Anda di halaman 1dari 20

AKHLAK

Materi:
• Syukur
• Muraqabah
• Taubat
NAMA KELOMPOK

BAIQ PARASMIANTI RAHAYU

BAIQ VIA AYU PUTRI JULIA RAHMA


SYUKUR
Bersyukur itu terbagi menjadi tiga bagian :
 bersyukur dengan lisan
 bersyukur dengan badan
 bersyukur dengan hati
Beberapa pendapat mengenai syukur
 Syukur menurut pendapat Syibli adalah memperhatikan
kepada (Dzat) yang telah memberikan sebuah
kenikmatan, bukan pada kenikmatan Allah SWT.,
 Menurut pendapat seseorang bahwa syukur yakni
mengatur sesuatu yang telah ada dan mencari sesuatu
yang belum ada. 
 Menurut pendapat dari Abu Utsman yang dimaksud
dengan syukurnya orang awam itu ialah orang yang.
bersyukur kepada orang yang telah memberikan makanan
dan juga pakaian kepadanya, akan tetapi syukurnya orang
yang, khusus itu adalah orang bersyukur kepada sesuatu
yang telah mengandung sebuah arti di dalam hati. 
Dalil-dalil yang berhubungan dengan syukur

Surat Al-Baqarah ayat 152, yang artinya


adalah : "Karena itu, ingatlah kamu kepada-
Ku niscaya Aku ingat (pula kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku". 
Hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani, artinya
: "Hai barangsiapa yang telah diberikan
kebaikan maka hendaklah ia menyebutkannya.
Barangsiapa yang menyebutkannya maka ia
telah mensyukurinya, dan barangsiapa yang
me¬nyembunyikannya maka ia telah kufur".
Hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, yakni
artinya "Orang yang memberi makan dan yang
bersyukur (kepada nikmat Allah) adalah seperti
orang puasa dan sabar".
Muraqabah
Muraqabah artinya saling mengawasi, saling mengintai
atau saling memperhatikan. Dalam kajian
Tasawuf/Tarekat, muraqabah dalam pengertian
bahasa tersebut, terjadi antara hamba dengan Tuhan
nya. Muraqabah bisa juga digambarkan sebagai intai
mengintai antara hamba dengan Tuhan nya.
Sebagian Syekh menggambarkan Muraqabah itu
adalah saat dimana ucapan salam seorang hamba
dijawab oleh Tuhan.
Firman Allah SWT :
 Dan Allah Maha Mengawasi segala sesuatu (Q.S. Al
Ahzab 33:52)
 Adakah Zat yang Maha Menjaga tiap-tiap diri terhadap
apa yang dikerjakannya (Q.S. Ar Ra’da 13:33).
 Apakah Manusia tidak mengerti bahwa Allah itu Maha
Melihat? (Q.S. Al Alaq 96:14).
 Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu (Q.S. An Nisa 4:1).
 Allah meridhai mereka dan mereka pun ridha kepada
Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang-
orang yang takut kepada Tuhannya (Q.S Bayyinah
98:8).
Sabda Rasulullah SAW :
 “Hendaknya engkau menyembah kepada Allah
seolah-olah engkau melihat-Nya, dan jikalau engkau
tidak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia
itu melihat engkau” (H.R. Muslim)
Dari ayat-ayat dan hadist tersebut dapat diambil
kesimpulan, bahwa muraqabah berarti mawas diri
seorang hamba terhadap khalik nya bahwa Allah
mengawasi, mengintai dan memperhatikan kita,
niat dan amal-amal hambanya. Sebaliknya seorang
hamba harus mawas diri terhadap hati, niat dan
amal yang telah dikerjakan untuk melaksanakan
perintah Allah dan meninggalkan larangan Nya.
TAUBAT

Taubat ialah kembali taat kepada Allah


s.w.t dan menyesal dengan bersungguh-
sungguh terhadap dosa yang telah
dilakukan sama ada dosa
besar mahupun dosa kecil serta memohon
keampunan dari Allah.
Hukum bertaubat adalah wajib sama ada dosa
kepada Allah s.w.t maupun dosa sesama
manusia. Jika dosa itu berkaitan dengan
manusia, hendaklah meminta maaf. Sekiranya
dosa berkaitan dengan harta benda, hendaklah
dikembalikan harta tersebut kepada tuannya.
Taubat yang terbaik adalah taubat yang penuh
penyesalan, keinsafan dan rasa rendah diri
kepada Allah s.w.t.
Di dalam Islam, digariskan cara-cara memohon
keampunan dan rahmat Allah s.w.t :
 Menyesal, menginsafi & berazam tidak akan
mengulangi dosa yang telah dilakukannya
 Beristighfar memohon keampunan Allah s.w.t
 Beramal kebajikan
 Mensyukuri nikmat Allah s.w.t.
 Berdoa memohon kesejahteraan hidup
di dunia & hari Akhirat
Sebab Allah menerima taubat
Sebab-sebab Allah menerima taubat kita antara lain :
 Allah s.w.t Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani
 Supaya hamba-Nya bersih daripada dosa dan memperoleh
kebahagian di syurga kelak
 Supaya seseorang itu melakukan kebaikan dan mencegah dari
kejahatan
 Orang yang bertaubat akan benci akan dosa-dosa lampaunya
 Orang yang bertaubat tidak akan mengulangi dosa-dosa
lampaunya
 Hanya Allah s.w.t sahaja yang berhak mengampuni dosa
hamba-Nya.
Tujuan Taubat
Tujuan taubat antara lain :
 Mempeliharakan diri yang suci dari dosa terutama
pada hari perhitungan di akhirat kelak
 Ibadat yang dilakukan diterima Allah s.w.t.
 Dapat mengerjakan ibadat dengan sempurna
 Mendapat balasan yang baik pada hari akhirat
 Mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah s.w.t.
 Jiwa dan perasaan tenang
Ayat yang berkaitan
Ayat yang berkaitan dengan taubat
 Surah At-Taubah
 Surah as-Syura : 25 “Dan Dialah (Allah) yang
menerima taubat daripada hamba-Nya (yang
bertaubat) serta memaafkan kejahatan-kejahatan
(yang telah mereka lakukan). Dan Dia mengetahui
apa yang kamu semua kerjakan.”
  Surah al-Baqarah : 222 "Sesungguhnya Allah s.w.t
suka kepada orang-orang yang bertaubat dan menjaga
kebersihan."
Seseorang dapat dikatakan sebagai pelaku tobat,
jika orang tersebut tobat karena takut akan suatu
siksaan Allah SWT. Dan seorang dapat dikatakan
sebagai pelaku tobat yang mencapai tingkatan
Inabah jika seseorang dari pelaku tobat itu
mengharapkan suatu pahala.  
Sedangkan orang tobat yang termotivasi oleh suatu
sikap hati-hati dan ketelitian hatinya, bukan karena
mengharapkan pahala atau pun takut akan
siksa dari Allah SWT. maka orang tersebut yang
dikatakan sebagai seorang pemilik Aubah (kembali
kepada Allah) *sifat para nabi
KETAHUILAH

Memperbanyak atau terus-menerus membaca


kalimat Istighfar adalah termasuk di antara
proses ritual perjalanan tobat Nabi Muhammad
saw, karena itu Nabi bersabda yang artinya
adalah sebagai berikut: 
"Sesungguhnya Dia menutupi hatiku, maka saya
memohon ampun kepada Allah sehari tujuh
puluh kali". 
WASSALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai