Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MIKROBIOLOGI FARMASI
“Metode – Metode Dalam Isolasi Bakteri"
Dosen Pengampu : Riza Dwiningrum,S.Si.,M.Biomed

Disusun Oleh :
Nama : Geby Septiyani
NPM : 210106100
Kelas : Farmasi C

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Metode – Metode Dalam
Isolasi Bakteri” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
mikrobiologi farmasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
metode isolasi bakteri dikehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Riza Dwiningrum,S.Si.,M.Biomed, selaku Dosen
mikrobiologi farmasi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini..

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

Gading Rejo, Maret 2023

Penulis

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bakteri sebagai bagian dari mikro organisme, adalah salah satu bentuk kehidupan
pertama yang muncul di bumi, dan hadir di sebagian besar habitat di dunia ini. Bakteri adalah
sejenis sel biologis yang merupakan domain besar mikro organisme prokariotik. Kata bakteri
berasal dari bahasa Latin “bacterium” Adalah kelompok organisme yang tidak memiliki
membrane inti sel. Biasanya memiliki panjang beberapa mikrometer, memiliki jumlah bentuk,
mulai dari bentuk bola sampai ke bentuk batang dan Spiral. Bakteri mendiami tanah, air, mata air
panas asam, limbah radioaktif, dan biosfer dalam kerak bumi. bakteri juga hidup dalam
hubungan simbiotik dan parasit dengan tanaman dan hewan. Sebagian besar bakteri belum Di
karakterisasi, dan hanya sekitar 27% dari filum bakteri memiliki spesies yang dapat tumbuh di
laboratorium. Studi Tentang bakteri dikenal sebagai bakteri ayo logi, yakni Sebagai Cabang
mikrobiologi (Effendi,2020).
Mikroorganisme memegang peranan penting di lingkungan sebagai pengurai bahan
limbah organik menjadi unsur (N, P, K, Ca, Mg, dan lain-lain) yang dikembalikan ke dalam
tanah dan atmosfer (CH4 atau CO2) (Saraswati et al., 2006). Mikroorganisme secara alami
memiliki kemampuan untuk mengubah limbah organik menjadi materi yang bernilai contohnya
sebagai nutrisi baik makro maupun mikro pada tanaman dan mereduksi rasio C:N untuk
mendukung produktivitas tanah. Mikroorganisme tersebut juga berperan penting dalam aliran
nutrisi sehingga sistem ekologi tetap seimbang. Bakteri sebagai perombak bahan organik mampu
mempercepat proses degradasi bahan organik sehingga disebut juga aktivator biologis. Bahan
organik yang terkandung dalam limbah organik yang berada di tanah tempat pembuangan
sampah perkotaan akan digunakan sebagai sumber energi dan sumber karbon oleh bakteri.
Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan mikrobia tersebut dari lingkungannya di alam
dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Isolasi harus diketahui cara-
cara menanam dan menumbuhkan mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk
pertumbuhannya. Memindahkan bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru
diperlukan ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya
kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan petri
tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin
melekat pada dinding tutup cawan petri (Ihsan,2017).

Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolasi dilakukan dengan cara mengambil


sampel mikroba dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel tersebut kemudian
dikultur/dibiakan dengan menggunakan media universal atau media selektif, tergantung tujuan
yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan atau menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu, maka
dilakukan isolasi. Mikroba yang hidup di alam terdapat sebagai populasi campuran dari bebagai
jenis mikrobia yang berbeda prinsip dari isolasi mikrobia dalam memisahkan satu jenis mikroba
dengan mikroba lainnya dari lingkungannya dialam dan ditumbuhkan dalam medium buatan.
1.2 Rumusan Masalah

a) Apa itu BAKTERI ?


b) Apa itu ISOLASI BAKTERI ?
c) Bagaimana Metode – Metode Dalam Isolasi Bakteri ?

1.3 Tujuan

a) Menambah ilmu pengetahuan tentang ilmu Mikrobiologi Farmasi


b) Mengetahui apa itu Bakteri dan Isolasi Bakteri
c) Mengetahui Metode – Metode Dalam Isolasi Bakteri

BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Mikroorganisme Bakteri
Mikroba, yang juga disebut mikroorganisme, adalah makhluk hidup sesaat yang
secara individu biasanya terlalu kecil untuk dilihat dengan mata tanpa bantuan. Kelompok ini
mencakup bakteri, jamur (ragi dan jamur), protozoa, dan ganggang mikroskopik. Ini juga
mencakup virus, entitas non-seluler kadang- kadang dianggap mengangkangi perbatasan antara
kehidupan dan bukan kehidupan.
Mikroorganisme cenderung diasosiasikan sebagai organisme kecil yang hanya
dapat menimbulkan infeksi, mengkontaminasi makanan, atau menyebabkan penyakit utama
seperti AIDS. Namun, sebagian besar mikroorganisme justru membantu menjaga keseimbangan
lingkungan kehidupan. Arkeologi air laut dan air tawar membentuk dasar rantai makanan di
lautan, danau, dan sungai. Mikroba tanah membantu memecah limbah dan memasukkan gas
nitrogen dari udara ke dalam senyawa organik, sehingga mendaurulang unsure kimia di antara
tanah, air, organisme hidup, dan udara. Mikroba tertentu memainkan peran penting dalam
fotosintesis, proses menghasilkan makanan dan oksigen yang sangat penting bagi kehidupan di
Bumi. Manusia dan banyak hewan lainnya bergantung pada mikroba di usus mereka untuk
pencernaan dan sintesis beberapa vitamin yang dibutuhkan tubuh mereka, termasuk beberapa
vitamin B untuk metabolisme dan vitamin K untuk pembekuan darah.
Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi yang mempelajari tentang
mikroorganisme dan aktivitasnya. Mikroorganisme umumnya berukuran kecil. Namun demikian,
beberapa diantaranya berukuran cukup besar seperti jamur merang, jamur tiram dan sebagainya.
Oleh karena itu, pengertian mikroorganisme lebih sesuai untuk organisme yang memiliki struktur
sel sederhana yaitu prokariotik dan eukariotik yang belum memiliki deferensiasi sel dengan baik,
belum memiliki organ dengan bentuk dan fungsi yang spesifik.
Keragaman yang sangat tinggi pada mikroorganisme mengakibatkan kesulitan bagi
ahli-ahli taksonomi dalam melakukan klasifikasi. Mikroorganisme tidak dapat dimasukkan
dalam kingdom binatang ataupun hewan sehingga muncullah kingdom protista. Kingdom
protista terus mengalami pekembangan akibat penemuan-penemuan peralatan terutama

2.2 Penggolongan Mikroba Diantara Mikroorganisme Hidup


Dalam kajian mikrobiologi, maka mikroorganisme yang dipelajari mencakup
organisme yang memiliki uniselular (hanya terdiri dari satu sel) dan multiselular (terdiri dari
banyak sel) serta aselular (tidak berbentuk sel). Contoh dari uniselular adalah bakteri dari
prokariot dan khamir dari eukariot. Contoh dari multiselular adalah jamur benang, cendawan dan
sebagainya. Contoh aselular adalah virus, viroid dan prion (partikel protein yang mampu
menginfeksi).
ada tahun 1978, Carl Woose melakukan klasifikasi ulang organisme dan
mengelompokkannya menjadi tiga domain berdasarkan organisasi selnya. Ketiga domain
tersebut adalah:
1. Bakteri (dinding selnya mengandung peptidoglikan yang merupakan kompleks protein-
karbohidrat)
2. Archaea (dinding sel, jika memiliki maka tidak terdapat peptidoglikan) 3. Eukariot
(mencakup organisme diluar bakteri dan archaea yaitu:

a) Prota (jamur lendir, protozoa dan alga)


b) Kapang (khamir, jamur dan cendawan)
c) Tanaman
d) Binatang
Selain tanaman dan hewan maka organisme-organisme yang ada dipelajari dalam
mikrobiologi, termasuk di dalamnya.

1.3 Bakteri
Bakteri merupakan organisme yang relatif sederhana karena umumnya terdiri dari
satu sel (uniselular) dan tidak memiliki membran inti (prokariot). Prokariot mencakup bakteri
dan Archaea.

Bakteri seringkali dikelompokkan berdasarkan bentuk dan sifatnya terhadap


pengecatan Gram. Pengecatan Gram merupakan upaya untuk melihat respon dinding sel terhdap
cat. Pengecatan dilakukan dalam empat tahap dengan empat macam cat yaitu cat utama (Gram
A), cat penguat (Gram B), cat peluntur (Gram C) dan cat penutup (Gram D).
Bakteri Gram positif adlah bakteri yang mampu mempertahankan cat utama dan
sebaliknya untuk Gram negatif. Bentuk bakteri dikelompokkan dalam batang (pendek, panjang),
kokus dan spiral. Berdasarkan sifatnya terhadap pengecatan dikenal sebagai Gram positif dan
Gram negatif. Dinding sel bakteri sebagian besar tersusun oleh kompleks karbohidrat dan protein
yang disebut dengan peptidoglikan. Hal ini berbeda dengan alga dan tanaman yang dinding
selnya didominasi oleh selulosa. Dalam klasifikasi organisme, bakteri memperoleh perhatian
khusus sehingga klasifikasikan selalu mengalami perubahan. Buku klasifikasi bakteri yang saat
ini menjadi acuan karena mencakup perubahan-perubahan yang terjadi dan penjelasan yang
cukup detil untuk karakteristik dari tiap filum adalah Bergey's Manual of Bacteriology.
Bakteri memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan makhluk lain antara lain:
1. Organisme uniseluler (bersel satu
2. Prokariot (tidak mempunyai membran inti sel ).
3. Tidak mempunyai klorofil.
4. Tubuh berukuran antara 0,12 mikron sampai ratusan mikron
5. mempunyai bentuk tubuh yang beraneka seperti basil (batang), kokus (bulat),
spirilum (spiral), kokobasil (bulat dan batang), dan vibrio (tanda baca koma).
6. Memiliki dinding sel. Pada dinding sel bakteri tersusun atas mukopolisakarida
dan peptidoglikan. Peptodoglikan terdiri dari polimer besar yang tersusun atas N-
asetil glukosamin dan N-asetil muramat yang saling berikatan kovalen
7. Hidup dengan bebas atau parasit.
8. Bakteri mamiliki endospora yaitu kapsul yang muncul jika kondisi yang tidak
menguntungkan sebagai perisai terhadap panas dan gangguan alam.
9. Bakteri ada yang bergerak dengan flagella dan ada juga yang bergerak dengan
berguling (tanpa flagella).

1.4 Macam bentuk Bakteri


a. Bakteri Bentuk Batang
Bakteri berbentuk batang dikenal sebagai basil. Kata basil berasal dari bacillus
yang berarti batang. Bentuk basil dibedakan atas :
1. Basil tunggal yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal,
misalnya Salmonella typhi, penyebab penyakit tipus.
2. Diplobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.
3. Streptobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang
membentuk rantai misalnya Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.
b. Bakteri Bentuk Bulat

Bakteri berbentuk bulat dikenal sebagai Coccus, bakteri ini dibedakan atas:

1. Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bulat tunggal, misalnya Neisseria


gonorrhoeae, penyebab penyakit kencing nanah.
2. Diplokokus, yaitu bakteri berbentuk bulat yang bergandengan dua-dua,
misalnya Diplococcus pneumonia penyebab penyakit pneumonia atau radang
paru-paru.
3. Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bulat yang berkelompok empat-empat
sehingga bentuknya mirip kubus.
4. Streptokokus yaitu bakteri bentuk bulat yang berkelompok memanjang
rantai.
5. Stafilokokus yaitu bakteri berbentuk bulat yang berkoloni membentuk
sekelompok sel tidak teratur sehingga bentuknya mirip kumpulan buah
anggur.

c. Bakteri Bentuk Spiral

Ada tiga macam bentuk spiral :

1. Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral misalnya


Spirillum.
2. Vibrio, ini dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya Vibrio
cholera penyebab penyakit kolera.
3. Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur. Pada
saat bergerak, tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.

1.5 Metode Dalam Identifikasi Bakteri


Pour plate atau shake cultur
Beberapa ml suspensi bakteri dicampur dengan mediaum yang masih 6 Cair
(belum membeku) dengan demikian akan diperoleh piaraan adukan. Digunakan
untuk mengencerkan atau mengisolasi yang terdapat pada contoh. Setelah
inkubasi pada suhu dan waktu tertentu, koloni akan tumbuh pada permukaan dan
bagian bawah agar.
1. Streak Plate atau culture
Ujung kawat imokulasi yang membawa bakteri digesekkan atau digoreskan
dengan bentuk zig-zag pada permukaan agar-agar dalam cawanPetri sampai
meliputi seluruh permukaan. Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan
keterampilan, yang biasanya diperoleh dari pengalaman.Metode cawan gores
yang dilakukan dengan baik kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya
mikroorganisme yang diinginkan. Dua macam kesalahan yang umum sekali
dilakukan adalah tidak memanfaatkan permukaan medium dengan sebaik-
baiknya untuk digores sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang
lanjut dan cenderung untuk menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga
menyulitkan pemisahansel - sel yang digores.

2. Slant culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri digesekkan pada permukaan agar-agar
miring dalam tabung reaksi. Dapat dilakukan dengan cara menggoreskan secaa
zig-zag pada permukaan agar miring menggunakan jarum ose yang bagian
atasnya dilengkungkan. Cara ini juga dilakukan pada agar tegak untuk
meminimalisir pertumbuhan mikroba dalam keadaan kekurangan oksigen.
(Barhanuddin, 2021).
3. Stab culture
Ujung kawat yang membawakan bakteri ditusukkan pada media padat(agar-agar)
dalam tabung reaksi, berbeda dengan slant culture permukaan agar-agar ini tidak
miring. Media agar setengah padat dalam tabung reaksi,digunakan untuk menguji
gerak bakteri secara makroskopi.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesipulan
Pengertian mikroorganisme lebih sesuai untuk organisme yang memiliki struktur sel
sederhana yaitu prokariotik dan eukariotik yang belum memiliki deferensiasi sel dengan
baik, belum memiliki organ dengan bentuk dan fungsi yang spesifik.
Penggolongan Mikroba Diantara Mikroorganisme Hidup Dalam kajian mikrobiologi,
maka mikroorganisme yang dipelajari mencakup organisme yang memiliki uniselular
(hanya terdiri dari satu sel) dan multiselular (terdiri dari banyak sel) serta aselular (tidak
berbentuk sel). Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan, yang
biasanya diperoleh dari pengalaman.Metode cawan gores yang dilakukan dengan baik
kebanyakan akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, I. I. (2020). Identifikasi Bakteri: Metode Identifikasi dan Klasifikasi Bakteri (Vol.
1). Oceanum.
Burhanuddin Ihsan,2021. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Insan Cendekia Mandiri
Ginting, R. C. B., Saraswati, R., & Husen, E. (2006). Mikroorganisme pelarut fosfat. Pupuk Organik dan
Pupuk Hayati, 141-158.

Ihsan, B., & Retnaningrum, E. (2017). Isolasi dan identifikasi bakteri Vibrio sp. pada kerang kapah
(Meretrix meretrix) di Kabupaten Trenggalek. Jurnal Harpodon Borneo, 10(1).

Anda mungkin juga menyukai