Di dalam ayat ini Allah Subhana Wataala menegaskan “ Sesungguhnya kami telah berikan
bagimu nikmat yang banyak”. Jika Allah Subhana Wataala menegaskan bahwasannya nikmat
yang kita terima sudah banyak, mestinya yang menerima pun mengakui memang banyak.
Hadirin Wal Hadirot yang dirahmati Allah,
Saking banyaknya nikmat yang Allah curahkan pada kita, jangankan untuk membalasnya,
menghitungnyapun kita tak sanggup. Jangankan untuk membayarnya, mencatatnyapun kita tak
mampu. Betul bapak ibu ? lalu apa yang harus kita lakukan ? tak lain tak bukan adalah YKS Yuk
Kita Syukuri. Lagaimana cara mudah bersyukur kepada Allah? Mau tahu? Mau tahu aja atau mau
tahu banget?
Pertama ucapkan Alhamdulillah jika Allah masih membangunkan kita di pagi hari dengan ucapan
Alhamdulilahiladi ahyana ba’dama ama tana wailaihinnusur. Kedua sukuri yang ada cari yang
tidak ada
“Sukuri apa yang ada hidup adalah anugrah tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik”.
Ketiga jadikan ujian sebagai batu loncatan untuk menuju kesuksesan. Jangan cemas dengan
gunung yang tinggi karena setelah itu kita akan menuruni. Jalani semua itu untuk mematangkan
kehidupan.
“Berakit rakit kita ke hulu berenang-renang ke tepian, bersakit dahulu, bersusah dahulu, baru
senang kemudian”.
Sukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita dengan hati, dengan lisan, dengan tindakan serta
selalu merawat nikmat yang Allah berikan agar tidak rusak.
Demikianlah tausiah yang saya sampaikan mudah mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Jalan-jalan ke curug bedil
Pulangnya lewat cibenda
Walaupun badan saya kecil
Mudah-mudahan jadi juara.
Insya Allah... Billahi taufik walhidayah. Wassalamualaikum Warohmatulohi Wabarakatuh.
TEKS PILDACIL
Dalam memilih teman kita harus bati-hati. Sebab, bagaimanapun juga, sedikit atau banyak, teman
bergaul bisa berpengaruh terhadap perkembangan agama, jiwa dan tingkah laku kita selanjutnya.
Utamakanlah orang-orang yang memiliki iman yang baik, akhlak yang baik, sikap perilaku yang
baik dan mengingat Alloh, yang pada setiap tingkah lakunyapun takut kepada Alloh dan rosulnya,
serta hidup sederhana. Sebagaimana arti firman Alloh SWT dalam surat Al Kahfi ayat 28 yang
berbunyi :
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya dipagi dan
senja hari dengan mengharap keridhoan-Nya; Dan janganlah kedua matamu berpaling dari
mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; Dan janganlah kamu mengikuti orang-orang
yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawanafsunya dan adalah
keadaanya itu melewati batas”
”Seseorang itu ikut agama/faham teman dekatnya maka hendaklah tiap-tiap kamu selalu waspada
dengan siapa ia berteman dekat ”(HR. Abu Daud dan Turmudzi)
Hadirin yang dirahmati Allah...
Teman yang baik itu seperti pembawa minyak wangi. Kita tertarik memiliki minyak wangi itu, atau,
setidak-tidaknya kita bisa ikut menghirup baunya yang wangi.
Sedang teman yang jelek diibaratkan sebagai sang peniup api. Bila kita dekat-dekat, bisa saja
pakaian kita terbakar, atau setidak-tidaknya kita akan kena asap hitamnya atau baunya yang
busuk.
Demikianlah tausiah yang dapat saya sampaikan, semoga membawa manfaat. Billahi taufik
walhidayah