Anda di halaman 1dari 3

Bersyukur

Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh.

Bismillahirrahmanirrahim

Innal hamda lillahi nahmaduhu wa nasta’inuhu wanastaghfiruh, wanastahdiihi wana’uudzu


billlaahi min syuruuri anfusinaa wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdihillaahu falaa
mudillalah, wa manyudlil falaa haadiyalah. Asyhadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna
muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluh. Allaahumma sholli wa sallim wabarik ‘alaa sayyidina
muhammadin wa’ala aalihi washohbihi wamanihtada bihudaahu ila yaumil qiyaamah.
Ammaa ba’du. Fayaa i’baadallah, uushiinii nafsii wa iyyaakum bitaqwaallah, faqod fazal
muttaquun. Wa qoola ta’alaa yaa ayyuhal ladziina aamaanuut taqullaha haqqo tuqootihi
walaa tamuutunna illa wa antum muslimuun. Shodaqollahul adziim.

Kaum muslimin muslimat Rahimakumullah

Marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur kepada Allah. Segala zat yang
Maha Ghafur, zat yang Maha Syukur yang telah memberikan beribu-ribu nikmat yang tidak
terukur. Nikmat iman, nikmat islam, sampai nikmat sehat wal afiat sehingga kita bisa
berkumpul di tempat yang insya allah diberkahi Allah SWT. Serta berharap Allah jadikan
hari yang akan datang dalam kehidupan kita lebih baik dibandingkan hari ini. Insyaallah.

Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi akhiruzzaman, seorang Nabi
yang lahirnya saja membuat goncang alam semesta, membuat heboh para malaikat Allah
SWT, yang kalau bukan karenanya tidak akan Allah ciptakan alam semesta ini. Tidak lain
dan tidak bukan yaitu Nabi Muhammad SAW. Semoga keluarganya, sahabatnya, dan kita
selaku umatnya mendapatkan syafaatnya.

Hadirin hadirah Rahimakumullah, pada kesempatan yang berbahagia ini izinkanlah saya
untuk menyampaikan berpuluh-puluh patah kata tentang “Pentingnya Bersyukur”.

Selama belasan tahun kita hidup, kata syukur sudahlah sangat umum kita dengar. Gampang
mengucapkannya tapi susah mengamalkannya. Dan seringkali kita kurang bersyukur atas
nikmat-nikmat Allah. Faktanya hanya sedikit hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur
dalam hidup di dunia ini. Sehingga mari kita berdoa semoga kita termasuk dalam golongan
hamba yang sedikit itu.
Surat An Nahl Ayat 18

‫َو ِاْن َتُع ُّد ْو ا ِنْع َم َة ِهّٰللا اَل ُتْح ُصْو َهاۗ ِاَّن َهّٰللا َلَغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم‬

Artinya: Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu
menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dalam ayat tersebut dikatakan bahwa nikmat yang Allah berikan tidak bisa terhitung
jumlahnya, setiap langkah ketika kita berjalan untuk mengahadapi hidup di dunia ini pasti
terdapat nikmat yang Allah berikan.

Sudahkah kalian bersyukur hari ini?

Sudahkah kalian bersyukur masih diberi kehidupan sampai detik ini? Bersyukur masih bisa
bernafas, bersyukur bisa melihat, bersyukur bisa mendengar, bersyukur memiliki anggota
tubuh yang lengkap, bersyukur bisa sekolah, bersyukur memiliki keluarga, bersyukur
memiliki teman.

Sebenarnya apa itu syukur?

Syukur itu upaya menggunakan semua nikmat yang Allah titipkan sesuai dengan apa yang
Allah inginkan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan kata lain, kita
tidak hanya berterimakasih kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan. Namun juga
menggunakannya sebagaimana mestinya, sebagaimana yang Allah perintahkan.

Sebagaimana dalam Surat Al-Baqarah ayat 152

‫َفاْذ ُك ُرْو ِنْٓي َاْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ا ِلْي َو اَل َتْكُفُرْو ِن‬

Artinya: Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku
dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.

Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa kita dilarang ingkar. Sebagai hamba yang beriman kita
harus tahu bagaimana menggunakan nikmat Allah sebagaimana mestinya. Kita diberi nikmat
berupa penglihatan. Gunakanlah mata kita untuk hal-hal yang Allah Ridhoi, seperti membaca
Al-Qur’an, membaca buku untuk mendapatkan ilmu dan melihat indahnya ciptaan Allah di
alam semesta ini sehingga merasakan betapa besarnya keagungan Allah Swt dan betapa
kecilnya kita sebagai makhluk-Nya. Selain itu, kita merupakan manusia beruntung yang
diberi nikmat berupa mulut yang dapat berbicara. Gunakanlah mulut untuk mengucapkan hal-
hal yang baik, untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Bukan malah digunakan untuk berkata
kasar dan mencemooh orang lain.

Kaum muslimin muslimat Rahimakumullah

Setiap orang pasti ingin mencapai kesempurnaan dalam hidupnya baik kesempurnaan materi
maupun intelektual. Jika tidak sesuai dengan apa yang menjadi standar mengakibatkan rasa
tidak percaya diri terus menguasai. Kemudian membuat kita mudah mengeluh. Hal itu terjadi
karena selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Contoh sederhana sebagai
pelajar tentu kita berharap mendapatkan nilai yang maksimal. Namun ketika kita
mendapatkan nilai dibawah teman yang lain maka akan muncul bibit-bibit rasa tidak
bersyukur, selalu menginginkan yang lebih dan lebih. Membuat diri fokus pada kekurangan
tanpa melihat potensi dan keunikan yang dimiliki.

Nah, ada beberapa cara untuk menyudahi perasaan yang membuat kita tidak bersyukur
tersebut.

1. Penerimaan diri sendiri, Yakinlah kepada Allah SWT bahwa kita sudah diatur dan ada
porsinya masing- masing.
2. Memaksimalkan kelebihan, dimana tiap orang itu memiliki potensi dan kelebihannya
masing-masing.
3. Jangan suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain karena masing-masing
orang itu sudah diatur oleh Allah SWT.
4. Menyadari bahwa nikmat yang diberikan Allah SWT tidak terhingga.

Marilah menjadi hamba Allah yang pandai bersyukur dan menggunakan segala nikmat Allah
sesuai dengan semestinya.

Demikian beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga apa yang disampaikan tadi dapat
memberi manfaat dan kebaikan bagi kita semua. Tentunya kesempurnaan hanya milik Allah
semata karena itu saya memohon maaf apabila ada yang tidak berkenan atas ucapan dan
tindakan saya.

Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq

Semoga Allah menuntun kita menuju jalan yang paling lurus.

Akhirul Kalam, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai