KERANGKA ACUAN
MAKANAN DAN MINUMAN
UPT. PUSKESMAS PAMINGGIR
TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Manusia memerlukan bahan pangan untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Bahan
pangan berguna untuk membangun sel-sel tubuh dan menjaga agar tetap sehat dan
berfungsi sebagaimana mestinya. Bahan pangan adalah bahan yang memungkinkan
manusia tumbuh dan berkembang serta mampu beraktivitas dan memelihara kondisi
tubuh. Diantarabeberapa sumber bahan pangan, terdapatperbedaan yang cukup
nyatadalam hal risiko keamanan pangannya. Hal ini terkait dengan karakter bahan
pangan itu sendiri baik karakter fisi, kimia dan biologinya.
Risiko bahaya dari bahan pangan atau makanan sangat beragam tergantung antara
lain pada jenis tempat diperolihnya, serta pada peka tidaknnya bahan pangan atau
makanan itu terhadap kerusakan, khususnya kerusakan karena mikroba. Bahan pangan
dapat mengalami kerusakan dengan kecepatan yang berbeda-beda tergantung pada
jenisny, seperti digolongkan sebagai berikut :
Bahan pangan yang mudah rusak, misalnya bahan pangan yang berasal dari
hewan seperti daging, susu, telor dan ikan.
Bahan-bahan yang agak mudah rusak, misalnnyasayuran dan buah-buahan, dan
Bahan pangan yang tidak mudah rusak, misalnnya biji-bijian da kacang-kacangan
yang kering seperti gabah, jagung pipil kering dan kacang kedelai kering.
Umumnya bahan pangan yang mudah rusak berisiko mengandung bahaya biologis
karena tercemar mikroba. bahan pangan yang bersifat mudah rusak umumnya
mengandung air dalam kadar yang tinggi sehingga mudah ditumbuhi bakteri.
Keamanan pangan merupakan syrat penting yang harus melekat pada pangan yang
hendak dikonsumsi oleh semua masyarakat Indonesia. Pangan yang bermutu yang
aman dapat dihasilkan dari dapur rumah tangga maupun industri pangan.
Jenis makanan yang perlu diperhatikan dari segi sanitasi dan keamannannya
ialan makanan jajajnan di lingkungan sekolah. Konsumsi makanan jajanan diharapkan
dapat memmberikan kontribusi energi dan zat gizi lain yang berguna untuk
pertumbuhan anak (Sutardji, 2007) namun, makanan jajajnan yang terdapat pada
sebagian besar sekolah juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan karena
adanya Bahan Tambahan Pangan (BTP) bebrahaya yang dimasukkan kedalam
pangan. BTP berbahaya merupakan bahan kimia yang tidak seharusnya dicampurkan
dalam pangan karena penggunaannya dilarang.
Penggunaan BTP berbahaya tentu berefek negatif bagi anak usia sekolah. BTP
berbahaya yang ditemukan dalam jajanan sekolah seperti formalin dapat
menyebabkan mual, muntah, diare, sakit kepala, gangguan jantung, kerusakan hati,
kerusakan syaraf, hilangnya pandangan, kejang dan bahkan kematian (Asikin, 1986
dalam Noriko, 2011). Akumulasi boraks dalam tubuh akan menyebabkan timbulnya
gejala pusing, muntah, mencret, kram perut, bahkan kematian ( Yulairti, 2007).
Rhodamin B dalam waktu lamadapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan kanker
hati, kandung kemih, saluran pencernaan atau jaringan kulit (Arief, 2007)
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan khusus
Penyuluhan ini juga diharapkan anak sekolah dan juga para pengajar, orang tua
serta seluruh masrakat tahu apa bagaimana cara memilih makanan yang aman dan
sehat dan mengetahui sumber bahaya dan risiko makanan terhdap kesehatan.
IV. SARARAN
Sekolah yang ada di wilayah kerja UPT. Puskesmas Paminggir yang terdiri dari:
a. SMA
b. SMK
c. SMP/MTs
d. SD/MI
V. METODE
- Penyuluhan dan tanya jawab
- Pembagian Leaflet tentang bahaya pangan
- Pemasangan poster tentang makanan dan jajanan yang sehat
Pelaksanaan sosialisasi tentang makananan dan minuman yang aman serta bahayanya
dilaksanakan di sekolah wilayah kerja UPT. Puskesmas Paminggir dengan agenda 2
kali dalam 1 tahun.
MATERI
VII. ANGGARAN
Sumber dana yang digunakan untuk kegiatan penyuluhan Makanan dan Minuman
yaitu dari APBD dan dana dana DAK Non Fisik ( BOK )
VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan sosialisasi Mkanan dan Minuman yang sehat UPT.
Puskesmas Paminggir, Bahwa cermat dalam memilih makanan yang aman dan sehat
untuk dikonsumsi, merupakan langkah awal yang tepat untuk mencegah penyakit
dalam memelihara kesehatan.
Mengetahui,
Kepala UPT. Puskesmas Paminggir Pelaksana