Artikel yang saya analisis memiliki judul “SCIENTIFIC LITERACY IN
THE DIGITAL AGE: TOOLS, ENVIRONMENTS AND RESOURCES FOR CO-INQUIRY” yang ditulis oleh Alexandra Okada, PhD. Artikel tersebut ditulis untuk mendeskripsikan projek Eropa dan Internasional dalam mempromosikan Literasi Sains pada masa saat ini baik teknologi, lingkungan, sumber daya untuk co-inquiry. Artikel tersusun dalam bentuk deskriptif dan merupakan kajian literasi yang disertai dengan penerapannya di bidang teknologi.Beberapa hal yang di dalamnya terkait dengan permasalahan literasi sains yang bisa digunakan dalam proposal nantinya diantaranya: Literasi sains merupakan kompetensi yang diperlukan untuk kehidupan bermasyarakat dan partisipasi aktifnya untuk kehidupan yang lebih baik. Literasi sains sebagai elemen utama dalam mempromosikan kemakmuran nasional, dalam meningkatkan kualitas pengambilan keputusan publik dan pribadi dan dalam memperkaya kehidupan individu Karena pesatnya kemajuan teknologi dan ilmiah serta berkembangnya bidang komunikasi sains, makna literasi sains semakin relevan bagi badan pemerintah dan organisasi non-pemerintah. Saat ini, literasi sains telah ditafsirkan tidak hanya sebagai kemampuan untuk membaca dan memahami artikel terkait bidang sains tetapi juga kemampuan untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah ke kehidupan sehari-hari. Literasi sains sebagai salah satu kompetensi utama untuk abad ke-21 dianggap penting untuk setiap warga negara, yang melihatnya sebagai kapasitas untuk mengakses, membaca dan memahami dunia global dengan dimensi ilmiah dan / atau teknologi, dalam rangka untuk membuat penilaian secara hati-hati, dan menggunakannya sebagai evaluasi untuk membuat dan memutuskan keputusan sehari-hari. Pendekatan tradisional untuk belajar ilmu pengetahuan telah berfokus pada penghafalan fakta ilmiah dan informasi fenomena. Untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan ilmiah yang tepat, strategi pedagogis baru telah muncul yang berfokus pada dukungan siswa untuk menerapkan konsep dan metode ilmiah sebagai ilmuwan. Pengetahuan ilmiah adalah proses yang berkembang sebagai produk inkuiri (penyelidikan), kegiatan pembelajaran yang harus mendorong mereka untuk menemukan solusi berbasis penyelidikan untuk masalah otentik yang mereka hadapi Sebagian besar inisiatif yang dikembangkan dalam pendidikan formal bertujuan untuk mengembangkan kompetensi dan keterampilan utama siswa yang disimpulkan melalui tiga topik berikut PISA (2015): o Melaskan fenomena secara ilmiah: Kenali, tawarkan dan evaluasi penjelasan untuk berbagai fenomena alam dan teknologi o Mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah: Menjelaskan dan menilai penyelidikan ilmiah dan mengusulkan cara untuk menjawab pertanyaan secara ilmiah o Menafsirkan data dan bukti secara ilmiah: Menganalisis dan mengevaluasi data, klaim dan argumen dalam berbagai representasi dan menarik kesimpulan ilmiah yang sesuai. Pertanyaan 1. Bagaimana cara pengaplikasian literasi sains pada era teknologi saat ini? 2. Apa saja kriteria yang harus diukur untuk mengetahui kemampuan literasi sains siswa? Kaitannya dengan Biologi Penelitian ini sangat erat kaitannya dengan biologi karena pembahasannya merupakan kajian biologi yaitu tentang literasi sains dan juga sikap ilmiah yang kaitannya dengan kemampuan yang diperlukan dalam abad 21. Refleksi Menurut saya penelitian ini sangat membantu dalam pengembangan asesmen kususnya bidang literasi sains yang berkaitan dengan kemampuan yang diperlukan pada abad 21. Kemampuan yang diperlukan bukan hanya mengenai masalah yang berkaitan dengan sains atau biologi saja melainkan kemampuan untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah ke kehidupan sehari-hari. Dalam penerapannya diharapkan kemampuan yang dikembangkan juga berkaitan dengan perkembangan teknologi yang juga selaras dengan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Dengan demikian kemampuan literasi sains sangat diperlukan untuk kehidupan manusia yang lebih baik.