Anda di halaman 1dari 46

CHAPTER 1

RUANG LINGKUP BIOLOGI

A. Judul : Mengenal Peralatan Laboratorium


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengenal dan mengelompokkan peralatan di laboratorium berdasarkan
sifatnya.
2. Peserta didik dapat mengetahui fungsi dari alat laboratorium.
3. Peserta didik dapat menggunakan peralatan di laboratorium dengan baik dan benar.
4. Peserta didik mengetahui cara merawat peralatan laboratorium yang benar.

C. Materi:
Ruang lingkup biologi membahas tentang permasalahan pada berbagai obyek biologi dan
tingkat organisasi kehidupan dari tingkat (sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi,
komunitas, ekosistem, bioma, biosfer), yang diselesaikan melalui metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja di laboratorium yang ditinjau berdasarkan pengamatan dalam kehidupan
sehari-hari. Praktikum biologi dapat dilaksanakan di laboratorium maupun di luar laboratorium.
Praktikum di luar laboratorium dapat dilaksanakan di green house (rumah untuk koleksi
tanaman), di kebun, di halaman sekolah, dan sebagainya sesuai dengan jenis praktikumnya.
Bekerja di dalam laboratorium harus memperhatikan beberapa aturan yang meliputi tata tertib
penggunaan laboratorium dan langkah keselamatan kerja. Pengenalan alat dan penggunaan
peralatan laboratorium juga perlu diperhatikan sesuai dengan jenis praktikum yang akan
dilakukan. Selain itu, perawatan alat-alat laboratorium juga perlu diketahui oleh setiap laboran,
guna mengurangi resiko rusak pada alat tersebut.
Alat-alat laboratorium terbuat dari berbagai macam bahan yaitu, kaca, kayu, besi, plastik,
dan keramik. Penyimpanan dan perawatan masing-masing alat dikelompokkan berdasarkan bahan
baku alat, supaya usia alat tersebut dapat bertahan lebih lama. Misalnya alat-alat yang terbuat dari
besi tentunya harus diletakkan pada lemari khusus, dan perawatan alat jika sudah selesai di pakai
harus langsung dikeringkan agar tidak berkarat dan berjamur.

1|Modul Praktikum Biologi Kelas X SMA/MA


Gambar 1. Mikroskop Binokuler

Mikroskop merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk hidup
yang berukuran sangat kecil (mikroskopis) serta tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Selama ini, mikroskop menjadi salah alat dengan peran penting dalam kegiatan laboratorium
sains, termasuk biologi. Secara umum, mikroskop dikelompokkan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya umumnya dilengkapi kaki yang lebih berat agar dapat
berdiri stabil, dan memiliki tiga sistem lensa: lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.
Mikroskop cahaya memiliki kapasitas perbesaran obyek hingga 1000 kali. Sedangkan mikroskop
elektron memiliki perbesaran jauh lebih baik dari pada mikroskop cahaya, yaitu 100.000 kali

D. Alat dan Bahan:


1. Mikroskop
2. Kaca penutup
3. Kaca objek
4. Pipet tetes
5. Gunting bedah
6. Baki bedah

2|Modul Praktikum Biologi Kelas X SMA/MA


7. Cawan petri
8. Gelas kimia
9. Gelas ukur
10. Erlenmeyer
11. Lup
12. Batang pengaduk
13. Lumpang dan alu
14. Bunsen
15. Pinset

E. Cara kerja:
1. Dengan bimbingan guru, kenalilah nama alat-alat laboratorium biologi beserta fungsinya.
2. Cobalah untuk kelompokkan alat-alat laboratorium biologi berdasarkan sifat:
a. Alat yang mudah pecah
b. Alat yang tahan terhadap panas
c. Alat yang tidak mudah pecah
3. Cobalah untuk menggunakan alat-alat tersebut sesuai petunjuk guru.
4. Catat keterangan dari alat-alat tersebut ke dalam tabel 1 pengamatan.

F. Hasil pengamatan

Tabel 1. Alat-Alat Laboratorium Biologi


Bahan
No. Nama Alat Fungsi Kelompok alat Cara perawatan
baku

3|Modul Praktikum Biologi Kelas X SMA/MA


G. Pertanyaan
1. Bagaimana cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar?
2. Jelaskan pendapatmu apakah laboratorium biologi di SMA Unggul Islam Al-Fahd telah
memenuhi standar laboratorium biologi yang semestinya?

CHAPTER 2
OBJEK KAJIAN BIOLOGI

A. Judul : Objek Kajian Biologi Tingkat Sel


B. Tujuan :
Peserta didik dapat mengidentifikasi objek biologi tingkat sel

C. Materi:

4|Modul Praktikum Biologi Kelas X SMA/MA


Biologi sebenarnya telah kita pelajari sejak dini mulai dari bangku pendidikan taman kanak-
kanak namun dengan penyajian materi yang lebih santai disesuaikan dengan dunia anak-anak.
Begitu kita memasuki jenjang pendidikan menengah pertama (SMP), untuk lebih memudahkan
dalam pemahaman materi Biologi, kita mulai dibiasakan untuk melakukan eksperimen yang
bertujuan untuk membuktikan kebenaran dari suatu teori yang terdapat dalam materi pelajaran
Biologi.
Objek kajian biologi meliputi manusia, hewan, tumbuhan, serta mikroorganisme yang dapat
dilihat dengan mata telanjang maupun dengan menggunakan bantuan alat, misalnya mikroskop.
Karena dalam melakukan suatu eksperimen menggunakan bantuan alat, maka ilmu biologi tidak
dapat berdiri sendiri. Dengan adanya bantuan alat seperti mikroskop, termometer, sinar X, dan
lain-lain yang bekerja berdasarkan prinsip fisika maka keduanya memiliki hubungan yang saling
berkaitan satu sama lain.
Objek biologi mencakup seluruh makhluk hidup dan kehidupan, objek biologi pula
membahas tentang kehidupan pada berbagai tingkat struktur dan Tingkat struktur tersebut dimulai
dari yang terendah hingga tertinggi. Contohnya seperti molekul, sel, jaringan, organ, sistem
organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma. Sel merupakan satuan unit terkecil
makhluk hidup yang merupakan dasar penyusun bagian-bagian tubuh. Sel tumbuhan mempunyai
struktur yang khas dibandingkan dengan sel eukariotik lain. Perbedaan yang paling mendasar
yaitu bentuk sel tumbuhan yang kaku. Bentuk ini didapatkan dari dinding sel yang berada paling
luar di sel tumbuhan. Dinding sel tersusun atas senyawa selulosa, pektin, hemiselulosa, dan lignin
yang akan menguatkan struktur tumbuhan.

Gambar 2. Sel dan jaringan tumbuhan Rhoeo discolor

5|Modul Praktikum Biologi Kelas X SMA/MA


Tumbuhan Rhoeo discolor memiliki sel yang berwarna merah muda, hal ini dikarenakan
tumbuhan Rhoeo discolor memiliki pigmen berwarna merah muda. Bentuk morfologi daun
tumbuhan Rhoeo discolor umumnya berbentuk menyerupai pedang. Pada daun tumbuhan Rhoeo
discolor banyak sekali jaringan-jaringan yang terdapat di dalamnya dan memiliki fungsi yang
berbeda-beda.

D. Alat dan Bahan:


1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Aquadest
5. Silet/cutter
6. Tumbuhan Rhoeo discolor.

E. Cara kerja:
1. Perhatikanlah gurumu saat mendemonstrasikan cara membuat preparat tumbuhan Rhoeo
discolor.
2. Cobalah untuk menggunakan mikroskop untuk mengidentifikasi dan menggambar objek
biologi di tingkat sel tumbuhan pada tabel 1.

F. Hasil pengamatan

Tabel 1. Pengamatan Objek Biologi Tingkat Sel Tumbuhan


Perbesaran
Nama Tumbuhan Gambar
Mikroskop

6|Modul Praktikum Biologi Kelas X SMA/MA


G. Pertanyaan
1. Urutkanlah tingkat objek kajian biologi, mulai dari yang paling kecil hingga kompleks?

CHAPTER 3
KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Judul : Tingkat Keanekaragaman Hayati


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengetahui keanekaragaman hayati di tingkat gen
2. Peserta didik dapat mengetahui keanekaragaman hayati di tingkat spesies/jenis
3. Peserta didik dapat mengetahui keanekaragaman hayati di tingkat ekosistem

C. Materi:
Keanekaragaman hayati yang terdapat di tiap wilayah berbeda-beda. Keanekaragaman hayati
adalah variasi organisme hidup pada tingkat gen, spesies, dan ekosistem. Jenis organisme yang
menyusun setiap ekosistem berbeda-beda. Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, kemudian terjadi hubungan yang saling memengaruhi
antara satu spesies dengan spesies lain juga antara spesies dengan lingkungan abiotik tempat

7|Modul Praktikum Biologi Kelas X SMA/MA


hidupnya. Keanekaragaman ekosistem di suatu wilayah ditentukan oleh berbagai faktor, antara
lain posisi tempat berdasarkan garis lintang, ketinggian, iklim, cahaya matahari, kelembapan,
suhu, dan kondisi tanah.
Secara umum keanekaragaman hayati dibagi atas tiga tingkatan. Pertama adalah
keanekaragaman hayati tingkat gen terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Jadi,
perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Misalnya
buah mangga memiliki berbagai macam variasi yaitu mangga harum manis, mangga indramayu,
mangga golek, dan masih banyak variasi mangga lainnya. Kedua adalah keanekaragaman hayati
tingkat spesies menunjukkan adanya jumlah dan variasi dari jenis-jenis organisme. Contoh dari
keanekaragaman spesies ini ada pada palem-paleman. Jika diperhatikan, bentuk fisik tanaman ini
mirip, namun semuanya merupakan jenis yang berbeda.
Ketiga adalah keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap ekosistem
mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem
menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat
ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi
organismenya.

D. Alat & Bahan:


1. Lem
2. Alat tulis
3. Gunting

E. Cara kerja:
1. Amati potongan gambar yang telah disediakan.
2. Identifikasi kelompok gambar yang termasuk ke dalam keanekaragaman hayati tingkat gen,
tingkat spesies/jenis, dan tingkat ekosistem
3. Tempelkan gambar sesuai dengan kelompok keanekaragaman hayati
a. Tabel 1 Keanekaragaman hayati tingkat gen
b. Tabel 2 Keanekaragaman hayati spesies/jenis,
c. Tabel 3 Keanekaragaman hayati ekosistem
4. Tuliskan alasan pemilihan kelompok keanekaragaman hayati pada tiap tingkatan.

8|Modul Praktikum Biologi Kelas X SMA/MA


F. Hasil pengamatan

Tabel 1. Keanekaragaman hayati tingkat Gen


No. Nama Organisme Gambar Alasan
1.

2.

3.

4.

9|Modul Praktikum Biologi Kelas X SMA/MA


Tabel 2. Keanekaragaman hayati tingkat Spesies/Jenis

No. Nama Organisme Gambar Alasan


1.

2.

3.

4.

Tabel 3. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem


No. Nama Ekosistem Gambar Alasan
1.

10 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
G. Pertanyaan
Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah anda lakukan!

Gambar Keanekaragaman Hayati

11 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
12 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
Hari/Tanggal :
Anggota kelompok :

CHAPTER 4
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

A. Judul : Klasifikasi 4 (Empat) Kingdom


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengelompokkan makhluk hidup Protista
2. Peserta didik dapat mengelompokkan makhluk hidup Fungi/Jamur
3. Peserta didik dapat mengelompokkan makhluk hidup Plantae
4. Peserta didik dapat mengelompokkan makhluk hidup Animalia

C. Materi :
Klasifikasi makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan
persamaan dan atau perbedaan yang dimiliki. Pengelompokkan makhluk hidup
tersusun berdasarkan beberapa tingkatan yang disebut dengan takson. Urutan
tingkatan takson dimulai dari tinggi ke rendah, yaitu Kingdom, Divisi/Filum, Kelas,
Ordo, Famili, Genus, dan Spesies. Semakin tinggi tingkatan takson, akan semakin
banyak anggota takson dan semakin sedikit persamaan ciri yang dimiliki. Sebaliknya,
semakin rendah takson semakin sedikit anggota takson dan semakin banyak
persamaan ciri yang dimiliki antar anggota takson. Pada tahun 1977 telah ditemukan
pengklasifikasian makhluk hidup enam Kingdom, yaitu Archaebacteria, Eubacteria,
Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. Pengelompokkan ini didasari oleh keberadaan
membran inti sel pada kelompok prokariotik.

13 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
D. Alat & Bahan:
1. Alat tulis
2. Lem
3. Gunting
4. Berbagai gambar kelompok 4 kingdom yang dikumpulkan dari internet.

E. Cara kerja:
1. Bekerjalah di dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang.
2. Identifikasi gambar yang telah kalian pilih.
3. Tentukanlah gambar tersebut ke dalam kelompok makhluk hidup apa.
4. Silahkan tempel gambar yang kalian pilih di Tabel 1.

F. Hasil pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Klasifikasi Makhluk Hidup Protista


No. Nama Makhluk Hidup Ciri-ciri
1.

2.

3.

14 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
Tabel 2. Hasil Pengamatan Klasifikasi Makhluk Hidup Fungi/Jamur
No Ciri-ciri
Nama Makhluk Hidup
.
1.

2.

3.

15 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
Tabel 3. Hasil Pengamatan Klasifikasi Makhluk Hidup Plantae
No Ciri-ciri
Nama Makhluk Hidup
.
1.

2.

3.

Tabel 4. Hasil Pengamatan Klasifikasi Makhluk Hidup Animal


No Nama Makhluk Hidup Ciri-ciri

16 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
.
1.

2.

3.

Gambar Klasifikasi Makhluk Hidup

17 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
18 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
CHAPTER 5
VIRUS

A. Judul : Reproduksi Virus


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat memahami cara reproduksi virus
2. Peserta didik dapat membedakan cara reproduksi virus
3. Peserta didik dapat mendeskripsikan cara reproduksi virus

C. Materi :
Virus termasuk bagian dari mikroorganisme. Dinamakan bagian dari
mikroorganisme karena merupakan makhluk hidup dengan ukuran hanya beberapa
mikro atau mungkin lebih kecil dari itu, karena 1 mikron sama dengan 0,001 mm.
Virus merupakan organisme parasit, yang mana ia membutuhkan inang untuk
bertahan hidup.
Virus harus menemukan inang untuk bereproduksi, termasuk melalui sel tubuh
manusia. Tanpa menumpang ke tubuh inangnya, ia tidak bisa mereplikasi diri.
Beberapa virus bahkan dapat membunuh sel inangnya untuk dapat berkembang
biak. Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak
dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini
virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu.

19 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
Virus berkembang biak dengan cara replikasi (perbanyakan diri) dalam sel
inang. Asam nukleat virus membawa informasi genetik untuk menyandikan semua
makromolekul pembentukan virus dalam sel inang sehingga virus baru yang terbentuk
memiliki sifat yang sama dengan virus induk. Ciri yang menunjukkan virus dapat
bereproduksi adalah jika berinteraksi dengan sel inang, virion akan pecah dan
terbentuk partikel-partikel turunan virus. Keberhasilan virus dalam bereproduksi
bergantung pada jenis virus dan kondisi ketahanan sel inang. Reproduksi virus terdiri
atas lima tahap, yaitu tahap adsopsi, penetrasi, sintesis, pematangan dan lisis.

D. Alat & Bahan:


1. Gunting 7. lem tembak
2. Cutter/silet 8. lilin
3. Pensil dan spidol 9. korek api
4. Kardus bekas berukuran 70cm
5. Kertas koran untuk membuat pola
6. Kain perca beberapa warna

E. Cara kerja:
1. Bekerjalah di dalam kelompok yang terdiri dari 4 orang.
2. Perhatikan gambar reproduksi virus (siklus litik dan siklus lisogenik)
3. Buatlah rancangan model reproduksi virus
4. Gunakan kardus bekas sebagai alas tempat menempelkan kain.
5. Gunakan kain dengan warna berbeda untuk membuat sel inang dan virus
6. Agar tidak salah memotong kain, gunakan kertas koran untuk membuat pola
terlebih dahulu
7. Selesaikan pembuatan model reproduksi virus sehingga tampak indah dan siap
digunakan untuk presentasi di depan kelas.

