Anda di halaman 1dari 4

Teks Pidato Tentang Mensyukuri Nikmat Allah

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Selamat pagi dan salam semangat untuk kita semua,

Yang saya hormati, Bapak/Ibu Kepala SD/MI/SMP/MTs/SMA/MA Negeri/Swasta Kabupaten/Kota


Yang saya hormati, Bapak/Ibu Dewan Guru
serta siswa-siswi yang saya banggakan

Bismillahirrahmanirrahiim.

Pertama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat
iman, islam dan ihsan.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarganya, sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Alhamdulillah, saat ini kita masih diberikan nikmat iman dan kesehatan sehingga kita dapat berkumpul
di pagi hari yang cerah ini untuk mendengarkan pidato.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato tentang rasa syukur terhadap nikmat Allah
SWT.

Bersyukur adalah sikap yang menyiratkan ungkapan terima kasih atas segala kenikmatan dalam
keadaan bagaimanapun, baik pada diri kita sebagai manusia ataupun semua makhluk yang telah
diberikan dari kasih sayang oleh Allah SWT semata. 

Semua yang kita miliki baik sandang, pangan, dan papan adalah titipan nikmat dari Allah SWT yang
sewaktu-waktu bisa direnggut kembali sesuai kehendak-Nya. 

Jika kita diberikan kesempatan menikmati karunia yang sudah ditentukan takarannya masing-masing
oleh Allah SWT, tentu kita harus mampu memanfaatkannya untuk beribadah kepada Allah.

Sungguh, karena segala nikmat yang diberikan akan diminta pertanggung jawaban di akhirat kelak.

Apakah semua kenikmatan itu digunakan untuk kebaikan atau malah menyimpang dari jalan Allah SWT?

Hadirin yang dirahmati Allah;

Adapun kita sekarang berbicara tentang lawan dari syukur yaitu kufur nikmat. Kufur adalah keadaan
ketika manusia mengingkari bahwa seluruh nikmat yang diperoleh adalah dari Allah SWT.

Selain itu, menggunakan nikmat tersebut untuk durhaka atau bahkan membuatnya tidak takut
bermaksiat pada Allah SWT.

Misalnya, sikap serakah yang tak pernah merasa puas atau cukup dengan nikmat yang sudah dicapai
sehingga menghalalkan segala cara yang ditempuh demi memenuhi hawa nafsu. 

Serakah adalah salah satu dari penyakit hati jika seseorang kurang bersyukur dan tidak menikmati
kebahagiaan yang telah diberikan, pada akhirnya membuat pikiran dan hati menjadi jauh dari
kebahagiaan serta ketenangan.

Dampak buruk lainnya jika kita tidak menanamkan rasa syukur yaitu timbulnya penyakit hati berupa
rasa iri dengki terhadap kenikmatan yang diterima orang lain.

Padahalsejatinya Allah Maha Kaya dan Allah Maha Adil. Sudah tak terhitung betapa banyaknya
nikmat yang telah diberikan kepada setiap makhluk-Nya, tanpa terkecuali dengan porsi yang sudah adil
pengaturannya.

Maka dari itu, kita diperingatkan untuk selalu bersyukur sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
‫فَا ْذ ُكر ُْونِ ۤ ْي اَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُکر ُْوا لِ ْي َواَل تَ ْكفُر ُْو ِن‬
Bacaan Latin:

Fadzkuruunii adzkurkum wasykuruulii walaa takfuruun.

Artinya:

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah
kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al Baqarah ayat 152)

Hadirin yang dirahmati Allah, 

Cara agar selalu menjadi hamba Allah SWT yang senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan dapat
diwujudkan dengan cara bersyukur secara lisan, seperti senantiasa memuji dan mengucapkan bacaan
Alhamdulillah (segala puji milik Allah), bertutur kata baik kepada sesama, atau meminta maaf bila
melakukan kesalahan.

Selanjutnya kita dapat mensyukuri nikmat Allah dengan perbuatan dalam bentuk ketaatan menjalankan
segala yang diperintah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya, bisa dengan cara berbagi rezeki kepada
orang yang membutuhkan, berbagi ilmu dan kebahagiaan. 

Selain itu, menjaga kebersihan dan kesehatan baik jasmani maupun rohani juga termasuk rasa syukur
terhadap nikmat sehat yang diberikan Allah SWT.

Dan terakhir syukur dengan hati. Ketika kita mengakui, mengimani, dan meyakini secara penuh dalam
hati bahwa segala bentuk kenikmatan ini datangnya hanya dari Allah SWT semata sehingga
kemaslahatan dan kebahagiaan hidup dapat diraih.

Dengan demikian, sifat bersyukur dapat membuat hati menjadi lebih lapang, bahagia, tenang, dan
selalu berbaik sangka kepada Allah sehingga niscaya juga akan semakin bertambah nikmat dan pahala
kebaikan bagi orang yang bersyukur. 

Sebaliknya, jika kita kufur nikmat akan menerima balasan berupa ditimpa azab yang pedih karena
segala nikmat malah disalahgunakan untuk maksiat.

Dalam firman Allah pun ditegaskan bahwa; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabku
sangat pedih.” (QS. Ibrahim Ayat 7).

Demikian pidato yang bisa saya sampaikan. Saya tutup pidato hari ini dengan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya bila ada salah kata dan tindakan yang kurang berkenan.

Semoga pidato yang saya sampaikan bermanfaat serta mudah-mudahan kita termasuk orang-orang
yang pandai bersyukur atas segala kondisi yang sudah digariskan oleh Sang Maha Kuasa dengan
mengharapkan ridho Allah SWT. Aamiin Ya Robbal Alamiin.

Saya akhiri,
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
ADAP KEPADA ORANG TUA
Bismillahirrahmanirrahim …….
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh ……….

Hamdan wa syukron lillah, sholatan wa salaman 'ala Rasulillah,


La haula wala quwwata illa billah, amma ba'du.
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah

Yang terhormat Bapak dan Ibu Guru

Serta teman-teman seperjuangan yang saya banggakan.


Nah pertama-tama saya mau mengajak kepada semua sahabat yang ada disini
Ayo, bersyukur kepada Allah.
Ayo, bersholawat kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dan ayo, berbakti kepada kedua orang tua kita.
eman-temanku,
maukah kalian masuk surga?
Ayo, mau tidak?
Jika mau,
begini caranya peluklah kedua tangan orang tua kita kita seraya ucapkan
Asalamualaikum ya abi ya umi,

Asalamualaikum ya abi ya umi,

Salam indah kupersembahkan,

Dari Allah Yang Penyayang,

Salam indah ku persembahkan,

Dari Allah Yang Penyayang.

Teman-temanku yang tersayang, memberi salam dan doa kepada kedua orang tua itu merupakan salah satu
contoh adab yang baik terhadap orang tua.
Ada contoh lagi teman-temanku, yaitu kita harus rajin mengaji supaya menjadi anak yang saleh. Ke sekolah
tidak malas lagi, tentu akan membuat hati orang tua kita bahagia.
Nah, membahagiakan orang tua adalah salah satu cara untuk mendapatkan ridhonya.
Diantaranya dengan mentaati apa yang orang tua perintahkan yang sejalan dengan ajaran agama kita.
Apabila orang tua memerintahkan untuk membelikan sesuatu, maka hendaklah kita tidak menolaknya dan
pergunakanlah bahasa yang baik.

adab terhadap orang tua ini dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Al Isra ayat 23 

Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat
baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia

Mengucapkan kata ah kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau
memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

Terus, apabila kita hendak pergi sekolah, maka kita harus ingat untuk bersalaman terlebih dahulu.

Jangan hanya meminta uang jajan lantas kita pergi begitu saja. Itu contoh kecilnya.

Kesimpulan ceramah singkat ini adalah adab menghormati orang tua adalah salah satu adab yang baik


kepada orang tua.

Demikianlah, yang dapat saya sampaikan.


Mudah-mudahan ceramah singkat ini bermanfaat bagi kita semua.
Ikan lohan ikan gurami,
banyak terdapat di danau Nongsa

Segala kesalahan dari kami, dan hanya kebenaran dari yang Esa


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai