Anda di halaman 1dari 5

MATERI KULTUM FKG PAI

KECAMATAN ULUJAMI

Hari, Tanggal : Senin, 31 Januari 2022


Tempat : TK Pertiwi Setya Budhi Pagergunung
Pemateri : Hesti Winarni, S.Pd.I

BERBAKTI PADA ORANGTUA

Ada sebuah ungkapan yang sudah tidak asing bagi telinga kita bahwa "Surga ada di
bawah telapak kaki ibu", namun kita semua maklumcbila ungkapan itu harus dipahami bahwa
Jika kita menghendaki surga, maka kita harus memuliakan kedua orangtua kita, baik
terhadap Ibu maupun Bapak.
Kalau kita benar-benar tulus menyayangi dan mencintai orangtua serra menempatkan
kepentingan orangtua di atas kepentingan sendiri dan menjadikan diri kita ini sebagai tempat
tumpuan hidup kedua orangtua kita, insyaAllah jalan hidup kita menjadi lancar, banyak
berkah dan penuh kebahagiaan dalam rida Allah Swt. Dalam menjalankan roda kehidupan ini
dilalu dengan sangat mulus, tanpa hambatan sebagai keluarga utuh yang sakinah, mawadah
warahmah.
Sebaliknya kalau kita biasa-biasa saja terhadap orangtua, tidak ada perhatian khusus
terhadap kedua orangtua kita, maka jalan hidup kita pun biasa-biasa saja. Orangtua kita
adalah sebagai wakil Allah Swt, di bumi ini. Kalau kita menyepelekan orangtua kita, maka
Allah pun akan menyepelekan kita.
Apalagi kita sampai berani menghina orangtua, menentang perintahnya dan tidak
menghargai orang tua... sudah pasti Allah pun akan murka kepada kita. Barang siapa yang
berani dan tidak memuliakan orangtua, maka kehidupan sehari-hari seseorang tersebut akan
banyak mengalami kesulitan hidup, menderita lahir dan batin, serta selalu ditimpa
permasalahan dalam banyak hal
Allah Berfirman
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Al-Isra'
[17]: ayat 23)
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhan-ku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua
telah mendidik aku di waktu kecil." (Al-Isra' [17]: ayat 24)
"...kamu diberi balasan terhadap apa yang kamu kerjakan." (Ath-Thur [52]: ayat 16)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa balasan dan murka Allah tidak mesti harus
menunggu hingga kiamat nanti, namun banyak yang langsung dirasakan saat masih di dunia
ini bagi hamba-hamba-Nya yang berani melawan dan menyia-nyiakan kedua orangtuanya
Rasulullah bersabda,
"Semua perbuatan dosa, balasannya ditangguhkan oleh Allah Swt., sesuai dengan
kehendak-Nya hingga hari kiamat, kecuali dosa menyakiti hati orangtua, karena
susungguhnya azab perbuatan tersebut disegerakan atas pelakunya sewaktu masih hidup,
sebelum mati." (Hadits Riwayat Thabani)
Begitu pentingnya menjadikan diri sebagai tempat berpijak, tempat tumpuan hidup
orangtua, Islam telah menempatkan kebaikan dan sikap hormat kepada orangtua berada satu
tingkat di bawah keimanan kepada Allah Swt., selama orangtua tersebut dalam keimanan
kepada Allah Swt. Rasul bersabda,
"Orang yang paling besar haknya untuk dimuliakan bagi perempuan adalah suaminya,
dan orang yang paling berhak dimuliakan bagi pria adalah ibunya."
Salah satu pesan Rasul adalah kepada para istri:
"Ingatlah, sikap dan perilakumu terhadap suamimu akan menentukan nasibmu ke
Surga atau ke Neraka."
Hadis di atas berarti bahwa seorang perempuan harus berbakti kepada suaminya dan
pria harus berbakti kepada ibunya. Para istri hendaklah menjadi istri yang salehah yang
membantu dan mendorong suaminya untuk memuliakan orangtuanya, khususnya kepada
ibunya dan para suami hendaknya bijaksana memudahkan istri memuliakan orangtuanya juga
Coba renungkan! Apakah kita semua ini sudah termasuk anak yang memuliakan
orangtua?,
1. Sudahkah kita memuliakan orangtua sebagaimana mereka ingin diperlakukan?
2. Sudahkah kita secara bersungguh-sungguh, mencari tahu hal-hal yang sangat diinginkan,
dibuthkan dan diharapkan kedua orangtua kita dan berusaha untuk memenuhinya...
selama tidak beretentangan dengan syariat agama.
3. Seberapa seringkah kita mengingat orangtua dan mendoakan untuk keselamatan dunia
dan akhirat kedua orangtua kita?
4. Sudahkah kita berbuat adil dalam memberikan perhatian kepada kedua orangtua kita
sebagaimana kita memperhatikan pasangan hidup dan anak-anak kita?
5. Sebagai seorang istri, sudahkah kita menunjukkan bakti kepada suami dengan membantu
suami yang berbakti kepada ibunya?
6. Sebagai seorang suami, sudahkah kita bertindak bijaksana mendorong istri untuk
memuliakan orangtua?
Bukan tidak mungkin, keharmonisan dalam keluarga, kebahagian keluarga bahkan
ketidaklancaran kita dalam memperoleh rezeki dan meraih puuncak sukses dalam hidup
selam ini terhalang oleh sikap, cara berbicara dan tindakan kita yang kkurang memuliakan
orangtua maupun mertua.
Sebagai kesimpulan, marilah kita berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk kedua
orang tua kita termasuk mertua semaksimal yang kita bisa, insya Allah mereka akan rida
kepada kita. Banyak-banyaklah bersyukur dan mendoakan kedua orangtua kita yang telah
melahirkan kita, membesarkan kita, mendidik dan menyayangi kita, karena "rida Allah
bergantung rida orangtua, maka doa orangtua pun akan didengar dan dikabulkan Allah
SWT."
MATERI KULTUM FKG PAI
KECAMATAN ULUJAMI

Hari, Tanggal : Senin, 31 Januari 2022


Tempat : TK Pertiwi Setya Budhi Pagergunung
Pemateri : Hesti Winarni, S.Pd.I

MENDIDIK ANAK DALAM ISLAM

Di dalam Islam sendiri, pendidikan usia dini merupakan pijakan pertama bagi manusia
untuk dapat menentukan langkah awal hidupnya. Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis
shahih:
"Setiap bayi yang terlahir dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam) maka kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi" (H.R Bukhari).
Mengutip jurnal penelitian STAIN Kudus yang berjudul Peran Orang Tua dalam
Mendidik Anak Sejak Dini Di Lingkungan Keluarga (2017), terdapat poin-poin mendidik
yang diajarkan dalam Islam, antara lain:
1. Mengajarkan Tauhid
Tauhid adalah landasan Islam yang paling penting. Oleh sebab itu, mengajarkan
pendidikan tauhid pada anak merupakan kewajiban yang mutlak dan paling utama.
Sebagaimana Luqman telah mengajarkan tauhid kepada anaknya yang disebutkan
dalam Al Qur'an surat Luqman ayat 13. Allah SWT berfirman:

‫َظ ْي ٌم‬ َ ْ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ ۗاِ َّن ال ِّشر‬


ِ ‫ك لَظُ ْل ٌم ع‬ َ َ‫َواِ ْذ ق‬
َّ َ‫ال لُ ْقمٰ ُن اِل ْبنِ ٖه َوهُ َو يَ ِعظُهٗ ٰيبُن‬
Artinya:
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, janganlah
kamu menyekutukan Allah, sesungguhnya kesyirikan itu merupakan kezaliman yang
besar." (QS. Luqman: 13).
2. Mengajarkan adab dan akhlak
Pendidikan dalam keluarga merupakan madrasah pertama dan utama bagi
perkembangan anak, Bunda.
Keluarga merupakan tempat pertama dalam memperoleh sesuatu, salah satunya
adab dan akhlak yang dapat dijadikan pondasi bagi anak dalam berinteraksi dengan
lingkungan mereka nantinya.
Ada banyak macam adab, etika, dan akhlak yang dapat diajarkan pada anak.
Misalnya adab dan akhlak kepada Allah SWT (tidak berlaku syirik), adab dan akhlak
kepada Rasulullah (melaksanakan sunah-sunahnya), serta adab dan akhlak kepada
sesama manusia.
3. Mengajarkan ibadah
Memperkenalkan agama pada anak sedari dini adalah suatu hal yang penting. Ini
dapat dilakukan dengan cara selalu menyertakan anak dalam kegiatan-kegiatan ibadah.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 21:

‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل هّٰللا ِ اُس َْوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَوْ َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا‬
Artinya:
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan
yang banyak mengingat Allah"(QS. Al-Ahzaab: 21).
Jika anak terbiasa beribadah sejak dini maka kebiasaan itu bisa terbawa sampai
mereka tumbuh besar.
4. Bersikap lemah lembut sekaligus tegas
Orang tua perlu bersikap lembut dan mengasihi anak mereka namun adakalanya
perlu juga bersikap tegas dalam mendidik anak.
Selain dituntut bisa menjadi pemimpin bagi anak, Ayah dan Bunda harus bisa juga
menjadi teman yang penuh kasih sayang bagi buah hati. Misalnya mengajak bermain,
bercanda, dan mencium sebagai bentuk kasih sayang.
5. Bersikap adil
Orang tua harus bersikap adil kepada semua anak-anaknya. Terkadang, tak sedikit
orang tua yang memiliki sikap yang berbeda pada salah satu atau sebagian anak
dibandingkan anak-anak lainnya, baik dalam hal materi maupun non materi, Bunda.
Padahal sikap seperti itu tidak mencerminkan atau tidak memberikan contoh yang
baik pada anak sebab akan ada anak yang merasa tidak disayangi dan tersisihkan.
Dikisahkan dari Nu'man bin Basyir, bahwa bapaknya (Basyir bin Sa'ad) telah
memberikan seorang hamba sahaya, kemudian disampaikan kepada Rasulullah SAW.
Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Basyir: "Apakah seluruh anakmu engkau
berikan sama seperti ini?" Basyir menjawab, "tidak." Kemudian Rasulullah SAW
bersabda, "Kembalikanlah!" (HR. Bukhari & Muslim).

Anda mungkin juga menyukai