F. Pertanyaan:
1. Jelaskan perbedaan daur litik dan daur lisogenik?
2. Manakah yang lebih berbahaya bagi tubuh manusia. Siklus litik atau siklus
lisogenik? Jelaskan alasan jawaban anda!

20 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
CHAPTER 6
BAKTERI

A. Judul : Mengetahui bentuk koloni bakteri Lactobacillus casei


B. Tujuan :
Peserta didik dapat mengetahui bentuk koloni bakteri Lactobacillus casei

C. Materi :
Bakteri merupakan makhluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Monera.
Ciri-ciri umumnya adalah memiliki 1 sel (uniseluler), tidak memiliki membran pada inti
sel (prokariot), dan dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Kali ini, kita akan
mempelajari bakteri sejati, yaitu eubacteria. Bakteri dapat berkembang pada
berbagai lingkungan baik lingkungan ekstrem maupun lingkungan normal di tanah
dan perairan tempat sebagian besar spesies lain ditemukan. Kemampuan mereka
untuk beradaptasi pada berbagai habitat menegaskan mengapa bakteri terutama
prokariota adalah organisme yang paling melimpah di Bumi.
Bentuk bakteri yang paling umum adalah bulat, batang dan spiral (Gambar 2).
Bakteri yang berbentuk bulat biasanya menyerupai bola. Mereka dapat terjadi
secara tunggal, dalam rantai dua sel atau lebih, dan dalam kelompok yang
menyerupai tandan buah anggur. Bakteri yang berbentuk batang biasanya soliter,
tetapi dalam beberapa bentuk batang tersusun dalam rantai. Contoh bakteri yang

21 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
berbentuk batang ialah Agrobacterium tumefaciens  bakteri penyebab
penyakit crown gall pada tanaman berkayu. Bakteri yang berbentuk spiral biasanya
terlihat seperti pembuka botol. Bakteri spiral lainnya menyerupai koma.
Penggolongan bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan (bahan organik)
dibagi menjadi bakteri autotroph dan heterotroph.  Bakteri autotrop merupakan
bakteri yang menyusun makanan sendiri dari bahan-bahan anorganik. Bakteri
autotrof, berdasarkan sumber energinya dibedakan atas: fotoautotrop (sumber
energi dari cahaya) dan kemoautotrop (sumber energi dari hasil reaksi kimia).
Sedangkan bakteri heterotroph merupakan bakteri yang tidak menyusun makanan
sendiri melainkan memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme
lain. Contohnya adalah bakteri saprofit yang mendapat makanan dengan
menguraikan sisa-sisa organisme.

D. Alat & Bahan:


1. Minuman probiotik Yakult
2. Mikroskop
3. Kaca Objek
4. Kaca penutup
5. Pipet tetes

E. Cara kerja:
1. Bekerjalah di dalam kelompok
2. Siapkan alat dan bahan
3. Ambil setetes minuman probiotik Yakult menggunakan pipet tetes.
4. Letakkan larutan probiotik tersebut diatas kaca objek, kemudian tutup
menggunakan kaca penutup.
5. Amati dibawah mikroskop bentuk dari koloni bakteri Lactobacillus casei.

F. Pertanyaan:
1. Gambarkan bentuk koloni bakteri Lactobacillus casei dibawah mikroskop ?
2. Jelaskan manfaat bakteri Lactobacillus casei bagi tubuh?

22 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
CHAPTER 7
PERANAN BAKTERI

A. Judul : Peranan bakteri Lactobacillus casei bagi manusia


B. Tujuan :
Peserta didik dapat membuat Yogurt

C. Materi :
Kingdom Monera termasuk organsime paling banyak di muka bumi. Pada Tahun
1990 oleh Carl Woese membagi klasifikasi monera menjadi dua subkingdom, yaitu
Archaebacteria dan Eubacteria. Bakteri merupakan organisme yang paling sederhana
dan paling banyak jumlahnya di bumi. Ukurannya yang sangat mikroskopis alias kecil
membuatnya luput dari perhatian manusia. Padahal, bakteri sejatinya bisa ditemukan
di hampir seluruh bagian bumi baik di darat, air dan udara, dan memiliki peranan yang
sangat penting bagi kehidupan. Pembagian keduanya berdasarkan struktur dinding
sel, membran plasma, cara gerak, dan materi genetiknya.
Bakteri berperan penting bagi kehidupan manusia, baik itu secara langsung
maupun tidak langsung, baik itu menguntungkan ataupun merugikan. Bakteri yang
merugikan biasanya bersifat parasit atau patogen yaitu bisa menyebabkan timbulnya
penyakit. Contoh yang bisa langsung kita rasakan adalah, adanya bakteri dalam usus
kita yang membantu proses penguraian dan penyerapan gizi. Contoh lain yang bisa
kita lihat adalah, peranan bakteri dalam industri, seperti industri makanan dan

23 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
minuman. Bakteri Lactobacillus bulgaricus mampu mengubah susu menjadi minuman
yogurt yang kaya akan nutrisi.

D. Alat & Bahan:


1. Kompor
2. Panci
3. Susu Murni
 500 ml susu murni untuk 25ml / 1 sendok Biokul
 500 ml susu murni untuk 1 botol yakult
4. Pengaduk kayu
5. Wadah kedap udara

E. Cara kerja:
1. Bekerjalah di dalam kelompok dan siapkan alat dan bahan.
2. Nyalakan kompor dan masukkan 500ml susu kedalam panci, masak hingga hangat
dan sambil diaduk. Namun, jangan sampai mendidih!
3. Setelah cukup panas, angkat panci dan matikan kompor. Campurkan biakan bakteri
(biokul) sebanyak 25 ml/1 sendok, dan aduk rata hingga dingin.
4. Masukkan kedalam wadah yang kedap udara, dan tutup rapat.
5. Simpan di suhu ruang minimal selama 8 jam

24 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
CHAPTER 8
PROTISTA

A. Judul : Pengamatan Protista


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengetahui struktur tubuh protista
2. Peserta didik dapat mengetahui cara hidup dan habitat protista yang hidup bebas di alam

C. Materi:
Secara harfiah, protista dapat berarti “yang paling pertama” karena para ahli menduga
merekalah makhluk hidup yang paling pertama ada di muka bumi ini. Para ahli memperkirakan
protista sudah ada sejak sekitar 1–2 miliar tahun yang lalu, sebelum adanya organisme tingkat
tinggi. Protista merupakan mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, ataupun
jamur. Meskipun protista tidak dapat dikategorikan dalam kelompok hewan, tumbuhan, atau
jamur, tetapi protista memiliki ciri yang mirip dengan ketiga kelompok tersebut. Oleh karena itu,
pengklasifikasian protista dibagi menjadi 3 macam, yaitu protista mirip hewan, protista mirip
tumbuhan, dan protista mirip jamur. 
Protista merupakan organisme eukariotik yang paling sederhana, terdapat kurang lebih
600.000 spesies protista yang sudah diketahui. Sebagian besar protista memiliki alat gerak
berupa flagel atau silia sehingga dapat bergerak tetapi ada pula yang tidak memiliki alat gerak.
Protista dapat hidup diberbagai tempat yang mengandung air. Protista merupakan organisme
penyusun plankton, yaitu organisme mikroskopis yang mengapung secara pasif atau berenang
secara lemah di permukaan air.

25 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
Gambar 8.1 Protista Mirip Hewan

D. Alat:
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup
4. Pipet tetes
5. Jarum pentul
6. Tisu

E. Bahan:
1. Air Kolam
2. Air Danau
3. Air Sungai
4. Air Got/Selokan

F. Cara kerja:
1. Ambillah sampel air menggunakan pipet tetes.
2. Pilih bagian air yang terlihat kotor, keruh, atau berwarna hijau.
3. Letakkan setiap sampel air ke kaca objek, kemudian tutup menggunakan kaca penutup.
4. Amatilah tiap sampel air menggunakan mikroskop.
5. Perhatikan ciri tubuh dan cara bergerak protista yang anda temukan.
Ciri-ciri tubuh meliputi bentuk, warna, dan alat gerak.

26 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
6. Catatlah hasil pengamatanmu kedalam tabel pengamatan.

G. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Pengamatan Protista


Bergerak/
No. Gambar Ciri tubuh Habitat Keterangan
Tidak Bergerak

Tabel 1. Pengamatan Protista


Bergerak/
No. Gambar Ciri tubuh Habitat Keterangan
Tidak Bergerak

27 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
H. Pertanyaan:
1. Pada sampel air mana yang paling banyak mengandung jenis protista?
2. Tuliskan kesimpulan dari hasil pengamatanmu!

CHAPTER 9
28 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
FUNGI/JAMUR

A. Judul : Pengamatan Struktur Tubuh Fungi/Jamur


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengetahui struktur tubuh fungi/jamur
2. Peserta didik dapat mengetahui cara hidup dan habitat fungi/jamur

C. Materi:
Jamur/fungi merupakan organisme eukariotik yang memiliki dinding sel dan
pada umumnya tidak motil. Karakteristik ini menyerupai tumbuhan namun fungi tidak
memiliki klorofil. Dengan demikian fungi tidak dapat
melaakukan fotosintesis  menghasilkan bahan organik dari karbondioksida dan
air. Fungi merupakan kingdom yang cukup besar terdiri dari kurang lebih 50.000
species, dan bisa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda baik secara struktur,
fisiologi, maupun reproduksinya.
Ilmu yang mempelajari morfologi fungi dan sifat fisiologi fungi disebut
mikologi. Mikologi berasal dari kata “ mykos” yang berarti cendawan (fungi yang
berbentuk payung) dalam bahasa Yunani.Fungi dapat ditemukan dalam bentuk kapang
pada permukaan sayuran busuk, ssebagai ragi pada roti, mauun sebagai cendawan
(jamur berukuran besar yang tumbuh ditanah atau pada kayu-kayu lapuk). Jadi fungi
mempunyai berbagai penampilan tergantung dari spesiesnya.
Tubuh jamur tersusun atas komponen dasar yang disebut Hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut Miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu
membentuk tubuh buah. Hifa sendiri adalah struktur menyerupai benang yang
tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan
sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa
dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa memiiliki pori besar yang cukup
untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan inti sel yang mengalir dari sel ke sel. 

D. Alat
1. Mikroskop
2. Kaca objek
3. Kaca penutup

29 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
4. Silet/cutter
5. Jarum pentul
6. Tisu
7. Gelas kimia

E. Bahan:
1. Jamur tempe
2. Roti berjamur
3. Jamur oncom
4. Jamur kuping
5. Jamur tiram
6. Jamur pohon

F. Cara Kerja:
1. Buatlah preparat jamur.
2. Ambillah sedikit sampel jamur menggunakan jarum pentul, kemudian letakkan
pada kaca objek dan teteskan sedikit aquadest, lalu tutup dengan kaca penutup.
3. Amati dibawah mikroskop, menggunakan perbesaran 100 X
4. Tuliskan pengamatanmu pada tabel 1.
5. Ulangi kegiatan pembuatan preparat pada setiap sampel jamur yang telah
disediakan.

G. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Pengamatan Struktur Tubuh Fungi/Jamur

30 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
Struktur Tubuh Kelompok
No. Nama Jamur Gambar Habitat
Jamur Jamur

31 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
CHAPTER 10
PLANTAE/TUMBUHAN

A. Judul : Pengamatan Bryophyta dan Pteridophyta


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengetahui ciri tumbuhan Bryophyta (lumut)
2. Peserta didik dapat mengetahui ciri tumbuhan Pteridophyta (paku)

C. Materi:
Kingdom plantae atau tumbuhan merupakan organisme eukariotik (memiliki
membran inti sel); multiseluler (bersel banyak); memiliki akar, batang, dan daun.
Tumbuhan merupakan komponen biotik penting dalam suatu ekosistem. Secara umum
tumbuhan memiliki klorofil atau zat hijau daun, yang dapat digunakan untuk
melakukan fotosintesis sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri
(autotrof). Berdasarkan ada tidaknya pembuluh angkut, tumbuhan akan dibedakan
menjadi tumbuhan tidak bepembuluh dan berpembuluh.
Tumbuhan tidak berpembuluh meliputi Bryophyta (lumut), sedangkan
tumbuhan berpembuluh meliputi Pteridophyta (paku) dan Spermatophyta (tumbuhan
berbiji). Pteridophyta adalah tumbuhan yang telah memiliki batang, akar, dan daun
sejati, berkembang biak dengan spora (kormofita berspora) dan mengalami suatu
pergiliran keturunan. Selain itu, tumbuhan paku juga memiliki klorofil, pembuluh
angkut xilem dan floem, serta berakar serabut.
 Bryophyta tidak mempunyai organ sejati seperti batang, akar, atau daun,
serta tidak mempunyai pembuluh angkut xilem dan floem. Bryophyta mempunyai
suatu rhizoid kecil yang membuatnya dapat menempel di tanah. Bryophyta biasanya
tumbuh di daerah yang lembab dan teduh. Bryophyta adalah sebuah tumbuhan
peralihan antara tumbuhan berkormus (kormofita) dengan tumbuhan bertalus
(talofita).

D. Alat:
1. Mikroskop
2. Kaca objek

32 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
3. Kaca penutup
4. Lup
5. Silet/cutter
6. Tisu

E. Bahan:
1. Berbagai jenis tumbuhan lumut
2. Berbagai jenis tumbuhan paku

F. Cara Kerja:
Buatlah preparat segar dari bagian tubuh (rizoid, batang, daun, sporangium) dengan
cara sebagai berikut:
1. Teteskan aquadest di kaca objek
2. Potonglah setipis mungkin bagian tubuh tiap sampel jenis tumbuhan secara
melintang dan membujur. Kemudian letakkan sayatan pada kaca objek dan tutup
dengan kaca penutup. Serap kelebihan aquadest dengan tisu, agar tidak timbul
gelembung udara.
3. Amatilah dengan mikroskop, kemudian gambarlah hasil pengamatan pada Tabel 1.
4. Untuk mengamati spora, ambillah sedikit sporangium pada sporogonium lumut
dengan silet atau jarum pentul. Jika dirasa masih terlalu tebal, Anda bisa
menggilas preparat yang sudah jadi dengan pensil yang gilik secara hati-hati.

G. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Pengamatan Tubuh Bryophyta dan Pteridophyta

33 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
No Nama Gambar Tubuh Gambar Mikroskopis Bagian Tubuh Lumut/Paku
Ciri-ciri
. Lumut/Paku Lumut/Paku Rizoid Batang Daun Sporangium

H. Pertanyaan:
1. Di habitat manakah tumbuhan paku dapat tumbuh?
2. Apakah manfaat tumbuhan paku bagi manusia? Adakah peranannya yang
merugikan?

34 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
CHAPTER 11
PLANTAE/TUMBUHAN

A. Judul : Pengamatan Spermatophyta


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengetahui ciri tumbuhan Spermatophyta
2. Peserta didik dapat mengetahui kelompok/klasifikasi tumbuhan Spermatophyta
(Tumbuhan Berbiji)

C. Materi:
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang menghasilkan biji, karena
itu mereka juga sering disebut dengan tumbuhan berbiji. Spermatophyta merupakan
kormophyta karena memiliki akar, batang, dan daun sejati. Spermatophyta juga
dapat menghasilkan bungan sehingga termasuk ke dalam anthophyta. Habitat
spermatophyta biasanya di darat, tetapi ada juga yang dapat ditemukan mengapung
di daerah perairan.
Tumbuhan berbiji bisa dibedakan secara jelas bagian akar, batang, dan
daunnya. Tubuhnya tersusun dari banyak sel atau sifatnya multiseluler dengan
ukuran tubuhnya besar atau makroskopis dan memiliki ketinggian bermacam-macam.
Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pembuluh yang bervariasi dan terdiri dari floem
yang fungsinya untuk membawa bahan makanan yang berasal dari daun ke seluruh
tubuh tanaman, serta xylem yang fungsinya sebagai pengangkut air dan mineral dari
tanah.
Pada umumnya, tumbuhan berbiji (kecuali tumbuhan parasit) sifatnya autotrof
atau bisa mensintesis makanan sendiri melalui fotosintesis. Oleh karena itu,
tumbuhan berbiji yaitu organisme fotoautotrof. Tumbuhan biji berkembangbiak nya
secara aseksual maupun secara seksual. Tumbuhan Spermatophyta dikelompokkan
menjadi dua golongan, yang pertama Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
karena biji tidak tertutup oleh daging buah. Umumnya memiliki struktur daun tebal,
banyak cabang, tudung daun membentuk konifer/kerucut. Kedua Angiospermae
(tumbuhan berbiji tertutup) karena biji terbungkus oleh daging buah. Memiliki alat
reproduksi berupa bunga sempurna (benangsari, putik, bakal buah, bakal biji,
mahkota, kelopak, dan tangkai).

D. Alat:

35 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
1. Lup (kaca pembesar)
2. Silet/cutter

E. Bahan:
Berbagai tumbuhan yang ada di lokasi survei (Taman Wisata Punti Kayu)

F. Cara Kerja:
1. Amati jenis tumbuhan yang kalian temui di lokasi survei.
2. Amati komponen tumbuhan berbiji (spermatophyta) yang meliputi akar, batang,
daun, bunga, dan, biji.
3. Catatlah hasil pengamatanmu ke dalam Tabel 1.

G. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Pengamatan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

No. Nama Kelompok Gambar Ciri Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

36 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
Tumbuhan Tumbuhan Daun Batang Akar Bunga Biji

Nama Kelompok Gambar Ciri Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)


No.
Tumbuhan Tumbuhan Daun Batang Akar Bunga Biji

37 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
38 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
CHAPTER 12
ANIMALIA/HEWAN

A. Judul : Pengamatan Hewan Invertebrata dan Vertebrata


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengetahui morfologi dan anatomi invertebrata
2. Peserta didik dapat mengetahui kelompok/klasifikasi invertebrata
3. Peserta didik dapat mengetahui morfologi dan anatomi vertebrata
4. Peserta didik dapat mengetahui kelompok/klasifikasi vertebrata

C. Materi:
Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan organisme eukariotik (organisme
dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan tumbuhan, hewan tidak
memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis untuk membuat
makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus mencari makanannya sendiri untuk
mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses
ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.
Kingdom animalia adalah salah satu kingdom yang memiliki anggota yang paling
banyak dan bervariasi. Secara garis besar kingdom animalia dapat dikelompokkan
menjadi dua golongan, yaitu golongan vertebrata (hewan bertulang belakang) dan
golongan invertebrata (hewan tak bertulang belakang. Dan berikut akan dijelaskan
mengenai ciri-ciri, struktur lapisan tubuh, dan klasifikasi dari kingdom animalia.
Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Secara garis
besar, kingdom Animalia terbagi menjadi 9 filum. Kingdom Animalia dikelompokkan
berdasarkan keberadaan tulang belakangnya, ada invertebrata dan vertebrata.
Kelompok invertebrata yaitu porifera, coelenterata, platyhelminthes,
nemathelminthes, annelida, mollusca, arthropoda, dan, echinodermata. Kelompok
vertebrata adalah pisces, amfibi, mamalia, burung, dan, reptil.

D. Alat:
1. Papan bedah
2. Pisau
3. Gunti bedah

39 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
4. Kapas
5. Sarung tangan
6. Masker
7. Toples
8. Tisu
9. Jarum pentul

E. Bahan:
1. Ikan mas
2. Mencit
3. Cumi-cumi
4. Udang

F. Cara Kerja:
1. Letakkan sampel hewan yang akan dibedah (ikan, mencit, cumi-cumi, dan udang),
diatas papan bedah.
2. Tusuk pada bagian ujung-ujung bagian tubuh hewan tersebut dengan jarum
pentul, agar morfologi dan anatomi dapat dipahami.
3. Bedah dengan gunting bagian tubuh hewan, agar dapat melihat organ bagian
dalam. Lakukan dengan hati-hati!
4. Amatilah setiap organ tubuh dari hewan yang diamati (seperti: jantung, usus,
lambung, dan, alat gerak)
5. Catat organ yang ada pada tiap sampel hewan yang diamati, pada Tabel 1.

