Anda di halaman 1dari 10

AKHLAK DAN TASAWUF

Di
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 4
IKSAN FAUZAH{22201053016}
AGUS SALIM OHOIWER {22201053017}
CHOIRUN NASWA {22201053018}
LUKMANUL HAKIM{22201053020}
Akhlak Al karima terhadap orang tua

A. Sifat dan sikap terpuji (taat membantu menolong, berbakti, cinta


takrim, sopan dan santun) terhadap orang tua

AKHLAK KEPADA ORANG TUAA


Sifat dan sikap terpuji Terhadap Orang Tua
Sebagai anak yang sholeh atau sholehah harus berbakti kepada orang
tua. Berbakti kepada orang tua bisa dimaknai melakukan ihsan
kepadanya dengan menunaikan sesuatu kewajiban anak yang bersifat
moril atau spiritual,yang sesuai dengan ajaran Islam. Segala perilaku
yang dilakukan kepada orang tua harus disertai ihsan yang meliputi
ikhlas,dan kebagusan. Banyak hal yang bisadilakukan sebagai anak
untuk berbakti kepada orang tua yaitu Ta’at terhadap orang
tua,membantu dan menolong,cinta kasih kepada orang tua,takrim dan
mempunyai sikap sopan santun.

1.Ta’at

Sudah seharusnya sebagai anak harus taat atas nasehat yang diberikan
orangtua kepada anak, pasti tujuan daripada nasehat itu untuk
kebaikan anak itu sendiri.Dari sini anaka seharusnya patuh dan
mengikuti orang tua ,dengan batasan selamaorang tua tidak mengajak
kepada sesuatu kemaksiatan atau hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Allah Berfirman,dalam surat luqman ayat 15:Artinya: dan jika keduanya
memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak
ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamumengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah
jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah
kembalimu,Maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.

2. Membantu dan menolong


Salah satu jalan yang bisa ditempuh didalam keluarga agar tercipta
kerukunan antara anggota keluarga adalah dengan saling membantu.
Prinsip saling bahu membahu antar anggota keluarga untuk
meringankan beban apa lagi antara anak kepada orang tua, ketika anak
sudah sukses mempunyai materi berlebihan, sedangkan orang tua
dalam kondisi yang ekonominya kurang, wajib bagi anak untuk
membantu kebutuhan orang tua.Sudah seharusnya seorang anak
membantu meringankan beban orangtuanya,misalnya dari hal-hal yang
kecil kalau masih belum mempunyai materi berlebih bisa melakukan
merampungkan pekerjaan rumah yang dilakukan ibunya,menyapu
halaman,mencuci pakaian,merapikan tempat tidur dan memasakdll.Jika
anak sudah mandiri dan berpenghasilan cukup,maka ia berkewajiban
membantu orang tua secara materi walaupun tanpa diminta oleh orang
tua. Akan tetapi harus disadari sebesar apapun bantuan anak ke orang
tua tidak akan mampu membalas jasa orang tua. Karenanya apapun
yang sudah dilakukananak kepada orang tua atau bantuan-bantuan
yang bersifat materi tidak mampumengganti jasa orang tua,semua itu
hanyalah sebagai ungkapan terimaksih atau syukur kepada orang tua.
Jangan sampai anak berfikiran bahwa dengan memberikan bantuan
berarti dia telah melunasi jasa orang tua.Selain itu juga anak bisa
bersedekah kepada orang tuanya, maka pahala shodaqahnya akan
sampai kepada mereka dan anak yang bersedekah akan mendapatkan
pahala yang sama tanpa mengurangi sedikitpun pahala kedua orangtua.
Sesuai apa yang dijelaskan adalam Al Quran surat al baqarah ayat
83:Artinya: dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil
(yaitu): janganlahkamu menyembah selain Allah, dan berbuat
kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat,anak-anak yatim, dan
orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik
kepadamanusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian
kamu tidak memenuhi janji itu,kecuali sebahagian kecil daripada kamu,
dan kamu selalu berpaling.

3. Sopan dan Santun


Wujud penghormatan kepada orang tua yang bisa dilakukan adalah
dengan mempunyai sikap sopan santun dengan bentuk sikap lemah
lembut dan tidak mengucapkan kata-kata kotor atau kasar. Seorang
anak juga sepatutnya berpamitan kepada orang tua ketika hendak
meninggalkan rumah, mencium dan mengucapkan salam. Ketika anak
ada uzur atau halangan untuk pulang kerumah telat maka ia
memberikan kabar kepada orang tua. Itu merupakan bentuki-bentuk
penghormatankepada orang tua,walaupun masih banyak hal akhlak
yang baik bisa dilakukan.Kewajiban berlaku sopan santun kepada orang
tua ini dijelaskan secara jelsa
dalam Al Quran surat Al Isro’ ayat 23:
Artinya: dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik- baiknya. jika salah seorang di antara keduanya
atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka
danucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia.Mengucapkan
kata Ah kepada orang tua tidak dlbolehkan oleh agama apalagi
mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih
kasar dari pada itu.akan tetapi masih bisa dilihat dalam kehidupan
masyarakat banyakanak yang tidak mampu menahan hawa nafsunya
untuk menyakiti orang tuanyadengan perkataan dan perbuatannya.
Misalkan ketika orang tua sudah tua renta dan anak menjadi seorang
yang terpandang dan jabatannya tinggi dia tidak memuliakan orang
tuanya karena justru malu kalau orang tuanya ada dirumahnya. Ada
juga yang menaruh orang tuanya dipanti jompo yang seharusnya
dirawat dengan penuh kasih sayang oleh anaknya sendiri. Ada juga
orang tua dijadikan baby sister dirumahnya untuk merawat cucunya
Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa Perkataan yang baik itu ialah
kalimat tauhid Yaitu laa ilaa ha illallaah; dan ada pula yang mengatakan
zikir kepada Allah dan ada pula yangmengatakan semua Perkataan yang
baik yang diucapkan karena Allah. Sedangkan Maksudnya dari
dinaikkan kepadanya ialah bahwa Perkataan baik dan amal yang baik
itu dinaikkan untuk diterimadan diberi-Nya pahala. Lisan adalah satu
alat komunikasi yang sangat berbahaya kalau tidak berhati-hati akan
menjerumuskan kepada kemaksiatan dan bisa menyakitkan orang lain
lebih khusus lagi menyakiti orang tua,oleh karenanya harus betul-betul
berhati-hati dengan lisan inigunakan lisan ini untuk kebaikan dan
jangan sampai menyakiti siapapun

B. Birrul Walidain Setelah Orang Tua Wafat


Bentuk Birrul walidaian tidak hanya ketika orang tua hidup akan tetepai
juga dilakukan ketika orangtua sudah wafat. Didalam sebuah hadist
dijelaskan tentang berbakti pada orang tua ketika sudah wafatyaitu
hadist riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majah yang artinya:
Malik bin Rabi’ah Assa’di berkata:
Ketika kami duduk bersama Rasullullah Saw,lalu dating seorang laki-laki
dari bani salamah,lantas
berkata:”Wahai Rasullah adakah sesuatu yang bisa aku gunakan untuk
berbakti kepada orang tuaku yang sudah meninggal?” Rasul
menjawab:”Ya ada Pertama Mendoakan kepada orang Tua. kedua
meminta ampunan dosa orang tua, ketiga, melaksanakan akad
perjanjian orang tua ketika setelah beliau meninggal. Keempat,
menghubungi sanak kerabat yang tidak tersambung kecuali dengan
kekerabatan mereka. Kelima,menghormati teman dari orang tua.
Sedangkan dalam kitab tanbihul Ghafilin,al Faqih ditannya tentang dua
orang tua yang mati dalam keadaan
mkurka terhadap anaknya:” dapatkah diperoleh Ridho mereka setelah
meninggal? : jawab beliau: “ Dapat
yaitu dengan tiga perkara pertama, anak harus menjadi orang yang
sholih, Kedua, harus menyambung kerabat dengan kenalan orang tua,
ketiga, harus beristigfar dan berdoa serta bersedekah untuk kedua
orangtua.Sebagai anak yang Sholih setidaknya ketika orang tuanya
sudah wafat harus melakukan hal sebagai berikut:

1.Mendoakan dan memintakan ampun dosa kedua orang tua yang


sudah wafat
2. Melaksanakan akad perjanjian kedua orang tua setelah keduanya
wafat

