Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah
Mata pelajaran
Kelas/Semester
Alokasi Waktu

: SMA Negeri 5 Bintan


: Biologi
: X / Ganjil
: 2 x 90 Menit (2 Kali Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
3.5. Menganalisis struktur dan
cara hidup bakteri serta
perannya dalam berbagai aspek
kehidupan masyarakat

Indikator

4.5. Menyajikan data tentang

ciri-ciri dan peran bakteri dalam


kehidupan berdasarkan hasil
studi literatur dalam bentuk

laporan tertulis

C.

Mengidentifikasi ciri-ciri, bentuk dan cara


hidup Archaebacteria
Mengidentifikasi ciri-ciri, bentuk dan cara
hidup Eubacteria
Mengidentifikasi peran bakteri dalam
kehidupan
Merancang percobaan pembuatan yogurth
Melaporkan hasil percobaan dengan
menggunakan format laporan
Mempresentasikan secara lisan hasil
kegiatan

Materi Pembelajaran
Ciri-ciri, bentuk dan cara hidup Archaebacteria
Ciri-ciri, bentuk dan cara hidup Eubacteria
Peran bakteri

D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama: (2x45 JP)
Indikator:
Mengidentifikasi ciri-ciri, bentuk dan cara hidup Archaebacteria
Mengidentifikasi ciri-ciri, bentuk dan cara hidup Eubacteria
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal

Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah seorang siswa memandu doa,
selanjutnya guru menanyakan kabar kepada siswa, dengan memberikan pertanyaan
Bagaimana kabar kalian hari ini?
Guru meminta salah satu siswa menceritakan tentang pemahamannya mengenai materi
pembelajaran yang lalu
Guru memotivasi dan memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan Apakah
kamu pernah minum yogurth?

Guru meminta salah satu siswa menceritakan pemahamannya tentang organisme yang
dibutuhkan dalam proses pembuatan yogurth
Guru mengajak siswa mengidentifikasi tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti
FASE 1. Pemberian rangsang
Disajikan gambar berbagai bentuk sel bakteri dan koloni bakteri
FASE 2. Pertanyaan/ Identifikasi masalah
Guru meminta siswa berkelompok sesuai dengan kelompok yang pada
pembelajaran yang lalu
Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang dasar
pengelompokan bakteri
Guru membagi LKS kepada setiap kelompok
FASE 3. Pengumpulan data
Guru meminta siswa melakukan pengelompokan bakteri berdasarkan gambar
Guru menilai sikap siswa selama diskusi berlangsung dengan lembar observasi
FASE 4. Pengolahan data
Guru meminta siswa mendiskusikan data hasil pengamatannya dan menjawab
pertanyaan di LKS
FASE 5. Pembuktian
Dalam melakukan diskusi, masing-masing kelompok dapat mengumpulkan
informasi dan membandingkan hasil diskusi yang didapat kelompoknya dengan
buku teks biologi dan buku-buku lain yang relevan mengenai pengelompokan
bakteri
FASE 6. Menarik kesimpulan
Masing-masing kelompok menarik kesimpulan mengenai pengelompokan
bakteri
Masing-masing kelompok membuat laporan diskusi
Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan diskusi yang telah mereka
buat di depan kelas secara bergantian.
Guru menilai sikap siswa selama diskusi dan presentasi
c.

Penutup
Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan tentang pengelompokan
bakteri
Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu peran bakteri
Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa PR
Guru menutup pelajaran dengan salam
Pertemuan Kedua : (2x45 JP)
Indikator:
Mengidentifikasi peran bakteri dalam kehidupan
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal

Guru memberi salam, dilanjutkan dengan meminta salah seorang siswa memandu doa,
selanjutnya guru menanyakan kabar kepada siswa, dengan memberikan pertanyaan
Bagaimana kabar kalian hari ini?
Guru meminta salah satu siswa menceritakan kembali materi yang dipelajari pada
pembelajaran sebelumnya
Guru memotivasi dan memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan Selain
digunakan untuk membuat makanan,bakteri digunakan untuk apa saja?
Guru meminta salah satu siswa menceritakan pemahamannya tentang peran bakteri
Guru mengajak siswa mengidentifikasi tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti
FASE 1. Pemberian rangsang
Disajikan gambar jenis makanan dan penyakit yang disebabkan bakteri
FASE 2. Pertanyaan/ Identifikasi masalah
Guru meminta siswa berkelompok sesuai dengan kelompok yang pada
pembelajaran yang lalu
Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang gambar yang
mereka lihat
Guru membagi LKS kepada setiap kelompok
FASE 3. Pengumpulan data
Guru meminta siswa mendiskusikan makanan lain dan produk-produk lain yang
memanfaatkan jasa bakteri.
Guru meminta siswa mendiskusikan jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh
bakteri dan cara pencegahannya.
Guru meminta siswa mendiskusikan peranan bakteri dalam lingkungan seperti
pembusukan sampah, pengolahan limbah.
Guru menilai sikap siswa selama diskusi berlangsung dengan lembar observasi
FASE 4. Pengolahan data
Guru meminta siswa mendiskusikan data hasil pengamatannya dan menjawab
pertanyaan di LKS
FASE 5. Pembuktian
Dalam melakukan diskusi, masing-masing kelompok dapat mengumpulkan
informasi dan membandingkan hasil diskusi yang didapat kelompoknya dengan
buku teks biologi dan buku-buku lain yang relevan mengenai pengelompokan
bakteri
FASE 6. Menarik kesimpulan
Masing-masing kelompok menarik kesimpulan mengenai pengelompokan
bakteri
Masing-masing kelompok membuat laporan diskusi
Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan diskusi yang telah mereka
buat di depan kelas secara bergantian.
Guru menilai sikap siswa selama diskusi dan presentasi
c.

Penutup
Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan tentang pengelompokan
bakteri
Guru melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
Guru meminta siswa mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan
selanjutnya yaitu protista
Guru memberikan penugasan kepada siswa berupa PR
Guru menutup pelajaran dengan salam
E. Teknik penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama
pada aktivitas dalam kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus
utama pada aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen tes menggunakan tes tertulis pilihan ganda.
F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat : Gambar, LKS

2. Sumber Belajar :
Buku Biologi Kelas X SMA dan MA, Penerbit Erlangga
Buku Biologi Kelas X SMA dan MA, Penerbit Tiga Serangkai
Lampiran-lampiran:
Lampiran 1. Materi Pembelajaran
Kingdom Monera
1. Pengelompokan Kingdom Monera
Kingdom Monera dikelompokan menjadi dua kelompok, yakni Archaebacteria dan
Eubacteria.
a. Archaebacteria
Kelompok bakteri ini merupakan bakteri purba dan hidup di tempat tempat yang
ekstrim. Berdasarkan tempat hidupnya, kelompok Archaebacteria dibagi menjadi tiga
kelompok, yakni bakteri metanogenik, bakteri halofilik, dan bakteri termofilik.
Bakteri metanogenik bersifat anaerobik dan kemoautotrof. Bakteri metanogenik
memiliki metabolisme yang unik, yakni menggunakan H2 dan CO2 untuk
membentuk metana (CH4). Bakteri ini akan mati apabila di sekitarnya terdapat
oksigen. Oleh karena itu, bakteri ini hidup di tempat-tempat yang mengandung sangat
sedikit oksigen, contohnya di rawa-rawa dan tumpukan sampah.
Bakteri halofilik diberi nama berdasarkan habitatnya. Halofilik berasal dari kata
Yunani, halo yang artinya garam, dan philos yang artinya suka.
Bakteri halofilik hidup di tempat yang memiliki salinitas (kadar garam) tinggi,
seperti di Great Salt Lake, Amerika Serikat (Gambar 2.10b).
Bakteri termofilik hidup di tempat yang bersuhu tinggi. Kondisi optimal bagi
Archaebacteria ini berkisar antara 60C hingga 80C. Contoh dari bakteri termofilik
ini adalah Sulfolobus. Sulfolobus hidup pada kolam geiser yang mengandung sulfur
di kawah-kawah gunung, seperti di Taman Nasional Yellowstone, Amerika. Bakteri
ini mendapatkan energi dengan mengoksidasi sulfur. Aktivitas dari bakteri termofilik
dapat menyebabkan warna hijau pada kolam geiser.
b. Eubacteria
Kata eu pada Eubacteria memiliki arti khas. Eubacteria merupakan bakteri yang lebih
umum dikenal daripada bakteri Archaebacteria. Eubacteria merupakan bakteri sebenarnya.
Berikut akan dijelaskan ciri, struktur, perkembangbiakan, serta klasifikasi Eubacteria.
1) Ciri dan Struktur Eubacteria
Pada umumnya, bakteri tidak memiliki klorofil. Akan tetapi, beberapa jenis bakteri ada
yang memiliki pigmen serupa dengan klorofil. Inti sel bakteri tidak memiliki membran inti.
Bakteri hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop karena ukuran tubuhnya hanya
beberapa mikrometer ( m). Umumnya, panjang bakteri antara 1 m10 m dan lebarnya
antara 0,7 m1,5 m.
Pada setiap sel bakteri, terdapat tiga komponen, yakni dinding sel, membran plasma,
dan sitoplasma. Dinding sel bakteri relatif kaku sehingga dapat memberi bentuk pada sel
bakteri. Dinding sel ini menjaga bakteri dari kemungkinan pecah atau mengerut akibat
perubahan tekanan osmotik lingkungan. Umumnya, dinding sel bakteri tersusun atas
peptidoglikan, yakni suatu molekul yang mengandung rangkaian disakarida dan ikatan
peptida.
Struktur bakteri sangat sederhana, semua aktivitas kehidupannya dilaksanakan hanya
dengan satu sel saja.
Membran plasma atau plasmalema pada bakteri merupakan lapisan hialin yang tersusun atas
lipoprotein. Membran plasma terletak di bagian dalam dinding sel. Membran ini merupakan
pintu keluar dan masuknya zat-zat di dalam sel, seperti glukosa, asam amino, dan zat-zat
metabolik lainnya yang merupakan komponen sitoplasma. Di dalam sitoplasma, terdapat inti
prokariot yang merupakan pusat pengatur aktivitas sel bakteri.
Di dalam sitoplasma, juga terdapat ribosom, sitosol, dan terkadang plasmid.
Berdasarkan bentuk tubuhnya, bakteri dikelompokkan menjadi tiga macam. Ketiga golongan
bakteri tersebut adalah bakteri coccus (bulat), bacillus (batang), dan spirillum (spiral).

1. Bacillus

a. Monobacillus (bentuk batang tunggal)


Contoh bakteri: Escherichia coli, Lactobacillus, dan Salmonella typhi
Contoh gambar:

b. Streptobacillus (bentuk batang berkoloni membentuk rantai)


Contoh bakteri: Azotobacter, Bacillus anthracis,dan Streptobacillus moniliformis
Contoh gambar:

2. Coccus
a. Monococcus (bentuk bola tunggal)
Contoh bakteri:Neisseria gonorrhoe
Contoh gambar:

b. Diplococcus: (bentuk bola berkoloni dua-dua)


Contoh bakteri: Diplococcus pneumoniae
Contoh gambar:

c. Streptococcus (bentuk bola berkoloni membentuk rantai )


Contoh bakteri: Streptococcus pyogenes, Streptococcus thermophillus, dan
Streptococcus lactis
Contoh gambar:

d. Staphylococcus (bentuk bola berkoloni membentuk buah anggur )


Contoh bakteri: Staphylococcus aureus
Contoh gambar:

e. Sarcina (bentuk bola berkoloni membentuk kubus)


Contoh bakteri: Sarcina sp.
Contoh gambar:

3. Spiral
a. Spirillum (Berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran)
Contoh bakteri: Spirillum minor
Contoh gambar:

b. Spirochaeta (bentuk lengkung seperti kumparan)


Contoh bakteri: Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis)
Contoh gambar:

c. Comma (bentuk lengkung setengah lingkaran, koma)


Contoh bakteri: Vibrio comma atau Vibrio cholerae
Contoh gambar:

Beberapa jenis bakteri mempunyai struktur tambahan, seperti flagela (tunggal: flagelum) dan
pili (fimbriae). Flagela atau bulu cambuk merupakan struktur tambahan pada bakteri yang
berbentuk benang dan berfungsi dalam pergerakan bakteri. Flagela dapat ditemukan pada
salah satu ujung, kedua ujung, ataupun di seluruh permukaan tubuh bakteri

2) Perkembangbiakan Eubacteria
Perkembangbiakan bakteri terjadi melalui pembelahan biner. Pembelahan biner berbeda
dengan proses mitosis pada sel eukariot. Pada pembelahan ini tidak terjadi kondensasi
kromosom dan pembentukan benang spindel. Umumnya, bakteri hanya memiliki satu
kromosom berbentuk sirkuler. Selama pembelahan biner kromosom terduplikasi menjadi dua
dan setiap kromosom terpisah ke dua sisi sel. Selanjutnya, sitoplasma bertekuk ke dalam
memisahkan sel menjadi dua.
3) Cara Mendapatkan Makanan
Dalam mendapatkan makanannya, Eubacteria dibagi menjadi empat kelompok. Keempat
kelompok tersebut adalah Eubacteria fotoautotrof, Eubacteria fotoheterotrof, Eubacteria
kemoautotrof, dan Eubacteria kemoheterotrof.
2. Peranan Kingdom Monera bagi Kehidupan
a. Bakteri yang Menguntungkan Manusia
Peran bakteri dalam kehidupan manusia sangat besar, baik akibat zat yang dihasilkannya
maupun akibat dari aktivitasnya. Contoh peran bakteri yang menguntungkan adalah sebagai
berikut.
1) Pengikat nitrogen bebas
Pada jenis tanaman polong (Leguminaceae), terdapat bintil-bintil pada akarnya. Bintil-bintil
akar tersebut mengandung bakteri Rhizobium yang dapat mengikat atau memfiksasi nitrogen
bebas dari udara menjadi nitrat (NO3). Akibatnya, nitrogen bebas (N2) yang semula tidak
dapat diserap dan tumbuhan secara langsung menjadi dapat dimanfaatkan. Bakteri lain yang
dapat mengikat nitrogen dari udara bebas adalah Clostridium, Azotobacter, dan
Rhodospirillum.
2) Penghasil antibiotik
Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme yang mampu menghambat

pertumbuhan bahkan mematikan mikroorganisme lain. Senyawa ini banyak digunakan di


bidang kesehatan. Jenis-jenis bakteri yang mampu menghasilkan antibiotik, antara lain
Streptomyces venezuele menghasilkan kloromisin dan kloramfenicol, Streptomyces griceus
menghasilkan streptomisin, dan Streptomyces aureofaciens menghasilkan aureomisin.
3) Penghasil biosida
Beberapa jenis bakteri ada yang menghasilkan biosida. Biosida adalah pestisida yang
dihasilkan oleh makhluk hidup, bukan buatan pabrik (sintetik). Biosida ini jauh lebih aman
dibandingkan pestisida karena tidak membahayakan makhluk hidup lain dan tidak mencemari
lingkungan. Contoh bakteri yang dikenal sebagai penghasil biosida adalah Bacillus
thuringiensis. Bakteri ini sangat efektif dalam menanggulangi berbagai hama, misalnya hama
ulat kubis atau Plutella xylostela.
4) Pembusuk
Dunia ini mungkin akan penuh dengan sampah-sampah organik jika tidak ada bakteri
pembusuk atau pengurai. Adanya bakteri pembusuk, sampah-sampah organik akan diuraikan
menjadi unsur-unsur hara yang bermanfaat untuk organisme lain. Di dalam saluran
pencernaan pada manusia dan beberapa Mamalia lain, terdapat bakteri E. coli yang berperan
dalam pembusukan sisa-sisa makanan. Selain itu, bakteri ini membantu pembentukan vitamin
K yang penting untuk pembekuan darah.
5) Perintis vegetasi di suatu ekosistem
Contoh bakteri yang berperan sebagai vegetasi perintis adalah Cyanobacteria. Cyanobacteria
sangat bermanfaat bagi manusia. Hampir tidak ada satu spesies pun yang merugikan.
Cyanobacteria merupakan kelompok perintis vegetasi. Jika pada suatu daerah tidak ada
makhluk hidup yang tinggal, kelompok ini mampu mengawalinya sebagai tempat
tumbuh. Hal ini karena Cyanobacteria memiliki daya toleransi yang tinggi terhadap
lingkungan yang tidak menguntungkan.
b. Bakteri yang Merugikan Manusia
1) Bakteri penyebab penyakit
Bakteri penyebab penyakit dinamakan bakteri patogen. Adapun bakteri yang tidak
menyebabkan penyakit dinamakan bakteri apatogen. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh
bakteri tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga menyerang hewan dan tumbuhan. Contoh
bakteri yang dapat menyebabkan penyakit adalah Vibrio cholerae (penyakit kolera)
dan Mycobacterium tuberculosis (penyakit TBC).
2) Bakteri pembusuk bahan makanan
Bakteri pembusuk adalah bakteri-bakteri yang dapat membusukkan bahan makanan. Akibat
aktivitas kelompok bakteri ini, bahan makanan menjadi tidak tahan lama dan mutu makanan
menurun sehingga merugikan industri makanan. Ciri makanan yang telah dibusukkan bakteri
adalah ditemukannya lendir pada makanan tersebut. Contoh bakteri yang dapat
membusukkan makanan adalah Pseudomonas cocovenenans dan Clostridium botulinum.
3) Bakteri sulfur
Bakteri sulfur mampu mengubah besi menjadi asam sulfat. Akibatnya, pipa-pipa besi,
misalnya pada saluran air menjadi keropos. Akibat lebih jauh, pipa besi itu menjadi berlubang
sehingga tidak dapat digunakan. Selain itu, atap dari seng juga dapat keropos akibat aktivitas
bakteri ini.

Lampiran 2. Instrumen Penialaian


1. Penilaian Pengetahuan dan keterampilan
No.

KD

Indikator

Teknik

Keterangan

1.

KD 3

1. Peserta didik dapat mendeskripsikan Tes tertulis


ciri Archaebacteria dan Eubacteria.
2. Peserta didik dapat menunjukkan
bentuk-bentuk koloni bakteri.
3. Peserta didik dapat mendeskripsikan
bentuk sel bakteri

Lembar tes
tertulis

4. Peserta didik dapat menunjukkan


peran bakteri bagi kehidupan manusia
2.

KD 4

1. Membuat laporan diskusi

Penilaian
produk

Lembar
penilaian

2. Penilaian Sikap
Observasi
Indikator : Siswa menunjukkan perilaku kerjasama, tekun, disiplin, tanggung jawab,
peduli dalam observasi dan eksperimen
SOAL UJI KOMPETENSI TERTULIS
1. Bakteri dapat digolongkan berdasarkan jumlah flagel pada tubuhnya. Gambar dibawah ini
menunjukkan kelompok bakteri .... (30)
a. atrik
b. peritrik
c. amfitrik
d. lofotrik
e. monotrik
2. Perhatikan nama-nama bakteri berikut!
1. Pseudomosnas aeruginosa
2. Nocardia asteroides
3. Helicobacter pylori
4. Clostridium tetani
5. Corynebacterium diphtheria
Bakteri yang
mempertahankan zat
proses pewarnaan Gram adalah...(40)
a. 1, 2 dan 3
b. 1, 4, dan 5
c. 2, 4, dan 5
d. 3 dan 5
e. 1 dan 5

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

warna metil

ungu (kristal

violet) sewaktu

Bentuk bakteri yang menyebabkan penyakit pneumonia adalah nomor ...(30)


A. 5
D. 2
B. 4
E. 1
C. 3
KUNCI JAWABAN
1. B
2. C
3. D

LEMBAR AKTIFITAS SISWA

Tujuan Pembelajaran :
Setelah melakukan pengamatan gambar peserta didik dapat mengelompok bakteri
berdasarkan bentuk, adanya fili, ketebalan peptidoglikan danperanannya dalam
kehidupan.

Petunjuk kerja :
Diskusikan dengan teman sekelompok anda.
Perhatikan gambar berikut!

A. Berdasarkan bentuknya bakteri bakteri ada yang berbentuk .,.... ,


.. dan ...
1. Bakteri Pnemonia berbentuk.contohnya
2. Bakteri kolera berbentuk .,contohnya.
3. Bakteri yang berbentuk seperti setangkai buah angggur
disebut,contohnya.
4. Bakteri yang berbentuk rantai mutiara disebut ,contohnya
5. Bakteri berbentuk Streptobasil cntohnya .

B. Berdasarkan ada tidaknya fili, bakteri dibedakan:

1. Mempunyai fili diseluruh permukaan tubuh adalah


.Contohnya.
2. Mempunyai fili mengumpul di salah saatu ujungnya
adalah.,contohnya ..
3. Mempunyai fili mengumpul di kedua ujungnya adalah .,
contoh.
4. Tidak mempunyai fili adalah.. contohnya
C. Perhatikan gambar bakteri dibawah ini !

D. Ciri-ciri Bakteri Archeobacteria :


1
2.
3. ..
4.
5.
E. Ciri-ciri Bakteri Eubacteria :
1. .
2. ..
3. ..
4.
F. Perbedaan Bakteri archeobacteria dan Eubacteria
adalah
G. Perbedaan bakteri gram positif dan bakteri gram negative adalah.
H. Bakteri yang berperanan pada pembuatan makanan antara lain :
(minimal 3).
I.

Bakteri untuk pembuatan vaksin.. apa nama vaksinnya


dan untuk mencegah penyakit .(minimal 5)

Kesimpulan : ..

Anda mungkin juga menyukai