Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN


PERTUMBUHAN JAMUR DI ATAS
PERMUKAAN KACA

D
I
S
U
S
U
N
KELOMPOK 3
1. ALVIRA SALSABILLAH
2. AYUBULLAH
3. MELI AMELIA
4. RIKI AL HAPIS

KELAS : XI IPA 1
GURU PEMBIMBING : YUSMALA DEWI, S.Pd

SMA NEGERI 12 PALEMBANG


Tahun Ajaran 2022-2023
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal penelitian analisis penyebab kegagalan pertumbuhan jamur diatas


permukaan kaca.
Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Ketua Penelitian dan Guru Pembimbing,
maka dinyatakan diterima.

Disahkan di :
Palembang, 28 Januari 2023

Guru Pembimbing Ketua Penelitian

Lusi Desdemona, S.Pd Ayubullah


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari
dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai
ilmu yang mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial. Salah satu pokok
pembahasan di dalam ilmu biologi adalah jamur (Mykes). Jamur adalah organisme
eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur tidak memiliki klorofil
untuk melakukan fotosintesis.

Jamur hidup dengan menyerap zat organik disekitarnya. Bahan organik yang
diserap itu digunakan untuk kelangsungan hidupnya dan juga disimpan dalam
bentuk glikogen yang merupakan senyawa karbohidrat. Jamur dapat hidup di
lingkungan yang bermacam-macam. Namun pada umumnya mereka hidup di
tempat-tempat yang basah atau lembap. Selain itu, banyak juga jamur yang hidup
ada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur dapat hidup
dengan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak yang dapat hidup di
habitat yang ekstrim. Seperti gurun, kutub, dll.

Secara alami, jamur memperoleh nutrisi untuk tumbuh berupa zat organik secara
heterotrof dengan cara menyrap sisa-sisa organisme (Pada jamur yang bersipat
saprofit dari organisme lain (Pada jamur yang bersifat parasit dan mutual), dengan
demkian pada umumnya jamur hidup di organisme yang memiliki zat organik.
Sementara kemungkinan jamur dapat tumbuh pada anorganik akan sulit dibuktikan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian terhadap


kemungkinan jamur dapat tumbuh di permukaan bahan anorganik berupa kaca.
Maka dari itu, penulis mengambil judul penelitian “Analisis penyebab kegagalan
pertumbuhan jamur pada permukaan kaca”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Mengapa permukaan kaca tidak akan
ditumbuhi jamur?”

1.3  Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pertumbuhan jamur.


2. Untuk mengetahui habitat hidup jamur.
3. Untuk memenuhi tugas mata penelitian pendidikan biologi.

1.4  Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah Sebagai bahan untuk menunjang
pembelajaran biologi konsep Kingdom plantae pada SMA kelas X semester 1

1.5 Hipotesis

Permukaan kaca tidak akan ditumbuhi jamur karena kaca termasuk bahan anorganik
yang zatnya tidak dapat diserap oleh makhluk hidup.

 
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jamur

Jamur sering kita lihat di sekitar tempat tinggal kita terutama banyak muncul pada
saat musim hujan. Organisme itu muncul seperti payung. Ada yang berwarna putih,
merah dll. Bahkan ada jamur yang dapat dikonsumsi oleh kita.

Suroso AY dalam buku Ensiklopedi Sains dan Kehidupan (2003 : 104)


mengungkapkan bahwa Jamur merupakan suatu kerajaan (Kingdom) dari makhluk
hidup yang struktur tubuhnya tidak mengandung klorofil, tetapi dinding selnya
terbuat dari selulosa dan selnya mengandung zat glikogen (Suatu senyawa
karbohidrat), sehingga ia tidak dapat berfotosintetis.

Wikipedia Indonesia mendefinisikan Jamur atau cendawan adalah 

tumbuhan yang tidak mempunyai  klorofil sehingga bersifatheterotrof. Jamur ada


yang uniseluler dan multiseluler. sehingga bersifat heterotrof.  Jamur ada
yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang
disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang
disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga
dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa
dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya
dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur
bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau
saprofit.
(http://id.wikipedia.org/wiki/jamur).
Jamur tergolong kedalam salah satu tumbuhan heterotrof yang mana memperoleh
zat organik dari organisme lain. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme
hidup, organisme mati, dan bahan tak hidup. Jamur yang bersifat saprofit atau jamur
yang memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup.
Contohnya, daun, pakaian dan kertas. Penguraian oleh jamur yang mempunyai sifat
ini menyebabkan pelapukan dan pembusukan. Jamur yang bersifat parasit
memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Jamur ini dapat merugikan
organisme yang didiaminya karena dapat menyebaban penyakit. Ada juga jamur
yang bersimbiolis mutulisme yang saling menguntungkan dengan organisme
lainnya. (Diah Aryulia, 2010 : 207-209).

2.2 Ciri-ciri Jamur dan Klasifikasi Jamur

Menurut Albert Towle, 1989, jamur dimasukkan kedalam kingdom fungi dan kingdom
protista :
a. Kingdom Fungi

Ciri: mempunyai hifa bersekat, dinding sel terdiri dari kitin, polysakarida komplek,
selulosa, reproduksi seksual dengan persatuan gamet-gamet yang diikuti persatuan
protoplasma. Reproduksi aseksual dengan spora, fragmentasi. Klasifikasi dari
kingdom fungi terdiri dari 4 divisi yaitu :

1. Divisi Zygomycota

 Hifa berinti banyak, reproduksi dengan spora, sporangia, reproduksi seksual


dengan konjugasi zygospora.
2. Divisi Basidiomycota

 Hifa bersekat, reproduksi aseksual dengan fragmentasi, reproduksi seksual


dengan basidiospora.
3. Divisi Ascomycota

 Hifa bersekat, bisa uniseluler, reproduksi aseksual dengan konidia juga


dengan bertunas, reproduksi seksual dengan ascospora.
4. Divisi Deuteromycota

 Hifa bersekat, berkembang biak dengan konidia.


b. Kingdom Protista

Dimasukkan dalam protista karena memiliki ciri-ciri seperti amoeba, makanannya


seperti amoeba yaitu bakteri dan zat organik lain, morfologi dan physiologi mirip
dengan amoeba, sel prokariotik. Klasifikasi dari kingdom protista adalah sebagai
berikut :

1. Phylum Acrasiomycota

 Ciri : berinti satu, terdiri dari myxamuba, reproduksi dengan sporangia. Tubuh
seperti pseudoplasmodium, sel eukariotik.
 Fase vegetatif serupa amuba yang berinti satu.
2. Phylum Myxomycota

 Ciri : berupa plasmodium yang mempunyai banyak inti, berkembangbiak


dengan sporangia.
 Fase vegetatif serupa plasmodium yang hidup bebas.
3. Pylum chytridiomycota

 Tubuh berupa benang-benang hifa, mpy dinding yang pasti, inti eukariotik,
menghasilkan spora kembara.
 Khusus menghasilkan sel berflagel : klas oomycetes.
 
BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, menggunakan metode :

Library research atau telaah pustaka yaitu penelaahan kepustakaan dengan mencari
data-data atau keterangan dari berbagai buku yang berkaitan dengan masalah yang
akan dibahas.

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di tempat tinggal peneliti yaitu di Laboratorium SMA


Negeri 12 Palembang. Penelitian dilaksanakan selama 2 Minggu, yaitu Februari
2023.

Waktu penelitian dapat diuraikan dalam tabel di bawah ini :

Jadwal kegiatan penelitian

No Jenis Kegiatan Penelitian Waktu Ket.


.

1. Menyusun Proposal 1 hari 17 Februari 2023

2. Melakukan Percobaan Pertama 2 hari 20-21 Februari 2023

3. Menganalisis hasil percobaan 1 hari 22 Februari 2023


pertama

4. Melakukan percobaan kedua 2 hari 23-24 Februari 2023

5. Menganalisis hasil percobaan kedua 1 hari 25 Februari 2023

6. Menyusun laporan hasil penelitian 1 hari 27 Februari 2023

7. Presentasi hasil penelitian 1 hari 28 Februari 2023


3.2 Objek, Populasi dan Sampel penelitian

3.2.1 Objek, Populasi penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah meliputi organisme jamur atau Mykes yang


merupakan makhluk hidup yang struktur tubuhnya tidak memiliki klorofil. tetapi
dinding selnya terbuat dari selulosa dan selnya mengandung zat glikogen. Dengan
alat perkembangbiakannya berupa spora dan hifa.

Populasi dalam penelitian ini meliputi jenis-jenis habitat hidup jamur (Mykes) yang
berupa bahan organik dan anorganik. Bahan organik seperti roti, kayu, dll.
Sedangkan bahan anorganik adalah seperti permukaan kaca, plastik, kramik,
fyberglass, logam dll.

3.2.2    Sampel penelitian

Sampel penelitiannya adalah bahan organik berupa roti dan bahan anorganiknya
berupa kaca.

3.3  Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis akan menguji hubungan sebab akibat yang menjadi
variabel bebas dan terikat. Adapun hubungan sebab akibatnya adalah jamur tidak
akan tumbuh di permukaan kaca.

Variabel bebasnya adalah kaca adalah bahan anorganik yang tidak memiliki zat
yang dapat diserap oleh jamur.

Variabel terikatnya adalah jamur tidak akan tumbuh di permukaan kaca.

3.4  Alat Dan Bahan

Alat :

a)      Kaca
b)      Kursi
c)      Meja

Bahan :

a) Roti
b) Jamur
3.5 Anggaran Biaya

Volume
NO Uraian Kegiatan Satuan Jumlah Biaya
Kegiatan
1 Penyusunan Proposal Rp. 200.000,00 1 Rp. 200.000,00
2 Kertas HVS Rp. 30.000 1 Rim Rp. 30.000
3 Tinta Printer Rp. 200.000,00 2 Buah Rp. 200.000,00
4 Penyusunan Laporan Rp. 100.000,00 1 Rp. 100.000,00
5 Roti Tawar Rp. 13.000 1 Rp. 13.000
6 Kaca Polos Rp. 72.000 1 Rp. 72.000
Jumlah Keseluruhan Rp. 615.000,00

3.6  Analisis Data

Penelitian yang di lakukan adalah penelitian kualitatif yang berupa skema atau
uraian data pengamatan secara rinci. Misalnya, data ciri suatu organisme yang
digambarkan secara morfologi dan data proses perkembangan organisme.
BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Jamur tidak dapat tumbuh selain dibahan organic . seperti halnya kaca, kaca
tidak dapat ditumbuhi jamur meskipun di tempat yang lembab yang biasanya
ditumbuhi jamur karena kaca adalah bahan anorganic.

Demikian proposal ini kami susun. Semoga dengan adanya proposal penelitian ini
dapat menjadi manfaat untuk siswa-siswi SMA Negeri 12 Palembang. Atas perhatian
dan kerjasama. Kami ucapkan Terimakasih.

Disahkan di :
Palembang, 28 Januari 2023

Guru Pembimbing Ketua Penelitian

Lusi Desdemona, S.Pd Ayubullah

Anda mungkin juga menyukai