اجنَا َو ُذ ِّريَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما
ِ َوالَّ ِذينَ يَقُولُونَ َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َو
Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-
istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqon: 74).
Prinsip ayat ini adalah anak menjadi Qurrota’ayun (Penyejuk/penyenag hati) bagi
orang tuanya. Untuk menjadikan anak yang menjadi dambaan, penyenang hati adalah
orang tua harus memenuhi kewajibanya. Kemudian, anak-anak akan memperoleh
hak-haknya. Dalam hal ini anak menjadi tumpuhan setiap hati orang tuanya, anugrah
terbesar dalam hidup orang tua.
Hadirin semuanya,
Lalu bagaimana cara kita bisa menjadi anak soleh dan sholihah dalam generasi yang
tangguh dan mampu menyangkal pengaruh negatif dan pergaulan bebas. Maka kita
juga harus memperbaiki diri dengan menggalih ilmu agama, dalam Sabda Rasulullah.
“Man arada dunya fa’alaihi bil ,ilmi waman arodal akhiroh fangalaihi bil ,ilmi waman
aroda huma Fa’alaihi bil ‘ilmi”.
Yang artinya:
“Barangsiapa yang menginginkan dunia maka hendaklah berilmu. Barangsiapa yang
menginginkan akhirat, maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan
keduanya hendaknya ia dengan berilmu”
Hadirin semuanya,
Begitulah rosululah dalam menyuruh kita untuk mendapatkan ilmu di dunia dan
akhirat. Telah banyak contoh dan suritauladan dari nabi-nabi kita tentang keteladanan
anak soleh dan solehah. Maka dari itu, patuhlah kepada Allah dan orang tua kita
semua. Sehingga kita dapat menjadai anak sholeh dan dapat menjalankan apa yang
telah di perintah oleh Nabi kita Muhammad SAW.
Demikian, pidato singkat ini mudah-mudahan bermanfaat dan menjadi rujukan para
orang tua dalam mendidikan anak-anaknya untuk membina generasi yang Shalih dan
Shaliha. Dan membantu anak-anak menjadi Shalih dan Shalihah dambaan orang
tuanya. Jika ada perkataan dari saya yang tidak berkenan, saya mohon maaf.