Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN IKAN TUNA MENJADI JAJANAN SEHAT

“SOSIS BALL” DI ERA MILENIAL

Disusun oleh ;
Siti Sakdiyah, NIS. 20103
Ambar Sari Purnama, NIS.20031
Sumliati, NIS.21012

SMA NEGERI 6 SELAYAR


2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alam semesta tercipta dengan proses yang amat rumit dan mengagumkan.
Indonesia merupakan Negara yang dikenal dengan keindahan alam dan kesuburan
tanahnya. Salah satu keindahan alam Indonesia yang dapat kita temui ada di lautan.
Sebagai Negara kepulauan, Indonesia mempunyai kurang lebih 17.000 pulau
dengan luas wilayah daratan sebesar 1,91 juta km2. Sekitar 62% luas wilayah
Indonesia adalah laut dan perairan.

Sumber daya kelautan dan perikanan menjadi salah satu potensi sumber
daya alam yang sangat besar di Indonesia, salah satu jenis ikan pelagis yang biasa
menghuni perairan Indonesia adalah ikan tuna dan ikan tongkol. Ikan tuna memiliki
kandungan nutrisi yang tinggi untuk mengatasi permasalahan gizi. Selain protein
yang cukup tinggi yaitu sebesar 23,7 %,ikan tuna juga memiliki kandungan vitamin
A,D,B6,B12 dan kaya akan mineral. Kandungan omega 3 pada ikan tuna juga lebih
tinggi jika di bandingkan dengan daging ayam dan sapi. Berdasarkan hasil
studi,hampir semua daerah pesisir di Sulawesi selatan sangat feasible untuk
pengembangan ikan tuna. Nurdin menyebutkan,Selayar merupakan daerah yang
cukup bagus untuk budidaya ikan tuna karena belum tercemar. Selain
pembudidaayan ikan t una,Selayar juga berpotensi di bidang pertanian salah
satunya singkong yang banyak di temukan di pulau Selayar .

Pangan merupakan suatu permasalahan vital karena menyangkut gizi


seseorang. Guna menunjang hal tersebut di perlukan makanan yang memiliki nutrisi
yang baik,dan tentunya didukung oleh teknologi pengolahan pangan yang tepat.
Salah satu implikasi globalisasi adalah persoalan pilihan makanan jajanan. Remaja,
bahkan sampai anak - anak tidak lagi memilih jajanan yang bergizi,tetapi fokus
pada kesenangan, status sosial atau kenyamanan. Dalam sehari seorang remaja
mampu mengonsumsi beberapa jenis makanan instan dari makanan ringan sampai

1
makanan pokok yang digantikan dalam bentuk instan. Mengonsumsi makanan
instan dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan prevalensi obesitas pada
masa remaja. Untuk itu diperlikan makanan yang sehat, yang sesuai dengan
kebutuhan gizi.

Oleh karena itu kami berinisiatif menulis karya tulis ilmiah dengan judul
Pemanfaatan Ikan Tuna Menjadi Jajanan Sehat “ SOSIS BALL” Diera Milenial
yang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi esensial yang dibutuhkan tubuh. jajanan
yang kami buat sangat aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak karna tidak
mengunakan tepung tapioca, semua bahan baku yang digunakan sangat mudah
didapatkan dan masih segar karena diperoleh dari lingkungan sekitar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah ikan tuna,singkong,dan daun kelor dapat dijadikan jajanan sehat di
era milenial ?
2. Mampukah” Sosis Ball” menjadi produk pilihan konsumen ?
C. Tujuan
1. Menciptakan Produk Makanan yang Enak,Sehat,dan Bergizi.
2. Membuka Peluang Usaha di Era Milenial.

D. Manfaat

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuaan penulis dalam mengolah hasil


perikanan dan pertanian.

2. Bagi pembaca

Sebagai saran untuk menambah pengetahuan atau wawasan pembaca dalam


memahami proporsi makanan yang sehat.

2
BAB II
ISI

A. Pemaparan Masalah
Menu atau hidangan adalah susunan makanan-makanan yang di
masukan oleh seseorang untuk sekali makan adalah untuk sehari. Menu
seimbang adalah menu yang terdiri atas beraneka ragam makanan dalam
jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang untuk pemeliharaan, perbaikan sel-sel tubuh, proses kehidupan,
serta pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Irnaningtyas,2006. Pada
menu seimbang adalah 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang di makan harus
cukup akan karbohidrat, yang di peroleh dari hasil atau singkong, protein
yang biasa di peroleh dari ikan, atau kelor, lemak yang biasa di peroleh dari
daging atau minyak goreng, serat yang diperoleh dari sayur-sayuran, buah-
buahan, dan menu yang 5 adalah susu.
Di era milenial makanan yang dikonsumsi masyarakat kebanyakan
tidak memperhatikan status gizi, sebagian masyarakat lebih memilih
makanan instan yang siap saji tanpa memperhitungkan kebutuhan esensial
tubuh.
Penggunaan makanan instan dalam waktu yang lama akan
memberikan efek negatif bagi sistem organ tubuh, mengingat kebutuhan
makro nutrient yang di butuhkan tubuh tidak terpenuhi. Ini adalah masalah
besar mengingat kebutuhan gizi berkorelasi dengan SDM. Gizi yang cukup
akan menghasilkan SDM yang baik.
Dengan melihat masalah ini kami berinisiatif membuat produk yang
kreatif dan inofatif yang dapat di jadikan jajanan yang sehat dan bergizi
yang bisa di nikmati dari semua kalangan. Jajanan yang kami buat bernama
“ SOSIS BALL”.

3
B. Tinjauan Pustaka

1. Kesehatan

Kesehatan adalah kondisi kesejahteraan fisik,mental,dan sosial yang lengkap


dan bukan sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan..pemahaman tentang
kesehatan telah bergeser seiring dengan waktu..berbagai faktor sosial berpengaruh
terhadap kondisi kesehatan,seperti perilaku individu sosial,genetik dan
biologi,perawatan kesehatan ,dan lingkungan fisik. Hal terpenting dalam
kehidupan,menjaga pola hidup tetap sehat dapat membuat tubuh terhindar dari
penyakit dan membuat sistem yang berada di tubuh kita dapat bekerja dengan
optimal.semakin baik makanan atau jajanan dan pola hidupyang kita
lakukan,semakin baik pula energy yang akan dihasilkan oleh sistem pencernaan
kita, begitu juga sebaliknya.namun terkadang banyak orang masih tidak terlalu
memperhatikan kesehatannya sehingga timbulah penyakit. Suatu gejala penyakit
merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat mengancam kesehatan seseorang
namun pada kenyataanya gejala penyakit tersebut terkadang dianggap remeh oleh
kebanyakan orang .

3. Makanan jajanan

Makanan jajanan adalah makanan yang dipersiapkan dan di jual oleh


pedagang kaki lima di jalanan dan tempat –tempat keramaian umum lain yang
langsung dimakan atau di konsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih
lanjut.istilah makanan jajanan tidak jauh dari istilah junk food ,fast food,dan street
food,karena istilah tersebut merupakan bagian dari istilah makanan jajanan
{Adriani dan Wirfatmadi,2012}.

Makanan jajanan sering kali lebih banyak mengandung unsur karbohidrat


dan hanya sedikit mengandung protein,vitamin,atau mineral. Karena ketidak
lengkapan gizi dalam makanan jajanan,maka pada dasarnya makanan jajanan tidak
dapat mengganti sarapan pagi atau makanan siang .Dampak positif dari makanan
jajanan itu sendiri dapat menggan tikan energi yang hilang saat kreativitas .adapun

4
dampak negatif dari makanan jajanan yaitu timbulnya diare dan keturunan akikat
kebersihan kurang terjamin (Khamsan,2006).

4. Gizi

Gizi merupakan komponen kimia dalam pangan yang dibutuhkan untuk


kenormalan fungsi tubuh, hidup sehat, cerdas dan produktif. Ilmu gizi yang kita
pahami sekarang merupakan akumulasi dan perkembangan kemajuan iptek gizi
sebelumnya. Pengetahuan tentang manfaat pangan bagi kesehatan manusia telah
mengalami sejarah panjang meskipun ilmu gizi modern baru berlangsung pada dua
setengah abad terakhir. Defenisi ilmu gizi terkini adalah ilmu yang mempelajari zat
dari pangan yang bermanfaat bagi kesehatan dan prestasi manusia, proses yang
terjadi pada pangan sejak di konsumsi, dicernah, diserak, sampai digunakan oleh
tubuh, dan dampaknya terhadap pertumbuhan, perkembangan, produktivitas kerja
dan kelangsungan hidup manusia, serta faktor yang memengaruhinya. Menurut
mustinda dan lusiana, 2015. Adapun beberapa jenis makanan yang baik untuk di
konsumsi anatara lain :

a. Ikan tuna
Ikan tuna ini memiliki kandungan protein yang cukup tinggi yaitu sebesar
23,7%, tinggi mineral, nutrisi, vitamin, asam lemak tidak jenuh omega 3
(KKP,2018)
b. Singkong
Singkong mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energy,
dan mengandung mineral yang cukup banyak seperti kalsium, fosfor,
mangan, zat besi, dan kalium. Minelar ini diperlukan untuk perkembangan,
pertumbuhan, dan menjalankan fungsi jaringan tubuh. Kalsium diperlukan
untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
c. Daun kelor

Daun kelor memiliki kandungan protein (19 - 29 %), serat (16-24 %), lemak,
karbohidrat, minelar kalsium, magnesium, fosfor, besi, sulfur, asam oksalat,
vitamin A, B, B1, B2, B3, C dan vitamin E

5
Pola hidup masyarakat saat ini meningkat resiko obesitas, bahkan
dikalangan anak-anak dan remaja. Obesitas adalah keadaan ketika sel-sel lemak
didalam tubuh seseorang berlebihan jumlahnya sehingga dapat mengganggu
kesehatan. Obesitas dapat menyebabkan gangguan kesehatan, anatara lain: penyakit
jantung, hipertensi, stroke, diabetes dan kanker usus. Menurut Irnaningtyas dan
Yosa Istiadi, 2016. Untuk pemenuhan nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan tubuh, maka disusunlah porsi makanan yang seimbang.
1. Porsi makan sehari-hari
Porsi makan per hari yang dianjurkan untuk orang dewasa, yaitu sebagai berikut
 Porsi makanan singkong : 300 – 500 gram.
 Porsi lauk meliputih :
a) Lauk hewani : 100 gram (2 potong) ikan.
b) Lauk nabati : 100 – 105 gram ( 4 – 6 potong ) tempe/tahu.
 Porsi sayuran dalam bentuk tercampur : 150 -200 gram ( 1,5 – 22 mangkok) .
C. Metode Kerja
1. Alat dan bahan
a. Alat
- Panci
- Pisau
- Wajan
- Baskom
- Kompor
- Blender
- Spatula
- Sendok makan
b. Bahan
- Ikan tuna
- Singkong
- Daun kelor
- Terigu
- Minyak

6
- Penyedap rasa ( Royco)
- Bawang putih
- Merica
- Garam
- Telur
- Mie kering
2. Cara kerja

Adapun proses pembuatan “SOSIS BALL” yang dapat dilakukan dengan


mengunakan cara sederha agar mudah ditiru oleh masyarakat. Langkah-
langkah pembuatannya adalah sebagai berikut :

a. Membuat Bahan A
1) Mengambil daging ikan tuna dengan cara dipisahkan dari tulang dan
kulitnya menggunakan pisau
2) Mencuci daging ikan tuna sampai bersih
3) Menghancurkan daging ikan tuna menggunalan blender
4) Mengukus tuna sampai matang
Bahan B
1) Mengupas singkong
2) Mencuci singkong sampai bersih
3) Mengukus singkong sampai matang
4) Menghancurkan singkong yang sudah matang menggunakan sendok
makan
Bahan C
1) Memilih daun kelor
2) Memasak daun kelor sampai matang dan tambahkan sedkit garam
3) Daun kelor yang sudah matang diblender sampai hancur

Bahan D

1) mie kering dimasak sampai matang


2) kemudian mie yang sudah matang diangkat dan ditiriskan

7
Langkah selanjutnya mencampurkan bahan A,B, dan C. Dan di tambahkan
penyedap rasa ( royco), merica, garam tambahkan sedikit potasa. Tambahkan
bawang putih yang sudah dihancurkan menambahkan sedikit terigu dan telur
setelah semua bahan tercampur aduk bahan sampai kalis.

Bahan yang sudah menjadi adonan kalis ,kemudian di jadikan bakso bola –
bola (BALL).kemudian di jadikan bakso “ball” di masak sampai matang .setelah
itu ,bakso ball ditiriskan setelah itu bakso ball yang sudah diteriskan di
campurkan dengan bahan D,k emudian di kepal-kepal sampai bakso ball
tertutupi dengan bahan D.bakso ball yang sudah di tutupi oleh mie kami beri
nama “SOSIS BALL”. sosis ball ini kemudian di goreng menggunakan minyak
dan api sedang sampai sosis ball matang .berubah warna menjadi agak
kecoklatan .

D. Hasil

Setelah menggunakan beberapa jenis bahan baku dan beberapa jenis alat
pendukung dan dengan menggunakan beberapa cara kerja, akhirnya sosis ball yang
memiliki bentuk unik karena dibaluti mie kering, akhirnya terbuat juga.
Bentuknyua yang bulat dan kriting berwarna agak kecoklatan, teksturnya yang
renyah, dsan berbau sedap membuat semua orang tertarik untuk mencobanya.

E. Pembahasan

Sesuai dengan judul yang kami angkat, sosis ball ini memiliki bentuk yang
berbeda dengan sosis pada umumnya. Yang dimana sosis pada umumnya berbentuk
panjang dan terbuat dari bahan ayam dan sapi. Sedangkan sosis yang kami buat
berbentuk bulat dan menggunakan bahan baku yang bahannya mudah di temukan
seperti ikan tuna, singkong, dan daun kelor. Sehingga aman jika di konsumsi untuk
semua kalangan terutama anak dibawah umur 10 tahun. Teksturnya yang renyah
karena terbalur mie kering ini, dan bentuknya yang unik sehingga akan menarik
minat para pembeli.

Selain itu sosis ball juga mengandung banyak nutrisi makro diantaranya
kaya akan protein yang berfungsi menghasilkan jaringan baru, menggantikan

8
protein yang hilang, pembuat protein baru dengan fungsi khusus, sebagai sumber
energi, mengatur keseimbangan air, memelihara kenetralan tubuh, mengangkat zat-
zat gizi.

Selain protein, nutrisi makro yang kedua yaitu karbohidrat adapun


fungsinya yaitu sebagai sumber energy, pengatur metabolise lemak, menghemat
protein, membantu pengeluaran fases.

Selain protein dan karbohidrat nutrisi makro yang ketiga yaitu lemak,
adapun fungsinya yaitu perlindungan, penyekatan atau isolasi, perasaan kenyang,
ikut serta membangun jaringan tubuh, penyediaan vitamin larut lemak serta
menghemat energy.

Selain protein, karbohidrat, lemak nitrisi makro yang keempat yaitu zat besi.
Adapun fungsinya yaitu mencegah sekaligus mengatasi anemia, meningkatkan
produksi hemoglobin, menjaga kesehatan janin, mencegah inveksi, meningkatkan
konsentrasi, memperbaiki kualitas tidur.

Selain protein, karbohidrat, lemak, daan zat bezi nutrisi makro yang kelima
yaitu serat. Adapun fungsinya yaitu mencegah konstipasi, memaksimalkan
penyerapan nutria dan makanan, menjaga daya tahan tubuh, menjaga berat badan
ideal, menjaga kadar gula darah normal.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pembuatan “SOSIS BALL” ini penulis dapat menyimpulkan


bahwa;

1. Ikan tuna ,singkong,dan daun kelor dapat di jadikan jajanan enak ,sehat,dan
bergizi.
2. Sosis ball yang kami buat bisa menjadi salah satu jajanan yang menarik
konsumen terutama di kalangan milenial
B. Saran

Ada beberapa Saran yang dapat penulis kemukakan, diantaranya;

1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk dapat meningkatkan kualitas produk
yang baik
2. Pemerintah dan instansi terkait diharapkan dapat mengembangkan pemamfaatan
ikan tuna sebagai bahan pembuatan produk makanan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https:// nugraha pratama 21.blogspot.com/2017/04/karya-tulis-ilmiah-keripik-


lidah-buaya-3.html?m:1

https:// food.detik.com/infokuliner/d-2899070/gyoza-dumpling-enak-dengan-
aneka-isian-yg-gurih

https:// id.m.wikipedia.oig/wiki/kesehatan

https://ww.kompasiana.com/amp/muti16215357/628e378e53e2c33778707682/pe
ngaruh-globalisasi-terhadap-kesehatan-gizi-
remaja#referrer://www.google.com&csi=0

Irnaningtyas dan Istiadi Yosa.2016. Biologi Kelas XI. Jakarta: Erlangga

11

Anda mungkin juga menyukai