Tiada kata yang pantas di ucapkan pada kesempata ini, kecuali memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Allah SWT. Yang telah melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga
kita masih dapat menikmati anugerah terindahnya berupa kesehatan dan kebahagiaan.
Sholawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada baginda alam, panglima Islam, pemberantas
kemusyrikan, penegak keadilan, pecinta kedamaian, yakni Habiibana wa Nabiyyina wa maulana
Muhammad SAW. Kepada para keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnta hingga akhir zaman.
Semoga kelak kita mendapatkan syafa’atnya di Yaumil Qiyamah.
Berbicara tentang bersyukur pastinya tidak lepas dari kata nikmat. Bersyukur itu seperti halnya kita
mengucapkan terima kasih atas anugerah yang senantiasa diberikan allah selalu kepada kita. Sedangkan
nikmat itu sendiri merupakan seluruh kobarkan dan manfaat yang diyakini datangnya dari Allah SWT.
Bersyukur atas apa yang kita dapatkan dari Allah swt itu hukumnya wajib. Maka dari itu selalulah
bersyukur hanya kepada Allah.
لللشاديدد
Artinya :
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami
akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih". (Qs. Ibrahim :7)
Yang pertama, Mengakui nikmat dalam hati. Artinya, kita meyakini bahwa apa saja yang telah kita
rasakan, baik yang berbentuk jasmani maupun rohani, itu adalah dari Allah Swt.
Yang kedua adalah membicarakannya secara lahir atau lisan yang artinya kita senantiasa mengingat dan
menyebut-nyebut kemurahan dan kenikmatan Allah yang telah diberikan kepada kita. Hal ini sesuai
firman Allah dalam Al-Qur’an surat
Ad-Dhuha ayat 11 yang bunyinya “Wa amma bini’mati robbika fa haddis” yang artinya ”Dan terhadap
nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya.”
Cara besyukur yang ketiga adalah menjadikan nikmat karunia Allah sebagai sarana taat kepada Allah.
Faktor pertama dan kedua belum mencapai nilai haqiqi apabila faktor yang ketiga ini belum dapat
diamalkan. Dan hanya orang-orang yang berimanlah yang bisa bersyukur dengan sebaik-baiknya.
Merekalah yang tahu hakikat syukur yang sebenarnya.
Kalau kita lihat dan perhatikan di sekitar kita, betapa banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan
kepada hamba-hamba-Nya. Dari nikmat hidup, sarana prasarana penunjang, sampai nikmat yang
terbesar yaitu nikmat Iman dan Islam. Dan kalaulah kkalaulah kita hitung nikmat Allah niscaya kita takkan
mampu menghitungya. Oleh karenanya, sudah sepantasnyalah kita selaku hamba Allah yang begitu
banyak mendapatkan fasilitas nikmat ini untuk pandai bersyukur atas anugerahnya.
Untuk itu marilah kita sebagai generasi penerus bangsa ini, pintar2 lah untuk mensyukuri nikmat yang
allah telah berikan sama kita selama ini.. ! Semoga kita bisa menjadi hamba Allah yang senantiasa
bersyukur kepada-Nya…
Dan menjadi hamba Allah yang mendapatkan tempat yang tinggi di sisi-Nya… serta menjadi anak yang
berguna agama, nusa dan bangsa.
Amiin ya robbal ‘alamiin …
Hadirin,….. yang dirahmati Allah. Kesimpulan yang saya sampaikan adalah seberapa kecilnya nikmat yang
diberikan Allah , kita wajib mensyukurinya, bukan saja untuk menunjukan ketaatan kepada Allah SWT,
tetapi juga dengan senantiasa mensyukurinya. Kita dapat mengharapkan Allah SWT akan menambahkan
nikmat-nya dan memberikan pengampunannya, amin ..amin yarobalalamin