Anda di halaman 1dari 4

Rahasia Bulan Rajab  Jama’ah Jama’ah Masjid Agung Jabal Rahmah yang

11 Februari 2022/ 10 Rajab 1443 H diberkahi oleh Alloh


Oleh: Supriyanto, S.Ag
 Marilah Kita Perbaharui Iman Kita dengan Memperbanyak
Assalaamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Innal Hamda Lillaah, Nahmaduhuu Wanastaiinuhuu, Kalimah Tauhid LAILAHA ILLALLOH, Alhamdulillah Kita
Wanastahdihi Wanastaghfiruh, Wana’uudzu Billaahiming Masih Diberi Kesempatan Untuk Membaca LAILAHA
Suruuri Angfusinaa, Waming Sayyiaati A'maalinaa, ILLALLOH, Itu Nikmat Besar Jama’ah Sekalian, Karena
Mayyahdihillaahu Falaa Mudlillalah, LAILAHA ILLALLOH Itu Nilainya,
Wamay Yud’lil Falaa Haadiyalah.  Kalau LAILAHA ILLALLOH Itu Diletakkan Di Satu Daun
Timbangan, Kemudian Dunia, Bumi Langit Dan Seluruhnya Itu
Asyhadu Allaa Ilaaha Illallaahu Di Letakkan Di Satu Timbangan, Itu Tidak Sebanding Dengan
Wa Asyhadu Anna Sayyidana Muhammadan
LAILAHA ILLALLOH,
Abduhuu Warosuuluhu
 Berarti Kalau Kita Diberi Kesempatan Membaca LAILAHA
Allaahumma Sholli Wasallim Wabarik 'Alaa ILLALLOH Itu Nimat Yang Sangat Besar, Maka Mari Yang
Hadzan Nabiyil Karim Senang, Yang Gembira Yang Ceria,
Wa 'Alaa Aalihii Wal Mahdi Kholifatihi Was Salim  Senyum Kita Membuat Alloh Senyum, Karena Apa? Kita
Amma Ba’du Senyum Berarti Kita Ikhlas, Ridho, Punya Alloh Sebagai Tuhan
Kita,
Ushini Wa Iyyakum Ayyuhal Muslimun, Ittaqulloha-Haqqo
Tuqootihi Walaa Tamuutunna Illa Wa Antum Muslimun,

Fa Qola Tabaroka Wa Ta’ala: Fattaqullooha Mastatho’tum,


Wa Qola Shololloohu ‘Alaihi Wassalam: Ittaqunnar Walau
Bisyiqqi Tamroh
Wa Qololloohu Tabaroka Wa Ta’ala: Hunaa Likabtuliyal
Mu’minuna Wa Zulzilu Zilzalan Syadida
tetapi saying tidak terhubung dengan Nurani, akhirnya jadi
 Jama’ah Masjid Agung Jabal Rahmah Yang Saya Hormati, secara spiritual tidak berfungsi walaupun secara biologis
 Yang Masih Fresh, Yang Masih Power Full, Setelah Turun bekerja,
Mesin Selama Romadhon Dan Kita Sekarang Akan  Jadi menurut ayat ini, Kalau orang itu sudah budek bisu buta
Memulai Hidup Baru Menyongsong Romadhon Yang Akan maka satu: susah orang itu akan bisa menerima kebenaran,
Datang, yang kedua laya’kilun: orang itu tidak bisa bekerja, tidak bisa
berfikir cerdas dan jernih,
 10 menit kedepan saya akan menyampaikan Khutbah dengan  Jama’ah sekalian, saya ingin memerinci yang disebut budek itu
Judul B3 = Budek, Bisu, Buta apa saja, yang disebut bisu itu apa saja, yang dimaksud buta
 Judul dan uraian ini saya ambil dari Suroh al-baqoroh ayat 18 itu bagaimana,
dan ayat 171 yang kedua-duanya ada kata-kata: “Sumum  Yang pertama: orang budek itu anatara lain ditandai:
Bukmun ‘Umyun”, Summun= Budek/Tuli, Bukmun= Bisu,  Mendengar Adzan tapi seolah-olah tidak mendengar adzan,
Umyun= Buta, lalu sholatnya ditunda-tunda sampai menjelang masuk waktu
 Salah satu dari dua ayat itu saya baca; “Sumum Bukmun berikutnya, atau bahkan ditinggal karena alas an-alasan yang
‘Umyung Fahum Laa Yarji’un” (Orang Kafir itu ya Budek, Ya tidak dibenarkan, dia secara biologis bisa mendengar tapi
Bisu, Ya Tuli sehingga tidak ada kemungkinan mereka Kembali pendengarannya tidak dihubungkan dengan hati sehingga
kepada kebenaran panggilan Alloh melalui Adzan itu seperti tidak bisa didengar
 Hadirin Sekalian, dua ayat ini merupakan kecaman yang sama sekali, orang budek itu susah menerima nasehat orang,
ditujukan untuk orang kafir bukan sekali-kali bukan untuk justru kalau nasehatnya tidak cocok dengan nafsunya, nasehat
orang islam, tetapi kita tahu bahwa tiga penyakit ini bisa itu dilawan-dilawan=Budek,
nyasar kepada: muslim bisa non muslim bisa, orang  Orang Budek itu juga tidak bisa mendengar keluhan pasangan
berpendidikan tinggi bisa, orang tidak berpendidikan bisa, hidupnya, tidak bisa mendengar keluhan orang lain, tidak bisa
orang yang sangat sehat bisa, agak sakit bisa, mendengar keluhan atasan dan bawahan, lalu dia seperti hidup
 Oleh karena itu kita harus belajar dari dua ayat ini, di hutan yang tidak ada manusia yang bersuara, ia benar-
 Hadirin sekalian 3B ini, bisa saja secara biologis itu bekerja benar Tuli dari semua Lini Kebenaran,
karena; telinga, mata, mulut kita itu terhubung dengan syaraf,
 Yang kedua orang Bisu ditandai: satu bisu, ndak bisa berdzikir, difikir to, dipelajari bagaimana kalau itu terjadi kepada saya,
tidak bisa bersholawat apa bedanya orang bisu, dia bisa padahal saya belum sungguh-sungguh bersiap, dulu ada orang
berbicara tapi tidak mau membaca dzikir; Subhanalloh, kaya sekarang jatuh miskin, itu ayat-ayat Alloh, kita harus
walhamdulillah, wala ilaha illalloh, wallohu akbar, tidak mau belajar, berarti orang yang sehat tidak selamanya sehat, orang
membaca sholawat; allohumma Sholli ala Muhammad, yang kaya tidak selamanya kaya, orang yang dipuji tidak
 Orang bisu itu Pelit, bahkan tidak pernah mengucapkan selamanya dipuji bahkan berujung dengan dicaci menjelang
terimaksih kepada orang, disiapkan makan ya tidak kematiannya, belajar.
terimakasih, diberikan sesuatu ya tidak terimaksih, Bisu atau  Orang Buta itu tidak bisa membedakanini Halal apa haram, ini
Bahasa belandanya bidek, padahal Rosululloh itu sudah uang pribadi atau uang negara tidak tahu,
mengajarkan: Jadilah orang yang pandai bersyukur kepada  Orang buta itu sudah tidak bisa membedakan; ini istrinya atau
Alloh, dan siapa yang tidak pandai berterima kasih kepada istri orang, ini istrinya atau bukan, ini suaminya atau suami
orang maka itu bagian dari tanda-tanda dia tipe orang tidak orang, lalu peristiwa begini ini menjadi konsumsi berita harian,
pandai berterimakasih kepada Alloh, seolah-olah sudah tidak asing dalam pendengaran,
 Orang bisu itu pelit ilmunya, jual mahal, ilmunya dibawa  Jama’ah Masjid Agung Jabal Rahmah yang Sangat Saya
sendiri sampai mati, naudzulillah. Muliakan,
 Terakhir Orang Buta itu ditandai satu tidak mau membaca al-  Kita tidak boleh lagi menjadikan telinga mulut dan mat akita
qur’anul karim, tidak mau membaca buku-buku yang mengatur hanya tersambung dengan syaraf-syaraf tetapi harus
kehidupan ini sehingga dia kalau salah ya terus terus salah, tersambung dengan hati Nurani, HARUS TERSAMBUNG
kehidupannya itu hanya orientasi dunia, padahal kalau orang DENGAN ALLOH DAN ROSUL-NYA, lalu terbukalah
itu mengerti itu ada ibadah, ada perbuatan, Tindakan-tindakan semuanya itu, Hati kita terbuka, telinga kita terbuka, mata kita
kita yang casingnya itu, gambarnya itu gambar dunia tetapi terbuka untuk menerima Nasehat Agama, dan itulah yang
pandai itu mengaitkan dengan akhirat, maka sesuatu yang menjadi harapan kita.
cassingnya dunia menjadi ukrowi,  Barokallohu Li Walakum Fil Qur’anil Adzim,
 Orang buta itu tidak pandai, tidak mau membaca peristiwa- Wana Fa’ni Wa Iyakum Bima Fihi Minal
peristiwa alam padahal peristiwa-peristiwa alam itu bagian Ayati Wadzikril Hakim
dari ayat-ayat Alloh: ada orang yang mati mendadak ini tolong Aquulu-Qouli-Hadza-Wastaghfirullooha
Innahu Huwal-Ghofurorrokhiim Hadirin, pada khutbah kedua ini saya akan membacakan doa tentang cahaya, dan doa ini
diajarkan oleh Rosululloh dalam sujud-sujudlah yang Panjang untuk membaca do aini supaya
tidak kena B3, tidak Budek, Tidak bisu, Tidak Buta, yaitu doa Nur Alloh

Birrohmatika Ya Arhamar Rohiimin


Allohummaghfirlil Mukminiina Walmukminaat,
Wal Muslimiina Wal Muslimaat, Al-Akhyaa-Iminhum Wal Amwaat,
Wahai Alloh Berikan Cahaya di Hati Kami, supaya kami selalu mengingat -Mu, supaya hati kami
bersih dari penyakit-penyakit yang merusak iman kami, ya Alloh berikan cahaya di hati kami
ya Alloh, sehingga kami ikhlas, ridho menerima apapun takdir-Mu dan kami yakin bahwa
takdir-Mu adalah pilihan-Mu yang terbaik, waj’al Fi Ausunina Nuuron berikan cahaya pula ya
Alloh di Lidah Kami supaya Kami senang Dzikir Menyebut Nama-Mu, Supaya Kami berbicara
hanya yang benar dan bisa menyampaikan kepada semua orang, berikan cahaya di Mulut kami
supaya kami lebih banyak memanggil nama-Mu dan nama Rosul-Mu dari Nama-nama Makhluk
Lainnya, Wa Fi Asmaina Nuuron berikan cahaya di telinga kami, dengan cahaya -Mu itu ya
Alloh kami dapat merespon panggilan-Mu dengan cepat dan Panggilan Rosul-Mu, dengan
cahaya-Mu ditelinga Kami bisa senang menerima Nasehat dari semua orang, dengan cahaya-
Mu ditelinga Kami, Kami bisa menjadi pendengar yang baik atas keluhan orang dan ya Alloh
dengan cahaya-Mu Pula telinga kami hanya mau mendengar yang Engkau Ridhoi, Wahai Alloh
berikan cahaya juga dimata kami supaya kami senang membaca al -qur’an dan buku-buku yang
bisa menambah keimanan, ya Alloh berikan cahaya dimata kami, sehingga kami bisa
membedakan ini halal ini harrom, berikan cahaya dimata kami sehingga kami bisa membaca
Khutbah Kedua peristiwa-peristiwa alam untuk menambah keimanan kami, berikan cahaya di depan kami dan
dibelakang kami, Berikan Cahaya-Mu di atas kami dan di dibawah kami, dan berikan kami
Alhamdulillah, Alhamdulillahi Haqqo Hamdi cahaya jadikan kami juga cahaya
Washolatu Wassalamu ‘Alaa Sayyidina Muhammad’ Robbana Atina Fidunya Khasanah Wafil Akhiroti Khasanah
Laa Nabiyya Mim Ba’dih Waqina Adzabannar, Walhamdulillahirobbil’alamin.
Wa 'Alaa Aalihii Washohbihi Wa Jundih. Ammaa Ba'ad.
Ayyuhal Hadirun, Ittaqulloha Haqqo Tuqootihi Ibaadalloh - Innalloha Ya’muru Bil’adli Wal Ihsaan
Walaa Tamuutunna Illa Wa Angtum Muslimun. Wa-Ii-Taa-Idzil Qurbaa - Wayanha ‘Anilfahsyaa-I - Walmunkar,
Innalloha Wamalaikatahu Yushollu ‘Alan Nabi, Wala-Dzikrullohiakbar.
Ya Ayyuhaladzina Amanu Shollu ‘Alaihi Wasallim Mutasliimaa,
Allaahumma Sholli ‘Ala Sayyidina Muhammad
Wa ‘Ala Ali Sayyidina Muhammad
Kama Sholaita ‘Ala Sayyidina Ibrohim, Wa Ala Ali Sayyidina Ibrohim
Wabarik ‘Ala Sayyidina Muhammad
Wa ‘Ala Ali Sayyidina Muhammad
Kama Barokta ‘Ala Sayyidina Ibrohim, Wa Ala Ali Sayyidina Ibrohim
Fil ‘Alaminna Innaka Hamidum Majiid

Anda mungkin juga menyukai