Anda di halaman 1dari 4

Naskah Khutbah Jum’at

Memuliakan Guru
ُ ُ َ ‫َ َّ َ ُ َ َ ُ َ َ ْ ُ ه‬
‫اّلِل َو َب َركاتَه‬
َٰ ٰ ‫لسالم عل ْيك ْم ورح َمة‬ ‫ا‬
ُ‫العليم‬ َ ‫هللا‬ ُ ‫له َّإَل‬ َ َ ُ َ َ
‫أشهد أن َل ٰإ‬,‫الع ٰلم والعمل‬َ َ َ َ َ َ
‫ّلِل ال ٰذيَ فضل ب ٰ ين آدم ٰب‬
َّ َ َّ ُ َ َ
‫مد‬ ‫الح‬
َ ُ ٰ َ ٰ ٰ
َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ َ ً َ َّ ُ َ َ َ َ
‫ألله َّم ص ِّل‬,‫ات العيال‬ ٰ ‫ َوأشهد أن م َحمدا عبده ورسوله اله َ ٰادي إَل د َرج‬,‫الج ِّمال‬
َّ ُ
‫الق َي َامة‬ ‫وم‬ َ ‫أصحابه َو َمن تب َع ُه َد ُاه إَل‬
‫ي‬ َ ‫َو َسلم َعَل ُم َح َّمد َو َعَل آله َو‬
ُٰ ٰ َ َ ٰ َ َ ٰ ٰٰ ٰٰ ُ ٍ
َ َ
َ‫ َوقال‬.‫المتقون‬ َّ ُ ‫ فقد فاز‬.‫هللا‬ َ َ َ َّ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َّ َ
ٰ ‫هللا أوصيكم وإياي بتقوى‬ ٰ ‫أما بعد; فيا ٰعباد‬
ََّ ََ ْ َ َ َّ َ َٰ َ َ ُ ُ َ ْ َ ٌ َ ْ ُٰ َ ْٰ َ ْ َ ِّ ٰ َ َّ َ َّ َ َ َ ‫َت‬
‫اس والدواب واْلنع ٰام مخت ٰلف ألوانه كذ ٰلك ۗ ٰإنما يخش اّلِل‬ ‫الن‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫و‬ ; ‫اَل‬ ‫ع‬
ٌ‫اّلِل َعز ٌيز َغ ُفور‬ َ َّ ‫م ْن ع َبادٰه ْال ُع َل َم ُِاء ۗ إ َّن‬
ِ ٰ ٰٰ ٰ ٰ
Kaum Muslimin Jamaah shalat Jum'at yang mulia.
Tidak ada kata yang indah untuk diucapkan pada hari ini, selain rasa syukur atas
kehadirat Allah SwT, tuhan yang telah memberikan begitu banyak nikmat, serta kasih
sayangnya kepada seluruh manusia. sehingga sampai saat ini. Kita semua masih
diberikan berkah kehidupan di muka bumi ini. Semoga kita semua tergolong manusia yang
mendapatkan berkah hidayah. Amin.
Shalawat beserta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Saw. Meneladaninya adalah kunci sukses dalam menjalani hidup, dan
semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Alhamdulillah, hari ini kita dapat kembali berkumpul dalam majelis khotbah shalat
Jumat, 25 November 2022 yang insya Allah dirahmati Allah SWT. Dalam kesempatan kali
ini, khotib akan membawakan tema bertajuk “Memuliakan Guru”.
Setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Peringatan
tersebut memiliki makna untuk mengenang, mengapresiasi, dan menghargai jasa para
guru di Indonesia. Tema Hari Guru Nasional 2022 yaitu; “Guru Bangkit, Pulihkan
Pendidikan: Indonesia Kuat, Indonesia Maju.”