3. Menyambung silaturahmi dengan kerabat orang Tua

4. Menghoramti Teman kedua orang tua

C.KEUTAMAAN BERBUAT BAIK KEPADA ORANG TUA

1. Termasuk Amalan Yang Paling Mulia


Dari Abdullah bin Mas’ud mudah
-mudahan Allah meridhoinya dia berkata : Saya bertanya kepada
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam: Apakah amalan yang paling
dicintai oleh Allah?,Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam:
"Sholat tepat pada waktunya
", Saya bertanya :Kemudian apa lagi?, Bersabada Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wasallam "Berbuat baik kepada kedua orang tua". Saya bertanya
lagi : Lalu apa lagi?, Maka Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wasallam bersabda : "Berjihad di jalan Allah". (Diriwayatkan oleh
Bukhari dan Muslim dalamShahih keduanya).
2.Merupakan Salah Satu Sebab-Sebab Diampuninya Dosa Allah
Subhanahu Wa Ta’ala berfirman (artinya): "Kami perintahkan kepada
manusia supaya berbuat baik kepada dua ibu bapaknya hingga akhir
ayat berikutnya : "Mereka itulah orang-orang yang kami terima dari
mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan kami ampuni
kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga.
Sebagai janji yang benaryang telah dijanjikan kepada mereka." (QS. Al
Ahqaf 15-16) .Diriwayatkan juga dalam hadist oleh ibnu Umar mudah-
mudahan Allah meridhoi keduanya

4.Merupakan Sebab keridhoan Allah


Sebagaiman hadits yang terdahulu "Keridhoan Allah ada pada
keridhoan kedua orang tua dankemurkaan-Nya ada pada kemurkaan
kedua orang"

5. Merupakan Sebab Bertambahnya Umur


Diantaranya hadit yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik mudah-
mudahan Allah
meridhoinya, dia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam
bersabda : "Barangsiapa yang suka Allah besarkan rizkinya dan Allah
panjangkan umurnya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahim".

D. Cerita Hikmah Salafussholih tentang berbakti pada Orang Tua.

1.Bayazid Al Bustomi
Abu Yazid adalah anak semata wayang dari seorang janda ,ia menjadi
dambaan hati dannafas kehidupan sang ibu. Semua harapan
ditumpukan kepada anaknya abu yazid dan abu yadidtermasuk pemuda
yang sangat cerdas di tempat ngajinya beliau dan sangat menghormati
orangtuanya

2.Uwais al Qarni

Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang


berpenyakit sopak,tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah
pemuda yang soleh dan sangat berbaktikepadanya Ibunya. Ibunya
adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat
danmemenuhi semua permintaan Ibunya.
Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah. Ia
rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan
ibunya.Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka’bah.
Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di
hadapan Ka’bah
B. Cerita Hikma Ulama Salafussholih tentang berbakti kepada orang
tua

Ibu adalah alasan kita bisa berdiri di bumi ini. Semua kebaikan yang
lahir dari seluruh indra kita, ada andil ibu di dalamnya. Seorang anak
akan selalu menjadi anak ibunya. Entah bagaimana keadaannya saat
itu. Ibu juga menjadi alasan seseorang untuk memprioritaskan amal.
Ibu Usamah adalah Ummu Aiman. Seorang yang merawat Rasulullah
SAW saat kecilnya. Sementara ayahnya adalah Zaid bin Haritsah,
seseorang yang setia membantu Nabi SAW. Usamah adalah sahabat
yang tumbuh dan besar dalam didikan orang terbaik, berada di
lingkungan terbaik dan bertemu dengan orang paling baik.

Di saat saudaranya larut dalam sholat, Muhammad juga larut dalam


memijit-mijit kaki ibunya. "Dan aku tidak ingin kugunakan malamku
seperti malamnya," kata Muhammad mengomentari ibadah
saudaranya. Tentu tak ada yang salah dalam kisah ini. Sholat malam
adalah ibadah yang amat utama. Tak semua mata bisa bangkit dari
tidur di malam nan sepi untuk bermunajat. Sholat tahajud adalah sholat
sunah yang utama. Namun di saat yang bersamaan, Muhammad lebih
memilih berbakti kepada ibunya. Ada prioritas. Sebab ada ibu disana.
Jika amal akhirat bagi salafus shalih prioritas amalnya setelah berbakti
kepada ibu, lalu bagaimana dengan amal dan kerja-kerja dunia? Apakah
kejujuran nurani masih tak cukup menggerakkan gerak nyata untuk
memuliakan wanita terhormat itu?
Allah SWT berfirman, "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya." (QS al Isra' [17]: 23)

Anda mungkin juga menyukai