BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak atau putera yang berbakti terhadap orangtua merupakan dambaan setiap orangtua.
Anak yang shaleh serta shalehah yang mendo’akan orangtuanya merupakan amalan dan tabung
pahala yang tidak akan henti-hentinya mengalir kekubur orangtua. Hal inilah yang disabdakan
oleh Rasulullah dalam sabdanya:
"Jika seorang hamba meninggal, maka terputuslah semua amalnya kecuali dari tiga hal; sedekah jariah,
atau ilmu yang bermanfaat, atau anak soleh yang mendoakannya."
3 hal inilah yang merupakan penghubung amal yang terus menerus mengalir kepada
orang yang telah meninggal dunia.
Banyak sekali hal atau kewajiban anak terhadap orang tua mereka yang memang
seharusnya dilakukan anak terhadap orangtua. Hal inilah yang menjadi acuan kita sebagai
seorang anak yang terlahir dari seorang ibu yang memang sudah seharusnya ta’at serta patuh
akan apa yang diperintahkan oleh orangtua.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kewajiban kita terhadap orang tua yang masih hidup?
2. Apakah kewajiban kita terhadap orang tua yang sudah meninggal?
C. Batasan Masalah
Makalah ini hanya mengulas mengenai berbagai kewajiban yang harus dilakukan anak
terhadap orangtua mereka ketika orangtua mereka masih hidup serta ketika mereka sudah
meninggal dunia
D. Tujuan
1. Agar dapat mengerti dan memahami kewajiban seorang anak terhadap orang tua yang masih
hidup.
2. Agar dapat mengerti dan memahami kewajiban seorang anak terhadap orang tua yang sudah
meninggal.
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-
Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Dan
pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku,
kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu. Maka Kuberikan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (QS. Luqman: 14-15).
Ta’at kepada orang tua :
Artinya : “Jika salah seorang diantara keduanya/kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka janganlah kamu sekali-kali mengatakan kepada keduanya dengan
perkataan “ah”, dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih
sayang dan ucapkanlah “wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Qs.Al Israa’: 23-24)
Mengucapkan kata “ah” kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama, apalagi
mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
Adapun contoh ketaatan anak kepada orangtuanya dapat diwujudkan dalam bentuk:
a. Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikan makan.
b. Apabila orang tua butuh dilayani maka anak wajib melayani.
c. Apabila orang tua membutuhkan pakaian maka anak wajib membelikannya.
d. Jika anak dipanggil maka wajib segera datang.
e. Perintah apapun asal bukan maksiat maka wajib dilaksanakan.
Artinya:“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-
Kulah kembalimu” (Qs. Luqman: 14)
Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.
Wujud lain sebagai pernyataan anak berbakti dan merendahkan diri kepada orangtuanya adalah:
a. Jangan memanggil orang tua dengan namanya.
b. Apabila berjalan tidak boleh mendahului orang tua (jika berjalan bersama).
c. Anak wajib ridho terhadap sesuatu yang terjadi / yang ada pada dirinya .
* Sesuatu yang membuat kita senang beritahukan kepada orang tua agar senang, tetapi jika
sesuatu membuat kita sedih jangan diberitahukan pada orang tua.
Adapun kewajiban anak terhadap orang tua mereka ketika orang tuanya telah meninggal dunia
adalah sebagai berikut;
Ada empat perkara yang dapat dilakukan oleh seorang anak untuk berbuat baik atau berbakti
kepada orang tuanya, yaitu:
1) mendoakan keduanya,
2) menjaga tali silaturahmi yang telah dijaga dan dirintis oleh kedua orang tua,
3) melanjutkan kebaikkan yang selama ini dilakukan oleh keduanya, dan
4) jika memungkinkan menziarahi makam keduanya. Uraian lebih rinci adalah seperti uraian di
bawah ini.
1. Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan keduanya
2. Beristighfar (memohonkan ampun kepada Allah Ta’ala) untuk mereka
3. Menunaikan janji dan wasiat
4. Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua
5. Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat Ibu dan Ayah
6. Mendoakan kedua orangtua
7. Membayarkan hutang-hutang keduanya
DAFTAR PUSTAKA
Bin Sulaiman al-Harbi, Ghalib. 2010. Sungguh Merugi Siapa yang Mendapati Orang Tuanya Masih
Hidup tapi Tidak Meraih Surga. Jakarta: Purtaka Fatimah.
Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. 1992. Terjemah Tafsir. Semarang: CV Toha Putra.
Ar-Rifa’i, M Nasib. 2000. Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema Insani.
Hamka. 1982. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: PT Pustaka Panjimas.