
ketaatan menjalankan segala yang diperintah dan menjauhi segala yang
dilarang-Nya, bisa dengan cara berbagi rezeki kepada orang yang
membutuhkan, berbagi ilmu dan kebahagiaan. 

Selain itu, menjaga kebersihan dan kesehatan baik jasmani maupun rohani juga
termasuk rasa syukur terhadap nikmat sehat yang diberikan Allah SWT.

Dan terakhir syukur dengan hati. Ketika kita mengakui, mengimani, dan meyakini
secara penuh dalam hati bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya hanya
dari Allah SWT semata sehingga kemaslahatan dan kebahagiaan hidup dapat
diraih.

Dengan demikian, sifat bersyukur dapat membuat hati menjadi lebih lapang,
bahagia, tenang, dan selalu berbaik sangka kepada Allah sehingga niscaya juga
akan semakin bertambah nikmat dan pahala kebaikan bagi orang yang
bersyukur. 

Sebaliknya, jika kita kufur nikmat akan menerima balasan berupa ditimpa azab
yang pedih karena segala nikmat malah disalahgunakan untuk maksiat.

Dalam firman Allah pun ditegaskan bahwa; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabku sangat pedih.” (QS. Ibrahim Ayat 7).

Demikian pidato yang bisa saya sampaikan. Saya tutup pidato hari ini dengan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya bila ada salah kata dan tindakan yang
kurang berkenan.

Semoga pidato yang saya sampaikan bermanfaat serta mudah-mudahan kita


termasuk orang-orang yang pandai bersyukur atas segala kondisi yang sudah
digariskan oleh Sang Maha Kuasa dengan mengharapkan ridho Allah SWT.
Aamiin Ya Robbal Alamiin.

Saya akhiri,
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Home  ›  Pidato  ›  Pidato Bahasa Indonesia  ›  Syukur

Pidato Bahasa Indonesia Tentang


Mensyukuri Nikmat Allah Swt
Written By Cecep Gaos  Thursday, February 27, 2020  Add Comment

Pidato Bahasa Indonesia Tentang Syukur

CecepGaos.Com - Halo Sahabat Edukasi! Selamat datang kembali di blog sederhana CecepGaos.Com,


media informasi pendidikan. 

Kali ini CecepGaos.Com akan berbagi teks pidato bahasa  Indonesia tentang "Mensyukuri Nikmat Allah
Swt." 
Mukaddimah (Sumber: Cecep Gaos)

(Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin. Wal’aaqibatu lilmuttaqiin. Walaa ‘udwaana illaa ‘aladzdzoolimiin.


Washsholaatu wassalaamu ‘alaa asyrofil ambiyaai walmursaliin. Sayyidina wamaulaanaa
Muhammadin. Wa’alaa aalihii washohbihii ajma’iin. Ammaa ba’du.)

Dewan juri yang arif dan bijaksana yang saya hormati

Bapak dan Ibu guru pembimbing yang saya mulyakan

Teman-temanku yang berbahagia

Hadirin Rohimakumulloh.

Tiada untaian kata yang paling indah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan yang berbahagia
ini, selain untaian kata puja kepada dzat yang Maha Kuasa, puji ke hadirat Ilahi Robbi, serta syukur
kepada Allah yang Maha Ghofur yang telah melimpahkan curahan nikmat dan karuniaNya kepada kita,
laksana curahan hujan yang turun ke bumi teramat banyak dan tak kan sanggup kita
menghitungnya. “Waing ta’udduu ni’matallaahi laa tuhsuuhaa”.
Sholawat dan salam marilah kita curahkan kepada junjungan kita, Revolusioner Islam sedunia,
pendobrak kebathilan, penghancur kemunkaran, pembawa rahmat seluruh alam, yaitu baginda alam,
habiibana wanabiyyanaa wamaulaanaa Muhammad SAW.

Hadirin Rohimakumulloh,

Sebelum menyampaikan pidato ini, izinkanlah saya untuk memperkenalkan diri. Karena ada


pepatah bilang tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta. Nama saya ………….,
saya berasal dari …………..(asal sekolah), kelas …..

Hadirin Rohimakumulloh,

Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkanlah saya untuk menyampaikan pidato dengan


judul “Mensyukuri Nikmat Allah Swt”

Hadirin Rohimakumulloh,

Berbicara tentang nikmat Allah, paling tidak ada 2 perkara yang harus kita ketahui sebagai hamba
Allah Swt.

Yang pertama, siapa yang memberikan nikmat? Ada yang tahu?

Yang memberi nikmat tentu saja adalah Allah Swt. Allah-lah yang berkuasa untuk menambahkan atau
mengurangkan nikmat yang ada pada diri manusia. Jika Allah berkehendak untuk menambahnya, maka
tidak akan ada seorang pun yang dapat menolaknya. Begitupun sebaliknya. Jika Allah berkehendak
untuk mencabut nikmat yang ada pada manusia, maka tidak akan ada seorangpun yang mampu
mempertahankannya. Mengapa demikian? Karena Iradatullah fauqo irodah, kehendak Allah di atas
segala kehendak. Man proposes, God disposes, manusia hanyalah bisa berencana, namun keputusannya
terletak pada keputusan Allah Swt.

Hadirin Rohimakumulloh.

Lalu yang kedua, yaitu sikap orang yang menerima nikmat Allah Swt.

Sikap manusia dalam menerima nikmat Allah tidak lah sama. Ada orang yang menerima nikmat
Allah namun dia tidak ingat siapa yang memberi nikmat tersebut. Dia tidak sadar bahwa yang memberi
nikmat itu adalah Allah Swt. Padahal motor yang dipakainya made in Amerika Serikat, mobilnya mewah
mengkilat, rumahnya bertingkat empat, emasnya 24 karat, di giginya ada jemuran berkawat, mau apa
pun tinggal menyuruh bodyguard. Tapi sayang seribu kali sayang, mereka tidak pernah ingat akan
akhirat. Betul apa betul?

            Sebaliknya, ada pula orang yang ketika menerima nikmat dari Allah Swt ia ingat siapa yang
memberi nikmat kepadanya, sehingga ia senantiasa mengucapkan kalimah-kalimah baik dan ucapan
rasa syukur. Selain itu, ia senantiasa mengucapkan lapaz pujian Alhamdulillahi robbil ‘alamiin. Orang
yang seperti ini pasti akan ditambah nikmatnya oleh Allah Swt. Sebagaimana firman Allah Swt dalam
surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:

Yang artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih

            Hadirin Rohimakumuloh.

Dari uraian di atas, dapat lah kita tarik kesimpulan.

Pertama, marilah kita mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan kepada kita dengan jalan mentaati
segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.

Yang kedua, berdasarkan surat Ibrahim ayat 7, manusia akan ditambah nikmatnya jika ia bersyukur.
Namun sebaliknya,ia akan mendapatkan azab, jika ia tidak pandai bersyukur kepada Allah Swt.

Hadirin Rohimakumulloh,

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan. Jalan-jalan ke Pulau Bintan, tidak lupa membeli
topi. Mohon maaf atas segala kekhilafan, lain waktu kita berjumpa lagi.

Billahi taufiq walhidaayah. Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.


Pidato Berbakti kepada Orang Tua

Assalammualaikum Wr. Wb. 


 
Selamat pagi guru-guru dan teman-teman  yang  sangat saya cintai.  
Pertama-tama marilah sama-sama kita mengucapkan syukur atas nikmat yang telah Allah Swt.
limpahkan pada kita semua hingga kita bisa berada di sini. 

Di pagi yang sangat cerah ini, izinkan saya yang akan membawakan pidato dengan tema berbakti
kepada orang tua.  

Adapun pidato saya kali ini akan terdiri dari tiga pokok bahasan yang sangat penting. Pokok bahasan
pertama, yakni tentang jasa kedua orang tua, sedangkan pokok bahasan yang berikutnya adalah
alasan mengapa kita harus berbakti. 

Sedangkan untuk pokok bahasan yang terakhir adalah cara-cara berbakti pada orang tua.    
Seorang ibu telah berjasa mengandung kita selama 9 bulan dan juga berjasa melahirkan kita ke dunia
dengan rasa sakit yang luar biasa. 

Bukan hanya itu saja teman-teman sekalian, setelah susah payah mengandung dan melahirkan,
seorang ibu juga sangat lelah dalam merawat anaknya. 

Besar sekali jasa seorang ibu dan tentu saja tidak bisa dibalas dengan harta apapun yang kita miliki.
Seorang bapak juga sangat berjasa dengan telah memberi kita nafkah dengan hasil cucuran
keringatnya. 

Tidak jarang bapak kita harus menahan sakit akibat kesusahannya dalam memenuhi kebutuhan kita. 
Pengorbanan seorang bapak juga tidak bisa kita pandang sebelah mata saja teman-teman sekalian. 
Tanpa perjuangan dari bapak kita, rasanya tidak mungkin kita bisa berdiri di sekolah yang kita cintai
ini.  

Di samping alasan itu, kita juga harus berbakti kepada orang tua arena Tuhan yang telah
memerintahkan kita untuk berbakti tanpa alasan. 
Sebagai hamba yang taat pada Tuhan, sudah seharusnya kita melakukan apapun yang Tuhan
perintahkan kepada kita semua. 

Salah satu perintah Tuhan yang sangat jelas adalah berbakti kepada orang tua.
Turutilah segala nasihat dan perintah orang tua kita selagi nasihat dan perintah itu adalah yang baik-
baik. 

Selain itu, cara berbakti yang paling mudah adalah dengan selalu mendoakan orang tua kita. 
Doakan mereka selalu, setiap saat dan juga setiap waktu kesempatan yang ada. 
Dengan selalu mendoakan orang tua maka mudah-mudahan kita masuk sebagai anak yang berbakti.
Mulai sekarang, tidak ada lagi alasan untuk tidak berbakti kepada ibu dan bapak di rumah. 
Jadilah anak yang berbakti dengan menyenangkan hati orang tua sepenuhnya. 
Demikianlah pidato singkat saya dan saya harus undur diri dari bapak ibu guru dan juga teman-teman
semuanya.  
Selamat siang semuanya, salam bakti pada orang tua
Wassalamualaikum Wr. Wb
 Pidato Berbakti kepada Orangtua untuk Ibu

Assalammualaikum Wr. Wb.  

Pertama-tama dan paling utama, marilah kita tingkatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt., karena
berkat rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kita masih diberikan kesehatan serta kesempatan untuk
berbuat baik, termasuk terhadap ibu.

Tak lupa selawat dan salam kita curah-limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw
beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut beliau hingga hari kiamat.

Hadirin yang saya hormati!

Ibu adalah orang yang telah melahirkan kita ke dunia ini, dan karena ibu jugalah maka  saya dan
kalian ada. Karena ibu, kita bertumbuh hingga seperti saat ini.

Marilah sejenak kita tengok ke belakang, sebelum kita dilahirkan ke dunia ini, ibu kita mengandung
kita selama 9 bulan. 

Ibu mempertaruhkan nyawanya sembari menahan rasa sakit yang begitu dahsyatnya hanya demi
untuk melahirkan kita.

Kurang-lebih dua tahun ibu menyusui kita tanpa kenal waktu. Siang beliau jadikan malam, karena
semalaman tak bisa nyenyak tidur. Malam pun dijadikannya siang, karena beliau terusik dengan
suara rengekan dan tangisan kita saat kecil.

Beranjak ke masa kanak-kanak, tak jarang harus membuat ibu bingung mencari kita yang keasyikan
bermain. 
Tak jarang pula ibu harus menanggung malu karena ulah usil kita terhadap anak tetangga dan lain
sebagainya.
Tidak hanya itu, ibu pun harus menanggung berbagai beban selama kita sekolah. 
Seragam kita kotor, ibu yang mencucikan. 
Seragam kita hilang, ibu yang mencarikan. 
Seragam kita sobek, ibu yang menjahitkan. 

Hadirin yang berbahagia!

Sungguh begitu besar jasa ibu kepada kita. Sehingga walaupun kita membalas jasa-jasa itu dengan
menggendong ibu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, itu belum cukup. 
Maka cukuplah kiranya kita membalas jasa ibu dengan cara mencukupkan keperluan hidupnya. 
Kita benahi rumahnya, kita lengkapi perabotannya, kita tanggung belanjanya, dan kita perhatikan
kesehatannya. 

Tapi pertanyaannya, mampukah kita melakukannya? Semoga saja iya, tapi jika tidak mampu
melakukan semuanya, maka jangan tinggalkan semuanya.
Oleh karena itu marilah kita bersungguh-sungguh berupaya membahagiakan ibu kita dengan berbuat
yang terbaik kepada beliau, setidaknya, senantiasa mendoakan beliau agar dimudahkan segala
urusannya, dimurahkan rizkinya, dipanjangkan umurnya, dan diberkahkan hidupnya. Amin.

