Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

OBSERVASI MENGENAI SANITASI DI PLAZA/DEPARTEMENT STORE

(Studi Kasus : Lippo Plaza di Jember)

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Kelas D

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2017
LAPORAN
OBSERVASI MENGENAI SANITASI PLAZA/DEPARTEMENT STORE

(Studi Kasus : Lippo Plaza di Jember)

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Higiene Sanitasi Makanan Minuman
& TTU

DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Kelas D
1. Hartika Esty P (152110101105)
2. Nikita Dwi M (152110101145)
3. Eko Prastiko D (152110101189)
4. Najihatus Sa’adah (152110101198)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan petunjuk-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan studi lapang dengan judul
“Observasi Mengenai Sanitasi Plaza/Departement Store (Studi Kasus : Lippo Plaza di
Jember)”. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Higiene Sanitasi
Makanan Minuman & TTU Kelas D dalam menempuh pendidikan di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Laporan ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya kerja sama dan dukungan
dari semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, kami sebagai
penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah Higiene Sanitasi Makanan Minuman & TTU
Kelas D yang telah membimbing penulis dalam pembuatan laporan ini.
2. Rekan-rekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember yang
telah memberikan saran dan kritik dan masukan yang konstruktif, serta
semua pihak yang terlibat dalam proses penyempurnaan laporan ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis telah melakukan yang terbaik dan melakukan usaha yang
maksimal untuk menyelesaikan laporan ini, namun tidak dapat dipungkiri bahwa
masih ada kekurangan dalam penyelesaiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan oleh penulis, agar laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi lebih baik di waktu mendatang.

Jember., November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................1
1.2. Tujuan ...............................................................................................2
1.3.1. Tujuan Umum...........................................................................2
1.3.2. Tujuan Khusus..........................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................3
2.1. Pengertian Sanitasi Tempat-Tempat Umum...........3
2.2. Aspek Penting dalam Penyelenggaraan Sanitasi
Tempat-Tempat Umum (STTU)..........................4
2.3. Hambatan Pelaksanaan Sanitasi di Tempat-
Tempat Umum.................................................5
2.4. Langkah-Langkah dalam Implementasi Usaha
STTU...............................................................5
2.5. Jenis-Jenis Tempat Umum.................................6
2.6. Sanitasi Pusat Perbelanjaan.............................6
2.7. Peraturan-Peraturan Terkait Sanitasi Pusat
Perbelanjaan...................................................6
BAB 3 LOKASI DAN WAKTU.........................................................................8
3.1. Lokasi.................................................................................................8
3.2. Waktu................................................................................................8
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................9
4.1. Profil Lippo Plaza.............................................................................9
4.2. Air Bersih..........................................................................................10
4.3. Pembuangan Sampah.......................................................................10
4.4. Pembuangan Kotoran Manusia......................................................12
4.5. Pembuangan Air Limbah................................................................13

iv
4.6. Tempat Berjualan Makanan...........................................................13
4.7. Kondisi Dalam Bangunan................................................................15

BAB 5 PENUTUP................................................................................................17
5.1. Kesimpulan........................................................................................17
5.2. Saran..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................19
LAMPIRAN...........................................................................................................20

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Air Bersih Di Lippo Plaza Jember........................................................10


Gambar 2. Tempat Sampah....................................................................................11
Gambar 3. Bagian Dalam Tempat Sampah............................................................11
Gambar 4. Pengangkutan Sampah oleh Petugas Kebersihan.................................12
Gambar 5. Pemisahan Toilet antara Laki-laki dan Perempuan..............................12
Gambar 6. Kondisi Toilet.......................................................................................13
Gambar 7. Washtafel, sabun cuci tangan dan alat pengering tangan.....................13
Gambar 8. Sistem Pembuangan Air Limbah.........................................................14
Gambar 9. Food Corner.........................................................................................14
Gambar 10. Kondisi Lantai di Lippo Plaza Jember...............................................15
Gambar 11. Langit-langit dan pencahayaan di Lippo Plaza Jember......................16
Gambar 12. Hydrant dan APAR............................................................................16
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi.............................................................................20

