Anda di halaman 1dari 3

CARA MENSYUKURI NIKMAT ALLAH SWT

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Tema kita kali ini adalah bersyukur, dan jika orang bersyukur tentu ada sebab mengapa orang
bersyukur atau berterima kasih. Bersyukur adalah suatu tindakan/perbuatan sebagai bentuk
rasa terima kasih atas segala anugerah dan pemberian dari Tuhan yg maha kuasa. Misalnya kita
bersyukur karena masih diberi kesehatan, ilmu dan kepintaran, kelapangan rejeki, umur
Panjang, keluarga yg harmonis, kemudahan dalam bekerja, dsb. (hal-hal td biasa kita
menyebutnya sebagai nikmat).

Setiap harinya mungkin kita tidak menyadari adanya nikmat yg begitu banyak yg dianugerahkan
sang pencipta (Allah SWT) kepada kita sebagai umat manusia. Kita diberi waktu 24 jam dalam
sehari-semalam, mulai dari bangun tidur sampai kita tidur kembali. Bahkan saking banyaknya
nikmat pemberian Allah kepada umat manusia, sampai2 Allah AWT mengatakan kalian tdk akan
bisa menghitungnya. (An-Nahl: 18)

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫َواِ ْن تَ ُع ُّد ْوا نِ ْع َمةَ ِ اَل تُحْ ص ُْوهَا ۗاِ َّن َ لَ َغفُ ْو ٌر ر‬
‫َّح ْي ٌم‬
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.
Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Pertanyaan yang timbul adalah:


Bagaimana cara kita untuk mengimplementasikan rasa syukur atas nikmat tsb?
Secara umum ada 5 bentuk rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT:
1. Bersyukur melalui lisan atau ucapan
Seseorang yg mendapatkan kebaikan, rejeki, atau kabar gembira dan kenikmatan2
lainnya biasanya mengucapakan perkataan baik atau mengucapkan kalimat
“Alhamdulillah”. Cara mensyukuri nikmat Allah dengan lisan atau ucapan yg
demikian adalah cara yang paling minimalis atau tingkatan syukur paling rendah.
2. Bersyukur melalui hati
Menjaga hati untuk tetap bersyukur dan berada di jalan Allah SWT bukanlah hal yang mudah,
Cara bersyukur kepada Allah dengan melalui hati dapat dilakukan dalam bentuk perasaan
senang, ikhlas , dan rela dengan apa yang sudah ditetapkan Allah SWT.
Terlepas dari status social dan kedudukan yang dimiliki, orang2 yang mengontrol hati dan
dirinya untuk selalu bersyukur maka hidupnya akan lebih bahagia.
Ungkapan syukur ini harus dipanjatkan dari hati karena tidak ada manusia yang dapat
menghitung seluruh kenikmatan yang telah diberikan Allah SWT.
Ada ayat yang diulang beberapa kali dalam Al Qur’an:

ِ ‫َف ِبَأيِّ َآاَل ِء َر ِّب ُك َما ُت َك ِّذ َب‬


‫ان‬
“Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan”

Ayat ini diulang-ulang sampai 31 kali dalam surah Ar-Rahman


Bukan tanpa maksud Allah mengulang-ulang ayat tsb, ini dimaksudkan bahwa Allah menantang
manusia dan jin untuk jujur dalam membaca dan menghitung kenikmatan Allah yang diberikan
kepada mereka.
Mulai dari bernapas, mendengar, merasakan, dan lainnya. Tentu itu semua tak bisa diukur
menggunakan angka.
Oleh karena itu, Allah membenci mereka yang tidak bersyukur karena termasuk dalam
golongan kufur atau mengingkari kenikmatan-kenikmatan yang telah diterimanya dari Allah
SWT.
Orang2 yg mudah bersyukur dapat dipastikan bhw org tsb memiliki jiwa yg ikhlas dalam
menerima takdir (baik berupa kesenangan maupun kesedihan). Bahkan mereka akan terlihat
lebih sabar dibandingkan dengan mereka yg tidak bersyukur.

