الَح ْم ُد ِهلِل َر ِّب الَعاِلمْيَن َو ِبِه َنْس َتِع ْيُن َع َلى ُاُم وِر الُد ْنَيا َو الِّدْيِن َو الَّص الُة َو الَّس َالُم َع َلى َأْص َر ِف اَألْنِبَياِء َو الُم ْر َسِلْيَن َو, الَح مُد هلِل
أَّم ا َبْعُد. َع َلى أِلِه َو الَّصْح ِبِه َأْج َم ِع ْيُن.
(Alhamdulillah, Alhamdulillahirobbil’alamiin wabihi nasta’inu alaa umuriddunya waddiin,
wassholatu wassalamu ‘alaa ashrofil anbiyaa’i walmursaliin, wa’alaa alihi washohbihi ‘ajma’iin.
Ammaa ba’du).
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas segala nikmat yang telah diberikan.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang, dari zaman old ke zaman
now.
Jalan-jalan ke Cikini
Jangan lupa beli kue talam
Kita semua berkumpul disini
Untuk sampaikan syiar Islam
Hadirin yang dirahmati Allah. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan pidato
dengan tema “Mensyukuri Nikmat Allah”. Nikmat berasal dari bahasa Arab yang berarti segala
kebahagiaan, kesenangan, kebaikan, kelezatan, karunia dan anugerah. Sebagaimana kita ketahui
ada nikmat jasmani dan ada nikmat rohani. Begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan
kepada kita semua. Jika kita ingin menghitung nikmat Allah kepada kita, niscaya kita tidak akan
pernah bisa menghitungnya. Hal ini terdapat dalam Al Qur’an Surat An Nahl ayat 18 yang
berbunyi :
َ ِاْن َتُع ُّد ْو ا ِنْع َم َة ِهّٰللا اَل ُتْح ُصْو َهاۗ ِاَّن َهّٰللا َلَغ ُفْو ٌر َّر ِح ْيٌم
(Wa in ta'uddụ ni'matallāhi lā tuḥṣụhā, innallāha lagafụrur raḥīm)
Artinya :
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Oleh karena itu, sebagai hamba Allah sudah seharusnyalah kita bersyukur atas nikmat
yang telah Allah berikan. Allah Subhanahu wata’ala berfiman dalam Al Qur’an Surat Lukman
ayat 12 yang berbunyi :
َو َلَقْد ٰا َتْيَنا ُلْقٰم َن اْلِح ْك َم َة َاِن اْش ُك ْر ِهّٰلِلۗ َو َم ْن َّيْش ُك ْر َفِاَّنَم ا َيْش ُك ُر ِلَنْفِس ٖۚه َو َم ْن َك َفَر َفِاَّن َهّٰللا َغ ِنٌّي َح ِم ْيٌد
(Wa laqod ātainā luqmānal-ḥikmata anisykur lillāh, wa may yasykur fa innamā yasykuru
linafsih, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun ḥamīd)
“Dan sungguh, telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, ”Bersyukurlah kepada Allah!
Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya
sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha
Terpuji.”
Jadi hadirin sekalian, mau tahu apa kunci ditambahkannya nikmat ?. Kunci
ditambahkannya nimat adalah dengan bersyukur. Semakin kita bersyukur, semakin Allah akan
menambahkan nikmatNya kepada kita. Mau ditambah nikmatnya sama Allah ?? Kalo aku sih
“YESS”.
Tapi kalau kita tidak bersyukur, berarti kita termasuk orang yang kufur. Mau jadi orang
kufur ?? Mau kena adzab Allah ?? iiiih sereeem…kalo aku sih “NO”.
Jadi mulai sekarang, mulai hari ini kita harus tanamkan dalam hati kita “NO DAY
WITHOUT BEING GRATEFUL”. “Tiada Hari Tanpa Bersyukur”. Yuk jadi hamba Allah yang
pandai bersyukur!! Setuju ??
Dewan juri yang saya hormati, Teman-teman yang saya cintai. Demikianlah pidato in
saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat dan mohon maaf bila ada kekurangan dan
kesalahan.