Anda di halaman 1dari 17

SISTEMATIKA METODE ILMIAH

“ANALISIS PERTUMBUHAN JAMUR DI ATAS


PERMUKAAN BENDA”

OLEH:

Dominio Rivaldo Wuwur

Antonio Rivaldi Wuwur

SMA KATOLIK SYURADIKARA ENDE

TAHUN AJARAN 2020/2021


HALAMAN PENGESAHAN

SMAK SYURADIKARA ENDE


TAHUN AJARAN 2020/2021

Judul KIR : Analisis Pertumbuhan Jamur diatas Permukaan Benda

Disusun Oleh :

1. Dominio Rivaldo Wuwur (Kelas XI IPA 1)


2. Antonio Rivaldi Wuwur (Kelas XI IPA 2)

Telah disetujui oleh :

Guru Pembimbing, Guru Penguji,

............................. ..............................

Ende, ......................... 2021


Mengetahui,

Kepala SMAK Syuradikara Ende


ABSTRAK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
berkat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“Analisis Pertumbuhan Jamur diatas Permukaan Benda”

Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk naik ke kelas XII di SMAK Syuradikara Ende. Kami menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa awal sekolah
sampai pada penyusunan karya tulis ilmiah ini, sangatlah sulit bagi kami untuk
menyelesaikannya. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:

Pater ................... selaku Kepala SMAK Syuradikara Ende, yang telah memberikan

kesempatan dan memungkinkan kami untuk menggunakan segala fasilitas di


sekolah untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini ;

Ibu Maria Gua Da Lupe Pemba, S.Si, yang telah menyediakan waktu, tenaga dan
pikiran untuk membina kami dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Sidang
Akademik ;

Bpk/Ibu ....................selaku Guru Pembimbing yang telah banyak memberikan


perhatian arahan dan bimbingan kepada kami mulai dari awal meneliti sampai
penulisan karya tulis ilmiah ini;

Bpk/Ibu ....................selaku Guru Penguji yang telah menguji, menilai serta


memberikan kritikan dan masukan yang berarti bagi penyempurnaan karya tulis
ilmiah ini;
Orang tua dan keluarga kami yang telah memberikan bantuan dukungan material
dan moral; dan teman-teman dan kakak kelas yang banyak memberikan bantuan
dan masukkan yang berarti hingga terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.

Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada karya ilmiah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan
demi kesempurnaan karya kami. Semoga karya ilmiah ini dapat membawa
pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang pertumbuhan jamur diatas
benda.

Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya tulis ilmiah ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu dan masa depan kami.

Ende, ..................... 2021

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan……………………………………………..

Latar Belakang………………………………………………….

Rumusan Masalah…………………………………………........

Tujuan Penelitian……………………………………………….

Manfaat Penelitian……………………………………………..

BAB II Tinjauan Pustaka………………………………………

Tinjauan Teori…………………………………………………

Kerangka Teori………………………………………………..

Kerangka Konsep……………………………………………..

Hipotesis/Pernyataan Penelitian……………………………….

BAB III Metode Penelitian……………………………………

Desain / Rancangan Penelitian……………………………….

Lokasi Penelitian………………………………………………

Populasi, Sample dan Teknik Sampling………………………

Variable Penelitian………………………………………………

Definisi Operasional……………………………………………..

Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data…………………..

Keterbatasan Penelitian…………………………………………
Daftar Pustaka………………………………………………

Lampiran-Lampiran…………………………………………
BAB I

PENDHULUAN

1. Latar Belakang

Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari
dan biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai
ilmu yang mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial. Salah satu pokok
pembahasan di dalam ilmu biologi adalah jamur (Mykes). Jamur adalah organisme
eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur tidak memiliki klorofil
untuk melakukan fotosintesis.
Jamur hidup dengan menyerap zat organik disekitarnya. Bahan organik yang
diserap itu digunakan untuk kelangsungan hidupnya dan juga disimpan dalam
bentuk glikogen yang merupakan senyawa karbohidrat.
Jamur dapat hidup di lingkungan yang bermacam-macam. Namun pada umumnya
mereka hidup di tempat-tempat yang basah atau lembap. Selain itu, banyak juga
jamur yang hidup ada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar.
Jamur dapat hidup dengan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak
yang dapat hidup di habitat yang ekstrim. Seperti gurun, kutub, dll.
Secara alami, jamur memperoleh nutrisi untuk tumbuh berupa zat organik secara
heterotrof dengan cara menyrap sisa-sisa organisme (Pada jamur yang bersipat
saprofit dari organisme lain (Pada jamur yang bersifat parasit dan mutual), dengan
demkian pada umumnya jamur hidup di organisme yang memiliki zat organik.
Sementara kemungkinan jamur dapat tumbuh pada anorganik akan sulit
dibuktikan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian terhadap
kemungkinan jamur dapat tumbuh di permukaan bahan anorganik berupa kaca dan
bahan organik berupa kayu. Maka dari itu, penulis mengambil judul penelitian
“Analisis Pertumbuhan Jamur diatas Permukaan Benda”.

2. Tujuan Penelitian :

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :


 Untuk mengetahui pertumbuhan jamur.
 Untuk mengetahui habitat hidup jamur.
 Untuk mengetahui penyebab jamur tidak dapat tumbuh di atas
permukaan benda anorganik
 Untuk memenuhi tugas mata penelitian pendidikan biologi.

3. Identifikasi Masalah:
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
 Bagaimana proses pertumbuhan jamur di atas permukaan benda
organik dan anorganik ?
 Mengapa jamur tidak dapat tumbuh pada permukaan benda
anorganik?

4. Menyusun Hipotesis:
Permukaan kaca dan keramik tidak akan ditumbuhi oleh jamur karena kaca
dan keramik termasuk bahan anorganik yang zatnya tidak dapat diserap oleh
makluk hidup sebaliknya jamur akan tumbuh pada permukaan kayu karena
jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungannya. 

5. Kajian Pustaka

Jamur sering kita lihat di sekitar tempat tinggal kita terutama banyak muncul
pada saat musim hujan. Organisme itu muncul seperti payung. Ada yang
berwarna putih, merah dll. Bahkan ada jamur yang dapat dikonsumsi oleh kita.

Suroso AY dalam buku Ensiklopedi Sains dan Kehidupan (2003 : 104)


mengungkapkan bahwa Jamur merupakan suatu kerajaan (Kingdom) dari
makhluk hidup yang struktur tubuhnya tidak mengandung klorofil, tetapi
dinding selnya terbuat dari selulosa dan selnya mengandung zat glikogen
(Suatu senyawa karbohidrat), sehingga ia tidak dapat berfotosintetis.

Wikipedia Indonesia mendefinisikan Jamur atau cendawan adalah tumbuhan


yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifatheterotrof. Jamur ada yang
uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut
miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan
cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan
miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya
dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur
bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai
makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau
saprofit.

Jamur tergolong kedalam salah satu tumbuhan heterotrof yang mana


memperoleh zat organik dari organisme lain. Zat organik dapat berasal dari
sisa-sisa organisme hidup, organisme mati, dan bahan tak hidup. Jamur yang
bersifat saprofit atau jamur yang memperoleh zat organik dari sisa-sisa
organisme mati dan bahan tak hidup. Contohnya, daun, pakaian dan kertas.
Penguraian oleh jamur yang mempunyai sifat ini menyebabkan pelapukan dan
pembusukan. Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari
organisme hidup lain. Jamur ini dapat merugikan organisme yang didiaminya
karena dapat menyebaban penyakit. Ada juga jamur yang bersimbiolis
mutulisme yang saling menguntungkan dengan organisme lainnya. (Diah
Aryulia, 2010 : 207-209)