Guru merupakan orang tua kedua kita setelah ayah dan ibu kandung. Guru adalah
mereka yang mendidik dan mengajarkan kepada kita berbagai ilmu pengetahuan,
sehingga menjadi orang yang paham serta mengerti. Dalam Islam, guru dimaknai sebagai
orang yang mengetahui ilmu atau kerap disebut alim atau ulama. Para orang-orang ini
adalah mereka yang paling dekat dan takut kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana
firman Allah SWT dalam Surat Al-Fathir ayat 28 sebagai berikut:
َ ‫ف َا ۡل َو ُان ٗه َك َٰذ ل َك ؕ ا َّن َما َي اخ ََش ه‬
‫اّلِل منا‬ َ ‫َ َّ َ ٓ ِّ َ ا‬
ٌ ‫اَل ان َعام ُم اخ َتل‬ َّ َ َ
ٰ ٰ ٰ ٰ ُ َٰ ‫اس والدواب و‬ ِ ‫الن‬ ‫و ٰمن‬
ٌ ‫ا‬ َ َ ‫ه‬ َّ ُ ٰٓ َ ۡ
‫ٰع َب ٰاد ٰه ال ُعل َٰمؤا ؕ ٰان اّلِل ع ِزيز غف او ٌر‬
“Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan
hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara
hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Maha
Perkasa, Maha Pengampun”. (QS. Al-Fathir: 28).
Pendidikan merupakan hal sangat penting dalam membangun peradaban yang
tinggi di dunia ini. Dengan adanya pendidikan, ilmu-ilmu yang sudah terdahulu
disampaikan bisa disalurkan bahkan dikembangkan. Pendidikan yang berhasil akan
melahirkan generasi-generasi yang berpengetahuan luas dan bertaqwa. Nabi Saw.

ُ َ َ َ ٌ َ َّ َ َ َ
bersabda:
َ ُ َ َ َّ َ َ َّ َ َ ُ ِّ َ ُ ً
‫ورك ٰ يَل ٰ يف‬
ِ ‫هللا عز وجل فال ب‬ٰ ‫يه ٰعلما يقرب ٰ ين ٰإَل‬
ٰ ‫إذا أت َع يَل يوم َل أزداد ٰف‬
‫وم‬ َ ‫ُط ُلوع شمس ذل َك‬
‫الي‬
ٰ ٰ ِ ِ
“Jika suatu hari mendatangiku sedangkan di hari itu ilmuku tidak membuatku dekat
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 1
kepada Allah, maka aku tidak diberkahi sepanjang hari itu.”
Nabi memberi tahu kepada kita bahwa tujuan akhir dari proses pendidikan adalah
untuk mencapai derajat ketaqwaan. Salah satu hal yang menjadi faktor keberhasilan
pendidikan adalah menghormatinya murid kepada sang Guru. Sebagaimana dikatakan
oleh Syaikh Az-Zarnuji dalam kitab ta’limal muta’allim; “Ketahuilah bahwasannya seorang
pencari ilmu tidak akan bisa memperoleh ilmu dan tidak akan mendapatkan manfaatnya
kecuali dengan menghormati ilmu, ahli ilmu, maupun guru.”
Begitu berjasanya seorang guru, sampai-sampai shahabat ‘Ali Bin Abi Thalib,
َ ْ َ َ َ َ َ ْ ً َ ً ْ َ َ َّ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ
mengungkapkan:
َ ََ
‫أنا عبد من علم ٰ ين حرفا و ٰاحدا ٰإن شاء باع وإن شاء استق‬
“Aku adalah hamba seseorang yang mengajariku satu huruf. Jika dia mau dia
menjualku, dan jika dia mau dia menjadikanku budak.”
Dengan kita mempunyai ilmu, maka kehidupan kita menjadi semakin terasa hidup.
Karena ada pepatah mengatakan:
“Orang-orang berilmu akan tetap hidup dan abadi setelah wafatnya, meski
tubuhnya telah berkalang debu menjadi serpihan tak berarti. Sementara orang yang tak
berilmu tak ubahnya bangkai yang berjalan di atas tanah, ia dianggap hidup padahal ia
telah mati”.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Islam begitu menekankan kepada umatnya untuk hormat dan patuh kepada guru.
Hal ini karena guru adalah pihak yang mengenalkan kita kepada Allah SWT. dan Nabi
Muhammad SAW. selaku rasul yang membawa syariat Islam. Abu Hamid Muhammad bin
Muhammad al Ghazali (Imam Ghazali), seorang ulama filsuf sekaligus teologi muslim asal
Persia mengistimewakan guru dengan sifat kesucian, kehormatan dan kedudukan setelah
nabi.
Imam Ghazali pernah menegaskan sebagai berikut: “Seorang yang berilmu dan
kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di bawah
kolong langit ini, ia adalah ibarat matahari yang menyinari orang lain dan mencahayai
dirinya sendiri, ibarat minyak kasturi yang baunya dinikmati orang lain dan ia sendiri pun
harum. Siapa yang bekerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya ia telah memilih
pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab
dan sopan santun dalam tugasnya ini.”
Memuliakan guru dapat diimplementasikan dalam banyak hal. Ada beberapa
perilaku yang dapat dilakukan untuk memuliakan guru:
Menghormati dan memuliakannya, mengikuti nasihatnya... Mengamalkan ilmunya
dan membaginya kepada orang lain... Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia
guru... Memuliakan keluarga dan sahabat karib guru… Murid harus mengikuti sifat guru
yang baik akhlak, tinggi ilmu dan keahlian, berwibawa, santun serta penyayang... Murid
harus memuliakan guru dan meyakini ilmunya... Menghormati dan selalu mengingatnya,
meskipun sudah wafat... Murid mendoakan keselamatan guru... Menunjukkan rasa terima
kasih terhadap ajaran guru... Berlaku sopan ketika berhadapan dengan guru, misalnya;
duduk dengan tawaduk, menyimak perkataan guru dan tidak membuat guru mengulangi
perkataan... Tidak berpaling atau menoleh tanpa keperluan jelas, terutama saat guru
berbicara kepadanya… Dan berkomunikasi dengan guru secara santun dan lemah-
lembut.
Memuliakan guru memiliki keutamaan bagi diri kita. Di samping itu, perbuatan
memuliakan guru tentu diridai Allah SWT. Ada beberapa keutamaan dalam memuliakan
guru, yaitu: Berbakti kepada guru merupakan jihad di jalan Allah SWT.. Bagi mereka yang
berbakti kepada guru, Allah SWT akan memberi pahala besar.. Berbakti kepada guru
dapat melebur dosa yang telah dilakukan.. Berbakti kepada guru akan mendapat
kedudukan dan meningkatkan derajat di hadapan Allah SWT.. Ketika berbakti kepada
guru, Allah SWT akan memperlancarkan rezeki kita.. Berbakti kepada guru membuat kita
diberikan keberkahan dan kemanfaatan ilmu.. Berbakti kepada guru akan membuat iman
kita kuat sampai ajal menjemput.

Penyusun: Usman Tahir, S.Ag


Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 2
Jama'ah sholat Jum'at yang dirahmati Allah,
Dalam kacamata Islam, guru memiliki tempat istimewa. Karena, ada pahala bagi
mereka yang memuliakan para guru. Islam memandang semua guru istimewa, baik guru
mengaji, guru sekolah, guru kursus, siapapun guru itu, seorang muslim hendaknya
memuliakan mereka. Guru adalah orang yang terpenting sepanjang hidup kita di dunia. Ia
menjadi pelita dalam kegelapan. Semua orang berkesempatan menjadi guru.
Mulai dari orang tua, ulama, bahkan orang lain yang tidak dikenal namun
menunjukkan satu kebaikan, dapat dikatakan sebagai guru. Nabi Muhammad Saw. sendiri
pun mengaku seorang guru. Seperti diungkap dalam sabdanya; “Sungguh aku telah diutus
oleh Allah sebagai seorang guru.” (HR. Ibnu Majah)
Dalam kitab Lubab Al Hadits karangan Imam Jalaluddin Al Suyuthi diterangkan
bahwa memuliakan guru diganjar surga oleh Allah Swt. Ganjaran ini diberikan pada
seorang muslim sebagai bentuk ketakwaannya. Rasulullah Saw. bersabda; “Barangsiapa
yang mengajarkanku satu ayat dari kitab Allah pada seseorang, maka orang itu menjadi hamba
baginya.” (HR. Thabrani).
Hamba yang dimaksud dalam hadis ini bukan hamba sahaya. Namun, lebih kepada
orang yang mengabdi sepenuh hati kepada seorang guru.
Syaikh Al Zarnuji mengatakan bahwa; perbuatan-perbuatan yang dinilai
menghormati guru ini seperti, tidak melintas di hadapannya, tidak menduduki tempatnya,
tidak memulai berbicara kecuali atas izinnya, tidak banyak bicara di sebelahnya, dan jika
berkunjung ke rumahnya ketuk pintu rumahnya. Syaikh Al Zarnuji juga berpesan agar
seorang murid tidak menanyakan apa yang pernah ditanyakan.
Sehebat apapun diri kita hingga saat ini, tidak lepas dari andil sesosok guru. Guru
senantiasa meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya demi menjadi penerang bagi orang
banyak.
Jama'ah sholat Jum'at yang berbahagia,
Penghormatan terhadap guru seharusnya dipahami dan dipraktikkan oleh kaum
muslimin. Namun, kita semua tahu kenyataan pahit yang terjadi terutama di zaman
sekarang, kita dapati sebagian guru-guru diganggu oleh murid-muridnya. Kita dapati
sebagian murid yang melawan dan mengejek gurunya. Juga kita dapati ketika gurunya
sedang menerangkan suatu ilmu namun murid-muridnya tidak memperhatikan dan sibuk
dengan diri mereka sendiri. Inilah kenyataan pahit yang kita lihat, tidak adanya
penghormatan terhadap guru. Ketika gurunya menegur maka sebagian murid akan
mengejek, dan ketika gurunya sedikit kasar maka sebagian murid akan melapor polisi.
Sehingga banyak guru di zaman sekarang menjadi tidak bernilai.
Kita dapati juga sebagian guru yang digaji dengan sesuatu yang tidak mencukupi
kebutuhannya namun mereka tidak dihargai. Padahal kebanyakan murid-muridnya
menjadi sukses dengan sebab gurunya. Maka benarlah jika kita katakan bahwa guru
adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Akan tetapi kita harus mengubah kebiasaan buruk ini,
karena Islam mengajarkan kepada kita untuk menghormati guru.
Kenyataan pahit yang juga kita dapati saat ini adalah ketika ada sebagian orang tua
yang ikut campur menyalahkan guru ketika terjadi permasalahan antara murid dan guru.
Mereka tidak mencari kebenaran terlebih dahulu tentang permasalahan yang dialami
anaknya, padahal mungkin saja anaknya yang melakukan kesalahan.
Menghormati guru termasuk ajaran agama Islam, Nabi Muhammad Saw. bersabda;
َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ِّ َ ُ ْ َ ْ َ َّ َ ْ َ
‫ ويرحم ص ٰغ رتنا‬،‫ليس ٰمنا من لم يوقر ك ٰب رتنا‬
“Bukan termasuk dari kami orang yang tidak menghormati orang yang lebih tua dari
kami dan tidak menyayangi orang yang lebih kecil dari kami.”( HR. Ath-Thabrani)
Masalah penghormatan terhadap guru harus benar-benar diperhatikan. Karena di
antara sebab keberhasilan seorang murid adalah sejauh mana dia menghormati guru.