Dan  janganlah sekali-kali kita menyakiti beliau karna surga terletak di bawah telapak kaki ibu. 
Maksudnya, kita tidak akan mungkin masuk surga apabila ibu tidak meridai kita. 

Hadirin yang berbahagia!

Ini saja  yang dapat saya sampaikan. Semoga pidato singkat ini dapat memotivasi kita menjadi anak
yang shaleh dan berbakti kepada kedua orang tua, utamanya ibu. Terima kasih atas segala perhatian
dan mohon maaf jika ada kekhilafan.

Wassalamu’alaikum  Wr.  Wb.


Pidato berbakti kepada Orangtua untuk Ayah

Assalamualaikum Wr. W.

Sebagai hamba yang beriman, tak akan lupa untuk senantiasa mengucapkan puja dan puji syukur
kehadirat Allah Swt. Berkat rahmat, hidayah, karunia, serta inayah-Nya, kita semua dapat berkumpul
di ini dengan penuh berkah. 

Selawat serta senantiasa kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw, beserta para sahabat
dan keluarganya serta seluruh umatnya hingga akhir zaman.

Hadirin yang berbahagia!

Berbicara mengenai sosok ayah, kita akan banyak yang membayangkan tentang sosok yang kuat
yang mampu mengayomi keluarga. Dalam benak kita akan banyak tergambar bahwa sosok ayah
merupakan sosok yang luar biasa. Ia adalah lelaki yang akan membanting tulang demi mencukupi
kehidupan keluarganya. 

Bahkan seorang ayah tak akan pernah mengeluh meskipun ketika ia merasa begitu kelelahan dan
keberatan jika harus memenuhi setiap tuntutan anggota keluarga. Ia akan tetap penuh dengan
tanggung jawab untuk memenuhinya.Sehingga meskipun sosok ayah berada di bawah seorang ibu,
namun bukan berarti kita boleh meremehkannya.

Hadirin yang berbahagia!

Jika kita melihat lebih jeli lagi, sosok ayah adalah sosok yang akan mengajarkan tentang arti sebuah
perjuangan. Ia mengajarkan kepada keluarganya tentang arti tak boleh menyerah.
 
Mungkin memang ayah akan lebih banyak menghabiskan waktu di tempat kerja jika dibandingkan
dengan ibu, namun itu semua dilakukannya karena ia benar-benar ingin memenuhi kewajibannya
sebagai pemimpin rumah tangga. 

Bahkan ketika ia pulang kerumah dengan keringat yang bercucuran, ia pun terkadang harus tetap
meluangkan waktunya agar dapat bercanda dengan buah hatinya. 
Terkadang ayah mendidik anak-anaknya dengan cara yang lucu.
Memang terkesan kasar, namun itu merupakan salah satu cara yang ia lakukan untuk menunjukkan
kepada anaknya bahwa dunia ini memang keras. 

Terkadang ayah juga tak banyak bicara untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya, namun kala
anak perempuannya diambil oleh laki-laki yang akan menjadi menantunya, ternyata hati ayah saat itu
terasa sangat hancur. Ketika itu ayah merasa khawatir jika anak perempuannya takut tidak
dibahagiakan oleh laki-laki yang dipilihnya.

Hadirin yang berbahagia!


Memang surga di bawah telapak kaki ibu, namun bukan berarti kita boleh memperlakukan ayah
dengan seenaknya. 
Karena berlaku semena-mena terhadap orang tua tetap saja merupakan salah satu tindakan durhaka. 
Dan durhaka terhadap orang tua tentunya akan masuk neraka. Terlebih lagi, ayah juga menjadi sebab
kita berada di dunia ini. 

Tanpa adanya seorang ayah, maka kita pun juga tidak akan pernah diciptakan di dunia ini. 
Sehingga mulai sekarang, marilah kita memperlakukan ayah kita dengan sebaik-baiknya.

Hadirin yang berbahagia!

Kiranya hanya cukup sekian saja yang dapat saya sampaikan. 


Apabila ada kekurangan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. 
Semoga pidato saya kali ini dapat memberikan manfaat.

Akhirul kalam.
Wabillahi taufiq walhidayah.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai