Anda di halaman 1dari 40

+ TIPS PANGAN AMAN

DI MASA PANDEMI
COVID-19
5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN


Edisi revisi dari buku : 5 Kunci Keamanan Pangan Anak Sekolah
Tim Penyusun : DR. Roy A. Sparringa, M.App.Sc., dkk.
Penerbit : Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan, BPOM, 2012

5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN


Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2020

Ukuran : 14, 8 cm x 21 cm; 36 halaman

ISBN : 978-602-415-037-2

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dalam
bentuk elektronik, mekanik, rekaman, atau cara apapun tanpa izin tertulis sebelumnya
dari penerbit.

Diterbitkan Oleh :
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat 10560 - INDONESIA
Telp. (021) 428 78701, Fax. (021) 428 78701
www.pom.go.id
klubpompi.pom.go.id

ii BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Sambutan

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas SAPA)


dengan mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi harus
diikuti dengan Aksi Nasional yang melibatkan seluruh pemangku
kepentingan terkait, termasuk masyarakat. Masyarakat yang menjadi
kelompok target utama dalam Aksi Nasional diharapkan memiliki
kemandirian untuk mengawasi pangan di lingkungannya. Edukasi
keamanan pangan menjadi salah satu upaya sehingga masyarakat
memahami dan menerapkan perilaku keamanan pangan secara konsisten.

Saya menyambut baik dan mengapresiasi upaya penyusunan rangkaian


modul keamanan pangan sebagai materi edukasi keamanan pangan untuk
masyarakat, dalam rangka peningkatan pangan yang aman, bermutu, dan
bergizi.

Semoga rangkaian buku 5 Kunci Memilih Pangan Aman dapat


dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat sehingga kita
bersama-sama meningkatkan keamanan pangan di Indonesia.

Jakarta, Juli 2020


Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Dr. Penny K. Lukito, MCP.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN iii


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
penerbitan buku “5 Kunci Memilih Pangan Aman”. Edukasi keamanan
pangan di masyarakat sangat penting dan dengan menggunakan buku ini
diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan kapasitas masyarakat.
Dengan membaca buku ini, diharapkan masyarakat dapat menjaga diri
dari pangan yang tidak aman serta turut berpartisipasi dalam mengawasi
dan meningkatkan keamanan pangan di sekitarnya.

Penyusunan buku ini merupakan salah satu langkah konkret pemerintah


cq. Badan POM untuk mengimplementasikan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat Sadar Pangan Aman (Germas SAPA) dengan mengonsumsi pangan
yang Aman, Bermutu, dan Bergizi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun atas upayanya


menyusun buku ini. Edukasi keamanan pangan akan terus berkembang
sesuai dinamika di masyarakat serta perkembangan ilmu dan teknologi.
Oleh karena itu, kami sangat menghargai apabila ada saran maupun
masukan yang membangun untuk penyempurnaan materi keamanan
pangan ini.

Kami berharap buku ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh


masyarakat sehingga terwujud pangan yang bermutu dan aman di
lingkungan masyarakat.

Jakarta, Juli 2020


Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan

Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si.

iv BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Tim Penyusun

Pengarah :
Dr. Penny K. Lukito, MCP.
(Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan)

Penanggung Jawab :
Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si.
(Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan)

Koordinator Pelaksana Teknis :


Dra. Dewi Prawitasari, Apt., M.Kes.
(Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha)

Penyusun :
Prof. Dr. Winiati P. Rahayu
Dra. Indriemayatie Asri Gani, Apt.
Yanti Kamayanti Latifa, SP., M.Epid.
Chyntia Dewi N.S., STP.
Fauzi Achamdi, STP., MP.
Irmawaty Abdy, STP.
Teti Rosniawati, STP., M.Si.

Desain Cover :
Chyntia Dewi N.S., STP.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN v


DAFTAR ISI

Bab 1.
01 PENDAHULUAN 1

Bab 2.
03 KUNCI 1: KENALI PANGAN YANG AMAN 3

Bab 3.
07 KUNCI 2: BELI PANGAN YANG AMAN 7

Bab 4.
12 KUNCI 3: BACA LABEL DENGAN SEKSAMA 12

Bab 5.
19 KUNCI 4: JAGA KEBERSIHAN 19

Bab 6.
21 KUNCI 5: CATAT APA YANG DITEMUI 21

24 TIPS PANGAN AMAN DARI COVID-19 24

30 DAFTAR PUSTAKA 30

vi BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


Bab
1

PENDAHULUAN
Sumber pangan bagi anak selama di sekolah sebagian besar berasal dari kantin
sekolah dan pedagang di luar sekolah. Oleh karena itu, peranan kantin sekolah
dan pedagang di luar sekolah sangat penting untuk menyediakan pangan
jajanan yang aman, bermutu, dan bergizi. Pangan yang dijual di kantin sekolah
atau oleh pedagang di luar sekolah sangat beragam dan dapat dikelompokkan
sebagai makanan sepinggan, makanan camilan/ snack, minuman, dan buah.

Apakah makanan sepinggan itu?


• Makanan sepinggan merupakan
kelompok makanan utama atau dikenal
dengan istilah ”jajanan berat”.
• Jajanan ini bersifat mengenyangkan dan
dapat menggantikan makanan utama
seperti makan siang.
• Contoh makanan sepinggan, yaitu:
mi ayam, bakso kuah, bubur ayam, nasi
goreng, lontong sayur, gado-gado,
ketoprak, siomay, dan soto ayam.

Apakah camilan/snack itu?


• Camilan/snack merupakan makanan yang
dikonsumsi di luar makanan utama.
• Makanan camilan terdiri dari :
- Camilan basah, misalnya gorengan, lemper,
kue lapis, donat, jelly
- Camilan kering, misalnya brondong jagung,
keripik, biskuit, kue kering, permen

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 1


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

2 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


Bab CEMARAN
BIOLOGIS

2 CEGAH
KONTAMINASI
PADA PANGAN
CEMARAN
KIMIA

CEMARAN
FISIK

KUNCI 1:
1 KENALI PANGAN YANG AMAN

Apakah keamanan pangan itu?

Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk


mencegah pangan dari kemungkinan terkontaminasi cemaran
biologis, cemaran kimia, dan cemaran fisik yang dapat mengganggu,
merugikan, dan membahayakan serta tidak bertentangan dengan
agama, keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk
dikonsumsi kesehatan manusia.

Bagaimana syarat pangan aman?


Pangan yang aman adalah pangan yang bebas dari
cemaran biologis, cemaran kimia, dan cemaran fisik.
Pangan dapat terkontaminasi oleh ketiga jenis cemaran
tersebut, yang bila terkonsumsi dapat menyebabkan sakit.
Agar pangan yang kita makan dapat bermanfaat bagi tubuh
dan tidak menyebabkan penyakit, maka kita harus memilih
pangan yang aman.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 3


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Bagaimana memilih pangan yang aman?


1. Pangan Aman dari cemaran biologis

- Pangan terlihat bersih


(tidak ada lalat, atau kotoran yang menempel)
- Pangan tidak basi
(Tekstur tidak menyimpang dari keadaan normal serta
bau tidak menyimpang seperti bau asam atau bau busuk)

Kemasan pangan
tidak rusak/tidak penyok
Catatan : Jangan mencoba atau mengonsumsi pangan yang tekstur atau
baunya menyimpang.

2. Aman dari cemaran kimia


- Pangan tidak gosong
- Pangan tidak dibungkus dengan kertas bekas atau kertas koran

Catatan : Pilih pangan yang


dibungkus dengan
kemasan khusus
pangan.

4 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

- Pangan tidak menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) berlebih


Apa ciri-ciri makanan yang menggunakan BTP berlebih?
- Bila timbul rasa pahit misalnya setelah mengonsumsi minuman, maka produk
tersebut mungkin mengandung pemanis buatan yang berlebih.

- Pangan tidak mengandung bahan berbahaya


Apa ciri-ciri makanan yang menggunakan bahan kimia berbahaya?
Bahan kimia berbahaya yang biasa disalahgunakan sebagai Bahan Tambahan
Pangan (BTP), yaitu formalin, boraks, dan pewarna tekstil (Rhodamin B &
Methanyl Yellow).

- Ciri - ciri pangan mengandung formalin


Mie basah : tidak lengket , tidak mudah putus,
lebih mengkilat, bau khas formalin. Bertahan Mie Basah
lebih dari 1 (satu) hari pada suhu ruang.

Tahu : Bau khas formalin, tidak mudah


hancur. Bertahan lebih dari 1 (satu) hari pada
suhu ruang. Tahu

Ikan asin, ikan segar, dan daging ayam


segar :
Tidak dihinggapi lalat, bau khas formalin
Ikan Asin
- Ciri - ciri pangan mengandung boraks

Bakso, Cilok, Lontong, Otak-Otak :


Tekstur sangat kenyal, tidak lengket,
Bakso Otak -Otak tidak mudah putus.
Kerupuk Rambak dari Tepung
Kerupuk Rambak Gendar :
Terasa getir

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 5


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

- Ciri - ciri pangan mengandung Rhodamin B dan Methanyl Yellow


a. Warna merah mencolok (Rhodamin B) atau kuning mencolok
(Methanyl Yellow) dan cenderung berpendar.
b. Banyak memberikan titik-titik warna yang tidak merata

Contoh penyalahgunaan Rhodamin B dan Methanyl Yellow pada produk


pangan, yaitu : kerupuk, terasi, gulali, sirup berwarna merah.

Kerupuk yang Sirup yang Kerupuk yang


mengandung mengandung mengandung
Rhodamin B Methanyl Yellow Methanyl Yellow

3. Aman dari cemaran fisik

Pada pangan tidak terlihat


ada benda asing misalnya
rambut, serpihan kayu,
kerikil, staples
RAMBUT

STAPLES

Pangan tidak dibungkus


dengan pembungkus
yang distapler

6 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


Bab
3

KUNCI 2:
2 BELI PANGAN YANG AMAN
Bagaimana membeli pangan yang aman?
Untuk membeli pangan kita harus memilih dengan tepat. Pangan yang kita
beli harus aman dari cemaran biologis, cemaran kimia, dan cemaran fisik.
Untuk menghindari bahaya tersebut ada dalam pangan yang kita beli maka
kita harus mengetahui cara-cara membeli pangan yang aman.

Bagaimana membeli pangan yang aman dari


cemaran biologis?
1. Beli dari penjual yang sehat dan bersih

Penjual tidak Penjual tidak sakit


melakukan tindakan
merokok, meludah,
makan, memegang Penjual memegang
rambut, hidung, pangan dengan alat
wajah, atau yang lain. bantu yang bersih.

Baju penjual dan


perlengkapan - Kuku dan tangan penjual bersih
lainnya (celemek, dan bila ada luka, sudah ditutup
masker,tutup kepala) dengan plester.
dalam keadaan bersih. - Penjual selalu mencuci tangan
dengan baik dan benar
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 7
5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

2. Beli pangan di tempat yang bersih


- Lokasi berjualan bersih, tidak dekat dengan tempat pembuangan
sampah ataupun selokan

Pangan diletakkan di atas meja,


tidak hanya dialasi plastik di lantai
atau di tanah.

Meja dan peralatan makan


- Memiliki fasilitas cuci tangan
selalu bersih
- Air pencuci peralatan bersih dan
selalu diganti.

Pangan yang disajikan ditutup


untuk melindunginya dari
pencemaran.

Tidak ada serangga ataupun binatang peliharaan lainnya yang


berkeliaran di dalam kantin/rumah makan maupun dekat pedagang
keliling.

8 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

3. Pilih Pangan yang telah dimasak dengan baik

Pilih pangan yang disajikan


panas, seperti bubur ayam,
bakso, dan sebagainya

Hindari mengonsumsi
pangan yang terlihat kurang
matang.

4. Beli pangan yang dipajang, disimpan, dan


disajikan dengan baik

Wadah penyimpanannya bersih

Jika memilih sendiri


gunakan alat seperti
sendok atau penjepit

Pangan yang sudah


pernah dipegang-pegang
oleh orang lain jangan
dibeli.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 9


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

5. Konsumsi pangan secara benar


Buah dan sayuran yang akan
Segera konsumsi dikonsumsi mentah harus dicuci
pangan yang dibeli bersih terlebih dahulu.

Jika membeli minuman dingin,


pastikan es batu yang digunakan
bersih dan tidak menggunakan
air mentah.

Jika pangan mempunyai bau dan penampakan yang menyimpang


(misalnya basi dan atau berlendir) jangan dibeli

Bagaimana membeli pangan yang aman dari


Cemaran Kimia ?

Belilah pangan yang dijual


di tempat yang bersih dan
terlindung dari sinar
matahari, debu, hujan, angin,
dan asap kendaraan
bermotor.

10 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Jangan membeli pangan


yang dibungkus dengan
kertas bekas atau kertas
koran untuk membungkus
pangan.

Jangan membeli makanan dan


minuman yang warnanya terlalu
mencolok atau terlalu cerah.

Bagaimana membeli pangan yang aman dari


Cemaran Fisik
Periksa apakah makanan yang dibeli mengandung cemaran fisik,
seperti rambut, pecahan kaca, kerikil.

Beli pangan yang tidak


menggunakan staples.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 11


Label pangan olahan adalah setiap keterangan mengenai pangan olahan yang
berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang disertakan
pada pangan olahan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada, atau merupakan
bagian kemasan pangan olahan.
Sebelum ke halaman selanjutnya, yuk tonton video Label di bawah ini.

12 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Mengapa harus membaca label?


Penting untuk memperhatikan/membaca/memahami informasi pada label
pangan olahan yang tercantum di kemasan. Kita membaca informasi yang
tercantum pada label karena kita ingin pangan olahan yang kita pilih/beli sesuai
dengan keinginan kita.

Apa saja informasi pada label yang harus


dibaca dan dimengerti?
1. Nama produk
Nama produk pangan olahan terdiri dari nama jenis dan nama dagang.
Nama jenis adalah pernyataan atau keterangan identitas mengenai pangan
olahan. Nama dagang adalah tanda berupa gambar, nama, kata,
huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
peredaran pangan olahan.
2. Berat bersih atau isi bersih
Merupakan informasi mengenai jumlah pangan olahan yang terdapat di
dalam kemasan atau wadah.
3. Nama dan Alamat yang Memproduksi atau Mengimpor
Untuk pangan olahan dalam negeri mencantumkan nama dan alamat pihak
yang memproduksi pangan olahan di wilayah Indonesia. Untuk pangan
olahan luar negeri mencantumkan nama dan alamat pihak yang
memproduksi di luar negeri serta nama dan alamat pihak yang memasukkan
pangan olahan /importir.

4. Daftar bahan yang digunakan


Daftar bahan yang digunakan dalam kegiatan atau proses produksi pangan
olahan. Pencantuman daftar bahan di dalam label didahului dengan tulisan:
daftar bahan, bahan yang digunakan, bahan-bahan, atau komposisi.
5. Nomor izin Edar
Nomor yang diberikan bagi pangan olahan dalam rangka peredaran pangan
olahan yang tercantum pada izin edar. Nomor izin edar yang dikeluarkan oleh
Badan POM, yaitu BPOM RI MD (pangan olahan yang diproduksi dalam
negeri) dan BPOM RI ML (pangan olahan dari luar negeri) yang diikuti
dengan 12 digit angka sedangkan untuk produksi industri rumah tangga,
nomor izin edarnya P-IRT yang diikuti dengan 15 digit angka dan
dikeluarkan oleh Bupati/Walikota setempat.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 13


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

14 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

6. Keterangan kedaluwarsa
Keterangan kedaluwarsa merupakan batas akhir suatu pangan olahan
dijamin mutunya sepanjang penyimpanannya mengikuti petunjuk yang
diberikan produsen. Keterangan kedaluwarsa dicantumkan pada label
dengan didahului tulisan “Baik digunakan sebelum”.
7. Tanggal dan Kode Produksi
Merupakan informasi mengenai riwayat produksi pangan olahan pada
kondisi dan waktu tertentu.
8. Keterangan Halal bagi yang dipersyaratkan
Tulisan atau Logo Halal dapat dicantumkan pada pangan olahan setelah
mendapat sertifikat halal dari lembaga yang ditunjuk sesuai ketentuan
perundang-undangan.
9. Asal Usul Bahan Tertentu
• Asal bahan pangan olahan tertentu yang bersumber dari hewani atau
tumbuhan
• Pangan olahan yang diproduksi melalui proses khusus (contoh: pangan
iradiasi)

Informasi Nilai Gizi


Informasi Nilai Gizi (ING) adalah daftar kandungan zat gizi dan non gizi pangan
olahan sebagaimana produk pangan olahan dijual sesuai dengan format yang
dibakukan. Pencantuman ING sifatnya WAJIB , kecuali untuk produk kopi
bubuk, teh bubuk/serbuk, teh celup, air minum dalam kemasan, herbal,
rempah-rempah, bumbu, dan kondimen.

Informasi yang wajib Zat gizi yang wajib dicantumkan


dicantumkan
-> Takaran saji -> Energi Total -> Karbohidrat Total
->Jumlah sajian per kemasan -> Lemak total -> Gula
-> Catatan kaki -> Lemak Jenuh ->Garam
-> Protein

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 15


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Bentuk Informasi Nilai Gizi


1. Pada Bagian Belakang Label
(Back of pack Nutrition labelling)

Tabel Informasi Nilai Gizi

2. Pada Bagian Utama Label


(Front of pack nutrition labelling)

Snack

Informasi Nilai Gizi Format Monokrom

Logo Pilihan Lebih Sehat

16 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Cara Membaca Informasi Nilai Gizi

Tabel Informasi Nilai Gizi


Takaran saji : jumlah yang kita konsumsi dalam sekali waktu.
Jumlah sajian per kemasan : Menunjukkan jumlah yang dapat dikonsumsi
per satu kemasan.

1. Awali dengan Takaran Saji


1 saji = 20 g
1 kemasan = 2 sajian
= 2 x 20 g = 40 g

2.
Perhatikan Energi Total
Energi total menunjukkan seberapa
banyak energi yag kita peroleh dari
produk pangan.
1 saji = 20 gr = 94 kkal

3.
Perhatikan % AKG
% AKG digunakan untuk melihat
berapa % zat gizi yang dipenuhi jika
mengonsumsi pangan ini
satu takaran saji.

4.
Perhatikan Kandungan Zat Gizi
Pilih pangan yang memiliki
kandungan zat gizi yang sesuai
dengan kebutuhan.

5.
Catatan Kaki
Menjelskan % AKG pada tabel ING.
Berkontribusi pada kebutuhan energi
sebesar 2150 kkal, sementara
kebutuhan energi pembaca dapat
berbeda.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 17


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Informasi Nilai Gizi Format Monokrom


Per sajian (20 gram)

94 kkal 4g 2g 55 mg

4% 10% 4%

Pada bagian utama label (Front of Pack) menampilkan informasi


nilai gizi berupa energi, lemak total, lemak jenuh, dan garam.
INFORMASI NILAI GIZI FORMAT MONOKROM ini
memudahkan konsumen untuk dapat memahami kandungan
gizi dalam produk pangan.
(CONSUMER FRIENDLY LABELLING)

Logo Pilihan Lebih Sehat

Logo Pilihan Lebih Sehat adalah logo


yang diizinkan oleh Badan POM untuk
dicantumkan pada label apabila telah
memenuhi persayaratan kandungan
gula, garam, lemak, dan/atau zat gizi
lainnya.

Logo Pilihan Lebih Sehat bisa ditemukan pada produk


minuman siap konsumsi seperti minuman ringan, susu, sari
buah tanpa pemanis dan yang kadar gulanya dibatasi.

Selain itu juga bisa ditemui pada produk mi instan dan pasta
instan yang kadar lemak dan garamnya dibatasi.

Produk yang mencantumkan logo ini berarti telah memenuhi


kriteria untuk menjadi pilihan produk yang lebih sehat,
berdasarkan kandungan gula, garam, lemak, dan/atau zat gizi
lainnya.

18 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI KEAMANAN PANGAN UNTUK ANAK SEKOLAH Bab
5

KUNCI 4:
4 JAGA KEBERSIHAN
Meskipun tidak semua mikroba dapat menyebabkan sakit, mikroba
berbahaya/kuman banyak ditemukan pada tanah, air, hewan, dan manusia. Kuman
dapat terbawa oleh udara atau melalui tangan, lap, dan peralatan makan.

Mencuci tangan dengan baik


Kita harus mencuci tangan karena tangan kita mungkin tercemar kuman atau bahan
berbahaya. Kuman dan bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari kita
mungkin berasal dari udara, peralatan atau sumber-sumber lainnya. Mencuci
peralatan dapat menghilangkan sebagian kotoran yang membawa kuman, namun
untuk membunuhnya perlu digunakan bahan pensanitasi. Mencuci tangan yang
paling baik menggunakan sabun dan air yang mengalir.

Kapan kita harus cuci tangan?


• Setelah menggunakan toilet.
• Sebelum dan sesudah makan.
• Setelah menutup mulut pada saat batuk atau bersin,
dan setelah memakai tisu atau sapu tangan untuk membersihkan hidung.
• Setelah menyentuh binatang.
• Setelah memakai sandal dan sepatu.
• Setelah mengambil barang dari lantai.
• Setelah membersihkan dan membuang sampah.
• Setelah memegang uang dan benda kotor lainnya.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 19


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Bagaimana cara mencuci tangan yang baik?

1 2 3
BERSIHKAN BAGIAN BAWAH
BASAHI SELURUH TANGAN DENGAN PAKAI SABUN MERATA KE TELAPAK, KUKU-KUKU, DAN SELURUH
AIR BERSIH MENGALIR PUNGGUNG TANGAN, DAN SELA JARI BAGIAN TANGAN

BIASAKAN
CUCI TANGAN
DENGAN SABUN
& AIR MENGALIR
4 5
KERINGKAN TANGAN DENGAN LAP
BILAS SELURUH BAGIAN TANGAN BERSIH ATAU KERINGKAN DENGAN
DENGAN AIR BERSIH MENGALIR DIANGIN-ANGINKAN

Bagaimana menjaga agar lingkungan kantin


tetap bersih?
Kantin harus bebas dari hama antara lain: tikus, curut, burung, kecoa, lalat, dan serangga
lainnya. Binatang peliharaan juga tidak boleh ada di sekitar kantin. Agar kantin tetap
bersih, sebaiknya :
• Buanglah sampah pada tempatnya.
• Setelah membuang sampah, tutup kembali.
• Usir bila ada hewan peliharaan di sekitar kantin.
• Setelah menggunakan peralatan makan, letakkan di tempat yang disediakan.
• Aktif berpartisipasi menjaga kebersihan sekolah.

20 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


Bab
6

KUNCI 5:
5 CATAT APA YANG DITEMUI
Jika kamu menemukan kendala dalam produk pangan olahan terkemas yang kamu
beli atau kamu mempunyai pertanyaan seputar keamanan pangan. Kamu dapat
mencatatnya dan melaporkannya ke Badan POM, melalui BPOM Mobile atau Call
Center Halo BPOM (1500533).

BPOM Mobile
BPOM Mobile adalah aplikasi untuk memudahkan masyarakat mendapatkan berita
terbaru dari Badan POM, mengecek suatu produk dengan memindai kode QR , serta
mengirimkan pengaduan terhadap suatu produk.
Sebelum ke halaman selanjutnya, yuk tonton video di bawah ini.

Tonton video lengkapnya di : https://bit.ly/BPOMmobile


21
5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

Bagaimana cara menggunakan BPOM Mobile?


1. Buka Play Store atau App Store atau Scan QR Code di bawah ini
untuk download aplikasi

2. Cari dan pilih aplikasi BPOM Mobile di Play Sore


atau App Store

3. Instal Aplikasi dan buat akunmu


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

4. Pilih menu ‘Cek Produk’ untuk cek nomor Izin Edar Produk lalu scan
barcode Produk

5. Pilih menu pengaduan untuk melaporkan produk, isi data pada form
pengaduan, lalu tekan tombol kirim untuk mengirimkan data.

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 23


TIPS PANGAN AMAN
DARI COVID-19

24 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 25


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

26 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 27


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

28 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN 29


5 KUNCI MEMILIH PANGAN AMAN

DAFTAR PUSTAKA
● Rahayu WP, H Nababan, S Budijanto, D Syah.
2003. Higiene dan Sanitasi Pengolahan Pangan. Direktorat SPKP Badan POM RI. Jakarta.

● Rahayu WP, H Nababan, S Budijanto, D Syah.


2003. Keamanan Pangan. Direktorat SPKP Badan POM RI. Jakarta.

● [WHO] World Health Organization.


2006. Five Keys to Food Saver Manual.
Department of Food Safety, Zoonoses, and Foodborne Diseases. Geneva.

● Rahayu WP, H Nababan, D Syah, L Nuraida, E Syamsir, E Susigandhawati, R Puspitasari.


2007. Penyuluhan Keamanan Pangan di Sekolah. Direktorat SPKP Badan POM RI. Jakarta.

● WHO:Switzerland On, Stephen L. W. dan Winiati P. Rahayu. (2012). Estimates for the
burden and costs of foodborne diarrhoeal illness in Indonesia. Asia-Pacific Journal of
Food Safety and Security, 3 (1): 09-13.

● [WHO]World Health Organization. (2015). WHO Estimates of the Global Burden of


Foodborne Diseases: Foodborne Disease Burden Epidemiology Reference Group
2007-2015.

30 BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN


BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat 10560 - Indonesia
Telp: (021) 428 78701 Fax: (021) 428 78701
www.pom.go.id
http://klubpompi.pom.go.id

Anda mungkin juga menyukai