Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tanjung Batu
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/ 1
Materi Pokok : Archaebacteria dan Eubacteria
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaaan Tuhan tentang
keanekaragaman hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,
gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsive dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan
pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas.laboratorium.
3.4. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan archaebacteria dan
eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan secara teliti
dan sistematis.
Indikator
3.4.1 Menjelaskan 3 ciri-ciri umum bakteri
3.4.2 Mengelompokkan jenis-jenis bakteri berdasarkan bentuk
3.4.3 Menunjukkan 5 bagian struktur bakteri
3.4.4 Menjelaskan 3 jenis reproduksi seksual bakteri
3.4.5 Mengelompokkan jenis-jenis bakteri berdasarkan hubungan filogenetik

C. Tujuan pembelajaran
Setelah proses menggali informasi dari pustaka dan berdiskusi kelompok,
peserta didik dapat:
1. Menuliskan 3 ciri-ciri umum bakteri dengan benar.
2. Mengelompokkan jenis-jenis berdasarkan bentuk bakteri dengan tepat.
3. Menunjukkan 5 bagian struktur bakteri dengan tepat.
4. Menjelaskan 3 jenis reproduksi seksual bakteri dengan benar.
5. Mengelompokkan jenis-jenis bakteri berdasarkan hubungan filogenetik
dengan tepat.

D. Materi Ajar
a. Ciri-ciri Bakteri
1. Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu berukuran 0,5 5 m dan
mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Bakteri hanya dapat diamati

dengan menggunakan mikroskop. Ukuran bakteri yang lebih kecil dari 0,1
mikron hanya dapat diamati dengan mikroskop elektron.
2. Bakteri dapat berbentuk batang, spiral, dan bulat.
3. Sekumpulan bakteri dapat membentuk koloni. Contohnya, pada makanan
yang telah busuk, koloni bakteri dapat terlihat dalam bentuk cairan kental,
lengket seperti lendir yang berwarna putih kekuningan.
4. Berdasarkan sumber zat makanannya, bakteri dibagi menjadi bakteri
autotrof dan heterotrof. Bakteri heterotrof terbagi menjadi bakteri saprofit
dan parasit. Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dapat dibedakan
menjadi bakteri aerob dan anaerob.
b. Bentuk bakteri
Bakteri merupakan organisme mikroskopis dengan ukuran sel yang
bervariasi, yaitu :
1. Bentuk dasar sel bakteri
2. Bentuk perpaduan sel bakteri
3. Bentuk agregat bakteri kokus
4. Bentuk agregat bakteri basil

c. Struktur Sel Bakteri
Sel bakteri terdiri atas beberapa bagian, yaitu kapsul, dinding sel,
membrane plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula
cadangan makanan, klorosom, vakuola gas, flagella, dan pilus (fimbria).

d. Reproduksi Bakteri
1. Aseksual, dengan cara pembelahan diri.
2. Seksual, melalui 3 jenis pertukaran materi genetik yaitu:

a. Transformasi
b. Transduksi
c. Konjugasi
e. Klasifikasi Bakteri
1. Archaebacteria atau bakteri purba
2. Eubacteria atau bakteri sejati

E. Pendekatan/model/metode pembelajaran :
Pendekatan :Scientifik
Model :Discovery learning
Metode :Diskusi dan Tanya jawab
F. Media dan Sumber Belajar
Media
1. Video bentuk-bentuk dan reproduksi bakteri
2. Slide Power Point bentuk dan klasifikasi bakteri.
3. Gambar bakteri.
Sumber Belajar
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X kelompok peminatan
MIPA. Jakarta: Erlangga. Halaman : 122-128
LKPD Bentuk dan Struktur Bakteri

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu

Pendahuluan

a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
b. Stimulasi
Guru memusatkan perhatian peserta didik
pada materi yang akan dibelajarkan, dengan

5 menit

cara menunjukkan video orang mencuci
tangan sebelum makan.

