Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMAN Cemara


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/1
Materi pokok : Monera
Alokasi Waktu : 8 JP (4x pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi struktur, cara hidup, reproduksi, dan peran bakteri dalam kehidupan
4.5 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan peran bakteri dalam kehidupan
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dan struktur bakteri
3.5.2 Mengelompokan bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanannya
3.5.3 Mengelompokan bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen
3.5.4 Mengelompokan bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagelnya
3.5.5 Mengelompokan bakteri berdasarkan pewarnaan gram
3.5.6 Mengidentifikasi Archaebacteria dan Eubacteria
3.5.7 Membedakan Archaebacteria dan Eubacteria
3.5.8 Menjelaskan cara hidup dan perkembangbiakan bakteri
3.5.9 Menjelaskan peran bakteri bagi kehidupan.
4.5.1 Menyajikan data peranan bakteri berdasarkan literatur dalam bentuk laporan tertulis
4.5.2 Melakukan pengamatan koloni bakteri
4.5.3 Menyajikan data pengamatan koloni bakteri dalam bentuk laporan tertulis

D. Tujuan Pembelajaran
3.5.1 Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri dan struktur bakteri melaui studi literatur
3.5.2 Siswa dapat mengelompokan bakteri berdasarkan cara mendapatkan makanannya
melaui studi literatur
3.5.3 Siswa dapat mengelompokan bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen melaui studi
literatur
3.5.4 Siswa dapat mengelompokan bakteri berdasarkan jumlah dan letak flagelnya melaui
studi literatur
3.5.5 Siswa dapat mengelompokan bakteri berdasarkan pewarnaan gram melaui studi
literatur
3.5.6 Siswa dapat mengidentifikasi Archaebacteria dan Eubacteria melaui studi literatur
3.5.7 Siswa dapat membedakan Archaebacteria dan Eubacteria melaui studi literatur
3.5.8 Siswa dapat menjelaskan cara hidup dan perkembangbiakan bakteri melaui studi
literatur
3.5.9 Siswa dapat menjelaskan peran bakteri bagi kehidupan melaui studi literatur
4.5.1 Siswa dapat menyajikan data peranan bakteri berdasarkan literatur dalam bentuk
laporan tertulis melaui studi literatur
4.5.2 Siswa dapat melakukan pengamatan koloni bakteri melalui praktikum
4.5.3 Siswa dapat menyajikan data pengamatan koloni bakteri dalam bentuk laporan
tertulis melaui praktikum

E. Materi Pokok
 Fakta
1. Ciri morfologi bakteri
2. Jenis-jenis bakteri
3. Manfaat bakteri bagi manusia
 Konsep
1. Klasifikasi makhluk hidup (Kelas Monera)
2. Cara Reproduksi bakteri
 Prosedur
1. Prinsip klasifikasi
2. Prinsip keselamatan kerja
3. Prinsip praktikum di laboratorium

F. Materi
Bila kita mendengarkan kata “bakteri” tentu kita berpikir merupakan sesuatu yang
menyebabkan penyakit. Pikiran yang demikian ini tidak sepenuhnya benar karena dari sekian
banyak bakteri hanya 1% saja yang bersifat patogen (penyebab penyakit), sedangkan 90% sangat
bermanfaat. Antonie Van Leuwenhook (1632 –1723), adalah seorang berkebangsaan Belanda,
yang pertama kali berhasil melihat makhluk-makhluk kecil yang dinamakan animalkulus yang saat
ini dikenal sebagai bakteri. Istilah bakteri berasal dari kata bakterion yang artinya batang kecil.
Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup yang berukuran sangat kecil, bersel tunggal
Penyebaran kehidupan bakteri di alam sangat luas yang dapat ditemukan di dalam tanah, air, udara,
bahkan dapat dijumpai pada organisme, baik yang masih hidup maupun yang telah mati.
Bakteri merupakan makhluk yang mempunyai sel prokariot, yaitu selnya belum
mempunyai membran inti. Dia bersel tunggal dan umumnya tidak mempunyai klorofil sehingga
bersifat heterotrof, ada yang bersifat saprofit atau parasit, yaitu tidak bisa membuat makanan
sendiri. Ada pula bakteri yang bersifat autotrof karena memiliki klorofil sehingga dapat membuat
makanan sendiri, misalnya bakteri hijau dan bakteri ungu. Untuk mendapatkan energi, bakteri
harus melakukan respirasi (pernapasan). Ada bakteri yang membutuhkan oksigen bebas di udara,
sering disebut bakteri aerobik, misalnya Nitrosomonas yang mampu memecahkan gula menjadi
air, CO2, dan energi. Adapun bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas, misalnya bakteri asam
susu
1. Bentuk dan Ukuran Bakteri
Ada yang berbentuk bola atau peluru (kokus), seperti batang (bacillus), bengkok seperti
koma/sekrup (vibrio), dan spiral (heliks). Sel-sel tersebut biasanya berkoloni/berkelompok dan
mengalami perubahan bentuk, contohnya:
a. diplococcus,yaitu bakteri kokus berkelompok dua-dua;
b. streptococcus, selnya berbaris berantai;
c. stapilococcus,berkelompok seperti anggur;
d. sarcina,berbentuk bulat seperti kubus berkelompok delapan.
Adapun contoh bakteri yang berbentuk batang adalah:
a. diplobasil,berbentuk batang bergandengan dua-dua,
b. streptobasil,membentuk rantai memanjang.
Bentuk bakteri sering digunakan sebagai salah satu dasar untuk identifikasi bakteri. Karena
ukuran bakteri sangat kecil, yaitu hanya beberapa mikron (µ) yang setara dengan 0,001 mm dari
yang terkecil kira-kira 1/10 µ – 100 µ maka untuk melihatnya harus menggunakan mikroskop.

2. Struktur Sel Bakteri


Stuktur sel bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Permukaan paling luar dilindungi
oleh kapsul berupa lapisan lendir yang juga berfungsi sebagai cadangan makanan. Akan tetapi
untuk bakteri penyebab penyakit, kapsul ini berfungsi untuk menginfeksi inangnya (daya
virulensi). Adapun pada lapisan di dalamnya terdapat dinding sel yang sangat kaku sehingga bisa
memberikan bentuk dari bakteri itu sendiri, juga berfungsi untuk melindungi isi sel. Dinding sel
ini tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun dari hemiselulosa dan senyawa pektin yang
mengandung nitrogen dan lebih mendekati sel hewan dibandingkan sel tumbuhan. Berdasarkan
dinding selnya, bakteri dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif ( timbul warna apabila
diwarnai dengan tinta) dan bakteri gram negatif (tidak muncul warna apabila diwarnai dengan
tinta).

Struktur Utama di Luar Dinding Sel


1) Flagelum (jamak: Flagela)
Bentuk flagela seperti rambut yang teramat tipis, mencuat menembus dinding sel, fungsinya
untuk ergerakan pada sel bakteri.Berdasar flagelnya bakteri dikelompokkan , yang tidak memiliki
flagelum yang disebut atrik.Berdasarkan letak dan jumlahnya, terdapat empat macam bakteri,
yaitu monotorik(memiliki satu flagelum pada salah satu ujung sel bakteri), lopotrik(memiliki
dua/lebih flagela pada salah satu ujung sel bakteri), amfitrik(memiliki dua/lebih flagella di kedua
ujung sel bakteri), dan peritrik (memiliki flagela di seluruh permukaan sel
2) Pili (Fimbriae)
Bentuknya seperti filamen, tetapi bukan flagela, banyak terdapat pada bakteri gram negatif.
Ukurannya lebih kecil, lebih pendek, dan lebih banyak dari flagela. Pili ini tidak berfungsi untuk
pergerakan, tetapi berfungsi sebagai pintu gerbang masuknya bahan genetik selama
berlangsungnya perkawinan antarbakteri. Selain itu, pili juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai
alat untuk melekatkan pada berbagai permukaan jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan
nutriennya.
3) Kapsul
Kapsul merupakan suatu bahan kental berupa lapisan lendir. Ukurannya dipengaruhi oleh
medium tempat tumbuhnya. Kapsul bakteri mempunyai arti penting bagi bakteri maupun
organisme lain. Bagi bakteri, kapsul merupakan penutup/pelindung dan juga sebagai gudang
makanan cadangan. Selain itu, dapat pula menambah kemampuan bakteri untuk menginfeksi.

Struktur di Sebelah Dalam Dinding Sel


Struktur paling umum yang terdapat di dalam dinding sel bakteri adalah sebagai berikut.
1) Membran Sitoplasma
Berfungsi mengendalikan keluar masuknya substansi kimiawi dalam larutan sel, yaitu
mampu mengambil dan menahan nutrien seperti gula, asam amino, mineral, dalam jumlah yang
sesuai dan membuang elebihan nutrien atau produk-produk buangannya.
2) Mesosom
Apabila membran sitoplasma mengalami pelipatan ke arah dalam/ invaginasi, maka akan
menghasilkan suatu struktur yang disebut mesosom. Mesosom ini selalu bersambungan dengan
membran sitoplasma. Diduga mesosom bisa berfungsi dalam sintesis dinding sel dan pembelahan
nukleus.
3) Sitoplasma dan Struktur-Struktur di Dalamnya
Sitoplasma merupakan cairan yang bersifat koloid dan berisi semua zat yang diperlukan
untuk kehidupan sel. Bahan sel yang dikandungnya antara lain seperti berikut.
a) Daerah sitoplasma, berisi partikel-partikel RNA protein (ribosom). Ribosom ini merupakan
biosintesis protein, dijumpai pada semua sel, baik eukariotik/prokariotik.
b) Daerah nukleus, bahan nukleus/DNA di dalam sel bakteri menempati posisi dekat pusat sel dan
terikat pada mesosom sitoplasma. Bahan ini sebagai alat genetik yang terdiri atas kromosom.
c) Bagian zat alir, mengandung nutrien terlarut . Pada bagian tubuh ini terdiri atas lipid, glikogen,
polifosfat, dan pati. Jika materi-materi ini menumpuk maka akan membentuk granul/ globul di
dalam sitoplasma.
4) Plasmid dan Endospora
Pada umumnya bakteri memiliki materi genetic / plasmid berbentuk seperti cincin yang
terdapat di dalam sitoplasma. Dalam keadaan lingkungan yang jelek, bakteri tersebut akan
membentuk endospora. Endospora ini sebenarnya adalah spora/struktur yang berdinding tebal,
pembentukannya terjadi di dalam sel bakteri. Endospora ini tahan terhadap panas dengan batas
sekitar 120° C. Jika kondisi telah membaik, maka endospora akan bisa tumbuh menjadi bakteri
seperti semula.

Perkembangbiakan Bakteri
a. Aseksual yaitu Pembelahan Sel (Biner)
Proses reproduksi yang paling umum dilakukan oleh bakteri adalah pembelahan biner
melintang. Setelah pembentukan dinding sel melintang, maka satu sel tunggal membelah menjadi
dua sel anak. Dua sel anak ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dan akan tumbuh menjadi
dewasa, Pembelahan ini merupakan pembelahan secara langsung, artinya tidak melalui beberapa
tahap. Proses ini berlangsung sangat cepat, setiap 20 menit membelah menjadi dua.
b. Seksual
Reproduksi secara generatif tejadi melalui tiga tahap, yaitu:
1) transformasi (pemindahan satu gen/DNA bakteri ke sel bakteri lain);
2) konjugasi;
3) terinduksi (proses pemindahan materi genetik melalui perantaraan/infeksi virus).

KLASIFIKASI BAKTERI
Salah satu klasifikasi yang dianut dalam taksonomi adalah penggolongan berdasarkan
tempat hidupnya yang dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu sebagai berikut.
EUBACTERIA
Eubacteria merupakan bakteri pada umumnya, yaitu bakteri yang sering ditemui dalam
kehidupan sehari-hari, Berikut ini beberapa jenis contoh Eubacteria.
Ordo Eubacteriales
Ciri-ciri dari ordo ini adalah sel-selnya berbentuk bulat atau batang yang lurus dan terpisah-
pisah. Kadang-kadang membentuk koloni berupa rantai. Alat geraknya berupa flagel yang peritrik
atau tidak bergerak. Bangsa ini meliputi berbagai famili, antara lain sebagai berikut.

1) Azetobacteraceae
Dia hidup bebas di dalam tanah dan merupakan penambat nitrogen.
Contohnya, Azetobacter chroococcum, Azetobacter indicus, dan Azetobacter agilis.

2) Rhizobiaceae
Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah sel-selnya berbentuk batang, kadang-kadang
bercabang, seringkali bersimbiosis dengan Leguminosae dan membentuk bintil-bintil pada
akarnya, serta dapat menambat nitrogen. Beberapa contoh simbiosis antara bakteri dengan
tumbuhan, antara lain:
a) Rhizobium leguminosarum, membentuk bintil-bintil pada akar tanaman kacang-kacangan;
b) Rhizobium japonicum, pada kedelai;
c) Rhizobium phaseoli, bersimbiosis dengan anggota-anggota marga Phaseoulus.

3) Enterobacteriaceae
Bakteri golongan ini seringkali terdapat dalam saluran pernapasan dan saluran kencing
Vertebrata. Bakteri ini hidup bebas dan juga bersifat patogen, menimbulkan fermentasi anaerobik
pada glukosa, kadang-kadang laktosa.
Contohnya sebagai berikut.
a) Escherichia coli, terdapat dalam usus manusia dan vertebrata lainnya. Bakteri ini sangat berguna
sekali bagi kehidupan manusia karena dapat membusukkan makanan dari sisa pencernaan, dapat
membentuk vitamin K pada saat terjadi pembekuan darah, serta dapat menghasilan vitamin B12.
b) Salmonella typhosa, Salmonella paratyphi, bakteri ini bersifat “patogen” yang menyebabkan
penyakit tipus dan paratipus.
c) Shigella dysenteriae, bakteri ini merupakan penyebab penyakit disentri.

4) Micrococcaceae
Sel-sel bakteri ini berbentuk seperti peluru, terdapat dalam koloni tetrade, kubus dengan
masa tidak beraturan. Contohnya:
a) Sarcinalutea, Sarcina aurantiaca.
b) Micrococcus denitrificans, menimbulkan proses denitrifikasi.
c) Staphylococcus aureus, bersifat patogen, yaitu dapat menimbulkan berbagai penyakit.

5) Neisseriaceae
Ciri-ciri dari famili bakteri ini adalah sel-selnya berbentuk peluru, seringkali berpasangan.
Contoh dari bakteri ini adalah sebagai berikut.
a) Neisseria gonnorrhoeae,(Micrococcus gonnorrhoe) penyebab penyakit kelamin kencing nanah
yang dikenal dengan nama “raja singa”.
b) Neisseria meningitis, penyebab penyakit meningitis.
c) Veillonella parvula, dalam mulut dan saluran pencernaan makanan manusia dan hewan.

6) Lactobacillaceae
Ciri-ciri bakteri ini berbentuk peluru/batang yang dapat menimbulkan fermentasi asam
laktat.
Contohnya :
a) Lactobacillus caucasicus, dengan khamir dapat dibuat “yoghurt”.
b) Streptococcus pyogenes, dapat menimbulkan nanah dan keracunan darah bila menginfeksi tubuh
manusia.
c) Diplococcus pneumoniae, menyebabkan penyakit pneumonia (radang paru-paru).

7) Bacillaceae
Sel-sel dari bakteri ini berbentuk batang, dapat menghasilkan endospora dalam keadaan
lingkungan yang jelek. Contohnya:
a) Bacillus subtilis, bakteri penghasil basitrains;
b) Bacillus anthracis, penyebab penyakit antraks;
c) Bacillus polymixa, penghasil polimiksin;
d) Closteridium pasteurianum, bakteri anaerob yang dapat menambat nitrogen.
b. Ordo Actinomycetes

Sel-sel Actinomycetes memanjang mirip hifa cendawan, cenderung membentuk


percabangan. Ada beberapa famili, yaitu:
1) Mycobacteriaceae, sel-selnya tidak membentuk miselium.
Contoh: Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit tuberculosis/TBC. M. lepra, penyebab
penyakit kusta.
2) Actinomycetaceae, membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen-fragmen
miselium.
3) Streptomycetaceae, membentuk miselium dan miselium vegetatif tidak terbagi-bagi.
Contoh: Streptomyces aureofaciens, menghasilkan aureomisin. S. grisens, menghasilkan
streptomisin.

ARCHAEBACTERIA
Bakteri ini sangat berbeda dengan bakteri pada umumnya, karena beberapa di antaranya
memiliki sifat-sifat yang dapat memungkinkan menjadi salah satu penyebab bentuk-bentuk
kehidupan pertama di bumi ini. Untuk itulah dinamakan “Archaebacteria” (bahasa
Yunani archaio berarti kuno).
Bakteri ini menyerupai bakteri lainnya.Ciri-cirinya antara lain prokariota, (ingatlah kembali ciri-
ciri prokariot, yaitu tidak mempunyai nukleus, memiliki dinding sel, tetapi tidak terbuat dari
peptidoglikan).

Beberapa jenis Archaebacteria, diantaranya seperti berikut.


a. Metanobacteria, merupakan kelompok bakteri yang luas penyebarannya.Bakteri ini bersifat
Hemoautotrof, yaitu proses metabolismenya menghasilkan metana dari reaksi karbon dioksida dan
hidrogen. Bakteri ini juga tidak memerlukan oksigen (anaerob), dapat bertahan hidup, dan diduga
telah ada di dalam bumi sejak awal. Sekarang ini mereka hidup di tepi rawa, payau metana, atau
gas rawa. Mereka juga bisa hidup di rumen sapi yang ada di lambung sapi karena terdapat hidrogen
dan karbon dioksida yang dihasilkan oleh mikroorganisme lain yang hidup di sapi. Jenis
methanogenik yang hidup di laut mendapatkan makanan bakteri dari bahan organisme yang
tenggelam di dasar laut. Ada juga beberapa jenis ini yang bersimbiosis dengan air panas pada suhu
110°C. Bakteri ini dapat bertahan hidup pada suhu yang tinggi karena struktur selnya yang
meliputi DNA, protein dan membrannya telah beradaptasi. Suhu optimumnya untuk tumbuh
dengan baik, yaitu 98°C dan akan mati di bawah 84°C.
b Halobacteriumhabitatnya berkadar garam tinggi, Beberapa jenis bakteri ini mempunyai klorofil
ungu yang disebut bakteri orhodopsin, sehingga mampu melakukan fotosintesis.
c. Thermoplasma(kelompok thermoasidofil) yang ditemukan dalam air asam dari mata air belerang
yang panas. Bakteri ini dapat mengoksidasi sulfur. Banyak ditemukan di lubang vulkanik, kawah
vulkanik dan mata air bersulfat seperti di Yellow Stone, Amerika.
Perbedaan Eubacteria dan Archaebacteria

NO Ciri Eubacteria Archaebacteria

Persamaan
1.Jumlah sel Unisel Unisel
2. Dinding sel Ada Ada
3. Organel sel Tidak ada Tidak ada
(mitokondria,lisosom,
retikulum
endoplasma)
4. Gerak Aktif/Tidak aktif Tidak aktif
5. Inti Prokariotik Prokariotik
Perbedaan
1. Cara hidup Heterotrof dan autotrof Heterotrof
2. Zat penyusun Selulosa Selulosa dan lipid
dinding sel (peptidoglikan)/
Tipe nutrisi
1. Klorofil asam amino dan asam Absortif tidak ada
2. Contoh glutamat – Metanobacterium
Absortif dan asimilasi (kelompok metanogen)
ada – Halobacterium
– Azotobacter (kelompok halofil)
– Rhizobium – Thermoplasma
– Enterobacter
– Micrococcus
– Sarcina
– Neisseria
– Lactobaccilus
– Bacilus
– Mycobacterium
tuberculosis
– Actinomycetes bovis
– dan sebagainya

PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


1. Peranan yang Menguntungkan/Apatogen

a. Bakteri penghasil antibiotik yang berguna bagi manusia, (ordo bakteri Actinomycetes)
Bakteri Penghasil Antibiotik
1. Streptomyces griseus streptomicin
2. Streptomyces rimosus teramisin
3. Streptomyces venezuelae chloracimphenicol/kloromisitin
4. Streptomyces aureofaciens aureomisin
5. Bacillus polymixa polimiksin
6. Bacillus subtilis basitrasin
7. Bacillus brevis terotrisin. terotrisin
b. Bakteri yang bermanfaat dalam produksi bahan makanan
Bakteri yang Dimanfaatkan dalam Bahan Makanan
1. Yakult Susu Lactobacillus casei
2. Yoghurt/susu asam Susu Lactobacillus bulgaricus
3. Nata de coco Sari air kelapa Acetobacter xylinum (kolang-kaling buatan)
4. Mentega Susu Streptococcuslactis
5. Asam cuka Alkohol Acetobacter
6. Terasi Ikan Loctobacillus sp.
7. Asinan buah-buahan Buah-buahan Loctobacillus sp.
8. Asam butirat – Clostridium bitricum
9. Asam propionat – Propioni bactericum

Peranan yang Merugikan/Patogen


Bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia.
1. Clostridium tetani Tetanus Batang Otot
2. Diplococcus pneumonia Pneumonia (paru) Bola Paru
3. Mycobacterium tuberculosis TBC Batang Paru
4. Mycobacterium leprae Lepra Batang Kulit
5. Neisseria gonorrhoe Rajasinga Spiral Alat kelamin
6. Pasteurella pestis Pes/sampar Batang Kelenjar darah
7. Salmonella typhosa Tipus Batang Usus halus
8. Shigella dysentriae Disentri Batang Kelenjar darah
9. Treponema pallidum Sifilis Spiral Alat kelamin
10. Vibrio comma Kolera Koma Usus halus

Bakteri yang menyebabkan penyakit pada hewan ternak.


1. Actinomyces bovis Bengkak rahang pada sapi
2. Bacillus anthracis Penyakit anthraks pada ternak
3. Streptococcus agalactia Radang payudara sapi
4. Cytophaga columnaris Penyakit pada ikan

Bakteri yang merusak bahan makanan


1) Acetobacter, mengubah etanol (alkohol) menjadi asam cuka sehingga merugikan perusahaan
anggur.
2) Pseudomonas cocovenans, membentuk asam bongkrek (racun) dari tempe bongkrek.
3) Clostridium botulinum, penghasil racun makanan dan asam butirat.

Bakteri yang merusak pada tanaman.


1. Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk batang padi.
2. Xanthomonas campestris Menyerang tanaman kubis.
3. Pseudomonas solenacearum Penyakit layu pada terung-terungan.
4. Erwinia amylovora Penyakit bonyok pada buah-buahan.

F. Strategi Pembelajaran
 Pendekatan : Saintifik
 Model : Inkuiri Terbimbing
 Metode : Pengamatan, Diskusi, Presentasi, Tanya Jawab
 Media : Realia(Biakan Bakteri)

G. Alat, Bahan dan Sumber Belajar


1. Alat dan bahan
a. Biakan Bakteri
b.
c. Komputer atau laptop

2. Sumber Belajar
Aryulina, Dyah. 2004. Biologi I. Jakarta : Erlangga.
Kimball, John W . 1983 . Biologi Jilid 3 Edisi Kelima . Jakarta : Erlangga
Lakitan, B. 1994. Ekologi . Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Syamsuri,Istamar . 2004 . Biologi . Jakarta : Erlangga.
Pitoyo, A.,Anis R. D., 2013. Biologi SMA/MA kelas X. Sidoarjo: Masmedia.

H. Kegiatan Belajar Mengajar

Pertemuan I : Klasifikasi Bakteri (2x45 menit)


Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Alokasi Waktu
Guru Siswa

1. Guru membuka 1. Siswa menjawab


pelajaran dengan salam dari guru
memberi salam 2. Salah satu siswa
2. Guru meminta siswa memimpin untuk
untuk berdo’a sesuai berdo’a menurut
agama dan kepercayaannya
kepercayaannya masing-masing
masing-masing 3. Siswa mengikuti
3. Guru melakukan presensi dari guru
absensi 4. Siswa menjawab
4. Guru melakukan pertanyaan apersepsi
Pendahuluan apersepsi tentang dari guru 10 menit

prinsip klasifikasi 5. Siswa


1. Siswa diminta memperhatikan
untuk penyampaian dari
memperhatikan guru
ke dalam kotak
pensilnya
2. Menanyakan pada
siswa ada berapa
jenis alat tulis
yang ada di
dalamnya
3. Menanyakan pada
siswa mengenai
dasar
pengelompokan
yang telah
dilakukan
4. Menanyakan pada
siswa langkah apa
saja yang
dilakukan dalam
rangka
mengelompokkan
alat tulis yang ada
pada kotak
pensilnya tersebut
5. Guru mengaitkan
klasifikasitersebut
dengan klasifikasi
Bakteri
6. Guru menampilkan
KD, IK dan tujuan
pembelajaran
Mengajukan Pertanyaan atau Masalah

1. Guru membentuk 6 1. Siswa duduk


kelompok yang berkelompok
beranggotakan 4-5 2. Siswa membuat 75
Inti
siswa yang dipilih pertanyaan
secara heterogen berdasarkan gambar
2. Guru menayangkan yang telah diamati
gambar struktur tubuh a. Apakah setiap
bakteri bakteri itu sama?
3. Guru membimbing 5. Tiap kelompok
siswa untuk bertanya menuliskan rumusan
4. Guru membagikan masalah pada UKBM
UKBM klasifikasi yang telah dibagikan
bakteri pada guru

Merumuskan Hipotesis

1. Guru membimbing 1. Siswa menuliskan


siswa dalam hipotesis pada
menentukan hipotesis UKBM
atau jawaban sementara
dari pertanyaan yang
telah dibuat
Mengumpulkan Data

1. Guru mengajak siswa 1. Siswa secara


untuk menjawab berkelompok
pertanyaan pada menjawab soal
UKBM berdasarkan UKBM serta
dari literatur berdiskusi

Analisis Data

1. Guru membimbing 1. Siswa secara


siswa untuk berkelompok
menganalisis data menganalisis data
diskusi yang diperoleh hasil diskusi dan
dan mengerjakan soal mengerjakan soal
analisis pada UKBM analisis yang ada
pada UKBM

Membuat Kesimpulan
1. Guru membimbing 1. Siswa
siswa untuk membuat menyimpulkan hasil
kesimpulan melalui diskusi
kegiatan diskusi secara
klasikal
1. Guru memberikan 1. Siswa menjawab
pertanyaan evaluasi pertanyaan yang
2. Guru memberi tugas diberikan guru
siswa untuk membaca 2. Siswa mencatat
materi mengenai tugas dari guru
struktur bakteri dan 3. Siswa berdo’a
pengelompokan bakteri 4. Siswa menjawab
Penutup berdasarkan kebutuhan salam 10 menit

oksigen, jumlah dan


letak flagel
3. Guru menutup kegiatan
pembelaharan dan
meminta siswa untuk
berdo’a
4. Guru mengucap salam

Anda mungkin juga menyukai