6. Kerangka Teoritik

Menurut Albert Towle, 1989, jamur dimasukkan kedalam kingdom fungi


dan kingdom protista :
a. Kingdom Fungi
Ciri: mempunyai hifa bersekat, dinding sel terdiri dari kitin, polysakarida
komplek, selulosa, reproduksi seksual dengan persatuan gamet-gamet yang
diikuti persatuan protoplasma. Reproduksi aseksual dengan spora,
fragmentasi. Klasifikasi dari kingdom fungi terdiri dari 4 divisi yaitu :
1. Divisi Zygomycota
 Hifa berinti banyak, reproduksi dengan spora, sporangia, reproduksi seksual
dengan konjugasi zygospora.
2. Divisi Basidiomycota
 Hifa bersekat, reproduksi aseksual dengan fragmentasi, reproduksi seksual
dengan basidiospora.
3. Divisi Ascomycota
 Hifa bersekat, bisa uniseluler, reproduksi aseksual dengan konidia juga
dengan bertunas, reproduksi seksual dengan ascospora.
4. Divisi Deuteromycota
 Hifa bersekat, berkembang biak dengan konidia.
b. Kingdom Protista
Dimasukkan dalam protista karena memiliki ciri-ciri seperti amoeba,
makanannya seperti amoeba yaitu bakteri dan zat organik lain, morfologi
dan physiologi mirip dengan amoeba, sel prokariotik. Klasifikasi dari
kingdom protista adalah sebagai berikut :
1. Phylum Acrasiomycota
 Ciri : berinti satu, terdiri dari myxamuba, reproduksi dengan sporangia.
Tubuh seperti pseudoplasmodium, sel eukariotik.
 Fase vegetatif serupa amuba yang berinti satu.
2. Phylum Myxomycota
 Ciri : berupa plasmodium yang mempunyai banyak inti, berkembangbiak
dengan sporangia.
 Fase vegetatif serupa plasmodium yang hidup bebas.
3. Pylum chytridiomycota
 Tubuh berupa benang-benang hifa, mpy dinding yang pasti, inti eukariotik,
menghasilkan spora kembara.
 Khusus menghasilkan sel berflagel : klas oomycetes.
7. Rancangan Penelitian:

a. Tempat dan Tanggal

Penelitian ini dilaksanakan di tempat tinggal peneliti yaitu Asrama Putra


Syuradikara. Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu pada bulan Januari tahun
2021.

b. Variabel Penelitian

 Variabel Bebas : Permukaan benda organik yaitu kayu dan


benda anorganik yaitu kaca dan keramik
 Variabel Terikat : Pertumbuhan Jamur
 Variaebel Kontrol : Perlakuan Penanaman

c. Teknik Pengumpulan Data :

Penelitian yang di lakukan adalah penelitian kualitatif yang berupa skema


atau uraian data pengamatan secara rinci. Misalnya, data ciri suatu organisme
yang digambarkan secara morfologi dan data proses perkembangan organisme.

d. Populasi dan Sampel:


 Sampel penelitiannya adalah jamur Rhizopus stolonifer yang
tumbuh pada bahan organik berupa roti yang sudah membusuk
 Populasi: Kingdom Fungi
8. Prosedur Kerja
a. Alat dan Bahan
 Roti
 Jamur Rhizopus stolonifer
 Kaca
 Keramik
 Kayu
 Alat tulis
 Literatur yang mendukung percobaan

b. Cara Kerja
 Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
penelitian ini
 Mengambil roti yang sudah di tumbuhi jamur Rhizopus
stolonifer dan meletakannya di atas permukaan kaca, keramik
dan kayu
 Menyimpan sampel tersebut beserta wadahnya di tempat yang
gelap tanpa cahaya matahari dan berlembab
 Mengamati pertumbuhan jamur di atas permukaan kaca,
keramik dan kayu setiap 7 hari sekali
 Mencatat setiap proses pertumbuhan dan perubahan yang
terjadi selama pertumbuhan jamur di permukaan benda organik
dan anorganik
9. Rancangan Tabel

VARIABEL TERIKAT
Hari I Hari 7 Hari 14
7 Januari 14 Januari 21 Januari
2021 2021 2021

KACA
VARIABEL
BEBAS
KERAMIK

KAYU
Konsultasi Guru Pembimbing

Saran Guru Tanda tangan Guru


Hari/Tanggal Materi Konsultasi Pembimbing Pembimbing

Anda mungkin juga menyukai