Anda di halaman 1dari 8

Nama

: Sarli Zona

Kelas

: TIF 2G

NIM

: 11551202031

Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua


Permasalahan - permasalahan antara orang tua dan anak sering kita saksikan baik dalam
banyak cerita orang-orang terdahulu maupun pada masa yang serba modern seperti ini.
Banyak orang tua yang tak peduli terhadap anak-anaknya hingga menelantarkan mereka. Di
lain pihak banyak anak yang membangkang kepada orang tuanya hingga menjadi anak yang
durhaka. Pada postingan ini akan dijelaskan tentang Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua.
Semoga bermanfaat.
Supaya terjadi keseimbangan dan keharmonisan dalam keluarga; berikut ini akan dijelaskan
beberapa hal tentang kewajiban-kewajiban seorang anak terhadap orang tuanya, yaitu:

Diantara Kewajiban anak terhadap orang tua nya


1. Seorang Anak Wajib Menaati Perintah Orang tua
Kewajiban anak terhadap orang tua nya yang pertama adalah menaati keduanya. Hal ini
sebagaimana Firman Allah Taala



yang artinya: Dan Tuhan mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu - bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jadi salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
ah dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia (QS. Al Isra: 23).
Menaati Allah adalah menaati orangtua, dan mendurhakai Allah adalah mendurhakai
orangtua (HR. Thabrani)
Ayat dan hadis di atas merupakan perintah untuk menghormati dan menaati perintah
orangtua. Bila orangtua membir perintah maka kita harus berusha untuk melaksanakan sebaik
mungkin. Apabila tak bisa atau tak mampu untuk melaksanakannya, bicaralah serta
jelaskanlah dengan cara yang baik. Tak boleh kita berkata yang keras atau kasar. Jangankan
begitu, berkata ah pun (sebagai kata penolakan) tidak diperbolehkan.
Hanya ada satu perintah yang boleh ditolak, yaitu apabila perintah itu bertentangan dengan
ajaran agama (Islam) misalnya memerintah menyembah selain Allah, berbuat dosa atau
kemaksiatan. Perintah seperti itu boleh (malah wajib) ditolak, namun tetap harus dengan cara

yang baik dan bijaksana. Jelaskanlah bahwa perintah itu bertentangan dengan jaran Islam,
dan bisa dilaksanakan akan berdosa, tidak hanya yang mengerjakannya tapi juga yang
memerintahkannya.

2. Menghormati dan Berbuat Baik Terhadap Orang tua



8. dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya. hanya kepada-Kulah kembalimu, lalu aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S ALAnkabut:8)
Pengertian berbuat baik terhadap orangtua di sini artinya sangat luas. Beberapa contoh
perilaku berbuat baik terhadap orang tua diantaranya:
1. Berkata dan bertutur kata yang sopan, lemah lembut serta menyenangkan hati orang
tua kita. Jangan sampai berkata yang keras, kasar, dan menyakitkan hati orang tua,
karena kalau orang tua sampai sakit hati kemudian dia mengadu dan berdoa kepada
Allah, maka doanya akan langsung dikabulkan oleh Allah Taala.
2. Merendahkan diri apabila berhadapan dengan orang tua. Mangan menatap tajam,
apalagi sampai melotot. Apabila orang tua sedang duduk dibawah maka kita pun ikut
duduk dibawah jangan duduk di kursi apalagi sambil berdiri. Sikap tangan harus ke
bawah, bukan hanya kepada orang lain dan atasan, maka kepada orang tua pun harus
senantiasa bersikap sopan.
3. Berterima kasih dan bersyukur atas kebaikan orang tua karena mereka sudah sangat
berjasa terhadap kita; dari sejak kita masih dalam kandungan sampai dewasa dan
berkeluarga seperti sekarang (Bagi yang telah berkeluarga: Pr). Sungguh sangat besar
jasa dan pengorbanan kedua orang tua kita. Kita tak akan dapat membalasnya sampai
akhir hayat sekalipun.

3. Mendahulukan dan Memenuhi Kebutuhan Orang tua


Kewajiban anak terhadap orang tuanya yang ke 3 adalah hendaknya seroang anak senantiasa
mendahulukan dan memenuhi kebutuhan orang tua nya. Dalam sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa Abdullah bin Amr bin Ash ra.
Mengisahkan: Ada seorang lelaki datang menghadap Rasulullah SAW. lalu berkata, Aku
akan berbaiat kepadamu untuk hijrah dan jihad demi mengharapkan pahala dari Allah
Taala. Rasulullah bertanya, Apakah salah seorang dari kedua orang tua mu masih hidup?
Orang itu menjawab Ya, keduanya masih hidup. Beliau tertanya lagi, apakah kamu
mengharapkan pahala dari Allah? Orang itu menjawab Ya. Rasulullah bersabda
Kembalilah kepada kedua orang tua mu, layani mereka dengan baik.
Hadis tersebut memberi pelajaran untuk mendahulukan dan mengutamakan untuk memenuhi
kebutuhan serta pelayanan kepada orang tua. Bahkan dari hadis tersebut kita bisa mengambil
kesimpulan bahwa melayani orang tua itu hampir sama derajatnya dengan berjuang (berjihad)
di jalan Alloh Taala. Berbahagialah anak yang bisa memenuhi kebutuhan orang tuan ya dan
melayaninya dengan baik.

4. Minta Izin dan Doa Restu Orang tua


Keridhaan Tuhan bergantung (kepada) kerelaan orangtua dan kemurkaan Tuhan bergantung
(kepada) kemurkaan orangtua.
Melalui perjalanan panjang kisah hidup manusia sudah banyak terbukti bahwa seorang anak
hidup berbahagia karena orang tuanya senang dan ridla kepadanya. Begitu juga sudah banyak
berbukti siorang anak hidupnya celaka dan sengsara karena ornagtuanya murka serta
melaknatnya.
Begitu besar peran keridlaan dan doa orang tua ini, bahkan dalam hadis yang diriwayatkan
oleh Ad Dailami, Rasulullah SAW. pernah bersabda. Doa orang tua bagi anaknya seperti
doa seorang nabi bagi umatnya. Maksudnya doa orang tua itu sangat mustajab dan cepat
dikabulkan oleh Allah SWT. seperti halnya doa para nabi dan Rasul.
Sehubungan dengan itu ada beberapa upaya yang bisa dilakukan oleh anak terhadapt orang
tua nya:
1. Bila ada suatu keperluan, biasakanlah untuk meminta izin kepada orang tua. Apabila
orang tua mengizinkan laksanakanlah, namun apabila tidak mengizinkan dan
keperluan itu bisa ditunda, maka tundalah untuk sementara waktu. Hal ini terutama
bagi anak yang masih tinggal dengan orang tua nya.
2. Apabila ada tugas, berangkat ke sekolah, kuliah, bekerja atau tugas ke luar daerah/ke
luar negeri; biasakanlah meminta izin serta doa restu dari orang tua; karena hal itu
akan membawa berkah, misalnya akan berhasil atau mendapat lebih banyak
keuntungan .
3. Sikap ketia meminta izin atau doa restu haruslah dengan cara yang lemah-lembut,
sopan, bijaksna supaya orangtua memberi izin dan doa restu dengan tulus ikhlas.

5. Membantu Tugas dan Pekerjaan Orangtua


Anak haruslah selalu berupaya agar bisa membantu dan meringankan tugas/kewajiban orang
tua, bukannya malah menambah berat dan membuat semakin susah mereka. Bantulah mereka
sesuai dengan kemampuan, misalnya dengan tenaga, pikiran maupun materi.
Beberapa contoh yang bisa kita lakukan misalnya:
1. Apabila anak lelaki bantulah ayah untuk membereskan atau memperbaiki rumah,
berkebun, memprbaiki peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya.
2. Apabila anak perempuan bantulah ibu dengan cara menyapu, mengepel, mencuci,
memasak, dan sebagainya. Buka usaha atau toko, bantulah orang tua semampunya
seperti membawakan barang, menunggui tempat usaha atau toko, dan sebagainya.
3. Bantulah orang tua dengan senang hati dan ikhlas agar tak menjadi beban ketika
mengerjakannya serta mendapat pahala dari Allah SWT.

6. Kewajiban Anak Selalu Menjaga Nama Baik dan Amanat Orang tua
Sesungguhnya sebesar-besar dosa ialah memaki ayah ibunya sendiri Ada yang bertanya
kepada beliau, Bagaimanakah seorang memaki ayah ibunya? Rasulullah SAW. menjawab,
(yaitu dengan) memaki ayah orang lain lalu di balas (oleh orang lain itu) dimaki pula
ayahnya atau ibunya dimaki dibalas pula dimaki ibunya.

Hadis di atas menjelaskan keharusan kita menjaga nama baik orang tua. Beberapa usaha
yang dapat dilakukan dalam hal ini adalah:
1. Panggilah orang tua dengan ayah dan ibu atau yang semakna dengan itu. Jangan
memangil orang tua dengan namanya langsung, hal tersebut sangat terlarang.
2. Jangan memaki nama atau perilaku orang tua orang lain, karena dikhawatirkan
mereka akan membalas memaki nama dan perilaku orang tua kita. Bila hal itu terjadi
berdosalah kita.
3. Jagalah ucapan dan perilaku kita agar tetap sopan dan santun, karena baik tidaknya
perilaku kita akan membawa nama orang tua dan keluarga kita.
4. Termasuk pula dalam menjaga nama baik orang tua adalah menjaga serta
melaksanakan amanatnya, asalkan amanatnya itu sejalan dengan ajaran Islam.
5. Termasuk dalam menjaga amanat orag tua adalah menjaga dan melaksanakan semua
nasihat serta petunjuk (yang sesuai dengan syariat Islam) juga menjaga serta
melaksanakan ajaran Islam dengan benar dan tekun).

7. Kewajiban Anak adalah Senantiasa Mendoakan Orang tua


Mendoakan kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal adalah
kewajiban anak yang harus senantiasa dilaksanakan; karena apabila sampai ditinggalkaan
maka terputuslah rizkinya.
Rasulullah bersabda:
Bila seorang hamba (manusia) sudah meninggalkan berdoa bagi kedua orang tuanya maka
sungguh akan terputuslah rizkinya (HR. Ad Dailami).
Banyak ayat Al-Quran dan hadis yang memerintahkan kita untuk mendoakan orang tua kita,
satu di antaranya adalah yang tercantum di atas. Mengapa kita wajib mendoakan orang tua?
Karena begitu banyak dan besar jasa orang tua terhadap kita, maka sudah selayaknya apabila
kita selalu mendoakan mereka.
Apa saja yang harus kita doakan untuk orang tua, misalnya mohon diampuni dosa-dosanya
dan diterima semua amal ibadahnya, mohon diberi kekuatan iman dan Islam, kekuatan dan
kesehatan jasmani serta rohani, dan masih banyak lagi sesuai keadaan dan kebutuhan, asalkan
doanya adalah yang baik-baik karena itu merupakan salah satu kewajiban anak terhadap
orang tua nya.

Ada banyak contoh doa untuk orang tua, di antaranya:



Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan ibu-bapakku serta orang-orang yang beriman pada hri
perhitungan amal (hisab) (QS. Ibrahim: 41).
Ya Tuhanku, ampunilah aku dan ibu-bapakku, dan kasihanilah kedaunya sebagaimana
kedaunya mengasuh (mengasihi) aku diwaktu kecil (HR. Tirmidzi).
Bagaimana orang tua yang sudah meninggal bisa kita doakan:

Ya Allah, ampunilah dia, dankasihanilah dia, sejahterakanlah dia, dan maafkanlah


kesalahannya, hormatilah kedatangannya dan luaskanlah tempat tinggalnya (HR. Muslim).

8. Kewajiban Anak Terhadap Orang Tua adalah Mengurus mereka sampai


Meninggal
Anak bayi sampai dewasa atau menikah adalah kewajiban orang tua untuk mengurusnya,
namun setelah anak dewasa adalah kewajiban anak untuk mengurus orang tuanya.
Pengertian mengurus di sini adalah memberi tempat tinggal serta memenuhi semua
kebutuhan orang tuanya; misalnya makan, minum, pakaian, memberi hiburan, mengurus
ketika sakit, dan sebagainya. Apabila anaknya tunggal maka anak tunggalnya itulah yang
berkewajiban mengurus orang tuanya. Namun apabila anaknya lebih dari satu maka
kewajiban mengurus orangtua ditanggung secara bersama.
Hal utama dalam mengurus orang tua adalah dengan di urus sendiri oleh anak-anaknya secara
langsung. Adalah hal yang tidak etis apabila setelah berusi lanjut orang tua dititipkan ke panti
jompo. Betapa hancur dan merananya hati orang tua apabila menglami hal seperti itu
bagaimana apabila anda mengalami sendiri.
Rasulullah bersabda:
Celakalah seseorang, kemudian celakalah, kemudian celakalah seseorang yang mendapati
kedua orang tuanya atau salah satunya berada pada usia lanjut, tapi tiak masuk syurga (HR.
Muslim).
Betapa Rasulullah sangat menekankan hal ini, beliau sampai berkata tiga kali. Maksud dari
hadis tersebut adalah jika anak tidak lagi mau menyantuni kedua orangtuanya yang berada
pada usi lanjut, maka berarti ia tidak suka masuk syurga. Dengan kata lain anak yang ingin
masuk syurga adalah anak yang berusaha tetap dan teru berbakti kepada orang tua nya pada
usia lanjut sampai wafat.

Ayat Al-quran tentang kewajiban anak terhadap orang tua

151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu:
janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang
ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami
akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati

perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi,
dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan
dengan sesuatu (sebab) yang benar". demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya
kamu memahami(nya). (Q.s. Al-anam:151)



14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya;
ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,
hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.s Lukman:14);





15. Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah
dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku
untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan
kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri". (QS. Al'Ahqaf [46] : 15)

Ayat-Ayat Qurani Tentang Hak-Hak Anak


Ayat-ayat yang berbicara mengenai hak-hak anak kecil itu banyak sekali. Diantaranya ayatayat yang menyatakan bahwa anak-anak itu adalah perhiasan dunia. Sebagaimana dalam
firman Allah Ta'ala

46. harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal
lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan. (Q.S Al Kahfi: 46)

Diantaranya juga ayat-ayat yang bicara mengenai hak anak untuk hidup, sebagaimana firman
Allah Taala:


8. dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
9. karena dosa Apakah Dia dibunuh, (QS. At Takwir: 8-9).
juga firman Allah Taala:

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan,
hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya
dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia
akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke
dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu
(QS. An Nahl: 58-59).
Diantaranya juga ayat-ayat yang berbicara mengenai hak anak untuk mendapatkan ASI,
sebagaimana firman Allah Taala:

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian
kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut
kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan
juga seorang ayah karena anaknya, dan waris pun berkewajiban demikian. Apabila
keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan
permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu
disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan
pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS. Al Baqarah: 233).
Diantaranya juga ayat yang membicarakan tentang hak anak untuk mendapatkan tarbiyah
(pembinaan dan pendidikan) juga ayat-ayat yang mengisyaratkan hal itu, sebagaimana dalam
surat Luqman:


Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar (QS. Luqman: 13).
Dan masih banyak ayat-ayat lain yang tidak terhitung banyaknya yang berbicara
menyinggung mengenai hak-hak anak yang kami sebutkan dalam fatwa semisal ini.
Selain itu banyak dalil dari sunnah Nabawiyah juga yang membahas hal ini, seperti hak
nasab, hak dipilihkan nama yang baik, dan hak-hak yang lain. Wallahualam.

1
2

http://alquranalhadi.com/kajian/tema/1310/kewajiban-anak-terhadap-orang-tua
https://muslimah.or.id/4302-ayat-ayat-qurani-tentang-hak-hak-anak.html

Anda mungkin juga menyukai