Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Kurniati

Delegasi : Komunitas Peduli Jilbab


Absen : Group A no.9
Domisili : Kemiri Jaya, Beji

‫هّٰللا‬
َّ ‫الر ْح ٰم ِن‬
‫الر ِح ْي ِم‬ َّ ِ ‫ِب ْس ِم‬
ِ ‫سالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة‬
‫هللا َو َب َر َكا ُت ُه‬ َّ ‫ال‬

Segala puji bagi Allah, Al-Malik, Al-Haqq, Al-Mubin, yang telah memberikan kita iman dan keyakinan.
Ya Allah. Limpahkan shalawat pada pemimpin kami Baginda Muhammad, dan begitu pula kepada para
keluarganya, para sahabatnya, dan umat yang mengikuti mereka dengan penuh ihsan hingga hari
kiamat.
Subhanallah, sampai hari ini pandemi covid-19 di Indonesia bahkan di dunia pun belum berakhir.
Sejalan dengan hal tersebut, orangtua dirumah menjadi guru dadakan bagi anak-anaknya. Dan
fenomena yang miris ketika orangtua akhirnya malah menjadi lebih galak dari biasanya, karena kurang
sabar mengajarkan anak-anaknya.
Padahal boleh jadi, inilah kesempatan yang diberikan Allah SWT kepada kita orangtua untuk
kembali mengajarkan anak-anak kita sendiri di rumah. Terutama ibu yang merupakan “Al-Ummu
madrasatul ula” Ibu adalah madrasah (Sekolah) pertama bagi anaknya. Dan kita semua pun
mempunyai tanggung jawab yang sama untuk mengajarkan anak-anak kita dan menjaga keluarga kita
dari siksa api neraka kelak.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan
tidak mendurhakai Allâh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (at-Tahrîm/66:6)

Ayat ini menjadi pengingat bagi setiap Muslim yang beriman, agar memperhatikan keluarganya.
Agar kelak kita sama-sama selamat dari siksaan api neraka dan disampaikan ke Jannah nya Allah SWT,
aamiin. Pendidikan yang baik di dalam rumah (keluarga) akan berpengaruh kepada kebaikan
masyarakat, dan kebaikan masyarakat akan berpengaruh kepada kebaikan negara. Oleh karena itulah
agama Islam banyak memberikan perhatian masalah perbaikan keluarga.
Setiap orangtua menginginkan anaknya menjadi hamba yang patuh kepada Allah dan berperilaku
baik terhadap masyarakat. Oleh sebab itu wajib hukumnya bagi orang tua mempelajari bagaimana cara
mendidik anak dengan pendekatan islam dan sunah-sunah yang diajarkan nabi Muhammad SAW.
Mendidik anak sejatinya kita seperti sedang menumbuhkan tanaman, jika dirawat dengan baik maka
kita akan menuai hasil yang baik. Mendidik anak memerlukan waktu yang relative agak panjang. Dimana
tahap  demi tahapnya harus kita lalui dengan sabar. Dengan kebaikan dari hal-hal kecil yang coba kita
bangun. Maka, saat panen pun bukan hal yang mustahil jika kita mendapatkan hasil yang unggul, yaitu
anak yang shalih dan berdaya di masyarakat.

“peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”

Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma dalam sebuah majlis ilmu pernah berkata bahwa makna kata
tersebut adalah melakukan ketaatan kepada Allah dan tinggalkanlah maksiat, serta suruhlah mereka
untuk berdzikir kepada Allah. Maka bisa dikatakan hal yang pertama diajarkan kepada anak-anak adalah
tentang tauhid. Hal ini sejalan dengan makna syahadat “Asyhadu an laa ilaaha illallaahu” dan Iman
kepada Allah SWT.
Jadi, kita sebagai orangtua tidak hanya berfokus pada pendidikan akademis anak. Menjadi tidak
sabaran hanya karena belum bisa mengerjakan soal matematika. Padahal ada yang lebih penting dari hal
tersebut yaitu mengajarkan syariat kepada anak-anak kita. Apalagi untuk anak diusia balita, tauhid adalah
hal paling dasar yang harus kita sendiri orangtuanya yang mengajarkan.
Sulit bukan? Mengajarkan tauhid kepada anak-anak, apalagi jika orangtuanya pun belum
sepenuhnya paham agama. Namun, seharusnya kita tak perlu khawatir karena Allahh SWT menciptakan
anak-anak kita dengan kondisi yang suci, mudah menerima kebenaran. Seperti dijelaskan dalam Hadis
berikut,

“Tidaklah setiap anak yang lahir, kecuali dalam keadaan fitrah. Maka, kedua orangtuanyalah
yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani atau Majusi. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Sekarang tugas kita sebagai orangtua adalah menjaga fitrah keislamanya, menanamkan tauhid
kepadanya, menumbuhkan kecintaannya teradap Allah, Islam, dan Rasulnya. Lantas bagaimana
caranya?
1. Sebagai orangtua kita wajib mendalami ilmu agama dan parenting
Agar kita dapat menjalankan peran dengan sebaik-baiknya. Dan dengan ilmu, maka mendidik anak
menjadi nilai ibadah dimata Allah SWT. Karena tanpa ilmu, amalan akan sia-sia.
2. Menjadi teladan yang baik bagi anak.
Adab rasul yang sungguh mulia, menjadi acuan kita sebagai orangtua “Sungguh, telah ada pada
(diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (QS Al-Ahzab : 21)”, oleh karenanya sebagai
orangtua tentu kita harus menjadi penyambung teladan yang diajarkan rasul untuk anak-anak kita.
3. Selalu mengagungkan Allah SWT dalam setiap kesempatan.
Rasululloh pernah memberi nasihat kepada Abdullah bin Abbas radhiallahu’anhuma, beliau
bersabda “Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah
Allah, niscahya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah niscahya Dia akan selalu berada
dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan,
mohonlah pertolongan kepada Allah”
4. Memohon penjagaan dari Allah SWT.
Sebagaimana kita manusia yang penuh keterbatasan, waktu yang tidak 24 jam menemani anak,
atau tidak bisa mengontrol lingkungan yang kurang baik. Maka, sudah sepantasnya kita selalu
memohon kebaikan dan penjagaan dari Allah untuk anak kita. Insya Allah, akan ditutupi kekurangan
kita dan diberi sebaik-baiknya penjagaan oleh Allah SWT.

Ingat bahwa anak adalah hal yang kita minta kepada Allah SWT. Kita telah diberi karunia yang
mungkin orang lain tidak miliki. Allah SWT telah menitipkan anak-anak yang baik kepada kita, jangan
sampai kita merusaknya hanya karena kita lalai tidak mengajarkan syariat kepadanya. Atau ketika ia
besar, anak tak mau lagi dekat dengan orangtuanya, karena kita tidak menjadi teladan yang baik.
Ada yang lebih berharga daripada nilai akademis anak-anak, yaitu fitrah keimanan yang harus kita
pupuk, kasih sayang dan kedekatan yang harus kita jaga. Suasana rumah yang mencerminkan
lingkungan yang baik. Diri dan keluarga yang kita jaga dari siksa api neraka.
Demikian materi yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dana
dapat kita palikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih kurangnya mohon maaf, yang benar datangnya
dari Allah, sedangkan khilaf dan salah datang dari pribadi saya sebagai manusia.

ُ ‫ َوَأ ُت ْو‬،‫ َأ ْس َت ْغفِ ُر َك‬،‫ش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل ٰـ َه ِإالَّ َأ ْن َت‬


‫ب ِإ َل ْي َك‬ ْ ‫ َأ‬،‫س ْب َحا َن َك ال َّل ُه َّم َو ِب َح ْم ِد َك‬
ُ
ِ ‫السالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َر ْح َم ُة‬
‫هللا َو َب َر َكا ُت ُه‬ َّ ‫َو‬

Anda mungkin juga menyukai