Peran orang tua sangat penting dalam mengarahkan anak untuk menghormati guru. Kita
sebagai orang tua harus menanamkan pada jiwa anak untuk menghormati guru. Jika guru
tidak dihormati maka ilmu menjadi tidak berkah. Walaupun anak tersebut cerdas tetap saja
ilmu yang dia miliki tidak berkah. Hal ini dikarenakan dia meraih ilmu tanpa penghormatan
terhadap gurunya. Sehingga kecerdasannya bisa saja menjadikannya sebagai penjahat
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 3
‫‪seperti koruptor, pembunuh, Pecandu narkoba, dan lainnya.‬‬
‫‪Oleh karena begitu berharganya ilmu, maka sudah selayaknya kita menghormati‬‬
‫‪guru-guru kita. Semoga dengan begitu kita bisa mendapatkan ilmu yang berkah bagi diri‬‬
‫‪kita dan bermanfaat bagi orang lain.... Aamiin Allahhumma Aamiin.‬‬
‫ِّ ْ ْ‬ ‫ْ َ‬ ‫ُ‬ ‫آن ْال َع ٰظ ْيم َو َن َف َع ٰ ْ‬ ‫هللا َل َو َل ُك ْم ف ْال ُق ْ‬
‫َ َ َ ُ‬
‫ن َ ٰوا َّياك ْم ٰب َما ٰف ْي ٰه ٰم َن اْليا ٰت َوالذك ِر ال َح ٰك ْيم‬ ‫ر‬ ‫بارك‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َّ َ ُٰ ِّ َ ٰ ْ ُ ْ َ َ ٰ َ ُ َّ ُ ُٰ َ َّ ْ ُ ْ‬
‫وتقبل هللا ٰمن و ٰمنكم ٰتالوته ٰانه هو الس ٰميع الع ٰليم‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬
‫ْ ُ َّ ْ َ َ َ َّ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ َ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ َ َ َّ ُ‬ ‫َّ‬ ‫َْ َ ْ ُ‬
‫‪.‬‬
‫هلل ال ٰذى جعلنا وٰايكم ٰعب ٰاد ٰه المت ٰق ري وادبنا ٰبالقرا ٰن الك ِري ٰم اشهد ان َل‬ ‫الحمد‬
‫َالل ُه َّم َصلِّ‬ ‫َ َ َّ ُٰ َ ْ َ ُ َ ََ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ َّ ُ َ َّ ً َ ْ ُ ُ َ َ ُ ُ ُ َّ‬
‫شيك له‪ .‬واشهد ان محمدا عبده ورسوله‪.‬‬ ‫اله ٰاَل هللا وحده َل‬
‫َ َ ِّ ْ َ َ ُ َ َّ َ َ َ ِ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َّ َ ْ ُ َ َ َ ُّ َ َّ ُ َّ ُ‬
‫وسلم عَل محم ٍد وعَل ا ٰل ٰه وصح ٰب ٰه اجم ٰع ري اما بعد ‪ :‬فيا ايها النا س اتقوا‬
‫َ َ َ ُ ُ َّ َّ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َ َّ َّ َ َ َ ٰ َ َ ُ ُ َ ُّ ْ َ َ َ‬ ‫َ َّ ُ َ‬
‫هللا َح َق تق ٰات ٰه وَل تموتن ٰاَل وانتم مس ٰلمون ٰ‪,‬إن ٱّلِل ومل ٰئكته يصلون عَل‬
‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫َّ ِّ َٰ ُّ َ َّ َ َ َ ُ ْ َ ُّ َ َ‬
‫اصل ْوا عل ْي ٰه َو َسل ُم ْوا ت ْس ٰل ْي ًما‪,..‬‬ ‫الن ِٰن ۚ يأيها ٱل ٰذين ءامنو‬
‫ْ‬
‫يآء ٰمن ُه ْم‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫لم ْسل َمات اَل ْح ُ‬ ‫ْ‬
‫ي َوا ُ‬ ‫لم ْسلم ْ َ‬ ‫ْ‬
‫لمؤمنات َوا ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ي َو ْا ُ‬ ‫اغف ْر ل ْل ُم ْؤمن ْ َ‬ ‫َ ه ُ َّ ْ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ٰ ٰ‬ ‫َ‬ ‫ر‬ ‫ٰٰ‬ ‫ْ‬ ‫َٰ ٰ‬ ‫ْ‬
‫ر‬ ‫ا ْلل َهم ٰ ٰ ه ٰ َ ٰ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬ ‫َواَل ْم َوات‪,.‬الل ُه َّم أع َّز اإل ْسال َم َوا ُ‬
‫ُص َم ْن‬ ‫ي َوان ُ ْ‬ ‫لم َّشك ْ َ‬
‫ر‬ ‫ٰ‬
‫الّشك َوا ُ‬ ‫ي َوأ ٰذ َّل َ ْ‬ ‫لم ْسلم ْ َ‬
‫ر‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ‬
‫َ َ َ ِّ ْ َ َ َ ِّ ْ َ ْ َ ٰ َ ِّ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ِّ ْ ‪ ِ ..‬ه ُ َّ ْ َ ْ َ َّ‬
‫نُص الدين و دمر أعداء الدي ِن واع ٰل ك ٰلم ٰاتك ٰإَل يوم الدي ِن ‪,‬اللهم ادفع عنا‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ‬
‫الزَل ِز َل َوا ٰلم َح َن َو ُس ْو َء ا ٰلفتن ٰة َوا ٰلم َح َن َما ظ َه َر ٰمن َها َو َما َبط َن‬ ‫البالء والوباء و‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫عآمة َيا َر َّب ا َلعالم ْ َ‬ ‫ً‬ ‫ي َّ‬ ‫لم ْسلم ْ َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ َ‬‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫خآصة َو َ‬ ‫ً‬ ‫َع ْن َب َلد َنا ا ْن ُدون ْيس َّيا َّ‬
‫ي‬ ‫ٰر‬ ‫ٰٰر‬ ‫ا‬ ‫ان‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫لب‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ائ‬
‫ٰ‬ ‫س‬ ‫ٰ‬ ‫ٰ ٰ‬
‫ُّ ْٰ َ َ َ َ ً َ ْ ِ َ َ َ َ ٰ ً َ َ َ َ َ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ْلخرٰة حسنة و ٰقنا عذاب الن ِار‬ ‫ٰ‬ ‫َ َّربنا ٰآتنا ٰف الدنيا حسنة و ٰف ا‬
‫اشينَ‬ ‫لخ ْ‬ ‫َ َّ َ َ َ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ َّ َ ْ َ‬
‫ربنا ظلمنا ان َّفسنا ْوٰإن َلم ْ تغ ٰ ْفر لن ْا وترحمنا لنكونن ٰمن ا ٰ‬
‫ْ ُ ْ َ َ َِ ْ َ َ‬ ‫ع َب َادهللا ! إن َ‬
‫تآء ٰذي القر ِت وينَه ع ِن‬ ‫هللا َيأ ُم ُرنا ٰبا َلعد ٰل َوا ٰإل ْح َس ٰان َوٰإ ْي‬
‫َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ُْ‬ ‫ْ ٰ َ ْ ٰ َ ٰ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ َّ ُ ْ َ َ ْ ُُ‬
‫ٰ‬
‫شآء والمنك ِر والب يغ ي ٰعظكم لعلك َم تذكرون واذكروا هللا الع ٰظيم يذكركم‬ ‫الفحُ ٰ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َو ْاشك ُر ْو ُه ع َ‬
‫َ‬
‫هللا أ ك َِ ْت‬ ‫َ‬
‫َل ٰن َع ٰم ٰه ي ِزدك ْم ول ٰذك ُر ٰ‬

‫‪Penyusun: Usman Tahir, S.Ag‬‬


‫‪Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo‬‬ ‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai