Proposal
UNTUK MEMENUHI TUGAS
Komunikasi Kesehatan
Yang diampu oleh Ibu Windi Chusniah Rachmawati, S.KM, M.Kes
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
Danty Sekar Aurellia : 180612637015
Dela Evia Qoriana : 180612637069
Indah Rusmana : 180612637002
Indra Dewi Ayu Windari : 180612637087
Selvi Faulia Prasasti : 180612637040
Widyawati Wilanda Sari : 180612637022
Yuda Noviyan Syah : 180612637063
A. Latar Belakang
Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor penentu status gizi
seseorang yang dapat berasal dari makanan utama dan makanan jajanan. Budaya
jajan menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan hampir semua kelompok usia,
khususnya anak usia sekolah. Hal tersebut dikarenakan jajan memiliki warna dan
bentuk yang menarik, rasanya yang meningkatkan selera dan harganya yang
terjangkau. Hal tersebut terjadi akibat anak Sekolah Dasar membeli makanan
tanpa tau makanan tersebut baik dikonsumsi maupun tidak dan anak-anak lebih
cenderung mengikuti media iklan dan lingkungannya sehari-hari. Jajanan
merupakan makanan dan minuman yang disajikan dan diperjual belikan oleh
pedagang kaki lima, toko-toko makanan, kantin, swalayan dijalanan, dan tempat-
tempat keramaian umum lainnya (Sudarmawan, 2013). Namun, konsumsi
makanan jajanan menyebabkan perut menjadi lebih cepat kenyang. Hal tersebut
dikarenakan banyaknya kandungan kalori, sementara kandungan protein, vitamin
dan mineral masih kurang sehingga terjadinya ketidakseimbangan kecukupan
nutrisi (Khomsan, 2006).
Ketidakseimbangan nutrisi tersebut menyebabkan terjadinya overweight
pada anak usia sekolah dasar. Berdasarkan hasil Riskesdas (2013), prevalensi gizi
lebih pada anak usia (6-12 tahun) di Provinsi Jawa Timur meningkat yaitu 12 %
pada 2010 dan tahun 2013 sebesar 12,4 % (Kemenkes, 2010; 2013). Sedangkan
untuk anak usia sekolah dasar dengan status gizi baik sebesar 70 % dan 11,2 %
untuk anak sekolah dasar dengan status gizi kurang ( Riskesdas, 2013).
Meningkatnya prevalensi kegemukan pada anak usia sekolah dikaitkan dengan
beberapa faktor seperti makanan jajanan (Krause, 2012).
Dengan masalah yang memprihatinkan seperti di atas, mengonsumsi
jajanan secara sembarangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak. Oleh
karena itu, perlu adanya edukasi atau penyuluhan kepada anak sekolah dasar
1
tentang bahaya konsumsi jajan sembarangan dengan tujuan untuk menekan angka
overweight, sehingga penulis merencanakan sebuah program yang berjudul
“EDUKASI SEJAM UNTUK PERGI ANAK SEKOLAH DASAR”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran rencana pelaksanaan program “EDUKASI SEJAM
UNTUK PERGI ANAK SEKOLAH DASAR”?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana rencana pelaksanaan program “EDUKASI
SEJAM UNTUK PERGI ANAK SEKOLAH DASAR”.
D. Manfaat
1. Bagi Anak
Memperluas wawasan anak sekolah dasar tentang makanan bersih dan
sehat sehingga anak dapat menghindari mengonsumsi makanan yang
tidak sehat seperti jajanan.
2. Bagi Sekolah
Sebagai bahan informasi yang bermanfaat bagi pihak sekolah akan
pentingnya penyediaan makanan jajanan di sekolah yang bermanfaat
bagi pemenuhan gizi dan kesehatan siswa.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Gizi
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat
gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan
sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal
melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006: 2).
Menurut I Dewa Nyoman Suparisa, gizi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti,
absorpsi, transportasi. Penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi. Sedangkan WHO mendefinisikan gizi
merupakan asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan diet tubuh. Gizi baik
adalah keseimbangan antara asupan makanan dan aktivitas fisik. Kurang gizi dapat
menyebabkan kekebalan tubuh berkurang, peningkatan kerentanan terhadap penyakit,
gangguan perkembangan fisik dan mental, serta mengurangi produktivitas.
B. Komponen Gizi
Para ahli gizi membagi zat-zat gizi ke dalam 6 kelompok besar yaitu :
1. Karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), dan Oksigen
(O). Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat misalnya
golongan makanan pokok seperti padi-padian atau serealia, jagung, umbi-
umbian dan kacang-kacangan kering.
2. Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), dan Oksigen (O),
dengan kandungan oksigen lebih kecil daripada yang terdapat dalam
karbohidrat. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak, antara lain:
3
a. Lemak hewani meliputi semua lemak hewani, termasuk susu, mentega,
keju dan kuning telur.
b. Lemak nabati seperti minyak kelapa, kacang-kacangan dan alpukat.
3. Protein terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), dan Oksigen (O),
nitrogen (N) dan kadang-kadang sulfur (S) yang tersusun atas bentuk asam-
asam amino. Protein dapat ditemukan baik dari makanan nabati maupun
hewani
a. Protein hewani, misalnya daging, ikan, telur susu dan keju
b. Protein nabati, misalnya kacang-kacangan, tahu, dan tempe
4. Vitamin merupakan ikatan-ikatan organic yang membantu berbagai reaksi
biokimia dalam tubuh. Sumber vitamin lebih banyak terdapat pada sayur-
sayuran dan buah-buahan
5. Mineral adalah unsur-unsur atau ikatan-ikatan anorganik yang memegang
peranan penting dalam reaksi-reaksi metabolism dan sebagai bagian structural
jaringan tubuh seperti tulang
6. Air berperan sebagai pelarut dan sebagai alat transport zat-zat gizi serta sisa-
sisa pencernaan dan metabolisma. Ada tiga sumber air bagi tubuh, yaitu air
yang berasal dari minuman, air yang terdapat dalam makanan yang kita
makan, serta air yang berasal dari hasil metabolisme di dalam tubuh.Fungsi
air bagi tubuh adalah berikut ini:
a. Pelarut zat gizi.
b. Fasilitator pertumbuhan.
c. Sebagai katalis reaksi biologis.
d. Sebagai pelumas.
e. Sebagai pengatur suhu tubuh.
f. Sebagai sumber mineral bagi tubuh
D. Obesitas
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah keadaan tidak seimbang antara
energi yang masuk dengan energi yang keluar yang berlangsung dalam jangka waktu
yang lama. Energi yang masuk melebihi energi yang dibutuhkan dan digunakan untuk
metabolisme dan aktivitas sehar-hari (Riswanti, 2016). Obesitas dapat terjadi pada
siapa saja, baik balita, anak-anak, maupun dewasa. Obesitas pada anak-anak berisiko
berlanjut hingga usia dewasa dan akan menjadi masalah karena obesitas merupakan
faktor risiko dari berbagai masalah kesehatan (Marlissa, Pandelaki, & Ratag, 2015).
5
Anak yang mengalami obesitas ditandai dengan BMI (Body Mass Indeks) diantara
persentil 95 pada kurva pertumbuhan, sesuai umur dan jenis kelamin (Riswanti,
2016).
6
3. Masalah Kulit
Tubuh anak obesitas ketika bergerak dapat menyebabkan gesekan, gesekan
tersebut dapat membuat kulit lecet. Selain itu, anak obesitas sering merasa
gerah atau panas disertai biang keringat serta jamur pada lipatan kulitnya.
4. Gangguan Jantung
Anak-anak yang mengalami obesitas cenderung mengakibatkan gangguan
jantung, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi).
5. Gangguan Ginjal
Anak obesitas memiliki resiko lebih besar terkena diabetes dengan komplikasi
sakit ginjal dikemudian hari (Agristika, 2015).
7
BAB III
KEGIATAN
A. Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan adalah penyuluhan dengan
menggunakan media audio visual berupa video yang berisikan tentang ajakan untuk
pemenuhan gizi seimbang dan mengurangi konsumsi jajanan sembarangan.
B. Rencana Kegiatan
Kegiatan yang akan dilakukan berada di seluruh SD se-Kelurahan Gading
Kasri. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada anak sekolah dasar kelas 1 dan 2
dengan menggunakan metode penyuluhan dan media yang digunakan sebagai alat
bantu yaitu video. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan November serentak di
SD se-Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang pada Lapangan
Sekolah masing – masing dengan jadwal yang sudah ditentukan. Dalam jadwal
tersebut, pelaksanaan kegiatan akan dilakukan secara bergiliran dari satu sekolah ke
sekolah lainnya yaitu pada tanggal:
1 November 201 9 : SDN Gadingkasri
15 November 2019 : SDN Percobaan 2 Malang
23 November 2019 : SDK Santa Maria 2 Malang (SD Panderman)
29 November 2019 : SDN Pisang Candi 4
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program “EDUKASI SEJAM UNTUK PERGI ANAK SEKOLAH DASAR”
merupakan suatu program untuk meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku pada
anak sekolah dasar tentang pola konsumsi makanan yang aman, sehat, dan bergizi
melalui penyuluhan dan pendidikan karakter. Sasaran program ini adalah anak
Sekolah Dasar (SD) kelas 1 dan 2 se-Kelurahan Gading Kasri, Kota Malang, Jawa
Timur. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dengan menggunakan media
seperti video senam disertai dengan lagu ajakan pola makan sehat.
Tujuan utama program ini adalah untuk mengedukasi anak agar mengurangi
kebiasan jajan sembarangan. Hal ini karena kebiasaan jajan sembarangan dapat
memengaruhi status gizi anak. Kebiasaan jajan berpengaruh terhadap kualitas diet
dan indeks masa tubuh serta konsumsi jajan yang berlebihan dapat meningkatkan
risiko obesitas, sedangkan mengonsumsi jajan sebelum merasa lapar akan
meningkatkan kualitas diet pada anak-anak. Oleh karena itu, dengan adanya program
ini diharapkan dapat menekan angka kejadian obesitas pada anak.
B. Saran
Adapun saran yang ingin disampaikan oleh penulis terkait dengan hasil
pembahasan diatas adalah agar para pembaca mengetahui dan memahami tentang
pola konsumsi makanan yang aman, sehat dan bergizi pada anak-anak, menghindari
jajanan sembarangan dan memahami tentang status gizi pada anak-anak. Penulis
berharap agar program ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat umum.
12
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2007. Jajanan Anak
sekolah. Sistem Keamanan Pangan Terpadu
Marlissa, E., Pandelaki, A., & Ratag, G. (2015). PERILAKU ORANG TUA DAN
KELUARGA TERHADAP OBESITAS PADA ANAK KELAS 5 SD DI SDN 70
MANADO. 2.
13
Nurbiyati, T., Wibowo, A. H., Perusahaan, J. M., Indonesia, U. I., Industri, J.
T.,Industri, F. T., & Indonesia, U. I.(2014). Pentingnya memilih jajanan sehat
demi kesehatan anak. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan, 3(3),192–196.
14