vii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pusat Perbelanjaan akhir-akhir ini semakin menjamur baik di kota besar
maupun dikota kecil sekalipun. Yang dimaksud dengan Pusat Perbelanjaan adalah
suatu tempat dimana orang banyak/umum datang untuk berbelanja, dimana
beberapa bentuk kegiatan pasar dikelola satu badan, seperti Departemen Store,
Supermarket. Dasar pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Pusat Perbelanjaan
adalah Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan
Sarana dan Bangunan Umum. Plaza/Dept Store merupakan “public places”
sehingga segala peraturan untuk Tempat-Tempat Umum akan berlaku. Pengertian
Plaza/Dept Store merupakan suatu tempat umum dimana berkumpul banyak orang
untuk belanja atau aktivitas lain.Berbagai fasilitas pendukung suatu plaza atau
Dept Store biasanya akan terdiri dari berbagai jenis fasilitas dan sarana antra lain
Pasar swalayan, Restorant, Beauty salon, Barber shop, Coffe shop, Bioskop, dan
lain-lain.
Sanitasi menurut WHO (World Health Organisation) adalah “suatu usaha
untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
manusia, terutama pada hal-hal yang mempunyai efek merusak perkembangan
fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup. Sedang hygiene adalah suatu ilmu
pengetahuan yang mempelajari kesehatan. Hygiene erat hubungannya dengan
perorangan, makanan dan minuman karena merupakan syarat untuk mencapai
derajat kesehatan. Menurut SK Dirjen Pariwisata, sanitasi hygiene adalah meliputi
perorangan, makanan dan minuman serta lingkungan, dan tujuan diadakannya
usaha sanitasi dan hygiene adalah untuk mencegah timbulnya penyakit dan
keracunan serta gangguan kesehatan lain sebagai akibat dari adanya interaksi
faktor-faktor lingkungan hidup manusia.
Pada dasarnya usaha higiene pada Dept. Store menitik beratkan pada aspek
manusia dengan perhatian utama usaha untuk pencegahan penyakit. Faktor
manusia ini mencakup baik pada karyawan dan pengunjung, dengan memberikan
perhatian khusus pada personal hygiene maupun environment sanitation. Berbagai
usaha hygiene pada dept store dilakukan pada berbagai usaha dan kegiatan.

1
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Memngidentifikasi Sanitasi Plaza/Departement Store (Studi Kasus :
Lippo Plaza di Jember).
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Profil di Lippo Plaza Jember
b. Mengetahui sanitasi Air Bersih di Lippo Plaza Jember
c. Mengetahui sistem Pembuangan Sampah di Lippo Plaza Jember
d. Mengetahui sanitasi pada Pembuangan Kotoran Manusia di Lippo
Plaza Jember
e. Mengetahui sistem Pembuangan Air Limbah di Lippo Plaza Jember
f. Mengetahui sanitasi Tempat Berjualan Makanan di Lippo Plaza
Jember
g. Mengetahui Kondisi Dalam Bangunan di Lippo Plaza Jember

2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sanitasi Tempat-Tempat Umum


Sanitasi menurut WHO, ialah suatu usaha untuk mengawasi
beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada
manusia terutama terhadap hal-hal yang mempunyai efek
merusak perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan
hidup.
Secara umum, Sanitasi diartikan sebagai suatu upaya yang
dilakukan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan
terbebas dari ancaman penyakit. Sedangkan Menurut beberapa
literatur yang disebut tempat umum adalah suatu tempat dimana
orang banyak atau masyarakat umum berkumpul untuk
melakukan kegiatan baik secara sementara (insidentil) maupun
secara terus menerus (permanent), baik membayar mapupun
tidak membayar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sanitasi tempat-tempat
umum merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan untuk
menjaga kebersihan tempat-tempat yang sering digunakan untuk
menjalankan aktivitas hidup sehari-hari agar terhindar dari
ancaman penyakit yang merugikan kesehatan. Atau sanitasi
tempat-tempat umum adalah suatau usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat
umum tersebut yang mengakibatkan timbul dan menularnya
berbagai jenis penyakit.
Kriteria suatu tempat umum adalah terpenuhinya beberapa
syarat :
a. Diperuntukkan bagi masyarakat umum
b. Harus ada gedung/tempat yang permanen
c. Harus ada aktivitas (pengusaha, pegawai, pengunjung)
d. Harus ada fasilitas (SAB, WC, Urinoir, tempat sampah, dll)

3
Sasaran khusus yang harus diberikan dalam pengawasan
tempat-tempat umum meliputi :
a. Manusia sebagai pelaksana kegiatan (kebersihan secara
umum maupun personal hygiene)
b. Alat-alat kebersihan
c. Tempat kegiatan
Tujuan dari pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, antara
lain:
a. Untuk memantau sanitasi tempat-tempat umum secara
berkala.
b. Untuk membina dan meningkatkan peran aktif masyarakat
dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat di
tempat-tempat umum.
Manfaat adanya sanitasi di tempat-tempat umum:
a. Mencegah penyakit menular.
b. Mencegah kecelakaan.
c. Mencegah timbulnya bau tidak sedap.
d. Menghindari pencemaran.
e. Mengurangi jumlah (presentase sakit).
f. Lingkungan menjadi bersih, sehat dan nyaman.
Secara spesifik ada beberapa ruang lingkup sanitasi tempat-
tempat umum, yaitu:
a. Penyediaan air minum (Water Supply),
b. Pengelolaan sampah padat, air kotor, dan kotoran manusia
(wastes disposal meliputi sawage, refuse, dan excreta),
c. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and
Sanitation),
d. Perumahan dan kontruksi bangunan (Housing and
Contruction),
e. Pengawasan vektor (Vektor Control),
f. Pengawasan pencemaran fisik (Physical Pollution), dan

4
g. Hygiene dan sanitasi industri (Industrial Hygiene and
Sanitation)
2.2. Aspek Penting dalam Penyelenggaraan Sanitasi
Tempat-Tempat Umum (STTU)
a. Aspek teknis /hukum (persyaratan H dan S, Peraturan dan
perundang-undangan sanitasi)
b. Aspek sosial, yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasaan
hidup, adat istiadat, kebudayaan, keadaan ekonomi,
kepercayaan, komunikasi, dll
c. Aspek administrasi dan management, yang meliputi
penguasaan pengetahuan tentang cara pengelolaan STTU
yang meliputi : Man, Money, Method, Material dan Machine

2.3. Hambatan Pelaksanaan Sanitasi di Tempat-Tempat


Umum
a. Pengusaha
1. Belum adanya pengertian dari para pengusaha mengenai
peraturan per undang-undangan yang menyangkut usaha
STTU dan kaitannya dengan usaha kesehatan masyarakat.
2. Belum mengetahui / kesadaran mengenai pentingnya
usaha STTU untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau
penularan penyakit.
3. Adanya sikap keberatan dari pengusaha untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan karena memerlukan biaya ekstra.
4. Adanya sikap apatis dari masyarakat tenang adanya
peraturan/persyaratan dari STTU.
b. Pemerintah

5
1. Belum semua peraltan dimiliki oleh tenaga pengawas pada
Kota/Kab dan kecamatan.
2. Masih terbatasnya pengetahuan petugas sanitarian dalam
melaksanakan pengawasan.
3. Masih minimnya dana yang dialokasikan untuk kegiatan
pengawasan STTU
4. Belum semua daerah memiliki sarana transportasi untuk
melakukan kegiatan pengawasan, atau kalaupun telah ada,
fasilitas infrastuktur jalan masih sangat kurang.
2.4. Langkah-Langkah dalam Implementasi Usaha STTU
a. Identifikasi masalah (problem identification)
Memonitoring atau meninjau atau memantau letak, jenis dan
jumlah tempat-tempat umum yang ada kemudian disalin
kembali atau digambarkan dalam bentuk peta sehingga
mempermudah dalam menginspeksi tempat-tempat umum
tersebut.
b. Pemeriksaan H&S TTU (sanitary inspection)
Inspeksi sanitasi adalah penilaian serta pengawasan terhadap
tempat-tempat umum dengan mencari informasi kepada
pemilik, penanggung jawab dengan mewawancarai dan
melihat langsung kondisi tempat umum untuk kemudian
diberikan masukan jika perlu apabila dalam pemantauan
masih terdapat hal-hal yang perlu mendapatkan pembenahan.
c. Tindak lanjut
d. Evaluasi
e. Pencatatan dan pelaporan
2.5. Jenis-Jenis Tempat Umum
Berikut jenis-jenis tempat umum yang mebutuhkan
pengawasan :
a. Hotel
b. Restaurant
c. Kolam renang

6
d. Pasar
e. Bioskop
f. Tempat-tempat rekreasi
g. Tempat-tempat ibadah
h. Pertokoan
i. Pemangkas rambut
j. Salon
k. Stasiun kereta api atau bus
l. Rumah sakit
m. Pusat perbelanjaan
2.6. Sanitasi Pusat Perbelanjaan
Pusat perbelanjaan menurut rancangan peraturan presiden
republik Indonesia, adalah suatu area tertentu yang terdiri dari
satu atau lebih bangunan yang didirikan secara vertikal maupun
horisontal, yang dijual atau disewakan kepada Pelaku Usaha atau
dikelola sendiri untuk melakukan kegiatan perdagangan. Pusat
perbelanjaan dapat berupa pertokoan, mal, dan plaza.
Sanitasi pusat perbelanjaan adalah usaha atau upaya yang
dilakukan untuk menjaga kebersihan area pusat perbelanjaan,
agar manusia yang beraktivitas didalamnya terhindar dari
ancaman penyakit yang merugikan kesehatan. Pusat perbelanjaan
harus menyediakan fasilitas yang menjamin pusat perbelanjaan
tersebut bersih, sehat, aman dan tertib
2.7. Peraturan-Peraturan Terkait Sanitasi Pusat
Perbelanjaan
Belum terdapat peraturan khusus yang mengatur tentang
Sanitasi Pusat Perbelanjaan, tetapi telah ada rancangan peraturan
presiden RI yang membahas tentang Pengembangan, Penataan,
dan Pembinaan Pasar Rakyat, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Swalayan.
Terdapat beberapa peraturan terkait dengan Sanitasi Pusat
Perbelanjaan:

7
a. Kep. Menkes 1405/Menkes/SK/XI/2002 Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja dan Industri
b. Kep. Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman
Penyehatan Sarana danBangunan Umum
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 70
Tahun 2016 Tentang Standar dan Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Industri
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2014 Tentang Kesehatan Lingkungan

8
BAB 3 LOKASI DAN WAKTU

3.1. Lokasi
Lokasi penelitian hygiene dan sanitasi tempat-tempat umum yang kami pilih
adalah Lippo Plaza Jember yang berada di Jalan Gajah Mada Kabupaten Jember
Provinsi Jawa Timur.
3.2. Waktu
Waktu penelitian yang kelompok kami ambil adalah pada hari Jumat tanggal
17 November 2017 Pukul 10.00 WIB.

9
BAB 4 HASIL KEGIATAN

3.1. Profil Lippo Plaza


Operator mall terbesar di Indonesia, PT Lippo Malls Indonesia, telah
mengoperasikan mal terbarunya di Jember, Jawa Timur (Jatim). Mall yang
berlokasi jalan Gajah Mada 175, Kaliwates, Jember, ini merupakan mal pertama
dari Lippo Malls Indonesia yang dioperasikan pada 2017.
Lippo Plaza Jember berdiri di lahan eks markas Brigade Infantri 9 di Jalan
Gajah Mada, Kabupaten Jember, Jawa Timur, telah bangun  dibangun pusat
belanja modern bernama Jember Icon. Mochtar Riady, lahir di Malang, 12 Mei
1929. Ia dikenal sebagai pengusaha keturunan Tionghoa-Indonesia, pendiri dan
presiden komisaris dari Grup Lippo. Majalah Forbes memasukkannya sebagai
salah satu orang terkaya di Indonesia. Ia menikahi Suryawati Lidya, wanita asal
Jember.
Total 15 lantai dengan rincian :

a. Mall 4 Floors. (Gedung sebelah kanan Bagian bawah)

b. Hotel aryaduta 10 Floors. (di atas Mall, di belakang SDH)

c. Sekolah Dian Harapan 4 Floors. (di atas Mall, di depan Hotel Aryaduta)

d. Siloam Hospital 8 Floors. (Gedung bagian Kiri)


Pertokoan yang berada di dalam Lippo Plaza Jember antara lain adalah
sebagai berikut:

a. Anchor Tenants:
Ace Hardware, Books & Beyond, Cinemaxx, Hypermart ,Informa,
Matahari ,Nobu National Bank, dan Timezone.

b. Food & Beverage:


A&W, Bread Story,Coffee Toffee, Excelso, Hokben ,KFC ,McD ,Roolas
Coffee ,Rotiboy, dan Solaria.

c. Fashion & Lifestyle:

10
Adidas,C59,Dankenten Clothes, Diesel, Gabrielle, Hammer, Hunter Sounds,
Jaco, Mega Watch ,Nokia , Optik Internasional, Optik Melawai,Optik Seiss,
dan Strawberry.

3.2. Air Bersih


Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia oleh karena itu keberadaan
air bersih merupakan sesuatu yang penting diperhatikan dari segi kuantitas
maupun kualitas. Sumber air yang terdapat di Lippo Plaza Jember kualitasnya
sudah baik karena sudah memenuhi parameter fisika yang terdapat pada
Permenkes No 416 Tahun 1990 bahwa air bersih tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak berasa. Sumber air bersih di Lippo Plaza Jember di tampung dalam sebuah
penampungan yang berada di atas gedung mall dan dibersihkan oleh petugas
kebersihan tertentu.
Air bersih yang berada di Lippo Plaza Jember digunakan untuk kebutuhan
kamar mandi, tempat wudhu, dan sumber air bersih di food corner.

Gambar 1 Air Bersih Di Lippo Plaza Jember.

3.3. Pembuangan Sampah


Sampah merupakan produk sisa dari aktivitas manusia yang memerlukan
pengelolaan agar tidak menimbulkan gangguan seperti kesehatan dan estetika. Di
dalam Lippo Plaza Jember terdapat sekitar 6 tempat sampah tertutup dalam setiap
lantainya dimulai dari lantai satu sampai pada lantai empat. Letak tempat sampah

11
antara lain pada samping escalator, di dalam tolet, di setiap toko yang ada di
Lippo Plaza Jember dan pintu masuk plaza.

Gambar 2. Tempat Sampah

Pada setiap tempat sampah diberikan kantung plastik hitam untuk


memudahkan dalam proses pengangkutan dan mudah untuk dibersihkan. Tempat
sampah yang digunakan juga kedap air.

Gambar 3. Bagian Dalam Tempat Sampah

Namun dalam hal ini, belum ada pemisahan antara sampah organik dengan
sampah anorganik sehingga pembuangan sampah masih menjadi satu tanpa
memperhatikan apakah sampah tersebut organik ataupun anorganik. Hal tersebut
dapat menjadi evaluasi bagi manajer Lippo Plaza Jember untuk menyediakan
tempat sampah dengan memperhatikan pemisahan jenis sampah.
Pada proses pengangkutan sampah dilakukan setiap hari biasanya dilakukan
pada pagi hari ketika mall buka mulai dari Pukul 10.00 WIB. Pengangkutan

12
sampah yang dilakukan setiap hari dimaksudkan untuk menghindari terjadinya
penimbunan sampah yang akan menimbulkan bau busuk,mengundang vektor
seperti lalat dan juga menganggu estetika dalam ruangan.

Gambar 4. Pengangkutan Sampah oleh Petugas Kebersihan

3.4. Pembuangan Kotoran Manusia


Pembuangan limbah berupa kotoran manusia dilakukan di toilet.
Keberadaan toilet menjadi sangat penting dan merupakan fasilitas dasar yang
harus disediakan oleh setiap bangunan. Keberadaan toilet di Lippo Plaza Jember
sudah cukup baik dengan adanya pemisahan antara toilet bagi laki-laki dan
perempuan.

Gambar 5. Pemisahan Toilet antara Laki-laki dan Perempuan

13
Lantai toilet yang kedap air dan tersedia 2 tempat sampah pada setiap toilet
yaitu tempat sampah yang digunakan untuk membuang pembalut atau sampah lain
dan yang kedua tempat sampah untuk membuang tisu toilet.

Gambar 6. Kondisi Toilet

Kemudian untuk jumlah toilet yang terdapat pada lantai satu hingga lantai 4
Lippo Plaza Jember adalah sekitar 48 toilet dan pada setiap lantai terdapat 12
toilet. Selain itu, terdapat 3-4 washtafel pada setiap toilet baik toilet laki-laki
maupun perempuan dan dilengkapi juga dengan sabun cuci tangan dan alat
pengering tangan.

Gambar 7. Washtafel, sabun cuci tangan dan alat pengering tangan

3.5. Pembuangan Air Limbah


Air limbah merupakan air buangan yang dihasilkan oleh kamar mandi,
tempat wudhu mushola dan food corner yang berada di Lippo Plaza Jember.
Tempat pembuangan akhir limbah cair atau yang biasanya disebut septitank
berada di bawah gedung. Sistem pembuangan air limbah menggunakan saluran

14
pipa tertutup, dimana setiap pipa saluran nantinya disalurkan ke satu tempat yaitu
septitank yang berada di bawah gedung.

Gambar 8. Sistem Pembuangan Air Limbah

3.6. Tempat Berjualan Makanan


Makanan dan minuman yang di jual di food corner yang berada di Lippo
Plaza Jember selalu dalam keadaan segar. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga
kualitas makanan yang disajikan dengan mendatangkan bahan-bahan segar setiap
harinya.
Di lantai tiga Lippo Plaza Jember terdapat food corner dengan 11 kedai
makan didalamnya. Dari 11 kedai makan, hanya 1 yang tidak memiliki tempat
sampah sendiri. Hal ini merupakan evaluasi bagi manajer atau puhak pengelola
Lippo Plaza Jember untuk melakukan pengawasan dan menegur pemilik kedai
makan yang tidak memiliki tempat sampah sendiri.

Gambar 9. Food Corner

15
Kebanyakan penjamah makanan tidak menggunakan peralatan seperti
masker ataupun sarung tangan plastik dalam melakukan pengolahan makanan.
Kurangnya perhatian terhadap hygiene sanitasi perorangan dalam mengelola
makanan merupakan point minus tersendiri dan membutuhkan perhatian khusus.
Dalam hal ini diperlukan pengawasan dari pihak manajemen Lippo Plaza Jember
dan kebijakan yang mengingat terkait permasalahan tersebut.
Sumber air bersih yang digunakan sudah cukup baik karena sesuai dengan
parameter fisika yang terdapat dalam Permenkes No 416 Tahun 1990 bahwa air
bersih tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.

3.7. Kondisi Dalam Bangunan


Terdapat beberapa syarat sanitasi untuk lantai yaitu bersih, bahan kuat,
kedap air, permukaan rata, tidak licin dan tidak memungkinkan terjadi genangan
air. Kondisi lantai di Lippo Plaza Jember sudah sesuai dengan persyaratan
tersebut. Hal ini dapat dilihat dari jenis lantai yang dipilih dari bahan granit yang
kedap air,kuat dan mudah dibersihkan.

Gambar 10. Kondisi Lantai di Lippo Plaza Jember

Langit-langit di Lippo Plaza Jember memenuhi seluruh aspek sanitasi


kerangka kuat, berwarna terang dan tidak menjadi sarang perindukan rodent.
Pencahayaan juga cukup dan tidak menyilaukan.

16
Gambar 11. Langit-langit dan pencahayaan di Lippo Plaza Jember

Hal yang menjadi kelemahan adalah tidak tersedianya kotak P3K di dalam
Lippo Plaza Jember, hal ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak pengelola untuk
memperhatikan pengadaan kotak P3K sebagai fasilitas yang ditawarkan bagi
pengunjung maupun karyawan untuk bisa merawat luka ringan mereka. Kotak
P3K sebaiknya diletakkan di tempat yang mudah dijangkau oleh orang banyak
dan disediakan minimal satu pada setiap lantai mall.
Sedangkan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran, pihak Lippo sudah
menyediakan hydrant dan APAR di beberapa titik pada setiap lantai. Hydrant
box adalah tempat untuk penyimpanan alat-alat perlengkapan guna memadamkan
kebakaran misalnya selang kebakaran, nozzle dan hydrantvalve.

Gambar 12. Hydrant dan APAR

17
BAB 5 PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Dari Lippo Plaza Jember berdiri di lahan eks markas Brigade Infantri 9 di
Jalan Gajah Mada, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Terdiri dari 15 lantai
yang terdapat 3 jenis pertokoan yaitu Anchor Tenants, Food & Beverage dan
Fashion & Lifestyle.
b. Sumber air bersih di Lippo Plaza Jember di tampung dalam sebuah
penampungan yang berada di atas gedung mall dan dibersihkan oleh petugas
kebersihan tertentu. Digunakan untuk kebutuhan kamar mandi, tempat
wudhu, dan sumber air bersih di food corner.
c. Di dalam Lippo Plaza Jember terdapat sekitar 6 tempat sampah tertutup
dalam setiap lantainya,namun belum ada pemisahan antara sampah organik
dengan sampah anorganik
d. Keberadaan toilet di Lippo Plaza Jember sudah cukup baik dengan adanya
pemisahan antara toilet bagi laki-laki dan perempuan. Jumlah toilet yang
terdapat pada lantai satu hingga lantai 4 Lippo Plaza Jember adalah sekitar 48
toilet dan pada setiap lantai terdapat 12 toilet.
e. Sistem pembuangan air limbah menggunakan saluran pipa tertutup, dimana
setiap pipa saluran nantinya disalurkan ke satu tempat yaitu septitank yang
berada di bawah gedung.
f. Di lantai tiga Lippo Plaza Jember terdapat food corner dengan 11 kedai
makan didalamnya. Dari 11 kedai makan, hanya 1 yang tidak memiliki
tempat sampah sendiri. Serta kebanyakan penjamah makanan tidak
menggunakan peralatan seperti masker ataupun sarung tangan plastik dalam
melakukan pengolahan makanan.
g. Kondisi bagngunan Lippo Plaza Jember memenuhi seluruh aspek sanitasi
kerangka kuat, berwarna terang dan tidak menjadi sarang perindukan rodent.
Tidak tersedianya kotak P3K di dalam Lippo Plaza Jember namun pihak
Lippo sudah menyediakan hydrant dan APAR di beberapa titik pada setiap
lantai.

18
5.2. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran :

a. Bagi Masyarakat

Turut perpartisipasi dalam menjaga kebersihan Lippo Plaza, seperti


membuang sampah pada tempatnya.

b. Bagi Pihak Lippo Plaza

1) Melakukan pengawasan terhadap sanitasi pada tempat-tempat makan,


baik penjamah dan sarana prasarana.

2) Adanya pemisihan sampah organic dan anorganik terutama pada tempat-


tempat makan karena terdapat bahan organik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa Tahun. [online].


http://personal.its.ac.id/files/material/4163-alia-sanitasi-
tempat-tempat-umum.pdf. [diakses tanggal 17 November 2017.]
Dinas Kesehatan Kota Serang. Tanpa Tahun. Monitoring Sanitasi
Tempat-tempat Umum (TTU). [online].
http://kesling.serangkota.go.id/monitoring-tempat-tempat-
umum-ttu/. [diakses tanggal 17 November 2017]
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. [online].
http://www.kemendag.go.id/files/draft_regulasi/2016/03/24/
pengembangan-penataan-pembinaan-pasar-rakyat-pusat-
perbelanjaan-dan-toko-swalayan-id-1458806574.pdf.
[diakses tanggal 17 November 2017]
Prasetyawati, Edi. 2011. Sanitasi Tempat Umum. [online].
https://www.academia.edu/16529801/Sanitasi_Tempat_Um
um. [diakses tanggal 17 November 2017]

20
LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Observasi

NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR


I PERSYARATAN AIR BERSIH 20
1. Harus tersedia air bersih yang memenuhi syarat 5 100
dan memnuhi kebutuhan yang cukup (V)
2. Sumber air harus dijaga dari pencemaran (V) 5 100
3. Paling sedikit setiap 6 (enam) bulan diambil 0 0
sampel untuk pemeriksaan di laboratorium
II PERSYARATAN PEMBUANGAN SAMPAH 15
1. Disetiap took harus tersedia tempat 4 60
penampungan sampah sementara yang tertutup,
kedap air dan dengan jumlah yang cukup (V)
2. Disetiap blok harus tersedia tempat 3 45
pengumpulan sampah yang tertutup kedap air
dan mudah diangkut (V)
3. Pembuangan sampah harus setiap hari, sehingga 5 75
tidak ada sampah yang menumpuk
III PERSYARATAN PEMBUANGAN KOTORAN 15
MANUSIA
1. Harus tersediakakus yang memenuhi syarat, 5 75
yaitu yang bertype leher angsa dengan jumlah
untuk 60 orang dagang pria disediakan 1 buah
kakus dan untuk 40 orang dagang wanita 1 buah
kakus (V)
2. Disediakan peturasan yang memenuhi syarat, 5 75
dengan jumlah untuk 60 orang pengunjung pria
disediakan 1 buah peturasan (V)
3. Harus ada tanda yang jelas untuk membedakan 5 75
antara kakus pria dengan kakus wanita (V)
IV PERSYARATAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH 20
1. Pembuangan air limbah harus melalui saluran 5 100
yang tertutup (V)
2. Pembuangan akhirnya, harus dibuang ke septick 5 100
tank, atau ke saluran pembuangan air kotor
perkotaan (V)
V TEMPAT BERJUALAN MAKANAN? 20
1. Makanan dan minuman yang dijual harus selalu 5 100
dalam keadaan bersih & segar (V)
2. Tersedia tempat penampungan sampah 4 80
sementara yang tertutup dan dalam jumlah yang
cukup
3. Karyawan harus memperhatikan kebersihan dan
kesehatannya setiap saat (V) 3 60

21
4. Kebersihan disekitar tempat berjualan harus
dijaga setiap hari (V) 4 80
5. Air yang digunakan adalah yang memenuhi
syarat baik kwalitas dan jumlahnya (V) 5 100
VI HAL-HAL LAIN 10
1. Setiap jalan atau arus lalu lintas antar gang dan 5 50
blok pencahayaannya harus cukup disyaratkan
10 f.c. (V)
2. Lantai harus selalu dalam keadaan bersih (V) 5 50
3. Harus tersedia alat perlengkapan (V) 0 0
4. Harus tersedia alat pemadam kebakaran (V) 5 50
TOTAL SKOR 1375
KRITERIA :
Memenuhi Syarat : 990-1650
Tidak memenuhi syarat : <990
PETUGAS

(……………………)

22

Anda mungkin juga menyukai