PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan yang
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi.Makanan
merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena
mengandung zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan karena tanpa makanan
makhluk hidup akan sulit dalam mendapatkan energy, membantu
pertumbuhan tubuh dan otak (Gunawan, 2010)
Makanan merupakan asupan utama untuk kesehatan, tanpa asupan makanan
yang cukup baik kualitas (gizi seimbang) maupun kuantitasnya (jumlah
asupan) niscaya orang tidak dapat mencapai derajat kesehatan yang optimum.
Makanan disamping diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan menggantikan
sel-sel yang rusak juga diperlukan untuk mempertahankan tubuh dari
berbagai ancaman dari luar termasuk bibit penyakit (agent) (Notoatmodjo,
2003 dalam Amaliyah, 2015)
Makanan adalah sumber energy satu-satunya bagi manusia.Karena jumlah
penduduk yang terus berkembang, maka jumlah produksi makananpun harus
terus bertambah untuk mencukupi jumlah penduduk.
Permasalahan yang timbul kemudian dapat di sebabkan karena kualitas
maupun kuantitas bahan pangan, hal ini tidak boleh terjadi karena tujuan
manusia makan adalah untuk mendapatkan energi agar tetap dapat bertahan
hidup, dan tidak menjadi sakit.Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia yang penting. Semakin maju suatu bangsa, tuntutan dan perhatian
terhadap kualitas pangan yang akan dikonsumsi semakin besar. Konsumen
semakin sadar bahwa pangan merupakan sumber utama pemenuhan
kebutuhan zat-zat gizi seperti protein,lemak,karbohidrat,vitamin dan
mineral.Makanan tidak saja bermanfaat bagi manusia, tetapi juga sangat baik
untuk pertumbuhan mikroba yang patogen.Oleh karenanya, untuk
mendapatkan keuntungan yang maksimum dari makanan, perlu dijaga sanitasi
makanan.
Ada empat masalah utama keamanan pangan di Indonesia yaitu masih banyak
ditemukan produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dalam
peredaran, masih banyak kasus penyakit dan keracunan melalui makanan
yang sebagian besar belum dilaporkan dan belum di identifikasi
penyebabnya, masih banyak ditemukan saranan produksi dan distribusi
pangan yang tidak memenuhi persyaratan, terutama pada industri kecil atau
industi rumah tangga, industri jasa boga dan penjual makanan jajanan, serta
rendahnya pengetahuan dan kepedulian konsumen tentang keamanan pangan
(Sari,2003).
Makanan jajanan merupakan makanan yang popular dan jenisnya bermacam-
macam.
Setiap orang di Negara berkembang dan yang sedang berkembang mengenal
makanan jajanan (street food). (Sari,2003).
Dari 22 jenis jajanan yang di tanyakan dalam Susenas, gorengan adalah
jajanan yang paling disukai di Indonesia. Data Susenas menyebutkan bahwa
gorengan dipilih oleh 49% rumah tangga Indonesia (Ramadani, Nirmala, &
Mersatika, 2017)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, makan permasalahan yang akan diteliti
adalah pemeriksaan jumlah angka kuman pada gorengan yang dijual di Pasar
Seruni Pontianak Timur Tahun 2018.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Menganalisis Hygiene sanitasi pengolahan makanan dan Pemeriksaan
jumlah angka kuman pada penjual gorengan di Pasar Seruni Pontianak
Timur Tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
a. Menganalisis hygiene sanitasi pada pengolahan gorengan di Pasar
Seruni Pontianak Timur Tahun 2018.
b. Menganalisis jumlah angka kuman pada gorengan di Pasar Seruni
Pontianak Timur Tahun 2018.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi mahasiswa
Dalam penelitian penulis dapat menerapkan teori yang di peroleh selama
masa perkuliahan terutama mengenai penyehatan makanan dan minuman
dan penulis berharap memperoleh pelajaran berharga untuk menambah
wawasan.
2. Bagi ilmu pengetahuan kesehatan lingkungan
Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian
yang berhubungan dengan Hygiene sanitasi pengolahan makanan dan
Pemeriksaan jumlah angka kuman pada penjual gorengan di Pasar Seruni
Pontianak Timur Tahun 2018.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan masyarakat untuk memilih makanan (gorengan)
dengan lebih teliti dan melihat lamanya gorengan tersebut dijual.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Makanan
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan
setiap saat dan dimanapun ia berada serta memerlukan pengelolaan yang baik
dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Makanan berfungsi untuk memelihara
proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta mengganti
jaringan tubuh yang rusak, memperoleh egergi untuk aktivitas sehari-hari,
mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan
tubuh lainnya,juga berperan didalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap
berbagai penyakit. Tanpa adanya makanan dan minuman, manusia tidak dapat
melangsungkan hidupnya. Adapun pengertian makanan menurut WHO
(world Health Organization) yaitu semua substansi yang diperlukan tubuh,
kecuali air dan obat-obatan dan substansi-substansi yang dipergunakan untuk
pengobatan (Amaliyah,2015).
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa
seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen, dan lain-
lain.Makanan diperlukan untuk kehidupan karena makanan merupakan
kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Makanan berfungsi untuk
memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan serta
mengganti jaringan tubuh yang rusak, memperoleh energi untuk melakukan
efektivitas sehari-hari, mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan air,
mineral, dan cairan tubuh yang lain juga berperan di dalam mekanisme
pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (Notoatmodjo, 2003 dalam
Amaliyah, 2015).
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa
makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit,
diantaranya:
1. Berada dalam derajat kematangan yang di kehendaki
2. Bebas dari pencemaran disetiap tahap produksi dan pematangan
selanjutnya
3. Bebas dari perubahan fisik, kimia, mikroba, hewan pengerat, serangga,
parasit, dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan
pengeringan
4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang
di hantarkan oleh makanan (food borne illness).
D. Angka Kuman
1. Pengertian Kuman
Kuman adalah mikroorganisme/jasad hidup yang sangat kecil ukurannya,
sulit diamati tanpa alat pembesar, ukuran beberapa mikron dan meliputi
bakteri, virus, jamur, algae, protozoa yang jahat dapat menyebabkan
suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Sedangkan angka kuman adalah
perhitungan jumlah bakteri yang didasarkan pada asumsi bahwa setiap
sel bakteri hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni
setelah diinkubasi dalam media biakan dan lingkungan yang sesuai.
Setelah masa inkubasi jumlah koloni yang hidup dihitung dari hasil
perhitungan tersebut merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah dalam
suspensi tersebut (Andriani, Zaman, & Malaka, 2010).
2. Karakteristik Kuman
Karakteristik kuman terdiri dari 2 macam, yaitu:
a. Morfologi Koloni
Morfologi koloni merupakan salah satu dari berbagai sifat bakteri
yang dapat digunakan untuk identifikasi disamping morfologi
mikroskopis (ukuran, type, flagela, endosprora, dan pewarna),
kebutuhan biokimia dan pembiakan.
b. Ekologi Kuman
Yang mempengaruhi pertumbuhan kuman adalah:
1) Faktor Abiotik, yaitu faktor yang mempengaruhi kehidupan
kuman yang bersifat kimia dan fisika, meliputi :
a) Suhu
b) Ph
c) Kebutuhan O2
d) Kelembaban
e) Nutrient (vitamin dan garam organik)
f) Cahaya/ventilasi
2) Faktor Biotik, yaitu faktor yang disebabkan oleh jasad hidup
yang dapat mempengaruhi kegiatan mikroorganisme dengan
jenis kehidupan yang bersifat:
a) Simbiose
b) Sinergisme
c) Antibosis
d) Sistropisme
3) Kuman di makanan dan minuman
a) Makanan dan minuman
Makanan dan minuman merupakan habitat kuman, namun sel-
sel kuman yang terdapat dimakanan dan minuman merupakan
kontaminasi.Banyak kuman patogen tersebar dimakanan
maupun minuman melalui butiran debu.
b) Jenis mikroorganisme
Jenis algae, protozoa, jamur dan bakteri dapat ditemukan
dimakanan maupun minuman.Spora jamur merupakan bagian
dari mikroorganisme dan sering ditemukan berasal dari spesies
clodosporium.Bakteri yang ditemukan jenis basil gram positif,
baik spora maupun non spora, kokus gram positif dan basil.
4) Faktor-faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Kuman
1) Suhu
Daya tahan kuman terhadap suhu tidak sama bagi tiap spesies.
Ada spesies yang mati setelah mengalami pemanasan beberapa
menit didalam cairan medium pada temperatur 600C,
sebaliknya bakteri yang membentuk spora seperti genus
bacilius dan clostridium tetap hidup setelah dipanasi dengan
uap 1000C.
2) Kelembaban
Sebenarnya bakteri lebih suka keadaan basah, bahkan dapat
hidup dalam air.Hanya didalam air tertutup bakteri tidak dapat
hidup subur karenanya kurangnya udara.Tanah yang cukup
basah juga baik untuk perkembangan bakteri.Kelembaban
optimum untuk bakteri 50% - 55%.
3) Cahaya
Kebanyakan bakteri tidak mengadakan fotosintesis, bahkan
setiap radiasi dapat berbahaya bagi kehidupan.Sinar yang
nampak oleh mata manusia yaitu dengan panjang gelombang
antara 390 nm – 760 mn, tidak begiu berbahaya.Sinar yang
lebih berbahaya adalah sinar dengan panjang gelombang
240nm-300nm.
5) Media pertumbuhan kuman
Media merupakan kumpulan bahan-bahan organic dan anorganik
yang digunakan untuk menumbuhkan dan membiakan kuman
dengan syarat-syarat tertentu. Bahan-bahan yang terkandung
didalamnya antara lain protein, karbohidrat, lemak dan vitamin
(Ramadani et al., 2017).
Media dapat digolongkan dalam beberapa kelompok yaitu:
1) Berdasarkan bentuk konsistensinya
a) Media cair
b) Media padat
c) Media setengah air
2) Berdasarkan penggunaannya Defined Synthetic Media, yang
terdiri dari:
a) Media sintetik sederhana (Synthetic Simple Media)
Mengandung bahan-bahan dasar untuk pertumbuhan
kuman-kuman non parasit.
b) Media sintetik komplek (Complax Synthetic Media)
Mengandung bahan-bahan dasar pertumbuhan ditambah
asam amino.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori diatas,maka kerangka konsep pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tempat
Penyimpanan Angka Kuman
2. Personal Hygiene
3. lingkungan
Variable Penganggu
Keterangan : *) Dikendalikan
1. Variabel Bebas
Variable bebas dalam penelitian ini adalah Tempat, Penyimpanan,
Personal Hygien dan lingkungan dalam melakukan pengelolaan terhadap
hygiene sanitasi makanan gorengan.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemeriksaan angka kuman
pada gorengan.
3. Variabel Penganggu
Variabel penganggu dalam penelitian ini adalah jarak penjualan gorengan
dari sumber pencemaran, suhu dan cuaca.
B. Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis
alternative (Ha), yaitu:
1. Ada hubungan antara hygiene sanitasi pengelolaan makanan terhadap
kandungan angka kuman pada gorengan.
2. Ada hubungan tempat penyimpanan penjual gorengan terhadap hygiene
sanitasi dalam pengelolaan makanan.
3. Ada hubungan Personal Hygiene dan lingkungan terhadap hygiene sanitasi
pengelolaan makanan.
C. Definisi Operasional
Berdasarkan konsep penelitian diatas, definisi operasional penelitian
disajikan pada tabel dibawah ini.
Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Variabel Dependen
1. Angka Jumlah angka Pemeriksaan ALT Berdasarkan Nominal
kuman kuman yang ada labolatorium (Angka Baku mutu=
dalam sampel dengan Lempeng 5x104
gorengan menggunakan Total) a. Memenuhi
metode ALT syarat, jika
(Angka dibawah
Lempeng baku mutu.
Total) b. Tidak
memenuhi
syarat, jika
diatas baku
mutu
Variabel Independen
1. Tempat Tempat Observasi Quesioner 1. (memenuhi Nominal
penyimpana penyimpanan syarat)= 3-
n bahan makanan 5
yang selalu 2. (tidak
terpelihara dan memenuhi
dalam keadaan syarat)= 0-
bersih, tidak 2
ada debu,
barang
yang tidak
terpakai, dan
tidak ada
serangga.
2. Personal Kebersihan Observasi quesioner 0 = kurang Ordinal
seseorang dalam
Hygene baik jika tidak
menangani
makanan memenuhi
gorengan yang
syarat dengan
dilihat secara
visual yaitu skor <23
menggunakan
1= baik,jika
celemek,tidak
merokok, tidak memenuhi
mengunyah,me
syarat dengan
makai pakaian
bersih, mencuci skor >23
tangan setelah
menangani
makanan dan
setelah buang air
bersih