MAKALAH
HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN
Disusun Oleh:
Fadila Putri Utami (5404417034)
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayat-Nya , saya dapat menyelesaikan Makalah Hygiene dan Sanitasi Makanan
ini dengan baik. Shalawat serta salam selalu kita curahkan dan sanjungkan kepada Nabi kita,
Nabi Muhammad SAW karena berkat ketekunan dan kesabaran beliau yang telah membawa kita
dari zaman kebodohan ke zaman yang terang benderang seperti saat sekarang ini.
Penulisan makalah ini kami harapkan dapat bermanfaat terhadap banyak orang. Penulisan
makalah ini juga tidak lepas dari banyak kekurangan dan saya mengharapkan kritik dan saran
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Higiene................................................................................... 5
B. Prinsip Higiene dan Sanitasi Makanan .............................................................. 6
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Higiene dan Sanitasi Makanan ................. 12
D.Pengaruh Makanan Terhadap Kesehatan ............................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Makanan-makanan
mungkin sekali menjadi penyebab terjadinya gangguan dalam tubuh kita sehingga kita jatuh
sakit. Salah satu cara untuk memelihara kesehatan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang
aman, yaitu dengan memastikan makanan tersebut dalam keadaan bersih dan terhindar dari
penyakit. Makananan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi, yang optimal
seperti vitamin, mineral, lemak dan lainnya. Bila salah satu faktor tersebut terganggu maka
makanan yang dihasilkan akan menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit bahkan
keracunan makanan yang dihasilkan (Djarismarvati dkk 2004). Salah satu diantaranya
dikarenakan terkontaminasi.Kontaminasi yang terjadi pada makanan dan minuman dapat
menyebabkan makanan tersebut dapat menjadi media bagi suatu penyakit.
Sanitasi makanan lebih ditekankan pada pengawasan terhadap pembuatan dan
penyediaan bahan makanan agar tidak membahayakan kesehatan. Dalam sanitasi makanan,
permasalahan yang menyangkut nilai gizi ataupun mengenai komposisi bahan makanan yang
sesuai dengan tubuh jarang di perhatikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari hygiene dan sanitasi makanan ?
2. Apa prinsip Higeine sanitasi makanan ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi sanitasi makanan?
4. Bagaimana pengaruh Higiene dan Sanitasi makanan terhadap kesehatan ?
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Higiene dan Sanitasi pada makanan
2. Mengetahui prinsip Higiene dan Sanitasi pada makanan
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi Sanitasi makanan
4. Mengetahui pengaruh Higiene dan Sanitasi makanan terhadap kesehatan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Hygiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, serta beragai
usaha untuk mempertahankan atau memperbaiki kesehatan. Hygiene juga mencakup
upaya perawatan kesehatan diri, termasuk ketepatan sikap tubuh. Upaya hygiene
mencakup perlunya perlindungan bagi pekerja yang terlibat dalam pengolahan makanan
agar terhindar dari sakit, baik sakit yang terjadi pada umumnya, serta sakit yang
disebabkan oleh kecelakaan kerja. Sedangkan, sanitasi adalah penciptaan atau
pemeliharaan kondisi yang mampu mencegah terjadinya kontaminasi makanan atau
terjadinya penyakit yang disebabkan oleh makanan.
Secara garis besarnya, hygiene merupakan usaha seseorang atau individu dan
sanitasi merupakan faktor dari lingkungan sesorang atau individu.
1. Upaya Sanitasi
Upaya sanitasi makanan ini, terdapat beberapa tahapan yang harus diperhatikan
seperti berikut :
a. Keamanan dan kebersihan produk makanan yang di produksi
b. Kebersihan individu dalam pengolahan produk makanan
c. Keamanan terhadap penyediaan air, pengelolaan pembuangan air limbah dan kotoran
d. Perlindungan makanan terhadap kontaminasi selama proses pengolahan, penyajian
dan penyimpanan.
e. Pencucian dan pembersihan alat perlengkapan.
2. Terdaftar dibadan pengawasan obat dan makanan, ditandai dengan adanya kode nomor:
ML: untuk makanan luar negeri (import)
MD: untuk makanan dalam negeri.
b. Kemasan masih baik, utuh tidak rusak, bocor atau kembung
c. Belum habis masa pakai (kadaluarsa)
d. Segel penutup masih terpasang dengan baik
e. Mempunyai merek dan label yang jelas nama instansi pembuatannya
B. Sumber bahan makanan yang baik
7
Untuk mendapatkan bahan makanan yang tak perlu diketahui sumber-sumber makanan yang
baik.Sumber makanan yang baik sering kali tidak mudah kita temukan karena jaringan
perjalanan makanan yang demikian panjang dan melalui jaringan perdagangan pangan (Depkes,
RI 2004). Adapun sumber bahan makanan yang baik adalah :
A. Pusat penjualan bahan makanan dengan sistem pengaturan suhu yang dikendalikan
dengan baik
B. Tempat-tempat penjualan bahan makanan yang diawasi oleh pemerintah daerah dengan
baik.
Ada tiga cara penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya yaitu
(Depkes RI 2004)
a. Penyimpan sejuk (cooling) yaitu suhu penyimpanan 1000C-1500C untuk jenis minuman
buah, es krim, dan sayuran.
b. Penyimpanan dingin (chilling) yaitu suhu penyimpanan 400C-1000C untuk bahan
makanan yang berprotein akan diolah kembali.
c. Penyimpanan dingin sekali (frezen) yaitu suhu penyimpanan <1000C untuk bahan makan
protein yang mudah rusak untuk jangka >24 jam.
pada bahan makanan.Oleh karena itu, titik berat pengendalianyang perlu diperhatikan adalah
pada makanan masak. Dalam proses pengankutan makanan banyak pihak yang terkait mulai dari
persiapan, perwadahan, orang, suhu dan kendaraan pengangkutan itu sendiri.
a. Pengangkutan bahan makanan
Pencemaran makanan selama dalam pengangkutan dapat berupa pencemaran fisik, mikroba
maupun kimia. Untuk mencegahnya adalah membuang atau setidaknya mengurangi sumber yang
akan menyebabkan pencemaran dengan cara :
1. Mengangkut bahan makanan tidak bercampur dengan dengan bahan berbahaya dan beracun
(B3) seperti pupuk, obat hama atau bahan berbaya lainnya.
2. Kendaraan pengangkutan makanan tidak dipergunakan untuk mengangkut bahan lain
seperti untuk mengangkut orang, hewan, atau barang-barang.
3. Kendaraan yang dipergunakan harus diperhatikan kebersihannya agar setiap akan
digunakan untuk makanan selalu dalamkeadaan bersih.
4. Hindari peakaian kendaraan yang telah mengangkut bahan kimia atau pestida walaupun
telah dicuci masih akan terjadi pencemaran.
5. Hindari perlakuan manusia yang menangani makanan selama pengangkutan, seperti
perlakuan makanan yang ditumpuk dan dibuang.
2. Faktor peralatan
Persyaratan peralatan dalam proses pengolahan makanan diantranya adalah :
a. Permukaan alat harus utuh tidak cacat dan mudah dibersihkan
b. Lapisan permukaan alat tidak mudah larut dalam asam/basa atau garam yang lazim dipakai
dalam proses makanan.
c. Apabila alat tersebut kontak dengan makanan, maka alat tersebut tidak akan mengeluarkan
bagian berat beracun berbahaya, seperti :
- Seng (Zn)
- Tembaga (Cu)
- Arsenikum (As)
- Timah hitam (Pb)
13
- Cadmium (Cd)
- Antimon (sintibium)
d. Tutup wadah harus sempurna tertutup
e. Criteria kebersihan ditenukan dengan angka kuman maksimum 100/cm2 permukaan bebas
dari kuman E.coli.
3. Faktor makanan
Persyaratan untuk karyawan/tenaga pengolahan makanan diantaranya adalah :
a. Kondisi badan sehat dengan surat keterangan dokter
b. Bebas dari penyakit menular (TBC,thypus, kolera, dan lain sebagainya)
c. Harus punya buku pemeriksaan kesehatan
2. Mikroorganisme seperti salmonella typhi, shigella dysentrie, fever, virus hepatitis dan
sebagainya, yang dapat mengkontaminaminasi makanan dan masuk dalamtubuh manusia.
3. Toksin yang diproduksi oleh bakteri-bakteri (exo-toxin) yang ada dalam makanan
misalnya entero toxin dari staphylococcus, exo toxin dari clostridium botulinum
4. Penggunaan tanaman atau bahan lain yang beracun seabagai bahan makanan, seperti
jamur beracun, tempe bongkrek dan sebagainya.
Beberapa factor yang baik langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap makanan
adalah :
1) Air
Erat sekali hubungannya dengan makanan, oleh karena itu, air diperlukan dalam semua prose
pengolahan makanan. Dalam beberapa hal air sangat menentukan kualitas makanan.
2) Air kotor (sewage)
Berbagai macam bahan organic dan anorganik terlarut dalam air kotor Merupakan sumber dari
kuman-kuman pathogen, terutama untuk kuman-kuman yang berasal dari saluran
pencemaran.Berperan penting sebagai sumber pencemar bagi air dan makanan.
3) Tanah
Tanah yang mengandung mikroorganisme dapat mengkontaminasi makanan dengan cara :
a. Terbawa oleh alat-alat, masuk kedalam tempat makanan/penyimpanan makanan, akhirnya
sampai ke makanan.
b. Terkait pada bagian tanaman-tanaman/sayuran dan sebagainya.
c. Melalui makanan yang dibungkus dengan bahan/kertas yang tekontaminasi oleh tanah yang
mengandung mikroorganisme.
4) Udara
Adanya mikroorganisme diudara karena terbawa oleh partikel-partikel debu,air atau titik-titik
ludah yang sudah disebarkan oleh orang/hewan, batuk atau berbangkis. Tergantung dari lokasi,
musim, pergerakan udara.
5) Manusia
Merupakan sumber paten dari kuman-kuman Stahilococcus aurcus, Salmonelia,
Clostridium perfringen, Enterrococcus.
15
BAB III
PENUTUP
Ringkasan
Sanitasi makanan merupakan salah satu bagian yang penting, dalam segala aktivitas
masyarakat, mengingat adanya kemungkinan penyakit-penyakit akibat makanan. Dalam
kehidupan manusia dan setiap makhluk hidup , makanan mempunyai peranan penting dan
peranan tersebut dapat di gambarkanbahwa setiap manusia memerlukan makanan untuk
kelangsungan hidupnya. Manusia yang terpenuhi semua kebutuhan makanannya akan terlindung
dan terjamin kesehatannya dan memiliki tenaga kerja yang produktif dan bahan makanan dapat
merupakan perkembang biakan kuman penyakit atau dapat juga media perantara dalam
penyebaran suatu penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Dharma surya dan Gunawan, 2003.Hygiene dan sanitasi Makanan Jajanan Di Simpang
Selayang Kelurahan Simpang Selayang, Kecamatan Medan, Sumatetra Utara.Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
Depkes RI. 2004. Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Dirjen PPM dan PLP Jakarta
Depkes RI, 1986. Permenkes RI No. 712/Menkes/Pcr/X/1986 Tentang Persyaratan Kesehatan
Jasa Boga dan Petunjuk Pelaksanaannya, Dirjen PPM dan PLP, Jakarta.
Depkes RI. 2003. Kepmenkes RI No. 715/Menkes/SK/V/2003 Tentang Persyaratan Hygiene
Sanitasi Jasa Boga, Depkes RI, Jakarta.
Depkes RI, 2000, Prinsip-Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan,Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Purnawijayanti, Hiasinta A. 1999, Sanitasi, Hygiene, dan keselamatan kerja dalam pengolahan
makanan, Jakarta : Kanisius
Trisna E.A, dan Retno A, hygiene, 2008, Hygiene and Sanitation of Nasi Tempe Penyet at
Karangmenjangan Street Vendors, Surabaya.Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.4.No.2,
Januari 2008
Yuliana, Sri Herlina. 2010. Buku Ajar Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan, Fakultas
Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat.
16
Cahyadi, S, 2006. Analis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan,Cetakan Pertama. PT.
Bumi Aksara, Jakarta.
Yulia, 2016, Higiene Sanitasi Makanan, Minuman dan Sarana Sanitasi Terhadap Angka Kuman
Peralatan Makanan dan Minuman di Kantin. Jurnal Vokasi Kesehatan Volume II Nomor
1 Januari 2016
Suci F, Ali R, Erma H,2013. Perilaku Higiene Pengolahan Makanan Berdasarkan Pengetahuan
Tentang Higiene Mengolah Makanan Dalam Penyelenggaraan Makanan di Pusat
Pendidikan dan Latihan Olahraga Jawa Tengah. Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08
Tahun 2013
Agustina dkk, 2013. Association Of Food-Hygiene Practices and Diarrhea Prevalence Among
Indonesian Young Children From Low Socio Economic Urban Areas. BMC Public Health
2013