G. Hasil Pengamatan:

Tabel 1. Pengamatan Morfologi dan Anatomi Invertebrata dan Vertebrata

No. Nama Hewan Kelompok Ciri Morfologi Ciri Anatomi

40 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
41 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
CHAPTER 13
EKOLOGI

A. Judul : Komponen Ekosistem


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengetahui komponen abiotik di lingkungan sekitar
2. Peserta didik dapat mengetahui komponen biotik di lingkungan sekitar
3. Peserta didik dapat mengetahui interaksi komponen abiotik dan biotik di
lingkungan sekitar

C. Materi:
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan
tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa ekosistem merupakan kesatuan fungsional antara makhluk hidup
dengan lingkungannya yang di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi sangat erat
dan saling memengaruhi. kosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk
oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi. Ekosistem sebagai
penggabungan dari setiap unit biosistem. Melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energinya menuju pada suatu struktur
biotik tertentu dan terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Matahari sebagai sumber dari semua energi, dalam ekosistem, organisme
pada  komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu
sistem. Organisme kemudian beradaptasi lagi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk kelangsungan hidupnya.
Komponen ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun
ekosistem ini sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam
ekosistem kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu komponen hidup dan
komponen tak hidup. Selain itu komponen hidup dapat disebut juga sebagai komponen
biotik, dan komponen tak hidup dapat disebut sebagai komponen abiotik.
Ekosistem merupakan satu kesatuan fungsional antara komponen biotik
(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup atau lingkungan) yang
saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam bentuk hubungan timbal balik

42 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
antara satu dengan yang lain. Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem
air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan. 

D. Alat dan Bahan:


1. Termometer
2. Higrometer
3. pH meter
4. Halaman sekolah

E. Cara Kerja:
1. Pergilah ke suatu ekosistem sekolah kalian.
2. Ukurlah suhu udara menggunakan termometer
3. Ukurlah derajat keasaman (pH) air di ekosistem sekolah menggunakan pH meter.
4. Ukurlah kelembaban udara di lingkungan sekolahmu menggunakan higrometer.
5. Amati dan catatlah macam-macam komponen ekosistem, baik abiotik maupun
biotik yang Anda temukan, pada Tabel 1.

F. Hasil Pengamatan:

No. Komponen Abiotik Komponen Biotik

43 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
Peranan
Nama/Jenis Keterangan
(Produsen/Konsumen)

G. Pertanyaan
1. Tulislah jenis ekosistem yang kalian amati!
2. Tuliskan berapa suhu pada ekosistem yang kalian amati!
3. Tuliskan berapa derajay kelembaban pada ekosistem yang kalian amati!
4. Tuliskan berapa derajat keasaman (pH) air pada ekosistem yang kalian amati!
5. Adakah rantai makanan yang terbentuk pada ekosistem yang kalian amati? Jika
ada, coba tuliskan rantai makanan yang terjadi!

CHAPTER 14
PERUBAHAN LINGKUNGAN

A. Judul : Pembuatan Pupuk Kompos


B. Tujuan :
1. Peserta didik dapat mengetahui proses pembuatan pupuk kompos dari sampah
organik
2. Peserta didik dapat mengetahui kegunaan pupuk kompos dari sampah organik

44 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
C. Materi:

Kompos adalah hasil penguraian dari campuran bahan-bahan organik, yang


dapat di percepat dengan cara buatan. Yaitu oleh berbagai macam mikroba pada
kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan
pengomposan merupakan proses penguraian bahan organik dengan cara biologis, yaitu
oleh mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Pada
dasarnya seluruh bahan organik lambat laun akan lapuk dan terurai dengan
sendirinya. Hasil pelapukan bahan organik ini yang umum dikenal masyarakat sebagai
kompos. 
Kompos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dikenal luas di
masyarakat. Kompos berasal dari hasil pelapukan dari bahan organik, baik secara
sengaja maupun tidak disengaja.  Bila didefinisikan secara lengkap, maka kompos
adalah sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami pelapukan, bentuknya berubah
(menjadi seperti tanah), tidak berbau, dan mengandung unsur yang dibutuhkan
tanaman. Kompos juga merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari
penguraian/dekomposisi bahan organik yg dilakukan oleh mikro-organisme aktif
(bakteri/jamur/mikroba).
Salah satu bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi kompos adalah
sampah organik rumah tangga. Pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos
memiliki manfaat ganda, yaitu mengatasi masalah sampah rumah tangga, sekaligus
mendapatkan pupuk organik yang sangat bermutu. Syarat pertama dan utama dalam
pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos adalah pemilahan sampah. Sampah
rumah tangga harus selalu dipilah menjadi sampah organik dan anorganik. Hanya
sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos. Cara pembuatan kompos dari
sampah rumah tangga sangat mudah dan sederhana. Alat dan bahan yang diperlukan
cukup murah dan mudah diperoleh.

D. Alat:
1. Ember plastik
2. Sekop untuk mengaduk sampah
3. Pisau

E. Bahan:
1. Sampah daun dengan volume 1m3
2. ¼ kg gula merah

45 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A
3. EM4 (cairan starter bakteri pengurai sampah) sebanyak 1 gelas air mineral atau
200 ml
4. Air untuk melarutkan gula
5. Arang sekam, dan Tanah

F. Cara Kerja:
1. Daun dicacah dengan pisau hingga berukuran kecil
2. Masukkan sampah ke dalam bak sampah
3. Gula merah direbus dengan air hingga larut, kemudian didinginkan
4. Campurkan EM4 ke dalam larutan gula
5. Siramkan campuran gula dan EM4 ke sampah, lalu aduk hingga merata.
6. Biarkan sampah membusuk hingga menjadi kompos selama sekitar 15 hari.
7. Aduk sampai dua kali sehari. Hal ini bertujuan agar bakteri tidak mati karena selama proses
pembusukan akan terjadi kenaikan suhu. Proses pembusukan terjadi secara aerob (dengan
oksigen).
8. Setelah 15 hari, kompos siap digunakan sebagai pupuk.

DAFTAR PUSTAKA

Zh

46 | M o d u l P r a k t i k u m B i o l o g i K e l a s X S M A / M A

Anda mungkin juga menyukai