Rabbisrohli sodri
Puji dan syukur selalu kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
atas rahmat, hidayah, karunia, dan nikmat nikmat Allah SWT
sehingga kita dapat berkumpul di masjid ini.
Jika pada kultum kultum yang lalu telah dijelaskan bahwa kita
manusia merupakan makhluk allah, dan kita diperintahkan dan
diharuskan untuk bersyukur atau mensyukuri nikmat yang telah
allah berikan,
Lalu, seperti apa saja kah sebenarnya nikmat nikmat yang telah
diberikan oleh allah itu? dan bagaimana cara yang harus kita
lakukan untuk mensyukurinya?
yaak
Secara garis besar, ada lima nikmat yang harus kita syukuri.
Diantaranya adalah:
1. Nikmat Fitriyah
2. Nikmat Ikhtiyariyah
3. Nikmat Alamah
4. Nikmat Diiniyah
5. Nikmat Ukhrowiyah
1. Nikmat Fitriyah
Nikmat Fitriyah adalah nikmat yang ada pada diri kita atau
personal kita. Misal: Allah memberikan kita hidup ini, tangan,
kaki, wajah yang menawan, mata, telinga dan anggota tubuh
yang lain. Ini wajib kita syukuri.
2. Nikmat Ikhtiyariyah
Nikmat ini berupa nikmat yang kita peroleh atas usaha kita.
Misalnya: harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, ilmu
yang bermanfaat, pengaruh yang besar, posisi, jabatan, tanah,
mobil dan lain-lain yang kita peroleh atas usaha kita. Nikmat
ini harus kita syukuri. Sedekahkan harta yang kita miliki dan
pergunakan ke jalan yang diridhoi Allah. Jika menjadi
pemimpin dengan jabatan yang tinggi, jangan kita salah
gunakan jabatan tersebut, karena itu semua kelak akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah SWT.
3. Nikmat Alamah
Yaitu Nikmat alam sekitar kita. Kita tidak bisa hidup jika Allah
tidak memberikan nikmat alamiah ini. Misalnya:
dan lain-lain.
Jadi Mari kita syukuri semua nikmat ini dengan menjaga alam
dari kerusakan kerusakan yang ditimbulkan oleh ulah manusia.
4. Nikmat Diiniyah
5. Nikmat Ukhrowiyah
Ada
1. Nikmat Fitriyah
2. Nikmat Ikhtiyariyah
3. Nikmat Alamah
4. Nikmat Diiniyah
5. Nikmat Ukhrowiyah
Tapi kenapa ya kita sering lupa, kita sering lalai untuk
bersyukur. Padahal setiap hari kita selalu mendapatkan nikmat
dari Allah SWT.
Pada sekarang ini, pasti banyak dari kita yang mengukur rezeki
dan nikmat itu dari uang saja padahal ada banyak kenikmatan
kenikmatan yang tidak bisa dibeli bahkan disetarakan dengan
uang. Mungkin
Dengan uang kita bisa membeli tempat tidur, tapi tidak dengan
nyenyaknya tidur kita.