3. Bersyukur dengan fisik atau anggota badan


Yaitu dengan selalu melaksanakan perintah Nya, dan menjauhi larangan Nya. Bersyukur
adalah amalan yang mudah diucapkan, tapi sulit dipraktekkan. Berapa banyak di antara
kita yang lisannya sibuk berkata ‘Aku bersyukur’ padahal hatinya penuh kebencian.
Entah itu dikarenakan iri dan dengki dengan nikmat yang diberikan Allah kepada orang
lain.
Banyak diantara kita yg berkata ‘aku bersyukur’ padahal mereka ingkar dan sombong
atas apa yg dinikmatinya selama ini.
Sobat TP: ingat firman Allah (QS. Ibrahim: 7)

ْ‫َو ِا ْذ َتا َ َّذ َن َر ُّب ُك ْم َل ِٕىنْ َش َكرْ ُت ْم اَل َ ِزيْدَ َّن ُك ْم َو َل ِٕىنْ َك َفرْ ُت ْم اِنَّ َع َذ ِابي‬
‫َل َش ِد ْي ٌد‬
”Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

4. Bersyukur dengan menjaga nikmat dari kerusakan


Saat Allah SWT memberikan kenikmatan, kebahagiaan, dan karunia yang
melimpah, maka sebaiknya gunakan kenikmatan tersebut untuk menjaga hati,
menjaga lisan, dan perbuatan agar tetap di jalan yg benar.
Sebagai contoh: Allah telah memberikan nikmat sehat, maka kita wajib
menjaganya dengan cara kita masing2, entah dengan  berolahraga , memakan
makanan halal dan bergizi (halalan thayyiban), dan menjaga tubuh agar terhindar
dari penyakit. (itu cara menjaga nikmat jasmani).
Hal yg samapun dilakukan dalam mensyukuri dan menjaga nikmat rohani kita,
dengan menghindari penyakit hati dan hal2 yg menyebakan iman kita melemah
dan berkurang.
Caranya tentu dengan senantiasa menjaga ibadah, baik berupa shalat, membaca Al-
Qur’an, mendengarkan taushiah dan nasehat atau berkumpul dengan orang2 baik atau
org2 sholeh.

5. Bersyukur dengan harta benda


Bersyukur dengan harta benda yang bisa dilakukan sebagai ungkapan rasa terima
kasih kita kepada Allah ialah berbagi rezeki , kebahagiaan, dan kebaikan yang
membuat orang lain senang.
Dalam beberapa kesempatan, sobat TP mungkin sering menerima undangan
syukuran. Ini adalah contoh bersyukur kepada Allah melalui perbuatan nyata.
Selain itu juga bisa dengan berpartisipasi dan membantu pembangunan sarana
ibadah dan sarana pendidikan, membantu fakir miskin  dan orang kurang mampu.

Sebagai penutup Al Faqir ingin mengingatkan terhadap diri sendiri dan sobat TP dimanapun
berada, bahwa nikmat bisa berubah menjadi azab dan bencana, kesenangan dan kegembiraan
bisa menjadi kesedihan apabila kita sendiri yang mengundang murka Allah. Oleh karenanya bila
kita dianugerahi nikmat berupa sehat wal afiat, ilmu dan keahlian, kemudahan maupun
kelapangan, maka pandai2lah berterima kasih dan mensyukurinya, jangan sampai mengingkari
dan menyombongkan diri krn ingkar dan menyombongkan diri itulah yg akan mengundang
murka Allah, itulah yg dimaksudkan tadi nikmat berubah menjadi petaka dan bencana.

Sebelum kita akhiri perjumpaan kita dikesempatan ini, mari kita Bersama membaca sebuah doa
yang pernah panjatkan oleh Nabi Sulaiman AS, nabi yang mempunyai kekayaan dan kerajaan yg
belum ada tandingannya sampai saat ini. Doa ini dipanjatkan agak kita menjadi hamba yang
senantiasa bersyukur atas nikmat dari Allah SWT yg kita rasakan selama ini:

‫ِين‬
َ ‫ َوَأ ْدخ ِْلنِي ِب َرحْ َمت َِك فِي عِ َباد َِك الصَّالِح‬1ُ‫َربِّ َأ ْو ِزعْ نِي َأنْ َأ ْش ُك َر نِعْ َم َت َك الَّتِي َأ ْن َعمْ تَ َعلَيَّ َو َعلَى َوالِدَ يَّ َوَأنْ َأعْ َم َل َصالِحً ا َترْ َضاه‬
“Ya Rabbku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat-Mu, yang telah Engkau berikan kepadaku
dan kepada ibu bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal shaleh yang Engkau ridhai.
Masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh”. 

Semoga bermanfaat
Hadanallahu wa iyyaku
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai