Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH PERTAMA

Doa Khutbaah

Innal Hamdalillah nahmaduhu wa nasta‟inuhu wa nastaghfiruh, wa na‟udzubillahi min


syururi anfusina w min sayyiati a‟malina man yahdillah fala mudhilla lah wa man
yudhlihu fala haadiya lah

Asyhaadu alla illaha illaloohu wahdahu laa syariikallah, waasyhadu anna


Muhammadan abduhu warosuuluh.

Allohuma sholli wa sallim wa baarik „ala sayyudina muhammadin wa „ala alihi wa


sohbihi ajma‟in amma baa‟du

Hadirin jamaah sidah jumat rahimakumullah

Puji serta syukur marilah sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat limpahan rahmatnya, pada siang hari ini kita masih diberikan nikmat islam,
sehingga kita masih dapat melaksanakan sholat jumat. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan kiita nabi Muhammad SAW yang selalu kita nanti
nantikan syafaat nya di yaumul akhir.

Hadirin jamaah sidang jumat rahimakumullah

Mengawali isi khutbah jumat siang ini, khatib menyampaikan dan mengajak kepada
jamaah sekalian khususnya untuk diri khatib sendiri untuk senantiasa selalu
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan
perrintahnya dan menjauhi larangannya.

Hadirin jamaaah sidang jumat rahimakumullah

Pada siang hari ini khatib akan menyampaikan tentang tentang anak yang soleh.
Anak yang soleh merupakan perhiasan yang sangat berharga. Selain itu bisa
membawa orang tua ke pintu surga Allah SWT. Pada suatu hari Syekh Fudail bin Iyyad
memangku putranya yang masih kecil, kira-kira berusia 4 tahun, ketika itu terjadi dialog
antara keduanya (si anak dan Syekh Fudail).

Syekh menjawab, “Tentu saja anakku, aku sangat mencintaimu.”

Si anak bertanya lagi, “Wahai ayah, apakah ayah juga mencintai Allah?”

Syekh menjawab, “Tentu saja, aku juga mencintai Allah”.

“Berapa hati yang ayah miliki”, sangkal si anak. “Aku mempunyai satu hati”, Jawab
Syekh Fudail.
“Wahai ayah bagaimana mungkin ayah mencintai dua hal dengan satu hati”, tanya
si anak lagi.

Kemudian Syekh Fudail tersadar bahwa ucapan si anak tadi tidak muncul dari
si anak tersebut, melainkan teguran dari Allah SWT.
Maka sejak saat itu Syekh Fudail, berusaha memaksimalkan mahabbah-nya, cintanya
kepada Allah SWT. karena diingatkan si anak tadi.

Jama‟ah Jum‟at Rahimakumullah

Anak adalah anugerah yang Allah berikan kepada kita, anak merupakan sebuah
perhiasan dunia. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur‟an (Qs. Al-Kahfi: 46).yang
berbunyi:

Artinya: “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-
amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih
baik untuk menjadi harapan.”

Perhiasan adalah suatu yang sangat indah, sangat bernilai dan sangat berharga.
Seseorang yang mempunyai perhiasan tentu dia akan menyimpan dan merawatnya
dengan baik, karena dia yakin perhiasan itu sangat bernilai harganya.

Demikian pula ketika orang tua menyadari bahwa anak tersebut adalah perhiasan
maka ia akan berusaha merawat dan mengasuhnya dengan baik, mendidiknya
dengan benar.

Karena orang tua yakin kelak anaknya yang akan mengurus dan mengantikan dirinya
ketika ia sampai pada usia udzur. Apalagi jika ditambah anaknya mempunyai suatu
prestasi, maka prestasi anak inilah yang akan menjadi penyenang hati orang tuanya.
Sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT. (Qs: Al-furqon:74). yang berbunyi :

Artinya: “Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada
kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan
jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Seseorang anak yang mempunyai prestasi tentu akan membuat hati orang tuanya
menjadi senang dan gembira. Tetapi, ingat prestasi bukan hanya diukur,
apakah anak itu sudah pernah menjadi Juara atau tidak ? Baik itu juara olah raga,
olimpiade atau mendapatkan nilai raport yang baik. Melainkan prestasi sesungguhnya
adalah ketika anak yang sholeh dan sholehah, akhlaknya baik, bertaqwa kepada
Allah dan berbakti terhadap kedua orang tuanya.

Tentunya prestasi ini bisa diraih dengan cara membiasakan, memberikan pendidikan
yang baik, memberikan contoh-contoh yang baik. Jadi prestasi bukan hanya dilihat
dari nilai raport yang baik. Peran keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
sekitarnya yang menentukan anak mempunyai prestasi yang baik.
Sebab jika kita tidak bisa mendidik anak kita dengan baik, menjadikan anak kita
sebagai penyenang hati, menjadikan mereka seperti halnya perhiasan
maka anak tersebut malah menjadi salah satu musuh kita.

Karena itu kita sudah sering mendengar berita anak yang justru menjadi musuh orang
tuanya, orang tua yang justru stress karena perbuatan sang anak, bahkan meninggal
tragis di tangan anak-anaknya yang durhaka. Hal ini terjadi dikarenakan faktor
pendidikan, pergaulan dan lingkungan yang tidak baik. Maka, jika hal ini telah terjadi
hilanglah harapan anak yang menjadi hiasan, penyejuk hati dan penenang
pandangan.

Selian itu jika tidak didik dengan baik, anak akan menjadi sumber fitnah, sebagaimana
dalam Al-Qur‟an (Qs: At-Tawabun: 15) yang berbunyi:

Artinya: “sesungguhnya harta-hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah dan di sisi


Allah lah pahala yang besar.”

Anak akan menjadi fitnah jika ia melakukan hal-hal yang tidak baik, ibarat pepatah
mengatakan “Orang tua akan kecipratan kejelekan yang dilakukan oleh anaknya”.
Oleh karena itu maka senantiasa kita menekankan pendidikan terhadap anak-
anak kita. Untuk orang tua atau ustadz marilah kita jadikan anak-anak kita (baik
itu anak kandung maupun anak didik kita sebagai penyenang hati kita) penyejuk
pandangan kita dan perhiasan kita.Semoga kita bisa mendidik anak-anak kita
menjadi anak yang taat kepada Allah dan berbakti kepada orang tua, amin ya rabbal
alamin.

Semoga bermanfaat khususnya terhadap diri saya sendiri dan umumnya terhadap
para hadirin semua.

Barakallah lii wa lakum fil qur‟anil adzim wa nafa‟ani wa iyyakum bima fihi minal ayati
wa dzikril hakim, wa taqobbala wa minkum tilawatahu innahu huwas sami‟ul alim

Aquulu qoulii haadza wastaghfirullah al adzim li wa lakum, innaahu huwal ghofuru


rohim. (duduk)
KHUTBAH KEDUA

Alhamdulillahiladzi arsala rosulahu bilhuda wa dinilhaq, liyudhirohu „aladinikulihi


walaukarohal musrikun.

Asyadualla illahaillalahu wassyhadunanna muhamadan abduhu warosulahu

Allohuma solli „ala muhammadin wa‟ala alihi waashabihi ajma‟in

Ya ayyuhaladzina amanu, taqullooha haaqo tuqaatuh, walaa tammuutunna illa


waantum muslimun.

---isi hotbah

Hadirin yang berbahagia, inilah khutbah singkat yang saya sampaikan hari ini, semoga
dapat meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Marilah kita berdoa
untuk semua umat muslimin dan muslimat semua.

Innalaha wa malaikatahu yusholluna alan nabiy, ya ayyuhalladzina amanu shollu alaihi


wasallimu taslima

Allahuma sholli alaa muhammadin, wa „alaa aalihi waash haabooho ajmaaiin.


Alhaamduliilahrobbil alamin.

Allahummaghfir lil muslimina wa muslimat, wal mukminina wal mukminat, al ahya


minhum wal amwat inaka sami‟un qoribun, mujibud da‟wat ya qodhiyal hajat

Robbana dzolamna anfusana, wailamtaghfirlana, watarkhamna lanakunanna


minalkhosiriin.

Robbana atina fidunya khasanah, wafil akhiroti kahsanah, waqina adzabannar.

Walhamdulillahirobbil alamin.

Ibadalloh, inalloha ya‟muru bil‟adli wal ihsaani waiitaaidzil qurbaa, wayanha anil
fahsyaaii walmunkar, walbaghyi yaidzukum la‟allakum tadzakkaaruun.

Fadzukuruulloohal‟adzim yadzkurkum wasykuruuhu „ala ni‟matihi yazidkum


waladzikrullohiakbar. Aqimus sholah.

Anda mungkin juga menyukai