Guru mengajukan pertanyaan mengenai
video yang telah ditayangkan seperti dan
mengarahkannya ke materi tentang bakteri
mengapa kita harus mencuci tangan
sebelum makan? Kenapa harus bersih?
ada apa ditangan tersebut sehingga harus
dibersihkan?
c. Memotivasi
Siswa diminta memberikan gambaran
mengenai manfaat mempelajari bakteri yang
akan diajarkan .
d. Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai.
e. Siswa dikelompokkan menjadi 6 kelompok.
Kegiatan Inti

B. Identifikasi Masalah
1. Siswa mengamati gambar bentuk-bentuk dan
struktur bakteri pada tayangan PowerPoint
2. Siswa mengamati gambar bentuk-bentuk dan
struktur bakteri pada LKPD
3. Melalui gambar yang ditayangkan siswa di
arahkan untuk bertanya mengenai ciri-ciri, bentuk
struktur, reproduksi dan klasifikasi bakteri.
C. Mengumpulkan data
Masing-masing anggota kelompok mencari dan
mengumpulkan informasi untuk memecahkan
75 menit

masalah yang diberikan di LKPD.
D. mengolah data
Setiap kelompok mendiskusikan dan mengolah
data-data yang diperoleh tentang ciri, bentuk,
struktur, reproduksi dan klasifikasi bakteri.

E. Pembuktian
Siswa dalam kelompok mendiskusikan hasil
dari pemecahan masalah dan memverifikasi
hasil dari pengolahan data yang telah
dilakukan pada buku sumber.
Salah satu kelompok mewakili kelas,
menyampaikan hasil diskusinya dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk
mengomentari penampilan kelompok
penyaji.
Guru mengarahkan dan membimbing
peserta didik mengenai hasil diskusi.
Penutup Guru memfasilitasi peserta didik
merangkum materi pelajaran yang telah
didiskusikan.
Siswa secara individu mengerjakan soal
evaluasi yang diberikan.
Guru memberikan tugas mencari literature
tentang peranan bakteri dalam kehidupan
Guru mengkondisikan peserta didik untuk
mengakhiri pelajaran secara psikis dan fisik.
10 menit

Penilaian
1. Prosedur penilaian : Proses dan Hasil Belajar

2. Jenis/ Tekhnik Penilaian :
Observasi dan Tes
3. Bentuk Instrumen
a. Proses Pembelajaran
1. Lembar observasi
2. Lembar penilaian diri
b. Hasil belajar
1. Essay

4. Instrumen penilaian dan rubrik
a. Instrumen penilaian sikap peserta didik
b. Instrumen penilaian pengetahuan
5. Pedoman Penskoran



Tanjung Batu, Oktober 2014
Guru Pamong Mahasiswa



Erma Susanti, S.Pd Rounnisa Aminy
NIP NIM 06111009007

Mengetahui,



Drs. Marhaen
NIP
Lampiran 1

Materi Pelajaran

A. Bentuk Sel dan Koloni Bakteri
Bakteri merupakan organisme mikroskopis dengan ukuran sel yang
bervariasi. Pada umumnya sel bakteri berdiameter sekitar 0,5 5 m
(micrometer). Namun, ada pula yang berdiameter hingga 0,5 mm atau lebih besar
daripada sel eukariotik (10 100 m). contoh bakteri yang berukuran besar
adalah epulopiscium fishelsoni ( 0,5 mm) dan Thiomargarita ( 0,75 mm),
sedangkan bakteri berukuran kecil contohnya Mycoplasma ( 0,12 m). bakteri
dapat dilihat dengan mikroskop cahaya maupun mikroskop electron.
Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi.
1. Bentuk dasar sel bakteri
Basil, berbentuk seperti batang (bacillus = batang). Contohnya Bacillus
subtilis (penghasil antibiotic basitrasin dan subtilin), Bacillus cereus
(menyebabkan keracunan makanan dan infeksi mata), dan Bacillus
anthracis (penyebab penyakit antraks pada hewan ternak, misalnya sapi).
Kokus, berbentuk bulat seperti bola. Contohnya Nitrosococcus (bakteri
yang membantu menyuburkan tanah).
Spirilum, bentuk bergelombang seperti spiral. Contohnya Rhodospirilum
rubrum (bakteri fotosintetik yang memiliki pigmen hijau dan merah) dan
Spirillum minor (penyebab demam akibat gigitan tikus).
2. Bentuk perpaduan sel bakteri
Kokobasil, berbentuk antara bulat dan batang. Contohnya Coxiella
burnetii (menyebabkan demam Q, jika seorang menghirup spora bakteri
yang tersebar di udara atau melakukan kontak dengan hewan ternak yang
terinfeksi).
Vibrio, berbentuk seperti tanda baca koma. Contohnya Vibrio cholera
(penyebab penyakit kolera) dan Vibrio parahaemolyticus (menyebabkan
muntah, diare, demam dan kejang perut setelah memakan ikan laut yang
terkontaminasi.

Spiroseta, berbentuk spiral ulir seperti sekrup. Tubuhnya bisa memanjang
dan memendek saat bergerak. Contohnya Treponema pallidum (penyebab
penyakit sifilis pada alat kelamin) dan Borrelia recurrentis (biasanya
menginfeksi limpa serta hati dengan vector kutu rambut manusia).
Bakteri ada yang berupa sel tunggal da nada pula yang membentuk agregat
(kumpulan). Bakteri yang berbentuk vibrio dan spirilum pada umumnya berupa
sel tunggal, sedangkan bakteri yang berbentuk kokus dan basil ada yang berupa
sel tunggal maupun membentuk agregat.
1. Bentuk agregat bakteri kokus
Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bulat tunggal atau tidak membentuk
agregat. Contohnya Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit mata
trakoma) dan Chlamydia pneumonia (penyebab infeksi saluran
pernapasan).
Diplokokus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang bergandengan dua-dua.
Contohnya Streptococcus pneumoniae (penyebab penyakit radang paru-
paru pneumonia).
Tetrakokus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang berkelompok empat-
empat. Contohnya Micrococcus tetragenus dan Pediococcus cerevisiae.
Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bulat yang berkelompok membentuk
susunan kubus. Contohnya Sarcina lutea (bakteri saprobe berpigmen
kuning) dan Thiosarcina rosea (bakteri sulfur).
Streptococcus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang bergandengan
memanjang membentuk rantai. Contohnya Streptococcus lactis (bakteri
saprobe yang menyebabkan rasa asam pada susu), Streptococcus mutans
(menyebabkan karies/gigi berlubang), dan Streptococcus pyogenes
(menyebabkan penyakit mastitis pada kelenjar susu sapi dan dapat
menyebabkan penyakit tenggorokan pada manusia).
Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk built yang bergerombol seperti
buah anggur. Contohnya Staphylococcus aureus (menyebabkan
keracunan makanan dan infeksi kulit), Staphylococcus saprophyticus
(menyebabkan infeksi pada saluran kemih wanita), dan Staphylococcus

epidermidis (menyebabkan infeksi pada kulit, saluran pernapasan, dan
saluran pencernaan).
2. Bentuk agregat bakteri basil
Monobasil, yaitu bakteri berbentuk batang tunggal. Contohnya
Escherichia coli (saprobe pada usus besar), Propionibacterium acnes
(bakteri penyebab jerawat), dan Salmonella typhi (menyebabkan demam
tifoid dan pendarahan usus).
Diplobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
Contohnya Moraxella lacunata (penyebab katarak konjungtiva).
Streptobasil, yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan
memanjang membentuk rantai. Contohnya Streptobacillus moniliformis
(terdapat pada tenggorokan tikus dan menyebabkan demam gigitan
tikus).

B. Struktur Sel Bakteri
Sel bakteri terdiri atas beberapa bagian, yaitu kapsul, dinding sel,
membrane plasma, mesosom, sitoplasma, ribosom, DNA, granula cadangan
makanan, klorosom, vakuola gas, flagella, dan pilus (fimbria).
1. Kapsul atau Lapisan Lendir
Kapsul atau lapisan lendir merupakan lapisan terluar dari bakteri yang
menyelimuti dinding sel. Ketebalan lapisan tersebut bervariasi pada berbagai jenis
bakteri. Lapisan yang tebal disebut kapsul, sedangkan bila lapisannya tipis disebut
lapisan lendir.
Kapsul atau lapisan lendir berupa senyawa kental dan lengket yang
disekresikan oleh bakteri. Kapsul tersusun dari glikoprotein, sedangkan lapisan
lendir tersusun dari air dan polisakarida. Kapsul dan lapisan lendir ini berfungsi
sebagai pelindung, menjaga sel agar tidak kekeringan, dan membantu pelekatan
dengan sel bakteri lain atau pada substrat. Pada bakteri pathogen, kapsul
melindungi bakteri dari pengaruh system kekebalan yang dihasilkan oleh sel
tubuh inang.
2. Dinding Sel

Dinding sel berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, memberikan
perlindungan fisik, dan menjaga sel agar tidak pecah dalam lingkungan yang
hipotonis. Akan tetapi, sel bakteri dapat mengalami plasmolysis bila berada dalam
lingkungan yang hipertonis.
Dinding sel bakteri tersusun dari senyaawa peptidoglikan. Peptidoglikan
adalah suatu polimer yang terdiri atas gula yang berikatan dengan polipeptida
pendek. Ketebalan lapisan peptidoglikan yang dimiliki bakteri bervariasi.
3. Membrane Plasma
Membrane plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang
bersifat selektif permeable. Membrane plasma berfungsi membungkus sitoplasma
dan mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat di luar sel.
4. Mesosom
Mesosom adalah organel sel yang merupakan penonjolan membrane
plasma kea rah dalam sitoplasma. Mesosom berfungsi untuk menghasilkan
energy, membentuk dindig sel baru saat terjadi pembelahansel, dan menerima
DNA pada saat konjugasi.
5. Sitoplasma
Sitoplasma bakteri merupakan cairan koloid yang mengandung molekul
organic (lemak, protein, karbohidrat), garam-garam mineral, enzim, DNA,
klorosom (pada bakteri fotosintetik), dan ribosom. Sitoplasma berfungsi sebagai
tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolism sel.
6. Ribosom
Ribosom merupakan organel-organel kecil yang tersebar di dalam
sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. Ribosom tersusun dari senyawa
protein dan RNA. Jumlah ribosom di dalam sel bakteri dapat mencapai ribuan,
misalnya E. coli yang memiliki sekitar 15.000 ribosom.
7. DNA
Bakteri memiliki dua macam DNA yaitu DNA kromosom dan DNA
nonkromosom (plasmid). DNA koromosom merupakan materi genetic yang
menentukan sebagian besar sirat-sifat metabolism bakteri, sedangkan DNA

nonkromosom (plasmid) hanya menentukan sifat-sifat tertentu, misalnya sifat
pathogen, sifat fertilitas, dan sifat kekebalan terhadap suatu antibiotic.
8. Granula dan Vakuola Gas
Pada umumnya, bakteri memiliki granula-granula yang berfungsi sebagai
penyimpan cadangan makanan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya,
misalnya Thiospirillum yang menghasilkan butir-butir belereng. Vakuola gas
hanya terdapat pada bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup di air. Vakuola gas
memungkinkan bakteri mengapung di permukaan air, sehingga mendapatkan sinar
matahari untuk berfotosintesis.
9. Klorosom
Klorosom adalah suatu struktur lipatan dibawah membrane plasma yang
berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Klorosom berfungsiuntuk
fotosintesis dan hanya terdapat pada bakteri fotosintetik, misalnya Chlorobium.
10. Flagella
Flagella adalah bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein,
terdapat pada dinding sel, dan berfungsi sebagai alat gerak. Berbeda dengan
flagella sel eukariotik, flagella bakteri tidak terbungkus oleh perluasan membrane
plasma. Flagella dimiliki oleh bakteri yang berbentuk basil, vibrio, dan spiral.
Bakteri memiliki jumlah flagella dengan letak yang berbeda-beda, yaitu atrik,
monotrik, lofotrik, amfitrik, dan peritrik.
11. Pilus atau Fimbria
Pilus (Latin, pili = rambut) atau fimbria (fimbria = daerah pinggir) adalah
struktur seperti flagella, tetapi berupa rambut-rambut berdiameter lebih kecil,
pendek, dan kaku, yang terdapat di sekitar dinding sel. Fungsi pilus atau fimbria
adalah sebagai berikut:
Membantu bakteri menempel pada suatu medium tempat hidupnya.
Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya, sehingga terjadi transfer
DNA pada saat terjadi konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut pilus
seks.

Contoh bakteri yang memiliki pilus antara lain, Neisseria gonorrhoeae
(penyebab penyakit kencing nanah) dan Escherichia coli (bakteri saprobe di usus
besar).

C. Reproduksi Bakteri
Reproduksi Aseksual
Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri
(pembelahan biner) pada lingkungan yang tepat atau sesuai. Reproduksi bakteri
dapat berlangsung dengan sangat cepat. Pada keadaan optimal, beberapa jenis
bakteri dapat membelah setiap 20 menit. Bisa menghitung jumlah bakteri hasil
reproduksi dalam waktu 1 jam atau 1 hari, dengan rumus 2n (n jumlah
pembelahan). Pada kondisi yang kurang menguntungkan, sel-sel bakteri dapat
mempertahankan diri dengan pembentukan spora (endospora). Endospora artinya
spora yang terbentuk di dalam bakteri. Akan tetapi, ada pula jenis bakteri yang
akan mati karena perubahan faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini adalah
cahaya matahari yang terus-menerus, kenaikan suhu, kekeringan, dan adanya zat-
zat penghambat dan pembunuh bakteri, seperti antibiotika dan desinfektan.
Reproduksi Seksual
Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya, seperti
yang terjadi pada makhluk hidup eukariot, karena bakteri tidak mengalami
penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada bakteri terjadi pertukaran materi
genetik dengan sel pasangannya. Oleh karena itu, perkembangbiakan bakteri yang
terjadi dengan cara ini disebut perkembangbiakan paraseksual.
Perkembangbiakan parasekual bakteri dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu
transformasi, konjugasi, dan transduksi.



Ada 3 cara paraseksual, yaitu:
1. Transformasi, yaitu pemindahan sedikit materi genetik (DNA) dari bakteri
satu ke bakteri yang lain. Proses transformasi dapat dilihat berikut ini:

Contoh : Streptococcus pneumonia, Bacillus, Haemopphilus, Neisseria dan
Pseudomonas.

2. Transduksi, yaitu pemindahan materi genetik dari bakteri satu ke bakteri
yang lain melalui perantara virus. Dalam hal ini, protein virus yang
berfungsi sebagai cangkang digunakan untuk pembungkus dan membawa
DNA bakteri pemberi menuju sel penerima.


3. Konjugasi, yaitu pemindahan materi genetik (DNA) dari bakteri satu ke
bakteri lain yang berdekatan secara langsung melalui jembatan sitoplasma.



D. Klasifikasi Bakteri
Archaebacteria/ bakteri purba

Ciri-ciri:
1. Uniseluler prokariotik, yaitu tidak memiliki membrane inti sel.
2. Memiliki dinding sel yang tidak mengandung peptidoglikan.
3. Mempunyai 1 jenis RNA polymerase.
4. Biasanya hidup pada lingkungan ekstrem, seperti daerah dengan kadar
garam tinggi, mata air panas, kawah, lumpur dan gambut.
5. Reproduksi dengan cara pembelahan biner, pembentukan tunas,
fragmentasi.

Klasifikasi Archaebacteria
Archaebacteria dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Metanogen
Bakteri metanogen adalah bakteri yang menghasilkan metana (CH
4
)
dengan cara mereduksi CO
2
dengan H
2
. Bakteri metanogen termasuk
bakteri anaerob yang paling tidak toleran terhadap oksigen, atau akan
teracuni bila ada oksigen. Sebagian besar bakteri ini hidup di lumpur atau
di rawa-rawa yang miskin oksigen. Gas metana yang dihasilkan keluar
sebagai gelembung-gelembung yang disebut gas rawa. Selain itu, ada pula
yang hidup di saluran pencernaan hewan pencerna selulosa, misalnya pada
sapi, kambing dan rayap. Spesies bakteri metanogen saat ini
dikomersialkan sebagai strain bakteri dalam pembuatan biogas dari bahan
sampah dan kotoran hewan. Contoh bakteri metanogen antara lain
Methanomonas dan Methanobacterium.
2. Halofil
Bakteri halofil adalah bakteri yang hidup dilingkungan dengan kadar
garam tinggi. Kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri ini berkadar
garam sekitar 20%, namun ada pula yang hidup di lingkungan dengan
kadar sepuluh kali keasinan air laut. Contoh bakteri halofil antara lain
Halobacterium.
3. Termofil ( thermoasidofil )

Bakteri termofil adalah bakteri yang hidup pada lingkungan bersuhu panas.
Lingkungan yang bersuhu panas cenderung bersifat asam karena
mengandung sulfur. Bakteri yang hidup di lingkungan bersuhu panas dan
asam disebut bakteri termoasidofil.
Kondisi optimum untuk pertumbuhan bakteri ini sekitar 600C-800C
dengan pH sekitar 2-4. Contoh bakteri ini antara lain Sulfolobus, Thermus
aquaticus, Bacillus caldolyticus, dan Bacillus caldotenax.
B. Eubacteria / bakteri sejati
Bakteri berasal dari kata bacterion atau bacterium yang berarti tongkat
atau batang. Cabang Biologi yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi.
1. Ciri-ciri :
1. Uniseluler prokariotik
2. Memiliki dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan (gula dan protein)
3. Ukuran tubuhnya sekitar 1 5 mikron
4. Apabila berada di lingkungan yang kurang menguntungkan akan
membentuk endospora
5. Ada yang memiliki flagel dan ada juga yang tidak memiliki flagel
6. Hidup kosmopolitan, artinya dapat hidup di segala tempat, misalnya di
darat, udara, air, bahkan tubuh manusia
7. Dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel membentuk Kapsul.
Fungsi kapsul adalah untuk perlindungan dari kekeringan.
8. Kapsul tersusun dari glikoprotein (protein dan glikogen).
9. Ada yang memiliki klorofil, ada pula yang tidak berklorofil.
10. Berkembangbiak dengan cara membelah diri, konjugasi, transformasi, dan
transduksi.
Klasifikasi Eubacteria
Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok utama, yaitu:
1. Proteobacteria
Proteobacteria dibagi lagi menjadi tiga subkelompok, yaitu sebagai berikut:
- Bakteri ungu : memiliki bakterioklorofil yang tersimpan di dalam membrane
plasma sel, menghasilkan oksigen, hidup secara fotoautotrof dan ada juga

secara fotoheterotrof dan hidup di lumpur, kolam atau danau. Contohnya
Chromatium.
- Proteobacteria kemoautotrof : dapat menyintesis makanannya sendiri dengan
menggunakan energy kimia. Hidup bebas da nada juga yang bersimbiosis
dengan organisme lain. Contohnya Rhizobium leguminosarum.
- Proteobacteria kemoheterotrof : membutuhkan zat organic sebagai sumber
karbon dan energy. Sebagian besar hidup di saluran usus hewan, bersifat
anaerob fakultatif, berbentuk batang, dan tidak berbahaya. Namun, ada juga
yang bersifat pathogen, contohnya Salmonella sp dan Escherichia coli.
2. Bakteri gram positif
Bakteri gram positif bersifat kemoheterotrof, tetapi beberapa hidup secara
fotoautotrof. Bakteri ini dapat membentuk endospore yang resisten seperti
Bacillus sp. Namun ada juga yang tidak dapat membentuk endospore,
misalnya Mycoplasma sp. yang hidup di tanah dan menyebabkan penyakit
paru-paru.
3. Cyanobacteria
Cyanobacteria memiliki klorofil a seperti pada tumbuhan. Dapat berupa
uniselular atau multiselular, berdinding sel tebal dan mengandung gelatin,
serta memiliki sel-sel khusus misalnya heterokista, akinet, dan baeosit. Hidup
bebas di air tawar dan beberapa di air laut. Contoh cyanobacteria antara lain
Anabaena sp.
4. Spirochaeta
Spirochaeta berbentuk heliks panjang (hingga 0,25 mm) dan dapat bergerak,
ada yang hidup bebas dan ada pula yang parasite. Contohnya Treponema
pallidum dan Borrelia burgdorferi (penyebab penyakit lyme).
5. Chlamydia
Chlamydia berbeda dengan eubacteria yang lainnya karena tidak memiliki
peptidoglikan pada dinding selnya. Bersifat gram negative dan hidup parasite
obligat di dalam sel hewan atau manusia. Contohnya Chlamydia trachomatis.
Lampiran 2
Instrumen Penilaian Sikap dalam Diskusi

Materi :
Kelas/Semester :
Hari/Tanggal :
N
o.
Nama
K
o
m
u
n
i
k
a
s
i

T
a
n
g
g
u
n
g

j
a
w
a
b

K
e
r
j
a
s
a
m
a

M
e
n
y
a
m
p
a
i
k
a
n

p
e
n
d
a
p
a
t

M
e
n
a
n
g
g
a
p
i

p
e
n
d
a
p
a
t

M
e
m
p
e
r
t
a
h
a
n
k
a
n

p
e
n
d
a
p
a
t

Skor Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
d
st


Rubrik Penilaian :
No Aspek
yangdinilai
Rubrik
1. Komunikasi 1. Aktif dalam Tanya jawab, tidak ikut mengemukaan
gagasan atau ide, dan tidak menghargai pendapat siswa
lain.
2. Aktif dalam Tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan
atau ide, dan tidak menghargai pendapat siswa lain.
3. Aktif dalam Tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan
atau ide, dan menghargai pendapat siswa lain.
2 Tanggung
jawab
1. Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas dan tugasnya tidak selesai.

2. Berupaya tepat waktu dalam meyelesaikan tugas namun
belum nemukan upaya sebaiknya.
3. Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik
yang bisa dilakukan dan tepat waktu.
3. Kerjasama 1. Tidak bekerjasama dalam kelompok diskusi.
2. Ada kerjasama dalam kelompok, namun ada yang tidak
ikut serta.
3. Kerjasama dalam kelompok diskusi sangat terjaga.
4.

Menyampaika
n pendapat
1. Tidak sesuai masalah
2. Sesuai dengan masalah, tapi belum benar
3. Sesuai dengan masalah dan benar
5. Menanggapi
pendapat
1. Langsung setuju atau menyanggah tanpa alasan
2. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar
3. Setuju atau menyanggah dengan alasan yang benar
dengan didukung referensi
6. Mempertahan
kan pendapat
1. Tidak dapat mempertahankan pendapat
2. Mampu Mempertahankan pendapat, alasan kurang
benar
3. Mampu mempertahankan pendapat, alasan benar
didukung referensi

Pedoman Penskoran :
Nilai :Jumlah Skor yang di dapat X 100
Jumlah skor maksimum

Skor maksimum yang dapat diperoleh siswa adalah 18







Lampiran 3
Tes Tertulis
Indikator : Menjelaskan 3 ciri-ciri umum bakteri
Mengelompokkan jenis-jenis bakteri berdasarkan bentuk
Menunjukkan 5 bagian struktur bakteri
Menjelaskan 3 jenis reproduksi seksual bakteri
Mengelompokkan jenis-jenis bakteri berdasarkan hubungan
filogenetik

I. Essay
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.
1. Jelaskan 5 bentuk sel bakteri agregat kokus? (skor 5)
2. Jelaskan dengan gambar proses reproduksi dengan cara konjugasi dan
transduksi? (skor 6)
3. Ikan dan tumbuhan di dalam danau dapat mati bila terjadi blooming
Cyanobacteria. Mengapa hal ini dapat terjadi? (skor 5)
4. Jelaskan dengan tabel persamaan dan perbedaan antara Archaebacteria dan
Eubacteria? (skor 14)

Jawaban
1. 5 bentuk sel bakteri agregat kokus:
Diplokokus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang bergandengan dua-dua.
Contohnya Streptococcus pneumoniae (penyebab penyakit radang
paru-paru pneumonia).
Tetrakokus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang berkelompok empat-
empat. Contohnya Micrococcus tetragenus dan Pediococcus
cerevisiae.
Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bulat yang berkelompok membentuk
susunan kubus. Contohnya Sarcina lutea (bakteri saprobe berpigmen
kuning) dan Thiosarcina rosea (bakteri sulfur).

Streptococcus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang bergandengan
memanjang membentuk rantai. Contohnya Streptococcus lactis(bakteri
saprobe yang menyebabkan rasa asam pada susu), Streptococcus
mutans (menyebabkan karies/gigi berlubang), dan Streptococcus
pyogenes (menyebabkan penyakit mastitis pada kelenjar susu sapi dan
dapat menyebabkan penyakit tenggorokan pada manusia).
Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk built yang bergerombol seperti
buah anggur. Contohnya Staphylococcus aureus (menyebabkan
keracunan makanan dan infeksi kulit).
2. Reproduksi dengan cara konjugasi

Reproduksi dengan cara transduksi

3. Terjadinya blooming Cyanobacteria apabila jumlah nutrisi dalam lingkungan
mencukupi, sehingga populasi Cyanobacteria tumbuh subur dengan cepat.
Terjadinya kematian ikan dan tumbuhan di dalam danau karena blooming
Cyanobacteria menyebabkan perairan tertutup sehingga oksigen dan cahaya
matahari tidak bisa menembus ke bagian bawah perairan.
4. Persamaan dan perbedaan Archaebacteria dan Eubacteria
No. Ciri-ciri Archaebacteria
Eubacteria
A. Persamaan

1. Jumlah sel
2. Dinding sel
3. Organel sel (mitokondria,
lisosom, RE)
4. Gerak
5. Inti
Uniseluler
Ada
Tidak ada

Tidak aktif
Prokariotik
Uniseluler
Ada
Tidak ada

Tidak aktif
Prokariotik
B. Perbedaan
1. Cara hidup
2. Zat penyusun dinding sel

Heterotrof dan autotrof
Selulosa
(peptidoglikan)/asam
amino dan asam
glutamat

Heterotrof
Selulosa dan
lipid


Pedoman penskoran
Skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 40
Nilai = Jumlah skor yang di dapat x 100
Jumlah skor maksimum

















Lampiran 4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Nama Kelompok : Hari/Tanggal:
1. ___________________
2. ___________________ Nilai :
3. ___________________
4. ___________________

B. Judul : Bentuk dan Struktur Bakteri
C. Mata Pelajaran : Biologi
D. Kelas / Semester : X / I ( Satu )
E. Tempat : SMA Negeri 1 Tanjung Batu

F. Kompetensi yang ingin dicapai :
3.4. Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan Archaebacteria
dan Eubacteria berdasarkan ciri-ciri dan bentuk melalui pengamatan
secara teliti dan sistematis.
G. Indikator :
1. Menjelaskan 3 ciri-ciri umum bakteri
2. Mengelompokkan jenis-jenis bakteri berdasarkan bentuk
3. Menunjukkan 5 bagian struktur bakteri
4. Menjelaskan 3 jenis reproduksi seksual bakteri
5. Mengelompokkan jenis-jenis bakteri berdasarkan hubungan filogenetik

H. Tujuan:
1. Menuliskan 3 ciri-ciri umum bakteri dengan benar.
2. Mengelompokkan jenis-jenis berdasarkan bentuk bakteri dengan tepat.
3. Menunjukkan 5 bagian struktur bakteri dengan tepat.

4. Menjelaskan 3 jenis reproduksi seksual bakteri dengan benar.
5. Mengelompokkan jenis-jenis bakteri berdasarkan hubungan filogenetik
dengan tepat.

I. Petunjuk Dasar :
1. Bacalah literatur mengenai ciri-ciri, bentuk, struktur, reproduksi dan
klasifikasi bakteri serta pada buku panduan yang ada.
2. Kerjakan lembar kerja peserta didik, sesuai dengan perintah yang tertera.

J. Informasi :
Bakteri merupakan organisme mikroskopis dengan ukuran sel yang
bervariasi. Pada umumnya sel bakteri berdiameter sekitar 0,5 5 m
(micrometer). Namun, ada pula yang berdiameter hingga 0,5 mm atau lebih besar
daripada sel eukariotik (10 100 m). contoh bakteri yang berukuran besar
adalah epulopiscium fishelsoni ( 0,5 mm) dan Thiomargarita ( 0,75 mm),
sedangkan bakteri berukuran kecil contohnya Mycoplasma ( 0,12 m). bakteri
dapat dilihat dengan mikroskop cahaya maupun mikroskop electron.

K. Langkah kerja :
1. Bacalah buku panduan yang ada tentang ciri-ciri dan struktur bakteri.
2. Bacalah literature yang telah ada.
3. Amati gambar bakteri yang telah di siapkan pada LKPD dan isilah
bagian-bagian yang ditunjuk.
4. Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan
yang telah disediakan.

L. Pertanyaan :
i. Jelaskan cirri-ciri umum bakteri!
ii. Berilah keterangan pada gambar bentuk bakteri yang telah disediakan,
kemudian jelaskan!

iii. Berilah keterangan pada gambar struktur bakteri dan jelaskan 5 struktur
bakteri?
iv. Jelaskan mekanisme reproduksi aseksual bakteri?

Perhatikan gambar di bawah ini, tentukan termasuk kedalam bentuk
apakah gambar bakteri tersebut!
No Gambar Bentuk
1.





2.





3.






4.







5.







6.





7.





8.






Berilah keterangan gambar pada kolom yang telah disediakan, kemudian
jelaskan 5 struktur yang ada!



Perhatikan gambar cara reproduksi seksual pada bakteri. Berilah
keterangan pada gambar sesuai dengan nomor yang di tunjuk dan jelaskan!

Gambar 1







Penjelasan:





Gambar 2

Penjelasan:







Gambar 3

Penjelasan:





Di bawah ini terdapat dua daftar, yaitu daftar I dan daftar II. Carilah
pasangan yang tepat dengan menuliskan abjad pada kolom yang telah
disediakan!
Daftar I Daftar II
1. Archaebacteria ( ) a. Rhizobium leguminosarum
2. Termofil ( ) b. Salmonella sp.
3. Bakteri Gram positif ( ) c. Anabaena sp.
4. Bakteri ungu ( ) d. Sulfolobus
5. Halofil ( ) e. Methanomonas
6. Eubacteria ( ) f. Bakteri purba
7. Metanogen ( ) g. Chromatium
8. Proteobacteria kemoheterotrof ( ) h. Mycoplasma sp.
9. Cyanobacteria ( ) i. Bakteri sejati
10. Spirochaeta ( ) j. Chlamydia trachomatis
11. Chlamydia ( ) k. Borrelia burgdorferi

l. Halobacterium

M. Kesimpulan
Apa yang dapat kalian simpulkan mengenai ciri-ciri bakteri!









M. Sumber LKPD
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X kelompok peminatan MIPA.
Jakarta: Erlangga.
















Lampiran 5
Penilaian LKPD

No. Aspek
Skor
1 2 3 4
1. Kemandirian dalam mengerjakan LKPD
2. Kebenaran hasil pengamatan
3. Kecakapan dalam memberikan informasi hasil
pengamatan di depan kelas


*) Ketentuan:
1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku
yang tertera dalam indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang
tertera dalam indikator
4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator

Anda mungkin juga menyukai