Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang dengan Rahmat dan kasih sayangnya telah
memberi kita kesehatan sampai hari ini. Pada kesempatan ini izinkan saya untuk menyampaikan
sebuah ceramah yang berjudul “Bersyukur kepada Allah.”
Kata syukur diambil dari bahasa Arab, asy-syukr yang berarti membuka dan
menunjukkan (transparan and show). Sedangkan secara istilah syariat ialah
menunjukkan kebaikan Allah (sebagai pemberi nikmat) dan menggunakan
nikmat itu untuk amal yang diridhoi-Nya. Sebagaimana perkataan Nabi
Sulaiman yang terdapat dalam Surat An- Naml ayat 40 yang berbunyi “… Ini
termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”
Syukur secara bahasa bermakna berterima kasih dan menerima dengan sepenuh hati akan anugerah
atau nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kita tidak akan bisa menghitung, mengira berapa banyak
nikmat yang Allah berikan. Mulai dari nikmat kesehatan, nikmat iman, nikmat masih bisa berfikir
dengan akal yang sehat, nikmat masih diberikan nafas untuk hidup dan menikmati kehidupan serta
berbagai nikmat lagi yang tak bisa kita hitung satu persatu. Namun yang menjadi permasalahannya
adalah, mengapa kita tidak bisa bersyukur akan semua nikmat yang Allah berikan dan mengapa kita
selalu berfikir bahwa nikmat itu berupa uang atau bahkan materi?
Pemikiran seperti ini sebenarnya sangat salah dan fatal, karena apabila kita berpikir seperti ini berarti
kita termasuk orang yang kufur.
Demikian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan, jika ada kebenaran
yang terdapat dalam ceramah saya ini, maka semata-mata kebenaran itu
datangnya dari Allah swt, namun jika terdapat kekhilafan maka semata-mata
kekurangan itu datangnya dari diri pribadi saya sendiri.
Wallahua’lam bisshowab.
Wassalami’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..