Anda di halaman 1dari 2

By : Nurain Pureng

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillah wa syukurillah laa haula wa laa quwwata ila biLlah..


Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad…
Rabbishrahli Shadri wa yassirli amri wahlul ukdatammil lisani yafkahu kauli..

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang dengan Rahmat dan kasih sayangnya telah
memberi kita kesehatan sampai hari ini. Pada kesempatan ini izinkan saya untuk menyampaikan
sebuah ceramah yang berjudul “Bersyukur kepada Allah.”

Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT,

Kata syukur diambil dari bahasa Arab, asy-syukr yang berarti membuka dan
menunjukkan (transparan and show). Sedangkan secara istilah syariat ialah
menunjukkan kebaikan Allah (sebagai pemberi nikmat) dan menggunakan
nikmat itu untuk amal yang diridhoi-Nya. Sebagaimana perkataan Nabi
Sulaiman yang terdapat dalam Surat An- Naml ayat 40 yang berbunyi “… Ini
termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.”

Syukur secara bahasa bermakna berterima kasih dan menerima dengan sepenuh hati akan anugerah
atau nikmat yang Allah berikan kepada kita. Kita tidak akan bisa menghitung, mengira berapa banyak
nikmat yang Allah berikan. Mulai dari nikmat kesehatan, nikmat iman, nikmat masih bisa berfikir
dengan akal yang sehat, nikmat masih diberikan nafas untuk hidup dan menikmati kehidupan serta
berbagai nikmat lagi yang tak bisa kita hitung satu persatu. Namun yang menjadi permasalahannya
adalah, mengapa kita tidak bisa bersyukur akan semua nikmat yang Allah berikan dan mengapa kita
selalu berfikir bahwa nikmat itu berupa uang atau bahkan materi?

Pemikiran seperti ini sebenarnya sangat salah dan fatal, karena apabila kita berpikir seperti ini berarti
kita termasuk orang yang kufur.

Sebagaimana kita ketahui bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk


bersyukur. Terdapat banyak dalil untuk perintah syukur ini salah satunya
tercantum dalam surat Al-Baqarah ayat 152, “Maka bersyukurlah kalian
dengan nama-Ku, lalu bersyukurlah kalian dengan nikmat-Ku, dan janganlah
kalian kufur.” Dalam Ilmu Tasawuf dijelaskan, ada banyak cara yang dapat
dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur.

Selalu tanamkan keyakinan bahwa semua nikmat yang kita dapatkan


datangnya dari Allah Atas izin-Nya. Sehingga tidak terlintas sedikitpun dalam
pikiran kita untuk membanggakan diri. Selalu memuji Allah karena kuasa-Nya
dan keMaha Besaran-Nya karena dapat mengatur segala apa yang terjadi di
langit ataupun di bumi. Yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

Hadirin yang dirahmati Allah swt,


kita dapat beramal secara continue sebagai salah satu cara bersyukur.
Melakukan amal yaumiah secara rutin terus menerus. Seperti hadits yang
diriwayatkan oleh Bukhori berikut, “Kekhasan Nabi SAW adalah bangun malam
untuk shalat malam yang panjang hingga telapaknya membengkak. Jika ada
yang bertanya maka beliau menjawab : “Aku ingin menjadi Hamba yang
bersyukur dengan cara ini.” Subhanallah,, padahal kita sudah mengetahui
bersama bahwasanya Rasulullah itu ma’sum dan terjamin masuk surga kelak.
Tapi jaminan tersebut tidak membuatnya menjadi lalai bahkan semakin
membuatnya giat beribadah sebagai ungkapan rasa syukurnya.
Yang terakhir, kita dapat berhati-hati dalam menggunakan nikmat-Nya dan
tidak menyalahgunakannya karena kelak nikmat tersebut akan diminta
pertanggung jawabannya. Hal ini terdapat dalam Surat At-Takatsur : 8, “Pada
hari kiamat nanti, setiap nikmat yang telah digunakan akan diminta
pertanggung jawabannya,”

Hadirin yang dirahmati Allah swt,


Kemudian apa yang akan didapat setelah bersyukur? Selain Allah
memerintahkan kita untuk bersyukur, bersyukur dapat menjadi penyebab
bertambahnya nikmat dari Allah. Bersyukur dapat pula menjadi jalan untuk
dicintai Allah. Selain itu jika kita bersyukur, Allah akan menghindarkan kita
dari azab dunia dan akhirat. “Kami kirimkan azab berupa angin yang
menimpakan batuan membara kepada kaum Luth. Dan Kami selamatkan
mereka yang beriman, begitulah Kami membalas orang-orang yang bersyukur.”
(Qs. Al-Qomar:34-35). Dan yang terakhir, dengan bersyukur Allah akan
mengangkat derajat kita di sisi-Nya. Ini terdapat di surat An-Naml :
40 ”Seseorang yang bersyukur, sesungguhnya akan diangkat derajatnya.”
Ma sha Allah,, semoga kita semua yang ada disini,, merupakan hamba Allah
yang senantiasa selalu bersyukur atas segala Nikmat dariNya.

Demikian ceramah singkat yang dapat saya sampaikan, jika ada kebenaran
yang terdapat dalam ceramah saya ini, maka semata-mata kebenaran itu
datangnya dari Allah swt, namun jika terdapat kekhilafan maka semata-mata
kekurangan itu datangnya dari diri pribadi saya sendiri.
Wallahua’lam bisshowab.
Wassalami’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Anda mungkin juga menyukai