Anda di halaman 1dari 2

Mengingat dan Mensyukuri Nikmat Allah Swt

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kita ke hadirat Allah Swt. atas
limpahan segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua, terutama nikmat iman dan
nikmat Islam serta nikmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kita dapat berkumpul di
majlis ini dalam rangka bersilaturrahim dan menjalin ukhuwwah Islamiyah.
Shalawat beserta salam semoga senantiasa tetap terlimpah kepada baginda Nabi Muhammad
saw. beserta para sahabat dan para pengikutnya yang setia hingga hari kiamat.

Maa’syiral Muslimin rahimakumullah, dalam kehidupan ini, kita tidak akan pernah dapat
terlepas dari nikmat ,dan begitu juga tak akan pernah bisa lepas dari musibah.
Disaat kita mendapatkan nikmat dan saat menghadapi musibah, Agama Islam telah
memberikan panduan dengan senantiasa memegang dua prinsip, yakni “asy-syukru indan
niam” (bersyukur ketika mendapat nikmat) dan “ash-shabru indal musibah” (bersabar saat
mendapatkan musibah). Kedua hal ini bisa menjadi tolak ukur keimanan seseorang yang akan
menjadikannya kuat dan sabar dalam menjalani kehidupan yang telah Allah tetapkan
Begitu banyak nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita sehingga kita tidak bisa untuk
menghitungnya satu persatu. Hal ini sesuai dengan firman Allah subhanahu wata’ala:
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS
An-Nahl:18)
Dengan akal dan pikiran ini manusia dapat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan dan
dengan akal manusia dapat memahami ajaran agama sehingga manusia dapat menjadi
pemimpin di muka bumi dan melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. Karena itulah manusia
wajib untuk selalu bersyukur kepada Allah Swt. yang telah memberikan akal kepada kita.
Syukur berarti berterima kasih dan memuji kepada yang telah memberi kenikmatan. Orang
yang bersyukur kepada Allah Swt. Berarti orang yang berterima kasih kepada Allah Swt.
Rasa Syukur harus di implementasikan dengan tiga hal, yaitu dengan lisan, dengan hati, dan
dengan anggota badan sebagaimana iman.
Orang yang bersyukur kepada Allah Swt. atas nikmat yang telah diterima, maka ia harus
mengakui bahwa kenikmatan itu dalam hatinya, kemudian lisannya mengucapkan kalimat
alhamdulillah, dan anggota badannya tergerak untuk lebih taat kepada Allah Swt melakukan
ibadah. dan memberikan sebagian kenikmatan itu kepada orang lain juga. Allah pun telah
menjanjikan dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:
Yang Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. ( Q.S Ibrahim : 7 )
Sistem penglihatan yang Allah berikan kepada seorang manusia adalah sebuah nikmat yang
luar biasa. Tidak ada teknologi secanggih apa pun yang bisa menyerupai ciptaan Allah
tersebut.
Banyak Nikmat yang sehari-hari kita rasakan, bahkan seringnya kita rasakan seakan-akan
ini suatu hal yang harus bagi Allah SWT, sehingga kita terkadang melupakan nikmat-nikmat
tersebut. Pada ini nikmat yang sangat luar biasa ini. Banyak sekali nikmat yang telah Allah
berikan kepada kita, tanpa kita memintanya.
Maka dari itu, tidak ada alasan untuk kita tidak bersyukur karna sekecil apapun nikmat
yang Allah berikan kepada kita, sedikitpun kita tidak punya kemampuan untuk
mendatangkannya
Hadirin Saudar-saudara seiman dan seagama.Semoga kita bukanlah hamba-hamba Nya
yang kufur akan nikmatnya sehingga kita bisa terhindar dari azab, musibah dan malapetaka
dan kehidupan kita selamat di dunia dan akhirat. “Aamiin ya rabbal alamin”.

Dan yang terakhir penutup yang di selipkan 2 pantun dari saya!!

Kalau ada hiasan di jalan


Jangan sampai dilewatkan
Kalau ada banyak kesalahan
Mohon langsung di maafkan.

Ada cinta yang sepihak


Ada kasih yang dibagi
Terima kasih sudah menyimak.

Mari berjumpa lain kali, saya akhiri wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai