Anda di halaman 1dari 14

PROGRESS REPORT

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Disusun untuk memenuhi sebagian tugas mata kuliah praktikum mikrobiologi

Disusun oleh:
Tri Purwa Ningrum (18308141064)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
A. JUDUL

“Pengenalan Mikroorganisme”

B. TUJUAN

Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini yaitu sebagai berikut :

1. Mahasiswa dapat memahami definisi mikroorganisme.

2. Mahasiswa dapat mengenali dan mendeskripsikan (secara sederhana) berbagai

mikroorganisme yang menjadi objek kajian mikrobiologi.

C. ABSTRAK

D. KAJIAN PUSTAKA

a. Mikrobiologi

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba. Dalam

mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah penemuan

mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya,

metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor

lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian.

b. Mikroba atau Mikroorganisme

Mikroba adalah organisme berukuran kecil atau jasad renik. Jasad renik

disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga

sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang

lebih sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mikroba di alam

secara umum berperanan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen. Jasad

produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan energi

sinar matahari. Jasad konsumen menggunakan bahan organik yang dihasilkan

oleh produsen sedangkan jasad redusen menguraikan bahan organik dan sisa-
sisa jasad hidup yang mati menjadi unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan

organik), sehingga di alam terjadi siklus unsur-unsur kimia.

Setelah ditemukan mikroskop elektron, dapat dilihat struktur halus di

dalam sel hidup, sehingga diketahui menurut perkembangan selnya terdapat dua

tipe jasad, yaitu:

i. Prokariota (jasad prokariotik/ primitif), yaitu jasad yang perkembangan

selnya belum sempurna.

ii. Eukariota (jasad eukariotik), yaitu jasad yang perkembangan selnya

telah sempurna.

Perbedaan kedua tipe jasad di atas dijelaskan dalam tabel 1 di bawah ini :

Tabel 1. Perbedaan struktural jasad prokariota dan eukariota

c. Sel Prokariota

a) Bakteri

Bakteri merupakan mikrobia prokariotik uniselular, berkembang

biak secara aseksual dengan pembelahan sel. Bakteri mempunyai bentuk

dasar bulat, batang, dan lengkung. Bentuk bakteri juga dapat


dipengaruhi oleh umur dan syarat pertumbuhan tertentu. Bakteri dapat

mengalami involusi, yaitu perubahan bentuk yang disebabkan faktor

makanan, suhu, dan lingkungan yang kurang menguntungkan bagi

bakteri. Cara hidup bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasitik,

saprofitik, patogen pada manusia, hewan dan tumbuhan. Habitatnya

tersebar luas di alam, dalam tanah, atmosfer (sampai + 10 km diatas

bumi), di dalam lumpur, dan di laut.

Berdasarkan klasifikasi artifisial yang dimuat dalam buku

“Bergey’s manual of determinative bacteriology” tahun 1974, bakteri

diklasifikasikan berdasarkan deskripsi sifat morfologi dan fisiologi.

Dalam buku ini juga terdapat kunci determinasi untuk

mengklasifikasikan isolat bakteri yang baru ditemukan. Menurut

Bergey’s manual, bakteri dibagi menjadi 1 kelompok (grup), dengan

Cyanobacteria pada grup 20. Pembagian ini berdasarkan bentuk, sifat

gram, kebutuhan oksigen, dan apabila tidak dapat dibedakan menurut

ketiganya maka dimasukkan ke dalam kelompok khusus.

b) Archaea

d. Sel Eukariota

E. METODE PENELITIAN

a) Praktikum dibagi menjadi 2 kegiatan utama, yaitu :

i. Studi literatur tentang mikroorganisme.

ii. Eksperimen

b) Waktu Pelaksanaan :

i. Studi literatur : 14 Februari 2021 –


ii. Eksperimen : 14 Februari 2021 – 22 Februari 2021

c) Alat dan Bahan :

1) Alat tulis

2) Kamera handphone (alat dokumentasi)

3) Toples kecil (2)

4) Kotak mika (2)

5) Roti tawar (2 lembar)

6) Kaldu daging (telah direbus)

Prosedur Kerja :

Kegiatan 1 : Studi literatur

1. Mengumpulkan literatur (jurnal, ebook, buku, dll) tentang mikrobiologi

terutama pengenalan mengenai spesies-spesies mikroorganisme.

2. Menentukan 5 spesies mikroorganisme tiap domainnya (domain : bacteria,

archaea, dan eucarya).

3. Mengkaji tiap spesies tersebut berdasarkan nama ilmiah, karakteristik

morfologinya, habitat serta dilengkapi dengan foto/dokumentasi.

4. Menyusun dan menampilkan hasil kajian literatur ke dalam tabulasi data agar

lebih mudah dipahami.

Kegiatan 2 : Eksperimen

Praktikum mikroorganisme pada roti

1. Menyiapkan roti tawar sebanyak dua lembar.

2. Menempatkan satu lembar roti tawar ke dalam kotak mika yang ditutup rapat,

sementara lembar roti tawar lainnya ditempatkan di ruang terbuka.

3. Kedua lembar roti tawar dibiarkan selama satu minggu, tidak lupa untuk

mendokumentasikan perkembangannya setiap hari.


4. Setelah satu minggu, amati mikroorganisme yang tumbuh pada kedua roti tawar

tersebut berdasarkan karakteristik morfologinya.

5. Identifikasi jenis mikroorganisme yang tumbuh kemudian bandingkan

mikroorganisme antara roti yang berada pada ruang terbuka dengan roti yang

tertutup rapat di dalam kotak mika.

6. Mengkaji hasil praktikum yang telah dilakukan dengan berbagai sumber

literatur.

Praktikum mikroorganisme pada kaldu daging

1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu.

2. Sebanyak ¼ kg daging direbus dengan 200 ml air.

3. Kemudian ditunggu hingga mendidih.

4. Setelah mendidih, kompor api dimatikan lalu rebusan daging (kaldu) didiamkan

selama 5 menit.

5. Kaldu yang sudah cukup dingin dituang ke dalam toples kecil sebanyak 50 ml.

6. Toples ditutup kemudian diinkubasi selama tujuh hari pada suhu ruangan.

7. Setelah diinkubasi selama tujuh hari, toples dibuka dan diamati penampakannya

(terutama ada tidaknya mikroorganisme yang tumbuh).

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan 1 :

Bakteria

1. Legionella pneumophila

Legionella pneumophila merupakan bakteri gram negatif, basil, tidak berkapsul


dengan satu flagel polar. Organisme ini memiliki panjang sekitar 2µm dan lebar 0,3-
0,9µm. Legionella pneumophila tumbuh optimal pada suhu 30-45oC. Bakteri ini
termasuk ke dalam golongan bakteri aerobik, nonfermentatif. Bakteri ini ditemukan
secara alami di alam, biasanya di air seperti kolam air panas, menara pendingin,
sungai dan juga tanah di lokasi penggalian. Bakteri ini dapat menyebabkan penyakit
pernapasan ringan hingga berat.
2. Serratia marcescens

Serratia marcescens merupakan bakteri gram negatif yang memiliki flagella peritrik
sehingga bersifat motil. Bentuknya batang, bersifat anaerob fakultatif, berdiameter
antara 0,5 - 0,8 µm. Spesies ini dapat tumbuh pada suhu 5-40 oC. Habitatnya di air
dan tanah, permukaan daun, di dalam tubuh serangga, hewan dan manusia.Bakteri
ini mampu memproduksi prodigiosin yang bersifat antifungi dan antibakteri dan aktif
mendegradasi kitin.
3. Listeria monocytogenesis

Listeria monocytogenesis merupakan bakteri gram positif yang berbentuk bulat


panjang, berukuran 0,5 – 1,2 µm, tidak berspora, bersifat motil. Bakteri ini bersifat
anaerob fakultatif, tumbuh optimal pada suhu 30 – 37 oC. Bakteri ini menyebabkan
penyakit listeriosis yaitu penyakit yang menyerang kuda, sapi, domba, binatang
pengerat dan mamalia lainnya. Habitatnya di tanah dan materi nabati yang busuk.
Bakteri ini merupakan bakteri patogen intraseluller yang menggunakan filamen aktin
di dalam sel inang untuk motilitasnya.
4. Moraxella bovis

Moraxella bovis merupakan bakteri gram negatif, tidak motil, berukuran antara 0,6–
1,0 µm. Bakteri ini menggunakan oksigen sebagai akseptor elektron. Moraxella bovis
merupakan bakteri patogen aerobik nonsimbiotik yang lebih menyukai habitat inang
yang lembab. Moraxella bovis berkembang biak secara eksponensial dengan adanya
oksigen dan sinar ultra violet dari matahari dan menyebabkan mata terkena infeksi.
Moraxella bovis dapat menyebabkan penyakit sangat menular yang disebut
Infectious Bovine Keratoconjuntivitis (IBK). Penyakit ini ditularkan melalui tiga
cara yaitu dari sapi ke sapi (vektor berupa lalat), bilah rumput saat ternak merumput
dan kontak langsung.
5. Klebsiella oksitoca

Klebsiella oksitoca merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang silinder


dengan ukuran 2–5 µm. Pada tahun 1950-an, strain M5al diisolasi dengan
karakteristik penting yaitu tidak adanya kapsul polisakarida. Selain membran plasma,
mereka memiliki membran luar yang terdiri dari lipopolisakarida yang memiliki
antigen O. Di antara kedua membran ini terdapat lapisan tipis peptidoglikan. Lapisan
lipopolisakarida memiliki rantai polisakarida yang dikenal sebagai Lipid A, yang
menghasilkan endotoksin yang berkontribusi terhadap patogenisitasnya. Klebsiella
oksitoca merupakan bakteri anaerob fakultatif yang dapat memfiksasi nitrogen dan
menghidrolisis selulosa. Klebsiella oksitoca menghasilkan β-laktamase yang
membuatnya sangat resisten terhadap penisilin dan ampisilin. Klebsiella oksitoca
dapat ditemukan dimana-mana dan bersifat oportunistik, bakteri ini telah ditemukan
pada mamalia dan serangga. Sedangkan pada manusia, bakteri ini cenderung
berkoloni di sepanjang membran mukosa usus besar dan nasofaring serta kulit.
Klebsiella oksitoka dapat menyebabkan infeksi nosokomial pada manusia.
Archaea

1. Metallosphaera sedula

Metallosphaera sedula adalah archaea yang bersifat aerob obligat, berbentuk kokus
dan tumbuh baik pada suhu 75oC dan pH 2.0. Metallosphaera sedula dapat
ditemukan di mata air panas yang kaya sulfur, ladang vulkanik, dan di komunitas
drainase tambang asam sangat toleran terhadap logam berat karena kemampuannya
dalam mengoksidasi pirit. Belum selesai.....
2. Halobacterium salinarum

Halobacterium salinarum adalah mikroorganisme motil berbentuk batang, bersel


tunggal. Organisme ini tumbuh optimal pada suhu 37°C. Organisme ini
diklasifikasikan sebagai gram negatif meskipun tidak ada dinding sel, sebagai
gantinya ada satu lapisan ganda lipid yang dikelilingi oleh lapisan-S. Lapisan S,
terbuat dari glikoprotein, menyumbang sekitar 50% protein permukaan sel yang
membentuk kisi di membran. Archaea ini dapat beradaptasi dengan kondisi ekstrim
yang melibatkan garam tinggi, oksigen rendah, dan adanya radiasi UV dalam jumlah
tinggi. Halobacterium salinarum ditemukan di danau garam seperti Laut Mati dan
Danau Magradi.

3. Pyrobaculum arsenaticum

Pyrobaculum arsenaticum digolongkan ke dalam kelompok gram negatif, selnya


berbentuk batang silinder dengan ujung persegi panjang. Spesies ini dicirikan
sebagai hipertermofilik, autotrof fakultatif. Pyrobaculum arsenaticum pertama
yang terbukti tumbuh secara chemolithoautotrophically menggunakan arsenat
sebagai akseptor elektron dengan hidrogen. Selama respirasi anaerobikm
Pyrobaculum arsenaticum menggunakan hidrogen sebagai sumber elektron dan
mereduksi arsenat menjadi arsenit. Pyrobaculum arsenaticum ditemukan pada tahun
2000 setelah diisolasi dari lingkungan mata air panas bersuhu tinggi, khususnya di
Napoli, Italia. Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa Pyrobaculum
arsenaticum tumbuh optimal pada suhu 90oC, dan mampu tumbuh pada suhu
berkisar antara 68oC hingga 100oC. Pyrobaculum arsenaticum mampu tumbuh di
lingkungan yang sedikit garam, antara konsentrasi NaCl 0% dan 3%.

4. Pyrodictium abyssi
Pyrodictium abyssi adalah archaeon anaerobik yang digolongkan ke dalam kelompok
gram negatif, bersifat hipertermofilik. Pyrodictium abyssi mampu tumbuh pada
temperatur antara 80-110oC tetapi memiliki pertumbuhan maksimum antara 97-
105oC. Secara optimal, Pyrodictium abyssi berkembang biak pada pH 5,5. Archaeon
ini berbentuk cakram dan berdiameter sekitar 0,3-2,5µm dan tebal 0,025-0,05µm.
Pyrodictium abyssi merupakan organisme chemolithoautotroph dan menggunakan
hidrogen sebagai donor elektron dan sulphur sebagai akseptor elektron untuk
melakukan reaksi redoks anorganik dalam kondisi ekstrim. Pyrodictium abyssi
ditemukan jauh di bawah permukaan laut di ventilasi hidrotermal.

5. Caldivirga maquilingensis

Caldivirga maquilingensis pertama kali diisolasi dari sumber air panas yang terletak
di Filipina. Mata air panas ini, yang dikenal sebagai 'Mata Air Lumpur' yang sangat
panas dan asam. Caldivirga maquilingensis tumbuh optimal pada suhu 85°C dan
pada kisaran pH 3,7-4,2. Caldivirga maquilingensis sebagian besar berbentuk batang
dan benar-benar lurus atau sedikit melengkung dengan ukuran rata-rata adalah 0,4-
0,7µm.
Eukarya

1.

2.

3.

4.
5.

Kegiatan 2 :

Hari
No Gambar Keterangan
ke-
1 Tidak ada perubahan

Roti (di dalam kotak mika) 2 Tidak ada perubahan


3 Tidak ada perubahan

1 4 Tumbuh fungi di satu titik


berwarna putih
5 Tumbuh lebih banyak fungi
berwarna putih di titik lain
6 Warna fungi berubah
menjadi abu-abu
7 Warna fungi berubah
menjadi abu-abu
1 Tidak ada perubahan
Roti (di ruang terbuka)
2 Tidak ada perubahan

3 Roti mulai mengeras

2 4 Roti menjadi keras

5 Roti dikelilingi oleh semut

6 Roti sangat keras

7 Roti sangat keras

1 Tidak terlihat ada


perubahan.
3 Kaldu 2 Tidak terlihat ada
perubahan.
3 Tidak terlihat ada
perubahan.
4 Muncul gumpalan putih
berbentuk lingkaran kecil
5 Gumpalan putih semakin
banyak
6 Gumpalan putih semakin
besar dan banyak
Gumpalan putih semakin
7
besar dan banyak

Pembahasan

G. KESIMPULAN DAN SARAN

H. LAMPIRAN

I. DAFTAR PUSTAKA

https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Metallosphaera_sedula //

diakses 18 Februari 2021 Pukul 21.11 WIB

https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Halobacterium_salinarum //

diakses 18 Februari 2021 Pukul 21.19 WIB


http://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?mode=Info

&id=224&lvl3&lin=f&keep=1&srchmode=1&unlock // diakses 18 Februari

2021 Pukul 21.19 WIB

http://mnphys.biochem.mpg.de/en/eg/oesterhelt/web_page_list/Org_Hasa

index.html // diakses 18 Februari 2021 Pukul 23.19 WIB

https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Pyrobaculum_arsenaticum#:~

text=2)-,Cell%20and%20colony%20structure,20%20%CE%BC

%20have%20been%20observed // diakses 19 Februari 2021 Pukul

10.08 WIB

https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Caldivirga_maquilingensis#:~

text=of%20Caldivirga%20maquilingensis-,Cell%20Structure%2

%20Metabolism%20and%20Life%20Cycle,0.4%2D0.7%20micr

meters%20in%20diatmeter // diakses 19 Februari 2021 Pukul

10.12 WIB

https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Pyrodictium_abyssi // diakses

19 Februari 2021 Pukul 10.31 WIB

https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Legionella_pneumophila //

diakses 19 Februari 2021 Pukul 10.42 WIB

https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Moraxella bovis // diakses 19

Februari 2021 Pukul 10.53 WIB

https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Klebsiella oksitoca// diakses 19

Februari 2021 Pukul 11.41 WIB

Anda mungkin juga menyukai