Anda di halaman 1dari 24

AKHLAK KEPADA ORANG TUA

DAN HAK ANAK


Pertemuan Ke.7

Dosen: A.MUALIF,S.Pd.I,MA.
NIDN.1010078605
AKHLAK TERHADAP ORANG TUA
Orang tua adalah penyebab perwujudan kita. Kalaulah mereka itu tidak
ada, kitapun tidak akan pernah ada. Kita tahu bahwa perwujudan itu
disertai dengan kebaikan dan kenikmatan yang tak terhingga banyaknya.,
plus berbagi rizki yang kita peroleh dan kedudukan yang kita raih. Orang
tua sering kali mengerahkan segenap jerih paya mereka untuk
menghindarkan bahaya dari diri kita. Mereka bersedia kurang tidur agar
kita bisa beristirahat. Mereka memberikan kesenangan-kesenangan kepada
kita yang tidak bisa kita raih sendiri. Mereka memikul berbagai
penderitaan dan mesti berkorban dalam bentuk yang sulit kita bayangkan.
Dengan demikian, menghardik kedua orang tua dan berbuat buruk
kepada mereka tidak mungkin terjadi kecuali dari jiwa yang bengis dan
kotor, berkurang dosa, dan tidak bisa diharap menjadi baik. Sebab,
seandainya seseorang tahu bahwa kebaikan dan petunjuk allah mempunyai
peranan yang sangat besar, tentunya siapa tahu pula bagaimana harus
berbuat baik kepada orang yang semestinya diperlakukan dengan baik.,
bersikap mulia terhadap orang yang telah membimbing, berterima kasih
kepada orang yang telah memberikan kenikmatan sebelum dia sendiri bisa
mendapatkannya, dan yang telah melimpahinya dengan berbagai kebaikan
yang tak mungkin bisa di balas. Orang tua adalah orang\orang yang
bersedia berkorban demi anaknya, tanpa memperdulikan apa balasan yang
akan diterimanya.
1. KEWAJIBAN KEPADA IBU
 Kalau ibu merawat jasmani dan rohaninya sejak kecil secara langsung,
maka bapak pun merawatnya, mencari nafkahnya, membesarkannya,
mendidiknya dan menyekolahkannya, disanping dusaha ibu. Kalau
mulai menganduna sampai masa muhariq (masa dapat membedakan
mana yang baik dan buruk), seorang ibu sangat berperan, maka setelah
mulai memasuki masa belajar, ayah lebih tampak kewajibannya,
mendidiknya dan mempertumbuhkannya menjadi dewasa, namun
apabila dibandingkan antara berat tugas ibu dengan ayah, mulai
mengandung sampai dewasa dan sebagaimana perasaan ibu dan ayah
terhadap putranya, maka secara perbandingan, tidaklah keliru apabila
dikatakan lebih berat tugas ibu dari pada tugas ayah. Coba bandingkan,
banyak sekali yang tidak bisa dilakukan oleh seorang ayah terhadap
anaknya, yang hanya seorang ibu saja yang dapat mengatasinya tetapi
sebaliknya banyak tugas ayah yang bisa dikerjakan oleh seorang ibu.
Barangkali karena demikian inilah maka penghargaan kepada ibunya.
Walaupun bukan berarti ayahnya tidak dimuliakan, melainkan
hendaknya mendahulukan ibu daripada mendahulukan ayahnya dalam
cara memuliakan orang tua.
2. BERBUAT BAIK KEPADA IBU DAN AYAH,
WALAUPUN KEDUANYA LALIM
  Seorang anak menusut ajaran islam diwajibkan berbuat baik
kepada ibu dan ayahnya, dalam keadaan bagaimanapun. Artinya
jangan sampai si anak menyinggung perasaan orang tuanya,
walaupun seandainya orang tua berbuat lalim kepada anaknya,
dengan melakukan yang tidak semestinya, maka jangan sekali-kali si
anak berbuat tidak baik, atau membalas, mengimbangi
ketidakbaikan orang tua kepada anaknya, allah tidak meridhainya
sehingga orang tua itu meridhainya.
 
 Menurut ukuran secara umum, si orang tua tidak sampai akan aniaya
kepada ananya. Kalaulah itu terjadi penaniayaan kepada orang tua
kepada anaknya adalah disebakan perbuatan si anak itu sendiri yang
menyebabkan marah dan aniayanya orang tua kepada anaknya.
Didalam kasus demikian seandainya si orang tua marh kepada
anaknya dan berbuat aniaya sehingga ia tiada ridha kepada
anaknya, allah pun tidak meridhai si anak tersebut lantaran orang
tua.
3. BERKATA HALUS DAN MULIA KEPADA
IBU DAN AYAH
  Segala sikap orang tua terutama ibu memberikan refleksi
yang kuat terhadap sikap si anak. Dalam hal berkata pun
demikian. Apabila si ibu sering menggunakan kata-kata halus
kepada anaknya, si anak pun akan berkata halus. Kalau si ibu
atau ayah sering mempergunakan kata-kata yang kasar, si
anakpun akan mempergunakan kata-kata kasar, sesuai yang
digunakan oleh ibu dan ayahnya. Sebab si anak mempunyai
insting menir yang lebih mudah ditiru adalah orang yang
terdekat dengannya, yaitu orang tua, terutama ibunya. Agar
anak berlaku lemah lembut dan sopan kepada orang tuanya,
harus dididik dan diberi contoh sehari-hari oleh orang tuanya
bagaimana sianak berbuat, bersikap, dan berbicara.
Kewajiban anak kepada orang tuanya menurut ajaran islam
harus berbicara sopan, lemah-lembut dan mempergunakan
kata-kata mulia.
4. BERBUAT BAIK KEPADA IBU DAN AYAH YANG
SUDAH MENINGGAL DUNIA

 Bagaimana berbuat baik seorang anak kepada ibu dan ayahnya


yang sudah tiada. Dalam hal ini menurut tuntunan ajaran islam
sebagaimana yang disiarkan oleh rasulullah dari Abu usaid :

 Artinya : Abu usaid berkata


:”kami pernah berada pada suatu majelis bersama nabi,
seorang bertanya kepada rasulullah: wahai rasulullah, apakah
ada sisa kebajikan setelah keduanya meninggal dunia yang aku
untuk berbuat sesuatu kebaikan kepada kedua orang tuaku.
“rasulullah bersabda: ”ya, ada empat hal :mendoakan dan
memintakan ampun untuk keduanya, menempati /
melaksanakan janji keduanya, memuliakan teman-teman
kedua orang tua, dan bersilaturrahim yang engkau tiada
mendapatkan kasih sayang kecuali karena kedua orang tua.
HADIST INI MENUNJUKKAN CARA KITA BERBUAT BAIK
KEPADA IBU DAN AYAH KITA, APABILA BELIAU-BELIAU ITU
SUDAH TIADA YAITU:

 Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan meminta ampun kepada
allah dari segala dosa orang tua kita.
 Menepati janji kedua ibu bapak. Kalau sewaktu hidup orang tua
mempunyai janji kepada seseorang, maka anaknya harus berusaha
menunaikan menepati janji tersebut. Umpamanya beliau akan naik
haj, yang belum sampai melaksanakannya. Maka kewajiban anaknya
menunaikan haji orang tua tersebut.
 Memuliakan teman-teman kedua orang tua. Diwaktu hidupnya ibu atau
ayah mempunyai teman akrab, ibu atau ayah saling tolong-menolong
dengan temannya dalam bermasyarakat. Maka untuk berbuat kebajikan
kepada kedua orang tua kita yang telah tiada, selain tersebut di atas,
kita harus memuliakan teman ayah dan ibu semasa ia masih hidup.
 Bersilalaturrahmi kepada orang yang kita mempunyai hubungan karena
kedua orang tua. Maka terhadap orang yang dipertemukan oleh ayah
atau ibu sewaktu masih hidup, maka hal itu termasuk berbuat baik
kepada ibu dan bapak kita yang sudah meninggal dunia.
NEXT
Tetapi bagaimana jikalau kita ingin berbuat baik kepada ibu dan
ayah serta patuh terhadapnya, terkadang perintah yang di
berikannya tidak sesuai dengan ketentuan islam.
 
 Adapun cara menghadapi perintah kedua orang tua yang
bertentanga dengan ajaran islam:
 Jika suatu saat kamu disuruh berbohong oleh ibu atau ayah,
sebaiknya katakan kepada keduanya bahwasanya allah melihat kita.
 Jangan sekali-kali membantah perintah orang tua dengan nada kesal
dan ngotot, sebab tidak akan mambuahkan hasil. Akan tetapi hadapi
dengan tenang dan penuh keyakinan dan percaya diri.
 Ayah dan ibu itu manusia biasa yang tak luput dari kesalaha dan
kekurangan. Jangan posisikan kedua orang tua seperti nabi yang tak
pernah berbuat salah. Maafkan mereka, bila kita anggap cara dan
perintah orang tua bertentangan dari hati nurani atau nilai-nilai
yang kamu yakini kebenarannya.
HAK DAN KEWAJIBAN ANAK
KEPADA ORANG TUA
1. Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah Ta’ala.
        
Menaati kedua orangtua hukumnya wajib atas setiap muslim, sedang
mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika
mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah Ta’ala (berbuat syirik) atau
bermaksiat kepadaNya.Allah Swt berfirman dalam al-quran yang menjelaskan
bahwa sebagai seorang muslimin wa muslimat kita di wajibkan untuk senantiasa
selalu ta'at atas apa yang telah diperintahkan orang tua selama semuanya itu tidak
bertentangan dengan syariat islam.dan Allah melarang kita untuk ta'at kepadanya
apabila apa ajaran yang diberikan kepada kita itu bertentangan dengan aqidah
islam dengan kata lain kita itu boleh tidak hormat apabila itu berkenaan dengan
mempersekutukan tuhan.berbakti kepada orang tua itu adalah hukumnya fardu
a'in. kita disuruh oleh Allah swt untuk selalu berkata yang baik,sopan kepada ibu
dan bapak,janganlah pernah kita berkata-kata"ah",berkata  sampai menyinggung
perasaan orang tua,apalagi sampai membentak apa yang disuruh....maka kita
tergolong orang yang durhaka kepada orang tua.
NEXT
2. Berbakti dan merendahkan diri di hadapan kedua orangtua
Allah Ta’ala berfirman, artinya, “…dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara
keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil hingga dewasa ini.

3. Berbicara lemah lembut di hadapan mereka


          Bergaul dengan orangtua dengan cara yang baik, antara lain adalah
dengan berbicara yang lemah lembut kepada keduanya. Tawadlu
(rendah hati) kepada keduanya merupakan suatu hal yang wajib  bagi
anak.
NEXT
4. Menyediakan makanan untuk mereka
Hal ini juga termasuk bentuk bakti kepada kedua orang tua, terutama jika
hal tersebut merupakan hasil jerih payah sendiri. Lebih-lebih jika kondisi
keduanya sudah renta.
Sudah seyogyanya, mereka disediakan makanan dan minuman yang terbaik
dan lebih mendahulukan mereka berdua dari pada dirinya, anaknya dan
istrinya.

5. Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk


urusan lainnya. 
Izin kepada orangtua diperlukan untuk jihad yang belum ditentukan
(kewajibannya untuk dirinya-pent). Seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah
apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya, ‘Apakah kamu
masih mempunyai kedua orangtua?’ Laki-laki tersebut menjawab, ‘Masih’.
Beliau bersabda, ‘Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya’.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim), dan masih banyak hadits yang semakna
dengan hadits tersebut.
NEXT
6. Memberikan nafkah kepada orangtua
            Beberapa ayat dalam Al Qur’an yang membahas tentang hal ini adalah Al
Baqarah ayat 15 dan Ar Rum ayat 38. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata, “Ayahku ingin mengambil
hartaku”. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kamu dan hartamu adalah
milik ayahmu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah).
Oleh sebab itu, hendaknya seseorang jangan bersikap bakhil (kikir) terhadap orang
yang menyebabkan keberadaan dirinya, memeliharanya ketika kecil, serta telah
berbuat baik kepadanya.

7. Membuat keduanya ridha dengan berbuat baik kepada orang-orang yang


dicintainya.
Hendaknya seseorang membuat kedua orang tuanya ridha dengan berbuat baik
kepada orang-orang yang mereka cintai. Yaitu dengan memuliakan mereka,
menyambung tali silaturrahim dengan mereka, menunaikan janji-janji (orang tua)
kepada mereka, dan lain sebagainya.

8. Memenuhi sumpah/Nazar kedua orangtua


Jika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya
tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi
sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka.
NEXT
9. Tidak Mencaci maki kedua orangtua.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Termasuk dosa besar adalah
seseorang mencaci maki orangtuanya.” Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa
ada orang yang mencaci maki orangtuanya?’ Beliau menjawab, “ Ada. Dia mencaci
maki ayah orang lain kemudian orang tersebut membalas mencaci maki orangtuanya.
Dia mencaci maki ibu orang lain lalu orang itu membalas mencaci maki ibunya.”
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Terkadang perbuatan tersebut tidak dirasakan oleh seorang anak, dan dilakukan
dengan bergurau padahal hal ini merupakan perbuatan dosa besar.

10. Mendahulukan berbakti kepada ibu daripada ayah


Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
“Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” beliau menjawab,
“Ibumu.” Lelaki itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau kembali menjawab,
“Ibumu”. Lelaki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab,
“Ibumu”. Lalu siapa lagi? Tanyanya. “Ayahmu,” jawab beliau.” (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu daripada ayah. Sebab, menaati ayah
lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal
yang dibolehkan syari’at. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.
Maksud ‘lebih mendahulukan berbuat baik kepada ibu’ dalam hadits tersebut adalah
bersikap lebih halus dan lembut kepada ibu daripada ayah. Sebagian Ulama salaf
berkata, “Hak ayah lebih besar dan hak ibu patut untuk dipenuhi.”
NEXT
11. Mendahulukan berbakti kepada kedua orang tua daripada berbuat
baik kepada istri.
Di antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang
yang terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian
mereka bertawasul dengan amal baik mereka, di antara amal mereka,
‘ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang tuanya,
walaupun anak dan istrinya membutuhkan’.

  12. Mendoakan kedua orang tua


             Ayat Al Qur’an yang membahas tentang kewajiban anak mendoakan
keduanya adalah Ibrahim ayat 41, Al Israa’ ayat 24 dan Nuh ayat 28.

  13. Memelihara Orangtua


             Ayat Al Qur’an yang membahas tentang hal ini dapat anda jumpai
dalam Al Israa’ ayat 23 dan Al Ahqaaf ayat 15.
 
KETIKA ORANGTUA TELAH MENINGGAL
   Ada suatu dialog di zaman Rasulullah. Seorang sahabat
menemui Rasulullah dan menyatakan penyesalannya bahwa
selama orangtuanya masih hidup ia tidak sempat berbuat baik
kepada bapak-ibunya. Ia sekarang menyesal karena merasa
sudah tertutup baginya untuk berbuat baik kepada bapak-
ibunya. Mendengar keluhan itu Rasulullah menyatakan bahwa
berbuat baik kepada kedua orangtua ada dua macam, yaitu
ketika mereka masih hidup dan ketika mereka sudah
meninggal dunia.
Ada empat perkara yang dapat dilakukan oleh seorang anak
untuk berbuat baik atau berbakti kepada orang tuanya, yaitu:
1) mendoakan keduanya, 2) menjaga tali silaturahmi yang
telah dijaga dan dirintis oleh kedua orang tua, 3) melanjutkan
kebaikkan yang selama ini dilakukan oleh keduanya, dan 4)
jika memungkinkan menziarahi makam keduanya. Uraian lebih
rinci adalah seperti uraian di bawah ini.
NEXT
1. Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya, karena hal ini
merupakan bakti seorang anak kepada kedua orang tuanya. Menguburkan
jenazah orang muslim harus disegerakan, tidak boleh ditunda-tunda. Mungkin
kita dapat menundanya untuk waktu yang tidak terlalu lama.

2. Beristighfar (memohonkan ampun kepada Allah Ta’ala) untuk mereka


berdua, karena merekalah orang yang paling utama untuk didoakan agar Allah
Ta’ala mengampuni dosa-dosa mereka dan menerima amal baik mereka.

3. Menunaikan janji dan wasiat kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa
hidup mereka yang sesuai dengan syariat, dan melanjutkan amal-amal baik
yang pernah mereka kerjakan selama hidup mereka. Sebab, pahala akan terus
mengalir kepada mereka berdua apabila amal baik tersebut dilanjutkan.

4. Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua, Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “Sesungguhnya bakti anak yang
terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan
keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal”. (HR. Muslim)
NEXT
5. Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat Ibu dan Ayah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa yang
ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya,
maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya
setelah ia meninggal”. (HR. Ibnu Hibban). 
6. Mendoakan kedua orangtua
   Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda bahwa sesungguhnya
ketika seorang hamba meninggal dunia maka putuslah segala
amalnya kecuali: a) ilmu yang bermanfaat, b) amal jariyah, c) anak
sholeh yang mendoakan keduanya.
    Pengertian anak dalam hadist ini bukan sekadar anak kandung,
tetapi juga anak tiri, anak angkat, atau anak muslim. Jadi bagi
mereka yang tidak ada mempunyai anak kandung tidak usah
khawatir. Agar anak itu mendoakan orangtua  baik ketika hidup
maupun sudah meninggal, maka tentu saja orangtua harus
menunaikan kewajibannya sebagai orangtua. Bukankah ketika kita
berdoa, kita diajarkan untuk mendoakan diri sendiri, orangtua dan
kaum muslimin.
NEXT
7. Membayarkan hutang-hutang keduanya 
            Hutang adalah salah satu hal yang harus segera ditunaikan ketika kita mampu
membayarkan. Tidak boleh ditunda-tunda. Oleh sebab itu, jika kita mengetahui
orangtua kita meninggalkan hutang segera kita melunasinya jika kita mampu.
 
     Ada dua perbuatan yang negatif yang akan segera dibalas oleh Allah di dunia.
Salah satu diantaranya adalah durhaka kepada kedua orangtua. Agar kita terhindar
dari perbuatan itu maka ada baiknya kita memahami bentuk-bentuk durhaka
kepada orangtua.
Diantara bentuk bentuk durhaka (uquq) adalah:
a. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua baik berupa perkataan (ucapan)  
ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih atau sakit hati.
b. Berkata ‘ah’ dan tidak memenuhi panggilan orang tua
c. Membentak atau menghardik orang tua
d. Melaknak dan mencaci kedua orang tua
e. Bakhil (pelit) tidak mengurusi orang tuanya bahkan lebih mementingkan yang
    lain dari pada mengurusi orang tuanya padahal orang tuanya sangat
    membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh
    perhitungan.
NEXT
f. Bermuka masam dan cemberut dihadapan orang tua, merendahkan orang tua,
          mengatakan bodoh, kolot, dll
          g. Menyuruh orang tua
          h. Menyebutkan kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan
              nama baik orang tua
          i. Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, menghisap
             rokok, dll.
          j. Mendahulukan taat kepada istri daripada orang tua. Bahkan ada sebagian
                orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya,
                na’udzubillah.
          k. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan
            keberadaan orang tua dan tempat tinggalnya ketika status sosialnya
           meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam ini adalah sikap yang amat
           tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.
          Sebab sebab anak durhaka kepada orang tua adalah :
          1. Karena kebodohan
          2. Jeleknya pendidikan orang tua dalam mendidik anak
          3. Paradok, orang tua menyuruh anak berbuat baik tapi orang tua tidak berbuat
          4. Bapak dan ibunya dahulu pernah durhaka kepada orang tua sehingga dibalas
           oleh anaknya
          5. Orang tua tidak membantu anak dalam berbuat kebajikan
          6. Jeleknya akhlak istri.
HAK SEORANG ANAK

  1.mendapat kasih sayang dari orang tua


  2.hak mendapat pendidikan 
  3.hak untuk mendapat sesuatu baik berupa material
maupun non material.

ketahuilah anak itu adalah rahmat yang dianugrahkan


oleh Allah bagi setiap pasangan suami istri,jadi barang
siapa bisa menjaga anaknya bisa mendidik ananknya
untuk selalu berbuat kebaikan insya allah tuhan akan
memberkahi keluarga itu .dan berbahagialah orang
tua yang mempunyai anak yang soleh-solehah,dan
celakah orang tua itu apabila semasa hidupnya dia itu
melalaikan anaknya tanpa mendidiknya dengan baik.
CONTOH BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
 1. Lemah Lembut Dalam Bertutur Kata Kepada Orang Tua

 2. Membantu Berbagai Pekerjaan Rumah

 3. Ringan Tangan Menjalankan Perintah Orang Tua

 4. Senantiasa Bersikap Sopan dan Santun

 5. Bersikap Sabar dan Menahan Marah

 6. Memberi Hadiah Kepada Orang Tua

 7. Tidak Menyia-nyiakan Kerja Keras Orang Tua

 8. Merawat Mereka Saat Usia Semakin Renta

 9. Doa Anak Yang Shalih Untuk Orang Tua Yang Telah Meninggal

 10. Menjaga Silahturahmi Dengan Kerabat ataupun Teman Orang Tua


HADITS TENTANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
 
A.    Hadis Abdullah ibnu Umar tentang ridho Allah terletak pada ridho
orang tua.
 

ُ ‫َع ْن َع ْب ُد هللا بن مَع ْ ٍرو ريض هللا عهنام قال قال‬


‫رسول هللا صىل‬
‫هللا ىف ِرىَض َالوادِل َ ْي ِن و خَس َطُ هللا ىف‬
ُ ‫ ِرىَض‬:‫هللا عليه وسمل‬
)‫خَس َطُ َالوادِل َ ْي ِن ( اخرجه الرتمذي وحصحه ابن حبان واحلامك‬
 
Artinya: dari Abdullah bin ‘Amrin bin Ash r.a. ia berkata, Nabi SAW telah
bersabda: “ Keridhoaan Allah itu terletak pada keridhoan orang tua, dan
murka Allah itu terletak pada murka orang tua”. ( H.R.A t-Tirmidzi. Hadis ini
dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim)[1]
 
HADITS TENTANG BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

B.     Hadis Abu Hurairah tentang siapakah yang berhak dipergauli dengan
baik.
 

‫رسول هللا صىل هللا عليه‬ ِ ‫َع ْن َايِب ه َُر َير َة ريض هللا عنه قال َج َاء َر ُج ٌل اىل‬
َّ ‫ مُث‬:‫ ُا ُّمك قال‬:‫وسمل فقال اَي رسو َل هللا َم ْن َا َح ًّق النّ ِاس حِب ُ ْس ِن حَص َ ابَيِت ؟ قال‬
‫ مث َابُ ْو َك‬: ‫ مث من؟ قال‬:‫مث ا ُّمك قال‬: ‫ مث من؟ قال‬:‫ مُث َّ ُا ُّمك قال‬:‫َم ْن؟ قال‬
)‫(اخرجه البخاري‬
Artinya: dari Abu Hurairah r.a. ia berkata: “ Suatu saat ada seorang laki-laki
datang kepada Rasulullah SAW, lalu bertanya: “ Wahai Rasulullah, siapakah
yang berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab : “ Ibumu!”,
lalu siapa? Rasulullah menjawab: “ Ibumu!”, lalu siapa? Rasulullah menjawab:
“Ibumu!”. Sekali lagi orang itu bertanya: kemudian siapa? Rasulullah
menjawab: “ Bapakmu!”(H.R.Bukhari).[2]
SEKIAN SELAMAT BERDISKUSI

Anda mungkin juga menyukai